OLEH KELOMPOK 4
1. Definisi
atau leher rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan
rahim dan vagina (Rozi, 2013). Kanker leher rahim atau kanker serviks
masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang
2. Etiologi
2. Merokok
7
3
(Nurarif, 2016).
sebagai berikut:
14. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang
gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus
4.Klasifikasi
5.Patofisiologi
tahun. Faktor resiko mayor untuk kanker serviks adalah infeksi Human
Pathway
Terjadi lesi pada serviks,inflamasi, timbul nodul
Perluasan epitel kolumnar (ekstroserviks dan en
‐ Infeksi virus HPV
‐ Genetik
‐ Hygiene yang tidak bersih di organ vital
‐ Hubungan seksual <16 tahun
‐ Merokok
‐ Ganti-ganti pasangan Proses metaplastik (erosive)
Terapi
Pembedahan
Non bedah
Defisit nutrisi
Kelemahan fisik
Invasi bakteri
(Price, 2012) Hambatan mobilitas fisik
Resiko infeksi
8
diderita selama ±10-15 tahun. Pada tahap awal, kanker dapat terdeteksi
paps smear maupun inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Hasil
tahap prakanker serviks. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat
(Wijaya, 2010).
dilakukan dengan cepat, tidak sakit, dan dengan biaya yang relatif
atau tiga minggu. Pada akhir pemeriksaan Pap smear, setiap wanita
pap smear-nya dan apa yang harus dipelajari darinya (Wijaya, 2010).
2010).
11
1. Penatalaksanaan Medis
antara lain:
serviks,
kelainan,
pembedahan).
12
b. Stadium I A
salpingoophorectomy,
c. Stadium I B
bening,
d. Stadium II
kemoterapi,
bening,
13
e. Stadium II B
kemoterapi.
f. Stadium III
kemoterapi.
g. Stadium IV A
dengan kemoterapi.
h. Stadium IV B
ii. Kemoterapi,
obat kombinasi.
14
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Setiap tahap dari proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
penyakitt yang diderita. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun prioritas masalah,
Tahap implementasi adalah tahap melakukan rencana yang telah dibuat pada
Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Pada tahap ini,
prinsip vibrasi dan getaran udara, dengan cara mengetuk permukaan tubuh
adanya massa, dan penonjolan, lokasi dan ukuran organ, serta pembengkakan.
udara (misalnya suara nafas) atau gerakan organ (misalnya peristaltik usus).
(Debora, 2012)
9. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien
terakhir, asal suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit, nomor rekam
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
anemia.
(Diananda, 2008).
4. Keadaan psikososial
pasien meliputi gambaran diri peran dan identitas. Kaji juga ekspresi
wajah pasien yang murung atau sedih serta keluhan pasien yang
5. Data khusus
i. Keluhan haid
serviks.
malam hari.
b. Integritas ego
c. Eliminasi
e. Neurosensori
g. Keamanan
(Mitayani, 2009).
21
h. Seksualitas
i. Integritas sosial
j. Pemeriksaan penunjang
k. Pemeriksaan fisik
i. Kepala
ii. Wajah
iii. Leher
lanjut.
22
iv. Abdomen
v. Ekstermitas
vi. Genitalia
(PPNI, 2017)
menelan makanan
struktur tubuh
terpapar informasi
23
citra tubuh.
koagulasi (trombositopenia)
ataupun dibau).
12. Implementasi
1. Evaluasi Formatif
catatan perawat.
33
2. Evaluasi Sumatif
perkembangan.
O: Data objektif, yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat,
data objektif.
(Hutahaen, 2010).
keperawatan meliputi: