Anda di halaman 1dari 5

Diagnosa Keperawatan 4: Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual Faktor resiko meliputi: Perubahn kimia endogen: Ketidakseimbangan glukosa/insulin

dan/atau elektrolit. Hasil yang diharapkan: Mempertahankan tingkat mental biasanya. Mengenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori TINDAKAN/INTERVENSI Mandiri Pantau tanda-tanda vital dan status mental. RASIONAL Sebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal, seperti suhu yang meningkat dapat mempengaruhi fungsi mental. Menurunkan kebingungan dan membantu untuk mempertahankan kontak dengan realitas.

Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya, misalnya terhadap tempat, orang, dan waktu. Berikan penjelasan yang singkat dengan bicara perlahan dan jelas. Jadwalkan intervensi keperawatan agar tidak mengganggu waktu istirahat pasien. Pelihara aktivitas rutin pasien sekonsisten mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan sehari-hari sesuai kemampuannya. Lindungi pasien dari cedera (gunakan pengikat) ketika tingkat kesadaran pasien terganggu. Berikan bantalan lunak pada pagar tempat tidur dan berikan jalan napas buatan yang lunak jika pasien kemungkinan mengalami kejang. Evaluasi lapang pandang pengelihatan sesuai indikasi.

Meningkatkan tidur, menurunkan rasa letih, dan dapat memperbaiki daya pikir. Membantu memelihara pasien tetap berhubungan dengan realitas dan mempertahankan orientasi pada lingkungan. Pasien mengalami disorientasi merupakan awal kemungkinan timbulnya cedera, terutama malam hari dan perlu pencegahan sesuai indikasi.munculnya kejang perlu diantisipasiuntuk mencegah trauma fisik, aspirasi, dsb. Edema/lepasnya retina, hemoragis, katarak, atau paralisis otot ekstra okuler sementara mengganggu pengelihatan yang memerlukan terapi korektif dan/atau perawatan penyongkong. Neuropati perifer dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang berat, kehilangan sensasi sentuhan/distorsi yang memiliki risiko tinggi terhadap kerusakan kulit dan gangguan

Selidiki adanya parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada paha/kaki. Lihat adanya ulkus, daerah kemerahan, tempattempat tertekan, kehilangan denyut nadi

perifer.

keseimbangan. Catatan: mononeropati mempengaruhi syaraf tunggal (paling sering pada daerah femoralis dan otak) yang menyebabkan nyeri tiba-tiba dan kehilngan fungsi motorik/sensoris sepanjang jaras syaraf yang terkena tersebut. Meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan kemungkinan kerusakan kulit karena panas. Catatan: munculnya dingin yang tiba-tiba pada tangan/kaki dapat mencerminkan adanya hipoglikemia, yang perlu untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah. Meningkatkan keamanan pasien terutama ketika rasa keseimbangan dipengaruhi

Berikan tempat tidur yang lembut. Pelihara kehangatan kaki/tangan, hindari terpajan dari air panas atau dingin atau penggunaan bantal/pemanas.

Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi. Kolaborasi Berikan pengobatan sesuai dengan obat yang ditentukan untuk mengatasi DKA sesuai indikasi. Pantau nilai laboratorium, seperti glukosa darah, osmolalitas darah, Hb/Ht, ureum kreatinin.

Gangguan dalam proses pikir/potensial terhadap aktivitas kejang biasanya hilang bila keadaan hiperosmolaritas teratasi. Ketidakseimbangan nilai laboratorium ini dapat menurunkan fungsi mental. Catatan: jika cairan diganti dengan cepat, kelebihan cairan dapat masuk ke sel otak dan dapat menyebabkan gangguan pada tingkat kesadaran (intoksikasi air). Dapat memberikan rasa nyaman yang berhubungan dengan neuropati.

Bantu dengan memblok saraf setempat, mempertahankan unit TENS. Diagnosa Keperawatan 5: Kelelahan

Faktor resiko meliputi: Penurunan produksi energi metabolic Peningkatan kebutuhan energi: status hipermetabolik/infeksi Perubahan kimia darah: insufisiensi insulin Kemungkinan dibuktikan oleh: Kurang energy yang berlebihan, ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas biasanya, penurunan kinerja, kecenderungan untuk kecelakaan. Hasil yang diharapkan: Mengungkapkan peningkatan tingkat energy.

Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan. TINDAKAN/INTERVENSI Mandiri Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas. Buat jadwal perencnaan dengan pasien dan identifikasi aktivitas yang menimbulkan kelelahan. Berikan aktivitas alternative dengan periode istirahat yang cukup/tanpa diganggu. Pantau nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah sebelum/sesudah melakukan aktivitas. Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya. RASIONAL Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas meskipun pasien mungkin sangat lemah.

Mencegah kelelahan yang berlebihan.

Mengindikasikan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara fisiologis.

Pasien akan melakukan lebih banyak kegiatan dengan penurunan kebutuhan akan energy pada setiap kegiatan. Meningkatkan kepercayaan diri/harga diri yang positif sesuai tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi pasien.

Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan yang dapat ditoleransi.

Diagnosa Keperawatan 7: 6: Kurang Ketidak Pengetahuan berdayaan Mengenai Penyakit, Prognosis, dan Kebutuhan Pengobatan Faktor resiko meliputi: Penyakit jangka panjang/progresif yang tidak dapat diobati. Faktor resiko meliputi: Kurang Ketergantungan pemajanan/mangingat, pada orang lain. kesalahan interpretasi informasi. Tidak mengenal sumber informasi. Kemungkinan dibuktikan oleh: Penolakan untuk mengekspresikan perasaan sebenarnya; Kemungkinan dibuktikan oleh:ekspresi Pertanyaan/meminta tentang mengalami informasi, situasi mengungkapkan tidak terkontrol. masalah. Apatis, Ketidak menarik akuratan diri, mengikuti marah. instruksi, terjadinya komplikasi yang dapat dicegah. Tidak memantau kemajuan, tidak berpartisipasi dalam Hasil yang diharapkan: Mengungkapkan perawatan/pembuatan pemahaman keputusan. tentang penyakit. Mengidentifikasi Penekananhubungan terhadap penyimpangan/komplikasi tanda/gejala dengan proses fisik penyakit meskipun dan menghubunkan pasien bekerja gejala sama dengan dengan factoraturan. penyebab. Hasil yang diharapkan: Dengan Mengakui benar perasaan melakukan putus prosedur asa. yang perlu dan menjelaskan rasional tindakan. Mengidentifikasi cara-cara untuk menghadapi perasaan. Melakukan perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam proses Membantu dalam merencanakan perawatannya sendiri dan secara pengobatan. mandiri mengambil tanggung jawab untuk aktivitas perawatan diri. TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL Mandiri Mandiri Ciptakan lingkungan saling percaya dengan Menanggapi dan memperhatikan perlu Ajarkan pasien/keluarga untuk Mengidentifikasi area perhatiannya mendengarkan penuh perhatian, dan selalu diciptakan sebelum pasien bersedia dan mengekspresikan memudahkan cara pemecahan masalah. ada untuk pasien. perasaannya tentang mengambil bagian dalam proses belajar. perawatan diri dirumah sakit dan penyakitnya secara keseluruhan. Bekerja dengan pasien dalam menata tujuan Partisipasi dalam perencanaan meningkatkan belajar yang diharapkan. Akui normalitas dari perasaan. Pilih berbagai strategi belajar, seperti teknik demonstrasi yang memerlukan keterampilan dan biarkan pasien mendemonstrasikan ulang, gabungkan keterampilan baru ini kedalam rutinitas rumah sakit sehari-hari. Diskusikan topic-topik utama, seperti: a. Apakah kadar glukosa normal itu dan Kaji bagaimana bagaimana hal pasien telahdibandingkan mengalami tersebut masalahnya dimasa lalu. Identifikasi dengan kadar gula darah pasien, lokus tipe DM control. yang dialami pasien, hubungan antara kekurangan insulin dengan kadar gula darah yang tinggi. b. Rasional terjadinya ketoasidosis antusias dan kerjasama pasien denngan Pengenalan bahwa reaksi normal dapat prinsip-prinsip yang dipelajari. membantu pasien untuk memecahkan Penggunaan cara berbeda tentang mengakses masalah dan mencari bantuan sesuaipada informasi meningkatkan penerapan kebutuhan. Control terhadap DM merupakan individu yang belajar. pekerjaan yang terus-menerus yang bertindak sebagai pengikat konstan terhadap munculnya penyakit serta ancaman terhadap kehidupan/kesehatan pasien Memberikan pengetahuan dasar dimana Pengetahuan gaya individu membantu untuk pasien dapat membuat pertimbangan dalam menentukan keutuhan memilih gaya hidup. terhadap tujuan penanganan. Pasien yang memiliki lokus pusant control internalbiasanya memperlihatkan cara untuk meningkatkan control terhadap program pengobatan sendiri.pasien yang bergerak dengan lokus Pengetahuan tentang factor pencetus dapat eksternal ingin dirawat oleh orang lain atau membantu untuk menghindari kambuhnya mungkin akan mengendalikan factor-faktor serangan tersebut. eksternal yang mempengaruhinya. Kesadaran tentang apa yang terjadi Meningkatkan perasaan dan membantu pasien untuk terlibat lebih konsisten memberikan kesempatan keluarga untuk terhadap perawatannya dan memecahkan masalah untuk membantu mencegah/mengurangi awitan komplikasi mencegah terulangnya (kambuhnya) penyakit tersebut. pada pasien tersebut. Melakukan pemeriksaan gula darah oleh diri Harapan tidak realistis atau adanya sendiri 4 yang kali atau lebih dalam setiap harinya

c. Komplikasi penyakit akut atau kronis Berikan kesempatan pada keluarga untuk meliputi gangguan pengelihatan mengekspresikan perhatiannya dan (retinopati), perubahan dalam diskusikan cara mereka dapat membantu neurosensori dan kardiovaskuler, sepenuhnya terhadap perubahan fungsipasien. ginjal/hipertensi. Demonstrasikan cara pemeriksaan gula Tentukan tujuan/harapan darifinger pasien atau darah dengan menggunakan stick

EVALUASI
NO. DX 4. TANGGAL 4 Maret 2012 EVALUASI S: Klien dapat mempertahankan tingkat mental biasanya. O: Klien dapa mengenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori A: Masalah teratasi P: Intervensi dihentikan S: Klien mengungkapkan peningkatan tingkat energy. O: Klien menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan. A: Masalah teratasi P: Intervensi dihentikan S: Klien mengakui perasaan putus asa. O: - Klien dapat mengidentifikasi cara-cara untuk menghadapi perasaan. - Klien mulai membantu dalam merencanakan perawatannya sendiri dan secara mandiri mengambil tanggung jawab untuk aktivitas perawatan diri. A: Masalah teratasi P: Intervensi dihentikan S: Klien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit. O: - Klien dapat mengidentifikasi hubungan tanda/gejala dengan proses penyakit dan menghubunkan gejala dengan factor penyebab. - Klien dapat dengan benar melakukan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasional tindakan. - Klien mulai melakukan perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam proses pengobatan. A: Masalah teratasi P: Intervensi dihentikan PARAF

5.

4 Maret 2012

6.

4 Maret 2012

7.

4 Maret 2012

Anda mungkin juga menyukai