Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

FLUOR ALBUS Oleh :


Adesithanaya Miyardi 17710245
Gede Nuari Ardadi 17710244
Hanastasia Priskila, T. STP 17710258

Pembimbing :
dr. Dyah R A., Sp.KK

BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN


RSU WAHIDIN SUDIROHUSODO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2019

3/9/23 1
LATAR BELAKANG

Fluor albus (leukorea,


keputihan) merupakan gejala FLUOR ALBUS
keluarnya cairan dari vagina
selain darah haid. Fluor albus
ada yang fisiologi (normal)
FISIOLOGIS PATOLOGIS
dan ada yang patologi (tidak
normal). Fluor albus fisiologis dapat Fluor albus patologis
terjadi pada bayi baru lahir, saat diakibatkan oleh infeksi alat reproduksi
menars, saat ovulasi, karena bagian bawah atau pada daerah yang
rangsang seksual, kehamilan, lebih proksimal, yang bisa disebabkan
mood/stress, penggunaan oleh infeksi Gonokokus, Trikomonas,
kontrasepsi hormonal, pembilasan Klamidia, Treponema, Kandida, Human
vagina yang rutin papiloma virus, dan herpes genitalis.
Mengandung banyak epitel, Terdapat banyak leukosit
leukosit <<

3/9/23 2
LATAR BELAKANG
Etiologi fluor albus sampai sekarang masih sangat bervariasi
sehingga disebut multifaktorial.

Fluor albus dapat dijumpai pada wanita dengan diagnosa


vulvitis, vagitis, servisitis, endometritis, dan adneksitis.
Mikroorganisme patologis dapat memasuki traktus genitalia wanita
dengan berbagai cara, misalnya seperti senggama, trauma atau
perlukaan pada vagina dan serviks, benda asing, alat-alat
pemeriksaan yang tidak steril, pada saat persalinan dan abortus
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Pada wanita, sekret vagina ini merupakan Proporsi perempuan yang
suatu hal yang alami dari tubuh untuk
mengalami fluor albus bervariasi
membersihkan diri, sebagai pelicin dan
pertahanan dari berbagai infeksi. Dalam kondisi
antara 1 -15 % dan hampir seluruhnya
normal, kelenjar pada serviks menghasilkan memiliki aktifitas seksual yang aktif,
suatu cairan jernih yang keluar. Selain itu sekret tetapi jika merupakan suatu gejala
vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri penyakit dapat terjadi pada semua
yang3/9/23
hidup pada vagina yang normal umur 3
ETIOLOGI

FISIOLOGIS PATOLOGIS
 Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari INFEKSI
 Janin saat menarche karena mulai terdapat 1. Bakteri
pengaruh estrogen 2. Jamur
 Wanita dewasa saat koitus 3. Parasit
 Ovulasi 4. Virus
 Kehamilan IRITASI
 Stres • Sabun
 Pemakaian kontrasepsi • Antiseptik
• Celana yang ketat

3/9/23 4
PATOLOGIS
BAKTERI PARASIT
• Gonoccocus • Trichomonas Vaginalis
Cairan yang keluar dari vagina pada infeksi ini yang Cairan yang keluar dari vagina biasanya banyak,
lebih dikenal dengan nama gonorrhea ini berwarna berbuih menyerupai air sabun dan berbau. Fluor
kekuningan yang sebetulnya merupakan nanah yang albus oleh karena parasit ini tidak selalu gatal, tetapi
terdiri dari sel darah putih yang mengandung vagina tampak kemerahan dan timbul rasa nyeri bila
Neisseria gonorrhea. ditekan atau perih saat berkemih. Pada pria sering
• Clamidia Trachomatis tanpa gejala sehingga mereka tidak menyadari dan
Bakteri ini sering menyebabkan penyakit mata yang menularkan pada istri atau pasangannya.
dikenal dengan penyakit traukoma.
• Gardnerella Vaginalis
Peradangan pada vagina yang tidak spesifik, memili
bentuk khas yaitu Clue cell. Cairan vagina tampak
berwarna abu-abu.
• Treponema Pallidum
Bakteri penyebab penyakit sifilis, Pada
perkembangan penyakit dapat terlihat sebagai kutil-
kutil kecil di vulva dan vagina yang disebut
kondiloma lata.

3/9/23 5
 JAMUR
 Candida Albicans
Cairan yang dikeluarkan biasanya kental, berwarna putih susu seperti susu pecah,
dan sering disertai gatal, vagina tampak kemerahan akibat proses peradangan
 VIRUS
 Virus Herpes
Pada awal infeksi tampak kelainan kulit seperti melepuh seperti terkena air panas
yang kemudian pecah dan meimbulkan luka seperti borok
 Human Papiloma Virus
Human Papilloma Virus meruapakn penyebab dari kondiloma akuminata.
Kondiloma ditandai dengan tumbuhnya kutilkutil yang kadang sangat banyak dan
dapat bersatu membentuk jengger ayam berukuran besar. Cairan di vagina sering
berbau tanpa rasa gatal

3/9/23 6
PATOFISIOLOGI

Estrogen

Mukosa vagina

Glikogen
Basil Doderlein
Mempercepat pertumbuhan mengubah glikogen
basil Doderlein yang
menghambat perkembangan
Mikoorganisme patologis
Asam Laktat

pH 3.0 – pH 4.5
3/9/23 7
GEJALA KLINIS
1. Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam
kulit dan nyeri.

2. Sekret vagina yang bertambah banyak

3. Rasa panas saat kencing

4. Sekret vagina berwarna putih dan


menggumpal Tricomonas Vaginalis Gonoccocus

5. Berwarna putih kerabu-abuan atau kuning Gardnerella Vaginalis


dengan bau yang menusuk

Vaginosis Bacterial Candidiasis Vagina


Infeksi Klamidia
Herpes Genitas

3/9/23 8
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
• Usia • Inspeksi dan • Pengukuran pH
• Penggunaan • Penilaian sediaan
palpasi genitalia
kontrasepsi eksterna basah
• Kontak seksual • Pemeriksaan • Pewarnaan gram
• Sifat fluor albus • Kultur
spekulum untuk
• Hamil/ menstruasi • Pemeriksaan
melihat vagina
dan serviks serologis
• Pemeriksaan • Pap Smear
pelvis bimanual
3/9/23 9
PENATALAKSANAAN

PREVENTIF KURATIF
FISIOLOGIS
• Alat pelindung Tidak ada pengobatan khusus, penderita
• Hygien diberi penjelasan untuk menghilangkan
• Pemeriksaan dini kecemasannya

PATOLOGIS
a. Bakteri
b. Jamur
c. Parasit
d. Virus

3/9/23 10
KURATIF

Bakteri 1. Gonorrea
• Amoksisiklin 3 gr im 3. Klamidia Trakomatis
• Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 • Metronidazole 600 mg/hari 4-7 hari
hari • Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 10-14
• Tetrasiklin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
hari
2. Gardnerella Vaginalis • Kotrimoksazole sama dengan dosis
• Metronidazole 2 x 500 mg minosiklin 2 x 2 tablet/hari selama 10 hari
• Metronidazole 2 gram dosis tunggal 4. Treponema Pallidum
• Ampisillin 4 x 500 mg oral sehari • Benzatin Penisillin G 2.4 juta Unit IM dosis
selama 7 hari
• Pasangan seksual diikutkan dalam tunggal atau doksisiklin 2x200mg peroral
pengobatan selama 2 minggu.

3/9/23 11
Jamur
 Candida Albicans
Topikal
 Klotrimazol 1% vaginal krim 1 x sehari selama 7 hari
 Mikonazol nitrat 2% 1 x sehari selama 7 – 14 hari
 Mikostatin 10.000 unit intravaginal selama 14 hari
Sistemik
 Ketokonazol oral 2 x 200 mg selama 7 hari
 Nimorazol 2 gram dosis tunggal
 Ornidazol 1,5 gram dosis tunggal
 Pasangan seksual dibawa dalam pengobatan
3/9/23 12
KURATIF

Virus Herpes Simplex Virus


Parasit Tricomonas Vaginalis • Asiklovir krim dioleskan 4 x sehari
• Metronidazole 3x250mg peroral • Asiklovir 5 x 200 mg oral selama 5 hari
selama 10 hari • Povidone iododine bisa digunakan untuk
• Klotrimazole 1x100mg mencegah timbulnya infeksi sekunder
intravaginal selam 7 hari. Human Papiloma Virus
• Pasangan juga harus diobati • Pemberian vaksinasi mungkin cara
pengobatan yang rasional untuk infeksi
virus ini, tetapi vaksin ini masih dalam
penelitian
Condiloma Akuminata
• Podofilin 25% atau
• Podofilotoksin 0.5% ditempat dimana
lesi berada
• Bila condiloma berukuran besar dapat
dilakukan kauterisasi

3/9/23 13
PROGNOSIS

 Biasanya kondisi-kondisi yang menyebabkan fluor albus memberikan respon


terhadap pengobatan dalam beberapa hari. Kadang-kadang infeksi akan
berulang. Dengan perawatan kesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih
efektif.

3/9/23 14
KESIMPULAN

Fluor albus (leukorea, keputihan) merupakan gejala keluarnya cairan


dari vagina selain darah haid. Fluor albus: fisiologik (normal) dan patologik
(tidak normal). Fluor albus yang patologis diakibatkan oleh infeksi alat
reproduksi bagian bawah atau pada daerah yang lebih proksimal, yang bisa
disebabkan oleh infeksi Gonokokus, Trikomonas, Klamidia, Treponema,
Kandida, Human papiloma virus, dan herpes genitalis. Fluor albus fisiologis
dapat terjadi pada bayi baru lahir, saat menarce, saat ovulasi, karena
rangsang seksual, kehamilan, stress, penggunaan kontrasepsi hormonal,
pembilasan vagina yang rutin.

3/9/23 15
TERIMAKASIH
BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN
RSU WAHIDIN SUDIROHUSODO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2019

3/9/23 16

Anda mungkin juga menyukai