Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

PENATALAKSANAAN PID
Pembimbing:

dr. Ichnandy A Rachman, SpOG

Tanani Febrianty/11.2019.041
• Sekumpulan radang pada
saluran genital bagian atas oleh
berbagai organisme yang dapat
menyerang endometrium, tuba
fallopi, ovarium maupun
Definisi miometrium secara
perkontinuitatum maupun
secara hematogen ataupun
sebagai akibat hubungan
seksual

• Penyebab utama infertilitas yang


PID disebabkan faktor tuba dan juga
sebagai penyebab kehamilan
ektopik
Etiologi
Epidemiologi

• Penularan secara seksual – PMS - Bakteri =• N.


Secara epidemiologi
Gonorrhoeae belum diketahui
dan Chlamydia
trachomatis secara pasti.
• AKDR • Di Amerika Serikat ≥ 750000 kasus
PID streptokokus
•Bakteri fakultatif aerob = Gardnerella vaginalis, didagnosis setiap tahunnya.
agalactiae,
• Di Indonesia insidensi PID
peptostreptokokus, bakteroides dan mycoplasma genetalia.
diperkirakan
•Patogen genetalia lain yang menyebabkan PID adalah haemaphilus≥influenza
850000dan kasus baru
setiap tahun
haemophilus parainfluenza. Actinomices diduga menyebabkan PID, dan
yangpaling
dipicu sering
oleh penggunaan AKDR ditemukan pada perempuan usia 16-25
tahun.
Tabel 1. Klasifikasi Klinis PID dan Kemungkinan Penyebab Mikrobial

Sindrom Klinis Penyebab


PID akut (durasi ≤30 hari) Patogen servikal (N.gonorrhoeae,
C.trachomatis, dan M.genitalium)

Patogen bakteri vaginosis


(Peptostreptococcus.sp, M. hominis, dan
Clostridia.sp)

Patogen respiratori(H. influenzae, S.


pneumoniae, Streptococcus grup A, dan S.
aureus)

Patogen enterik (E. coli, Bacteroides fragilis,


Streptococcus grup B, dan Campylobacter.sp)

PID subklinis C. trachomatis dan N. gonorrhoeae

PID kronis (durasi >30 hari) Mycobacterium tuberculosis dan


Actinomyces.sp
FAKTOR RISIKO
Manifestasi klinis
Patofisiologi

• Usia produktif
• Jumlah pasangan seksual
• Penyakit menular seksual (PMS)
• Pemakaian AKDR
Diagnosa banding
PENATALAKSANAAN
• Pemeriksaan
Rekomendasi terapiLaboratorium :
dari CDC (Centers for Disease Control)

Tumor adnexa
 RawatLeukositosis
jalan
Apendisitis
Apendisitis
 LED meningkat
Regimen B:
Servisitis
Kista  Protein reaktif-C
Doxycycline
ovarium 100 mgmeningkat
(2x1) oral untuk 2 minggu dengan
Tersioatau tanpa metronidazole 500 mg (2x1) oral untuk 2
ovarium
Aborsiminggu,
spontan ditambah dengan salah satu obat dibawah ini:
• Pemeriksaan
 Regimen
Ceftriaxone A Penunjang
:
250 mg IM : tunggal
dosis
Infeksi saluran kemih
Cefoxitin
KehamilanBiopsi
Ofloxacinendometrium
2400mg
ektopik gr IM +(2x1) oral selama
probenicid 14 hari,atau
1 gr oral dosis tunggal

Levofloxacin
 Cephalosporin
USG 500mg
transvaginal (1x1)ketiga
generasi
atau oral selama
MRI 14 hari
(cefotaxime atau
Endometriosis
Dengan atau tanpa:
ceftizoxime)
 Laparoskopi &
Metronidazol HSG (2x1) oral selama 14 hari
500mg
Komplikasi

•Infertilitas : resiko infertile setelah terkena PID jumlah


dan tingkat keparahannya
•Kehamilan
 Rawat inapektopik
•Nyeri panggul kronis
•Perihepatitis ( sindrom fitz- hugh Curtis ) : menyebabkan
nyeri kuadran kanan Regimen
atas A :
•Abses tubo ovarium Cefotetan 2gr IV tiap 12 jam atau
•Reiter’s syndrome ( reaktif2arthritis
Cefoxitin gr IV tiap )6 jam ditambah
Doxycyclin 100 mg oral atau IV tiap 12 jam
Pada kehamilan : PID dikaitkan dengan peningkatan
persalinan prematur, dan morbiditas ibu dan janin

Neonatal : transmisi perinatal C. trachomatis atau N.


Regimen B : dapat menyebabkan ophthalmia neonatorum
gonorrhoeae
Clindamycin 900
pneumonitis mg IV juga
clamidia tiap 8bisa
jam,ditambah
terjadi
Gentamycin 3-5 mg/kg BB IV atau IM
PENCEGAHAN
• Peningkatan edukasi masyarakat, penapisan rutin, diagnosis dini, serta
penanganan yang tepat terhadap infeksi chlamidya.

• Adanya program penapisan penyakit menular seksual dapat mencegah


terjadinya PID pada wanita. Mengadakan penapisan terhadap pria perlu
dilakukan untuk mencegah penularan kepada wanita.

• Pasien yang telah didiagnosa dengan PID atau penyakit menular seksual
harus diterapi hingga tuntas, dan terapi juga dilakukan
terhadap pasangannya untuk mencegah penularan kembali.

• Semua wanita berusia 25 tahun ke atas harus dilakukan penapisan


terhadap chlamidya tanpa memandang faktor resiko.
Anamnesis Identitas
Identitas Pasien
Suami
• Pasien datang ke poli endokrin RSPAD Gatot Soebroto
dengan keluhan nyeri perut sejak 4 bulan SMRS.
0 Nama: Ny. RS 0
Nama: Tn. R
1 1
0 Umur: 43 tahun 0 Umur:
RPS 2
2
Pasien datang ke poli endokrin RSPAD
0 Pendidikan : S1
Gatot
0 Pendidikan : S1Soebroto
3
dengan
3 keluhan nyeri perut sejak 4 bulan SMRS. Nyeri
0 Pekerjaan: Karyawan swasta
perut dirasakan ketika sedang haid
0 Pekerjaan: Karyawan swasta
4 pada hari pertama
4
sampai kedua
0 Suku Bangsa: Jawa
haid. Pasien merupakan rujukan
0 Suku Bangsa: Jawadari RS
5
Koja
5 dengan diagnose leimioma 0di uterus. Saat ini pasien
Agama: kristen
ingin mempunyai
0 Agama: kristen anak. AMH 0,45. 6 Pasien sempat periksa
6 0
HSGMasuk
dengan hasil paten
RS: 16 Februari tuba. Pada
2020 Pukul
7
hasil pemeriksaan
0 13.00 WIB
analisa
7 sperma suami pasien dengan 0 hasil
asthenozoospermia.
0 Jl. Swashata barat no. 16. Jakarta 8
8 Utara
Pemeriksaan lab

Pemeriksaan Penunjang (17 Februari 2020 pukul 13: 41)


Hematologi Rutin
Hemoglobin 13.5 gram/dL (12.0-16.0 g/dL)
Hematokrit 37% ( 37-37%)
Leukosit 15830/uL ( 4800- 10800/µL)
Trombosit 29300/uL ( 150000-400000/ µL)
- MCV 84 (80-96 fL)
- MCH 31 (27-32 pg)
- MCHC 37 (32-36 g/dL)
Riwayatpenyakit
Riwayat Haid Ginekologi

• Pasien
• Menarche
memiliki: 16riwayat
tahun mioma dan kista
• Siklus : 28 hari
endometriosis. Pasien melakukan operasi
HDLO• Lama:
untuk7 hari
menangani kista endometrium
pada• Dismenorrhea
tahun 2014 di: (-)RS. Bunda. Pada tahun
• Leukorrhea : (-)
2018 pasien melakukan operasi laparotomi
• Menopause : (-)
untuk menangani mioma multiple
• HPHT: (-)
salpingektomi kiri di RS. Koja.
Riwayat Perkawinan dan Riwayat Kehamilan &
Pemeriksaan fisik
Persalinan yang lalu
• Generalis
Statusumum
Keadaan Ginekologi •
: Tampak sakit sedang Menikah : 1x
Kesadaran
Pemeriksaan : Compos mentis
fisik
Tekanan darah
Periksa luar :
: 118/75 mmHg • Usia menikah : 35 tahun
Nadi : 84 x/menit
Fluor albus
Pernafasan (-)
: 18 x/menit • Lama perkawinan : 8 tahun
Suhu
V/U/V : 36oC : tenang, perdarahan aktif negative
BB : 60 kg • Pasien belum mempunyai anak
TB  : 160 cm
 Inspekulo
IMT :
MataFluksus
: Konjungtiva: (-) anemis -/- , Sklera ikterik -/- , mata cekung -/-
Telinga
Fluor: Tidak tampak kelainan
Riwayat KB : : (+)
Hidung : Tidak tampak kelainan
Portio: Mukosa
Mulut/gigi : ada discharge,
bibir tampakhiperemis
tidak kering
Tidak menggunakan KB
Leher : Tidak tampak pembesaran KGB dan tiroid
Vaginal
Jantung : BJToucher
I-II reguler(VT)
murni, gallop (-), murmur (-)
ThorakServix
: Suara napasgoyang
: Nyeri dasar vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
portio (+)
Abdomen
Uterus: tidak: Nyeri membuncit,
tekan (+)supel, nyeri tekan epigastrium (-), BU (+)
Ekstremitas : Akral hangat, tidak tampak kelainan

Adneksa : Nyeri tekan (+)
Diagnosis :
Pelvic Inflammatory Disease
(PID)

Penatalaksanaan
Histeroskopi diagnostik
Laparoskopi adesiolisis

Ampisilin sulbactam 3x1,5 gr-iv


Ketorolac 3x30 mg-iv
Resume
Pada pemeriksaan fisik ginekologi, pemeriksaan
dengan inspekulo didapatkan hasil portio ada
Ananmesis
Terapi rawat jalan pasien diberikan : discharge, hiperemis
Sesuai 2x375
Bactecyn dengan mg manifestasi
– pc (ketersediaannya Vaginal Toucher (VT)
Servix : Nyeri goyang portio (+)
obat di RSPAD)
klinis PID, dimana terdapat Uterus : Nyeri tekan (+)
Adneksa : Nyeri tekan (+). Dimana hasil
nyeri perut bagian bawah
Asam mefenamat 3x500 mg – pc pemeriksaan fisik tersebut sesuai dengan gejala
khas PID

Riw. Ginekologi pasien mempunyai


Regimen
riwayat mioma multipel A :kista
uteri dan Penatalaksanaan
endometrium, Ofloxacin
sehingga dapat400mg
memicu (2x1) oral selama 14
dilakukan histeroskopi
terjadinya proses inflammasi pada
hari,atau
Regimen
endometrium dan A : fallopii.
tuba
Levofloxacin IV tiap 500mg
diagnositik dan
(1x1) oral selama 14 hari
Pada hasilHSG
Cefotetan
pasien2grdidapatkan 12 jam atau
paten Dengan
Cefoxitin atau
2 gr IV tiap
tuba tanpa:
6 jam ditambah laparoskopi adesiolisis
Metronidazol
Doxycyclin 100 mg oral500mg (2x1)
atau IV tiap oral selama 14 hari
12 jam

Pada penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai