Anda di halaman 1dari 20

TIMBANG TERIMA PASIEN

Manajemen Keperawatan

Oleh : Kelompok 4
1. Prasiska Damayanti
2. Septia Ayu P
3. Novia Nur
4. Lailatul Afifah Hidayati
5. Gita Septya Dyah Trunesti
6. Cindy Anggita
7. Firdha Azura Ald
8. Fardillah Al Frisky

Dosen Pembimbing :
Dr. Hotmaida Siagian, SKM, M.Kes
Pelaksanaan Timbang Terima Pasien dan
Pengelolaan Obat
DEFINISI TIMBANG TERIMA

Timbang terima merupakan komunikasi


yang terjadi pada saat perawat melakukan
pergantian dinas, dan memiliki tujuan yang
spesifik yaitu mengomunikasikan informasi
tentang keadaan pasien pada asuhan
keperawatan sebelumnya.
TUJUAN TIMBANG TERIMA

Menurut Australian Health Care and Hospitals Association (2009)

Mengidentifikasi, mengembangkan dan meningkatkan


timbang terima klinis dalam berbagai pengaturan
kesehatan.

Menurut Nursalam (2011)

1. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara


umum.
2. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
3. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.
MANFAAT TIMBANG TERIMA
Menurut AHHA (2009) :

1. Peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang berkelanjutan.

2. Sebuah kebudayaan atau kebiasaan yang dilakukan oleh perawat.

3. Timbang terima memberikan manfaat katarsis.

4. Timbang terima memiliki dampak yang positif bagi perawat.

5. Timbang terima memiliki manfaat juga bagi pasien.


PRINSIP TIMBANG TERIMA
Friesen, White dan Byers (2009) :

1. Kepemimpinan dalam timbang terima pasien.

2. Pemahaman tentang timbang terima pasien.

3. Peserta yang mengikuti timbang terima pasien.

4. Waktu timbang terima pasien.

5. Tempat timbang terima pasien.

6. Proses timbang terima pasien.


JENIS TIMBANG TERIMA
Menurut Hughes (2008) :

1. Timbang terima pasien antar dinas.

2. Timbang terima pasien antar unit keperawatan.

3. Timbang terima pasien antara unit perawatan dengan unit pemeriksaan


diagnostik.

4. Timbang terima pasien antar fasilitas kesehatan.

5. Timbang terima pasien dan obat-obatan.


MACAM-MACAM
TIMBANG TERIMA

1. Timbang terima secara verbal.

2. Rekaman timbang terima.

3. Bedside timbang terima.

4. Timbang terima secara tertulis.


LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
TIMBANG TERIMA
Menurut Nursalam (2011) :
1. Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap.
2. Dinas yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu
mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab
dinas yang selanjutnya meliputi :
a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum.
b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbang terima.
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbang
terima.
d. Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas
dan tidak terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama
secara langsung melihat keadaan pasien.
PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
YANG BAIK DAN BENAR
Menurut AMA (2006) :
1. Timbang terima dilakukan pada setiap pergantian dinas
dengan waktu yang cukup panjang agar tidak terburu-buru.
2. Pelaksanaan timbang terima harus dihadiri semua perawat.
3. Perawat yang terlibat dalam pergantian dinas harus
diberitahukan untuk mengetahui informasi dari dinas
selanjutnya.
4. Timbang terima umumnya dilakukan di pagi hari, namun
timbang terima juga perlu dilakukan pada setiap pergantian
dinas.
5. Timbang terima pada dinas pagi memungkinkan tim untuk
membahas penerimaan pasien rawat inap dan merencanakan
apa yang akan dikerjakan.
6. Timbang terima antar dinas, harus dilakukan secara
menyeluruh.
PROSEDUR TIMBANG TERIMA
Nursalam (2011) :
1. Persiapan
a. Kedua kelompok yang akan melakukan timbang terima sudah dalam keadaan siap.
b. Kelompok yang akan bertugas atau yang akan melanjutkan dinas sebaiknya
menyiapkan buku catatan.
2. Pelaksanaan
a. Timbang terima dilaksanakan pada setiap pergantian dinas.
b. Di ruang perawat hendaknya perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima
c. Hal-hal yang perlu disampaikan :
1) Identitas pasien dan diagnosis medis.
2) Masalah keperawatan yang mungkin masih muncul.
3) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
4) Intervensi kolaboratif dan dependensi.
5) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
6) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab
dan melakukan validasi.
7) Penyampaian pada saat timbang terima secara singkat dan jelas.
8) Lamanya waktu timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit.
9) Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh perawat primer.
HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN
TIMBANG TERIMA

Engesmo dan Tjora (2006); Scovell (2010) dan Sexton, et al, (2004) :

1. Perawat tidak hadir pada saat timbang terima.

2. Perawat tidak peduli dengan timbang terima.

3. Perawat yang tidak mengikuti timbang terima maka mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan pasien mereka saat ini .
PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
PASIEN DAN PENGELOLAAN OBAT
1. Meningkatkan keamanan 2. Mengurangi risiko salah lokasi,
dalam penggunaan obat. pasien, dan tindakan operasi.

a. Sosialisasikan dan tingkatkan a. Beri tanda pada sisi operasi


kewaspadaan obat Look Alike (surgical site marking) yang tepat
and Sound Alike (LASA) atau dengan cara yang jelas dimengerti
Nama Obat Rupa Mirip dan libatkan pasien dalam hal ini
(NORUM).
(informed consent).
b. Terapkan DOUBLE CHECK
(pengecekan ulang) dan b. Laksanakan di kamar operasi,
COUNTER SIGN (bukti jaga) radiologi, endoskopi, dan chat lab
setiap distribusi dan pemberian (ruang konsultasi), safety surgical
obat. checklist atau daftar keselamatan
c. Perhatian agar obat HIGH ALERT pembedahan (Sign In atau masuk,
(diwaspadai) berada di tempat Time Out atau selesai dan Sign
yang aman (tidak boleh Out atau keluar).
disimpan di ruang perawatan).
Pelaksanaan Ronde Keperawatan dan
Penyusunan Proposal
DEFINISI RONDE KEPERAWATAN

Suatu kegiatan yang bertujuan untuk


mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping
pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan
tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat primer atau konselor, kepala
ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.
KARAKTERISTIK RONDE KEPERERAWATAN

1. Klien dilibatkan secara langsung.

2. Klien merupakan fokus kegiatan.

3. Perawat asosiate, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi


bersama.

4. Konsuler memfasilitasi kreatifitas.

5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiate.

6. Perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi


masalah.
TUJUAN RONDE KEPERERAWATAN

1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.

2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal


dari masalah klien.

3. Meningkatkan validitas data klien.

4. Menilai kemampuan justifikasi.

5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.

6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.


Peran Ketua TIM dan Anggota Peran Ketua TIM Lain Atau
TIM Konselor

1. Menjelaskan keadaan dan 1. Memberikan justifikasi


data demografi klien. 2. Memberikan
2. Menjelaskan masalah reinforcement.
keperawata utama. 3. Menilai kebenaran dari
3. Menjelaskan intervensi suatu masalah, intervensi
yang belum dan yang akan keperawatan serta
dilakukan. tindakan yang rasional.
4. Menjelaskan tindakan 4. Mengarahkan dan koreksi.
selanjutnya. 5. Mengintegrasi teori dan
5. Menjelaskan alasan ilmiah konsep yang telah
tindakan yang akan dipelajari.
diambil.
Persiapan Ronde Keperawatan Pelaksanaan Ronde Keperawatan

1. Penetapan kasus minimal 1 1. Penjelasan tentang klien atau


perawat primer dalam hal ini
hari sebelum waktu penjelasan difokuskan pada
pelaksanaan ronde. masalah keperawatan dan
2. Pemberian inform consent rencana tindakan yang akan
atau telah dilaksanakan dan
kepada klien atau keluarga. memilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
2. Diskusikan antar anggota tim
tentang kasus tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh
perawat primer atau perawat
konselor atau kepala ruangan
tentang masalah klien serta
tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada
masalah prioritas yang telah
dan yang akan ditetapkan.
KESIMPULAN
Timbang terima adalah sutu cara dalam menyampaikan dan
menerima suatu laporanyang berkaitan degan keadaan kien. Timbang
terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian
shift. Selain laporan shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi
yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan. Timbang terima bertujuan untuk asuhan keperawatan yang
optimal.

Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk


mengatasi masalahh keperawatan yang berfokus pada pasien dan
dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini pasien dilibatkan secara langsung
dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien dengan kasus baru atau
langka, serta pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum
teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai