Anda di halaman 1dari 4

Abortus Inkomplit dan Penatalaksanaannya

Nurul Iffah Syahirah Binti Amar (102016264)


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
Jl. Arjuna Utara No.6, RT.5/RW.2, Duri Kepa, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
Email : iffahsyahirah200@gmail.com

Abstrak
Pendahuluan
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. (Mansjoer, Arif, Dkk; hal.260;2001).
Abortus inkomplit adalah perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi
telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis. (Prawiroharjo, S. Pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal;hal.145;2006).

Angka kejadiaan abortus sulit ditentukan,karena abortus provokatus  banyak yang tidak
dilaporkan, kecuali sudah terjadi komplikasi. Rata-rata terjadi 114 kasus perjam. Sebagian besar
studi menyatakan kejadian abortus spontan 15-20% dari semua kehamilan. Hal ini dikarenakan
angka chemical pregnancy lost yang tidak bisa diketahui pada 2-4 minggu setelah konsepsi.
Sebagian besar kegagalan kehamilan ini dikarenakan keganasan gamet (misalnya: sperma dan
disfungsi oosit).

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya abortus antara lain, factor genetik (mendelian,
multifactor, robertsonian, respirokal). Kelainan konginetal uterus (anomaly duktus mulleri,
sektum uterus, uterus bikornis, inkompetensi servik uterus, mioma uteri, sindroma asherman),
antoimun (aloimun, mediasi imunitas humeral, mediasi imunitas seluler) defek fase luteal (faktor
endokrin eksternal, antibodi antitiroid hormon, sintesis Lh yang tinggi, infeksi hematologik,
lingkungan. Bila terjadi perdarahan yang hebat akibat abortus inkomplit dianjurkan segera
melakukan pengeluaran sisa hasil konsepsi secara manual agar jaringan yang mengganjal
terjadinya kontraksi uterus segera dikeluarkan. Kontraksi uterus dapat berlangsung baik dan
perdarahan bisa berhenti. Selanjutnya dilakukan tindakan kuretase. Tindakan yang dianjurkan
ialah dengan kuret vakum menggunakan kanula dan plastik. Pasca tindakan perlu diberikan
uretonika parental atau peroral dan antibiotika

Anamnesis

Anamnesis pada kasus ini dilakukan secara autoanamnesis yaitu ditanyakan langsung kepada
pasien. Dari hasil anamnesis didapatkan:

■ Identitas : Wanita, 25 tahun, karyawan swasta

■ Keluhan utama : Keluar perdarahan banyak dari jalan lahir


■ Keluhan penyerta :

– RPS : Perdarahan sejak 3 hari yang awalnya berwarna coklat


disertai jaringan seperti daging dan gumpalan darah, sakit perut, G1P1A0, usia
gestasi 3 bulan, siklus haid teratur

– RPD : Tiada

– Riw. Pengobatan : Tiada

– RPK : Tiada

– Riw. Penyakit Sosial : Tiada

– Riw. Alergi : Tiada

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap pasien adalah mencakup pemeriksaan tanda-tanda
vital (TTV), pemeriksaan fisik obstetrik serta ginekologi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan:

 Kesadaran : Compos Mentis

 Keadaan Umum : Sakit sedang

 TTV :

 Suhu : 36.5°C

 Nafas : 20x/menit

 Nadi : 96x/menit

 TD : 100/70mmHg

 Pemeriksaan bimanual : Permukaan vagina licin, serviks terbuka 2 jari


longgar, teraba jaringan di OUE, uterus teraba di simfisis, tidak ada massa pada adneksa

 Inspeksi genitalia luar : Vulva dan vagina dalam batas normal

Pemeriksaan penunjang

Anda mungkin juga menyukai