Anda di halaman 1dari 18

Ketuban Pecah Dini

GABRIELA CHIVINVERSIA
102016142
SKENARIO 6
Seorang perempuan berusia 27 tahun dating ke kamar
bersalin dengan keluhan keluar air dari jalan lahir ini
merupakan kehamilan pertama
IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK DI KETAHUI

-
Anamnesis Pembahasan Kasus
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Differential Diagnosis

Working Diagnosis
Etiologi
Epidemiologi
RM Patofisiologi

Gejala klinis

tatalaksana

Komplikasi
Pencegahan
Prognosis
Anamnesis
• Identitas :perempuan 27 tahun
• KU: keluar air dari jalur lahir sudah sejak 3
jam SMRS
• Usia kehamilan 36 minggu
• Riwayat control kehamilan: rutin dan tidak
pernah ada kelainan
• Keluhan lain? Keputihan bertambah sejak
trimester III
• RPD: (-)
• Nyeri perut: (-)
• RPK: (-)
• Kontraksi: (-)
Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Pengukuran tinggi fundus
4. Palpasi menurut leopold
5. auskultasi
Pemeriksaan penunjang
A. Pemeriksaan laboratorium B. Pemeriksaan radiologi
1. Pemeriksaan darah lengkap 1. USG
untuk menindikasi ada/ tidak infeksi, anemia& dengan indikasi pecah ketuban:
persiapan jika ada pendarahan • Indeks cairan amnion
2. Tes lakmus • Gerakan janin
kertas lakmus merah-> biru= air ketuban • Mengukur BB janin
• Detak jantung bayi
3. Tes ferning
• Kelainan kongenital
melihat gambaran daun pakis 2. CTG( cardiotocography)
kontraksi ibu terekam & perubahan denyut
jantung bayi pada saat kontraksi& saat tidak
kontraksi
Differential Diagnosis
Cairan fisiologis vagina Bakterial vaginosis
Definisi sekret vagina normal yang Merupakan gangguan pada
berwarna jernih atau putih, saluran vagina yang
tidak ada reaksi inflamasi. menyebabkan keluarnya sekret
berbau, putih abu-abu dan
encer.
Etiologi Bisa disebabkan usia (bayi, peningkatan Gardnerella
prapubertas) vaginalis
hormon (sebelum & sesudah Bakteri anaerob
haid, kehamilan, kontrasepsi) Perubahan hormon
faktor-faktor lokal (rangsangan
seksual, pembilasan vagina)
Gejala klinis keluarnya sekret yang berbau
tidak sedap
 encer, putih sampai abu-abu
dan melekat ke dinding vagina
dan introitus.
rasa terbakar
sering gatal ringan
Working diagnosis
Ketuban Pecah Dini

• Ketuban pecah dini (PROM, Premature Rupture of Membranes) adalah kondisi dimana
ketuban pecah sebelum proses persalinan dan usia gestasi ≥37 minggu.
• Jika ketuban pecah pada usia <37 minggu maka disebut ketuban pecah dini pada
kehamilan premature( PPROM, Preterm Premature Rupture of Membranes).
Etiologi
Faktor obstretic:

• Riwayat kelahiran
preterm
sebelumnya Faktor keturunan :
Faktor sosial :
• Kehamilan ganda • kelainan genetik
• Solusio plasenta • perokok
Tidak diketahui • Hidraamnion • faktor rendahnya
• Peminum
• Serviks vitamin C dan CU
• keadaan sosial
inkompeten dalam serum
ekonomi rendah
• Seviks konisasi/
menjadi pendek
• Terdapat
sefalopelvik
distorsi
Epidemiologi
• kehamilan aterm insidensinya 8-10%.
• kehamilan preterm insidensinya 1%
• 90% Pasien datang dengan ketuban pecah dini aterm, diikuti persalinan dalam waktu 24
jam setelah pecah ketuban.
• Ketika ketuban pecah dini terjadi antara minggu ke 28-34, 50% pasien akan diikuti
persalinan dalam waktu 24 jam
• Sebelum 26 minggu, sekitar 50% dari pasien diikuti persalinan dalam waktu 1 minggu.
patofisiologi
• Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus
dan peregangan berulang.
• Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia
yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh. Perubahan struktur, jumlah
sel, dan katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas kolagen berubah dan
menyebabkan selaput ketuban pecah
• Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trimester ketiga selaput
ketuban mudah pecah. Melemahnya kekuatan selaput ketuban ada hubungannya
dengan pembesaran uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin.1
• Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut :
• Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi
• Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecah dengan
mengeluarkan air ketuban.
Gejala klinik
• Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina
• Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak dengan ciri pucat dan
bergaris warna darah.
• Demam
• Bercak vagina banyak
• Nyeri perut
• Denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi
Tatalaksana
Komplikasi
• Pada anak : IUFD, IPFD, asfiksia, prematuritas, termasuk juga sindrom gawat napas
(respiratory distress syndrome, RDS), perdarahan intraventrikel, sepsis, hipoplasia paru (
terutama pada kasus PPROM di usia < 22 minggu), serta deformitas skeletal
(berhubungan dengan tingkat keparahan dan lamanya PPROM)
• Pada ibu : Partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan postpartum. Peningkatan
kejadian persalinan melalui bedah sesar (akibat malpresentasi, prolaps tali pusat), infeksi
intra amnion (15-30%) dan endometritis pasca persalinan.
Pencegahan
 Pemeriksaan kehamilan secara teratur
 Menghindari makanan yang meransang terjadi kontraksi Rahim
 Konsultasi ke dokter jika ada bau secret vagina yang berbeda
• Konsumsi 100 mg vitamin C secara teratur saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu
• Hindari perjalanan jauh yang melelahkan dan menimbulkan ketegangan fisik
maupun mental bagi ibu hamil.
• Hindari trauma atau benturan fisik pada daerah perut.
• Pada ibu hamil kembar, kurangi aktifitas yang berlebihan, karena kehamilan kembar
sendiri sudah beresiko ketuban pecah sebelum waktunya akibat peregangan rahim.
• Jaga tubuh ibu hamil dari infeksi terutama infeksi pada daerah alat kelamin.
• Hindari stress berlebihan yang akan merangsang hormon tubuh untuk
menimbulkan kontraksi pada rahim
Prognosis

Tergantung dari:
1. Maturitas paru janin
2. Posisi janin
3. Adanya infeksi
kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai