PENYUSUN :
201710160311318
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Malang menjadi salah satu Kota yang memiliki banyak kampus-
kampus besar. Hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi seluruh kalangan pelajar
mahasiswa baru. Potensi penambahan jumah penduduk ini mendapat lirikan dari
Dalam jangka waktu lima tahun terakhir, peluang usaha di Kota Malang
sangat banyak dibanjiri dengan usaha-usaha menengah seperti kedai warung kopi
maupun café-café dengan beragam konsep yang menarik. Selain dua hal tersebut
juga masih banyak peluang usaha, namun yang paling banyak mendapat sorotan
dari hal tersebut adalah perkembangan industri perkopian dengan konsep café
menengah kebawah dan keatas. Konsep dan peluang bisnis ini sebenanranya
sudah ada sejak lama di Kota Malang, namun dalam beberapa tahun terakhir baru
Banyaknya warung kopi dan cafe yang menyajikan varian menu dan
beragam, setiap orang akan menemukan jenis kopi dan harga yang tergolong
murah hingga mahal. Hal ini akan menyesuaikan pasaran konsumen yang tertarik
dengan jenis kopi yang diinginkan. Tidak hanya kopi yang menjadi daya tarik
melainkan suasana, hiburan dan lainnyamenjadi barometer dan tolak ukur
Dalam data yang dikemukakam oleh ketua Asosiasi Pengusaha Cafe dan
trand dan gaya hidup konsumtif. Pada dasarnya, rata-rata sasaran market café di
Kota Malang adalah mahasiswa. Hal ini didukung oleh banyaknya universitas dan
perguruan tinggi yang rata-rata setiap tahunnya mendatangkan banyak orang dari
signifikan terhitung mulai dari tahun 2019 berjumlah lebih 140 cafe, hingga
tumbuh dengan berbagai macam konsep. Badan Pendapatan Pajak Daerah (BP2D)
Tabel 1.1
Data Jumlah cafe di wilayah kabupaten kota
Malang Tahun 2016-20220
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah 45 63 85 104 144
Cafe
Sumber : Badan Pendapatan Pajak Daerah (2019)
Berdasarkan tabel 1.1 dalam kurun waktu waktu 5 tahun terakhir sejak
tahun 2016 khususnya di kota Malang sedang mengalami tren kedai kopi,
perkembangan cafe yang terdaftar pada Badan Pendapatan Pajak Daerah (BP2D)
pada tahun 2016 sebanyak 45, tahun 2017 sebanyak 63, 2018 sebnyak 85, pada
tahun 2019 sebanyak 104 kafe meningkat dan terus mencapai total 144 secara
Peningkatan pesat pada usaha kedai dan kafe di Kota Malang telah
menyebar kebeberapa titik lokasi. Adapun lokasi yang dijadikan café rata-rata
berdekata denga kampus yang memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak.
Bila dibandingkan lima tahun terakhir, tren kafe yang menyajikan menu kopi
hanya sedikit, tren ini mengakibatkan banyaknya warung dan kafe kopi yang
Dalam hal ini, peneliti mengambil objek penelitian pada salah satu kafe
perkuliahan. Focus Cafe adalah salah satu kafe yang dibangun sejak tahun 2019,
Focus Café menjadi café ke tiga yang berdiri sebelum banyaj café lain dibangun.
Lokasi café terletaj di daerah Jetak Ngasri Dau Kabupaten Malang. Sejak
berdirinya pada bulan 3 tahun 2019, banyaknya jumlah pengunjung yang hampir
Ngasri mencapai lebih dari 40 kafe yang berdiri. Ragam konsep bangunan, sajian
menu serta beberapa variasi lainnya dan adanya hiburan musik membuat wilayah
pelaku usaha. Secara letak dan kondisi geografisnya, lokasi kafe yang saling
berdempetan membentuk suatu tuntutan untuk setiap menejerial kafe yang
perkembangan dan pengembangan sebagai upaya daya saing dalam bisnis industri
café.
Tren kedai kopi menjamur mulai dari berbagai daerah di kota Malang
mulai dari kawasan Soekarno Hatta, kawasan Merjosari (Dinoyo), dan kawasan
Omah Kampus (Dermo). Puluhan kedai kopi mulai berdiri sejak tahun 2015 lalu,
mulai dari berbagai macam variasi kedai kopi dengan fasilitas yang ditawarkan
mulai harga, suasana serta berbagai fasilitas penunjang lainnya yang membuat
kedai kopi semakin diminati. sehingga bisnis kedai kopi saat ini mendorong para
wirausahawan muda membuka usaha Bisnis kafe maupun kedai kopi disetiap
daerah di Kota Malang. Dengan perpaduan ide kreatif anak-anak muda tentang
Selain menjadi kafe, Cafe Focus juga membuka diri bagi seluruh
organisasi formal dan non formal, pelantikan dan pergantian pengurus, event-even
maupun lainnya.
suatu usaha ingin tetap survive dan maju dalam menjual produk dipasar. Setiap
kedai kopi memiliki strategi pemasaran yang berbeda-beda dalam mencapai target
mampu mendahulukan nilai kepuasan konsumen yang lebih baik dari pada
perusahaan pesaing.
dengan cara maupun strategi tertentu untuk dapat menjual produknya . Menurut
layanan dari kedai kopi tersebut, dalam arti bagaimana perusahaan mampu
emotional attachment (hubungan jangka panjang). Maka dari itu dapat dikatan
ulang secara teratur dalam suatu produk. Loyalitas konsumen juga dapat
hingga jam 21.00. Hal sangat berdampak pada focus café yang dianggap telah
pendapatan dalam enam bulan terakhir, dapat dilihat dari akumulasi penurunan
Covid-19
penghasilan focus café secara keseluruhan. Hal ini merujuk pada data yang
dipaparkan diatas dimana pendapatan café dalam lima bulan terakhir mengalami
penurunan setiap bulannya. Adapun beberapa indikator lainnya dipengaruhi oleh
sebagai berikut:
Focus selama beberapa bulan terakhir yang berdampak pada sepinya pengunjung
dan penurunan pendapatan. Salah satu indikator terbesar terdapat pada pola
manajemen kafe yang berfungsi sebagai sebuah sistem yang mengatur operasional
kafe secara keseluruhan. Dalam hal ini Cafe Focus dituntut untuk kembali
hiburan lainnya, Cafe Focus beserta paguyuban cafe Jetak Ngasri melakukan
lobiying pada pihak desa agar diberikan kesenjangan waktu untuk melakukan
aktivitas hiburan malam. Upaya ini berbuah hasil yang mana kegiatan live musik
dan hiburan lainnya diijinkan oleh pihak desa sampai batas waktu jam 22.00.
kegiatan live musik dan lainnya sebelum adanya PPKM sampai batas waktu 00.00
berdampak pada tingkat kualitas pelayanan, pasalnya kariyawan baru masih perlu
beradaptasi dengan mekanisme kerja, belum lagi adanya tuntutan pemesanan dari
konsumen yang harus dikerjakan dengan teliti dan tepat. Maka dari itu setelah
adanya kariayawan baru yang mengisi bagian kosong, focus café melakukan masa
persaingan pasar untuk menarik minat berkunjung pada café maupun kedai kopi.
Maka penelitian ini mengangkat judul Pengaruh Promosi, Harga dan Kualitas
B. Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, maka
C. Batas Masalah
yang ada terhadap penelitian, maka dari itu diperlukan beberapa batasan masalah
yang akan diteliti guna memperjelas penelitian dalam penentuan maupun fokusan
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
1. Bagi penulis
media sosial instagram, adanya pengaruh lain yang menimbulkan daya tarik
Jetakngasri.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
varibel advertising, sales promotion dan personal selling. Jumlah populasi yang
promosi terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh minat beli pada
vaiabel promosi, minat beli, dan variabel keputusan pembelian, klasifikasi yang
dijadikan objek penelitian ini adalah berusia delapan belas tahun dan sudah
bahwa adanya pengaruh secara langsung pada strategi promosi pada keputusan
pembelian, selain itu adanya nilai regresi yang membuktikan pengaruh besar
pada strategi promosi pada minat beli dan keputusan pembelian di matahari
departemen store.
Penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2017) tentag pengaruh faktor harga,
lokasi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada kafe bangsal
kopi lubuk pakam. Penelitian ini menggunakan variabel faktor harga, lokasi,
objek penelitian berjumalh 100 orang yang telah melakukan pembelian pada kafe
bangsal kopi lubuk pakem. Adapun hasil penelitian ini menunjukan adanya
cepat saji. Penelitian ini menggunakan variabel harga, promosi, produk dan
ini berjumlah 50 orang yang telah melakukan kembelian di restoran masakan siap
saji. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh potisitif pada
lainnya didukung oleh variabel produk dan variabel lainnya pada keputusan
penelitian ini berjumlah 100 orang terhadap responden yang telah melakukan
pada discount 50% dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen.
berjumlah 95 orang yang telah melakukan pembelian pada fruts surabaya. Hasil
atmosphere dan harga yang secara parsial memberikan pengaruh pada keputusan
start up coffee reno denpasar. Hasil penelitian menunjukan adanya promosi dan
kulitas pelayanan mampu mendorong minat beli kembali. Promosi diintemsifkan
dengan memberika diskon yang menarik, memberikan kartu member pada setiap
konsumen.
keputusan pembelian konsumen pada pos ronda café di Magelang. Penelitian ini
Populasi yang dijadikan objek penelitian ini berjumlah 100 orang konsumen
Gambar 2.1
Bagan Model Perilaku Konsumen
Model perilaku konsumen dari Kotler disajikan pada gambar 2.1 diatas.
Pemasar bertugas untuk memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen
antara datangnya rangsangan luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses
rangsangan pemasaran.
masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks
misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan
konsumen yaitu:
produk.
sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat
pembayaran.
pembelian ulang.
memiliki konsep cafe yang tertata pelayanan sangat baik. Terdapat menu-menu
yang cukup terjangkau. Lahan parkir yang luas beserta kursi meja yang unik
sangat nyaman konsumen berada disana. serta setiap malem minggu disini ada
Gambar 2.2
Bagan Tahap Perilaku Konsumen
yaitu:
keputusan).
tertentu).
C. Promosi
1. Pengertian Promosi
Menurut Simamora (2017) mengenai definisi promosi adalah segala
membujuk (to persuade), dan mengingatkan (to remind) pasar sasaran tentang
dan ajakan secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk yang
2. Indikator Promosi
berikut:
a. Iklan
dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa
menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan,
berikut :
1) Iklan informatif
2) Iklan persuasif
3) Iklan pengingat
4) Iklan penguat
b. Promosi Penjualan
atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau
perdagangan.
berikut :
1) Penurunan harga
Diskon langsung dari harga resmi untuk setiap pembelian
2) Garansi
c. Hubungan Masyarakat
perusahaan.
berikut :
1) Publikasi
2) Acara
masyarakat sasaran.
3) Pemberian sponsor
4) Berita
5) Pidato
7) Media indentitas
cara berpakaian.
3. Tujuan Promosi
sebagai berikut:
produk baru.
perusahaan.
(salesman).
kampanye iklan.
produk perusahaan.
D. Harga
1. Pengertian Harga
harga merupakan faktor terpenting dalam sisi penyedia jasa untuk dapat
harga merupakan satu elemen dari beberapa elemen bauran pemasaran yang
biaya.
penggunaan, atau kepemilikan suatu barang dan jasa”. Sebagai nilai, harga
tidak selalu berbentuk uang, akan tetapi bisa berbentuk barang, tenaga,
dan jasa. Berdasarkan apa yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa harga adalah segala sesuatu yang bernilai atas produk
memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”. Harga adalah satu-
semua elemen lainnya menghasilkan biaya. Harga juga merupakan satu dari
kesimpulan bahwa harga adalah nilai yang diberikan terhadap suatu produk
dan jasa.
bahwa harga adalah sejumlah nilai yang dberikan oleh konsumen atas suatu
produk tertentu, baik barang maupun jasa yang bagi produsen menjadi
elemen pendapatan.
2. Indikator Harga
sebagai berikut:
a. Keterjangkauan Harga
perusahaan.
Orang sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang
dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk
produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
2) Kemudahan pembayaran
produk lainnya, dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat
tersebut.
terhadap pesaing.
adalah :
konsumen.
yang tinggi dari produk yang dijualnya, sehingga biaya per-unit dari
harga pesaing atau sesuai dengan harga yang ada (going rate pricing).
Artinya meminta harga yang sama dengan atau sangat dekat dengan
produk.
c. Diskriminasi Harga
terisi.
d. Tujuan-tujuan Lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
E. Kualitas Pelayanan
diberikan melalui alat atau fasilitas. Hal yang paling ideal adalah paket
layanan yang baik, serta pelayanannya juga baik agar konsumen merasa puas.
penyampaian layanan baik secara personal, maupun melalui alat atau fasilitas.
a. Keandalan (Reliability)
akurat, dan memuaskan. Hal ini dapat meliputi ketepatan melayani, tidak
2) Ketepatan
b. Berwujud (Tangible)
1) Kenyaman tempat
2) Penampilan personel
Penampilan personel harus rapi dan sopan serta menunjuk-kan
citra perusahaan.
c. Ketanggapan (Reasponsiveness)
1) Kecepatan
d. Jaminan (Assurance)
1) Keamanan produk
Konsumen merasa aman untuk menggunakan produk tersebut
2) Pergantian produk
e. Empati (Emphaty)
1) Keramahan karyawan
konsumen.
baik.
pelayanan adalah:
a. Technical Quality
c. Corporate Impage
Corporate impage yaitu profil, reputasi, citra umum, dan daya tarik
untuk memenuhi kebutuhan itu dengan konsumsi produk atau jasa yang
a. Pengenalan Masalah
pakaian yang bagus atau barang yang bagus maka dorongan untuk
sebagai berikut :
1) Stimuli internal
merasa lapar.
2) Stimuli eksternal
b. Pencarian Informasi
Konsumen selalu mendapatkan informasi yang terbatas. Hal
mana mereka lebih memilih untuk melihat dari satu web atau satu
sebagai berikut :
1) Sumber pribadi
2) Sumber komersial
Meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, dan
pengemasan.
3) Sumber pengalaman
produk.
4) Sumber publik
c. Evaluasi Alternatif
sebagai berikut :
1) Harga
produk.
2) Merek
Merek adalah sebuah simbol dan indikator kualitas dari
sebuah produk.
3) Negara asal
d. Keputusan Membelian
atau tidak. Jika keputusan yang diambil adalah membeli maka akan
sebagai berikut :
mereknya.
merek.
tertentu.
sebagai berikut :
1) Kepuasan pascapembelian
2) Tindakan pascapembelian
G. Kerangka Berpikir
konsumen yang dalam penelitian ini diwakili oleh variabel pengaruh promosi,
harga dan kualitas pelayanan, maka dapat digambarkan kerangka pikir pada
Promosi
H1
H2
Harga Produk Keputusan
Pembelian
H3
Kualitas
Pelayanan
Gambar 2.3
Kerangka Pikir
Ngasri.
H. Hipotesis
Penelitian yang dilakukan oleh Njoto dan Sienatra (2018) dan Made
konsumen. Dalam hal ini media sosial menjadi salah satu langkah strategis
dalam melakukan promosi untuk setiap jenis usaha. melalui adanya media
2. Harga
Menurut Sudaryono (2014), harga adalah atribut produk atau jasa yang
Daihatsu Grand Max Pick Up (Studi pada PT. Astra International Tbk
pembelian disebabkan peran harga sering kali menjadi tolak ukur konsumen
sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari suatu produk yang akan dibeli.
3. Kualitas Pelayanan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain berupa
produk atau jasa. Pada dasarnya kualitas layanan menjadi sebuah ukuran
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bekerja dengan angka, datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat,
pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
September 2022
1. Subjek Penelitian
2. Objek Penelitian
elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti..
Objek dari penelitian ini adalah Promosi, Harga, Kualitas Pelayanan, dan
Keputusan Pembelian.
1. Populasi
2017). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Cafe Focus Wilayah
Jetak Ngasri. Populasi ini merupakan konsumen Cafe Focus Wilayah Jetak
Ngasri.
2. Sampel
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2017). Ukuran sampel yang lebih besar
dari 30 dan kurang dari 500 sudah memadai bagi kebanyakan penelitian.
adalah konsumen Cafe Focus Wilayah Jetak Ngasri. Untuk penentuan ukuran
135
n= 2
1+ 135(0,05)
n = 100
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
E. Sumber Data
diperoleh. Dalam penelitian skripsi ini data yang peneliti peroleh berasal dari
data primer.Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden atau objek
yang diteliti. Data ini juga bisa diperoleh dari lapangan (Tika, 2016). Data primer
sedang dilakukan . Data primer ialah data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli. Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini
sumber data primer adalah peneliti dapat mengumpulkan data sesuai dengan
yang diinginkan karena data yang tidak relevan dapat dieliminasi atau setidaknya
dikurangi. Dengan demikian data primer dalam penelitian ini adalah data yang
diambil dari sumber yang pertama berupa kuesioner dari konsumen Cafe Focus
terpilih, dan merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika
peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur
yang ada di lapangan, sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat
a. Promosi ( X 1 )
jasa yang baru atau memperkuat brand image suatu produk yang telah ada
diantaranya adalah:
1) Pesan promosi
2) Media Promosi
3) Waktu Promosi
b. Harga ( X 2 )
1) Keterjangkauan harga
c. Kualitas Pelayanan ( X 3 )
Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan
2) Reliabilitas (Reliability)
4) Jaminan (Assurance)
5) Empati (Emphaty)
Dalam variabel ini ada satu variabel terikat yang digunakan yaitu
a. Keputusan Pembelian
3. Pengukuran Variabel
untuk memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang tersedia.
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Model Likert
versi 22. Dikatakan valid jika 𝑟ℎi𝑡𝑢𝑛g < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , begitu juga sebaliknya,
dengan ketentuan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 0,05 (5%). Berikut adalah
b. Uji Reliabilitas
berupa data dengan skala likert. Jawaban kuisioner pada skala likert
seberapa baik item pada suatu rangkaian berhubungan secara positif satu
Dengan kriteria pengujian jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi
0,05, maka alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung <
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat variabel
regresi.
ataukah tidak.
b. Uji Multikolinearitas
mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini juga
c. Uji Heterokedastisitas
data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar 0, titik- titik data tidak
berpola.
3. Uji Hipotesis
keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
Dimana:
b1 = Koefisien Promosi
b2 = Koefisien Harga
b3 = Koefisien Kualitas Pelayanan
a = Nilai konstanta
e = eror term
diterima.
d. Uji Parsial (Uji t)
1) Jika t hitung > t tabel dengan dk = n-2 dan α = 0,05, maka H0 ditolak
2) Jika sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan jika sebaliknya maka H0
diterima.
Daftar Pustaka
Afitri H, (2017) “Pengaruh Faktor Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Alfabeta.
Andi: Yogyakarta.
Aksara.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191104154040-8-112509/persaingan-
Universitas Airlangga
Hartini, Sri. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Harga dan Lokasi
Igir, F., Tampi, J., & Taroreh, H. (2018). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Grand Max Pick Up (Studi pada
Indiani. N.P, (2021) “Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayana Terhadap Keputusan
Indriani, Eni. 2018. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga serta Promosi Terhadap
Keputusan Konsumen Membeli Paket Wisata Pada PT. Wahyu Prima Bintang
Indrisari, D.P (2017) “Pengaruh Harga, Promosi dan Produk Terhadap Keputusan
yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Matahari Departemen Store
Kotler. P. & Kevin K. (2013). Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Jakarta: Erlangga.
Kotler. P. & Kevin K. (2016): Marketing Management, 15th Edition New Jersey:
Kotler, Philip Keller Kevin Lane. (2012) Manajemen Pemasaran, ed. tiga belas, alih
Kurnia, R.N, (2021) “Pengaruh Café Atmosphere dan Harga Pada Keputusan
Ilmu.
Mario Seto Dwi Dewantoro. (2019). Pengaruh Harga, Promosi, Kualitas Pelayanan,
Car Wash & Auto Care di Jalan Kabupanten, Yogyakarta). In Ekonomi &
Pada Bisnis CHEPITO Tour & Travel. PERFORMA : Jurnal Manajemen Dan
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Universitas Terbuka.
Pelanggan (Studi Kasus pada PT. GO-JEK). Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis &
Ilmu Cendekia.
Suhari, Y. (2015). Model Perilaku Konsumen 2020. Economic Journal, 1(1), 3–10.
Makassar.
Andi.