Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN GINEKOLOGI

PADA NY. T (56 TAHUN) P3A0 DENGAN DIAGNOSA MEDIS KANKER SERVIKS
STADIUM IIIB

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan Maternitas

Dosen Pembimbing : Dr. Anggorowati, S.Kp.,M.Kep, Sp.Mat.

Disusun oleh:
Eva Agustriani (22020120220115)
Kelompok 1

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXVII


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN (MINDMAPPING)
- Usia, paling banyak 45-65 th ETIOLOGI Kanker serviks merupakan keganasan
- Aktivitas seksual pada usia muda Terjadi lesi neoplastik pada lapisan epitel serviks, yang berasal dari serviks. Serviks
PENGERTIAN
- Multipartner sex inflamasi, timbul nodul merupakan sepertiga bagian bawah
- Merokok Virus HPV
uterus, berbentuk silindris, menonjol
- Jumlah kehamilan/partus dan berhubungan dengan vagina melalui
Mitosis sel eksoservik dan endoservik
- Perineal Hygiene Buruk ostium uteri eksternum
- Sosial ekonomi rendah
- Pil KB (HPV - / HPV +) Metaplasia skuamosa
FAKTOR RISIKO DETEKSI DINI Papsmear, Inspeksi visual asam asetat,
- Penyakit menular seksual Inspeksi visual lugoliodin, Test DNA HPV
- Gangguan imunitas Lesi pra kanker
KANKER INVASIF : ca serviks std IIIB
- Infeksi chlamydia
- Diet Ditegakkan atas dasar Anamnesis, Pemeriksaan klinik
- Riwayat keluarga 1. Anamnesis & pemeriksaan fisik
- 2. Pemeriksaan penunjang : Inspeksi, kolposkopi,
MANIFESTASI KLINIS DIAGNOSIS
biopsi serviks, sistoskopi, rektoskopi, USG, BNO-
Non Pembedahan PENATALAKSANAAN IVP, foto toraks & bone scan, CT scan, PET scan.

Pembedahan
Kemoterapi Radiasi
Vaskularisasi jaringan Menembus sel epitel Penekanan Psikologis

Mual Rusaknya Histerektomi Histerektomi


muntah jaringan total radikal Peradangan endo & Struma serviks Vesika Sel saraf Kurang
eksoserviks urinaria lumbosakrali pengetahuan

Luka Meluas ke jaringan


Penurunan Kulit Disfungsi
perdarahan Nekrosis jaringan Hidroureter Gangguan Kecemasan
BB kering bladder
Dinding pembuluh rasa nyaman/
darah terdesak Nyeri
Keputihan berlebihan Kerja ginjal
Defisit Gangguan Urin tidak Jaringan
tidak
nutrisi Integritas lancar terbuka
berfungsi
kulit Gangguan Perdarahan
Risiko infeksi harga diri spontan

Folikel rambut
rusak Gangguan eliminasi urin Defisit volume
cairan
Perdarahan saat
Alopecia Gangguan pola berhubungan
seksual suami istri
Gangguan
citra tubuh
KASUS GENOKOLOGI :
Seorang perempuan Ny T 56 tahun menikah umur 16 tahun, memiliki 3 orang anak. Dirawat
dengan diagnosa medis Ca serviks std 3B rencana untuk kemoterapi. Keluhan nyeri pada
daerah abdomen, keputihan banyak sudah hampir setahun dan berbau busuk. Riwayat
keluarga tidak ada yang menderita kanker serviks. Tanda vital, TD 100/70mmHg, Nadi 82
kali/menit, RR 22x/menit, suhu 37 0C. Muka pucat, konjungtiva anemis, rambut mulai ada
yang rontok, jantung dan paru dalam batas normal, abdomen terdapat nyeri tekan, terdapat
benjolan, keputihan berbau. BB saat ini 50 kg, BB sebelumnya 52 kg. TB 150 cm, Hb 10,3
gr, alb 3 g/dl, konjungtiva anemis, CRT 2 detik, mukosa bibir kering, wajah pucat, klien
menghabiskan ¼ porsi makanan. Pengkajian cairan intake minum 600 cc, makan 150 cc.
Output urine 800 cc BAB sekali. Aktivitas dan latihan : dressing, toileting, continence dan
feeding dibantu orang lain, bathing dan trasfering dibantu orang lain dan alat. Pengkajian
kecemasan skor 18. Hasil pemeriksaan USG: ca serviks STd 3B.
A. Pengkajian Ginekologi
Nama Mahasiswa : Eva Agustriani
Tanggal Pengkajian : 09 April 2021
Jam : 08.00 WIB
Dirawat mulai : 08 April 2021

Nama Klien : Ny. T Nama Pasangan/Suami : Tn. S


Alamat : Semarang Alamat : Semarang
Umur : 56 tahun Umur : 60 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Serabutan
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Diagnosa Medik : Kanker Serviks Stadium IIIB

I. Alasan kunjungan atau keluhan utama : Alasan Ny. T masuk rumah sakit karena rencana
akan melakukan kemoterapi. Ny. T mengeluh nyeri pada daerah abdomen, keputihan
banyak sudah hampir setahun dan berbau busuk.
II. Status kesehatan atau penyakit saat ini :
A. Gejala yang dirasakan
1. Gejala awal : Ny. T mengeluh nyeri pada daerah abdomen,
keputihan banyak sudah hampir setahun dan berbau busuk.
2. Timbulnya gejala :
a. Faktor-faktor yang memperbaiki gejala
Ny. T tidak terdapat keluhan pada BAK dan BAB nya. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital, pemeriksaan jantung dan paru masih dalam batas normal.
b. Faktor-faktor yang memperburuk gejala
Ny. T mengatakan bahwa ia menikah pada usia 16 tahun dan telah memiliki 3
anak. Ny. T mengalami penurunan berat badan, makan hanya ¼ porsi
3. Deskripsi gejala :
a. Lokasi : Meluas sampai ke dinding panggul
b. Kualitas :-
c. Kuantitas :-
4. Efek pada gaya hidup : Ny. T mengatakan bahwa aktivitas klien menjadi
terbatas karena hampir semua kegiatan klien dibantu oleh keluarganya sehingga
membuatnya merasa bersalah, klien juga merasa malu karena keputihan yang
klien alami serta berbau busuk dan rambutnya yang mulai rontok membuatnya
tidak percaya diri.
B. Riwayat ginekologi
1. Karakteristik menstruasi : Siklus ±28 hari, teratur, lamanya 6-7 hari
2. Menarkhe : 11 tahun
3. Periode menstruasi terakhir : April 2020
4. Pengalaman menstruasi : Terdapat nyeri saat menstruasi
5. Perdarahan tengah siklus : Sedang
6. Menopause : Ya
7. Kontrasepsi : Tidak menggunakan alat kontrasepsi
8. Usia pada saat kehamilan pertama : 16 tahun
9. Penyakit menular seksual : Tidak memiliki penyakit menular seksual
C. Riwayat pernikahan
1. Usia pertama menikah : 16 tahun
2. Pernikahan ke- : 1 (pertama)
III. Riwayat medis masa lalu
A. Penyakit dan pengobatan : Ny. T mengatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat
medis dan pengobatan tertentu.
B. Alergi : Ny. T mengatakan bahwa ia tidak memiliki alergi
C. Penyakit dan pembedahan sebelumnya : Ny. T mengatakan bahwa belum pernah
menjalani pembedahan.
1. Tanggal :-
2. Terapi :-
3. Hasil akhir :-
D. Riwayat di rawat di rumah sakit sebelumnya
1. Tanggal : -
2. Alasan :-
E. Kecelakaan atau cedera
1. Kejadian pencetus : Ny. T mengatakan bahwa ia menikah pertama kali
pada usia 16 tahun (usia muda) dan pada tahun tersebut telah memiliki seorang
anak. Ny. T mengatakan bahwa ia mengalami keputihan banyak sudah hampir
setahun dan berbau busuk.
2. Disabilitas yang terjadi : Aktivitas dan latihan pada Ny. T dibantu orang lain
yaitu dressing, toileting, continence dan feeding dibantu orang lain, bathing dan
trasfering dibantu orang lain dan alat.
F. Perilaku yang beresiko
1. Gaya hidup : Ny. T mengatakan bahwa ia sebelumnya tidak pernah berobat
dan tidak pernah Pap Smear saat ia mengalami keputihan hingga berbau busuk.
2. Konsumsi kafein : Ny. T mengatakan bahwa ia hampir tiap hari ia selalu minum
teh, hangat maupun dingin.
3. Merokok : Ny. T mengatakan bahwa ia tidak merokok.
4. Alkohol : Ny. T mengatakan bahwa ia tidak minum-minuman ber
alkohol
5. Obat-obatan : Ny. T mengatakan bahwa ia tidak menggunakan obat-obatan.
6. Praktek seks yang tidak aman : Ny. T mengatakan bahwa ia tidak pernah
berhubungan seksual selain dengan suaminya.
G. Riwayat kekerasan/penganiyaan
1. Cedera akibat kekerasan : Ny. T mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami
kekerasan
2. Pengalaman di perkosa : Ny. T mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami
pemerkosaan
3. Hasil akhir : Tidak ada
IV. Riwayat kesehatan keluarga
A. Penyakit keturunan : Ny. T mengatakan bahwa keluarganya
tidak terdapat riwayat penyakit keturunan.
B. Penyakit saat ini dalam keluarga : Ny. T mengatakan bahwa keluarganya
tidak ada penyakit apapun.
C. Riwayat penyakit jiwa dalam keluarga : Ny. T mengatakan bahwa keluarganya
tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jiwa.
D. Genogram keluarga :

II
Ny. T 56 thn Tn. S 60 thn

III

IV

Keterangan :
: Laki-laki
: Klien Perempuan
: Meninggal
: Serumah
: Menikah
V. Riwayat Psikososial
A. Koping individu
1. Kesadaran diri dan harga diri : Ny. T mengatakan bahwa ia menyadari tentang
penyakit yang dideritanya. Klien merasa malu dengan penyakit yang dideritanya,
klien merasa sedih diumurnya yang sudah tua ini diberi cobaan seperti ini,
ditambah klien merasa malu dengan suaminya dan anaknya, karena keputihan
yang banyak yang klien alami serta berbau busuk. Klien merasa bersalah karena
tidak bisa beraktivitas seperti dulu lagi, sehingga sangat merepotkan suami dan
anak-anaknya.
2. Penatalaksanaan stress : Ny. T mengatakan bahwa ada cucunya sebagai
pengalihan stressnya, klien bermain dengan cucunya.
3. Penyalahgunaan zat : Ny. T tidak menggunakan obat-obatan
terlarang
B. Pola kesehatan
1. Nutrisi :
- Pasien mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan bahwa makanannya tidak habis
- Berat badan = 50 kg
- Tinggi badan = 150 cm
- IMT = 22,2 kg/m
- Makan : Ny. T menghabiskan ¼ porsi makanan
- Minum : Ny. T mengatakan ia minum sedikit sekitar 3-4 gelas, hanya
600 cc.
2. Hygiene diri :
- Mandi :
Ny. T mengatakan bahwa ia mandi sehari 2 kali, pagi dan sore serta keramas
2 hari sekali dibantu oleh anaknya atau suaminya.
- Gigi dan Mulut
Ny. T mengatakan bahwa ia sikat gigi 2 kali sehari saat mandi, ia juga
mengatakan bahwa terdapat lubang pada gigi, tidak ada sariawan.
- BAB dan BAK
Ny. T mengatakan bahwa ia BAB 1 kali setiap pagi hari dengan konsistensi
lunak, warna kuning kecoklatan dan bau khas tinja.
Ny. T mengatakan bahwa ia BAK lebih sering 5-6 kali sehari dengan warna
kekuningan dan bau khas urine, pengkajian output didapat klien BAK
sebanyak 800 cc.
Ny. T mengatakan bahwa ia mandi, BAB, BAK dibantu orang lain.
3. Aktivitas dan latihan :
- Ny. T mengatakan aktivitas dan latihannya dibantu oleh orang lain, mulai dari
berpakaian, mandi, berpindah, dll.
- Interpretasi hasil Barthel Index saat sakit, Ny. T ketergantungan berat

Skrining fungsional Skor


Dengan bantuan Mandiri
Indeks Barthel
Makan 5
Aktivitas toilet 5
Transfer kursi – tempat tidur 5
Personal hygiene 5
Mandi 0
Mobilitas 10
Naik turun tangga 5
Berpakaian 5
Mengontrol BAK 10
Mengontrol BAB 10
60
Skor total (Ketergantungan Berat)

4. Rekreasi :
- Ny. T mengatakan ia hanya mengobrol dengan anaknya sambil menonton tv
serta bermain bersama cucunya yang paling kecil.
C. Spiritual
Ny. T mengatakan bahwa sebelum sakit ia shalat 5 waktu, membaca Al-Qu’an setiap
setelah shalat dan berdzikir. Namun sekarang klien tetap shalat dan membaca Al-
Qur’an tapi semampunya, serta tetap selalu berdzikir.
D. Konsep diri
Pengkajian kecemasan skor 18 (klien memiliki tingkat kecemasan ringan)

