CERVICOVAGINITIS

CERVICITIS
Inflamasi di epitel kolumnar endoserviks uterus Non-
Infeksi Lainny
Epidemiologi:
infeksi
 The highest incidence is in sexually active women aged us a
15 to 24
Neisseria
us Mechanical
 It is more common in human immunodeficiency virus gonorrhea (sering)
irritants  trauma:
(HIV) positive women, with an estimate of 7400 per benda asing c/
Chlamydia kondom,
100,000 women diagnosed with HIV. Mycoplasma is
trachomatis diafragma,
the commonly implicated agent in this population. (sering) cervical caps,
 Chlamydia cervicitis is 4 to 5 times more common than tampon, pessaries Hipoesterogenik
Herpes simplex
gonococcal cervicitis. c/ meopause
Chemical irritants
Trichomonas  alergi: sabun,
Faktor risiko: produk laundr,
vaginalis
 Aktivitas seksual spermisida, lateks,
Mycoplasma vaginal douched,
 Telah terinfeksi IMS lainnya genitalium krim kontraseptif

 HIV
 DIAGNOSIS

Anamnesi Px
Aktivitas Seksual Px Fisik Pemeriksaa pelvis & Nucleic acid
s 5P: parters, vagina Penunjag amplification testing
practices, prevention • Discharge (NAAT)  cairan
of pregnancy, kuning/mucoid dari os vagina, endoserviks,
• Friability: endoserviks urin
protection from STI, mudah berdarah ketika
previous STI disentuh dengan cotton
• Chlamydia
• Neisseria
applicator
Gejala • Strawberry vagina:
• Vaginal discharge punctate hemorrhages Px Mikrobiologi:
purulent/mukopurulen • Vesikel/ulser Mikroskopi salin,
• Intermenstrual/post- Nyeri tekan abdomen, Amine whiff test,
coital bleeding adneksa, cerviks pH vagina
• Dispareunia
• Urinary symptoms
• Nyeri abdomen
Komplikasi Prognosis
- PID  tuba fallopii - Baik, dapat sembuh dalam 1 – 2
mengalami jaringan parut minggu
- Pembetukan abses - Kegagalan treatment/infeksi rekuren
- Nyeri kronis & infeksi  cek ulang organismenya,
reexposure (partner, iritan, penyakit
- Kehamilan ekstopik sistemik)
- Infertilitas - Cervisitis kronis (> 3 bulan) meskioy
infeksi telah sembuh  non-
infectious sources, sembuh dengan
antibiotic, silver nitrate, dan loop
electrosurgical
VAGINITIS
Infeksi pada vagina  vaginal discharge
Etiologi: perubahan elemen di ekologi vagina  perubahan bakteri di vagina
-Esterogen >>
-Menstruasi  nutrient untuk bakteri  overgrowth
-Broad spectrum antibiotic  Candida overgrowth
-Douching & unprotected vaginal intercourse
Epidemiologi:
-Bacterial Vaginosis: 29% pada vaginal swab
-Candidiasis vaginal: 55% memilikiya pada usia 25 tahun, 9% Wanita memiliki 4 episode/lebih pertahun
-Trichomoniasis: 26% simtomatik & 7% asimtomatik
DIAGNOSIS
Anamnesis Px Fisik Px Penunjang

Hygienic practices: lubricant, douches
Immune suppression, steroid, antibiotik
Aktivitas Seksual
5P: parters, practices, prevention of pregnancy,
protection from STI, previous STI
Vaginal discharge: warna, bau, banyak,
konsistensi
Pemeriksaa pelvis & vagina Nucleic acid amplification testing
• Pemeriksaan speculum, dengan air (NAAT)  cairan vagina, endoserviks,
hangat (tidak boleh pakai lubrikan) urin
• Discharge kuning/mucoid dari os • Chlamydia
• Friability: endoserviks mudah • Neisseria
berdarah ketika disentuh dengan
cotton applicator Wet Prep
• Strawberry vagina: punctate
hemorrhages
• Vesikel/ulser Amine whiff test

Gejala
Nyeri tekan abdomen, adneksa, cerviks pH vagina  di vaginal pool/dinding
• Pruritus sampingya
• Intermenstrual/post-coital bleeding
• Dispareunia Px mikrobiologi: Gram stain, cultures
• Disuria (gold standar utk Candida)
• Nyeri abdomen
Komplikasi Prognosis
- PID - Sebagian besar baik & dapat
- Preterm labor disembuhkan

- PROM - Rekuren  iritasi kronik,

excoriation, scar, sehingga
- Low birth weight infant dapat terjadi sexual
- Postpartum endometritis dysfunction
MIKROORGANISM
E & GEJALA
CLUE CELLS
TERIMA KASIH