Disusun oleh:
1305454
2017
i
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyusun Makalah Ujian
Akhir ini dengan baik dan tepat waktu.
Seperti yang telah kita ketahui “Pembentukan dan Pembinaan Karakter” itu
sangat penting bagi anak bangsa dari mulai dini. Semua akan dibahas pada makalah
ini kenapa, Pembentukan Karakter itu sangat dibutuhkan dan layak dijadikan sebagai
materi perkuliahan.
Tugas ini saya buat untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan
Pembentukan dan Pembinaan Karakter bagi kemajuan bangsa. Semoga makalah yang
saya buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Pembina mata kuliah Fildafat Pendidikan, bapak Jalius yang telah membimbing kami
selama perkuliahan berlangsung.
Atas perhatian dan waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.
ii
Daftar Isi
Halaman Cover…………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………... 3
2.1 Pengertian……………………………………………………….……….. 3
2.2 Pendidikan……………………………………………………………….. 6
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………... 9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pembentukan dan pembinaan karakter bangsa memiliki andil yang besar untuk
memajukan peradaban bangsa agar menjadi bangsa yang semakin terdepan dengan
Sumber Daya Manusia yang berilmu, berwawasan dan berkarakter. Pembentukan dan
multiaspek potensi–potensi keunggulan bangsa dan bersifat. Dalam hal ini dapat juga
disebutkan bahwa:
a) Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya
c) Karakter harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
Dalam hal pembinaan karakter bangsa akan mengerucut pada tiga tujuan besar,
yaitu :
c) Untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia dan
diaktualisasikan secara nyata untuk menjaga jati diri bangsa dan memperkukuh
1
(1) Apakah yang di maksud dengan karakter, karakter bangsa, dan pembinaan
(2) Untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir mata kuliah Filsafat Pendidikan.
(2) Mampu membina karakter penerus bangsa, agar terhindar dari penyelewengan
BAB 2
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
A. Karakter
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap
individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa
yang ia buat
b) Wyne
yang berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana
mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab
itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang
yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong
dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya
Karakter adalah nilai-nilai yang menjadi ciri khas tiap individu dan
diaplikasikan dalam nilai-nilai kebaikan yang tercermin baik dalam bentuk tindakan
maupun tingkah laku. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok
orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam
B. Karakter Bangsa
3
Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik
yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan
bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah dari raga
dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam
Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan
pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama seluruh komponen bangsa dan negara.
2. Tujuan
4
(4) Memantapkan wawasan, rasa dan semangat kebangsaan.
Sedangkan hasil yang hendak dicapai dalam pembinaan karakter bangsa adalah
terciptanya masyarakat yang bersikap dan bertingkah laku secara santun berdasar
Pancasila. Diharapkan agar perilaku warga negara baik dalam aspek politik, ekonomi,
maupun sosial budaya mengacu pada konsep, prinsip dan nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Secara rinci dapat digambarkan bahwa pembinaan karakter bangsa
(1) Keimanan dan ketaqwaan yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan agama masing-masing, dan dapat bersikap secara tepat dan baik dalam
(2) Sikap dan tingkah laku yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dengan mendudukan hak asasi
manusia secara proporsional sesuai dengan konsep dan prinsip yang terkandung
dalam Pancasila.
(3) Semangat kebangsaan yang tinggi, sehingga selalu menjunjung tinggi existensi
(4) Pengetahuan, sikap, perilaku dan kemampuan dalam menerapkan demokrasi yang
5
(5) Sikap, perilaku dan kemampuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
warganegara.
2.2 Pendidikan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu
sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau
“menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang
dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan
teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai
lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan
efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang
6
berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga
negara.
dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah
C. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
Contoh:
Pendidikan Kepemudaan
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
7
langsung, adalah penanaman karakter melalui kisah-kisah yang mengandung nilai-
nilai karakter.
pelajaran
artinya melalui semua mata pelajaran nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan dalam
materi ajar.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
8
seluruh generasi-generasi penerus bangsa, karena generasi-generasi itu sangat cocok
Guru adalah orang tua para siswa. Karenanya, Rosulullah melarang para
kepada anak merupakan hal yang berbahaya. Dapat mengakibatkan kehancuran anak
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang.
kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan.
Dan bila pembinaan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan
sangat besar bagi bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan dari negara-
negara lain.