BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Kehamilan
Kehamilan adalah proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama terakhir haid (Saifuddin,2005). Kehamilan adalah proses dimulai dari
ovulasi sampai partus, lamanya 280 hari dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu )
(Wiknjosastro, 2005). Kehamilan adalah pertemuan antara sel sperma dan sel telur
yang terjadi melalui hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan pembuahan
terjadi di dalam rahim ketika wanita sedang pada masa subur (Kisanti, 2008).
I
2
b) Uterus membesar
c) Tanda Hegar, hipertropi ismus, ismus menjadi panjang dan
melunak
d) Tanda Chadwick, vagina dan vulva mengalami peningkatan
pembuluh darah karena pengaruh hormon esterogen sehingga
tampak memerah dan dan kebiruan
e) Tanda piscaseck, uterus membesar ke salah satu jurusan sehingga
menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut
f) Kontraksi- kontraksi kecil uterus atau broxton hiks
g) Teraba ballotement, lentingan dari bawah janin
a) hiperemis gravidarum
adalah rasa mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari. Gejala ini kurang
lebih terjadi pada 6minggu setelah haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10minggu
b) pre eklamsia dan eklamsia
I
3
e) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin hidup diluar kandungan
1.2 Abortus
I
4
I
5
1. Abortus Spontan
Menurut saifuddin (2005), abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara
alamiah tanpa interfensi luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut,
berdasarkan gambaran kliniknya, abortus dapat dibagi menjadi :
2. Abortus Provokatus
Merupakan abortus yang disengaja baik dengan menggunakan obat-obatan
maupuan dengan alat-alat . abortus ini terbagi lagi menjadi :
I
6
2. Kelainan pada plasenta,ini akan kita jumpai pada ibu yang menderita penyakit
hipertensi yang menahun, toxemia gravidarum dan lain lain
3. Penyakit ibu, penyakit infeksi yang dapat menyebabkan demam tinggi,
pneumonia,tifoid,rubella yang dapat menyebabkan abortus
4. Kelainan traktus genetalis, seperti retroversi uteri, mioma uteri atau kelainan
bawaan uterusyang dapat menyebabkan abortus. Penyebab lain dari abortus
dalam trisemester 2 adalah servik inkompeten yang disebabkan kelemahan
bawaan servik, dilatasi servik berlebihan, konisasi, amputasi atau robekanservik
yang tidak dijahit
I
7
I
8
Penyebab abortus dapat dibedakan menjadi faktor nfetus dan faktor maternal.
Faktor fetus seperti kelainan kromosom menjadi penyebab sekitar 50% kejadian
abortus spontan, dimana sekitar 95% disebabkan oleh kesalahan gametogenesis dari
pihak ibu, kelainan kromosom yang paling sering ditemukan berupa autisomal trisomi
dari kromosom 13,16, 18,21 dan 22. Dari penelitian terhadap 47.000 wanita Bianco
dan koleganya (2006) menemukan resiko aneuploid pada fetus meningkat sesuai
dengan semakin seringnya abortus. Bila tidak pernah abortus resikonya 1,39% satu
kali abortus resikonya menjadi 1,84%, duakali abortus 1,84% 3x abortus menjadi
2,18%
I
9
Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada hasil sisa
konsepsi
I
10
Hal ini sering sering kita laksanakan pada keguguran bersisa, pembersihan
secara digital hanya dapat dilaksanakan bila telah ada pembentukkan servik uteri yang
dapat dilalui oleh satu janinh longgar dan dalam vakum uteri cukup luas, karena
manipulasi ini dapat menyebabkan nyeri
Kuretase
I
11
I
12
BAB 2
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
STATUS DI POLI
I
13
Anamnesa/Pmx.fisik/Diagnosa/Konsultasi penderita
-Nyeri perut seperti kram disertai keluar darah pervaginam sedikit-sedikit dan terasa pusing
sebelumnya amonore 2bl
-darah keluar disertai gumpalan darah lunak sehingga menggunakan softek lebih dari 1
kemudian periksa ke bidan 25-10-2016 kemudian dirujuk ke RSUD
Dx : Abortus inkomplet
STATUS GINEKOLOGI
Anamnesa : Pasien masuk kamar bersalin pada tanggal 27-10-2016 pukul 11.00
WIB, pasien merupakan rujukan dari bidan dengan anamnesa nyeri perut disertai dengan
keluar darah sedikit-sedikit pervaginam terdapat gumpalan lunak dan terasa pusing
RPD : dbn
Pola Haid :
Menarche : 14tahun
Nyeri : (+)
I
14
Pemeriksaan fisik
Status umum
Kesadaran : Composmentis
Tensi : 100/80
Nadi : 86x/menit
Suhu axillar : 36,5 c
Edema : (-)
Status lokalisasi
Abdomen : TFU tidak teraba
Pemeriksaan dalam
Vulva : terdapat fluxus (+) sedikit
Vagina : terdapat fluxus (+) sedikit
Portio : pembukaan (-)
CU :-
Adnexa kiri :-
Adnexa kanan :-
CD :-
Inspeculo :-
R.T :-
Hasil Laboratorium
I
15
PDW 14.9 fL
MPV 11.7 fL
P-LCR 37.9 %
PCT 0.31 %
IMUNOLOGI
I
16
LAPORAN OPERASI
Jenis anastesi : GA
I
17
Laporan Operasi
26-10-2016
I
18
O Status umum :
TD :100/80
N : 86
S : 36,5 C
P USG
Puasa (pro evakuasi)
27-10-2016
I
19
O Status umum :
TD :100/70
N :80
S :36C
A Abortus inkomplit
Amoxicilin 500mg/po/8jam
I
20
BAB 3
RINGKASAN
Pada kasus Ny.Sartini , didapati keluhan utama nyeri perut yang disertai dengan
keluar darah sedikit-sedikit dan terasa pusing, dimana darah yang keluar terus-menerus
hingga kurang dari 1 softek dan terdapat gumpalan-gumpalan lunak sehingga pasien
memeriksakan diri ke bidan dan mendapatkan rujukan untuk ke RSUD Nganjuk, saat ini
diketahui Ny.S sedang hamil 10-11 minggu dengan HPHT 17-08-2016. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan diregio abdomen TFU tidak teraba dan pada pemeriksaan dalam didapatkan
vulva/vagina terdapat fluxus (+) sedikit
I
21
Dari hasil pemeriksaan penunjaang hasil USG mendapatkan kesimpulan yaitu abortus
inkomplit dan rencana pengobatan pasien ini adalah ripening misoprostol 4x50 mg/vag/4 jam
dan pro curet pada tanggal 27-10-2016. Curetase adalah cara untuk mengambil hasil konsepsi
dengan memakai alat curetase (sendok korokan). Curet dilakukan pada tanggal 27-10-2016
dengan ahli bedah dr.Jaka sp.OG dengan general anastesi, setelah curet pasien mendapat
terapi amoxcillin 500 mg/po/8 jam dan As.mefenamat 500 mg/po/8 jam apabila pasien sudah
dapat mobilisasi dengan baik dan tidak terdapat perdarahan maka diijinkan untuk KRS
DAFTAR PUSTAKA
Azhari. 2002. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Bagian Obsetri &
Ginekologi FK UNSRI/RSMH Palembang
Bianco, K., Caughey, A.B., Shaffer, B.L. 2006. History Of Miscarriage and Increased
Incidence of Fetal Aneuploidy In Subsequent Pregnancy.Obstetetrics and
Gynecology 107:1098-1102
I
22
Gunanegara, R.F dkk. 2004. Hubungan Abortus Inkomplit Dengan Faktor Risiko Pada Ibu
Hamil Di Rumah Sakit PINDAD Bandung periode 2013-2014. Bagian Obstetri &
Ginekologi RSPIB/FK UKM Bandung.
Speroff, L., Fritz, M.A. 2005. Clinical Gynecologic Endocrinology And Infertility. Seventh
Edition. Lippincott Williams & Wilkins
Taber. 2003. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetric and Ginekologi. Edisi 2. Alih Bahasa :
Supriyadi T, Gunawan. Jakarta : EGC
Tukan, M.F. 2014. Antioksidan Enzimatik Katalase Pada Abortus Inkomplit Lebih Rendah
Dibanding Dengan Kehamilan Normal Trisemester Pertama. Bagian Obstetri dan
Ginekologi FK Universitas Udayana Denpasar
I
23
Turrentine, J.E. 2008. Clinical Protocols in obstetrics and ginecology . third edition.
Informa health care
Varney, H. 2004. Varneys midwiffery text book third edition. London. James and barbell
publisher