Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANAK SKOLIOSIS

Kelompok 9

Ranika Putri
Refni Yossi
DEFINISI
 Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang ke
arah lateral yang memiliki sudut Cobb lebih dari
10o.
 Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang
yang melengkung abnormal ke lateral, yang
dapat terjadi pada daerah thorakal(dada), lumbal
(pinggang), dan jarang pada daerah cervical
(leher).
 Skoliosis biasanya berbentuk “S” atau “ C ”
ETIOLOGI
 IDIOPATIK
Skoliosis idiopatik merupakan bentuk skoliosis yang paling
banyak terjadi. Skoliosis ini terjadi pada orang sehat dengan
penyebab yang tidak diketahui.
Skoliosis idiopatik dapat dibedakan menjadi 4 :
a. Bayi : lahir – 3 tahun
b. Anak-anak : 4 – 10 tahun
c. Remaja : 10-19 tahun
d. Dewasa : saat sudah tercapai bone maturity > 19 tahun
 NEUROMUSKULAR
Skoliosis yang disebabkan karena gangguan pada sistem saraf
dan penyakit otot (myopathy).
 SINDROM GENETIK

Anak-anak dengan sindroma tertentu, seperti


neurofibromatosis dan Marfan syndrome mempunyai risiko
lebih tinggi mengalami deformitas tulang belakang.
 KONGENITAL

Skoliosis yang disebabkan karena adanya abnormalitas


perkembangan vertebra selama trimester pertama kehamilan
yang menyebabkan deformitas struktural dari tulang
belakang. Skoliosis kongenital ini bisa berupa kegagalan
formasi vertebra parsial atau total (wedge vertebrae /
hemivertebrae), kegagalan segmentasi vertebra parsial atau
total (unsegmented bars), atau kombinasi keduanya.
 COMPENSATORY SKOLIOSIS
Skoliosis yang terjadi pada orang dengan panjang kaki yang
tidak sama. Perbedaan panjang kaki sekecil 0,5 cm dapat
menyebabkan terjadinya skoliosis.
 DEGENERATIF
Skoliosis degeneratif terjadi pada orang dewasa yang lebih
tua. Skoliosis ini disebabkan oleh perubahan-perubahan pada
tulang belakang dengan adanya pelemahan dari ligamen-
ligamen dan jaringan-jaringan lunak lain yang normal dari
tulang belakang digabungkan dengan pembentukan spur yang
abnormal dapat menjurus pada suatu lekukan dari spine
yang abnormal.
MANIFESTASI KLINIS

 Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah


samping
 Bahu atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya

 Nyeri punggung

 Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri


lama
 Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih esar
dari 60%) bisa menyebabkan gangguan pernafasan
KOMPLIKASI
 Kerusakan paru-paru dan jantung
 Sakit tulang belakang
 Pada skoliosis yang lengkungan lebih dari 70 derajat, iga akan
menekan paru-paru, sehingga menimbulkan kesulitan bernapas
 Pada lengkungan lebih dari 100 derajat, kerusakan bukan hanya
pada paru-paru, namun juga pada jantung. Pada keadaan
demikian infeksi paru terutama radang paru akan mudah terjadi
 Pada beberapa penelitian, disebutkan bahwa skoliosis depan
menimbulkan resiko kehilangan densitas tulang (osteopenia).T
erutama pada wanita yang menderita skoliosis sejak remaja dan
resiko menderita osteoporosis akan meningkat bersamaan
dengan bertambahnya usia.

CORWIN, 2007
KLASIFIKASI
 Non struktural  Sturktural
a. Skoliosis postural : Bersifat irrevesible dengan
disebabkan karena postur posisi rotasi dari tulang
tubuh yang buruk
punggung idiopatik (tidak
b. Spasme otot dan nyeri : diketahui penyebab) : 80%
nyeri pada spinal nerve root
dari seluruh skoliosis
(skoliosis skiatik), nyeri
pada tulang punggung
(inflasi, keganasan), nyeri
pada abdomen.
c. Perbedaan panjang tungkai
bawah.
DERAJAT SKOLIOSIS
 Skoliosis ringan : kurva < 20°
 Skoliosis sedang : kurva 20° - 40° / 50°. Mulai
terjadi perubahan struktural vertebra dan costa.
 Skoliosis berat : > 40° / 50°, berkaitan dengan rotasi
vertebra yang lebih berat sering disertai nyeri,
penyakit sendi degeneratif.
 Pada sudut > 60° - 70° terjadi gangguan fungsi
kardiopilmonal, bahkan menurunnya harapan hidup.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Foto X-Ray  Metode COBB
Metode ini dugunakan
untuk mengukur sudut
kelengkungan dari tulang
belakang.
PENATALAKSANAAN

 Terapi konservatif
a. Skoliosis ringan ( < 10o ) hanya dilakukan
observasi, kecuali pada pasien dengan usia sangat
muda dengan skoliosis neuromuskular dan
mempunyai risiko tinggi progresivitas kurva.
b. Skoliosis ringan ( < 20o ) dapat diatasi secara
konservatif, Skoliosis dengan derajat kurva > 20o
pada pasien dengan skeletal yang belum matur
memerlukan penggunaan alat penyangga.
Ada beberapa macam penyangga yang dapat digunakan untuk
terapi skoliosis :
 Milwaukee Brace (Cervical – Thoracic – Lumbar –
Sacralorthosis)
Alat ini dapat digunakan untuk hampir semua kurvatura.
Alat ini tidak hanya mempertahankan tulang belakang
dalam posisi lurus, tetapi juga mendorong pasien agar
menggunakan otot-ototnya sendiri untuk menyokong dan
mempertahankan proses perbaikan tersebut.
 Boston Brace (Thoracic – Lumbal – Sacral Orthosis)
Suatu penyangga yang memberikan dorongan lumbal atau
torakolumbal yang rendah (terbatas untuk skoliosis dengan
apex di vertebra T8 ke bawah).
 Charlestonnight Bending Brace
Alat ini akan memberikan tahanan dan menekuk penderita
ke arah yang berlawanan dengan kurvatura.
 Fisioterapi
Pada pasien skoliosis, perlu dilakukan fisioterapi yeng meliputi
terapi modalitas dan terapi latihan.
Tujuan latihan ini adalah menguatkan otot stabilator trunk, dan
secara aktif mengurangi atau mengoreksi kurva dan deformitas
lain yang menyertai.

 Terapi operasi (pembedahan)


Terapi pembedahan ini dilakukan bila sudut kurva lebih dari
40° karena sudut yang terlalu besar sulit untuk dikontrol
dengan alat penyangga (brace) karena tekanan yang diberikan
untuk koreksi harus lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai