1.Tekanan Intrakaranial
Intrakranial terdiri dari tiga komponen antara lain otak (80%), CSS (10%), dan
darah (10%). Ruang kranial yang kaku berisi jaringan otak (1400 g), darah (75 ml),
dan cairan serebrospinal (75 ml). Volume dan tekanan pada ketiga komponen ini
selalu berhubungan dengan keadaaan keseimbangan. Pada kondisi fisiologis yang
normal, rata-rata TIK dibawah 15 mm Hg. Setiap lesi atau akumulasi cairan yang
mengambil ruang dalam rongga tengkorak menyebabkan peningkatan tekanan dalam
rongga Intrakranial terdiri dari tiga komponen antara lain otak (80%), CSS (10%), dan
darah (10%). Ruang kranial yang kaku berisi jaringan otak (1400 g), darah (75 ml),
dan cairan serebrospinal (75 ml). Volume dan tekanan pada ketiga komponen ini
selalu berhubungan dengan keadaaan keseimbangan. Pada kondisi fisiologis yang
normal, rata-rata TIK dibawah 15 mm Hg
2.Peningkatan Tekanan Intrakranial pada Cedera Kepala
Setiap lesi atau akumulasi cairan yang mengambil ruang dalam rongga
tengkorak menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga. Tekanan terhadap
pembuluh darah otak dan arteri dapat mengganggu aliran darah yang dapat
menghasilkan iskemia lokal dan hipoksia. Sedangkan tekanan terhadap sel sendiri
dapat mengganggu fungsi vital mereka. Jika tekanan tersebut naik sangat tinggi dan
tetap tinggi untuk waktu yang lama, TIK dapat menyebabkan kematian karena
ketidakadekuatan perfusi serebral atau herniasi otak. Cedera batang otak atau
tekanan pada batang otak karena peningkatan TIK menyebabkan depresi pernapasan
dari tekanan pada medula oblongata
3. Pemantauan ICP
ICP juga dapat dipantau dari epidural atau ruang subdural. Untuk pemantauan
epidural, sensor fiber optik dimasukkan ke dalam ruang epidural melalui lubang burr
hole. Kelemahan utama sistem ini adalah akurasnya perlu dipertanyakan karena ICP
tidak diukur langsung dari ruang yang diisi CSF. Untuk pemantauan subdural, fiber
optik transducer-tipped catheter tunneled melalui burr hole dan diletakan jaringan otak
di bawah dura mater. Kelemahan utama metode ini adalah ketidakmampuan untuk
mengalirkan CSF.
c.Cateter Intraventrikuker
• haemorrhage
• malfungsi
• obstruksi.
BAB 2
A. PENGKAJIAN
> Pemeriksaan Fisik
1.Tingkat kesadaran
Pasien dikaji sebagai dasar dalam mengidentifikasi criteria Skala Koma
Glasgow. Pasien dengan peningkatan TIK memperlihatkan perubahan lain yang dapat
mengarah pada peningkatan TIK berat. Hal ini termasuk perubahan yang tidak terlihat,
perubahan tanda vital, sakit kepala, perubahan pupil, dan muntah.
2.Perubahan samar.
Gelisah, sakit kepala, pernapasan cepat, gerakan tidak tertuju dan mental
berkabut dapat merupakan indikasi klinis dini dari peningkatan TIK. Indicator pertama
TIK adalah perubahan tingkat kesadaran.
d. Perubahan tanda vital.
Perubahan tanda vital mungkin tanda akhir dari peningkatan TIK. Pada
peningkatan TIK, frekuensi nadi dan pernapasan menurun dan tekanan darah serta
suhu meningkat. Tanda-tanda spesifik yang diobservasi termasuk adanya tekanan
tinggi pada arteri, bradikardia dan respirasi tidak teratur serta adanya tanda lain yang
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Pernapasan tidak teratur yangdikaji termasuk
pernapasan cheyne stokes (frekuensi dan kedalaman pernapasan bergantian dengan
periode singkat apnea) dan pernapasan ataksia (pernapasan tidak teratur dengan
urutan kedalaman yang acak dan pernapasan dangkal).
Tanda vital pasien berkompensasi selama sirkulasi otak dipertahankan. Bila,
sebagai akibat dari kompresi , sirkulasi utama mulai gagal, nadi dan pernapasan mulai
cepat dan suhu biasanya meningkat tetapi tidak diikuti pola yang konsisten. Tekanan
nadi (perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolic) melebar, keadaan ini
berkembang serius. Perubahan cepat pada respons klinik sebelumnya selalu berada
pada periode di mana fluktuasi nadi menjadi cepat, dengan kecepatan yang bervariasi
dari lambat sampai cepat. Intervensi pembedahan adalah penting untuk mencegah
kematian.
Tanda vital tidak selalu berubah, pada keadaan peningkatan TIK. Pasien dikaji
terhadap perubahan dalam tingkat responsivitas dan adanya syok, manifestasi ini
membantu dalam evaluasi.
3.Sakit kepala.
5. Muntah.
Muntah berulang dapat terjadi pada peningkatan tekanan pada pusat refleks
muntah di medulla. Pengkajian klinis tidak selalu diandalkan dalam menentukan
peningkatan TIK, terutama pasien koma. Pada situasi tertentu, pemantauan TIK
adalah bagian esensial dari penatalaksanaan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA
TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Perfusi Jaringan tidak NOC : NIC :
efektif berhubungan Circulation status Intrkranial pressure (ICP) Monitoring
dengan tekanan Tissue Profusion : cerebral (Monitoring tekanan Intrakranial)
intrakranial meningkat Kriteria Hasil : Berikan informasi pada keluarga
dan penurunan 1. Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan : Set alarm
tekanan perfusi · Tekanan systole dalam rentang yang diharapkan. Monitor tekanan perfusi serebral
serebral · Tidak ada ortostatikhipertensi. Cacat respon pasien terharap stimuli
· Intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg). Monitor tekanan intrakranial pasien
2. Mendemostrasikan kemampuan koknitif yang ditandai dengan : dan respon neurologi terhadap
· Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan. aktivitas.
· Orientasi informasi. Monitor jumlah drainage cairan
· Membuat keputusan dengan benar. serebrospinal.
3. Menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat Meonitor intake dan output cairan
kesadaran membaik, tidak ada gerakan-gerakan involunter.
Menitor suhu dan angka WBC
Kolaborasi pemberian antibiotik
Posisikan pasien pada posisi
semifowler
Minimalkan stimuli dari lingkungan
Peripheral Sensation Management
(manajemen sensasi perifer)
Monitor adanya daerah tertentu yang
hanya peka terhadap
panas/dingin/tumpul.
Mnitor adanya paretese
Restrain kelurga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi atau
laserasi
Gunakan sarung tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala, leher
dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan mengenai penyebab
perubahan sensasi
Baid, Heather. 2016. Oxford Handbook of Critical Care Nursing 2nd Edition. Oxford
University Press. Oxford.
Bughardt, J Christopher. 2012. Critical Care Nursing Made Incredibly Easy 3rd Edition.
Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.
Fried, Herbert I. 2015. The Insertion and Management of External Ventricular Drains : An
Evidence Based Consensus Statement: A Statement for Healthcare Profesionals
from the Neurocritical Care Society. Neurocrit Care (2016) 24:61-81. Springer
Science Business Media New York
Lavinio, A. and Menon, D.K. 2011. Intracranial pressure: why we monitor it, how to monitor
it, what to do with the number and what’s the future? Current Opinion in
Anestesiology, 24:117-123.
Polinsky,S., and Muck, K. 2007. Increase Intracranial Pressure and monitoring. rn.com. San
Diego.
Lewis, Heitkemper, Dirksen (2000). Medical Surgical Nursing Assessment and management
of clinical problems. St Louis, Mosby Comp
White Lois, Duncan Gena (2002). Medical Surgical Nursing an Integrated Approach (2nd
ed).USA
Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing Diagnosis ; A Human Needs
Approach,J.B. Lippincott Company, London.
Phipps, Wilma. et al, 1991, Medical Surgical Nursing : Concepts and Clinical Practice, 4th
edition, Mosby Year Book, Toronto
Moorhed, (et al). 2013. Nursing Outcomes Classifications (NOC) 5th Edition. Missouri:
Mosby Elsevier
Gloria M. Bulechek, (et al).2013. Nursing Interventions Classifications (NIC) 6th Edition.
Missouri: Mosby Elsevier