Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN GUNA MENINGKATKAN

KEPUASAN KONSUMEN CAFE JINGGA COFFEE PADA MASA NEW COVID


19 DI KABUPATEN BUNGO

Delila Fitri Harahap1, Elista Febrianti2, Muhammad Asman3*


Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muara Bungo
1

2
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muara Bungo

3
Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muara Bungo

*)
Penulis untuk korespondensi: Telp. +6285268511101
Email: muhammadasman@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menekankan penggunaan strategi pemasaran
dimasa new normal setelah pandemi covid 19 agar Cafe Jingga Coffee dapat beradaptasi
dengan kondisi lingkungan baru saat ini dan dapat bertahan dalam menghadapi berbagai
peluang dan ancaman yang ada. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif
yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang dapat digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data mengunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan, peneliti menggunakan pelanggan yang terdiri dari anak muda atau
mahasiswa dan orang tua sebagai populasi, dalam penelitian ini peneliti tidak menjadikan
anak-anak sebagai populasi, karena anak-anak tidak termasuk pelanggan. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1350 populasi para pelanggan Cafe Jingga
Coffee. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan teknik Accidental
Sampling. Teknik analisis data diolah menggunakan SPSS versi 25.0 for windows yang
terdiri atas uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji t
(parsial), uji f (simultan), koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Diperoleh hasil
variabel produk (X1) berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y), variabel harga (X2)
tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y), variabel lokasi (X3) berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen (Y) dan varibel promosi (X4) berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen (Y). Variabel produk (X1), harga (X2), lokasi (X3) dan promosi
(X4) secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen cafe jingga coffee.
Kata kunci : Harga, Kepuasan Konsumen, Lokasi, Produk, Promosi

ABSTRACT
His study aims to emphasize the use of marketing strategies in the new normal
after the covid 19 pandemic so that Jingga Coffee Cafe can adapt to the current new
environmental conditions and can survive in the face of various opportunities and
threats that exist. This type of research is descriptive quantitative research based on the
philosophy of positivism that can be used to examine certain populations or samples,
data collection using research instruments, data analysis is quantitative/statistical, with
the aim of testing predetermined hypotheses. Researchers used customers consisting of
young people or students and parents as the population, in this study the researchers
did not make children as the population, because children were not included as
customers. The population in this study is as many as 1350 population of Cafe Jingga
Coffee customers. The sampling technique used is the Accidental Sampling technique.
The data analysis technique was processed using SPSS version 25.0 for windows which
consisted of validity test, reliability test, multiple linear regression test, classical
assumption test, t test (partial), f test (simultaneous), coefficient of determination, and
hypothesis testing. The results obtained that the product variable (X1) has an effect on
consumer satisfaction (Y), the price variable (X2) has no effect on consumer
satisfaction (Y), the location variable (X3) has an effect on consumer satisfaction (Y)
and the promotion variable (X4) has an effect on customer satisfaction. consumer (Y).
Variables of product (X1), price (X2), location (X3) and promotion (X4) simultaneously
have an effect on consumer satisfaction at cafe orange coffee.
Keywords: Konsumer Satisfaction, Location, Product, Price, Promotion

PENDAHULUAN
Saat ini, Indonesia sedang bergelut dengan perekonomian pasca covid. Pandemi
ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan juga terjadi dibeberapa Negara lain di
belahan dunia. Pandemi covid-19 tampaknya memberikan tantangan tersendiri bagi
pelaku bisnis. Pandemi covid 19 ini tidak hanya mengguncang pertumbuhan ekonomi,
melainkan juga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah angka pengangguran di
Indonesia.
Semenjak diumumkannya bahwa covid 19 adalah pandemi dunia oleh WHO
(World Healthy Organization), perilaku konsumen diberbagai sektor bisnis menjadi
berubah. Hal ini dikarenakan konsumen dihimbau oleh pemerintah untuk berhati-hati
menjaga diri (stay safe) dan tetap tinggal di rumah (stay home) agar tetap aman dan
memutus mata rantai penyebaran covid 19. Tidak ada lalu lintas dan aktivitas yang
normal seperti beberapa tahun lalu sebelum adanya pandemi covid 19. Akibatnya, tidak
heran jika krisis kesehatan berdampak pada krisis ekonomi secara simultan (Siti Barokah,
Anisa Nur Andina, Zahrah Anggiany. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora 2020).
Banyak sektor usaha di Kabupaten Bungo khususnya wilayah kota bungo yang
melakukan penutupan sementara sampai situasi menjadi lebih baik. Namun, terdapat
beberapa usaha yang masih dapat melakukan penjualan secara online di tengah pandemi
covid 19 seperti misalnya pada Cafe Jingga Coffee. Perkembangan bisnis cafe juga
terlihat di Muara Bungo, di mana terdapat cukup banyak perusahaan yang menyediakan
makanan dan minuman dibidang cafe. Hal ini banyak menyebabkan terjadinya persaingan
di antara mereka, Contohnya seperti beberapa cafe berikut : Cafe Jingga Coffee, Cafe
Numpang Ngopi, Dan Cafe Kubuku.
Cafe Jingga Coffee adalah sebuah usaha yang didirikan dengan latar belakang
untuk mengembangkan hobi pemilik yaitu gemar mengkonsumsi kopi. Cafe tersebut
didirikan pada tanggal 9 mei tahun 2019, yang bermula dari kedai kecil-kecilan hingga
kini berkembang pesat dan dapat menyewa tempat yang lebih besar dari sebelumnya.
Cafe Jingga Coffee berlokasi di Jl. Sultan thaha, pasar bawah Muara Bungo. Cafe Jingga
Coffee merupakan salah satu cafe di Bungo yang tidak pernah sepi pengunjung, pemilik
dari cafe ini pun selalu memikirkan tren masa kini, dilihat dari desain cafe tersebut
memiliki konsep yang minimalis dengan interior yang modern dan kekinian, selain itu
cafe ini menawarkan produk-produk baru yang menarik perhatian dan minat beli
konsumen karena cafe jingga coffee banyak mengeluarkan menu-menu terbaru yang
menarik untuk dicoba.
Dengan munculnya pandemi covid 19 yang melanda dan kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yaitu social distancing dan PSBB berdampak pada
kelangsungan bisnis di Cafe Jingga Coffee. Adanya pandemi covid 19 ini menimbulkan
adanya perubahan pola pembelian konsumen serta Pendapatan penjualan juga mengalami
penurunan sampai dengan 50% karena dampak dari adanya pandemi ini. Sehingga
diperlukan strategi pemasaran promosi untuk menarik minat beli konsumen dan
meningkatkan penjualan pada Cafe Jingga Coffee serta dapat tetap menjamin kepuasan
konsumen. Terlebih lagi dalam rangka memasuki new normal, persaingan yang semakin
meningkat para pelaku bisnis harus dapat beradaptasi dengan situasi saat ini. Sehingga
para pelaku bisnis dituntut mempersiapkan strategi bauran pemasaran unutk mengetahui
pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen Cafe Jingga Coffee pada masa new normal
covid 19 di Kabupaten Bungo secara parsial maupun simultan, agar kegiatan bisnis dapat
bertahan dan tetap terus berjalan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi dengan cara
melakukan inovasi baik dari segi produk maupun dari segi layanan dalam rangka menuju
new normal.
Penelitian ini bertujuan untuk menekankan penggunaan strategi pemasaran dimasa
new normal setelah pandemi covid 19 agar Cafe Jingga Coffee dapat beradaptasi dengan
kondisi lingkungan baru saat ini dan dapat bertahan dalam menghadapi berbagai peluang
dan ancaman yang ada. Strategi yang ditekankan pada Cafe Jingga Coffee tersebut
meliputi Strategi Marketing Mix yang terdiri dari 4 (empat) elemen yaitu Product, Price,
Place, Dan Promotion.
Adapun diperoleh jumlah pengunjung pada Cafe Jingga Coffee, Cafe Numpang
Ngopi, Dan Cafe Kubuku dapat dilihat pada tabel dibawah yang mana pada tabel
diperoleh data pengunjung tahun 2021 yaitu pada table 1 berikut:
Tabel 1. Data pengunjung Cafe Jingga Coffee, Cafe Numpang Ngopi, Dan
Cafe Kubuku Tahun 2021
NO CAFE JINGGA CAFE CAFÉ
BULAN COFFEE NUMPANG KUBUKU
NGOPI
1. Januari 1.718 1.080 2.040
2. Februari 1.779 1.200 1.650
3. Maret 1.946 990 1.950
4. April 1.730 1.350 1.500
5. Mei 1.545 1.260 1.890
6. Juni 1.745 900 1.410
7. Juli 1.346 1.170 1.770
8. Agustus 1.715 1.230 2.100
9. September 2.003 1.140 1.830
10. Oktober 2.113 1.410 1.740
11. November 1.566 960 1.380
12. Desember 1.502 1.320 1.710
Jumlah 20.708 14.010 20.970
Sumber : Dokumentasi Cafe Jingga Coffee, Cafe Numpang Ngopi, Dan Cafe
Kubuku Di Kabupaten Bungo Tahun 2021.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait
dengan strategi bauran pemasaran guna meningkatkan kepuasan konsumen cafe jingga
coffee pada masa new covid 19 di kabupaten bungo. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH STRATEGI BAURAN
PEMASARAN GUNA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN CAFE
JINGGA COFFEE PADA MASA NEW COVID 19 DI KABUPATEN BUNGO”.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang berlandaskan
pada filsafat positivisme yang dapat digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data mengunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
Sugiyono (2012). Teknik analisis data diolah menggunakan SPSS versi 25.0 for windows.
Peneliti menggunakan pelanggan yang terdiri dari anak muda atau mahasiswa dan
orang tua sebagai populasi, dalam penelitian ini peneliti tidak menjadikan anak-anak
sebagai populasi, karena anak-anak tidak termasuk pelanggan. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah sebanyak 1350 populasi para pelanggan Cafe Jingga Coffee.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan teknik Accidental
Sampling, yaitu penelitian memilih siapa saja anggota populasi yang secara kebetulan
bertemu dan dianggap dapat memberikan data yang diperlukan Sugiyono (2012). Dalam
penelitian ini mengggunakan rumus Slovin dalam Giting (2010), yaitu:

N
n=
1+ Ne 2

Dimana :
n= Ukuran Sampel
N= Jumlah Populasi
e2 = tingkat kelongaran atau tingkat kesalahan yang ditetapkan 10% dari
banyaknya populasi.
N 1350 1350 1350
n= 2 = 2 = = = 93,1 = 93.
1+ Ne 1+ 1350.0,1 1+ (1350 ) .(0,01) 14,5
Jadi dalam penelitian ini menggunakan 93 orang responden
Dengan menggunakan rumus diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 93 responden. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan penulis dalam melakukan olah data dan meghasilkan hasil uji yang baik.

Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 mei 2022 di Cafe Jingga Coffee yang
beralamat di Jl. Sultan thaha, pasar bawah Muara Bungo

Prosedur Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu pengumpulan data
melalui wawancara, baik dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan
menggunakan telepon dan menggunakan kuesioner yang digunakan untuk menyampaikan
daftar pertanyaan secara langsung kepada para responden yang telah di tentukan oleh
peneliti dengan menggunakan skala Likert yaitu 1-5, kuesioner tersebut berisi tentang
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel-variabel yang ada dalam
penelitian. Kuesioner tersebut juga akan diisi oleh responden yang sesuai dengan kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau
mendekati distribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Uji normalitas
dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada tingkat signifikan 5
% (0,05).
Tabel 2. Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
  Residual
N 93
Normal Mean 0,0000000
Parametersa,b Std. Deviation 0,01051178
Most Extreme Absolute 0,083
Differences Positive 0,083
Negative -0,063
Test Statistic 0,083
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,118c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,118


menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar
0,118 diatas tingkat signifikansi 0,05 atau 5% atau Asympy.Sig (2-tailed) > 0,05.

2. Hasil Uji Multikolinieritas


Dalam penelitian ini uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat Variance
Influence Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Ghozali (2006), pada umum dipakai
untuk menunjukkan adanya problem multikolinearitas adalah Tolerance > 0,10 atau sama
dengan nilai VIF < 10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas
dengan variabel independen lainnya.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas
Nilai
Variabel Collinearity Statistics Keterangan
Tolerance VIF
Produk 0,799 1,252 Bebas Multikolinearitas
Harga 0,808 1,238 Bebas Multikolinearitas
Lokasi 0,714 1,401 Bebas Multikolinearitas
Promosi 0,740 1,351 Bebas Multikolinearitas

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas data variabel promosi (X 1) dan harga (X2)
memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Hal ini
variabel produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) terbebas dari adannya
multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antara variabel bebas tersebut dalam model
regresi linier berganda.

3. Hasil Uji Heterokedastisitas


Pengujian heterokedastisitas di maksudkan untuk mengetahui pola keragaman
variance dari variabel penelitian yang di ikut sertakan kedalam model regresi berganda.
Model pengujian heterokedastisitas yang digunakan pada penelitian ini adalah secara
grafik (scutterplot). Di dalam model tersebut gejala heterokedastisitas tidak akan terjadi
bila sebaran variance menyebar secara tidak merata dan tidak membentuk sebuah pola
yang jelas. Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS versi 25 diperoleh model grafik
pada gambar di bawah ini:
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada model regresi linier berganda pada
penelitian pada gambar di atas terlihat titik dari semua data penelitian tersebar secara
tidak teratur/acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan nilai varian
dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap sehingga tidak
terbentuk pola-pola tertentu pada gambar tersebut. Hal ini menunjukkan model regresi
linier berganda pada penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas, oleh karena itu tahapan
pengujian data selanjutnya dapat terus dilakukan.

4.Analisis Regresi Linear Berganda


Tabel 5. Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Understandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Eror Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constanta) 2,043 0,020 103,760 0,000
Produk 0,005 0,000 0,676 10,874 0,000 0,799 1,252
Harga 0,001 0,000 0,111 1,799 0,075 0,808 1,238
Lokasi 0,001 0,000 0,165 2,502 0,014 0,714 1,401
Promosi 0,002 0,000 0,307 4,758 0,000 0,740 1,351
a. Dependent Variabel : Kepuasan Konsumen
Sumber : Output SPSS (olah data)
Tabel 5 yakni hasil olahan data regresi linier berganda, maka akan dapat di
sajikan persamaan regresi yaitu sebagai berikut :
Y = 2,043 + 0,005 (X1) + 0,001 (X2 ) + 0,001 (X3) + 0,002 (X4) + e
Analisis bentuk persamaan regresi linier berganda diatas sebagai berikut :
- Nilai konstanta (a) sebesar 2,043 artinya apabila variabel produk (X1), harga (X2),
lokasi (X3), dan promosi (X4) mempunyai nilai nol, maka Y (kepuasan
konsumen) adalah sebesar 2,043.
- Koefisien regresi (X1) = 0,005 ini mempunyai arti bahwa produk mempunyai
pengaruh signifikan (0,05) terhadap kepuasan konsumen dan setiap terjadi
perubahan variabel produk sebesar 1 satuan, sementara variabel harga, lokasi, dan
promosi di asumsikan tetap maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar
0,005 satuan.
- Koefisien regresi (X2) = 0,001 ini mempunyai arti bahwa harga tidak mempunyai
pengaruh signifikan (0,05) terhadap kepuasan konsumen dan setiap terjadi
perubahan variabel harga sebesar 1 satuan, sementara variabel produk, lokasi, dan
promosi di asumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar
0,001 satuan.
- Koefisien regresi (X3) = 0,001 ini mempunyai arti bahwa lokasi mempunyai
pengaruh signifikan (0,05) terhadap kepuasan konsumen dan setiap terjadi
perubahan variabel lokasi sebesar 1 satuan, sementara variabel produk, harga, dan
promosi di asumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar
0,001 satuan.
- Koefisien regresi (X4) = 0,002 ini mempunyai arti bahwa promosi mempunyai
pengaruh signifikan (0,05) terhadap kepuasan konsumen dan setiap terjadi
perubahan variabel promosi sebesar 1 satuan, sementara variabel produk, harga,
dan lokasi di asumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar
0,002 satuan.

Hasil pengujian Hipotesis


1. Hasil Uji t (Parsial)
Uji-t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Nilai t hitung
diperoleh dengan menggunakan Program Software SPSS versi 25.00 for Windows,
kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α= 5% yakni diperoleh
dengan derajat bebas (n adalah jumlah sampel, k adalah jumlah variabel x dan y).
Menurut (Sugiyono, 2012) df = n - k (n = 93, k = 5), jadi 93 - 5 = 88 dan tingkat
signifikasi sebesar alpha 5 % (0,05 : 2 tailed) = 0,025 maka dapat diperoleh untuk t tabel
sebesar adalah 1,987.
Tabel 6 . Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Understandardiz Standardiz Collinearity
ed ed Statistics
Coefficients Coefficient
Model s t Sig.
Std.
B Eror Beta Toleran VIF
ce
1 (Constant 2,043 0,020 103,7 0,00
a) 60 0
Produk 0,005 0,000 0,676 10,87 0,00 0,799 1,25
4 0 2
Harga 0,001 0,000 0,111 1,799 0,07 0,808 1,23
5 8
Lokasi 0,001 0,000 0,165 2,502 0,01 0,714 1,40
4 1
Promosi 0,002 0,000 0,307 4,758 0,00 0,740 1,35
0 1
a. Dependent Variable : Kepuasan Konsumen

Berdasarkan hasil uji t (secara parsial) model regresi linier berganda dari penelitian
ini sebagai berikut:
1. Uji parsial produk (X1) dengan kepuasan konsumen (Y)
Uji parsial produk dengan kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung = 10,874 dan
ttabel = 1,987 pada tingkat signifikasi 0,05 maka keputusannya adalah H 0 ditolak
Ha diterima, maka dapat di simpulkan bahwa produk berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen.
2. Uji parsial harga(X2) dengan kepuasan konsumen (Y)
Uji parsial harga dengan kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung = 1,799 dan ttabel
= 1,987 pada tingkat signifikasi 0,05 maka keputusannya adalah H 0 diterima Ha
ditolak, maka dapat di simpulkan bahwa harga (X2) tidak berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen.
3. Uji parsial lokasi(X3) dengan kepuasan konsumen (Y)
Uji parsial lokasi dengan kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung = 2,502 dan
ttabel = 1,987 pada tingkat signifikasi 0,05 maka keputusannya adalah H 0 ditolak
Ha diterima, maka dapat di simpulkan bahwa lokasi (X3) berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen.
4. Uji parsial promosi (X4) dengan kepuasan konsumen (Y)
Uji parsial promosi dengan kepuasan konsumen diperoleh nilai t hitung = 4,758 dan
ttabel = 1,987 pada tingkat signifikasi 0,05 maka keputusannya adalah H 0 ditolak
Ha diterima, maka dapat di simpulkan bahwa promosi (X4) berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan konsumen.

2. Hasil Uji f (Simultan)


Hasil uji F (secara serentak) model regresi linier berganda dari penelitian ini
sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji f (Simultan)
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 0,027 4 0,007 58,943 ,000b
Residual 0,010 88 0,000    
Total 0,037 92      
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
b. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Lokasi

Tabel 7 Memperlihatkan nilai F hitung adalah dengan tingkat signifikan 0,05.


Menurut (Duwi Priyatno, 2014) Df = n – k - 1 atau 93-4-1 = 88 (n adalah jumlah
responden dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar
2,48. Dimana nilai Fhitung 58,943 > Ftabel 2,48. Dengan demikian hipotesis Ho ditolak dan
Ha diterima. Artinya, secara bersama-sama (serentak) variabel-variabel independent yaitu
produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) yang dipersepsikan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependent (Y) yaitu kepuasan konsumen.

4. Koefisiensi Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Da
lam output SPSS, koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.37 sebagai
berikut:
Tabel 8. Koefisiensi Determinasi (R2)
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R Square Square the Estimate Watson
1 ,853 a
0,728 0,716 0,01075 2,381
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Lokasi
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Output SPSS (olah data)
Dari tabel 8 dapat diketahui hasil uji determinasi (R 2) = 0,728 dapat disimpulkan
bahwa variabel produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) memiliki
kemampuan dalam menerangkan variasi variabel kepuasan konsumen (Y) sebesar 72,8%
dan sisanya sebesar 27,2% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar dari penelitian
ini.
Hal ini menunjukkan bahwa produk, harga, lokasi, dan promosi dapat
memberikan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen sehingga dengan adanya produk,
harga, lokasi, dan promosi yang terjangkau maka akan berdampak baik terhadap
perkembangan suatu usaha.

PEMBAHASAN
Pengaruh produk terhadap kepuasan konsumen terhadap Cafe Jingga Coffee
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel produk berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen cafe jingga coffee di kabupaten bungo. Hal ini terlihat dari nilai t hitung (10,874)
> ttabel (1,987), sehingga H0 ditolak dan Ha dierima. Artinya variabel produk berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen cafe jingga coffee dikabupaten bungo. Berdasarkan
penelitian dapat diindikasikan bahwa semakin baik produk yang ditawarkan maka akan
semakin tinggi kepuasan konsumen, dengan kata lain produk menjadi faktor penting
dalam kepuasan konsumen, sehingga apabila cafe jingga coffee ingin meningkatkan
kepuasan konsumen maka sangat penting untuk memperbaiki kualitas produk yang
dimiliki.
Pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen terhadap Cafe Jingga Coffee
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen cafe jingga coffee dikabupaten bungo. Hal ini terlihat dari nilai t hitung (1,799) <
ttabel (1,987), sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel harga tidak
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen cafe jingga coffee dikabupaten bungo.
Berdasarkan penelitian dapat diindikasikan bahwa harga tidak berpengaruh karena harga
yang diberikan oleh pihak cafe tersebut sangat terjangkau sehingga pegunjung tidak
mempermasalahkan tentang harga.
Pengaruh lokasi terhadap kepuasan konsumen terhadap Cafe Jingga Coffee
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel lokasi berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen cafe jingga coffee di kabupaten bungo. Hal ini terlihat dari nilai t hitung (2,502) >
ttabel (1,987), sehingga H0 ditolak dan Ha dierima. Artinya variabel lokasi berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen cafe jingga coffee dikabupaten bungo. Berdasarkan
penelitian dapat diindikasikan bahwa lokasi sangat berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen, yang berarti semakin baik lokasi maka akan semakin meningkat kepuasan
konsumen dan menjadikan lokasi sebagai hal yang harus diperhatikan dalam peningkatan
kepuasan konsumen.
Pengaruh promosi terhadap kepuasan konsumen terhadap Cafe Jingga Coffee
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel promosi berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen cafe jingga coffee di kabupaten bungo. Hal ini terlihat dari nilai t hitung (4,758) >
ttabel (1,987), sehingga H0 ditolak dan Ha dierima. . Artinya variabel promosi berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen cafe jingga coffee dikabupaten bungo.
Berdasarkan penelitian dapat diindikasikan bahwa promosi sangat berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen, yang berarti semakin baik promosi maka akan semakin meningkat
kepuasan konsumen dan menjadikan promosi sebagai hal yang harus diperhatikan dalam
peningkatan kepuasan konsumen.
Pengaruh produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap kepuasan konsumen cafe
jingga coffee
Berdasarkan uji F, variabel produk (X 1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X1)
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen cafe jingga coffee dikabupaten bungo secara
simultan. Hal ini terlihat dari Fhitung adalah 58,943 > Ftabel 2,48, sehingga H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya secara simultan variabel produk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.

KESIMPULAN
Strategi bisnis perlu disusun dan dilaksanakan guna membangun keunggulan
dalam persaingan bisnis di era new normal untuk memenuhi dan mencapai tujuan bisnis
dalam kondisi lingkungan yang sulit diprediksi saat ini. Strategi pemasaran di era new
normal memiliki perbedaan yang mendasar dengan pemasaran sebelumnya di era covid-
19 karena harus memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Saat ini, pelaku bisnis tidak hanya berfokus pada produk saja, tetapi juga berfokus pada
layanan yang diberikan kepada konsumen. Bagaimana perusahaan tersebut dapat
memberikan rasa aman dan nyaman terhadap konsumennya pada saat mengkonsumsi
produk tersebut melalui bauran pemasaran. Berdasarkan hasil diskusi, baik dengan
pemilik maupun dengan konsumen dari “Cafe Jingga Coffee” dapat disimpulkan bahwa
“Cafe Jingga Coffee” sudah melakukan penyesuaian strategi dalam bisnis melalui bauran
pemasaran dengan melibatkan 4 (empat) elemen yaitu product, price, place, dan
promotion yang telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan saat ini.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada kedua orang tua ku bapak Thamrin dan ibu Lisnawati, serta
abang-abangku Mukhlisin dan Syarifudin, dan terima kasih kepada teman-temanku yang
selalu memberikan semangat dan kasih sayang yang tulus selama ini. Dan tak lupa saya
ucapkan terimakasih kepada lelaki yang selalu menemani ku selama ini dengan setia dan
sabar memberikan semangat dan kasih sayang untuk selama ini Emon Putra.

DAFTAR PUSTAKA
Barokah, S., Andina, A. N., & ANGGIANY, Z. (2020). Strategi Adaptif Kedai Kopi
“Coffeebreak” Purwokerto Dalam Upaya Menyongsong New Normal. Jurnal
Ekonomi, Sosial & Humaniora, 1(12), 150-160.
Fandy Tjiptono. (2015). Strategi Pemasaran. Edisi 4. Andi Offset, Yogyakarta.
Ghozali, imam. (2006). Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS. Semarang:
Badan penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
Gunawan, R., & Arianty, N. (2021). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Masa Pandemi Covid-19 Pada Konsumen Umkm
Ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau (Doctoral
Dissertation, UMSU).
Irawan Sutedja. 2012. Manajemen Bisnis; Optimalisasi Sumberdaya Perusahaan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Jilid1. Jakarta: Erlangga.
Kotler & Keller. (2016). Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1 & 2. Jakarta: PT.
Indeks.
Lupiyoadi, R. (2018). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 3. Jakarta: Salamba Empat.
Mamonto, F. W., Tumbuan, W. J., & Rogi, M. H. (2021). Analisis Faktor-Faktor
Bauran Pemasaran (4p) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan
Podomoro Poigar Di Era Normal Baru. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9 (2).
Rambat, Lupiyoadi. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi. Edisi 3.
Jakarta: Salemba Empat.
Seruni, Y. (2021). Strategi Marketing Mix Terhadap Eksistensi Usaha Resto Dapoer
Mamah Ita Pekanbaru Di Masa Pandemi Covid-19 Ditinjau Dari Ekonomi
Islam (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau).
Siagian, M. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Bos Koffie Eat Wash),
Skripsi Universitas Muara Bungo.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai