Anda di halaman 1dari 34

CBD KASUS

ANC PATOLOGIS
ABORTUS IMMINENS
LUTHFIANNY FADHILA
P17324418059
JALUM 2B
KASUS
NY. R 35 TAHUN DATANG KE UNIT GAWAT DARURAT (UGD) RUMAH
SAKIT DENGAN KELUHAN SAKIT PADA PERUT BAGIAN BAWAH SEJAK
SATU MALAM SEBELUM MASUK RUMAH SAKIT DAN 3 JAM YANG
LALU KELUAR BERCAK DARAH DARI VAGINA. MENGAKU HAMIL ANAK
KE 4 RIWAYAT ABORTUS 1 KALI ANAK KE 3. HARI PERTAMA HAID
TERAKHIR (HPHT) 4 FEBRUARI 2020. HASIL PEMERIKSAAN FISIK DAN
DI DAPATKAN KONJUNGTIVA ANEMIS (+)/(+). HASIL PEMERIKSAAN DI
VAGINA TERDAPAT PENGELUARAN DARAH SEGAR.
TINJAUAN TEORI

Definisi
Abortus adalah ancaman
atau pengeluaran hasil
Batasan abortus adalah umur kehamilan konsepsi sebelum janin
kurang dari 20 minggu atau berat janin mampu hidup luar
kurang dari 500 gram. Sedang menurut kandungan.
WHO/FIGO adalah jika kehamilan kurang
dari 22 minggu, bila berat janin tidak
diketahui. 3
ETIOLOGI
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
• Kelainan kromosom
• Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
• Pengaruh dari luar
Kelainan pada plasenta
Faktor maternal
• Infeksi
• Virus
• Bakteri- misalnya Salmonella typi.
• Parasit- misalnya Toxoplasma gondii, plasmodium.
• Penyakit vaskular-misalnya hipertensi vaskular
• Penyakit endrokin
4
ETIOLOGI
Kelainan traktus genitalia
Retroversi uteri, mioma uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus
Faktor Resiko
• Usia
• Paritas ibu
• Riwayat abortus sebelumnya
• Pemeriksaan antenatal
• Pendidikan
• Merokok
• Alkohol

5
KLASIFIKASI
ABORTUS
Abortus Spontan Abortus Provakatus (induced abortion)
 Abortus imminens;  Abortus Medisinalis (abortus therapeutica)
 Abortus insipiens;  Abortus Kriminalis
 Missed abortion;
 Abortus habitualis;
 Abortus infeksiosa & Septik;
 Abortus inkompletus;
 Abortus kompletus.
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut Uterus Serviks Gejala Khas

Abortus Sesuai usia Tidak ada ekspulsi


Sedikit Sedang Tertutup
iminens gestasi jaringan konsepsi

Abortus Sedang - Sedang - Sesuai usia


Terbuka Tidak ada ekspulsi
insipiens banyak hebat kehamilan

Abortus Sedang - Sedang - Sesuai usia Ekspulsi sebagian


Terbuka
inkomplit banyak hebat kehamilan jaringan konsepsi

Lebih kecil
Abortus Terbuka / Ekspulsi seluruh jaringan
Sedikit Tanpa/sedikit dari usia
komplit tertutup konsepsi
gestasi

Lebih kecil Janin telah mati tapi


Missed
Tidak ada Tidak ada dari usia Tertutup tidak ada ekspulsi
Abortion
kehamilan jaringan konsepsi
7
• Tanda-tanda kehamilan, seperti amenorea kurang
dari 20 minggu, mual-muntah, mengidam,
hiperpigmentasi mammae, dan tes kehamilan
positif;
• Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak
lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah
normal atau menurun, denyut nadi normal atau
cepat dan kecil, serta suhu badan normal atau
meningkat;
GEJALA KLINIS • Perdarahan pervaginam, mungkin disertai
keluarnya jaringan hasil konsepsi;
• Rasa mulas atau keram perut di daerah atas
simfisis disertai nyeri pinggang akibat kontraksi
uterus

8
Pemeriksaan ginekologis:
• Inspeksi vulva: perdarahan pervaginam ada/tidak
jaringan hasil konsepsi, tercium/tidak bau busuk
dari vulva.
• Inspekulo: perdarahan dari kavum uteri ostium
uteri terbuka atau sudah tertutup, ada/tidak
jaringan keluar dari ostium, serta ada/tidak cairan
atau jaringan berbau busuk dari ostium.
GEJALA KLINIS • Pemeriksaan dalam: porsio masih tebuka atau
sudah tertutup serta teraba atau tidak jaringan
dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih
kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio
digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, dan
kavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.

9
PENATALAKSANAAN
Abortus imminens
• Pertahankan kehamilan.
• Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik berkurang.
• Progesteron 10 mg sehari untuk terapi substitusi dan untuk mengurangi kerentanan otot-
otot rahim.
• Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin janin sudah mati.
• Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.
• Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3 x 30 mg.
• Terapi obat hormonal.
• Pasien tidak boleh berhubungan seksual dulu sampai lebih kurang 2 minggu.
• Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan antenatal
termasuk kadar HB dan USG panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ualng bila
perdarahan terjadi lagi 10
TINJAUAN
KASUS
FORMAT PEGKAJIAN
ANTENATAL CARE

11
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
A. BIODATA
Nama Klien : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 35 th Umur : 40 th
Suku Bangsa : Sunda Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Karyawan
Golongan darah : B Golongan darah : B
Alamat rumah : Jl. Sudarejo RT 12/03. Kasomalang Wetan

B. KELUHAN : Ibu mengeluh sakit pada perut bagian bawah sejak satu
malam sebelum masuk rumah sakit dan jam 06.24 WIB yang lalu keluar
bercak darah dari vagina

12
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
C. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
Kehamilan ke : 4 Bersalin : 3 Kali Keguguran : 1 Kali
HPHT : 4-2-2020 Taksiran Persalinan : 11-8-2020 Usia Kehamilan : 13 minggu 2 hari
Siklus haid : 28 hari Lamanya Haid : 7 hari, Teratur/Tidak teratur
Dismenorrhea : Ada/Tidak Banyaknya : 3 kali ganti pembalut/hari
Pergerakan janin yang pertama kali dirasakan :-
Gerakan janin yang dirasakan dalam 24 jam terakhir : - kali, Kuat/Tidak
Imunisasi : TT1 tanggal : - Tempat : -
TT2 tanggal : - Tempat : -
Periksa Kehamilan : 2 Kali Tempat : rumah sakit Oleh : bidan
Tablet Fe : 90 Tablet, Habis/Sisa Cara minum : dengan air putih

13
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
D. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

Anak
Penyulit
Usia Jenis Keadaan
No. Tahun Penolong kehamilan & Keadaan
Kehamilan Persalinan persalinan Nifas L/P BB PB H/M ASI
saat lahir

1 2016 34 mgg spontan bidan Tidak ada baik P 2,6 49 baik H On


demand

2 2018 36 mgg spontan bidan Tidak ada baik L 2,8 49 baik H On


demand

3 2019 14 mgg spontan dokter perdarahan baik - - - - M -


                         

D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

14
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
E. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

1. Diet
a. Nutrisi
1) Pola makan : 3 kali sehari
2) Jenis makanan yang dikonsumsi : nasi, sayur, dan lauk
3) Makanan yang dipantang : tidak ada
4) Perubahan pola makan : tidak ada
5) Alergi terhadap makanan : tidak ada
b. Hidrasi
1) Jenis cairan yang diminum sehari : air putih
2) Jumlah cairan yang diminum sehari: 8 gelas/hari
c. Istirahat dan Tidur
Malam : 5 jam/hari Siang : 1 jam/hari 15
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
E. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
d. Personal Hygiene
Mandi : 2 x/hari Gosok Gigi : 2 x/hari
Ganti pakaian : 2 x/hari
Jenis pakaian yang dipakai saat hamil : daster
e. Aktivitas Seksual
Adakah Perubahan : tidak
Frekuensi :-
Keluhan/masalah : tidak ada
f. Eliminasi
BAK : 4 x/hari Banyaknya : 500 cc
BAB : 1 x/hari Konsistensi : lunak