1. Citra diri : Klien mengatakan bahwa ia optimis dengan kondisi tubuhnya


walaupun rambutnya sudah mulai rontok-rontok.
2. Harga diri : Klien merasa malu dengan penyakit yang dideritanya, klien
merasa sedih diumurnya yang sudah tua ini diberi cobaan seperti ini, ditambah
klien merasa malu dengan suaminya dan anaknya, karena keputihan yang banyak
yang klien alami serta berbau busuk. Klien merasa bersalah karena tidak bisa
beraktivitas seperti dulu lagi, sehingga sangat merepotkan suami dan anak-
anaknya.
3. Identitas diri : Persepsi diri klien baik
4. Peran : Peran minimal
5. Ideal diri : Klien menerima diri dan ingin segera sembuh.
VI. Pemeriksaan fisik
A. Keadaan umum :
- Kesadaran composmentis dengan GCS 15 (E4M6V5)
- Lemah dan muka tampak pucat, conjungtiva anemis.
B. Head to toe
1) Vital sign
TD : 100/70mmHg
Suhu : 37ºC
Nadi : 82x/menit
RR : 22x/menit
2) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, bulat mesocephal, kulit kepala bersih, rambut
berwarna putih sebagian (beruban sebagian), dan rambut agak ripis dan mulai
rontok-rontok.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan.
3) Mata
Inspeksi : Mata simetris, kelopak mata berwarna coklat, bulu mata jarang dan
pendek, reflek berkedip normal, konjungtiva anemis, sklera putih, tidak
menggunakan kaca mata.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan.
4) Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, hidung mancung, tidak ada lesi/ jaringan parut, tidak
terdapat perbesaran polip, dan pembau normal.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan.
5) Mulut dan Gigi
Inspeksi : Bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering, tidak terdapat sariawan,
gigi berwarna kekuningan, ada gigi berlubang, tidak terdapat perdarahan pada
gusi dan lidah.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan.
6) Telinga
Inspeksi : Bentuk kedua sisi simetris, telinga bagian dalam klien terlihat kurang
bersih, klien tidak menggunakan alat bantu dengar, pendengaran klien baik, tidak
terdapat lesi/ jaringan parut
Palpasi : Tidak terdapat massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan.
7) Leher
Inspeksi : Warna kulit merata, bentuk simetris, tidak ada lesi, klien mampu
menoleh ke kanan dan kiri, menunduk maupun menengadah tanpa hambatan.
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan, teraba vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
8) Paru- paru
Inspeksi : Pengembangan kedua paru simetris, RR 22 x/menit
Palpasi : Getaran taktil fremitus teraba sama dan seimbang pada kedua sisi
kanan – kiri.
Perkusi : Terdengar suara sonor pada paru-paru
Auskultasi : Vesikuler
9) Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tampak
Palpasi : Denyut apeks terasa
Perkusi : Bunyi suara redup
Auskultasi : Bunyi jantung lup-dup

10) Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut bulat, warna kulit utuh, tidak ada lesi/jaringan perut
tidak tampak asites.
Auskultasi : Bising usus normal 15x
Palpasi : Ada nyeri tekan, klien mengeluh nyeri di perutnya, terdapat
benjolan.
P : Saat aktivitas dan istirahat
Q : Tertekan
R : Perut
S : Skala nyeri 6 dengan NRS
T : Hilang timbul
Perkusi : Bunyi suara timpani
11) Genitalia
Inspeksi : Vulva/labia utuh, tidak ada keluaran darah, adanya keputihan,odor
dengan skala 4 (bau kuat).
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
12) Pemeriksaan ekstremitas

Ekstremitas atas : Pergerakan dibantu, akral hangat, CRT 2 detik


Ekstremitas bawah : Pergerakan dibantu, akral hangat, CRT 2 detik
Pemeriksaan focus
1. Paru-paru :
- Ny. T tidak mengalami sesak nafas
2. Abdomen :
- Tidak ada asites, terdapat benjolan dan adanya nyeri tekan.
- BAB dan BAK Ny. T normal, tidak ada gangguan.
3. Genetalia : PPV ( warna, jumlah, bau ), flour albus (gatal, warna, jumlah, bau),
edema, benjolan
- Ny. T mengatakan bahwa ia mengalami keputihan yang banyak hampir 1
tahun ini dan berbau busuk.
- Ny. T mengatakan bahwa ia tidak berobat dan tidak pernah Pap Smear saat
ia mengalami keputihan di vagina.
VII. Pemeriksaan penunjang (laborat, X-ray, USG, foto toraks, EKG)
a. Hasil Laboratorium Hematologi
Hb 10,3 gr, alb 3 g/dl
b. Pemeriksaan diagnostic: X-ray, USG, foto toraks, EKG
Hasil pemeriksaan USG: ca serviks STd 3B.
VIII. Data Pendukung dan Program Terapi
Terapi yang akan dijalankan : Kemoterapi
IX. Kesimpulan
Ny. T usia 56 tahun didiagnosa ca serviks std. 3b. Klien menikah umur 16 tahun dan
memiliki 3 orang anak dan dirawat untuk rencana kemoterapi. Klien mengalami nyeri
kronis ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen dengan skala 5,
nyeri tekan dan terdapat benjolan. Selain itu, klien juga mengalami defisit nutrisi
karena klien hanya menghabiskan ¼ porsi makan dan ditandai dengan berat badan yang
berkurang dari 52 kg menjadi 50 kg dengan tinggi badan 150 cm, konjungtiva anemis,
CRT 2 detik, mukosa bibir kering, wajah pucat, serta rambut mulai ada yang rontok.
Pada pemeriksaan lab didapatkan bahwa Hb 10,3 gr, dan albumin 3 g/dl. Klien juga di
angkat diagnosa harga diri rendah situasional, penyebabnya karena klien mengalami
keputihan banyak sudah hampir setahun dan berbau busuk, hal tersebut membuatnya
merasa malu pada suami dan anak-anaknya, klien juga merasa sedih diumurnya yang
sudah tua ini diberi cobaan serta menjadi tidak percaya diri karena rambutnya yang
mulai rontok. Ny. T termasuk dalam kategori ketergantungan sedang dimana aktifitas
dan latihan dibantu oleh keluarganya, hal ini juga yang membuat klien merasa bersalah
kepada keluarganya. Selain itu klien memiliki kecemasan ringan dengan skor 18. Tanda
vital, TD 100/70mmHg, Nadi 82 kali/menit, RR 22x/menit, suhu 37oC.
ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Penyebab


.
1 DS Nyeri Kronis Penekanan saraf
- Klien mengeluh nyeri di perutnya (D. 0078)
- P : Saat aktivitas dan istirahat
- Q : Tertekan
- R : Perut
- S : Skala nyeri 6 dengan NRS
- T : Hilang timbul
DO
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah dan memegangi perut
- Skor kecemasan 18 (kecemasan ringan)
- Ada nyeri tekan, terdapat benjolan.
- USG : ca serviks Std. 3B
- TD 100/70
- Suhu 37oC
2 DS Intoleransi aktivitas Kelemahan
- Klien mengeluh badannya lemas (D.0056)
- Klien mengatakan kalau aktivitasnya banyak dibantu keluarganya
DO
- Klien tampak lemah dan pucat
- Konjungtiva anemis
- TD 100/70
- Hb 10,3 gr
- RR 22x/menit
- Skor index barthel 60 (ketergantungan berat)
3 DS Harga Diri Rendah Perubahan pada Citra Tubuh
Situasional
- Klien merasa malu dengan penyakit yang dideritanya
(D. 0087)
- Klien merasa sedih diumurnya yang sudah tua ini diberi cobaan
seperti ini
- Klien merasa malu dengan suaminya dan anaknya, karena
keputihan yang banyak yang klien alami serta berbau busuk
- Klien mengatakan bahwa rambutnya yang mulai rontok
membuatnya tidak percaya diri
- Klien merasa bersalah karena tidak bisa beraktivitas seperti dulu
lagi, sehingga sangat merepotkan suami dan anak-anaknya.
DO
- Klien tampak berbicara pelan dan lirih
- Rambut klien mulai ada yang rontok
4 DS Risiko Defisit Nutrisi -
- Pasien mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan (D.0032)
- Pasien mengatakan bahwa makanannya tidak habis
DO
- A : BB 50 kg, BB sebelumnya 52 kg, TB 150 cm, IMT 22,2 kg/m
- B : Hb 10,3 gr, alb 3 g/dl
- C : Konjungtiva anemis, CRT 2 detik, mukosa bibir kering, wajah
pucat
- D : Klien menghabiskan ¼ porsi makanan, tidak terdapat alergi
pada makanan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


1. Nyeri Kronis b.d Penekanan Saraf (D. 0078) 9 April 2021
2. Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan (D.0056) 9 April 2021
3. Harga Diri Rendah Situasional b.c Gangguan citra tubuh (D. 0087) 9 April 2021
4. Risiko Defisit Nutrisi d.d Klien tidak nafsu makan dan hasil lab 9 April 2021
albumin 3 g/dL (D.0032)

RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
. Keperawatan
1 Nyeri Kronis b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri (I. 08238) Eva
Penekanan Saraf 2x 24 jam, Nyeri kronis pada pasien berkurang. Observasi
Dengan kriteria hasil : - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Tingkat nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Keluhan nyeri berkurang dari skala 6 menjadi - Identifikasi skala nyeri
skala 4 - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Meringis berkurang dari sedang menjadi
memperingan nyeri
cukup menurun
- Monitor keberhasilan terapi komplementer
- Gelisah berkurang dari sedang menjadi cukup yang sudah dilakukan
menurun - Monitor efek samping penggunaan analgesik

Kontrol Nyeri (L.08063) Teraupetik

- Melaporkan nyeri terkontrol - Berikan teknik non farmakologis untuk

- Mampu mengenali onset nyeri mengurangi nyeri (napas dalam, dll)

- Mampu mengenali penyebab nyeri - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam

- Kemampuan menggunakan teknik non- pemilihan strategi meredakan nyeri

farmakologis Edukasi

- Dukungan orang terdekat - Ajarkan teknik non farmakologis untuk

- Penggunaan analgesik cukup menurun mengurangi rasa nyeri


Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesik
2 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Energi (I.05178) Eva
b.d Kelemahan 2x 24 jam, intoleransi aktivitas pada pasien Observasi
berkurang. - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Dengan kriteria hasil : mengakibatkan kelelahan
Toleransi Aktivitas (L.05047) - Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Kemudahan dalam melakukan aktivitas - Monitor pola dan jam tidur
sehari-hari meningkat dari cukup menurun - Monitor lokasi ketidaknyamanan selama
menjadi sedang melakukan aktivitas
- Keluhan lelah berkurang dari cukup menurun Teraupetik
menjadi sedang - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
- Perasaan lemah berkurang dari cukup stimulus
menurun menjadi sedang - Latihan rentang gerak pasif/aktif
- Tekanan darah batas normal - Berikan aktivitas distraki yang menenangkan
Edukasi
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
3 Harga Diri Rendah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Perilaku (I.12463) Eva
Kronis b.d Terpapar 2x 24 jam, Harga diri rendah pada pasien Observasi
situasi traumatis berkurang.Dengan kriteria hasil : - Identifikasi harapan untuk mengendalikan
Harga Diri (L.09069) perilaku
- Penilaian diri positif meningkat Teraupetik
- Percaya diri bicara meningkat - Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan
- Perasaan malu berkurang kegiatan perawatan konsisten setiap dinas
- Perasaan bersalah berkurangp - Bicara dengan nada rendah dan tenang
Promosi Harga Diri (I.09308)
Teraupetik
- Diskusikan persepsi negatif diri
- Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa
bersalah
- Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang
meningkatkan harga diri
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga pentingnya
dukungan dalam perkembangan konsep positif
diri pasien
- Latih cara berpikir dan berperilaku positif
4 Risiko Defisit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nutrisi (I.03119) Eva
Nutrisi 2x 24 jam, Risiko defisit nutrisi pada pasien Observasi
berkurang. - Identifikasi status nutrisi
Dengan kriteria hasil : - Identifikasi makanan yang disukai
Status Nutrisi (L.03030) - Monitor asupan makanan
- Porsi makan yang dihabiskan meningkat - Monitor BB
menjadi ½ porsi - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Serum albumin meningkat batas normal (3,5- Teraupetik
5,9 g/dL) - Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
- Berat badan membaik perlu
- Nafsu makan meningkat - Berikan makanan tinggi protein
Membran mukosa lembab Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (Mis. pereda nyeri, antlemetik), jika
perlu

INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi (Formatif) Paraf


9/4/21 Nyeri Kronis b.d - Identifikasi lokasi, S: Eva
Penekanan Saraf karakteristik, durasi, frekuensi, - Klien mengeluh nyeri di perutnya
kualitas, intensitas nyeri - P : Saat aktivitas dan istirahat
- Identifikasi skala nyeri - Q : Tertekan
- Identifikasi respon nyeri non - R : Perut
verbal - S : Skala 6
- Identifikasi faktor yang - T : Hilang timbul
memperberat dan O:
memperingan nyeri - Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah dan memegangi perut
- Ada nyeri tekan, terdapat benjolan.
- TD 100/70
- Suhu 37oC
Ajarkan teknik non farmakologis S : Klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang
(napas dalam) untuk mengurangi O: Klien tampak rileks
rasa nyeri
Kolaborasi pemberian analgesik S: -
O: Memberikan obat sesuai advis melalui IV ketorolac 3x25mg

9/4/21 Intoleransi Identifikasi gangguan fungsi S: - Eva


Aktivitas b.d tubuh yang mengakibatkan O: Konjungtiva anemis, TD 100/70, Hb 10,3 gr, RR 22x/menit,
Kelemahan kelelahan Skor index barthel 60 (ketergantungan berat)
Monitor kelelahan fisik dan S:
emosional - Klien mengeluh badannya lemas
- Klien mengatakan bahwa ia selalu terpikir tentang
penyakitnya
O: Klien tampak lemah
Monitor lokasi ketidaknyamanan S: Klien mengatakan bahwa bagian perut yang paling tidak
selama melakukan aktivitas nyaman saat beraktivitas
O: Tampak klien memegang perutnya
Sediakan lingkungan nyaman S: Klien mengatakan bahwa ia cukup nyaman dengan kondisi
dan rendah stimulus lingkungan di kamar nya
O: Klien tampak sedikit nyaman
Latihan rentang gerak pasif/aktif S: Klien mengatakan bahwa ia mau di latih rentang gerak
O: Dilakukan rentang gerak pasif secara bertahap
9/4/21 Harga Diri Rendah Ciptakan dan pertahankan S: - Eva
Kronis b.d lingkungan dan kegiatan O: lingkungan dan kegiatan perawatan pada pasien berjalan
Terpapar situasi perawatan konsisten setiap dinas dengan kosisten sesuai jadwal
Bicara dengan nada rendah dan S: -
traumatis
tenang O: Klien tampak mau mendengarkan saat perawat berbicara
Diskusikan persepsi negatif diri S: Klien mengatakan bahwa ia malu, tidak percaya diri dan
merasa bersalah kepada keluarganya yaitu suami dan anaknya
O: Klien tampak berbicara pelan dan lirih
Diskusikan alasan mengkritik S:
diri atau rasa bersalah - Klien berpendapat bahwa ia malu dengan suaminya dan
anaknya, karena keputihan yang banyak yang klien alami
serta berbau busuk
- Klien mengatakan bahwa rambutnya yang mulai rontok
membuatnya tidak percaya diri
- Klien merasa bersalah karena tidak bisa beraktivitas seperti
dulu lagi, sehingga sangat merepotkan suami dan anak-
anaknya.
O:
- Klien tampak berbicara pelan dan lirih
- Rambut klien mulai ada yang rontok
Fasilitasi lingkungan dan S: -
aktivitas yang meningkatkan O: Kamar klien tampak rapi bersih dan wangi
harga diri
9/4/21 Risiko Defisit Identifikasi status nutrisi S: Klien mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan, minum sedikit
Nutrisi O:
- Klien tampak makan hanya ¼ porsi
- Minum 600 cc
- Hb 10,3 gr, alb 3 g/dl
Identifikasi makanan yang S: Klien mengatakan bahwa ia menyukai ayam goreng, sayur
disukai sop dan sambal terasi
O:- Eva
Monitor asupan makanan S: Klien mengatakan bahwa ia makan sedikit
O: Klien tampak hanya menghabiskan ¼ porsi makan
Monitor BB S: Klien mengatakan bahwa Bb sebelumnya 52kg
O: Tampak BB klien sekarang 50kg
Monitor hasil pemeriksaan S: -
laboratorium O: Hb 10,3 gr, alb 3 g/dl
Berikan makanan tinggi protein S: Klien mengatakan bahwa ia mau
O: -
10/4/2 Nyeri Kronis b.d Monitor keberhasilan terapi S: Klien mengatakan bahwa nyerinya sedikit berkurang jika
1
Penekanan Saraf komplementer yang sudah napas dalam, skala nyeri klien berkurang menjadi 4
dilakukan - P : Saat aktivitas dan istirahat
- Q : Tertekan
- R : Perut
- S : Skala 6
- T : Hilang timbul
O: Klien tampak rileks dan tampak mampu melakukan terapi
komplementer yang diajarkan Eva

- Klien tampak tidak gelisah


- TD 110/80
- Suhu 37,2oC
Berikan teknik non farmakologis S: Klien mengatakan bahwa nyerinya tidak sesakit kemarin
untuk mengurangi nyeri (napas O: Klien tampak napas dalam
dalam, dll)
Kolaborasi pemberian analgesik S: -
O: Memberikan obat sesuai advis melalui IV ketorolac 3x25mg
10/4/2 Intoleransi Latihan rentang gerak pasif/aktif S: Klien mengatakan bahwa badannya jadi lebih rileks dan enak
1
Aktivitas b.d setelah dilakukan latihan rentang gerak
Kelemahan O: Klien tampak nyaman dan rileks Eva
Berikan aktivitas distraki yang S: -
menenangkan O: Klien tampak bercerita-cerita kepada perawat
Anjurkan melakukan aktivitas S: Klien mengatakan bahwa ia akan melakukan aktivitas secara
secara bertahap bertahap sesuai arahan perawat
O: Klien tampak kooperatif
Anjurkan menghubungi perawat S: Klien mengatakan bahwa ia akan menghubungi perawat jika
jika tanda dan gejala kelelahan lelahnya tidak berkurng
tidak berkurang O: Klien tampak kooperatif
10/4/2 Harga Diri Rendah Identifikasi harapan untuk S: Klien mengatakan bahwa ia berharap penyakitnya cepet
1
Kronis b.d mengendalikan perilaku membaik dan ia dapat meningkatkan aktivitasnya agar tidak
Terpapar situasi menyusahkan orang
traumatis O: Klien tampak kooperatif
Jelaskan kepada keluarga S: Suami klien mengatakan bahwa akan mendukung istrinya
pentingnya dukungan dalam yang sakit Eva
perkembangan konsep positif O: Suami klien tampak kooperatif
diri pasien
Latih cara berpikir dan S: Klien mengatakan bahwa ia sebenarnya hanya bisa pasrah,
berperilaku positif tetapi merasa tidak enak dan malu pasti terus ada ke keluarga
O: Klien tampak berbicara pelan
10/4/2 Risiko Defisit Berikan makanan tinggi protein S:
1
Nutrisi - Anak pasien mengatakan bahwa nanti mereka akan
membelikan makanan yang tinggi protein
Eva
O: Tampak ada makanan dari rumah sakit
Monitor asupan makan S: Klien mengatakan bahwa ia tidak dapat menghabiskan
makanannya
O: Tampak makanan klien masih tersisa banyak, makan hanya ¼
porsi
Kolaborasi pemberian medikasi S: Klien mengatakan tidak sudah diberi obat nyeri oleh perawat
sebelum makan (Mis. pereda O: -
nyeri, antlemetik), jika perlu

EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl Diagnosa Evaluasi Paraf


9/4/21 Nyeri Kronis b.d S: Eva
Penekanan Saraf - Klien mengeluh nyeri di perutnya
- P : Saat aktivitas dan istirahat
- Q : Tertekan
- R : Perut
- S : Skala 6
- T : Hilang timbul
O:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah dan memegangi perut
- Ada nyeri tekan, terdapat benjolan.
- TD 100/70
- Suhu 37oC
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi pemberian terapi non farmakologi dan kolaborasi pemberian farmakologi
Intoleransi S:
Aktivitas b.d - Klien mengeluh badannya lemas
Kelemahan - Klien mengatakan bahwa ia selalu terpikir tentang penyakitnya
- Klien mengatakan bahwa bagian perut yang paling tidak nyaman saat beraktivitas
O:
- Klien tampak lemah dan memegang perutnya
- Konjungtiva anemis, TD 100/70, Hb 10,3 gr, RR 22x/menit, Skor index barthel 60
Eva
(ketergantungan berat)
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi :
- Latihan rentang gerak pasif/aktif
- Berikan aktivitas distraki yang menenangkan
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Harga Diri Rendah S: Klien mengatakan bahwa ia malu, tidak percaya diri dan merasa bersalah kepada keluarganya Eva
Kronis b.d yaitu suami dan anaknya
Terpapar situasi O: Klien tampak berbicara pelan dan lirih
traumatis A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
- Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep positif diri pasien
- Latih cara berpikir dan berperilaku positif
Risiko Defisit S: Klien mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan, minum sedikit
Nutrisi O:
- Klien tampak makan hanya ¼ porsi
- Minum 600 cc
Eva
- Hb 10,3 gr, alb 3 g/dl
- BB sekarang 50kg, sebelumya 52kg
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi : Berikan makanan tinggi protein
10/4/21 Nyeri Kronis b.d S: Klien mengatakan bahwa nyerinya sedikit berkurang jika napas dalam, skala nyeri klien
Penekanan Saraf berkurang menjadi 4
- P : Saat aktivitas dan istirahat
- Q : Tertekan
- R : Perut
- S : Skala 4 Eva
- T : Hilang timbul
O: Klien tampak rileks, tampak mampu melakukan terapi komplementer yang diajarkan, klien
tampak tidak gelisah, TD 110/80, Suhu 37,2oC
A: Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi jika nyeri timbul atau bertambah lagi
Intoleransi S: Klien mengatakan bahwa badannya jadi lebih rileks dan enak setelah dilakukan latihan rentang Eva
Aktivitas b.d gerak
Kelemahan O:
- Klien tampak nyaman dan rileks
- Konjungtiva anemis TD 110/80, Hb 10,3 gr, RR 20x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi : Latihan rentang gerak pasif/aktif, kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Harga Diri Rendah S:
Kronis b.d - Klien mengatakan bahwa ia berharap penyakitnya cepet membaik dan ia dapat meningkatkan
Terpapar situasi aktivitasnya agar tidak menyusahkan orang
traumatis - Suami klien mengatakan bahwa akan mendukung istrinya yang sakit Eva
O: Klien dan suami tampak kooperatif, klien tampak berbicara pelan
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi : Latih cara berpikir dan berperilaku positif
Risiko Defisit S: Eva
Nutrisi - Klien mengatakan bahwa ia tidak dapat menghabiskan makanannya
- Anak pasien mengatakan bahwa nanti mereka akan membelikan makanan yang tinggi protein
O: Tampak makanan klien masih tersisa banyak, makan hanya ¼ porsi
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Monitor asupan
- Monitor BB
- Monitor hasil laboratorium
- Anjurkan makan makanan berprotein tinggi dan kesukaan klien

Anda mungkin juga menyukai