Preseptor:
dr. Mutiara Islam, Sp.OG (K)
Tanda klinis :
1/3 - 3/4 perempuan produksi sekret vagina
yang terinfeksi adalah yang banyak
asimtomatik, serta
berwarna putih,
paling sering pada
homogen,
kelompok wanita yang
aktif melakukan berbau amis
seksual terdapat peningkatan
pH.
3/9
Batasan • Makalah ini membahas epidemiologi, faktor
risiko, patogenesis, gejala klinis, diagnosis,
diagnosis banding dan penatalaksanaan pada
Masalah vaginosis bakterialis.
Vaginosis bakterial (BV) pada wanita usia subur (40% sampai 50%)
6/9
EPIDEMIOLOGI
Vaginosis bakterial (BV) pada wanita usia subur, (40 sampai 50 %)
Studi terbaru yang dilakukan pada wanita hamil, HIV-positif dan wanita dengan infertilitas juga
telah melaporkan prevalensi BV tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, BV dalam kalangan wanita yang berhubungan seks dengan
wanita (WSW)
Di Indonesia, tidak ada data yang definitif mengenai BV, namun menurut penelitian yang telah
dilakukan di FKUI pada tahun 2010 melaporkan bahwa prevalensi BV dengan kriteria Nugent adalah
sebanyak 30,7%.
7/9
ETIOLOGI
8/9
ETIOLOGI: Gardnerellavaginalis
G.vaginalisdapat diisolasi pada sekitar 95% wanita dengan
vaginosis bakterialis dan 40-50% pada wanita tanpa gejala
vaginitis ataupada penyebabvaginitis lainnya.
9/9
Clue cell
Sel epitel ditutupi oleh bakteri Gardnerella
vaginalis yang melekat pada preparat basah.
10/9
ETIOLOGI: Mobilincus Spp dan
Bakteriodes Spp
BacteroidesSppdiisolasisebanyak76%danPeptostreptococcussebanyak 36%pada
wanitadenganvaginosis bakterialis..
Mobiluncus Spp juga ditemukan pada vagina bersama sama dengan organisme lain
yang dihubungkan dengan vaginosis bakterialis.
Mobiluncus Spp tidak pernah ditemukan pada wanita normal, 85% wanita dengan
vaginosis bakterialis mengandung organisme ini.1
11/9
ETIOLOGI: Mycoplasmahominis
12/9
Faktor Risiko
• Oral seks
• Pemakaian pencuci vagina
• Kehamilan
• Merokok
• Berhubungan seksual pada saat menstruasi
• Pemasangan IUD (Intra Uterine Device)
• Berhubungan seksual pada usia dini
• Bergonta-ganti partner seksual
• Aktivitas seksual dengan wanita lain
• Sedangkan menurut distribusi data karakteristik terdapat faktor risiko
terjadinya vaginosis bakterialis pada ibu hamil yaitu usia,usia
kehamilan,kehamilan,riwayat keputihan,dan tingkatpendidikan.
Bakteri Penyebab
Patogenesis
Gejala klinis
• berbau busuk (“bau amis”)
• cairan homogen
• putih atau abu-abu keputihan yang dilaporkan lebih sering setelah
berhubungan seksual dan setelah selesai menstruasi
• labial dan / atau vulva bengkak
Tampak gambaran klasik dari vaginosis bakteri :
keputihan yang berwarna putih keabuan,
terdapat bau amis yang menyengat
17/9
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Cairan Vagina Putih, jernih, Tipis, homogrn, Kuning, hijau, Putih, seperti
halus putih, abu-abu, berbuih, keju, kadang-
lengket, sering lengket, tambah kadang
kali bertambah banyak bertambah
banyak banyak
whiff
Banding Keluhan
Utama
Tidak ada Keputihan, bau
busuk (mungkin
Keputihan,
berbuih, bau
Gatal, panas.
Keputihan
tambah tidak busuk, pruritus
enak setelah vulva, disuria
senggama),
kemungkinan
gatal
26/9
Terima Kasih