Anda di halaman 1dari 26

Review Jurnal

Toksoplasmosis Pada Kehamilan:


Studi Klinis, Diagnostik, dan Epidemiologi di
Rumah Sakit Rujukan Di Rio De Janeiro,
Brazil
Oleh :
dr. Herti Marni, Sp.OG

Pembimbing :

PROGRAM STUDI S3 BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2023
Abstrak
• Toksoplasmosis ibu hamil  morbiditas dan mortalitas pada janin
yang signifikan, dapat dicegah dengan diagnosis dan tatalaksana
sedini mungkin.
• Tujuan penelitian : menjelaskan klinikal, pemeriksaan laboratorium,
dan data epidemiologi ibu hamil terdiagnosis toksoplamosis, serta
followup BBL pada rumah sakit rujukan di Rio de Janeiro,
• studi descriptive cohort dari 334 ibu hamil dengan toksoplasmosis
yang diperiksa dari Mei 2014 hingga Desember 2017.
Abstrak
• Dilakukan wawancara  pengetahuan penyakit ini dan tindakan
pencegahannya, menganalisis data klinis dan laboratorium selama
kunjungan antenatal, serta mengumpulkan data rekam medis bayi
baru lahir

• Hasil : Dominasi oleh perempuan berpenghasilan rendah, tingkat


pendidikan rendah, >> dirujuk dari layanan kesehatan primer pada
akhir masa kehamilan (178; 53,3%), pada T2 dan T3 (286; 85,6%).

• Diagnosis toksoplasmosis akut belum dikonfirmasi pada 171 kasus


(51,2%).
Abstrak
• Dari 183 (54,9%) wanita yang telah memulai pengobatan di layanan
kesehatan primer, 45 (24,6%) menerima resep yang salah. Tujuh
puluh dua amniosentesis dilakukan, qPCR positif pada cairan
ketuban di dua kasus (2,8%)

• Toksoplasmosis kongenital saat lahir diidentifikasi pada 8 BBL


(5,4%).
Abstrak
Kesimpulan:

● Keterlambatan rujukan ke layanan medis khusus


● tatalaksana toksoplasmosis yang tidak memadai pada
layanan perawatan awal prenatal
● Kerentanan sosial

 faktor yang berkontribusi terjadinya kasus


toksoplasmosis kongenital.
Pendahuluan

penyakit zoonosis yang tersebar


Toksoplasmosis diseluruh dunia disebabkan oleh
protozoa Toxoplasma gondii

Suatu masalah

apabila terjadi selama kehamilan, karena


adanya risiko transmisi vertikal.
Pendahuluan
Infeksi biasanya selalu bersifat asimptomatik
termasuk selama kehamilan

Sehingga skrining serologi dalam pelayanan rutin


prenatal  esensial untuk diagnosis awal dan
identifikasi dari wanita hamil yang rentan.

Kasus toksoplasmosis kongenital  keguguran,


kelainan neurologi dan visual, atau asimtomatik
pada saat lahir (manifestasi klinis yang terlambat)
Pendahuluan

Infeksi kongenital
dikonfirmasi dengan
Strain toksoplasma
(Di brasil) ± 6.000- serologi melalui
yang lebih mematikan
identifikasi ab IgG
9.000 kasus diidentifikasi di
dan IgM T. gondii
toksoplasmosis Amerika Selatan telah
serta tes aviditas,
kongenital terjadi dikaitkan dengan
deteksi DNA
setiap tahunnya.1 kasus-kasus yang
toksoplasma pada
lebih parah.
cairan amnion melalui
PCR
Pendahuluan
Tes PCR memiliki sensitivitas (87%) dan spesifitas
(99%) tinggi, kontribusi diagnosis infeksi janin, dan
mengurangi tatalaksana yang tidak perlu menggunakan
sulfadiazine, pyrimethamine, dan asam folat.

Diagnosis dini serta tatalaksana yang tepat dan


adekuat  mengurangi bahaya janin

The Brazilian Ministry of Health  skirining serologi


selama masa prenatal.
Material dan Metode
• penelitian kohort deskriptif
Jenis • pada ibu hamil yang dirawat di klinik rawat jalan penyakit
menular dan parasit di IFF/Fiocruz
Penelitian • dari Mei 2014 hingga Desember 2017

• yang dirujuk dengan diagnosis toksoplasmosis, ibu hamil


Sampel : dengan koinfeksi HIV, hepatitis B dan C, serta semua
Ibu hamil jenis terapi imunosupresif tidak disertakan

• sosiodemografi, pengetahuan sebelumnya tentang


penyakit dan pencegahannya, data klinis, laboratorium,
Data serta sosiodemografi dikumpulkan selama kunjungan
medis sesuai protokol, yang dilakukan oleh peneliti yang
sama
Material dan Metode
Diagnosis serologis dilakukan Definisi Toksoplasmosis akut
dengan immune flu- menurut kriteria berikut:
orometric assay, atau (i) Nilai IgM anti-T. gondii dan IgG (+)
enzyme-linked fluorescent
dengan kadar IgG yang rendah
assay (ELFA).
pada kasus UK kurang dari atau
sama dengan 16 minggu dan
(ii) IgM dan IgG (+) tanpa
memperhatikan kadar IgG, pada
kasus UK > 16 minggu.
Material dan Metode
Amniosentesis Sampel cairan
ketuban

diagnosis molekuler
infeksi janin pada ke Laboratorium High
wanita hamil Complexity di IFF/Fiocruz
terkonfirmasi Dilakukan qPCR dengan
toksoplasma akut, sistem TaqMan®Real-Time
PCR
dengan UK antara16
dan 31 minggu.
Metode
5 µL DNA yang diekstraksi dari cairan ketuban ibu
hamil  1 µL campuran primer-probe
ditambahkan, yang mengandung primer

dan probe dengan konsentrasi masing-masing 1,5 µM


dan 1,25 µM; 1,0 µl kontrol internal (20x RNAseP
Primer Probe, Applied Biosys-tems) dan 7,5 µl
TaqMan® Real-Time PCR Master Mix, untuk volume
akhir 15 µl

Pada akhir proses, analisis data dilakukan dengan


menggunakan alat Applied Biosystems 7500 Real-
Time PCR, digambarkan melalui grafik dan tabel
dengan nilai CT masing-masing sampel.
Diagnosis Toksoplasmosis Kongenital
berdasarkan kriteria yang diterbitkan dalam Pediatrics (2017)13

(i) PCR positif pada cairan ketuban dengan atau


tanpa perubahan USG intrauterin menunjukkan
tokso kongenital dan bukti serologis infeksi akut
oleh T. gondii dalam kandungan;

(ii) kasus asimptomatik saat lahir, dengan serologi


IgM dan IgG reaktif pada usia > 5 hari, tetapi
pemeriksaan klinis, radiologi dan laboratorium
tanpa ditemukan kelainan;

(iii) BBL simptomatik saat lahir, dengan serologi


IgM dan IgG reaktif dan perubahan klinis,
radiologi, atau laboratorium yang mengarah ke
toksoplasmosis kongenital.
334 Hasil
Peserta

51 (20,7%) telah rata-rata berusia 27


sejumlah 186 (75,6%) bersekolah > 16 tahun tahun (interkuartil 25%
memiliki pendapatan dari 21 dan 75% dari
keluarga hingga tiga 87 (35,4%) memiliki 32 dan minimum 12
kali upah minimum, asuransi kesehatan dan maksimum 46
swasta. tahun).

166 (49,7%)
178 wanita (53,3%) melaporkan bahwa
dirujuk dari fasilitas kehamilan saat ini
kesehatan primer, merupakan kehamilan
pertama.
Pengetahuan
terkait
Hasil
toksoplasmosis

171 perempuan
dan 82 perempuan Sejumlah 16 orang
(69,5%) tidak
(33,3%) mendapatkan (6,5%) tidak memiliki
mengetahui tentang
informasi dari dokter informasi
penyakit ini sebelum
keluarga sebelumnya,
ditegakkan diagnosis,

dan 103 (41,9%)


mencari sumber
informasi lain,
terutama media
digital.
Data kunjungan pasien ke RS rujukan
Sebanyak 36 ibu hamil (22,1%) terkonfirmasi
toksoplasmosis akut memiliki gejala infeksi primer

• Demam
• sakit kepala
• pembesaran KGB
• Astenia
• Mialgia
• sakit tenggorokan.
Gambar 1. Diagram hasil laboratorium yang memungkinkan untuk
mengeksklusikan dan konfirmasi toksoplasmosis akut pada wanita
hamil yang dievaluasi di pusat rujukan.
Gambar 2. Diagram Studi Penelitian
Diskusi
Kesulitan dalam perawatan prenatal yang diberikan kepada ibu
hamil :

• Keterlambatan rujukan ke rumah sakit tersier


• kurangnya informasi tentang penyakit yang diberikan kepada
pasien
• tidak adanya inisiasi pengobatan di layanan kesehatan primer
yang menunjukkan
Diskusi
• Sebanyak 45,0%, pengobatan tidak dimulai pada layanan
kesehatan asal
• Dosis yang tidak sesuai pada 24,6% kasus.
• Kurangnya pengetahuan dan pengalaman tentang
toksoplasmosis oleh para tenaga kesahatan dalam ANC di AS
dan Brasil

Telah dilaporkan sebelumnya di Rio de Janeiro :


pengobatan dimulai hanya pada 16% kasus dan
dosis tidak tepat diberikan pada 5% kasus.
bias ingatan saat ibu dihubungi melalui
Keterbatasan telepon pada kasus persalinan terjadi di
Penelitian luar RS rujukan  tidak memungkinkan
untuk mengakses RM

Kurangnya protokol klinis yang memandu


toksoplasmosis tenaga kesehatan membuat pendekatan
kongenital menjadi yang berbeda, kurangnya pengetahuan
terabaikan. yang memadai mengenai beban
toksoplasmosis

mengidentifikasi masalah utama dalam


Kegunaan Penelitian pengelolaan kasus-kasus ini dan
ini berkontribusi pada kebijakan pencegahan
toksoplasmosis kongenital.
Terima Kasih

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai