Alfindra Sepalawandika
Defenisi, ciri-ciri, dan klasifikasi keputihan
Definisi keputihan
Keputihan/fluor albus ( fluor=cairan kental,albus=putih) / Leukorhoea
Keputihan patologis
Terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina atau karena
keganasan.
• Makroskopis : apabila warna lendirnya tidak bening, tapi putih seperti susu,
bisa juga kuning kehijauan atau kecokelatan, bahkan bisa berwarna
kemerahan karena adanya darah. Biasanya keputihan ini disertai rasa gatal
dan bau.
• Mikroskopis : pada leukorea patologik terdapat banyak leukosit.
Etiologi dan patogenesis keputihan
Fluor albus abnormal (patologik) disebabkan oleh :
1. Infeksi :
- Bakteri : E.coli, Staphylococcus, Gardanerrella vaginalis,
Chlamidia trachomatis, Neisseria gonorhoae, dan
gonococcus, lactobacillus, streptococcus, staphylococcus,
Treponema pallidum.
- Jamur : Candida albicans
- Protozoa : Trichomonas vaginalis
- Virus : Human Papiloma Virus (HPV) dan virus Herpes
Simpleks.
2. Non-infeksi
a). Neoplasma jinak maupun ganas atau jaringan abnormal lain
Pada kanker, sel-sel alat kelamin tumbuh sangat cepat secara
abnormal dan mudah rusak, akibatnya terjadi pembusukan
dan perdarahan. Cairan banyak, bau busuk, sering disertai
darah tidak segar.
b). Iritasi dan alergi :
- Sperma, pelicin, kondom
- Sabun cuci dan pelembut pakaian
- Deodorant dan sabun
- Cairan antiseptic untuk mandi.
- Pembersih vagina.
- Celana yang ketat dan tidak menyerap keringat
- Kertas tisu toilet yang berwarna.
- Pembalut
- Menopause
- Benda asing
* biji-bijian (pada anak-anak)
* sisa-sisa kondom (pada perempuan dewasa)
* karet pengganjal yang sering digunakan untuk
mencegah turunnya rahim.
c). Fistula / lubang kecil
d). Radiasi
e). Kehamilan
f). Ketidakseimbangan ekosistem vagina
g). Penyebab lain :
- Psikologi : Volvovaginitis psikosomatik
- Tidak diketahui : “ Desquamative
inflammatory vaginitis”
Etiologi dan Patogenesis
Fisiologis:
Hormonal
– Bayi baru lahir kira-kira 10 hari, disebabkan pengaruh
estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
– Waktu disekitar menarche (pembentukan / permulaan
fungsi menstruasi), timbul karena pengaruh estrogen,
fluor albus ini akan hilang sendiri.
– Wanita dewasa jika dirangsang sebelum atau saat koitus,
karena pengeluaran transudasi dari dinding vagina.
– Waktu sekitar ovulasi, karena sekret dari kelenjar –
kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.
Patologis
A. Mikroorganisme
1. Bakteri
a. Gardnerella vaginalis (Haemophilus vaginalis)
b. Clamydia trachomatis
c. Neisseria gonorrhoe (GO)
2. Jamur
Candida albicans
3. Protozoa
Trichomonas vaginalis
4. Helmintes
Oxyuris vermicularis
5. Virus
Human Papilloma Virus (HPV)
Herpes genitalis
B.Keganasan kanker leher rahim
C. Benda asing di dalam vagina
A. Mikroorganisme
1. Bakteri
a. Gardnerella vaginalis
Bakteri yang menyebabkan terjadinya penyakit Vaginosis
Bakterial.
Gejala klinis:
Cairan keputihan banyak seperti air.
Berwarna kuning atau keabu-abuan.
Berbau amis busuk menyengat.
Kadang mengandung gelembung-gelembung.
Rasa gatal atau panas pada vagina.
pH keputihan diatas 5.
Dampak dari Gardnerella vaginalis:
– Prematur.
– Kemandulan.
Faktor predisposisi
a. Kehamilan.
b. Gonta-ganti pasangan.
c. Penggunaan alat KB spiral atau IUD.
d. Pemakaian dauching vagina yang merupakan produk
untuk menjaga higiene wanita (vagianal spray maupun
vaginal wipes) dan bubble bath.
e. Hubungan seksual tanpa menggunakan kondom.
Patogenesis Gardnerella vaginalis
AKDR
Kuman anaerob +
Gardnerella vaginalis
Bakteri fakultatif vagina
Asam amino
Amin PH ↑
gatal
Iritasi kulit Kemerahan dan
edema vulva
Rasa terbakar
Pelepasan sel epitel
disparenuria
Sekret vagina
Bau (amis)
b. Clamydia trachomatis
Merupakan bakteri tipe rikettsia yang merupakan bakteri
intraseluler. Merusak sistem reproduksi → kemandulan.
Gejala klinis:
• Cairan vagina berwarna kuning.
• Bau busuk.
• Nyeri perut bagian bawah.
• Perdarahan dari vagina setelah hubungan intim.
Dampak dari Clamydia trachomatis:
– Penyakit radang panggul.
– Kemandulan.
– Hamil diluar kandungan.
– Rentan terhadap HIV/AIDS.
– Menular kepada bayi baru lahir:
* Infeksi mata dan kebutaan.
* Radang paru-paru bayi baru lahir.
c. Neisseria gonorrhoe (GO)
Merupakan diplococcus kecil, bersifat gram negatif, bentuknya
menyerupai buah kopi dengan pulasan gram dan tidak dapat
didiagnosis secara sitologi dengan pulasan papanicolaou.
Gejala klinis:
a. Bersifat purulen.
b. Cairan vagina berwarna kuning.
c. Bau busuk.
d. Nyeri saat berkemih.
e. Nyeri perut bagian bawah.
Dampak Neisseria gonorrhoe:
– Penyakit radang panggul.
– Kemandulan.
– Rentan terhadap HIV/AIDS.
– Menular kepada bayi baru lahir:
- Infeksi mata dan kebutaan.
Patogenesis Neisseria gonorrhoeae
Kanker dan
Kerusakan sel Neutrofil aktif Mencerna menyebabkan
Bila kebanyakan
bakteri keputihan
2. Jamur
Candida albicans
Merupakan penyebab infeksi pada vagina yang paling sering
ditemui.
Gejala klinik:
a. Cairan keputihan seperti susu, bergumpal.
b. Rasa gatal.
c. Berbau asam, biasanya tidak berbau.
d. Dyspareunia.
e. Paradangan (merah dan bengkak) pada vagina dan vulva
disertai rasa pedih.
f. Disuria.
Faktor predisposisi Candida albicans:
a. Kehamilan.
b. Penggunaan pil KB.
c. Steroid.
d. Diabetes.
e. Obesitas.
f. Antibiotik.
g. Daya tahan tubuh rendah.
Patogenesis Candida albicans
Candida albicans
Mukosa vagina
Kolonisasi
Infeksi
tropozoit dispareunia
Sekret banyak
Sekret
(lekosit)
Iritasi lipatan paha
& genetalia eksterna
Fluor albus
4. Helmintes
Oxyuris vermicularis
Gejala klinis:
- Rasa gatal.
- Lendir keruh dan kental.
- Warna kekuningan.
- Terkadang berbusa.
Patogenesis Oxyuris vermicularis
Menelan / menghirup
duodenum menetas Jejunum
telur infektif
vagina
Pruritus lokal
5. Virus
Human Papilloma Virus
Gejala klinis:
- Sering ditandai condyloma akuminata.
- Cairan berbau tanpa rasa gatal.
Herpes genitalis
Gejala klinis:
Infeksi pertama kali
a. Ada luka melepuh di sekeliling liang vagina, pecah menjadi
koreng berkerak.
b. Cairan gatal dan rasanya panas.
c. Sembuh sendiri.
Infeksi kambuhan
a. Gelembung berisi cairan tunggal atau banyak tanpa nyeri.
b. Kekambuhan timbul dipicu oleh; datang haid, ketegangan,
minum alkohol.
Dampak:
- Nyeri syaraf.
- Menular kepada bayi waktu persalinan.
- Kematian bayi.
- Rentan terhadap HIV/AIDS.
Diagnosis Banding Infeksi Vagina
Kriteria Kandidiasis Vaginosis
Normal Trikomoniasis Helmintiasis Virus
Diagnostiik Vulvovagina Bakterialis
Rasa gatal dan
Keluhan Tanpa Rasa gatal, Rasa gatal, tidak Tanpa
panas pada Rasa gatal
gejala klien rasa gatal disuria nyaman rasa gatal
vagina
Purulen, seperti Keruh dan
Berwarna susu warna kental,
Putih, Seperti susu,
Sekret kuning atau kuning kekuningan,
jernih bergumpal keabuan kehijauan, kadang
berbusa berbusa
Bau amis,
Tidak
Bau amina Tidak ada busuk Bau amis, busuk
ada/bau asam Berbau
menyengat
B. Keganasan
- Gejala keputihan yang sukar untuk sembuh dengan
pengobatan biasa (antibiotik dan anti-jamur) yang telah
dilakukan oleh dokter, perlu dipikirkan akan
kemungkinan
penyebabnya adalah suatu keganasan (kanker) seperti
kanker leher rahim.
C. Benda asing
Misalnya: kondom yang tertinggal didalam vagina.
Diagnosa keputihan
Diagnosa
1. Pap smear
Bahan pemeriksaan:
1.1 Sekret servikal (eksoservikal)
Mengapus seluruh permukaan portio serviks sekitar
orificium uteri externum (OUE).
Kegunaan:
Menentukan penyebab infeksi serviks pada wanita yang
mengalami keputihan/leukorrhoea.
Mendiagnosis dan deteksi dini lesi prakanker (displasia) dan
kanker serviks.
a. Cara pengambilan
Jenis Fiksasi:
a. Fiksasi basah
Sitologi alkohol 95%
b. Fiksasi kering
Apusan hair spray/cytocrep/dry fix
c. Pembacaan hasil
a. Vaginitis gardnerella vaginalis
Cukup banyak sel radang PMN.
Biasanya tidak ditemukan doderlein.
Dijumpai bakteri batang pendek (gardnerella vaginalis)
yang menutupi sebagian atau seluruh sitoplasma sel
apitel vagina.
Batas sel kabur.
b. Servisitis gonorrhoe (GO)
Dari pulasan gram dijumpai kuman diplococus
gram negatif .
c. Servitis Chlamydia trachomatis
Sel yang terinfeksi menjadi besar, biasanya mengenai
sel gepeng atau sel metaplastik.
Sitoplasma mengandung banyak vakuol dan serig
perinuklear.
Sering dijumpai sel metaplastik bervakuolisasi.
Vakuol mengandung satu atau lebih organisme yang
terlihat sebagai titik merah kecil.
Organisme dapat berkembang atau membelah dalam
vakuol.
Vakuol berkembang dalam satu sel, sel akhirnya
menunjukkan perubahan degenerasi dan lisis.
d. Infeksi Trikhomonas vaginalis
Banyak sel leukosit PMN.
Sel histiosit dengan latar belakang kotor.
Mengandung banyal sel parabasal.
Trikomonas berupa parasit berbentuk bulat lonjong
seperti buah peer, berwarna abu-abu, inti teletak
dibagian tengah, kadang mengandung granula
berwarna merah.
2. Usap vagina
• Pemeriksaan menggunakan sarung tangan steril, pada wanita
yang belum menikah diambil dengan kapas lidi steril dengan
cara mengoleskan bagian ujungnya pada introitus vagina.
• pada wanita yang sudah menikah kapas lidi steril
dimasukkan melalui introitus vagina ke dalam rongga
vagina dengan gerkan memutar, kapas lidi ditarik keluar.
• Dibuat sediaan apus pada kaca objek yang telah difiksasi,
dioleskan sekret vagina pada kaca objek dan tetesin dengan
larutan garam faal.
• Diamkan sampai mengering lalu diamati dengan mikroskop.
Pemeriksaan Kandidiasis vulvovaginalis
• Deteksi sel-sel ragi atau hifa dengan pewarnaan gram dari hapsan
vagina dan hapusan serviks papanicolau
• Hapusan vagina yang diambil diberi larutan KOH 10-20% dan dipulas
dengan pewarnaan Gram atau PA.
• Pemeriksaan langsung untuk melihat sel budding yang khas,
pseudohifa, atau hifa sejati.
Pewarnaan
Pewarnaan Gram tidak dianjurkan karena gambaran sel PMN
dan parasit Trichomonas vaginalis tampak sama
Pembiakan
Serologi
Polymerase cahin reaction (PCR)
Pemeriksaan vaginasis bakterial
Pemeriksaan Gonore pada Wanita
• Pewarnaan gram
• Kultur
• Tes nucleic acid amplification
• Tes lainnya sepertienzyme-linked immunoassay dan PCR.
Pemeriksaan Infeksi Chlamydia pada Wanita
Kultur sel
Merupakan gold standard test untuk mendeteksi
C. trachomatis selama beberapa tahun
Sensitivitas sekitar 40 – 85 % pada specimen genital
• Tes deteksi antigen
– Menggunakan lipopolisakarida Chlamydia(LPS) atau major
outer membrane protein (MOMP), sebagai sarana untuk
mendeteksi badan elementer Chlamydia pada specimen
genital
• Teknik serologi
– Banyak digunakan untuk diagnosis LGV dan pneunomonia
pada neonatus.