16
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
F. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit yang sedang/pernah diderita
No. Nama Penyakit Sejak Kapan Terapi

       
     
       

2. Riwayat penyakit keluarga


Hipertensi : tidak ada DM : tidak ada Ashma : tidak ada Lain-lain : tidak ada
3. Riwayat alergi : tidak ada
4. Perilaku Kesehatan
Ibu tidak menggunakan alkohol atau obat-obatan sejenisnya, tidak mengkonsumsi jamu
dan tidak merokok

17
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
G. RIWAYAT KONTRASEPSI
Jenis kontrasepsi : pil kb
Alasan : malas di suntik
Lama pemakaian : 3 tahun
Keluhan : tidak ada
Rencana KB yang akan datang : belum tahu
F. RIWAYAT SOSIAL
Kehamilan ini diinginkan atau direncanakan : Ya/Tidak
Status Perkawinan : sah Nikah ke : 1 Lamanya : 3 tahun
Pengambilan keputusan dalam keluarga : di rundingkan
Pendamping persalinan : suamiDukungan keluarga : ya
Pendodonor darah : adik kandung
Hubungan klien dengan suami : harmonis
18
Hubungan klien dengan anggota keluarga lain : baik
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
KEADAAN UMUM ANTROPOMETRI
Keadaan Umum : baik Kesadaran : • Tinggi badan: 152 cm
composmentis Status Emosional : stabil • Berat badan sekarang: 56 Kg
• IMT : 48/1552 = 20,77 (ideal)
Tanda-tanda vital • Berat badan sebelum hamil : 48 Kg
• Tekanan Darah: 120/80 mmHg • Kenaikan berat badan: 8 Kg
• Nadi : 74 kali/menit, regular/irregular • Lingkar Lengan: 24 cm
• Respirasi: 20 kali/menit, regular/irregular
• Suhu : 36,5 oC

19
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
KEPALA MUKA
Inspeksi
• Inspeksi
• Warna rambut: hitam
• Oedema : tidak ada
• Kebersihan : bersih
• Pucat atau tidak : pucat
Palpasi
• Palpasi
• Keadaan rambut : rontok/tidak
• Oedema : tidak ada
• Benjolan : ada/tidak

20
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
MATA TELINGA
Inspeksi • Kebersihan : bersih
• Konjungtiva : pucat • Pengeluaran : tidak ada
• Sklera : putih • Fungsi pendengaran: baik

HIDUNG BIBIR
• Kebersihan : bersih Inspeksi
• Pengeluaran : tidak ada • Pucat : tidak
• Polip : tidak ada • Stomatitis : tidak

21
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
GIGI DADA
• Caries : tidak ada JANTUNG
• Gigi palsu : tidak ada • Irama : lup-dup
• Gallop :tidak ada
LIDAH • Mur-mur : tidak ada
• Warna : merah muda
PARU-PARU
LEHER • Bunyi : vesikuler
• Pembengkakan kelenjar thyroid: tidak ada • Ronchii : tidak ada
• Pembengkakan KGB : tidak ada • Wheezing : tidak ada
• Pembengkakan vena jugularis: tidak ada

22
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
DADA ABDOMEN
PAYUDARA Inspeksi:
Inspeksi : Simetris/tidak • Bentuk perut: membesar sesuai usia
• Benjolan : tidak ada kehamilan
• Hyperpigmentasi : areola mamae • Sikatrik bekas operasi : tidak ada
Palpasi : • Striae : ada
• Benjolan : tidak ada • Hyperpigmentasi : tidak ada
• Puting susu : menonjol Palpasi:
Kelainan Leopold I : TFU 3 jari diatas simpisis
• Retraksi : tidak ada Leopold II – IV : tidak dilakukan
• Lecet : tidak ada Perlimaan : tidak dilakukan

23
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
EKSTREMITAS ATAS EKSTREMITAS BAWAH
Inspeksi Inspeksi
• Oedema : Ya/Tidak • Bentuk : simetris
• Kuku : Bersih/Tidak, Panjang/Pendek • Oedema : Ya/Tidak
• Capillary refill : kulit kembali seperti
Palpasi semula dalam 2 detik
• Oedema : Ya/Tidak • Varises : tidak ada
• Capillary refill : kulit kembali seperti
semula dalam 2 detik Perkusi
• Reflex patella : +/+

24
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
GENETALIA ANUS
Inspeksi Inspeksi
• Oedema : tidak ada • Haemorroid : tidak ada
• Varises : tidak ada
• Pembesaran kelenjar bartholin: tidak ada PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Pengeluaran : darah segar 1. Darah : Hb : 9,4 gr%
• Luka perineum : tidak ada 2. Urine : Protein: negatif
Palpasi • Glukosa : negatif
• Oedema : tidak ada 3. PP Test: (+) positif
• Varises : tidak ada 4. USG: tanggal 12-05-2020 jam 10.15 WIB
• Pembesaran kelenjar bartholin: tidak ada oleh dokter. Janin tunggal intrauterine, letak
janin melintang, DJJ (+), gerakan janin (+).
• Pengeluaran : darah segar
25
ASSESMENT (A)
IBU JANIN
• Diagnosa: Ny. R (35 tahun) G4P3A1 usia • Diagnosa : Janin hidup tunggal intrauterin.
kehamilan 13 minggu dengan aborsi • Masalah Potensial: Kematian Janin
imminens 3 jam SMRS.
• Antisipasi masalah potensial: Bed rest
• Masalah potensial: Abortus Insipiens total
• Antisipasi masalah potensial: bed rest
total, melakukan advice dokter obgyn
untuk memberikan terapi obat.

26
PLANNING (P)
 Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu mengalami abortus imminens atau ancaman keguguran.
Namun ibu tidak perlu khawatir dan cemas, karena janin masih bisa dipertahankan. Ibu sudah mengerti hasil
pemeriksaan.
 Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu perlu rawat inap di rumah sakit agar keadaan ibu bisa terpantau dengan
baik oleh dokter. Ibu bersedia dilakukan rawat inap di rumah sakit.
 Menjelaskan kepada ibu pentingnya bed rest total/tirah baring di tempat tidur serta mengurangi aktivitas baik
itu duduk, pergi ke kamar mandi maupun aktivitas lainnya, menganjurkan ibu agar tetap berbaring di tempat
tidur. Ibu bersedia untuk bed rest total dan mengurangi aktivitasnya
 Menganjurkan ibu untuk cukup makan dan minum untuk memenuhi nutrisi ibu dan bayi dalam kandungan
serta mempercepat pemulihan. Ibu bersedia makan dan minum yang cukup.
 Kolaborasi dengan dokter dengan cara menjelaskan keadaan pasien dan meminta terapi obat yang sesuai.
Terapi obat yang diberikan yaitu vitamin C dan tablet Fe. Telah diberikan obat sesuai terapi obat dari dokter
dan ibu bersedia meminumnya sesuai dengan dosis.

27
PEMBAHASAN
KASUS

28
NO KASUS TEORI PENATALAKSANAAN DI LAHAN PEMBAHASAN
1. Ny. R 35 tahun Abortus imminens adalah Melakukan pengkajian data Yang di alami Ny. R adalah
mengeluh sakit bagian terjadi perdarahan bercak subjektif, data objektif, dan termasuk abortus imminens,
perut bawah dan yang menunjukkan ancaman penegakkan diagnosa. karena terjadi perdarahan bercak
keluar bercak darah terhadap kelangsungan suatu yang keluar dari vagina
dari vagina. kehamilan. Dalam kondisi ini, menunjukkan ancaman pada
kehamilan masih mungkin kehamilan ibu. Kehamilan masih
berlanjut dan dipertahankan mungkin berlanjut dan
(Wiknjosastro dkk, 2002 : dipertahankan
147).

2. Ny. R mengatakan jika Wanita dengan riwayat Melakukan kolaborasi dengan Faktor resiko terjadinya abortus
kehamilan anak ke 3 abortus mempunyai risiko dokter obgyn imminens pada Ny. R adalah
mengalami abortus. lebih tinggi untuk persalinan adanya riwayat abortus pada
prematur, abortus berulang kehamilan sebelumnya dan
dan bayi dengan berat badan faktor usia.
lahir rendah (Cunningham,
Hal ini sesuai dalam jurnal
2014).
penelitian yang dilakukan Layla
Fadhilah 2019 yang mengatakan
adanya riwayat abortus
sebelumnya tidak menutup
kemungkinan akan terjadi
abortus berulang.

29
3. Ny. R usia 35 tahun Semakin banyaknya - Sesuai dengan teori.
mengaku hamil jumlah kelahiran yang Berdasarkan hasil penelitian
anak ke 4 dialami seorang ibu yang dilakukan oleh Debby
semakin tinggi resikonya Pratiwi, dkk di Rumah Sakit
untuk mengalami Umum Mitra Medika Medan
komplikasi kehamilan, tahun 2017 bahwa ibu yang
persalinan dan nifas memiliki jumlah paritas
(Mulyati, 2003) lebih dari tiga maka rentan
atau mudah menderita
abortus dikarenakan kurang
berfungsi uterus dalam
menerima proses kehamilan
untuk yang jarak kehamilan
dekat atau tidak lama.

30
4. Ny. R dengan kadar Risiko terjadinya abortus - Sesuai dengan teori. Dalam
hemoglobin 9,4 gr% spontan meningkat penelitian yang di lakukan
dinyatakan anemia. seiring dengan oleh Indah Jayani tahun
meningkatnya usia ibu 2017,
dan ayah serta faktor Hal ini dapat terjadi karena
lain seperti infeksi dan pada kondisi anemia dinding
penyakit endokrinologi pembuluh darah mudah
(Cuningham dkk, 2005) mengalami trombosis dari
pembuluh darah
uteroplasenta akan
menyebabkan perfusi ke
plasenta terganggu.
Kegagalan pada
endovaskular dan interstisial
dari diferensiasi extravillus
trofoblas akan
menyebabkan abortus pada
awal kehamilan.

31
Mempertahankan kehamilan dan bed Menganjurkan ibu untuk bed rest total dan Tidak ada kesenjangan antara teori dan
rest total. mempertahankan kehamilan penatalaksanaan di lahan.
 

Melakukan tes kehamilan. Dilakukannya tes kehamilan dan hasilnya Sesuai dengan teori. Test kehamilan berguna
positif. untuk mengetahui jika ibu tersebut hamil atau
tidak. Jika hasilnya positif kemungkinan janin
hidup, jika hasilnya negatif kemungkinan janin
sudah mati.

Melakukan USG Dilakukannya USG dengan Hasil: janin hidup Sesuai dengan teori.
intrauterin, DJJ (+) dan gerakan janin (+).
- Diberikan Vitamin C dan Tablet Fe Adanya kesenjangan dalam teori dan
penatalaksanaan di lahan. Vitamin C bermanfaat
dalam penyerapan tablet Fe sehingga bisa
membantu menaikkan kadar Hb pada ibu.

Berikan obat penenang, biasanya Tidak diberikan. Adanya kesenjangan antara teori dan
fenobarbital 3 x 30 mg penatalaksanaan di lahan. Tidak diberikan
phenobarbital karena kondisi ibu nampak baik /
tidak kejang sehingga belum dibutuhkan obat
penenang. Obat ini termasuk kategori D sehingga
jika tidak mengancam jiwa lebih baik tidak
diberikan.

32
Terapi obat hormonal Tidak dilakukan. Adanya kesenjangan antara teori dan
penatalaksanaan di lahan. Tidak
dilakukan terapi obat hormonal
dikarenakan tidak dilakukan
pemeriksaan kadar hormon untuk
mengetahui apakah pada Ny.R
memiliki kadar hormon yang tidak
sesuai.

33
THANK YOU
Luthfianny Fadhila
+62 8122 2423 133
luthfiannyfadhila@gmail.com
www.luthfiannyf.com

34

Anda mungkin juga menyukai