DAN
PENATALAKSANAANN
YA
Oleh : Nurul Iffah Syahirah Binti Amar
102016264
C1
Skenario 14
Rumusan Masalah
Diagnosis
Patofisiologi
banding
Pemeriksaan
penunjang Penatalaksanaan
Anamnesis
R Prognosis
M
ANAMNESIS
■ Identitas : Wanita, 25 tahun, karyawan swasta
■ Keluhan penyerta :
– RPS : Perdarahan sejak 3 hari yang awalnya berwarna coklat disertai jaringan seperti daging dan
gumpalan darah, sakit perut, G1P1A0, usia gestasi 3 bulan, siklus haid teratur
– RPD : Tiada
– RPK : Tiada
Mola hidatidosa Sedang hingga Terbuka Lunak dan lebih Mual muntah, kram perut bawah, keluar jaringan
banyak besar dari usia seperti anggur
kehamilan
Kehamilan ektopik Bercak hingga Tertutup Sedikit membesar Nyeri perut bawah, nyeri goyang porsio, ada massa
terganggu (KET) sedang dari normal adneksa, terdapat cairan bebas intraabdomen
Abortus imminens Bercak hingga Tertutup Sesuai dengan usia Kram perut bawah, uterus lunak
sedang kehamilan
Abortus komplit Bercak hingga Terbuka atau Lebih kecil dari Sedikit nyeri atau tanpa nyeri perut bawah, ada
Diagnosis Kerja
sedang tertutup usia gestasi riwayat pengeluaran hasil konsepsi
Abortus insipiens Sedang hingga Terbuka Sesuai usia Kram/nyeri perut bawah, belum ada pengeluaran
banyak kehamilan hasil konsepsi
Abortus inkomplit Sedang hingga Terbuka Sesuai usia Kram/nyeri perut bawah, ada pengeluaran
banyak kehamilan sebagian hasil konsepsi
DIAGNOSIS
KERJA
■ Abortus :
– Penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim yaitu usia kurang dari 20 minggu usia
kehamilan dengan berat janin kurang dari 500 gram
■ Tipe abortus :
EPIDEMIOLOGI
■ Faktor janin : Kelainan kromosom
■ Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-
2003 menunjukkan bahwa abortus meningkat ■ Faktor ibu : Usia, paritas, riwayat keguguran
seiring peningkatan usia ibu. sebelumnya, infeksi daerah genital, penyakit kronis,
bentuk rahim yang abnormal, gaya hidup tidak
■ Angka kejadian abortus secara nasional adalah 4%,
sehat, stress
bervariasi mulai dari 2,4% di Bengkulu sampai
6,9% di Papua Barat. (RISKESDAS 2010) ■ Faktor eksternal : Trauma fisik, terkena pengaruh
radiasi, polusi, pestisida, dan berada dalam medan
■ Menurut data dari RSUD Labuang Baji Makassar,
magnet di atas batas normal
pada tahun 2011 terdapat kasus abortus
inkompletus sebesar 97 kasus dari total 166 kasus
abortus. Kemudian pada tahun 2012 terdapat kasus
abortus inkompletus sebesar 200 kasus dari 270
total kasus abortus.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
- Keluar perdarahan dari jalan
lahir dan pengeluaran hasil
■ Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis serta sering nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
PENATALAKSANAAN
1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien termasuk TTV
2. Pengawasan pernafasan dan bebaskan saluran nafas dari sumbatan kemudian berikan
bantuan oksigen (jika perlu)
3. Berikan cairan infus D5% atau NaCl 0.9%
4. Lakukan pemeriksaan laboratorium
5. Periksa tanda-tanda syok (pucat, keringat banyak, pingsan, sistolik < 90mmHg, nadi > 112
kali per menit)
Perdarahan banyak
< 16 minggu > 16 minggu
1. Kuretase dengan Aspirasi Vakum Manual (AVM). Sekiranya AVM 1. Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan IV dengan
tidak tersedia, dilakukan dengan kuret tajam. kecepatan 40 tetes/menit sampai terjadi ekspulsi konsepsi.
2. Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrium 2. Jika perlu berikan misoprostol 200mg pervaginam setiap 4 jam
0,2m im (ulang setelah 15 menit) atau misoprostol 400mcg per oral sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (max 80mg)
(ulang setelah 4 jam) 3. Evakuasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus
FAKTOR RISIKO
■ Usia ibu terlalu muda atau tua ■ Menganjurkan ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan pada kehamilan
■ Paritas
■ Menghindari daripada terkena paparan zat
■ Jarak kehamilan < 2 tahun
kimia, radiologi serta lingkungan yang
■ Sosial ekonomi rendah berbahaya
PENCEGAHAN
KOMPLIKASI
■ Perdarahan hebat dan persisten ■ Prognosis adalah baik sekiranya pasien
mendapatkan penangan awal secara tepat dan
■ Sepsis
benar
■ Infeksi
■ Kematian
PROGNOSIS
KESIMPULAN