Anda di halaman 1dari 13

PELVIC INFLAMMATORY DISEASE

Pembimbing:
dr. Rabiah Adawiyah, Sp.OG

Disusun Oleh:
Hotmariani
112021249
PID (PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)
EPIDEMIOLOGI

• Sekitar 1 juta kasus PID terjadi di Amerika Serikat dalam setahun


• Di Indonesia sebesar lebih dari 850.000 kasus baru setiap tahun.
• Lebih dari seperempat kasus PID membutuhkan rawatan inap.
• PID menyebabkan 0,29 kematian per 1000 wanita usia 15-44 tahun.
• Diperkirakan 100000 wanita menjadi infertil diakibatkan oleh PID.
ETIOLOGI

• Organisme utama yang bertanggung jawab untuk PID adalah C. trachomatis dan N.
gonorrhoeae
• Organisme lain yang telah diisolasi dari tuba falopi pasien dengan PID termasuk
Mycoplasma, Streptococcus, Staphylococcus, Haemophilus, Escherichia coli, Bacteroides,
Peptostreptococcus, Clostridium, dan Actinomyces.
• Adanya sperma motil atau benang dari alat kontrasepsi intrauterine (IUD) dapat
memfasilitasi penetrasi organisme melalui lendir endoserviks
PID (PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)

Definisi:
• infeksi saluran reproduksi atas (endometrium, tuba falopii, ovarium,
miometrium, parametrium, dan peritoneum panggul

Etiologi:
• N. gonorrhoeae dan C. trachomatis

Patogenesis:
• Ascending infection dari saluran bawah.

Faktor risiko:
• Komplikasi dari infeksi menular seksual (sering)
• Pasangan seksual multipel
• Riwayat PID sebelumnya
• Pemakaian AKDR

Gejala:
• Nyeri abdomen-pelvis
• Keputihan non fisiologi (kekuningan dan bau busuk)
• Demam, Mual
• Dismenorrhea, Disuria, Dispareunia

Dutta DC, Konar H. DC Dutta Textbook of Gynecology. 6th edition. Jaypee Health science publisher
Hoffman BL. Williams gynecology. 3rd ed. New York: McGraw Hill Education; 2016
PID (PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)
Diagnosis
Kriteria minimum
(harus ada ketiganya) Kriteria tambahan: Kriteria diagnosis PID paling
• Nyeri goyang serviks • Suhu oral >38.3°C spesifik
• Nyeri tekan adneksa • Cairan serviks/vagina •USG transvaginal atau MRI :
• Nyeri tekan uterus mukopurulen penebalan tuba,
• Kenaikan CRP dan/atau LED dengan/tanpa cairan di
• Kenaikan leukosit pada sekret panggul atau tubo-ovarium
• Laparoskopi
vagina
•Serviks terbukti positif infeksi • Biopsi + HistoPA endometritis
N. gonorrhoeae dan/atau C.
trachomatis

Dutta DC, Konar H. DC Dutta Textbook of Gynecology. 6th edition. Jaypee Health science publisher
Hoffman BL. Williams gynecology. 3rd ed. New York: McGraw Hill Education; 2016
TERAPI PARENTERAL

Regimen A Regimen B Regimen alternatif

• Levofloksasin 500 mg iv
• Sefotetan 2 g intravena • Klindamisin 900 mg setiap
1xsehari dengan atau tanpa
setiap 12 jam atau 8 jam ditambah metronidazole 500mg iv setiap 8
• Sefoksitin 2 g intravena • Gentamisin dosis muatan jam atau
setiap 6 jam ditambah intravena atau intramuscular • Ofloksasin 400mg iv setiap 12
• Doksisiklin 100 mg oral (2mg/kgBB) diikuti dengan jam dengan atau tanpa
dosis pemeliharaan (1,5 metronidazole 500mg iv setiap 8
atau parenteral setiap 12 jam jam atau
mg/kgBB) setiap 8 jam.
• Ampisilin/Sulbaktam 3g iv
Dapat di ganti dengan dosis setiap 6 jam ditambah
tunggal hariani doksisiklin 100mg oral atau iv
setiap 12 jam
TERAPI ORAL

Regimen A Regimen B

• Levofloksasin 500 mg oral 1x setiap hari • Seftriaxone 250 mg im dosis tunggal


selama 14 hari atau ofloksasin 400 mg 2x ditambah doksisiklin oral 2xsehari selama 14
sehari selama 14 hari dengan atau tanpa hari dengan atau tanpa metronidazole 500 mg
• Metronidazole 500mg oral 2x sehari selama oral 2x sehari selama 14 hari atau
14 hari • Sefoksitin 2 g im dosis tunggal dan
probenesid ditambah doksisiklin oral 2x selam
14 hari dengan atau tanpa metronidazole 500
mg oral 2x sehari selama 14 hari atau
• Sefalosporin generasi ketiga (mis seftizoksim
atau sefotaksim)ditambah doksisiklin oral 2x
sehari selama 14 hari dengan atau tanpa
metronidazole 500 mg oral 2xsehari selama
14 haro
PID (PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)
KOMPLIKASI

• Abses tuba ovarian


• Nyeri pelvis kronik
• Kehamilan ektopik
• Infertilitas
• Kegagalan implantasi
PENCEGAHAN

• Peningkatan edukasi masyarakat, penapisan rutin, diagnosis dini, serta penanganan


yang tepat terhadap infeksi chlamydia
• Program penapisan penyakit menular seksual
• Pasien PID atau PMS harus diterapi hingga tuntas, dan terapi juga dilakukan
terhadap pasangannya untuk mencegah penularan kembali.
• Wanita usia remaja harus menghindari aktivitas seksual hingga usia 16 tahun atau
lebih
• Kontrasepsi oral
• Semua wanita berusia 25 tahun ke atas harus dilakukan penapisan terhadap
chlamydia tanpa memandang faktor resiko
KESIMPULAN

• Pelvic inflammatory disease (PID) adalah penyakit infeksi dan inflamasi pada traktur
reproduksi bagian atas, termasuk uterus, tuba fallopi, dan struktur penunjang pelvis. PID
biasanya disebabkan oleh mikroorganisme penyebab penyakit menular seksual seperti
N. Gonorrhea dan C. Trachomatis. Mekanisme pasti yang bertanggung jawab atas
penyebaran tersebut tidak diketahui, namun aktivitas seksual mekanis dan pembukaan
serviks selama menstruasi mungkin berpengaruh. Secara tradisional, diagnose PID
didasarkan pada trias tanda dan gejala yaitu, nyeri pelvic, nyeri pada gerakan serviks,
dan nyeri tekan adnexa, dan adanya demam. Terapi dimulai dengan terapi antibiotik
empiris spectrum luas. Penanganan juga termasuk penanganan simptomatik seperti
antiemetic, analgesia, antipiretik, dan terapi cairan. Prognosis pada umunya baik jika
didiagnosa dan diterapi segera.
thank you

Anda mungkin juga menyukai