Anda di halaman 1dari 18

PENGGUNAAN OBAT IMUNOSUPRESAN

DAN IMUNOSTIMULAN UNTUK


PENGOBATAN
SKENARIO

Tn. A 36 tahun sudah 5 hari dirawat dengan demam tinggi, sudah 3 hari mendapatkan
antimikroba golongan sefalosporin yang diberikan secara intravena. Menunggu hasil uji kultur
dan resistensi, dokter yang merawat berpikir untuk memberikan kortikosteroid dan suplemen
yang mengandung Echinacea.
Istilah Tidak Diketahui Rumusan Masalah Hipotesis
Tidak ada Tn. A berusia 36 tahun dengan Tn. A berusia 36 tahun dengan
demam tinggi hendak diberikan demam tinggi memerlukan
kortikosteroid dan suplemen yang suplemen mengandung Echinacea
mengandungi Echinacea untuk membantu meningkatkan
respon imun terhadap penyakit
MIND MAP
KONTRAINDIKASI
IMUNOSUPRESAN
EFEK SAMPING

RM
KONTRAINDIKASI
IMUNOSTIMULAN
EFEK SAMPING
IMUNOSUPRESAN
Indikasi Utama
Kelompok
1. Kortikosteroid

2. Penghambat kalsineurin (siklosporin


dan takrolimus)

3. Sitotoksik

4. Antibodi
KORTIKOSTEROID
KELOMPOK KORTIKOSTEROID
MEKANISME KERJA
 Meredakan gejala pembengkakan, kemerahan, gatal-gatal, dan reaksi alergi
 berupaya menghambat proliferasi sel limfosit T, imunitas selular dan ekspresi gen yang mengkode berbagai sitokin (IL-1,
IL-2, IL-6, IFN-α, dan TNF-α)

KONTRAINDIKASI
 Seseorang yang mengidap ulkus peptikum, penyakit jantung, hipertensi dengan gagal jantung, penderita infeksi tertentu
seperti varisela dan tuberkulosis, diabetes, osteoporosis atau glaukoma.

EFEK SAMPING
 sindrom cushing iatrogenik, pertumbuhan rambut halus pada wajah, batang tubuh dan paha, insomnia, kurang nafsu
makan, diabetes, hiperglikemia, komplikasi ulkus peptikum, mual, retensi natrium, gagal jantung, osteoporosis

CONTOH OBAT
 Betamethasone, budesonide, cortisone, dexamethasone, hydrocortisone, methylprednisolone, prednisolone, prednisone,
triamcinolone
PENGHAMBAT KALSINEURIN
KELOMPOK SIKLOSPORIN TAKROLIMUS
MEKANISME KERJA
 Di dalam sitoplasma limfosit T (CD4), siklosporin berikatan  Di dalam sitoplasma limfosit T (CD4), takrolimus
dengan siklofilin. Ikatan ini selanjutnya menghambat fungsi berikatan dengan FK506-binding protein(FKBP). Ikatan
kalsineurin. ini selanjutnya menghambat fungsi kalsineurin.
 Mengurangi produksi IL-2 dengan cara meningkatkan ekspresi
TGF-β yang mrupakan penghambat kuat aktivasi limfosit T oleh
IL-2
KONTRAINDIKASI • Pasien dengan gagal ginjal, asma
• Hipersensitivitas terhadap makrolida, penggunaan
bersamaan siklosporin, asupan kalium tinggi, pemberian
vaksin live attenuated, kehamilan dan menyusui
EFEK SAMPING
 Perubahan struktur ginjal, juga terjadi hipertrikosis, sakit kepala,  Diabetes mellitus, hiperglikemia, hiperkalemia,
tremor, hipertensi, disfungsi hati, lelah, gangguan saluran cerna, hipertensi, tremor, sakit kepala, takikardia , sakit kepala,
ruam kulit anemia, trombositopenia, leukopenia, abnormalitas pada
sel darah merah
SITOTOKSIK
KELOMPOK AZATIOPRIN MIKOFENOLAT MOFETIL
MEKANISME KERJA
 Dalam tubuh diubah menjadi 6-merkaptopurin (6-MP) yang  Penghambat kuat inosin monofosfat dehidrogenase,
merupakan metabolit aktif yang bekerja menghambat sintesis suatu enzim penting pada sintesis purin
purin.  Digunakan pada transplantasi ginjal
KONTRAINDIKASI • Hipersensitivitas, kehamilan
• Hipersensitivitas, kehamilan

EFEK SAMPING
 Leukopenia, trombositopenia, ruam kulit, demam, mual, muntah,  Gangguan gastrointestinal
diare
SITOTOKSIK
KELOMPOK SIKLOFOSFAMID METOTREKSAT
MEKANISME KERJA
 Merupakan alkilator golongan nitrogen yang menghambat  Menghambat enzim dihidrofolat reduktase, sehingga
sintesis dan fungsi DNA. menghambat sintesispurin
 Toksisitasnya lebih besar pada sel B berbanding sel T
KONTRAINDIKASI
• Hipersensitivitas, disfungsi ginjal berat, sumsum tulang • Pasien dengan kerusakan hati atau ginjal, kehamilan,
hipoplasia, leukopenia trombositopenia, anemia berat, tahap lasktasi, AIDS
terminal kanker, kehamilan, laktasi.

EFEK SAMPING
 Mual, muntah dan depresi sumsum tulang  Sirosis dan fibrosis hati
ANTIBODI

Antibodi Monoklonal Antibodi Polikonal


 Antibodi homogen dengan sifat  Campuran antibodi heterogen
spesifik yang dapat dihasilkan yang berikatan terhadap berbagai
dalam jumlah yang tidak terbatas epitope dari antigen yang sama
 Contoh : anti CD 3 dan Rho (D)  Contoh : Antithymocyte globulin
immunoglobulin
(ATG), Immunoglobulin
Intravena (IGIV)
ANTIBODI POLIKLONAL
KELOMPOK ANTITHYMOCYTE GLOBULIN (ATG) IMMUNOGLOBULIN INTRAVENA
(IGIV)
MEKANISME KERJA
 Berikatan pada berbagai molekul permukaan limfosit T  Mengurangkan jumlah sel T helper, meningkatkan
 mengurangi jumlah limfosit karena efek sitotoksik langsung, jumlah sel T supresor dan mengurangi produksi
menghambat fungsi limfosit dan menekan respon imun sel T immunoglobulin
KONTRAINDIKASI • -
• -

EFEK SAMPING
• Nefritis, demam, menggigil, leukopenia, trombositopenia, ruam • Nefritis, demam, menggigil, leukopenia,
kulit, anafilaksis trombositopenia, ruam kulit, anafilaksis
ANTIBODI MONOKLONAL
KELOMPOK Anti CD 3 RHO (D) IMMUNOGLOBULIN
MEKANISME KERJA
 Bekerja apabila muromonab CD3 berikatan dengan molekul CD3,  antibodi spesifik terhadap antigen Rhesus
yaitu komponen reseptor sel T yang berperan pada fase pengenalan  digunakan pada ibu Rhesus negatif untuk mencegah
antigen sensitisasi terhadap antigen rhesus yang berasal dari
 Mengurangi jumlah sel T sebelum transplantasi sumsum tulang janin
KONTRAINDIKASI -
-

EFEK SAMPING
• Pusing, kejang, edema serebral, sakit kepala • Pusing, kejang, ensafalopati, edema serebral, sakit
kepala
IMUNOSTIMULAN
Imunostimulan Biologik
 Hormon timus Imunostimulan Sintetik
 Limfokin  Levamisol
 Interferon  Isoprinosin
 Antibodi monoklonal
 Muramil Dipeptide (MDP)
 Nukleotida
 Vaksin BCG
 Bahan asal bakteri

 Bahan asal jamur


IMUNOSTIMULAN BIOLOGIK
KELOMPOK MEKANISME KERJA
Hormon Timus  Jumlah, fungsi dan reseptor sel T dan beberapa aspek lain imunitas seluler
 Memperbaiki gangguan fungsi imun

Limfokin  Membantu aktivitas sel-sel darah putih

Interferon  Menghambat replikasi virus DNA dan RNA, sel normal dan sel ganas serta memodulasi sistem imun
 Mengatur produksi antibodi dan merangsang sistem imun

Antibodi Monoklonal  Mengikat komplemen, membunuh sel tumor

Nukleotida  Meningkatkan aktivitas sel NK, meningkatkan produksi IL-2 oleh monosit, mengaktifkan sel B dan sel T

Bahan asal bakteri  Bacillus Calmette Guerin (BCG) : memperbaiki limfokin, mengaktifkan sel NK
 Corynebacterium Parvum : efek sama dengan BCG
 Bordella Pertusis : memproduksi Lymphocytosis Promoting Factor
 Endoktoksin : merangsang proliferasi sel B dan sel T serta mengaktifkan makrofag

Bahan asal jamur  Contoh : Lentinan, Krestin, Schyzophyllan


 Meningkatkan fungsi makrofag
IMUNOSTIMULAN BIOLOGIK

Kontraindikasi Efek Samping

 pasien dengan penyakit kronik  Reaksi alergi

progresif yang diperantarai sistim  Demam, malaise, mual, muntah


imun

 contoh : rhemautoid arthritis,


multiple sklerosis
IMUNOSTIMULAN SINTETIK
KELOMPOK MEKANISME KERJA
Levamisol  Dipakai sebagai obat cacing
 Meningkatkan penggandaan sel T, menghambat sitotoksisitas sel T, meningkatkan efek terhadap antigen, mitogen, limfokin dan
faktor kemotaktik terhadap limfosit, makrofag

Isoprinosin  Bersifat antivirus


 Meningkatkan penggandaan sel T, membantu produksi IL-2 yang berperan dalam diferensiasi limfosit dan makrofag, serta
meningkatkan fungsi sel NK

Muramil Dipeptide (MDP)  Meningkatkan sekresi enzim dan monokin, serta bersama minyak dan antigen dapat meningkatkan respons selular maupun
humoral

Vaksin BCG  mengaktifkan sel T, memperbaiki produksi limfokin, dan mengaktifkan sel NK
IMUNOSTIMULAN SINTETIK

Kontraindikasi Efek Samping

 pasien dengan kadar asam urat  Mual, muntah, agranulositosis

tinggi  Hipersensitivitas, syok,


menggigil, lesu
KESIMPULAN

 Imunosupresan digunakan untuk menghambat respon imun tubuh

 Imunostimulan digunakan untuk merangsang respon imun tubuh terhadap penyakit

 Pada kasus, suplemen yang mengandung Echinachea harus diberikan kepada pasien karena
ia merupakan imunostimulan

 Hipotesis diterima

Anda mungkin juga menyukai