Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

Dosen Pengampu :Ns. GUNAWANIRIANTO, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

DELI IQLIMA

142012017058

(6 B) S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2020
1. Intervensi Keperawatan Komunitas :

- Pemeriksaan tekanan darah secara rutin


- Peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan
- Menerapakan perilaku sehat.
- Menerapkan dan meningkatkan perilaku hidup sehat dengan makan cukup buah dan
sayur, diit garam dan rendah lemak serta tidak merokok dan tidak mengkonsumsi
alkohol dan olahraga atau banyak melakukan kegiatan fisik.
- Istirahat yang cukup
- Hindari kegiatan yang menimbulkan stress

- Pemberian terapi rendam kaki air jahe hangat


Dengan terapi komplementer, yaitu suatu penyembuhan yang mencakup sistem
kesehatan, modalitas, praktik dan teori, serta keyakinan dari masyarakat atau budaya.

Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk intervensi secara
mandiri dan bersifat alami yaitu hidroterapi kaki (rendam kaki air hangat).
Merendam kaki (tubuh) pada larutan hangat memberikan sirkulasi, mengurangi
edema, meningkatkan sirkulasi otot. Rendam hangat akan menimbulkan respon
sistemik terjadi melalui mekanisme vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah).

2. Strategi promosi untuk melaksanakan program :


- Upaya yang dilakukan yaitu screening atau pemeriksaan penyakit hipertenssi secara
berkala seperti pengukuran tekanan darah dan mengendalikan tensi secara teratur agar
stabil
- Melalui advokasi kepada para kelompok lansia dan aparat desa dengan menjelaskan
efektivitas pemberian terapi rendam kaki air jahe hangat terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia dengan hipertensi.
3. Klasifikasikan kedalam 3 level preventif :
Pemberian terapi rendam kaki air jahe hangat adalah level preventif sekunder karena
ditujukan kepada kelompok masyarakat yang masih dalam keadaan sakit dengan
melakukan deteksi dini dengan melakukan penanganan yang tepat. Pencegahan sekunder
perawat dapat berperan sebagai pemberi pelayaan langsung dengan melakukan terapi
komplementer.

4. Buat setiap level preventif untuk rencana intervensi dan strategi promosi kesehatannya :

a. Pencegahan primer merupakan pencegahan yang terjadi sebelum sakit :


- Seperti pemberian pendidikan kesehatan menjaga pola makan dengan cara
mengurangi konsumsi garam
- Menjaga kebersihan diri
- Olahraga seperti senam jantung, karena kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari
upaya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah serta pengendalian salah
faktor risiko hipertensi
- Yaitu dengan melakukan strategi seperti promosi kesehatan mengenai pentingnya
mencegah penyakit hipertensi dan melakukan pola hidup sehat.

b. Pencegahan sekunder pencegahan untuk masyarakat yang masih dalam keadaan sakit :
- Dengan melakukan deteksi dini (early diagnosis) dan melakukan penanganan yang
tepat, seperti halnya dengan cara pemberian rendam kaki air hangat menggunakan
jahe. Selain menggunakan bahan alami, jahe juga mudah ditemukan dan manfaat nya
sangat banyak.
- Yaitu dengan melakukan strategi promosi mengenai pentingnya manfaat jahe dan
mengajak komunitas hipertensi untuk memanfaatkan tumbuhan herbal disekeliling.
Sehingga aparat setempat dan warga dapat lebih menghemat pengeluaran.
c. Pencegahan tersier yaitu pencegahan terhadap masyarakat yang sudah sembuh dari sakit,
- Dengan tujuan mencegah komplikasi
- Serta meminimalkan kecacatan/ keberdayaan akibat terkenanya penyakit hipertensi
dan memaksimalkan fungsi melalui rehabilitasi pada komunitas lansia
- Yaitu dengan melakukan strategi seperti perawatan pasien hipertensi yang sudah
mengalami stroke. Dengan cara mengenalkan pentingnya pengetahuan kepada pasien
dan keluarga, agar penyakit darah tinggi (hipertensi) tidak terus berlanjut.

Strategi Secara Umum mengenai Promosi Kesehatan :

1. Advokasi
Pendekatan dan motivasi terhadap pihak-pihak tertentu yang diperhitungkan dapat
mendukung keberhasilan pembinaan PHBS baik dari segi materi maupun non materi.

2. Sosial Support
Dukungan sosial bisa didapatkan dari teman, tetangga, saudara dan kerabat lainnya yang
berupa dukungan secara verbal, maupun non verbal, bantuan nyata atau yang mempunyai
manfaat emosional atau efek bagi pihak penerima atau berupa informasi, bantuan tingkah
lalu maupun materi yang membuat individu merasa bernilai, diperhatikan dan dicintai.

3. Empowerment/Pemberdayaan Masyarakat
Proses dimana masyarkat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
pemperbaikki situasi dan kondisi :
a) Posbindu PTM,kegiatan yang bisa dilakukan misalnyapromosi kesehatan, deteksi dini
hipertensi, pemantauan dan tindak lanjut dini supaya mencegah komplikasi lebih
lanjut pada hipertensi
b) Pemberian multivitamin bagi lansia
c) Tokoh masyarakat, yang disegani bisa mengambil andil dalam pengendalian
hipertensi seperti membuat kebijakkan tertulis maupun tidak tertulis.

Anda mungkin juga menyukai