Pemeriksaan sekret :
Cara pengambilan sekret :
1.pasien berbaring telentang dalam posisi litotomi.
2. Pemeriksa menggunakan sarung tangan steril untuk
mencegah penularan
3. Kedua labia majora dibuka dengan menggunakan ibu jari dan
telunjuk tangan kiri pemeriksa. Bila sekret vagina banyak keluar,
vulva dibersihkan dengan kapas steril.
4. Pada gadis atau wanita dengan hymen utuh, sekret vagina
diambil dengan lidi menggunakan kapas steril, dengan cara
mengoleskan bagian ujung lidi berkapas pada introitus vagina.
Pada wanita yang sudah menikah, kapas lidi steril dimasukkan
melalui introitus vagina, diusapkan ke dinding vagina dengan
gerakan memutar kemudian kapas lidi ditarik keluar hati-hati.
5. Masukkan dengan tabung berisi 0,5-1 ml larutan garam faal steril
dan dikirim.
Hasil pengambilan sekret :
Makroskopik :
1. Jernih, berlendir, banyak, tidak bau ovulasi, hiperestrogen, stress
2. Susu, kental lengket, sangat banyak, bau servisitis, vagintis, G.
vaginalis
3. Coklat, seperti air, sangat banyak, lembab vaginitis,
servisitis, neoplasma, pasca radiasi, stenosis serviks,
endometeritis
4. Abu-abu dengan garis darah, encer, sangat banyak, bau
busuk ulkus vagina, neoplasma, sevisitis piogenik
(trauma pesarium)
5. Hasil pemeriksaan fisik & sediaan apus dua kali berturut
turut negatif vulvovagintis psikosomatik
6. Benda asing dengan infeksi sekunder toxic shock
syndrome (biasa karena tampon)
7. Merah muda, serosa,banyak, tidak bau infeksi bakteri
nonspesifik, vagintisi atrofi
8. Putih, encer berbintik, banyak, bau apek, buang air kecil panas
Candida albicans
9. Kuning kehijauan, berbusa, mera, sangat banyak, gatal, berbau
busuk, nyeri tekan di vulva Trichomonas vaginalis
10.Kuning, kental, sangat banyak, panas, gatal, nyeri tekan, sakit saat
miksi, dapat abses/ menjalar endometrium Neisseria
gonorrheae
11.Warna putih/purulen yang berbau, tidak gatal, perdarahan pasca
koitus, perdarahan spontan, bau busuk yang khas neoplasma
(Ca Serviks)
Pap Smear:
Alat :
• Formulir konsultasi sitologi
• Spatula ayre yang dimodifikasi atau cytobrush
• Kaca benda yang pada satu sisinya telah diberikan tanda/label
• Spekulum cocor bebek kering
• Tabung berisi larutan fiksasi alkohol 95%
2. PENCUCIAN VAGINA
Douching atau cuci vagina menyebabkan iritasi di serviks, iritasi berlebihan dan terlalu sering akan
merangsang terjadinya perubahan sel, yang akhirnya jadi kanker. Sebaiknya, pencucian vagina dengan
bahan-bahan kimia tak dilakukan secara rutin. Kecuali bila ada indikasi, misalnya, infeksi yang memang
memerlukan pencucian dengan zat-zat kimia.
Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita tersebut berusia 20 tahun ke atas. Pada usia muda, sel-
sel mukosa pada serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tak siap
menerima rangsangan dari luar. Termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma. Karena masih rentan, sel-sel
mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. Karena ada rangsangan, bisa saja sel yang tumbuh lebih banyak dari
sel yang mati, sehingga perubahannya tak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat menjadi
sel kanker.
6. BERGANTI-GANTI PASANGAN
Bisa juga kanker serviks muncul pada wanita yang berganti-ganti pasangan seks. Hal ini terkait dengan
kemungkinan tertularnya penyakit kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini akan
7. PENGGUNAAN ESTROGEN
Namun, pemakaiannya sangat berisiko karena estrogen merangsang semakin menebalnya dinding
endometrium dan merangsang sel-sel endometrium sehingga berubah sifat menjadi kanker. Jadi, sebaiknya
penggunaan hormon estrogen harus atas pengawasan dokter agar sekaligus juga diberikan zat antinya,