Anda di halaman 1dari 42

DUH VAGINA

• Duh Tubuh Vagina (Vaginal Discharge)


• Umum dan sering ditemukan
• Keputihan = Fluor Albus = Leukorea = Sekret Vagina = Duh Vagina
• Sering dikeluhkan wanita usia reproduktif
• Usia reproduktif  25 – 34 th (47%)
 18 – 24 th (30%)
  35 th (23%)
• Masalah Ginekologi ke-2 setelah gangguan menstruasi
• Fisiologis dan patologis Penyakit menular
seksual >>
Keganasan
Perlu pemeriksaan
laboratorium
Pap Smear
• Duh tubuh abnormal Skreening penyakit
Definisi
• Duh Vagina (keputihan) yang dalam ilmu
kedokteran disebut fluor albus, leukorea, atau
white discharge, adalah gejala berupa cairan
yang keluar dari vagina selain darah. Hampir
semua wanita pernah mengalami keputihan.
• Vagina Normal  memproduksi cairan
untuk membersihkan
& memelihara suasana
asam vagina
• PH < 4,5
• Tidak mudah terinfeksi mikroorganisme
yang merugikan
• Flora normal Lactobacillus spp Asam
laktat Vagina asam
• Cairan vagina normal jernih bening, atau
Agak keruh kering
kekuningan dicelana
Duh tubuh vagina abnormal:
• Kandidiasis vulvovaginal : 27%
• Vaginosis bakterialis : 21%
• Trikomoniasis : 8%
• Chlamidya trachomatis : 2%
• N.gonorrhea : 1%
• Penyebab non infeksi : 34%
Berdasarkan etiologi
• Fisiologis
• Patologis
Duh tubuh fisiologis
• Flora vagina normal : Laktobasillus
• Sistem pertahanan tubuh
• pH normal vagina berkisar : 3,8-4,4
• Kualitas dan kuantitas berubah-ubah
• Semua wanita mempunyai batas normal
Duh tubuh fisiologis
Ciri-ciri duh vagina fisiologis :
• Selama cairan tersebut berwarna jernih, tidak berbau, tidak
menimbulkan gatal, dan tidak banyak jumlahnya
• Biasanya didapatkan pada wanita baru mendapat haid pertama, ketika
terangsang, saat masa subur, sebelum dan sesudah haid, saat hamil,
karena pemakaian kontrasepsi hormonal, serta pada bayi yang baru
lahir sampai umur kira-kira 10 hari

Faktor – faktor yang mempengaruhi


Usia Faktor-faktor lokal
• prapubertas • menstruasi
•Reproduksi •Pascasalin
•Pascamenopause •Keganasan
Hormon •Semen
•Kontrasepsi hormonal •Higien perorangan
•Perubahan hormon
•kehamilan
Keputihan normal didapatkan Keputihan abnormal
pada : disebabkan :

