Anda di halaman 1dari 3

TAKEHOME TEST UTS SEMESTER I

TIGA LEVEL PENCEGAHAN HIPERTENSI

MATA KULIAH MASALAH KESEHATAN GLOBAL


Dosen Pembimbing: Megah Andriany, M.Kep., Sp.Kom, PhD

OLEH:
Romi Natalina Dj NIM. 22020118183005

DEPATEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2018
Nama : Zaenal Arifin

NIM : 22020118183028

Kelas : B18

Mata Kuliah : Kesehatan Global UTS (take home test)

SOAL DARI BU MEGAH

C.

TIGA LEVEL PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA PASIEN DI RUANG ICU RSND

1. Pencegahan Primer
a. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Peningkatan status kesehatan Pasien dan Keluarga, dengan melalui
beberapa kegiatan, sebagai berikut:
 Pendidikan kesehatan atau health education tentang penyakit dan
pencegahan hipertensi.
 Penyuluhan kesehatan Pasien dan Keluarga seperti : penyuluhan
tentang masalah pola hidup sehat.
 Menganjurkan dan memotivasi Pasien dan Keluarga untuk
memperbaiki dan menerapkan adanya perilaku hidup sehat, seperti
melakukan cek kesehatan rutin, dan melaksanakan program GERMAS
dari pemerintah.
b. General and Spesific Protection (perlindungan umum dan khusus).
Merupakan usaha kesehatan untuk memberikan perlindungan secara khusus
dan umum terhadap seseorang atau masyarakat, antara lain :
 Memberikan masukan / saran kepada ahli gizi terkait program diet
rendah garam.
 Menganjurkan pasien dan keluarga untuk mengkonsumsi makanan
seimbang, diet rendah garam, rendah lemak dan kolesterol.
 Menganjurkan pasien dan keluarga untuk melakukan pemeriksaan
tekanan darah secara rutin di fasilitas kesehatan terdekat (puskesmas).
 Menumbuhkan sikap saling memotivasi dalam menjaga kesehatan
dalam keluarga.
 Perlindungan diri dari terjadinya kecacatan dan kematian akibat
komplikasi lanjutan hipertensi.

2. Secondary Prevention (pencegahan sekunder)


Yaitu pencegahan terhadap pasien yang sedang sakit untuk mencegah terjadi
perburukan dan pada keluarga yg berpotensi menderita hipertensi dengan dua
kelompok kegiatan:
1. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis awal dan pengobatan
segera atau adekuat), antara lain melalui:
 Pemeriksaan kasus dini hipertensi ( early case finding)
 Pemeriksaan umum lengkap ( general check up )
 Survey terhadap kasus/kejadian hipertensi dalam silsilah keluarga
( case holding )
 Pengobatn adekuat terhadap penderita hipertensi (adekuat
tretment).
2. Disability limitation (pambatasan kecacatan)
Penyempurnaan dan intensifikasi terhadap terapi lanjutan,
pencegahan komplikasi, perbaikan fasilitas kesehatan, penurunan
beban sosial penderita, dan lain-lain. Pada pencegahan level ini
menekankan pada upaya penemuan kasus secara dini atau awal dan
pengobatan tepat atau “early diagnosis and prompt treatment”.

Pencegahan sekunder ini dilakukan mulai saat dideteksi adanya peningkatan


tekanan darah diatas nilai normal sampai pada timbulnya gejala penyakit atau
gangguan kesehatan. Diagnosis dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat
proses patologik (proses perjalanan penyakit) sehingga akan dapat
memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan atau keseriusan penyakit.

3. Tertiary Prevention (pencegahan tersier)


Yaitu usaha pencegahan terhadap pasien yang setelah sembuh dari sakit serta
mengalami kecacatan antara lain :
 Pendidikan kesehatan lanjutan.
 Menumbuhkan kesadaran masyarakat/ keluarga pasien terhadap deteksi dini
hipertensi.
 Program Rehabilitasi Medik di fasilitas kesehatan atau Rumah Sakit.
 Fisioterapi lanjutan yang dilakukan/ dibantu oleh keluarga pasien.
 Perawatan lanjutan dengan penerapan pada upaya pelayanan kesehatan
masyarakat melalui program PHN ( Public Health Nursing) yaitu merawat
penderita penyakit kronis di luar pusat-pusat pelayanan kesehatan yaitu di
rumahnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai