Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

CEGAH GANGGREN DENGAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS

I. Latar Belakang
Menurut lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. (World Health Organisation)

Usia lanjut menurut Keliat (1999) dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4), UU No. 13 Tahun 1998
tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih
dari 60 tahun (Maryam et al., 2011) .

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lansia menjadi empat yaitu usia
pertengahan (middle age) adalah 4559 tahun, lanjut usia (elderly) adalah 6074 tahun, lanjut
usia tua (old) adalah 7590 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun (Nugroho, 2008).

Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang
berusia 60 tahun ke atas baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun
mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk
menghidupi dirinya.
Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang sehat
semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan
jumlah penyakit degeneratif yaitu penyakit yang tidak menular akan tetapi dapat diturunkan. Salah
satu penyakit degeneratif yang memerlukan penanganan secara tepat dan serius adalah diabetes
mellitus (DM).
Menurut laporan dari beberapa tempat di Indonesia, angka kejadian dan komplikasi DM
cukup tersebar sehingga bisa dikatakan sebagai salah satu masalah nasional yang harus mendapat
perhatian lebih. Puskesmas Indralaya merupakan salah satu puskesmas yang mempunyai pasien DM
cukup banyak dibandingkan dengan puskesmas lainnya. Jumlah penderita DM di Indralaya pada
tahun 2010 sebanyak 135 penderita, sedangkan pada tahun 2011 mencapai 175 penderita (Puskesmas
Ogan Ilir, 2012). Sebagian besar penderita DM di Indralaya datang berobat dan konsultasi ke
Puskesmas Indralaya.
Salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus yang sering dijumpai adalah kaki diabetik
(diabetic foot), yang dapat ber- manifestasikan sebagai ulkus, infeksi dan gangren dan artropati
Charcot (Reptuz, 2009; dikutip Andarwanti, 2009). Ada dua tindakan dalam prinsip dasar
pengelolaan diabetic foot yaitu tindakan pencegahan dan tindakan rehabilitasi. Tindakan rehabilitasi
meliputi program terpadu yaitu evaluasi tukak, pengendalian kondisi metabolik, debridemen luka,
biakan kuman, antibiotika tepat guna, tindakan bedah rehabilitatif dan rehabilitasi medik. Tindakan
pencegahan meliputi edukasi perawatan kaki, sepatu diabetes dan senam kaki (Yudhi, 2009).

1
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap lansia yang mengalami DM di panti werda 11
didapatkan bahwa, sebagian besar lansia mengetahui bahwa DM dapat menimbulkan komplikasi
pada kaki, tetapi belum pernah mendengar mengenai senam kaki untuk penderita DM. Dari data
tersebut, dapat diketahui bahwa lansia yang mengalami DM di panti werda 11 belum pernah
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang manfaat senam kaki pada penderita DM. dalam upaya
pencegahan komplikasi diabetes pada kaki (Diabetes Foot).
Pada pertemuan sebelumnya perawat telah melakukan pendidikan kesehatan pada lansia
dipanti werda 11 pada tanggal 1 april 2017 mengenai masalah kesehatan diabetes melitus yang
banyak dialami lansia dipanti werda 11. Saat diskusi membahas masalah Diabeter melitus lansia
mampu menjelaskan kembali pengertian diabetes, tanda dan gejala, penyebab serta
pencegahannya dan pengobatannya.

Pada pertemuan saat ini perawat akan menjelaskan pengertian senam kaki DM, manfaat
dari senam kaki DM, tujuan dari senam kaki DM, dan langkah-langkah dari senam kaki DM
serta mendemontrasikan kepada lansia dipanti werda 11 dalam menangani upaya pencegahan
komplikasi pada kaki (Diabetes Foot) dengan terapi non-farmakologi yaitu dengan senam kaki
Diabetes Melitus.

Menurut JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i2 (155-
164) Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki (Soebagio,
2011). (Anggriyana & Atikah, 2010). Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain berperan
dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing penderita DM untuk
melakukan senam kaki sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri.
Senam kaki diabetes dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil
kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, mengatasi keterbatasan jumlah insulin pada
penderita DM mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat hal ini menyebabkan rusaknya
pembuluh darah, saraf dan struktur. Senam kaki diabetes juga digunakan sebagai latihan kaki.
Latihan kaki juga dipercaya untuk mengelola pasien yang mengalami DM, pasien DM setelah
latihan kaki merasa nyaman, mengurangi nyeri, mengurangi kerusakan saraf dan mengontrol
gula darah serta meningkatkan sirkulasi darah pada kaki (Taylor, 2010; Black & Hawks, 2009).

Bagi penyandang diabetes olahraga sangat penting untuk dilaksanakan secara rutin
menurut american diabetes association seorang penyandang diabetes tipe II setidaknya harus
berolahraga sebanyak 3-4 kali dalam seminggu selama 30 menit, Oleh karena itu bagi
penderita diabetesi dianjurkan melakukan senam kaki diabetes secara rutin dimana
terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh dan dapat membantu sirkulasi
darah.

2
I. Masalah Keperawatan
Diabetes Mellitus
II. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
b. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan pasien dapat
mengetahui tentang langkah-langkah senam kaki pada pasien DM

c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dan pasien mengetahui :
Definisi Senam Diabetes Melitus
Tujuan Senam kaki Diabetes Melitus
Manfaat Senam kaki Diabetes Melitus
Langkah-langkah Senam kaki Diabetes Melitus

III. Rancangan Kegiatan


Topik : Senam kaki Diabetes Melitus
Metode : Demonstrasi , Diskusi dan Redemonstrasi
Sasaran : Lansia
Media dan Alat : Leafleat, Flipchart, Kursi, dan koran

No Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan audiens Waktu


1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Menjelaskan tujuan
penyuluhan

3
memperhatikan

2 Penyajian Definisi Senam Kaki DM memperhatikan 20 menit


Tujuan Senam Kaki DM
Manfaat Senam Kaki DM
Langkah-langkah Senam memperhatikan

Kaki DM memperhatikan
3 Penutup memberikan kesempatan Mengajukan pertanyaan 5 menit
kepada keluarga dan
pasien untuk
Mengajukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Melakukan evaluasi Memperhatikan

tentang materi yang M Menjawab pertanyaan

disampaikan
Salam penutup Menjawab salam

IV. KRITERIA EVALUASI


1. Sruktur :
a. LP disiapkan
b. Alat bantu disiapkan
c. Kontrak dengan lansia tepat dan sesuai dengan rencana
2. Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksaan dengan lingkungan yang
nyaman
b. Lansia mengkuti kegiatan sampai selesai
c. Lansia aktif dalam kegiatan

3. Hasil

a. Dapat Menyebutkan pengertian senam kaki DM

b. Dapat Menyebutkan tujuan senam kaki DM

4
c. Dapat menyebutkan manfaat senam kaki DM

d. Lansia dapat mendemonstrasikan langkah-langkah senam kaki DM

MATERI PENYULUHAN
CEGAH GANGGREN DENGAN SENAM KAKI DM

1. Definisi
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredarah darah
bagian kaki.

5
2. Tujuan Senam Kaki DM
Memperbaiki sirkulasi darah
Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
Mengatasi keterbatasan gerak sendi

3. Manfaat Senam Kaki DM


Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan juga memperkuat
otot-otot kecil kaki serta mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu, senam
kaki juga dapat meningkatkan kekuatan pada otot paha, betis, dan juga mengatasi
keterbatasan dalam pergerakan sendi

4. Langkah-langkah Senam Kaki DM


1. Perawat cuci tangan
2. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas bangku
dengan kaki menyentuh lantai.

3. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

4. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada
kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke
atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali.

6
5. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

6. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

7. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan
kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
8. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan
ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai
9. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki
secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.

7
10. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan
kaki kedepan dan kebelakang.
11. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan pada
udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

12. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua
belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan
kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

Anda mungkin juga menyukai