• Bayi yang baru lahir ~ • Infeksi >>


10 hari • Kontrasepsi
• Menarche • Keganasan
• Rangsangan seksual • Benda asing
• Siklus haid masa
subur, menjelang
haid, sesudah haid
• Kehamilan
• Stress / kelelahan
Duh Vagina Patologis
Ciri-ciri duh vagina Duh vagina patologis :
patologis: – Infeksi Jamur, disebabkan oleh
1. PH menjadi lebih basa candida
2. Warna kuning kehijauan – vaginosis bacterial, disebabkan
seperti nanah oleh perubahan flora normal
vagina
3. Perubahan konsistensi – trichomonas vaginalis,
seperti dari lendir disebabkan oleh parasit yang
menjadi lebih padat ditularkan secara seksual
atau bergumpal
– atropi vaginalis, suatu iritasi
4. Bau mencolok/tercium pada vagina yang
bau amis menyebabkan terasa kering
5. Rasa gatal dan terbakar
6. Terasa nyeri saat buang – gonorrhoea
air kecil – Chlamydia
Duh tubuh patologis
Etiologi duh tubuh vagina patologis
INFEKSI PENYEBAB LAINNYA
Umum Umum
Mikroorganisme Tampon, kondom, kimia ,dll
Candida, trichomonas,
chlamydia, N. gonorreae
Kondisi
Vaginitis bakterialis, PID, Jarang
infeksi panggul, sepsis Trauma fisik, jaringan
Jarang granulasi, fistula, neoplasia
HPV, sifillis, mycoplasma,
ureaplasma, E. coli
Klasifikasi
• Belum ada klasifikasi khusus
• Berhubungan dengan kondisi tertentu
– Infeksi chlamydia
– Vaginosis bakterialis
– Kandidiasis vulvovaginalis
– Trikomoniasis
– Vaginitis aerob
– Vaginitis non-infeksi
Faktor resiko
 Vaginosis bakterialis
 Pasangan seksual, bilas vagina
 Ras afrika, wanita lesbian dan perokok
 Infeksi panggul pasca abortus
 Kandidiasis vulvovaginalis
 Kondom, diagfragma, spermisida dan seks oral
 Antibiotik, kontrasepsi oral, diabetes dan AIDS
 Kehamilan  kontroversial
 Trikomoniasis
 Kemiskinan
 Aktivitas seksual
Faktor resiko terjadinya PMS
• Usia kurang dari 25 tahun
• Tidak menggunakan kondom
• Berganti pasangan seksual dalam 3 bln
terakhir
• Sering berganti pasangan atau kontak
multipel
• Gejala positif pada pasangan
• Penyakit seksual menular sebelumnya
• Komplikasi penyakit seksual menular
• Perillaku pasangan seksual yang beresiko
Diagnosis
• Anamnesis
– awitan, durasi, jumlah, warna , konsistensi,
bau , darah
– Gejala terkait lainnya : merah, gatal, dll
• Pemeriksaan fisik
– abdominal, ginekologik
• Pemeriksaan laboratorium
– mikroskopik
Infeksi chlamydia
• Tiga tanda khas :
– Duh tubuh endoservik kuning
– Servik mudah berdarah
– Duh tubuh servik yang kental
• Bila duh tubuh purulen, maka: batasi
untuk chlamydia & N. gonorrhea
• AS : periksa chlamydia bila kurang dari 26
thn
Vaginosis bakterialis
• Vaginosis bacterial disebabkan oleh beberapa jenis flora normal
.Tetapi tidak di transmisikan secara seksual
• Duh vagina dengan konsistensi dari encer sampai seperti lem, yang
jumlahnya dari sedikit sampai banyak, berwarna abu-abu, homogen
dan berbau amis.
• Kadang-kadang terdapat peradangan ringan
• Bukan peradangan atau PMS
• Pergeseran flora normal vagina
• Laktobasilus  gram positif anaerob
• Duh tubuh
– Homogen
– Tipis
– Berwarna agak kelabu
2. Bakterial vaginosis (BV)
• Infeksi vagina oleh Gardrenella Vaginalis 
flora normal
 jumlah sedikit
akseptor KB (IUD)
PMS lainnya
• PH 4,5 – 5,5
• Keputihan keabuan homogen lengket, bau
amis , vagina merah,bengkak
• Laboratorium  KOH 10-20% bau amis
seperti ikan
 Gram Sel Clue
Vaginosis bakterialis
• Kriteria amsel pada sediaan basah
• Kriteria nugent pada pemeriksaan gram
• Pemeriksaan DNA
• Kromatografi gas – cair
• Pemeriksaan aminopeptidase prolin
• Uji aglutinasi lateks
Vaginosis bakterialis
kriteria amsel
Kriteria amsel pada sediaan basah
• Duh tubuh homogen
• Uji whiff- amine positif
• PH > 4,5
• Ditemukan clue cell

bila terdapat 3 dari 4 kriteria diatas


disebut kriteria amsel positif
Vaginiosi bakterialis
kriteria nugent
• Perwarnaan gram
• Diberi skor 1-10
• Berdasarkan penilaian semi-kuantitatif
• Ketiga kelas bentuk morfologi
– Lactobacilli, Gardnerella, Mobil uncus spp.
• skor nugent > 7 : diagnosis ditegakkan
Diagnosis
(hrs 3 dari 4 gejala berikut)

1. Cairan vagina homogen,


homogen cair, putih keabu-
abuan, lekat pada dinding vagina
2. pH vagina > 4,5
3. Whiff test positif
(+ KOH 10%  bau amis/ ikan)
4. Clue cells positif
(= sel epitel yang ditutupi bakteri)
Kandidiasis vulvovaginalis
• Penyebab kedua tersering
infeksi vulva vagina
oleh jamur candida spp flora normal
keadaan tertentu jumlah :
- Iklim panas
- hygiene vagina jelek
- kelembaban
- pakaian ketat
- Obesitas
- penyakit kencing manis
- penyakit kronis
• Komplikasi vestibulitis vulva, korio amnionitis
• Gejala : rasa gatal dan rasa terbakar
• Tanda :
– duh tebal dan tidak berbau
– Konsistensi seperti keju
– Eritema vulva dan vagina
• 75% wanita pernah terinfeksi 50% kambuh
• 12-15% partner sex tertular
• PH 4,0 - 4,5
• Keputihan gatal , bau asam
vulva vagina panas ~ terbakar/iritasi,
merah,bengkak,dinding ditutupi keputihan ~
susu basi menggumpal kekuningan ~ keju
• Laboratorium KOH 10-20% Blastospora
Pseudohypa
Kandidiasis vulvovaginalis
• Candidiasis di sebabkan oleh jamur.
• Kadang-kadang menular secara seksual, tetapi tidak
selalu
• Candidiasis mungkin menyebabkan cairan yang kental
berwarna putih, sedikit berbau odour
• Candida albican dan non albican
• Albican : PH 5,0
• Non albican : lebih alkali
• 1990 : albican meningkat akibat imidazol bebas
• Pemeriksaan : KOH sediaan basah & kultur
Trikomoniasis
• Asimptomatik
• pH basa
• Duh purulen berbau
• Eritema vulva dan vagina
• Lesi titik-titik perdarahan pada servik
 patognomonik
• Infeksi vagina, saluran kencing, kelenjar bartolin
• Oleh : Trikomonas Vaginalis
• Keputihan kuning kehijauan, busa/gelembung udara, bau,
dinding vagina merah ~ strawberry, bengkak
bisul-bisul kecil
perdarahan hubungan seksual
• Nyeri kencing, sering kencing, nyeri hubungan seksual
• Komplikasi : bartolinitis, bibir kelamin bengkak, nyeri, demam, sulit
berjalan
Trikomoniasis
• Pemeriksaan
– Kultur
– DNA probe
– Sitologi servik (pap smear)
• Terapi
– Saat kehamilan - kontroversial
Vaginitis aerob
• Duh tubuh vagina purulen
• Flora aerob abnormal dominan
– Streptokokus group B
– E. coli
– Stphylokokus aureus
Vaginitis non-infeksi
• Duh tubuh vagina fisiologis
• Iritan dan alergi
• Vaginitis sitolitik
• Vaginitis deskuamasi
• Penyakit kolagen vaskular
• Vaginitis idiopatik
Diagnosis banding
• Penyebab
• Temuan pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan baku emas
• pH
• Leukosit
• Sediaan basah
• Pemeriksaan alternatif
 Algoritma diagnosis
penatalaksanaan
prinsip: :
• Gejala dan tanda bervariasi
• Pemeriksaan skrinning / mikrobiologik
• Butuh empati dan dukungan psikologis
• Nilai faktor risiko
• Tentukan perlu dirujuk atau tidak
• Penatalaksanaan sindroma
penetalaksanaan
• Algoritma
• Idealnya didasarkan pada:
– Prevalensi PMS setempat
– Faktor-faktor risiko
– Sensitivitas antibiotik
Penatalaksaan
• Kandidiasis vulvovaginalis :
– Topikal dan itravaginal gol. Azol
– Mikonazol & ekonazol  kondom gagal
• Vaginosis bakterialis :
– Metronidazol oral
– Rasa kecap logam
– Reaksi disulfiram – alkohol
– Aman pada kehamilan
Kandidiasis vulvovaginalis
recurent
Perhatikan :
• Kondisi medis lainnya (diabetes,
antibiotik, steroid)
• Dermatitis atau liken sklerosus
• Imunosupresi
• Sensitivitas spesies candida – resisten azol
• atopi
Anjuran:
kandidiasis vaginalis recurent
• Terapi lebih lama – azol intravagina – tiga
bulan
• Modifikasi alergi :
– Salep hidrokortison 1% topikal
– Antihistamin sedasi ringan
• Regimen terapi pemeliharaan
– Flukonazol 100 mg/minggu, 6 bulan
– Klotrimazol 500 supositoria/ minggu
Anjuran
vaginosis bekterialis recurent
• Keterangan jelas
• Kebiasaan higiene perorang
• Jelaskan gejala dapat kambuh kembali
setelah terapi
• Antibiotik lama : metronidazol 2 x 400 mg, 7
hari  tunda recurensi
• Asam asetat : bermanfaat
• Dampak penyakit  konseling psikologis
• Pilihan kontrasepsi lainnya.
Duh tubuh vagina persisten
• Penggunaan spermisida, lubrikan
• Ektropion
• Menopause : atropi vagina, terapi sulih
hormon
• Kemungkinan neoplasma
Servisitis Gonore

• Infeksi leher rahim, saluran kencing


• oLeh Neisseria Gonorrhorea
• Penyakit kelamin hubungan seksual berganti2
pasangan orang resiko tinggi
• >50% keluhan, gejala kecuali sudah komplikasi
• Ibu hamil bayi Gonoblenorhea
• Komplikasi : Salpingitis
P.I.D
Bartolinitis
• Keputihan kental kuning ~ nanah, bau
• Nyeri kencing, sering kencing
• Laboratorium Gram Diplokokus
Gram intra/
ekstra sel
Leukosit 
Servisitis non Spesifik
• Infeksi leher rahim, saluran kencing
• Oleh :Klamidia Trachomatis (75%)
Ureplasma Urealyticum (>50%)
Mikoplasma Hominis (25%)
• Penyakit kelamin insiden 2x servitis gonore
• Keluhan, gejala, kecuali komplikasi
• Menyerang Sosial ekonomi
Aktivitas seksual
• 40-60% bersamaan dengan Servicitis Gonore
• Keputihan encer, bening/sedikit kental
• Nyeri kencing,nyeri perut bagian bawah,
nyeri hubungan seksual
• 10% kambuh
• Komplikasi = Servisitis Gonore
Infertilitas
Kehamilan ektopik
• Laboratorium Gram Leukosit
Kuman Spesifik 
III. Penanganan Keputihan
Abnormal :

Tergantung penyebab
Pencegahan keputihan yang disebabkan
infeksi penyakit hubungan seksual:
• Menjaga hygiene pribadi terutama
didaerah intim
• Tidak berhubungan seksual selama infeksi
• Partner sek diperiksa dan diterapi
• Tidak berganti-ganti pasangan
• Menggunakan kondom

Anda mungkin juga menyukai