Anda di halaman 1dari 24

PROMOSI

KESEHATAN
Dra. Prihardini, Apt., M.Kes.
Asal Mula Promosi Kesehatan

Pendidikan Perilaku Promosi


Kesehatan Kesehatan Kesehatan
Sebelum
Tahun 1965

Periode
Tahun Periode
1965-1875 Tahun 1995-
Sejarah Singkat Sekarang
Istilah Promosi
Kesehatan

Periode Periode
Tahun Tahun
1975-1985 1985-1995
Sebelum Tahun 1965

■ Istilah yang digunakan pada saat itu adalah: Pendidikan Kesehatan


■ Masih berperan sebagai pelengkap dalam program-program
Kesehatan
■ Sasarannya perorangan (individu), dengan tujuan untuk perubahan
pengetahuan seseorang
Periode Tahun 1965-1975

■ Sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat, dan perubahan


pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
■ Terdapat peningkatan tenaga professional melalui program Health
Educational Service (HES)
■ Namun, intervensi prpgram masih banyak yang bersifat individual,
meski sudah mulai aktif ke masyarakat
Periode Tahun 1975-1985
■ Istilah berubah menjadi Penyuluhan Kesehatan
■ Terdapat PKMD sebagai andalan program sebagai pendekatan Community
Development
■ Mulai diperkenalkannya Dokter Kecil pada program UKS di Sekolah Dasar.
■ DepKes mulai aktif membina dan memberdayakan masyarakat, dengan
lahirnya posyandu
■ Menekankan pada pemberian informasi Kesehatan melalui media dan
teknologi Pendidikan kepada masyarakat dengan harapan pola hidup
sehat
■ Kenyataannya, peningkatan pengetahuan yang tinggi tidak diikuti dengan
perubahan perilaku.
■ Pada tahun 1984, para ahli pendidikan kesehatan oleh WHO,
merevitalisasi Pendidikan Kesehatan tersebut dengan menggunakan
istilah Promosi Kesehatan
Periode Tahun 1985-1995

■ Dibentuk Direktorat Peran Serta Masyarakat (PSM)


■ Tugas PSM adalah untuk memberdayakan masyarakat),
■ Direktorat PKM berubah menjadi Pusat PKM, bertugas untuk
menyebarkan informasi, komunikasi, kampanye dan pemasaran sosial
bidang Kesehatan.
■ Pada saat itu pula, PKMD menjadi Posyandu
■ Tujuan PKM dan PSM adalah perubahan perilaku
■ Visi mulai dipengaruhi oleh “Ottawa Charter”, mengenai Promosi
Kesehatan
Periode 1995-Sekarang

■ Istilah PKM menjadi Promosi Kesehatan,


■ Tujuan bukan hanya pemberdayaan ke arah mobilisasi massa, namun
juga kemitraan dan politik Kesehatan (termasuk advokasi)
■ Sasaran Promosi Kesehatan tidak hanya perubahan perilaku tetapi
juga perubahan kebijakan atau menuju perubahan sistem atau faktor
lingkungan Kesehatan.
■ Tahun 1997, diadakan Konferensi Internasiional Promosi Kesehatan,
yang melahirkan “The Jakarta Declaration”
Periode 1995-Sekarang

■ Berdasarkan Ottawa Charter, 1986, sebagai hasil rumusan konferensi


Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa, Kanada, menyatakan
bahwa Promosi Kesehatan adalah upaya yang dilakukan
terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu
untuk memelihara dan meningkatkan Kesehatan mereka
sendiri.
■ Batasan PromKes mencakup dua dimensi yaitu: kemauan dan
kemampuan
■ Tujuan PromKes adalah memampukan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan Kesehatan mereka, dan menciptakan suatu
keadaan, yaitu perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi Kesehatan.
Periode 1995-Sekarang
■ Salah satu tonggak promosi Kesehatan adalah Deklarasi Jakarta (The
Jakarta Declaration)
■ Deklarasi Jakarta merumuskan bahwa:
– Promosi Kesehatan adalah investasi utama yang memberikan
dampak pada determinan Kesehatan, dan juga memberikan
Kesehatan terbesar pada masyarakat
– Promosi Kesehatan memberikan hasil positif yang berbeda
dibandingkan upaya lain dalam meningkatkan kesetaraan bagi
masyarakat dalam Kesehatan
– Promosi Kesehatan perlu disosialisasikan dan harus menjadi
tanggung jawab lintas sector
Selain itu, Deklarasi Jakarta juga merumuskan prioritas-prioritas
promosi Kesehatan pada abad 21, yaitu: meningkatkan tanggung
jawab dalam Kesehatan, meningkatkan investasi untuk pembangunan
Kesehatan, meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemberdayaan
individu, serta menjamin infrastruktur promosi Kesehatan.
5 Tingkat Pencegahan

■ Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)


Pada tingkat ini dilakukan Tindakan umum untuk menjaga
keseimbangan proses bibit penyakit-penjamu-lingkungan, sehingga
dapat menguntungkan manusia dengan cara meningkatkan daya
tahan tubuh, dan memperbaiki lingkungan. Tindakan ini dilakukan
pada seseorang yang sehat.
5 Tingkat Pencegahan

Contoh Peningkatan Kesehatan:


• Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
• Perbaikan kebersihan dan sanitasi lingkungan, missal penyediaan
air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah
• Pendidikan Kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan
menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung
coroner
• Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu
• Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan
social
5 Tingkat Pencegahan

■ Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu


(General and Specific Protection)
Merupakan Tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah
penyakit, menghentikan proses interaksi bibit penyakit-pejamu-
lingkungan dalam taham prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada
penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat
tetapi memiliki resiko terkena penyakit tertentu
5 Tingkat Pencegahan

Contoh perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu:


• Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk
mencegah penyakit dengan adanya Pekan Imunisasi Nasional
(PIN)
• Isolasi terhadap penderita penyakit menular
• Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun
tempat kerja, dengan menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
• Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik,
bahan racun, maupun alergi
• Pengendalian sumber-sumber pencemaran
5 Tingkat Pencegahan

■ Penegakkan diagnose secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
(Early Diagnosis and Prompt Treatment)
Merupakan Tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan
melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat
Contoh Diagnosa dini dan pengobatan cepat tepat:
• Pada ibu hamil yang telah terdapat tanda-tanda anemia, diperikan
tablet Fe dan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi
• Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan
• Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker
5 Tingkat Pencegahan

■ Pembatasan Kecacatan (Dissability Limitation)


Merupakan Tindakan penatalaksanaan terapi yang adekurat pada pasien
dengan penyakit yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih
berat, menyembuhkan pasien, serta mengurangi kemungkinan terjadinya
kecacatan yang akan timbul.
Contoh Pembatasan Kecacatan
• Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan
tidak terjadi komplikasi
• Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak
melakukan gerakan-Gerakan yang berat, atau gerakan yang dipaksakan
pada kaki yang cacat
5 Tingkat Pencegahan

■ Pemulihan Kesehatan (Rehabilitation)


Merupakan Tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien
ke masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar,
atau agar tidak menjadi beban orang lain.
Contoh Pemulihan Kesehatan
• Mengembangkan lembaga-Lembaga rehabilitasi dengan
mengikutsertakan masyarakat
• Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka Kembali dengan
memberikan dukungan moral, setidaknya bagi yang bersangkutan
untuk bertahan
Strategi Promosi Kesehatan

■ Advokasi
Adalah kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan
membuat keputusan (decision making), dan penentu kebijakan (policy
makers) dalam bidang Kesehatan maupun sektor lain di luar Kesehatan
yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat.
Dengan demikian, par apembuat keputusan akan mengadakan atau
mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan, undang-
undang, instruksi, yang diharapkan menguntungkan bagi Kesehatan
masyarakat umum
Strategi Promosi Kesehatan:
Advokasi
Sasaran advokasi adalah para pejabat eksekutif dan legoslatif, para
pejabat pemerintah, swasta, pengusaha, partai politik, dan organisasi
atau LSM dari tingkat pusat hingga daerah. Bentuk advokasi dapat
berupa lobbying melalui pendekatan atau pembicaraan formal atau
informal terhadap para pembuat keputusan, penyajian isu atau masalah
Kesehatan yang mempengaruhi Kesehatan masyarakat setempat, dan
seminar-seminar kesehatan
Strategi Promosi Kesehatan:
Advokasi
Advokasi Kesehatan, merupakan pendekatan kepada para pimpinan
atau pengambil kebijakan agar dapat memberikan dukungan maksimal,
kemudahan perlindungan pada upaya Kesehatan (Depkes, 2001).
Tujuan umum Advokasi adalah untuk mendorong dan memperkuat
suatu perubahan dalam kebijakan, program atau legislasi, dengan
memperkuat basis dukungan sebanyak mungkin.
Advokasi berfungsi untuk mempromosikan suatu perubahan dalam
kebijakan program atau peraturan dan mendapatkan dukungan dari
pihak-pihak lain.
Strategi Promosi Kesehatan:
Advokasi
Syarat-syarat advokasi meliputi:
• Dipercaya (Credible), dimana program yang ditawarkan harus dapat
meyakinkan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan,
dengan didukung akurasi data dan masalah
• Layak (Feasible), yaitu program yang ditawarkan harus mampu
dilaksanakan secara tehnik politik, maupun social
• Memenuhi kebutuhan masyarakat (Relevant)
• Penting dan mendesak (Urgent)
Strategi Promosi Kesehatan:
Advokasi
Pendekatan kunci advokasi:
• Melibatkan para pemimpin/pengambil keputusan
• Menjalin kemitraan
• Memobilisasi kelompok peduli
Strategi Promosi Kesehatan

■ Kemitraan
Merupakan suatu kerja sama formal antar individu, antar
kelompok, atau antar organisasi untuk mencapai tugas atau
tujuan yang telah ditentukan. Dalam Kerjasama tersebut, terdapat
kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing, tentang
peninjauan Kembali terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah
dibuat, dan saling berbagi, baik dalam resiko maupun keuntungan
yang diperoleh
Strategi Promosi Kesehatan:
Kemitraan
Untuk membangun kemitraan, harus didasarkan pada hal-hal berikut:
• Kesamaan perhatian (common interest), atau kepentingan
• Saling mempercayai dan menghormati
• Tujuan yang jelas dan terukur
• Kesediaan berkorban, baik waktu, tenaga, maupun sumber daya yang
lain

Anda mungkin juga menyukai