Herlambang
Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Bengkulu
Jl. Wr. Supratman, Kadang Limun, Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu
e-mail: herlambang@unib.ac.id
Zico Junius Fernando
Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, Mahasiswa Doktoral Universitas Diponegoro
Jl. Wr. Supratman, Kadang Limun, Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu
e-mail: zjfernando@unib.ac.id
Helda Rahmasari
Fakultas Hukum Universitas Bengkulu
Jl. Wr. Supratman, Kadang Limun, Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu
e-mail: heldarahmasari@unib.ac.id
Naskah diterima : 27 Juni 2022; revisi : 29 agustus 2022; disetujui: 30 Agustus 2022
Abstrak
Tindak pidana korupsi (TIPIKOR) di Negara Indonesia dilihat dari tren pelaku sampai tahun 2022, banyak berlatar belakang
dari Aparatur Sipil Negara (ASN) walaupun ada juga dari non ASN seperti pihak swasta. ASN sebenarnya dalam pencegahan
dan pemberantasan korupsi dibekali dengan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi) dan BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif),
namun masih banyak terjadi korupsi yang dilakukan oleh ASN terutama ketika menjabat sebagai pejabat publik dengan
memperkaya diri sendiri secara melawan hukum (illicit enrichment) dan tidak mau melaporkan kekayaan yang dipunyai,
padahal meningkat secara tajam. Kendalanya karena Illicit enrichment tidak bisa dikriminalisasi disebabkan belum diatur
didalam aturan mengenai anti korupsi yang ada di Indonesia. Metode penelitian dipakai adalah metode pendekatan
hukum doktrinal (normative) yang memakai bahan hukum, baik bahan primer, bahan sekunder maupun bahan hukum
tersier. Pendekatan yang dipakai adalah statute approach, comparative approach, conceptual approach. Hasil dalam
penelitian ini bahwa illicit enrichment adalah suatu perbuatan memperkaya secara melawan hukum, dilakukan dengan
sengaja, yang menyebabkan kekayaan pejabat publik (ASN maupun non ASN) meningkat secara signifikan, di mana pelaku
tidak dapat menjelaskan secara rasional terkait dengan pendapatan sahnya dan untuk itu diperlukan upaya mencegah
illicit enrichment dengan melakukan kebijakan formulasi terhadap illicit enrichment di Indonesia (dikriminalisasi) yang juga
sejak awal diamanahkan oleh Konvensi UNCAC 2003 dan sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945.
Kata Kunci: illicit enrichment, korupsi, pejabat publik, asn, indonesia
Abstract
Corruption crime (TIPIKOR) in Indonesia is seen from the trend of perpetrators until 2022, many of which have backgrounds
from the State Civil Apparatus (ASN). However, there are also non-ASN, such as private parties. ASN is actually in the
prevention and eradication of criminal acts of corruption equipped with ANEKA values (Accountability, Nationalism, Public
Ethics, Quality Commitment, Anti-Corruption) and BerAKHLAK (Service Oriented, Accountable, Competent, Harmonious,
Loyal, Adaptive, and Collaborative). However, there is still much corruption committed by ASN, mainly when serving as
public officials illegally enriching themselves and not wanting to report their wealth, even though it is increasing sharply.
The problem is that illicit enrichment cannot be criminalized because it has not been regulated in the existing anti-
corruption regulations in Indonesia. The research method used is a doctrinal legal approach method (normative) that uses
legal materials, both primary materials, secondary materials, and tertiary legal materials. The approaches used are the
statute, comparative, and conceptual approaches. The results of this study show that illicit enrichment is an act of enriching
illegally, carried out intentionally, which causes the wealth of public officials (ASN and non-ASN) to increase significantly,
where the perpetrator cannot explain rationally related to his legal income, and for that it is necessary efforts to prevent
illicit enrichment by implementing a formulation policy against illicit enrichment in Indonesia (criminalization) which has
also been mandated from the beginning by the 2003 UNCAC Convention and by Pancasila and the 1945 Constitution of the
Republic of Indonesia.
Keywords: illicit enrichment, corruption, public officials, asn, indonesia
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 247
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022
1
Agus Wibowo dkk. Pengetahuan Dasar Antikorupsi Dan Integrasi. (Bandung: Media Sains Indonesia. 2022). hlm.
1.
2
Edita Elda. Korupsi Dalam Keadaan Tertentu. (Depok: PT. RajaGrafindo Persada. 2021). hlm. 16.
3
Transparency International Indonesia. ”Indeks Persepsi Korupsi 2021: Korupsi, Hak Asasi Manusia Dan
Demokrasi”. 2022. https://ti.or.id/indeks-persepsi-korupsi-2021-korupsi-hak-asasi-manusia-dan-demokrasi/.
(diakses 16 Maret 2022).
4
Sasmito Madrim. ”Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2021 Naik Tipis”. 2022. https://www.voaindonesia.com/a/
indeks-persepsi-korupsi-indonesia-2021-naik-tipis/6413387.html. (diakses 16 Maret 2022).
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) layanan publik, Indonesia 30% lebih rendah
pemberantasan korupsi yakni Indonesia dari India sebesar 39% dan Kamboja sebesar
Corruption Watch (ICW), merilis laporan tren 37%.6 Berdasarkan perkara tindak pidana
kasus korupsi dari semester 1 tahun 2018 korupsi yang ditangani KPK, korupsi terbanyak
hingga semester 1 tahun 2021. Menurut adalah penyuapan.7 Kasus suap di Indonesia
data yang dihimpun ICW, jumlah penindakan Ini banyak menyasar aparatur sipil negara
terhadap kasus korupsi mencapai 209 kasus (ASN) sebagai pelaku apalagi yang menjabat
dalam enam bulan pertama tahun 2021. Jumlah sebagai pejabat publik di lembaga/instansi/
tersebut meningkat 169 kasus dibandingkan badan baik tingkat pusat maupun daerah.
periode yang sama tahun sebelumnya.5 ICW mencatat untuk tahun 2021 hingga bulan
Menurut survei Global Corruption Barometer 5 tahun 2022, aparatur sipil negara (ASN)
(GCB) 2020 oleh Transparency International masih mendominasi sebagai pelaku korupsi
Indonesia (TII), Indonesia menempati urutan di Indonesia selain pihak swasta dan kepala
ketiga dari 17 negara Asia dalam hal tingkat desa (KADES).8
suap dalam pelayanan publik. Dalam hal suap
5
afisal Javier. ”ICW: Angka Penindakan Kasus Korupsi Semester 1 2021 Naik Jika Dibandingkan Tahun Sebelumnya,”
Tempo, accessed February 26, 2022, https://data.tempo.co/data/1208/icw-angka-penindakan-kasus-korupsi-
semester-1-2021-naik-jika-dibandingkan-tahun-sebelumnya (diakses 11 Juni 2022).
6
Jawa Pos. ”Tingkat Suap Di Indonesia Tertinggi Ketiga Diantara 17 Negara Asia”. 2020. https://www.jawapos.
com/nasional/03/12/2020/tingkat-suap-di-indonesia-tertinggi-ketiga-diantara-17-negara-asia/. (diakses 9
April 2022).
7
Farid Kusuma. ”Per Juni 2021, KPK Sudah Menekel 1.291 Kasus Korupsi,” suarasurabaya.net, 2021, https://www.
suarasurabaya.net/kelanakota/2021/per-juni-2021-kpk-sudah-menekel-1-291-kasus-KORUPSI/. (DIAKSES 11
JUNI 2022).
8
Adhyaksadigital. ”ICW Prihatin ASN Dominasi Pelaku Korupsi”. 2022. https://www.adhyaksadigital.
com/2022/04/19/icw-prihatin-asn-dominasi-pelaku-korupsi/. (diakses 12 Juni 2022)
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 249
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022
Pada hari senin tanggal 20 Maret 2006, sulit untuk diberantas terutama terkait dengan
Negara Indonesia meratifikasi perjanjian pejabat publik yang mempunyai background
antikorupsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ASN ataupun non ASN.
yaitu United Nations Convention Against Memang yang paling banyak disoroti
Corruption selanjutnya disebut UNCAC adalah banyaknya dari background ASN
2003, dengan mengesahkan Undang-Undang yang secara diam-diam atau terang-terangan
Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan meningkat jumlah kekayaannya tanpa bisa
UNCAC 2003. Sebagai Negara yang mengikuti menjelaskan secara baik darimana hal
UNCAC, Negara Indonesia telah meratifikasi tersebut berasal, padahal terlihat dari segi
UNCAC melalui Undang-Undang Nomor 7 pendapatan, gaya hidup yang ditampilkan
Tahun 2006 tentang Pengesahan UNCAC, cenderung tidak sesuai, patut dicurigai bahwa
namun ketentuan mengenai memperkaya hal ini berasal dari hal-hal yang illegal seperti
diri sendiri secara melawan hukum atau halnya korupsi, karena tidak sinkron dengan
dikenal juga dengan istilah illicit enrichment pendapatan sebagai ASN yang mestinya dapat
belum dikriminalisasi menjadi tindak pidana ditakar oleh masyarakat luas.
dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun UNCAC 2003 menghimbau negara-negara
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana anggotanya untuk meratifikasi karena melihat
Korupsi.9 kondisi perkembangan kejahatan khususnya
Hal tersebut memang mestinya dapat tindak pidana korupsi saat ini aturan
dikatakan tidaklah salah sepenuhnya, memperkaya diri sendiri secara melawan
mengingat dari hal-hal yang dikriminalisasi hukum (Illicit enrichment) dapat segera
dalam UNCAC 2003, ada yang bersifat diatur. Urgensi tentang pengaturan tentang
mandatory offences dan non-mandatory kejahatan memperkaya diri sendiri secara
offences, dalam hal ini, Negara Indonesia melawan hukum (illicit enrichment) sudah
memang memiliki hak untuk tidak mengikuti menjadi keharusan ketika melihat kasus-kasus
sepenuhnya aturan yang ada di UNCAC tahun yang ada, dengan cara memakai suatu tahap
2003.10 di dalam kebijakan hukum pidana dari aspek
Dengan tidak dikriminalisasi kejahatan formulasi yang merupakan tahap yang sangat
memperkaya diri sendiri secara melawan strategis.11
hukum (Illicit enrichment) ke dalam Undang- Dalam tulisan ini, penulis akan melihat
Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang- bagaimana kejahatan memperkaya diri
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang sendiri secara melawan hukum (Illicit
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi maka Enrichment) secara umum seperti pengertian
kejahatan memperkaya diri sendiri secara dan pengaturanya di dunia, selanjutnya
melawan hukum atau illicit enrichment sangat melihat bagaimana Aparatur Sipil Negara
9
M. Lutfi Chakim. ”Illicit Enrichment”. 2015. http://www.lutfichakim.com/2016/01/illicit-enrichment.html.
(diakses 16 Maret 2022).
10
Andreas Nathaniel Marbun. ”Suap Disektor Privat Dapat Dijerat”. Jurnal Integritas 3. No 1. (Maret 2017). hlm. 54.
Doi. https://jurnal.kpk.go.id/index.php/integritas.
11
Barda Nawawi Arief. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan.
(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. 2007). hlm. 25.
(ASN) dan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia tahun 2003 yang telah diratifikasi oleh negara
dan bagaimana upaya kebijakan formulasi yang mengikut UNCAC termasuk Negara
kejahatan memperkaya diri sendiri secara Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 7
melawan hukum (Illicit Enrichment) di tahun 2006 yang dilaksanakan pada tanggal
Indonesia untuk pemberantasan korupsi hari 20 Maret 2006, menegaskan bahwa illicit
ini, esok dan dimasa yang akan datang, demi enrichment diatur di dalam Pasal 20 UNCAC
terciptanya masyarakat yang sejahtera, adil yang berbunyi sebagai berikut:
dan Makmur sesuai dengan cita-cita bangsa Subject to its constitution and the
Indonesia. fundamental principles of its legal system,
each State Party shall consider adopting
such legislative and other measures as
B. Metode Penelitian may be necessary to establish as a criminal
offence, when committed intentionally,
Penelitian hukum yang dilakukan dalam illicit enrichment, that is, a significant
mengkaji penelitian ini dengan cara menelaah increase in the assets of a public official
bahan pustaka atau data sekunder yang that he or she cannot reasonably explain
in relation to his or her lawful income”.
dikenal dengan penelitian hukum normatif
(Dengan mendasarkan pada konstitusi
atau penelitian hukum kepustakaan (library dan asas-asas fundamental sistem hukum
research).12 Penelitian ini dilakukan dengan masing-masing negara anggota, seharusnya
mengumpulkan bahan hukum baik primer, mempertimbangkan untuk mengadopsi
di dalam kebijakan legislatifnya atau
sekunder dan atau tersier.13 sarana lain sebagaimana diperlukan untuk
Dalam rangka mendapatkan jawaban atau menetapkan sebagai tindak pidana, suatu
penyelesaian atas masalah-masalah dalam perbuatan memperkaya secara melawan
hukum, dilakukan dengan sengaja, yang
penelitian ini, pendekatan yang digunakan
menyebabkan kekayaan pejabat pubik
adalah pendekatan peraturan perundang- meningkat secara signifikan, di mana pelaku
undangan (statute approach), pendekatan tidak dapat menjelaskan secara rasional
komparatif (comparative approach), pen terkait dengan pendapatan sahnya).16
12
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. (Jakarta: Raja Grafindo
Persada. 2001). hlm. 13-14.
13
Ibid.
14
Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum. (Jakarta: Kencana Prenada Media. 2005). hlm. 102.
15
Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Cet ke-3. (Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1984). hlm. 1.
16
Pasal 20 United Nations Convention Against Corruption (UNCAC).
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 251
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022
dengan peningkatan selama maupun setelah semua hal terkait dengan pencegahan dan
pejabat tersebut menjabat.17 pemberantasan korupsi di dunia dengan
Konvensi PBB Melawan Korupsi UNCAC mendorong kerjasama semua negara yang
mewajibkan negara-negara peserta untuk ada didalam konvensi untuk sama-sama
melaksanakan program-program antikorupsi memikirkan dan menyelesaikan kejahatan
dengan menyelaraskan hukum dan peraturan korupsi dan perkembangan kejahatannya.
nasional sesuai dengan konvensi ini. Program Kejahatan memperkaya diri sendiri
UNCAC dilakukan dalam rangka mencapai secara melawan hukum (Illicit enrichment)
tujuan yang telah ditetapkan oleh UNCAC selain dalam UNCAC 2003, juga diatur dalam
seperti yang ada dalam BAB 1 Ketentuan International American Convention Against
Umum Pasal 1 UNCAC: Corruption (IACAC) yang mendefinisikan
a. ”To promote and strengthen measures kejahatan memperkaya diri sendiri secara
to prevent and combat corruption more melawan hukum (illicit enrichment) di Article
efficiently and effectively”. (Untuk 9 yang berbunyi sebagai berikut:
mempromosikan dan memperkuat An offense a significant increase in the assets
langkah-langkah yang lebih efisien dan of a government official that he cannot
reasonably explain in relation to his lawful
efektif untuk mencegah dan memerangi earnings during the performance of his
korupsi); function”. (Tindak pidana memperbanyak
b. ”To promote, facilitate and support kekayaan secara signifikan oleh seorang
pejabat pemerintahan di mana pelaku
international cooperation and technical
tidak dapat menjelaskan secara rasional
assistance in the prevention of and fight terkait dengan pendapatan sahnya selama
against corruption, including in asset menjalankan jabatannya).19
recovery”. (Mendorong, memfasilitasi, Memperkaya diri sendiri secara melawan
dan mendukung kerjasama internasional hukum (Illicit enrichment) juga dapat dilihat
dan bantuan teknis dalam pencegahan didalam pengaturan pada African Union on
dan pemberantasan korupsi, termasuk the Prevention and Combating Corruption
pemulihan aset); (AUCPCC) di Article 8 yang mendefinisikan
c. ”To promote integrity, accountability and memperkaya diri sendiri secara melawan
proper management of public affairs and hukum (Illicit enrichment) sebagai berikut:
public property”. (Mendorong integritas, ”The significant increase in the assets of a
akuntabilitas, dan pengelolaan yang baik public official or any other person which he
atas urusan publik dan milik publik). 18 or she cannot reasonably explain in relation
to his or her income”. (Memperbanyak
kekayaan secara signifikan dalam aset
Tujuan dari UNCAC 2003 ini secara pejabat publik atau orang lain yang tidak
umum terlihat sebagai wadah bagi semua dapat dia jelaskan secara wajar tentang
negara untuk promosi dan memperkuat pendapatannya).20
17
Hanif Muzaki. Illicit Enrichment dalam Tindak Pidana Korupsi. Jurist-Diction 4. No 4. (2021). hlm. 1448. Doi.
10.20473/jd.v4i4.28455.
18
Diky Anandya Kharystya Putra & Vidya Prahassacitta. Op. Cit., hlm. 45.
19
Ibid., hlm. 1435.
20
Ibid.
21
Lindy Muzila. Defining Illicit Enrichment. E-Library World Bank Group. (2012). hlm. 11-26. Doi. https://doi.
org/10.1596/9780821394540_ch02
22
Indonesia Corruption Watch. Implementasi dan Pengaturan Illicit Enrichment (Peningkatan Kekayaan Secara
Tidak Sah) di Indonesia. (Jakarta: Indonesia Corruption Watch. 2014). hlm. 24.
23
Ibid., hlm. 81.
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 253
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022
di UNCAC seperti ketentuan mengenai trade Seharusnya juga ketentuan UNCAC tersebut
in influence, abuse of function, dan bribery harus diterapkan dalam hukum nasional
in private sector yang juga belum diatur di suatu negara, dan akan mendapatkan suatu
dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun sanksi khusus ketika ketentuan UNCAC tidak
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana diterapkan oleh negara peserta konvensi. Ini
Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan sebagai bentuk komitmen pemberantasan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.26 korupsi, sehingga wajib memasukan hal-hal
Ini merupakan sebuah kemunduran melihat yang sudah disepakati ke dalam aturan negara
kejahatan yang selalu berkembang dan peserta konvensi masing-masing.29
efeknya sangat besar karena dilakukan secara
sistematik, terstruktur terutama berbicara 2. Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
mengenai korupsi. Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
Memperkaya diri sendiri secara melawan Pada tanggal 27 Juli 2021 yang lalu Presiden
hukum (Illicit enrichment) memang hadir Joko Widodo resmi memperkenalkan core
secara khusus menargetkan pejabat publik value untuk aparatur sipil negara (ASN)
baik yang berasal dari ASN maupun non ASN. yaitu BerAKHLAK selain nilai-nilai ANEKA
Karena kebanyakan korupsi yang terjadi di (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Indonesia datang dari lingkungan ini. Alasanya Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
pertama, kategori pejabat publik yang Peluncuran core value ini bertujuan untuk
termasuk sebagai orang yang berkepentingan menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi
dan kedua, sangat besar sekali peluang pejabat seluruh ASN di negara Indonesia sehingga
publik untuk menyalahgunakan kekuasaanya dapat menjadi fondasi budaya kerja (work
(abuse of power).27 culture) ASN yang seharusnya. BerAKHLAK
Memperkaya diri sendiri secara melawan merupakan singkatan dari Berorientasi
hukum (Illicit enrichment) perlu dimaknai Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
atau dilihat sebagai sebuah pendekatan yang Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya core
baru didalam konteks pemberantasan korupsi value ASN yang baru ini diharapkan setiap
di Indonesia karena ketentuan memperkaya ASN baik di tingkat pusat maupun di tingkatan
diri sendiri secara melawan hukum (Illicit daerah memiliki semboyan dan semangat yang
enrichment) lebih menekankan dan memakai sama dalam memberikan pelayanan kepada
pendekatan follow the money ketimbang masyarakat. ASN jangan lagi minta untuk
dengan pendekatan follow the person.28
26
Junior Willem John Latumeten. Kekayaan Yang Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan (Illicit Enrichment) Sebagai
Salah Satu Cara Dalam Memberantas Korupsi. Jurnal Lex Privatum 5. No 2. (2017). hlm. 105-106. Doi. http://
dx.doi.org/10.20473/jd.v4i4.28455.
27
Lindy Muzila dkk. On the Take Criminalizing Illicit Enrichment to Fight Corruption. (Washington DC: International
Bank for Reconstruction and Development The World Bank. 2012). hlm. 13.
28
Ibid., hlm. 52.
29
Milda Istiqomah. Kebijakan Formulasi Pengaturan ”Illicit Enrichment” Sebagai Upaya Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Jurnal Media Hukum 23. No 1. (2016). hlm. 15. Doi. https://doi.org/10.18196/jmh.2015.0069.76-
86.
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 255
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022
memperkaya diri sebagaimana dirumuskan pendapatannya dari hasil yang tidak sah.
di dalam Pasal 2 Undang Nomor 31 Tahun Untuk itu sangat diperlukan sekali pelaporan
1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun kekayaan dari pejabat publik sebagai
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana penyelenggara negara.35
Korupsi. Aparatur sipil negara (ASN) seperti Komitmen ASN sangat penting untuk
yang kita ketahu bersama merupakan memastikan bahwa kebijakan Pemerintah
salah satu unsur terpenting dalam upaya dilaksanakan dengan baik. Pemerintah telah
pencegahan dan pemberantasan korupsi dan memperkenalkan banyak reformasi dalam
memasyarakatkan sikap anti korupsi. Hal ini administrasi publik untuk meningkatkan
disebabkan posisi ASN yang sangat strategis efisiensi dan efektivitas ASN dimulai dengan
sebagai pemegang kekuasaan dan punya inisiatif budaya kerja yang sangat baik Meskipun
wewenang mengatur keuangan negara. ada keberhasilan telah dicapai, masih banyak
Maka diharapkan pemberantasan korupsi lagi yang harus dilakukan. Integritas dan nilai
dan anti korupsi dimulai dari diri ASN sendiri. ANEKA dan BerAKHLAK wajib diterapkan.
Kemudian baru menularkannya pada unsur Contohnya Integritas, integritas mengacu
lainnya.33 pada kualitas keunggulan yang diwujudkan
Berbeda dengan memperkaya diri di secara holistik dan integral dalam individu
dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 dan organisasi. Dalam arti khusus, integritas
Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 dalam ASN berarti ketaatan terhadap nilai-
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak nilai kompetensi, komitmen untuk mengatasi
Pidana Korupsi, memperkaya diri sendiri dan memberantas korupsi, meningkatkan
secara melawan hukum (illicit enrichment) efisiensi dan efektivitas organisasi baik
mempertimbangkan strategi follow the publik maupun swasta serta unit keluarga
money. Konsekuensinya adalah memberikan dan terakhir, meningkatkan kesejahteraan
beban pembuktian pada saat seseorang sosial dan kualitas hidup. Ini juga mencakup
diduga mempunyai kekayaan yang tidak akuntabilitas, transparansi, dan tanggung
wajar dan sah.34 Pengaturan memperkaya jawab. Mendapatkan kepercayaan pada ASN
diri sendiri secara melawan hukum (Illicit tidak dapat dihindarkan merupakan bagian
enrichment) sangat berkaitan erat dengan integral dari nilai ANEKA dan BerAKHLAK.
laporan harta kekayaan. Laporan kekayaannya Memang ada perbedaan besar nilai-
menjadi pintu masuk mengukur kekayaan dan nilai yang diasosiasikan masyarakat dengan
pendapatannya didapat dari sumber yang sektor publik seperti legitimasi, legalitas,
sah. Seorang pejabat publik apabila diduga akuntabilitas, dan imparsialitas dengan nilai-
memiliki kekayaan melebihi dari sumber nilai yang dikaitkan dengan sektor swasta
pendapatannya harus dapat membuktikan seperti profitabilitas, daya saing, dan orientasi
dirinya tidak mendapatkan kekayaan dan pelanggan. Terlepas dari pemahaman yang
33
Alfian Jamrah. ”Percepatan Anti Korupsi bagi Aparatur Sipil Negara”. 2016. https://sumbarprov.go.id/home/
news/7167-percepatan-anti-korupsi-bagi-aparatur-sipil-negara. (diakses 12 Juni 2022).
34
Indonesia Corruption Watch. Implementasi dan Pengaturan Illicit Enrichment (Peningkatan Kekayaan Secara
Tidak Sah) di Indonesia. Op. Cit., hlm. 34.
35
Ibid., hlm. 43.
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 257
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022
hukum (Illicit enrichment) oleh pejabat publik a. Pengembangan regulasi dalam kasus suap
(sebagai serta setiap individu). Di Negara asing;
Jerman, KUHP negara ini memungkinkan b. Penguatan pengaturan tentang Tindak
untuk penyitaan aset ketika diyakini bahwa Pidana Pencucian Uang (TPPU);
mereka telah diperoleh secara tidak sah. c. Pertanggungjawaban perorangan dalam
Negara Belanda memodifikasi KUHP (Pasal penuntutan kasus Tindak Pidana Korupsi;
36e) pada tahun 1993 untuk memungkinkan d. Pengembangan konsep unexplained
pembuktian terbalik dari beban pembuktian wealth;
di kasus yang berkaitan dengan hasil dari e. Pengenaan sanksi berat terhadap pejabat
melakukan serangkaian kejahatan tertentu. publik atau penyelenggara negara yang
Negara Italia, penyertaan semua barang milik terlibat kasus korupsi.42
seseorang dimungkinkan jika penuntutan
dapat menunjukkan dengan sukses bahwa ada Di Negara Kenya pengaturan memperkaya
kemungkinan ini adalah hasil yang diperoleh diri sendiri secara melawan hukum (Illicit
dari hasil kejahatan.39 Di Hongkong, misalnya, enrichment) terlihat salah satunya pada kasus
sudah ada kasus sukses yang mengarah yang berhasil diajukan oleh Komisi Etik dan
pada pemulihan aset (asset recovery) terkait Antikorupsi Kenya terhadap Stanley Mombo
tindak pidana korupsi (TIPIKOR). Di Tanzania, Amuti, mantan pejabat publik berpangkat
Pengadilan disana baru saja mulai mengadili rendah yang tidak dapat menjelaskan
tuntutan berkaitan dengan memperkaya bagaimana dia membeli properti senilai sekitar
diri sendiri secara melawan hukum (Illicit USD 400.000 dalam waktu 10 bulan. Di Negara
enrichment).40 Aturan mengenai memperkaya Uganda juga mengalami keberhasilan baru-
diri sendiri secara melawan hukum (Illicit baru ini dalam kasus memperkaya diri sendiri
enrichment) semakin diakui secara global secara melawan hukum (Illicit enrichment)
sebagai alat yang ampuh untuk menargetkan senilai USD 1,25 juta yang melibatkan
tindak pidana korupsi dan memulihkan aset seorang akuntan di Kantor Perdana Menteri.
yang dicuri (asset recovery).41 Selanjutnya ada mantan Presiden El Salvador
Negara Australia juga sukses dalam baru-baru ini dihukum karena memperkaya
melaksanakan rekomendasi UNCAC 2003 di diri sendiri secara melawan hukum (Illicit
bidang kriminalisasi dan penegakan hukum enrichment) yang terjadi saat dia berkuasa.43
(law enforcement). diantaranya adalah Melihat itu semua Ganjar Laksmana
sebagai berikut ini: Bonaprapta menarik kesimpulan bahwa
39
Craig Fagan. Anti Corruption Helpdesk. (United Kingdom: Transparency International. 2012). hlm. 6-8.
40
Andrew Dornbierer. ”Andrew Dornbierer’s quick guide to illicit enrichment (updated)”. 2021. https://
baselgovernance.org/blog/andrew-dornbierers-quick-guide-illicit-enrichment-updated. (diakses 20 Maret
2022).
41
Andrew Dornbierer. ”Illicit Enrichment Laws: Asia’s Ignored Anti-Corruption Weapon”. 2021. https://
thediplomat.com/2021/07/illegal-enrichment-laws-asias-ignored-anti-corruption-weapon/. (diakses 11 Juni
2022)
Andrew Dornbierer. ”Illicit Enrichment Laws: Asia’s Ignored Anti-Corruption Weapon”. 2021.
42
Diky Anandya Kharystya Putra & Vidya Prahassacitta. Op. Cit., hlm. 46.
43
Andrew Dornbierer. Op. Cit.
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 259
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022
terdapat beberapa unsur dalam konsep dari sedini dan selengkap mungkin, diharapkan
memperkaya diri sendiri secara melawan roda perekonomian dan pembangunan
hukum (Illicit enrichment) yang mestin diatur dapat berputar dengan baik, meningkatkan
yaitu: pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
a. Subjek memperkaya diri sendiri secara secara umum, cepat atau lambat.46 Keadaan
melawan hukum (Illicit enrichment) demikian menjadi pendorong bagi penataan
adalah pejabat atau pegawai negeri atau (rekonstruksi) sistem hukum pidana nasional
penyelenggara negara; (substantif) dalam bentuk kodifikasi dan
b. Dengan cara memperkaya diri sendiri unifikasi nasional yang terpadu, khususnya
secara signifikan; dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.47
c. Tidak dapat menjelaskan mengenai asal Kriminalisasi terhadap memperkaya
peningkatan kekayaan tersebut; diri sendiri secara melawan hukum (Illicit
d. Peningkatan kekayaan tersebut terjadi enrichment) semakin penting untuk dilakukan
akibat dari jabatanya; dengan upaya penal policy. Perlu diketahui
e. Perbuatannya dilakukan dengan cara bahwa penal policy merupakan komponen
sengaja.44 esensial dari modern criminal science.48 Patut
diketahui juga diformulasikanya tujuan dan
Wakil Menteri Kementerian Hukum dan pedoman pemidanaan untuk tujuan sebagai
HAM Republik Indonesia yang juga merupakan berikut:
Guru Besar Hukum Pidana Universitas Gadjah a. Merupakan integral dari sistem
Mada, Eddy O.S. Hiariej melihat bahwa unsur pemidanaan;
memperkaya diri sendiri secara melawan b. Merupakan sebuah pedoman (guidance of
hukum (Illicit enrichment) yang wajib sentencing);
dibuktikan: c. Sebagai landasan filosofis (philosophical
a. Pejabat Publik; basis) & justifikasi pemidanaan
b. Dilakukan dengan cara sengaja; (justification of punishment);
c. Dengan cara memperkaya diri dengan d. Secara pragmatis agar tidak hilang atau
jalan secara tidak sah.45 tidak dilupakan dalam tataran empiris
Dengan menangani memperkaya diri sendi (law in action).49
ri secara melawan hukum (Illicit enrichment)
44
Alvon Kurnia Palma. Implementasi Dan Pengaturan Illicit Enrichment (Peningkatan Kekayaan Secara Tidak Sah)
Di Indonesia. (Jakarta: Indonesia Corruption Watch. 2014). hlm. 12.
45
Eddy O.S. Hiariej. United Nations Convention Against Corruption Dalam Sistem Hukum Indonesia. Jurnal Mimbar
Hukum 31. No 1. (2019). hlm. 121. Doi: https://doi.org/10.22146/jmh.43968.
46
Lilik Mulyadi. Tindak Pidana Korupsi di Indonesia (Normatif, Teoritis, Praktik dan Masalahnya). (Bandung: PT.
Alumni. 2007). hlm. 2.
Andrew Dornbierer. ”Illicit Enrichment Laws: Asia’s Ignored Anti-Corruption Weapon”. 2021.
47
Barda Nawawi Arief. Reformasi Sistem Peradilan (Sistem Penegakan Hukum di Indonesia). (Semarang: Universitas
Diponegoro. 2019). hlm. 14-15.
48
Barda Nawawi Arief. Beberapa Aspek Pengembangan Ilmu Hukum Pidana Menyonsong Generasi Baru Hukum
Pidana Indonesia. (Semarang: Universitas Diponegoro. 2021). hlm. 8.
49
Barda Nawawi Arief. Perkembangan Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia Perspektif Perbandingan Hukum Pidana.
Cetakan ke-8. (Semarang: Universitas Diponegoro. 2020). hlm. 50.
50
Barda Nawawi Arief. Kebijakan Formulasi Ketentuan Pidana Dalam Peraturan PerUndang-Undangan. (Semarang:
Pustaka Magister. 2015). hlm. 9.
51
Barda Nawawi Arief. Pornografi, Pornoaksi, Cybersex Dan Cyberporn. (Semarang: Pustaka Magister. 2011). hlm.
44.
52
Barda Nawawi Arief. RUU KUHP Baru, Sebuah Restrukturisasi/ Rekonstruksi Sistem Hukum Pidana Di Indonesia.
(Semarang: Universitas Diponegoro. 2020). hlm. 50.
53
Barda Nawawi Arief. Pembangunan Sistem Hukum Nasional (Indonesia). (Semarang: Pustaka Magister. 2021).
hlm. 2-3.
54
Milda Istiqomah. Op. Cit., hlm. 85.
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 261
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022
dengan pejabat publik. Kedepan untuk diharapkan dapat segera diterapkan di Negara
memulai mencegah dan meminimalisir Indonesia. Seperti diketahui bahwa sektor
terjadinya korupsi rekrutmen ASN hingga aparat sipil negara (ASN) sangat rentan dan
menjadi pejabat publik misalnya harus banyak melakukan tindak pidana korupsi.
dimulai salah satunya dengan kepemimpinan, Kebanyakan pejabat publik banyak sekali
karena merupakan faktor penentu dalam meningkat harta kekayaannya yang diduga
pembentukan perilaku organisasi. Sikap berasal dari kegiatan-kegiatan koruptif,
percaya bahwa pemimpin dengan visi yang tetapi tidak bisa dilakukan penegakan
kuat akan mampu membangun perspektif yang hukum (law enforcemet) dikarenakan
dapat diproyeksikan kepada rekan kerja untuk belum dikriminalisasikanya tindak pidana
membentuk persepsi mereka tentang realitas atau kejahatan tersebut. Sehingga Undang-
di dalam dan di luar organisasi. Rekrutmen Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-
harus transparansi dan akuntabilitas tidak Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
dengan cara-cara koruptif seperti suap, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang
jangan sampai menciptakan kesan bahwa berlaku saat ini tidak memberikan kerangka
rekrutmen ASN atau pejabat publik adalah hukum yang kuat untuk pemberantasan
tentang uang daripada kompetensi karena korupsi hingga penyitaan aset pejabat publik.
tindakan semacam itu membentuk pola Memperkaya diri sendiri secara melawan
piker dan mengajari mereka bahwa tindakan hukum (Illicit enrichment) perlu dimaknai
melanggar hukum diperbolehkan menurut atau dilihat sebagai sebuah pendekatan
aturan dan budaya organisasi mereka. Dalam yang baru didalam konteks pencegahan
jangka panjang, ini dapat berkontribusi pada dan pemberantasan tindak pidana korupsi
pengembangan rasionalisasi untuk perilaku di Negara Indonesia karena ketentuan
yang tidak etis atau bahkan melanggar hukum. memperkaya diri sendiri secara melawan
Ketika pola pikir seperti itu tertanam dalam hukum (Illicit enrichment) lebih menekankan
kesadaran kolektif, itu akan menjadi lahan dan memakai pendekatan berupa pendekatan
subur bagi benih-benih korupsi untuk tumbuh follow the money ketimbang dengan
dan berkembang dan akan mempengaruhi pendekatan follow the person karena terkait
seluruh sistem. pemulihan keuangan negara. Prinsipnya jika
pejabat publik tidak dapat membuktikan asal
4. Penutup usul harta yang diperoleh secara sah atau
Perumusan kejahatan memperkaya legal, maka harta tersebut akan disita negara
diri sendiri secara melawan hukum (illicit (confiscated by the state).
enrichment) yang tertuang dan telihat dalam Dengan menangani kejahatan memperkaya
beberapa konvensi-konvensi internasional, diri sendiri secara melawan hukum (Illicit
seperti United Nations Convention Against enrichment) sedini dan selengkap mungkin
Corruption (UNCAC) tahun 2003, International khususnya di lingkungan ASN dimana
American Convention Against Corruption korupsi banyak menggurita, diharapkan
(IACAC), dan African Union on the Prevention roda perekonomian dan pembangunan
and Combating Corruption (AUCPCC), dapat berputar dengan baik, meningkatkan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Barda Nawawi Arief. RUU KUHP Baru, Sebuah
secara umum, cepat atau lambat karena Restrukturisasi/ Rekonstruksi Sistem Hukum
Pidana Di Indonesia. (Semarang: Universitas
pelayanan publik yang dilakukan oleh ASN sudah Diponegoro. 2020).
mencerminkan nilai ANEKA (Akuntabilitas, Craig Fagan. Anti Corruption Helpdesk. (United
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Kingdom: Transparency International. 2012).
Edita Elda. Korupsi Dalam Keadaan Tertentu.
Anti Korupsi) dan BerAKHLAK (Berorientasi
(Depok: PT. RajaGrafindo Persada. 2021).
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, I Gusti Ngurah Parwata. Bahan Ajar: Tindak
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) untuk menuju Pidana Korupsi Indonesia Dikaji Dari Perspektif
masyarakat adil dan Makmur serta sejahtera Normatif Teoritis dan Praktik Peradilan Pekara
Pidana. (Bali: Fakultas Hukum Universitas
sebagaimana diamanahkan dalam Pancasila Udayana. 2017).
dan UUD NRI 1945. Indonesia Corruption Watch. Implementasi dan
Pengaturan Illicit Enrichment (Peningkatan
Kekayaan Secara Tidak Sah) di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
(Jakarta: Indonesia Corruption Watch. 2014).
Buku Indonesia Corruption Watch. Implementasi Dan
Pengaturan Illicit Enrichment (Peningkatan
Agus Wibowo dkk. Pengetahuan Dasar Antikorupsi
Kekayaan Secara Tidak Sah) Di Indonesia.
Dan Integrasi. (Bandung: Media Sains
(Jakarta: Indonesia Corruption Watch. 2014).
Indonesia. 2022).
Lilik Mulyadi. Tindak Pidana Korupsi di Indonesia
Alvon Kurnia Palma. Implementasi Dan Pengaturan
(Normatif, Teoritis, Praktik dan Masalahnya).
Illicit Enrichment (Peningkatan Kekayaan
(Bandung: PT. Alumni. 2007).
Secara Tidak Sah) Di Indonesia. (Jakarta:
Lindy Muzila dkk. On the Take Criminalizing Illicit
Indonesia Corruption Watch. 2014).
Enrichment to Fight Corruption. (Washington
Barda Nawawi Arief. Beberapa Aspek
DC: International Bank for Reconstruction and
Pengembangan Ilmu Hukum Pidana
Development The World Bank. 2012).
Menyonsong Generasi Baru Hukum Pidana
Mokhammad Najih. Politik Hukum Pidana.
Indonesia. (Semarang: Universitas Diponegoro.
(Malang: Setara Press. 2014).
2021).
Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum.
Barda Nawawi Arief. Kebijakan Formulasi
(Jakarta: Kencana Prenada Media. 2005).
Ketentuan Pidana Dalam Peraturan
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji. Penelitian
PerUndang-Undangan. (Semarang: Pustaka
Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat.
Magister. 2015).
(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2001).
Barda Nawawi Arief. Masalah Penegakan
Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum.
Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam
Cet ke-3. (Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Penanggulangan Kejahatan. (Jakarta: Kencana
1984).
Prenadamedia Group. 2007).
Teguh Prasetyo. Kriminalisasi Dalam Hukum
Barda Nawawi Arief. Pembangunan Sistem Hukum
Pidana. (Bandung. Penerbit Nusa Media.
Nasional (Indonesia). (Semarang: Pustaka
2010).
Magister.
Barda Nawawi Arief. Perkembangan Asas-
Asas Hukum Pidana Indonesia Perspektif Jurnal
Perbandingan Hukum Pidana. Cetakan ke-8. A.A. Mirah Endraswari. Penerapan Beban
(Semarang: Universitas Diponegoro. 2020). Pembuktian Terbalik Dalam Perampasan
Barda Nawawi Arief. Pornografi, Pornoaksi, Illicit Enrichment Kaitannya Dengan Hak Asasi
Cybersex Dan Cyberporn. (Semarang: Pustaka Manusia. Udayana Master Law Journal 5, No
Magister. 2011). 2. (2016). hlm. 400. Doi. http://ojs.unud.ac.id/
Barda Nawawi Arief. Reformasi Sistem Peradilan index.php/jmhu.
(Sistem Penegakan Hukum di Indonesia). Andreas Nathaniel Marbun. ”Suap Disektor Privat
(Semarang: Universitas Diponegoro. 2019). Dapat Dijerat”. Jurnal Integritas 3. No 1.
Kejahatan Memperkaya Diri Sendiri Secara Melawan ... (Herlambang, Zico Junius Fernando, & Helda Rahmasari) 263
Volume 11 Nomor 2, Agustus 2022