Oleh:
Fepriyani (1440119023)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Maternitas Dengan Kanker Serviks” ini disusun
untuk memenuhi tugas mahasiswa.
Terima kasih rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para mahasiswa.
Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa, masyarakat dan pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker serviks atau kanker rahim juga disebut dengan kanker mulut rahim
merupakan salah satu penyakit yang ganas dibidang kebidanan dan penyakit
kandungan yang masih menempati posisi tertinggi sebagai penyakit kanker yang
menyerang kaum wanita yang banyak diderita diatas 18 tahun.
Kanker serviks ini menduduki urutan nomer 2 penyakit kanker didunia bahkan
sekitar 500.000 wanita diseluruh dunia di diagnosa menderita kanker serviks dan rata
rata 270.000 meninggal tiap tahun nya (Depkes RI,2008). Kanker seviks merupakan
penyebab kematian nomer satu yang sering terjadi pada wanita Indonesia. Di
Indonesia 90-100 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk. Tingginya kasus di
negara berkembang ini disebabkan rendahnya tingkat ekonomi dan kurangnya
pengetahuan, akses screening dan pengobatan.
Penatalaksanaan kanker serviks saat ini adalah smear yang telah dikenal
sebagai satu pemeriksaan yang aman, murah dan telah dipakai bertahun tahun untuk
mendeteksi kelainan sel sel serviks. Semakin dini sel sel abnormal terdeteksi semakin
rendah resiko seseorang menderita kanker serviks.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana laporan pendahuluan dari penyakit kanker serviks ?
2. Bagaimana konsep askep keperawatan dari penyakit kanker serviks ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui dan memahami, serta menambah pengetahuan tentang
penyakit kanker serviks
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui laporan pendahuluan dari penyakit kanker serviks
b. Untuuk mengetahui konsep askep keperawatan dari penyakit kanker
serviks
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Kanker serviks adalah keganasan dari serviks yang ditandai dengan
adanya perdarahan lewat jalan lahir dimana tanda dan diagnosis pasti bisa
ditegakan dengan papsmear (Rahayu, 2015).
Leher rahim merupakan bagian dari uterus yang menjorok ke dalam
vagina yang terdiri dari pars vaginalis atau portio dan pars supra vaginalis
uteri atau bagian kanalis yang berada diatas vagina saluran yang berada pada
leher rahim disebut kanalis servikkalis, panjang 2,5cm yang diapisi kelenjar
kelenjar bersiliayang berfungsi sebagai reseptakulum seminis dengan pintu
saluran leher rahim sebelah dalam atau OUI(Outium Uteri Internum) di vagina
atau OUE (Ostium Uteri Ekstmum).
Karsinoma leher rahim adalah tumor yang timbul diantara epitel yang
melapisi ektoleher rahim portio dan endoleher rahim kanalis servikalis disebut
dengan scuomosa columner juction (SCJ).
Dari pengertian kanker rahim diatas, dapat disimpulkan bahwa kanker
leher rahim adalah proses keganasan yang terjadi pada leher rahim dimana
pada keadaan ini terdapat kelompok kelompok sel abnormal, yang timbul
diantara epitel, yang melapisi ektoleher rahim maupun edoleher rahim kanalis
servikalis yang sebagai scuomosa columner juction (SCJ)yang terbentuk oleh
sel sel jaringan yang timbul terus menerus tak terbatas
2. Etiologi
Pada kanker serviks ini, penyebab pastinya belum diketahui. Faktor
resiko kanker serviks adalah sebagai berikut :
a. Usia dini melakukan seksual (6 tahun)
b. Melahirkan pada usia sangat muda
c. Menghambat pertumbuhan janin
d. Kelainan pada persalinan
e. Perdarahan dan infeksi (Mitayani, 2013).
Penyebab utama Kanker Servik adalah Human Papilloma (HPV).
Didunia, HPV tipe 16, 18, 31, dan 45, 52, yang secara bersamaan menjadi
penyebab lebih dari 80% Kanker Serviks. Kanker Serviks merupakan
penyebab utama kematian diantara perempuan diseluruh dunia.
American Cancer Society menyebutkan factor resiko kanker serviks
adalah sebagai berikut :
a. Infeksi Human PappilomaVirus (HPV)
b. Merokok
c. Imunosupresan
d. Infeksi Klamidia
e. Diet kurang sehat dan obesitas
f. Kontrasepi oral
g. Penggunaan IUD
h. Kehamilan multiple
i. Kemiskinan
j. Penggunaan obat hormonal diethylstilbestrol (DES)
k. Riwayat keluarga dengan Kanker Serviks (Rahayu, 2015).
3. Manifetasi klinis
Infeksi HPV dan kanker servik pada tahap awal berlangsung tanpa gejala.
Bila kanker udah mengalmi progresivitas atau stadium lanjut, maka gejalanya
dapat berupa:
a. Keputihan: makin lama makin berbau busuk dan tidak sembuh-sembuh,
terkadang tercampur darah.
b. Perdarahan kontak setelah sanggama merupakan gejala servik 75 – 80 %.
c. Perdarahan spontan: perdarahan yang timbul akibat terbukanya pembuluh
darah dan semakin lama semakin sering terjadi.
d. Pendarahan pada wanita usia menopause
e. Anemia
f. Gagal ginjal ebagai efek dari infiltrasi sel tumor ke ureter yang
menyebabkan obstruksi total.
g. Perdarahan vagina yang tidak normal:
1) Perdarahan diantara periode regular menstruasi
2) Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
3) Perdarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
4) Perdarahan pada wanita pada usia menopause
h. Nyeri:
1) Rasa sakit saat berhubungan seksual, kesulitan atau nyeri dalam
berkemih, nyeri didaerah sekitar panggul
2) Bila kanker udah mencapai stadium keatas, maka akan terjadi
pembengkakan diberbagai anggota tubuh seperti betis, paha, dsb
(Rahayu, 2015).
4. Patofiologi
Penyebab langsung Karsinoma Uterus belum diketahui. Factor
ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks uteri
adalah smegma, infeksi virus human papilloma virus (HPV), dan spermatozoa.
Karsinoma Serviks Uteri timbul disambungan skoamokolumner serviks.
Factor resiko yang berhubungan dengan karsinoma serviks ialah prilaku
seksual berupa mitra seks multiple, paritas, nutrisi, rokok, dan lain-lain
(Rohan, 2017).
Faktor-faktor resiko kejadian kanker serviks adalah pasangan sekual
lebih dari 1 oarang, riwayat peralinan usia dini, pemanjangan terhadap human
papilloma virus (HPV), infeksi HIV, merokok, dan pemanjanan terhadap
dietilstilbestrol (DES) in utero (Rohan, 2017).
Proses pergantian epitel kolumner menjadi epitel skuomosa disebut
proses metaplasia. Pada pemeriksaan spekulum tampak sebagai portio yang
erosi atau metaplasia scuamosa yang fisiologik atau patologi. Tumor dapat
tumbuh secara : (a) Eksofilik, mulai dari SCJ kearah lumen vagina sebagai
masa proliferatif yang mengalami infeksi sekunder dan nekrosis, (b) Endofitik,
mulai dari SCJ tumbuh kedalam stroma leher rahim dan cenderung
mengadakan infiltrasi menjadi ulkus yang luas, (c) Ulseratif, mulai dari SCJ
dan cenderung merusak struktur jaringan leher rahim dengan melibatkan awal
fornises vagina menjadi ulkus yang luas.
Metaplasia skuomosa yang fisiologi dapat berubah menjadi patologi
displasia melalui tingkatan neoplasma insitu I, II, III dan karsinoma insitu
akhirnya menjadi karsinoma invasif sekali lalu menjadi makro invasif/invasif,
proses keganasan akan berjalan terus
5. Patway
Serviks
Kedua jenis epitel yang melapisi mendesak-desak (ektoserviks dan endoserviks / SCJ)
V Operasi/bedah
Eksolitik Endolitik Ulseratif Perubahan epitel
displastik serviks
Kearah Ke Ke arah
Dari SCJ Dari SCJ Dari SCJ Regresi spontan Nyeri fornites arah parame
ke arah ke stroma Akut dan korpus trium
lumen serviks Ulkus Luas dinding uterus
vagina Perdarahan
Perdarahan vagina
Infiltrasi spontan saat
Resiko
Massa senggama Menginfiltrasi septum
Infeksi Anemia
proliferasi rektovaginal dan
Ulkus kandung kemih
Fistula rektum
Keputihan Infeksi Gangguan Hipovolemia
bau busuk Integritas Kulit
Perdarahan BAB
Obstruksi
Nekrosis kandung
Jaringan kemih/ureter
(Mitayani, 2013)
Gangguan
Eleminasi Urine
7. Klasifikasi
STADIUM KRITERIA
0 Karsinoma in situ atau karsinoma intra epitel
L Proses terbatas pada serviks dan uterus
La Karsinoma serviks preklinis, hanya dapat didiagnosis
secara mikroskopik, lesi tidaak lebih 3mm, atau secara
mikroskopik kedalaman nya >3 – 5 mm dari epitel
basal dan memanjang tidak lebih dari 7 mm
Lb Lesi invasif > 5mm, dibagi atas lesi ≤ 4cm dan >4cm.
Ll Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar
ke 2/3 bagian atas vagina atau parametrium tetapi tidak
sampai kedinding pinggul.
Lia Penyebaran hanya ke vagina , parametrium masih bebas
dari infiltrat tumor
Lib Penyebaran ke parametrium, uni atau bilateral, tetapi
belum sampai ke dinding panggul
Lll Penyebaran sampai 1/3 distal vagina parametrium
sampai dinding panggul
Llla Penyebaran sampai 1/3 distal vagina, namun tidak
sampai ke dinding panggul
Lllb Penyebaran sampai ke dinding panggul, tidak
ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan
dinding panggul, atau proses pada tingkat l atau ll,
tetapi sudah adah gangguan faal ginjal atau
hidronefrosis.
LIII
Tumor menyebar ke dinding panggul dan/atau sepertiga
bawah vagina, yang menyebabkan hidronefrosis atau
penurunan fungsi ginjal.
Liiia
Tumor menyebar sepertiga bawah vagina tapi tidak
Liiib
sampai ke dinding panggul
Tumor menyebar ke dinding panggul
lV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan
melibatkan mukosa rektum dan vesika urinaria
(dibuktikan secara histologi) atau telah bermetastasis
keluar panggul atau ke tempat yang jauh
Lva Telah bermetastasis ke organ sekitar
Lvb Telah bermetastasis jauh
8. Pemeriksaan penunjang
a. Tes IVA
Tes IVA (inpeksi visual dengan asam asetat) adalah pemeriksaan
skrining alternative pap smear karena biaya murah, praktis, sangat mudah
untuk dilakukan dengan peralatan sederhana dan murah, dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.
Tes IVA merupakan salahsatu deteksi dini kanker serviks dengan
menggunakan asam asetat 3-5% pada inspekulo dan dilihat dengan
pengamatan langsung. Serviks (epitel) abnormal jika diolesi dengan asam
asetat 3-5% akan berwarna putih (epitel putih).
b. Pap smear
Tes papanicolou smear atau diebut tes pap smear merupakan
pemeriksaan sitology untuk sel diarea serviks. Sampel sel-sel diambil dari
serviks wanita untuk memeriksa tanda-tanda perubahan pada sel. Tes pap
dapat mendeteksi dysplasia serviks atau kanker serviks.
c. Kolpuskopi
Sebuah tes tindak lanjut untuk tes pap abnormal. Serviks dilihat
dengan kaca pembesar, yang dikenal sebagai kolpuskopi, dan dapat
mengambul biopi dari setiap daerah yang tidak terlihat sehat.
d. Biopsi serviks
Sebuah penyedia layanan kesehatan mengambil sampel jaringan, atau
biopsy, dari serviks untuk memeriksa kanker serviks atau kondii lainnya.
Biopsy serviks sering dilakukan selama kolpuskopi.
e. CT Scanner
CT scanner membutuhkan beberapa sinar X, dan computer
menciptakan gambar detail dari serviks dan struktur lainnya dalam perut
dan panggul. CT scan sering digunakan untuk menentukan apakah kanker
serviks telah menyebar dan jika demikian seberapa jauh.
f. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Sebuah scanner MRI menggunakan magnet bertenaga tinggi dan
computer untuk membuat gambar resolusi tinggi dari serviks dan struktu
lainnya dalam perut dan panggul. Seperti CT scan, MRI dapat dilakukan
untuk mencari penyebaran kanker serviks.
g. Tes DNA HPV
Sel erviks dapat diuji untuk kehadiran DNA dari human papilloma
virus (HPV) melalui tes ini. Tes ini dapat mengidentifikasi apakah tipe
HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks yang hadir.
9. Penatalaksanaan Medis
a. Rontgen
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan spesifik seperti biopsi punch dan kolposkopi. Apabila
ditemukan lesi prekusor seperti lesi intra-epitel skuamosa tingkat rendah
(LGSIL) dan tinggi (HGSIL)
d. Pengangkatan non-bedah konservatif
e. Krioterapi (pembekuan dengan oksida nitrat) atau terapi laser efektif
f. Konisasi (pengangkatan bagian yang terbentuk kerucut dari serviks)
(Mitayani, 2013).
A. Kesimpulan
Karsinoma serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks dalam
keadaan ini terdapat kelompok sel yang abnormal yang terbentuk oleh jaringan yang
tumbuh secara terus menerus dan tidak terbatas, tidak terkoordinasi, dan tidak berguna
bagi tubuh tidak dapat melaksanakan fungsi sebagai mana mestinya.
Penyebab utama Kanker Servik adalah Human Papilloma (HPV). Didunia, HPV tipe
16,18,31, dan 45,52, yang secara bersamaan menjafdi penyebab lebih dari 80% Kanker
Serviks. Kanker Serviks merupakan penyebab utama kematian diantara perempuan
diseluruh dunia.
B. Saran
1. Pasien
Diharapkan pasien dapat memahami pengertian, penyebab, klasifikasi,
fisiologi dan penatalaksanaan pada Kanker Serviks .
2. Perawat
Diharapkan kepada perawat dapat menggunakan proses keperawatan sebagai
kerangka kerja untuk perawatan pasien dengan Kanker Serviks.
DAFTAR PUSTAKA
Lisnawati, L. (2013). Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Nugroho, T. (2010). Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nugroho, T. (2010). Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahayu, D. S. (2015). Asuhan Ibu Dengan Kanker Serviks. Jakarta: Salemba Medika.