Pembimbing:
dr. Rabiah Adawiyah, Sp.OG
Disusun Oleh:
Hotmariani
112021249
PID (PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)
EPIDEMIOLOGI
• Organisme utama yang bertanggung jawab untuk PID adalah C. trachomatis dan N.
gonorrhoeae
• Organisme lain yang telah diisolasi dari tuba falopi pasien dengan PID termasuk
Mycoplasma, Streptococcus, Staphylococcus, Haemophilus, Escherichia coli, Bacteroides,
Peptostreptococcus, Clostridium, dan Actinomyces.
• Adanya sperma motil atau benang dari alat kontrasepsi intrauterine (IUD) dapat
memfasilitasi penetrasi organisme melalui lendir endoserviks
PID (PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)
Definisi:
• infeksi saluran reproduksi atas (endometrium, tuba falopii, ovarium,
miometrium, parametrium, dan peritoneum panggul
Etiologi:
• N. gonorrhoeae dan C. trachomatis
Patogenesis:
• Ascending infection dari saluran bawah.
Faktor risiko:
• Komplikasi dari infeksi menular seksual (sering)
• Pasangan seksual multipel
• Riwayat PID sebelumnya
• Pemakaian AKDR
Gejala:
• Nyeri abdomen-pelvis
• Keputihan non fisiologi (kekuningan dan bau busuk)
• Demam, Mual
• Dismenorrhea, Disuria, Dispareunia
Dutta DC, Konar H. DC Dutta Textbook of Gynecology. 6th edition. Jaypee Health science publisher
Hoffman BL. Williams gynecology. 3rd ed. New York: McGraw Hill Education; 2016
PID (PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)
Diagnosis
Kriteria minimum
(harus ada ketiganya) Kriteria tambahan: Kriteria diagnosis PID paling
• Nyeri goyang serviks • Suhu oral >38.3°C spesifik
• Nyeri tekan adneksa • Cairan serviks/vagina •USG transvaginal atau MRI :
• Nyeri tekan uterus mukopurulen penebalan tuba,
• Kenaikan CRP dan/atau LED dengan/tanpa cairan di
• Kenaikan leukosit pada sekret panggul atau tubo-ovarium
• Laparoskopi
vagina
•Serviks terbukti positif infeksi • Biopsi + HistoPA endometritis
N. gonorrhoeae dan/atau C.
trachomatis
Dutta DC, Konar H. DC Dutta Textbook of Gynecology. 6th edition. Jaypee Health science publisher
Hoffman BL. Williams gynecology. 3rd ed. New York: McGraw Hill Education; 2016
TERAPI PARENTERAL
• Levofloksasin 500 mg iv
• Sefotetan 2 g intravena • Klindamisin 900 mg setiap
1xsehari dengan atau tanpa
setiap 12 jam atau 8 jam ditambah metronidazole 500mg iv setiap 8
• Sefoksitin 2 g intravena • Gentamisin dosis muatan jam atau
setiap 6 jam ditambah intravena atau intramuscular • Ofloksasin 400mg iv setiap 12
• Doksisiklin 100 mg oral (2mg/kgBB) diikuti dengan jam dengan atau tanpa
dosis pemeliharaan (1,5 metronidazole 500mg iv setiap 8
atau parenteral setiap 12 jam jam atau
mg/kgBB) setiap 8 jam.
• Ampisilin/Sulbaktam 3g iv
Dapat di ganti dengan dosis setiap 6 jam ditambah
tunggal hariani doksisiklin 100mg oral atau iv
setiap 12 jam
TERAPI ORAL
Regimen A Regimen B
• Pelvic inflammatory disease (PID) adalah penyakit infeksi dan inflamasi pada traktur
reproduksi bagian atas, termasuk uterus, tuba fallopi, dan struktur penunjang pelvis. PID
biasanya disebabkan oleh mikroorganisme penyebab penyakit menular seksual seperti
N. Gonorrhea dan C. Trachomatis. Mekanisme pasti yang bertanggung jawab atas
penyebaran tersebut tidak diketahui, namun aktivitas seksual mekanis dan pembukaan
serviks selama menstruasi mungkin berpengaruh. Secara tradisional, diagnose PID
didasarkan pada trias tanda dan gejala yaitu, nyeri pelvic, nyeri pada gerakan serviks,
dan nyeri tekan adnexa, dan adanya demam. Terapi dimulai dengan terapi antibiotik
empiris spectrum luas. Penanganan juga termasuk penanganan simptomatik seperti
antiemetic, analgesia, antipiretik, dan terapi cairan. Prognosis pada umunya baik jika
didiagnosa dan diterapi segera.
thank you