Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Phlebitis merupakan salah satu indikator mutu pelayanan

rumah sakit, karena hampir semua pasien yang masuk ke rumah sakit

akan terpapar dengan cairan intravena. Kualitas pelayanan yang

bagus ditunjukkan dengan angka kejadian infeksi nasokomial

(termasuk phlebitis) ≤1.5% (Kemenkes RI, 2011).Phlebitis merupakan

inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia, mekanik maupun

oleh bakteri. Hal ini dikarakteristikan dengan adanya daerah yang

memerah dan hangat di sekitar daerah penusukan atau sepanjang

vena, pembengkakan, nyeri atau rasa keras disekitar daerah

penusukan atau sepanjang vena dan bisa keluar cairan atau pus

(Brunner dan Sudarth,2012).

Data-data kejadian phlebitis secara nasional memang tidak

digambarkan secara jelas oleh pemerintah, akan tetapi beberapa data

kejadian phlebitis di beberapa rumah sakit di Indonesia dapat menjadi

gambaran bahwa masih banyak rumah sakit di Indonesia yang tidak

memenuhi target ≤1,5%. Hasil penelitian Rizky dan Supriyatiningsih di

Rumah Sakit Prabu Mulih ditemukan 17 (33,3%) pasien yang

mengalami phlebitis pada bulan Juni 2013. Sedangkan hasil

penelitian yang dilakukan Fitriyani (2015) di Rumah Sakit Bhangkara


Tk II H.S.Samsoeri Mertojoso Surabaya ditemukan terdapat 22 pasien

dari 68 (32,3%) pasien yang mengalami phlebitis. Sejalan dengan

Penelitian yang dilakukan Baticola (2015), mengatakan bahwa angka

kejadian phlebitis di RSUP Dr. Sardjito Jogjakarta sebanyak 27,19 %.

Hasil penelitian di atas juga sejalan dengan data yang peneliti

dapatkan dari Medical Record RSUD dr. R. Soetrasno Rembang

jumlah pasien yang di mengalami kejadian phlebitis sepanjang tahun

2016 sebanyak 257 orang (3,3%) dan prevalensi tertinggi berada di

Ruang Teratai (Penyakit Dalam) yakni mencapai 20%.

Dari hasil studi pendahuluan di Ruang Teratai (dalam) RSUD

dr. R. Soetrasno Rembang terdapat 25 pasien yang terpasang infus

dengan lokasi pemasangan yang berjarak jarak rata-rata 2-5 cm dan

persendian pergelangan tangan atau carpal. Hasil pengamatan

peneliti terhadap 10 pasien yang dipasang infuse pada lokasi yang

berjarak 2 cm dari sendi karpal mengalami phlebitis 6 orang (60%),

sedangkan pasien yang dipasang 3 cm dari karpal mengalami

phlebitis 3 orang (30%), 5 cm 1 orang (10%) yang mengalami

phlebitis.

Anda mungkin juga menyukai