Anda di halaman 1dari 40

referat

VAGINAL
DISCHARGE
Oleh:
Shinta Pretika (1510070100047)
Sedrial (1510070100053)
Anatomi dan Fisiologi Vagina

• Vagina merupakan rongga muskulo membranosa

• Mempunyai bentuk seperti tabung atau silinder

• Menjadi jalan ekskresi uterus pada keadaan menstruasi, untuk jalan lahir, dan untuk

kopulasi

• Vagina menghubungkan genitalia interna dan eksterna.

• Panjang ukuran anterior vagina adalah 6,5 cm dan posterior vagina 9 cm.
Vaskularisasi vagina terdiri dari
1. Arteri uterina, yang melalui cabangnya ke serviks dan vagina memberikan darah

ke bagian 1/3 bagian atas vagina

2. Arteri vesicalis inferior, yang melalui cabangnya ke vagina bagian 1/3 tengah

3. Arteri hemorroidalis medina dan arteri pudendus interna, yang memberikan

darah ke bagian 1/3 bawah vagina


Pembuluh darah balik (vena) terdiri dari
1. Pleksus pampiniformis → ke vena hipogastrika → vena iliaka internal → iliaka

komunis → vena abdominalis

2. 2/3 bagian atas vagina akan melalui kelenjar limfe di daerah vasa iliaka

3. 1/3 bagian bawah akan melalui kelenjar limfe di region inguinalis


Sekresi vagina fisiologis berasal dari

01 02 03

Kelenjar sebasea Kelenjar sebasea Kelenjar bartolini


dan kelenjar skene

04 05 06
Transudasi dari Mucus serviks Mikroorganisme
dinding vagina, sel serta produk
vagina dan serviks metabolik
yang mengalami
eksfoliasi
Vaginal discharge bukan merupakan suatu penyakit,
melainkan manifestasi klinis dari suatu penyakit.

Discharge Genital adalah sekelompok keluhan


pada genitalia dengan gejala keluarnya cairan
putih hingga kekuningan ( fluor albus/
leukorea/ duh tubuh vagina) melalui vagina.
Etiologi

75% 25%

75%
wanita yang mengalami
keputihan minimal satu kali
selama hidupnya

25%
mengalami dua kali atau
lebih.
Klasifikasi

Leukoria fisilogis Leukoria patologis

• cairan/ sekret tidak berwarna, tidak gatal dan • jumlah, bau dan konsistensi yang bervariasi

tidak berbau yang keluar dari vagina berdasarkan penyebabnya


• mengandung banyak epitel dan sedikit leukosit
• disertai rasa gatal dan rasa terbakar disekitar
• ditemukan pada
 saat menarche, kemaluan serta rasa nyeri saat berkemih dan
 ovulasi,
 rangsangan sebelum dan pada waktu bersenggama
koitus,
 saat kehamilan, • diakibatkan oleh infeksi (bakteri, jamur, parasit),
 saat stress, kelelahan dan
 pemakaian kontrasepsi hormonal iritasi, benda asing, tumor/ jaringan abnormal lain,

dan radiasi
Etiologi Leukoria Patologis

Infeksi Non Infeksi


a. Kandidiasis vulvovaginal a. Iritasi bahan kimia / Trauma fisik

b. Vaginosis bakterialis b. Alergi dan dermatitis kontak

c. Trikomoniasis c. Polip servikalis dan neoplasma lain

d. Chlamydia trachomatis d. Tampon yang tidak diganti.

e. Neisseria gonorrhea e. Fistula


Neisseria
01 Gonorrhea
Neisseria gonorrhea

● Neisseria Gonorrhea merupakan bakteri diplokokus gram negatif yang menempel pada

permukaan mukos

● berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8 u dan pajang 1,6 u

● Kuman ini bersifat tahan asam, Gram negatif, dan dapat ditemui baik di dalam maupun di luar

leukosit

● Kuman ini tidak dapat bertahan hidup pada suhu 39 derajat Celcius, pada keadaan kering dan

tidak tahan terhadap zat disinfektan


Gejala Klinis
Gejala tidak spesifik :
• Disuria / poliuria,
Sebagian besar wanita • Rasa nyeri pada pinggul
dengan gonorea memiliki bawah
gejala yang asimtomatik • Labio mayora bengkak, merah
dan nyeri tekan.
• Ostium eksternum tampak
merah, edema
• Adanya sekret mukopurulen.
Didapatlan :

bakteri diplokokus gram


Pemeriksaan negatif intra dan ekstrasel
serta peningkatan jumlah
pewarnaan
penunjang sel polimorfonuklear
gram

Sensitifitas >95%
spesifisitas >99%.
Tatalaksana

Medikamentosa Non medikamentosa


• Periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetap.
inj seftriakson 250 mg, IM dosis • Anjurkan abstinensia sampai infeksi dinyatakan sembuh
tunggal + Azitromisin 1 gr oral
dosis tunggal. • Kunjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke 3 dan hari ke 7
• Lakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi yang dapat
Atau
terjadi, dan pentingnya keteraturan berobat
sefiksim 400 mg oral dosis • Lakukan Provider Initated Testing and Counseling (PITC) terhadap
tunggal dengan azitromisin 1 g
oral dosis tunggal infeksi HIV dan kemungkinan mendapatkan infeksi menular
seksual lain.
02
Vaginosis
bakterialis
Vaginosis bakterialis

Faktor Resiko
merupakan sindrom klinis Organisme
yang disebabkan oleh
anaerob yg sering • wanita usia produktif yang
terlibat : aktif secara seksual,
bertambahnya organisme • lesbian,
anaerob lebih banyak dari • pengguna alat kontrasepsi
• Gardnerella vaginalis, dalam rahim
flora normal Lactobaciluus • merokok,
• Prevotella, Mobilincus spp, • wanita dengan pasangan
Sp. terutama yang
• Peptostreptococcus laki-laki yang tidak di
menghasilkan hydrogen sirkumsisi,
• Mycoplasma hominis • stress kronik dan
peroksida
• genetik
Gejala Klinis

● Duh tubuh vagina berwarna abu-abu homogen,

● Viskositas rendah atau normal,

● Berbau amis,

● Melekat di dinding vagina, seringkali terlihat di labia dan fourchette,

● pH sekret vagina berkisar antara 4.5-5.5.

● Ttidak ditemukan tanda peradangan gambaran serviks normal


Pemeriksaan Penunjang

Kriteria Amsel
○ Duh tubuh homogen, putih ke abu-abuan, melekat di vulva dan vagina

○ Terdapat clue cells pada duh vagina (>20% total epitel vagina tampak pada pemeriksaan
sediaan basah dengan NaCl fisiologis dan pembesaran 100 kali

○ Timbul bau amis pada duh vagina bila ditetesi KOH 10%

○ pH duh vagina > 4.5


Pemeriksaan Penunjang

Kriteria Amsel
○ Duh tubuh homogen, putih ke abu-abuan, melekat di
vulva dan vagina

○ Terdapat clue cells pada duh vagina (>20% total epitel


vagina tampak pada pemeriksaan sediaan basah dengan
NaCl fisiologis dan pembesaran 100 kali

○ Timbul bau amis pada duh vagina bila ditetesi KOH 10%

○ pH duh vagina > 4.5


Skor Nugent

● Skor <4 normal

● Skor 4-6 intermediet

● Skor > 6 didiagnosis vaginosis bakterial17


Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Pemeriksaan Pewarnaan


(KOH) PH gram
Preparation
dan Tes Whiff
Tatalaksana

Pengobatan yang direkomendasikan

• Metronidazole 500 mg: tablet oral, 2 kali sehari selama 7 hari, atau
• Metronidazole 2 gram : dosis tunggal atau,
• Metronidazole 0.75% gel : aplikasi 5 g intravagina, 1 kali sehari selama
5 hari.
2% klindamisin krim : 5g intravagina sebelum tidur selama 7 hari.
03 Candidiasis
Candidiasis
Candida adalah spesies jamur dari deutromycota yang merupakan mikroorganisme oportunistik, selalu ada dan
terdapat pada tubuh dalam jumlah yang sedikit

Faktor Risiko

○ Perubahan Fisiologis : usia, kehamilan, haid

○ Faktor mekanik : trauma (luka bakar), oklusi lokal, kelembapan, maserasi , kegemukan

○ Faktor nutrisi : avitaminosis, defisiensi zat besi, malnutrisi

○ Penyakit sistemik : penyakit endokrin ( diabetes, sindrom cushing), keganasan, imunodefisiensi

○ Iatrogenik : penggunaan kateter, radiasi sinar X, penggunaan obat-obat

○ kondom, spermisida, seks oral, kontrasepsi oral


Gejala Klinis
● Rasa gatal,

● Rasa terbakar / panas

● Sering kali disertai dengan iritasi vagina,

● Dysuria (nyeri saat berkemih).

● Cairan vagina yang keluar berwarna putih


seperti susu yang bergumpal-gumpal
(“cottage cheese-like”), Tidak berbau

● pH sekret vagina <4.5

● Eritema dinding vulva dan vagina


Treatment
Regimen intravagina yang direkomendasikan :

• Klotrimazol 1% krim 5 g intravagina satu kali sehari selama 7-14 hari


• Klotrimazole 2% krim 5 g intravagina satu kali sehari selama 3 hari
• Mikonazol 2% krim 5g intravagina satu kali sehari selama 7 hari
• Mikonazol 4% krim 5 g intravagina satu kali sehari selama 3 hari
• Mikonazol 100 mg suppos intravagina, satu kali sehari selama 7 hari
• Mikonazol 200 mg suppose intravagina, satu kali sehari selama 3 hari
• Mikonazol 1.200 mg suppose intravagina, dosis tunggal
• Tiokonazol 6.5% ointment 5g intravagina, dosis tunggal
04
Trikomoniasis
vaginalis
Etiologi Faktor Resiko
• disebabkan oleh invasi parasit a. Sosiall ekonomi
Trichomonas vaginalis pada epitel vagina
b. aktivitas seksual tinggi
• Parasit ini berkembang biak secara belah
pasang memanjang dan dapat hidup c. Higiene buruk
dalam suasan pH 5-7.5

• paling baik tumbuh dalam keadaan


anaerobic

. Kultur merupakan gold standard dalam diagnosis


infeksi T. vaginalis
Gejala Klinis
sekret vagina
seropurulen,
berbau tidak enak dispareunia, pendarahan
(malodorous), pasca koitus dan
berbusa, perdarahan inter
menstrual

Kadang terbentuk abses kecil


pada dinding vagina dan
serviks yang tampak seperti
granulasi berwarna merah
“strawberry appearance”
Infeksi
05 Genital non
spesifik
Infeksi Genital non spesifik

50% 25% 25%


Chlamydia Ureaplasma Mycoplasma
Trachomatis Urealyticum Hominis

Faktor Resiko : melakukan hubungan seksual pada usia muda, riwayat infertilitas, memiliki lebih
dari 1 partner seksual, tidak menikah, mempunyai riwayat / sedang menderita penyakit
menular seksual, riwayat keguguran, riwayat infeksi saluran kemih, dan penggunaan tidak
teratur dari kontrasepsi barrier
Gejala klinis
● cairan mukopurulen dari vagina,

● Disuria ringan,

● Sering kencing,

● Dispareunia

● Bercak berdarah atau perdarahan pasca senggama.

● Pada pemeriksaan serviks, hiperemis, edema, disertai folikel-folikel kecil mudah berdarah, tampak erosi,
rapuh dan terdapat cairan mukopurulen berwarna kuning-hijau.
klamidia dapat
menyebabkan penyakit
radang panggul yaitu
terjadinya nyeri kronis
akibat infeksi pada uterus
dan saluran tuba. Radang
panggul dapat
menyebabkan infertilitas
dan kehamilan ektopik
Pathology
Mercury is the closest planet to the Sun, but does its name have
anything to do with the liquid metal?

Saturn Jupiter Venus


Saturn is the ringed one. Jupiter is a gas giant and Despite its beautiful
It’s composed of the biggest planet in the name, its atmosphere is
hydrogen and helium Solar System poisonous
tatalaksana

Metronidazol 2 g oral dosis tunggal atau


Metronidazol : 2 x 500 mg per hari selama 7 hari atau dosis tunggal 2
gram atau
Tinidazol: oral dosis tunggal 2 gram
Prevention

• Mengatur pola hidup • Setia kepada pasangan


• Menjaga kebersihan
yang sehat • Hindari seks bebas berganti-
genitalia
• Hindari stress, ganti pasangan
• Memperhatikan pakaian
organ kewanitaan kering merokok dan alkohol

dan tidak lembab


Prognosa
• Secara umum memiliki prognosis yang baik
apabila diberikan regimen terapi dengan durasi
yang tepat

• serta pada pasangan seksual serta mengikuti


instruksi :(minum obat secara rutin dengan dosis
yang sesuai dan tidak melakukan hubungan
seksual selama pengobatan sampai terapi
selesai dan tidak bergejala).
Penutup

 
Sindroma Discharge Genital adalah sekelompok keluhan pada genitalia dengan gejala
keluarnya cairan putih hingga kekuningan ( fluor albus/ leukorea/ duh tubuh vagina) melalui
vagina. Sedangkan Vaginal discharge bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu
manifestasi klinis terhadap suatu penyakit. Vaginal discharge ini ada yang bersifat fisiologis
dan ada yang bersifat patologis. Vaginal discharge yang patologis sering terjadi berupa
kandidosis vulvovaginal, vaginosis bakterialis, trikomoniasis, Infeksi Genital Non Spesifik
(IGNS), uretritis / vaginitis gonore. Masing-masing penyakit terebut memiliki penyebab,
manifestasi klinis dan tatalaksana yang berbeda-beda.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai