Anda di halaman 1dari 22

DISTOSIA KELAINAN

JALAN LAHIR

MIFTAH CHAIRUNNISA, M.Tr.Keb


A. DISTOSIA KELAINAN JALAN LAHIR

Distosia adalah kelambatan atau kesulitan dalam jalannya persalinan.


Distosia karena kelainan jalan lahir dapat disebabkan adanya kelainan
pada jaringan keras / tulang panggul, atau kelainan pada jaringan lunak
panggul.
ANATOMI PANGGUL NORMAL
Menurut Caldwell dan Moloy bentuk panggul di bagi dalam empat jenis pokok. Jenis
– jenis panggul ini dengan ciri – ciri penting nya ialah :

1. Panggul Gynecoid
Panggul yang paling ideal. Bulat dan merupakan
jenis panggul tipikal wanita.
2. Panggul Android
Yaitu bentuk PAP (Pintu Atas Panggul) seperti segitiga,
merupakan jenis panggul tipikal pria.
3. Panggul Anthropoid
Yaitu bentuk Pap seperti elips, agak lonjong seperti
telur
4. Panggul Platypeloid
Yaitu bentuk PAP seperti kacang atau ginjal, picak,
menyempit arah muka belakang
MACAM-MACAM DISTOSIA JALAN
LAHIR

Distosia karena kelainan panggul dapat


berupa ;
1. Kelainan bentuk panggul yang tidak
normal gynecoid, misalnya panggul jenis
Naegele, Rachitis, Scoliosis, Kyphosis,
Robert dan lain-lain.
2. Kelainan ukuran panggul.
Panggul sempit (pelvic contaction).
Panggul disebut sempit apabila ukurannya
1 – 2 cm kurang dari ukuran yang
normal.
1. DISTOSIA KARENA PANGGUL SEMPIT

• a. Distosia Kesempitan Pintu Atas Panggul


• 1) Pengertian
Pintu atas panggul di anggap sempit apabila conjugate vera kurang dari 10 cm atau kalau
conjugate transfersa kurang dari 12 cm
2) Etiologi
• a) Kelainan karena gangguan pertumbuhan
• Panggul sempit seluruhnya : semua ukuran panggul sempit
• Panggul picak : ukuran muka belakang sempit, ukuran melintang biasa.
• Panggul sempit picak : semua ukuran kecil, tetapi ukuran muka belakang lebih
sempit.
• Panggul corong : pintu atas panggul biaasa, pintu bawah panggul sempit.
• Panggul belah : simfisis terbuka.
• b) Kelainan karena penyakit tulang panggul atau sendi-sendinya
• Panggul rakhitis : panggul picak, panggul sempit, seluruh panggul sempit picak, dan lain-lain.
• Panggul osteomalasia : panggul sempit melintang
• Radang artikulasi sakroiliaka : panggul sempit miring
• c) Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang
• Kifosis di daerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong.
• Skoliosis di daerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit miring.
PENGARUH PANGGUL SEMPIT

1. SAAT PERSALINAN
 Dapat terjadi ruptura uteri jika his menjadi terlalu kuat dalam usaha mengatasi rintangan yang
ditimbulkan oleh panggul yang sempit
 Jika otot rahim menjadi lebih lelah karena rintangan oleh panggul sempit, dapat terjadi infeksi
intrapartum.
 Terjadinya fistel, yaitu tekanan yang lama pada jaringan yang dapat menimbulkan iskemi yang
menyebabkan nekrosis
Ruptura simfisis (simfisiolisis) dapat terjadi bahkan kadang-kadang ruptura dari artikulasi sakroiliaka.
2. PENGARUH PADA ANAK

 Partus yang lama

 Moulage yang kuat dapat menimbulkan perdarahan otak


b. Distosia Kelainan Bidang Tengah Panggul
1) Pengertian
Adalah bidang tengah pangul terbentang antara pinggir bawah symphysis dan spina ischiadica yang
menyentuh sacrum dekat pertemuan antara sacral ke 4 dan ke 5.
2) Ukuran terpenting dalam bidang tengah panggul
• a) Diameter transversa ( diameter antar spina) 10½ cm
b) Diameter anteroposterior dari pinggir bawah sympisis ke pertemuan antara sacral ke 4 dan 5 adalah
11½ cm
• c) Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antar spina ke pertemuan sacral 4 dan 5 adalah 5
cm
• 3) Etiologi
• -Penyakit tulang seperti rachitis
• -Tumor pada tulang panggul
• -Trauma panggul

4) Pengaruh

Kesempitan bidang tengah panggul dapat menimbulkan gangguan putaran paksi jika diameter antar kedua spina ≤ 9
cm sehingga kadang-kadang diperlukan seksio sesarea

5) Penanganan

Jika persalinan berhenti karena kesempitan bidang tengah panggul maka baiknya di pergunakan ekstrasi vacuum,
karena ekstrasi forceps kurang memuaskan berhubung forcep memperkecil ruangan jalan lahir
• C. Kesempitan Pintu Bawah Panggul
• 1) Pengertian
Kesempitan pintu bawah panggul adalah jika diameter transversa dan diameter sagitalis posterior kurang dari
15cm , maka sudut arkus pubis mengecil pula sehingga timbul kemacetan pada jalan lahir ukuran biasa
• 2) Ukuran pentig dalam pintu bawah panggul
• a) Diameter transversa 11 cm
• b) Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simpisis ke ujung sacrum 11½ cm
• c) Diameter sagitalis posterior dari pertengahan antar tuberum ke uung os sacrum 7½ cm
• C. Etiologi
• Adanya kelainan pada jaringan keras/ tulang panggul, atau kelainan padajaringan lunak panggul
• D. Pengaruh bagi ibu dan janin
• 1. Pada ibu
Persalinan akan berlangsung lama
KPD
Tali pusat menumbung
Rupture uteri


• 2. Pada Janin
Kematian janin intra partal
Perdarahan intracranial
Caput sucsedenum
Sefalohematom
MANAJEMEN PENANGANAN
DISTOSIA BAHU
A. MC ROBERT

 Dengan posisi ibu berbaring, minta ibu untuk menarik


kedua lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya, minta
dua asisten (boleh suami atau anggota keluarganya)
untuk membantu ibu.
 Lakukan fleksi maksimal pada sendi paha dan sendi lutut kedua tungkai ibu
sedemikian rupa sehingga lutut hampir menempel pada bahu. Penolong
persalinan menahan kepala anak dan pada saat yang sama seorang asisten
memberikan tekanan diatas simfisis

 Tekan kepala bayi secara mantap dan terus menerus kearah bawah (kearah
anus ibu) untuk menggerakkan bahu anterior di bawah simfisis pubis.

 Tekanan suprapubik ini dimaksudkan untuk membebaskan bahu depan dari


tepi bawah simfsis pubis
BILA TIDAK BERHASIL LAKUKAN TINDAKAN DENGAN LAHIRKAN BAHU
BELAKANG

• Masukkan telapak tangan kanan kejalan lahir diantara bahu belakang dan
dinding belakang vagina. Ruangan sacrum cukup luas untuk meneuver ini.
• b. Telusuri bahu sampai mencapai siku. Lakukan gerakan fleksi pada
sendi siku dan lahirkan lengan belakang melalui bagian depan dada.
Dengan lahirnya lengan belakang ini maka bahu belakang anak juga lahir.
• c. Bahu depan dilahirkan lebih lanjut dengan melakukan traksi curam
bawah kepala (traksi ke posterior).
• Bila bahu depan masih belum dapat dilahirkan maka tubuh anak harus
dirotasi 1800. Saat melakukan gerakan rotasi tersebut, tubuh anak
dicekap. Arah putaran sesuai dengan bahu yang sudah dilahirkan (putar
tubuh anak mengikuti bagian bahu yang sudah dilahirkan).
• e. Bahu yang terperangkap dapat dibebaskan dengan memasukkan
tangan ke bagian posterior seperti 3 hal yang sudah dijelaskan diatas.
ADA TIGA MACAM MANUVER
A. MANEUVER WOODS (WOOD CROCK SCREW
MANEUVER)
• Dengan melakukan rotasi bahu posterior 180 derajat secara “crock screw”
maka bahu anterior yang terjepit pada simfisis pubis akan terbebas.

 Tangan kanan penolong dibelakang bahu posterior janin.

 Bahu kemudian diputar 180 derajat sehingga bahu anterior terbebas dari tepi
bawah simfisis pubis melahirkan bahu belakang. Usaha melahirkan bahu
jangan dilakukan dengan kepanikan. Bila prosedur ini dapat diselesaikan
dalam waktu kurang dari 5 menit maka diperkirakan tidak akan terjadi cedera
pada otak anak. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah fraktura klavikula –
fraktura humerus – Erb’s paralysa (paralisa pleksus brachialis. Jangan
buang-buang waktu dengan melakukan menuver yang tidak efektif.

 Operator memasukkan tangan kedalam vagina menyusuri humerus posterior


janin dan kemudian melakukan fleksi lengan posterior atas didepan dada
dengan mempertahankan posisi fleksi siku.

 Tangan janin dicekap dan lengan diluruskan melalui wajah janin.

 Lengan posterior dilahirkan.


B. MANEUVER RUBIN

Mengguncang bahu anak dari satu sisi ke sisi lain


dengan melakukan tekanan pada abdomen ibu, bila
tidak berhasil maka dilakukan langkah berikutnya
yaitu
Tangan mencari bahu anak yang paling mudah
untuk dijangkau dan kemudian ditekan kedepan
kearah dada anak. Tindakan ini untuk melakukan
abduksi kedua bahu anak sehingga diameter bahu
mengecil dan melepaskan bahu depan dari simfisis
pubis.
• Maneuver Rubin II, diantaranya :
Diameter bahu terlihat antara kedua tanda
panah.
Bahu anak yang paling mudah dijangkau
didorong kearah dada anak sehingga diameter
bahu mengecil dan membebaskan bahu
anterior yang terjepit.
C. Maneuver Zavanelli

Mengembalikan kepala kedalam jalan


lahir dan anak dilahirkan melalui SC.
Memutar kepala anak menjadi occiput
anterior atau posterior sesuai dengan
PPL yang sudah terjadi
Membuat kepala anak menjadi fleksi dan
secara perlahan mendorong kepala
kedalam vagina
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai