1. Diagnosa Medis
Blighted Ovum
F. Penatalaksanaan
1) Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
2) 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan
kiri
3) Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar
dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas,
pemberian informasi tentang senam nifas.
4) Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
5) Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
G. Pathways Blighted Ovum
Penatalaksanaan
Ansietas
determinasi dengan
dilatasi dilanjutkan
dengan kuretase
Robekan serviks
Rasa nyeri Risiko
pada abdomen kerusakan
integritas
Nyeri akut jaringan
Terjadi luka pada serviks Darah keluar per vaginam
Defisien pengetahuan
3. Konsep Dasar Kehamilan
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan proses perpaduan antara sel sperma dan ovum
sehingga terjadi proses konsepsi sampai kelahiran janin. Masa kehamilan normal
adalah 280 atau 40 minggu dihitung dari haid pertama dan haid terakhir (HPHT)
(Manuaba, 2012).
B. Tanda-tanda kehamilan
Menurut Siswosudarmo (2009), secara klinis tanda-tanda kehamilan dapat
dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:
1) Tanda kehamilan yang tidak pasti (probable signs)
a) Amenorea, yaitu wanita yang terlambat mengalami haid dalam masa wanita
tersebut masih mampu hamil
b) Mual dan Muntah (morning sickness), sering muncul pada pagi hari dan
diperberat oleh makanan yang memiliki bau yang menyengat atau menusuk
c) Mastodinia, yaitu rasa kencang dan sakit pada payudara yang disebabkan
payudara membesar, vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus
berproliferasi karena pengaruh progesterone dan estrogen
d) Quickening, yaitu persepsi gerakan janin pertama yang bisanya disadari
oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu
e) Keluhan kencing (BAK), frekuensi kencing bertambah dan sering kencing
malam disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh
uterus ke kranial
f) Konstipasi, terjadi karena reflek relaksasi progesterone atau dapat juga
karena perubahan pola makan
g) Perubahan berat badan, yang terjadi pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi
penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah
h) Perubahan temperature, kenaikan temperature basal lebih dari 3 minggu
biasanya merupakan tanda-tanda terjadinya kehamilan
i) Perubahan payudara, akibat stimulasi prolaktin, payudara mensekresi
kolostrum bisanya setelah kehamilan enam minggu
j) Pembesaran perut, menjadi nyata setelah minggu ke-16 karena pada saat ini
uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut
k) Kontraksi uterus, tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh
perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit
l) Balotemen, yaitu tanda adanya benda terapung melayang dalam cairan
2) Tanda pasti kehamilanm yaitu:
a) Denyut jantung janin (DJJ), dapat didengarkan dengan stetoskop laenec atau
dengan stetoskop ultrasonic (dopller)
b) Palpasi, terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin
c) Rontgenografi, sehingga dapat terlihat gambaran tulang-tulang janin
d) Ultrasonografi (USG)
e) Test laboratorium, yaitu test inhibisi koagulasi yang bertujuan untuk
mendeteksi adanya HCG dalam urin
F. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan meliputi pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan
khusus obstetri, pemeriksaan dalam, dan pemeriksaan tambahan (Manuaba, 2008).
1) Pemeriksaan keadaan umum, meliputi kesan umum tentang keadaan gizi
(anemia, ikterus) dan pernapasan (sianosis, dispnea). Apakah terdapat edema,
bagaimana bentuk dan tinggi badan, apakah ada perubahan pigmentasi,
kloasma gravidarum, striae alba, striae lividae, striae nigra, hiperpigmentasi,
dan areola mamma.
2) Pemeriksaan khusus obstetri, pemeriksaan ini meliputi inspeksi abdomen
(tinggi fundus uteri, pigmentasi dinding abdomen, dan penampakan gerak
janin), palpasi menurut leopold I-IV, Kneble, Buddin, Ahfeld, kontraksi
Braxton Hicks, dan tanda cairan bebas, perkusi untuk mengetahui meteorisme
dan tanda cairan bebas, auskultasi untuk mengetahui bising usus, gerak janin
dalam rahim, denyut jantung janin, aliran tali pusat, aorta abdominalis, dan
perdarahan retroplasenter.
3) Pemeriksaan dalam, pemeriksaan dilakukan pada kehamian muda atau
kehamilan tua. Pemeriksaan ini untuk mengetahu tanda hegar, tanda
Chadwick, tanda Piskacek pada kehamilan muda yang ditunjukkan dengan
adanya kontraksiBraxton Hicks, terdapat balotemen, dan pembukaan seriks.
Pemeriksaan dalam kehamilan tua dilakukan terhadap:
a) Serviks, yaitu untuk mengetahui pelunakan serviks dan pembukaan serviks
b) Ketuban, yaitu untuk mengetahui bagian apakah yang sudah pecah atau
belum dan apakah ada ketegangan ketuban
c) Bagian terendah janin, yaitu untuk mengetahui bagian apakah yang
terendah dari janin, penurunan bagian terendah, apakah ada kedudukan
rangkap, apakah ada penghalang di bagian bawah yang dapat mengganggu
jalannya persalinan
d) Perabaan forniks, yaitu untuk mengetahui apakah ada bantalan forniks dan
apakah bagian janin masih dapat didorong ke atas
4) Pemeriksaan tambahan, meliputi pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
Pemeriksaan laboratorium khusus meliputi uji biologis kehamilan (uji fungsi
hati, ginjal, dan hormonal). Pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan
penyakit menular seksual juga dilakukan (VDRL-Khan, HIV-AIDS, penyakit
infeksi dengan kemungkinan kelainan konginetal [TORCH dan hepatitis D]),
serta alfa fetoprotein (kelainan konginetal sistem saraf pusat). Pemeriksaan
diagnostik terhadap kehamilan dilakukan dengan ultrasonografi, amnioskopi,
atau sitologi cairan vagia. Ultasonografi pada trimester pertama dilakukan
untuk mengetahui: kepastian kehamilan, kehamilan intra atau ekstrauterin,
kehamilan ganda, kelainan konginetal-blighied ovum, kehamilan mola
hidatidosa, kehamilan dengan komplikasi perdarahan, menentukan usia
kehamilan.
Pemeriksaan ultrasonografi pada trimester kedua dan ketiga dilakukan untuk:
a) Menentukan adanya kelainan kongenital
b) Menentukan posisi pasti kehamilan dan letak plasenta
c) Menentukan usia kehamilan (biparietal, lingkaran perut dan dada, panjang
femur)
d) Mengetahui aktivitas janin dalam rahim (ekstremitas, jantung, pernapasan
janin)
e) Mengetahui keadaan air ketuban (hidramnion-oligohidramion, kekeruhan
air ketuban, penuntun amniosentesis)
f) Mengetahui tentang plasenta (besar-lebar plasenta, perdarahan
retroplasenta)
g) Mengetahui air ketuban janin dalam rahim (menentukan maturitas paru,
kekeruhan air ketuban, uji biologis lainnya, jenis kelamin janin dalam
rahim, dan jumlah air ketuban).
Amnioskopi dengan alat khusus amnioskop dilakukan untuk mengetahui
kekeruhan air ketuban dan mengidentifikasi adanya asfiksia intrauterin dan jumlah
air ketuban. Dan sitologi cairan vagina dilakukan untuk mengetahui adanya
infeksi kandida/trikomonas, infeksi bakteriologis, atau kemungkinan keganasan
serviks.
G. Clinical Pathways Kehamilan
Nidasi
Esterogen meningkat Progesteron Progesteron Uterus membesar Esterogen dan Peningkatan sirkulasi
meningkat meningkat progesteron darah
Penurunan tonus otot meningkat
Menekan vesika
sistem gastrointestinal HCg Terbentuk urinaria
meningkat striae Peningkatan volume
gravidarum Hipertrofi otot uterus darah
Peningkatan
Peningkatan asam lambung frekuensi BAK
Peristaltik menurun
Mual muntah Gangguan Ganggua Uterus membesar Hemodelusi
citra tubuh n
Disfungsi motilitas eliminasi
gastrointestinal urin
Ketidakseimbangan Perubahan bentuk Anemia relatif
nutrisi: kurang dari dan postur tubuh
kebutuhan tubuh
Konstipasi
Hb dan O2
menurun
Risiko jatuh
Risiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer
4. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1) Identitas atau biodata pasien
Meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status
perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor
register, dan diagnosa keperawatan.
2) Keluhan utama
Pada pasien blighted ovum keluhan yang dirasakan adalah nyeri post kuretase
3) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Untuk mengetahui apakah klien pernah atau tidak pernah menderita
penyakit menular (seperti TBC, kusta), penyakit menurun (DM, HT,
asma, dll) serta serta penyakit infeksi seperti TORCH. Infeksi dari torch,
kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan
terjadinya blighted ovum.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui bagaimana keadaan kesehatan klien saat ini, apakah
klien sedang menderita menular (seperti TBC, kusta), penyakit menurun
(jantung, Diabetes,hipertensi, asma, dll) serta penyakit infeksi seperti
TORCH. Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes
dapat ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarganya/ keluarga suaminya ada
atau tidak yang mempunyai penyakit menurun (seperti DM, HT, asma,
dll), penyakit menular (TBC, Kusta) serta ada atau tidak yang mempunyai
keturunan kembar, bila ada siapa. Perlu dikaji untuk mengetahui penyakit
yang diderita keluarga yang dapat menurunatau menular pada ibu
sehingga mempengaruhi masa kehamilan.
d. Riwayat psikososial
Riwayat pasien blighted ovum apakah dapat menerima keadaan dirinya,
terutama pasien setelah dilakukan tindakan kuretase
4) Pemeriksaan fisik
a) Kepala dan Wajah
Meliputi keadaan rambut, apakah ada edema pada wajah , warna pada
sklera mata,warna konjungtiva.
b) Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesran pembuluh limfe, dan
pembesaran vena jugularis.
c) Payudara
Mengamati bentuk, ukuran, dan kesimetrisannya, puting susu menonjol
atau masuk ke dalam. Adanya kolostrum atau cairan lainnya, misalnnya
ulkus, retraksi akibat adanya lesi,masa atau pembesaran pembuluh limfe.
d) Abdomen
Terdapat linea nigra, striae uvidae/albican,dan terdapat pembesaran
abdomene.
e) Genetalia
Apakah terdapat varices pada vulva dan vagina, oedema,
condilomatalata, condylomaacuminata, pembesaran kelenjar skene dan
bartholini, keputihan dan untuk mengetahui adanya kelainan alat
reproduksi
5) Tanda-tanda vital
Apabila terjadi perdarahan pada post kuretase tekanan darah turun, nadi
cepat, pernafasan meningkat, suhu tubuh turun.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Ansietas berhubungan dengan stresor
3. Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
4. Resiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi kehamilan
5. Risiko syok berhubungan dengan hipovolemi
C. Intervensi Keperawatan
No. Masalah Keperawatan SLKI SIKI
1. Nyeri akut (00132) Kontrol nyeri (1605) NIC: Manajemen nyeri (1400)
Tingkat nyeri (2102) 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Kepuasan klien: manajemen nyeri (3016) komprehensif (lokasi, karakteristik,
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri durasi, dan intensitas nyeri)
akut pada pasien dapat berkurang, dengan kriteria hasil: 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal
1 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu nyeri
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi 3. Pastikan analgesik dipantau dengan
nyeri, mencari bantuan) ketat
2 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan 4. Jelaskan pada pasien terkait nyeri
manajemen nyeri yang dirasakan
3 Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan Terapi relaksasi (6040)
tanda nyeri) 5. Gambarkan rasional dan manfaat
4 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang relaksasi seperti nafas dalam dan
musik
6. Dorong pasien mengambil posisi
nyaman
Pemberian analgesik (2210)
7. Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien
8. Cek adanya riwayat alergi obat
9. Cek perintah pengobatan meliputi
obat, dosis, dan frekuensi obat
analgesik yang diresepkan
2. Ansietas (00146) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam Pengurangan kecemasan (5820)
pasien menunjukkan hasil: 1. Berikan informasi faktual terkait
diagnosis, perawatan dan prognosis
Status Pernafasan: Tingkat kecemasan (1211) 2. Tingkatkan rasa aman dan kurangi
Tujuan ketakutan
No. Indikator Awal 3. Berikan objek untuk memberikan rasa
1 2 3 4 5
Tidak dapat aman
1. √ 4. Puji perilaku pasien dengan tepat
beristirahat
5. Lakukan usapan punggung/leher
Berjalan mondar-
2. dengan cara tepat
mandir
6. Instruksikan klien menggunakan
Merenas –remas
3. teknik relaksasi
tangan
7. Bantu klien mengidetifikasi situasi
4 Perasaan gelisah
yang memicu kecemasan
5 Otot tegang
6 Wajah tegang
Terapi relaksasi (6040)
7 Iritabilitas
1. Ciptakan lingkungan yang tenagng
8 Peningkatan TD
dan tanpa distraksi
Peningkatan
9 2. Dorong klien mengambil posisi
frekuensi nadi
nyaman
Peningkatan 3. Tunjukkan dan praktikkan teknik
10
frekuensi pernapasan relaksasi pada pasien
11 Dilatasi pupil 4. Dapatkan perilaku yang menunjukkan
12 Berkeringat dingin relaksasi (bernafas dalam, menguap,
13 Pusing pernafasan perut, bayangan yang
14 Fatigue menenangkan)
15 Gangguan tidur 5. Minta pasien untuk rileks dan
Perubahan pola menikmati sensasi yang terjadi
16
makan 6. Dorong pengulangan teknik praktik
Keterangan: secara berkala
1. Berat 7. Evaluasi dan dokumentasikan respon
2. Cukup berat terhadap terapi relaksasi
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
-
3. Defisien pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam Pendidikan Kesehatan (5510)
(00126) pasien menunjukkan hasil: 1. Identifikasi faktor internal atau
eksternal yang dapat meningkatkan
Pengetahuan: perilaku kesehatan (1805) atau mengurangi motivasi untuk
Tujuan berperilaku sehat
No. Indikator Awal
1 2 3 4 5 2. Tentukan pengetahuan kesehatan dan
1805 Manfaat olahraga gaya hidup perilaku saat ini pada
02 teratur individu, keluarga, atau kelompok
1805 strategi mengelola sasaran
03 stres 3. Bantu individu, keluarga, dan
1805 Pola tidur-bangun masyarakat untuk memperjelas
04 normal keyakinan dan nilai-nilai kesehatan
Efek kesehatan yang 4. Rumuskan tujuan dalam program
1805 merugikan dari pendidikan kesehatan
06 penggunaan 5. Tekankan manfaat kesehatan positif
tembakau yang langsung atau manfaat jangka
1805 Efek penggunaan pendek yang bisa diterima oleh
11 kafein perilaku gaya hidup positif daripada
1805 Strategi untuk menekan pada manfaat jangka
12 mengurangi risiko panjang atau efek negatif dari
cedera karena ketidakpatuhan
kecelakaan 6. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
1805 Strategi untuk untuk menolak perilaku yang tidak
13 menghindari paparan sehat atau berisiko daripada
bahaya lingkungan memberikan saran untuk menghindari
1805 Strategi untuk atau merubah perilaku
14 mencegah 7. Libatkan individu, keluarga dan
penyebaran penyakit kelompok dalam perencanaan dan
menular rencana implementasi gaya hidup atau
1805 Layanan modifikasi perilaku kesehatan
18 peningkatan 8. Tekankan pentingnya pola makan
kesehatan yang sehat, tidur, berolahraga, dan
lain-lain bagi individu, keluarga, dan
Keterangan: keluarga
1. Tidak ada pengetahuan 9. Rencanakan tindak lanjut jangka
2. Pengetahuan terbatas panjang untuk memperkuat perilaku
3. Pengetahuan sedang kesehatan atau adaptasi terhadap gaya
4. Pengetahuan banyak hidup
5. Pengetahuan sangat banyak
Pengajaran: Proses Penyakit (5602)
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
Pengetahaun: proses penyakit (1803) terkait proses penyakit yang spesifik
Tujuan 2. Jelaskan patofisiologi penyakit dan
No. Indikator Awal
1 2 3 4 5 bagaiman hubungannya dengan
1803 Karakter spesifik anatomi dan fisiologi sesuai
02 penyakit kebutuhan
1803 Faktor-faktor 3. Jelaskan tanda dan gejala yang umum
03 penyebab dan faktor dari penyakit, sesuai kebutuhan
yang berkontribusi 4. Jelaskan mengenai proses penyakit,
1803 Efek fisiologis sesuai kebutuhan
05 penyakit 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
1803 Tanda dan gejala sesuai kebutuhan
06 penyakit 6. Berikan informasi pada pasien
1803 Proses perjalanan mengenai kondisinya, sesuai
07 penyakit biasanya kebutuhan
1803 Strategi untuk 7. Diskusikan perubahan gaya hidup
08 meminimalkan yang mungkin diperlukan untuk
perkembangan mencegah komplikasi di masa yang
penyakit akan datang dan/atau mengkontrol
1803 Potensial komplikasi proses penyakit
09 penyakit 8. Diskusikan pilihan terapi/penanganan
1803 Manfaat manajemen 9. Instruksikan pasien mengenai
15 penyakit tindakan untuk mencegah,
meminimalkan efek samping
Keterangan: penanganan dari penyakit, sesuai
1. Tidak ada pengetahuan kebutuhan
2. Pengetahuan terbatas 10. Edukasi pasien mengenai tindakan
3. Pengetahuan sedang untuk mengkontrol/meminimalkan
4. Pengetahuan banyak gejala, sesuai kebutuhan
5. Pengetahuan sangat banyak
4. Risiko perdarahan (00206) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam Pengurangan Perdarahan (4020)
pasien menunjuk kanhasil: 1. Monitor penentu dari jaringan pelepas
oksigen (misalnya, PaO2, SaO2 dan
Status Sirkulasi (0401) kadar hemoglobin);
2. Monitor kecenderungan dalam
Tujuan
No. Indikator Awal tekanan darah serta parameter
1 2 3 4 5
hemodinamik;
1. Tekanan darah sistol √
3. Monitor status cairan, termasuk
Tekanan darah asupan (intake) dan haluaran (output);
2. √
diastol 4. Monitor tinjauan koagulasi termasuk
3. Tekanan nadi √ waktu prothrombin, waktu
thromboplastin parsial, fibrinogen,
4. PaO2 √ degradasi fibrin/produk split dan
5. PaCO2 √ jumlah trombosit dengan tepat
6. Saturasi oksigen √
7. Capillary refill √
Identifikasi Risiko (6610)
8. Urin output √
1. Kaji ulang riwayat kesehatan masa
Keterangan:
lalu dan dokumentasikan bukti yang
1. Deviasi berat dari kisaran normal menunjukkan adanya penyakit medis,
2. Deviasi yang cukup besar dari kisaran normal diagnosa medis serta perawatannya;
3. Deviasi sedang dari kisaran normal 2. Kaji ulang data yang didapat dari
4. Deviasi ringan dari kisaran normal pengkajian risiko secara rutin;
5. Tidak ada deviasi dari kisaran normal 3. Identifikasi adanya sumber-sumber
agensi untuk membantu menurunkan
- Tekanan darah sistol normal (90-140 mmHg) (040101) faktor risiko;
- Tekanan darah diastol normal (60-90 mmHg) (040102) 4. Pertahankan pencatatan dan statistik
- Tekanan nadi normal (60-100 kali/menit) (040103)
- PaO2 normal (80-100 mmHg) (040135) yang akurat;
- PaCO2 normal (35-45 mmHg) (040136)
- Saturasi oksigen normal (95-100%) (040137)
- Capillary refill normal (<2 detik) (040151)
- Urin ourput normal (1400-1500 ml/24 jam) (040140)
Keterangan:
1. Deviasi berat dari kisaran normal
2. Deviasi yang cukup besar dari kisaran normal
3. Deviasi sedang dari kisaran normal
4. Deviasi ringan dari kisaran normal
5. Tidak ada deviasi dari kisaran normal
5. Resiko Syok (00205) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam NIC: Syok prevention(4260)
pasien menunjukkan hasil: 1. Monitor status sirkulasi BP, warna
- Syok prevention (4260) kulit, suhu kulit, denyut jantung,
- Syok management (4250) HR, dan ritme, nadi perifer, dan
kapiler refill.
Kriteria Hasil : 2. Monitor tanda inadekuat oksigenasi
- Nadi dalam batas yang diharapkan jaringan
- Irama jantung dalam batas yang diharapkan 3. Monitor suhu dan pernafasan
- Frekuensi nafas dalam batas yang diharapkan 4. Monitor input dan output
- Irama pernapasan dalam batas yang diharapkan 5. Pantau nilai labor : HB, HT, AGD
- Natrium serum dalam batas normal dan elektrolit
- Kalium serum dalam batas normal 6. Monitor hemodinamik invasi yang
- Klorida serum dalam batas normal sesuai
- Kalsium serum dalam batas normal 7. Monitor tanda dan gejala asites
- Magnesium serum dalam batas normal 8. Monitor tanda awal syok
- PH darah serum dalam batas normal 9. Tempatkan pasien pada posisi
supine, kaki elevasi untuk
Hidrasi peningkatan preload dengan tepat
Indikator : 10. Lihat dan pelihara kepatenan jalan
- Mata cekungt tidak ditemukan nafas
- Demam tidak ditemukan 11. Berikan cairan IV dan atau oral yang
- Tekanan darah dalam batas normal tepat
- Hematokrit dalam batas normal 12. Berikan vasodilator yang tepat
13. Ajarkan keluarga dan pasien tentang
tanda dan gejala datangnya syok
14. Ajarkan keluarga dan pasien tentang
langkah untuk mengatasi gejala syok
DAFTAR PUSTAKA