Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia dapat dikatakan merupakan tipe masyarakat yang tingkat
konsumtifnya tinggi terutama pada tingkat konsumtif bidang kuliner. Membangun bisnis di
bidang kuliner dapat dikatakan tidak ada matinya, selama pebisnis tersebut dapat terus
menggunakan kreativitas dan inovasinya untuk terus bertahan di pasar itu sendiri. Bisnis
kuliner juga mampu memenuhi seluruh kebutuhan target pasar yang berbeda-beda. Target
pasarnya tidak hanya konsumen dari kalangan atas namun dapat dilihat dari berbagai kalangan
sampai pelajar pun suka untuk mencoba produk makanan atau minuman baru yang inovatif.
Oleh karena itu, maka tidaklah heran jika berbisnis di bidang kuliner saat ini kian marak
digeluti oleh para pengusaha.
Salah satu bisnis kuliner yang sedang berkembang adalah bisnis coffee shop atau kedai
kopi. Kopi telah menjadi sebuah kebutuhan primer bagi masyarakat saat ini. Setiap hari hampir
semua kalangan mengkonsumsi kopi mulai dari mengawali aktivitas hariannya hingga
mengakhiri aktivitasnya di malam hari. Hal ini yang menjadi sebuah peluang usaha di bidang
coffee shop karena terlihat dari minat masyarakat untuk mengkonsumsinya semakin
meningkat.
Industri kopi di Indonesia dalam beberapa kurun waku terakhir melaju dengan pesat
dengan semakin bertambah dan meningkatnya produksi kopi olahan yang dihasilkan oleh
industri pengolahan kopi, semakin banyaknya cafe dan coffee shop di perkotaan. Peningkatan
pada konsumsi kopi domestik Indonesia selain didukung dengan pola sosial masyarakat juga
ditunjang dengan harga yang terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta keragaman rasa
atau cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen. Dengan meningkatnya taraf hidup dan
pergeseran budaya hidup masayarakat perkotaan di Indonesia telah menunjukkan terjadinya
pergeseran dalam pola konsumsi kopi khususnya anak muda.
Dari segi selera, generasi muda umumnya lebih menyukai minuman kopi berbasis
espresso yang dipadupadankan susu dan flavour syrup serta kopi single origin yang disajikan
di kedai kopi atau cafe. Sementara kopi yang disajikan secara klasik seperti; cappuccino, caffe
latte, mochacino, vietnam drip, masih diminati penikmat kopi yang berusia 30 tahun ke atas.
Oleh karena semakin meningkatnya permintaan akan kopi, membuat munculnya berbagai
brand kopi, cafe, dan coffee shop di Klaten yang memiliki pangsa pasar yang berbeda-beda.
Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki ide untuk membuat sebuah coffee shop
dengan menggunakan biji kopi asli Indonesia yang kaya akan keunikkan dan cita rasa, tentunya
dengan harga yang cukup terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh seluruh kalangan.

B. Deskripsi Bisnis
Nawwasena Coffee adalah sebuah unit usaha yang bergerak di bidang makanan dan
minuman atau food and baverage (FnB), di mana kualitas produk dan hospitality menjadi
prioritas utama. Nawwasena Coffee menawarkan sajian minuman berbasis kopi sebagai produk
utama, serta didukung dengan sajian menu minuman dan makanan kekinian sebagai produk
pendukung.
Nawwasena Coffee juga mengedepankan atmosfer atau suasana yang nyaman dan
homey, baik untuk pekerja maupun pelanggan. Konsep dari Nawwasena Coffee sendiri adalah
simply modern coffee shop dengan interior dan ekterior minimalis, serta mengedepankan
friendly service kepada pelanggan sehingga pelanggan sehingga merasa berada di rumah
kawan.
Nawwasena Coffee bertujuan menjaga dan mengutamakan kepuasan konsumen dengan
selalu konsisten dalam menjaga cita rasa dalam sajian baik makanan maupun minuman,
terutama kopi dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Sehingga diharapkan dapat
dikenal secara luas olah masyarakat Klaten.
Nawwasena Coffee memiliki visi berorientasi pada masa depan serta menyesuaikan diri
dengan tren pasar dan mengekspresikan kreativitas. Sehingga Nawwasena Coffee dikenal akan
penyajian dengan rasa yang berkualiatas namun dengan harga terjangkau yang dapat dinikmati
oleh semua kalangan masyarakat.

C. Peluang Usaha
Pertumbuhan usaha kedai kopi di wilayah Klaten sejak 2020 mengalami peningkatan
yang signifikan. Kondisi ini membuat kultur pelanggan kedai kopi terbentuk secara alamiah,
rapat kerja hingga mengerjakan tugas kuliah di kedai kopi menjadi jamak, kedai kopi pun tidak
lagi dipandang sebagai tempat berkumpul menghabiskan waktu bersama kawan semata.
Persebaran kedai kopi pun tidak hanya berada di sentra usaha Klaten Kota, namun juga
merambah di wilayah tepi kota bahkan eks-kawedanan di luar Klaten Kota. Hal ini membuat
Nawwasena Coffee yang berada di wilayah Nglinggi, Klaten Selatan menjadi salah satu pilihan,
khususnya bagi pelanggan yang mengehendaki kedai kopi yang nyaman dan asri namun tidak
jauh dari pusat kota.
D. Keunikan Produk / Layanan
Nawwasena Coffee menawarkan menu minuman berbahan dasar kopi sebagai sajian
utama. Menu yang ditawarkan mempertahankan menu klasik yang mudah dipahami oleh
pelanggan dalam memilih minuman favorit mereka, khususnya kalangan mahasiswa hingga
pekerja. Selain itu, adanya sajian minuman kekinian dapat menjadi pilihan penikmat kopi
dengan usia yang lebih muda, khususnya Z generation.
Pelayanan yang berorientasi pada kenyamanan dan kepuasan pelanggan menjadi
prioritas utama. Suasana akrab yang dibangun oleh barista dan karyawan yang lain, menjadikan
Nawwasena Coffee sebagai kedai kopi yang homey, sehingga pelanggan tidak segan untuk
datang kembali.

E. Kelemahan dan Keunggulan


Nawwasena Coffee beroperasi menggunakan mesin espresso semi automatis, di mana
unit mesinnya memiliki harga yang relatif mahal dan perawatan berkala dengan menggunakan
jasa teknisi. Namun dengan menggunakan mesin espresso, kualitas produk lebih terjaga secara
konsisten.
Jika dilihat dari sudut pandang produksi, penggunaan mesin espresso berdampak pada
peningkatan produktivitas harian. Selain itu, keberadaan mesin espresso di suatu unit usaha
kedai kopi meningkatkan nilai estetika dan citra profesionalitas dari barista yang menyajikan
menu minuman.
ASPEK PEMASARAN

A. Target Pasar dan Konsumen


Target pasar dimulai dari wilayah Klaten Kota, lokasi Nawwasena Coffee yang berada
di Jl Wilis, Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan yang merupakan jalan alternatif lintas
kecamatan, menjadikan Nawwasena Coffee mudah dijangkau. Target utama yaitu kalangan
pekerja di Kabupaten Klaten, sementara kalangan mahasiswa menjadi target pasar yang kedua.
Disusul remaja dan pelajar sebagai target pasar ketiga.
Secara umur, target pasar Nawwasena Coffee meliputi sebagai berikut :
- Konsumen berusia 25—45 tahun sebagai target utama sebesar 50 %,
- Konsumen berusia 18—25 tahun sebesar 20 %
- Konsumen berusia 15—18 tahun sebesar 10 %
- Konsumen berusia 45 tahun ke atas sebesar 10 %

B. Situasi Persaingan
Sebagian brand coffeeshop yang membangun bisnis di Kabupaten Klaten memilih di
pusat kota dan bisnis sebagai lokasi untuk membuka gerai. Namun kondisi ini menjadi
persaingan usaha kedai kopi menjadi terlalu ketat. Lokasinya yang berada di pusat kota dan
bisnis, menjadikan suasana di kedai kopi yang sudah ada cukup krodit.
Nawwasena Coffee hadir sebagai tempat yang nyaman dan tidak terlalu terpengaruh
dengan suasana riuh perkotaan. Namun lokasinya yang berada tidak jauh dari pusat kota
dengan akses yang mudah, menjadinya Nawwasena Coffee mudah dijangkau pelanggan baru.
Operasional Nawwasena Coffee mulai pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB,
dimaksudkan untuk menjaring konsumen yang ingin melepas penat saat bekerja namun tidak
ingin jauh dari tempat kerja. Selain itu, jam tersebut merupakan waktu ideal untuk menikmati
kopi sehingga mendapatkan efek relaksasi.

C. Rencana Pemasaran
1. Strategi Pasar
a. Penjualan : direct selling
a. Konsumen datang (70 %)
b. Lewat aplikasi online food (30 %)
b. Pemberian diskon : harian dan even tertentu
c. Wilayah pemasaran : Kabupaten Klaten
d. Promosi : media sosial, influencer
e. Pembayaran : cash dan cashless
2. Penetapan Harga Produk
Metode penetapan harga yang paling sederhana adalah penetapan harga berdasarkan
biaya. Pengaturan harga untuk penetapan harga berdasarkan biaya melibatkan biaya untuk
memproduksi, mendistribusikan, dan menjual produk ditambah tingkat pengembalian yang
adil untuk usaha dan risiko. Terdapat dua pendekatan pada strategi ini, yaitu:
(1) Cost – Plus Pricing (Markup Pricing)
Strategi ini dilakukan dengan menaikkan harga dengan menambahkan tingkat
keuntungan yang diinginkan ke dalam biaya sebuah produk. Untuk menggambarkan
penetapan harga berdasarkan markup, berikut adalah rumus untuk menentukan harga:
(a) Biaya Unit = Biaya Variabel + (Biaya Tetap / Jumlah Penjualan)
(b) Harga Mark-Up = Biaya Unit / (1 – Laba Penjualan yang Diinginkan)
(2) Break – Even Analysis dan Target Profit Pricing
Pada strategi ini perusahaan berusaha untuk menentukan harga di mana akan mencapai
titik impas atau membuat target pengembalian yang dicari. Untuk menggambarkan
penetapan harga berdasarkan break – even analysis, berikut adalah rumus untuk
menentukan harga:
Break even volume = biaya tetap/ (harga – biaya variabel)
ASPEK PRODUKSI

A. Kebutuhan Tenaga Kerja


Nawwasena Coffee melibatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kompetensi
berdasarkan kebutuhan produksi. Hal ini dilakukan agar proses produksi berjalan dengan
efektif dan sesuai perencanaan. Berikut adalah rencana kebutuhan tenaga kerja dari
Nawwasena Coffee :
1. Manajer
Menangani segala urusan terkait manajerial, mulai dari kontrol produksi hingga
pengelolaan dan dokumentasi keuangan
2. Barista
Menangani produksi menu dan melayani pelanggan, serta memastikan kondusifitas area
kedai kopi (area produksi dan area kustomer). Dibutuhkan 2 orang barista untuk
menangani jam operasional kedai kopi (dibagi dalam 2 shift kerja)
3. Pemasaran
Menangani kegiatan pemasaran dan produksi konten yang akan digunakan untuk
pemasaran produk

B. Kebutuhan Produksi
1. Perlengkapan Bar dan Dapur
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total Harga

1 Mesin Espresso Simonelli Oscar II 1 Rp. 22.000.000 Rp. 22.000.000


2 Espresso Grinder MRN-X016 1 Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000
3 Kettle Pour Over 950 ml 1 Rp. 250.000 Rp. 250.000
4 Digital Thermometer 1 Rp. 55.000 Rp. 55.000
5 Ceramic Dripper Origami 01 2 Rp. 125.000 Rp. 250.000
6 Digital Scale Black Series 2 Rp. 125.000 Rp. 250.000
7 Brush Porta Cleaner 1 Rp. 55.000 Rp. 55.000
8 Espresso Coffee Tamper 58mm 1 Rp. 125.000 Rp. 125.000
9 Milk jug 350 ml black 1 Rp. 85.000 Rp. 85.000
10 Milk jug 600 ml black 1 Rp. 95.000 Rp. 95.000
11 Kitchen digital timer 2 Rp. 25.000 Rp. 50.000
12 Sendok coffee bean 2 Rp. 15.000 Rp. 30.000
13 Glass Server 600 ml 2 Rp. 180.000 Rp. 360.000
14 Apron 2 Rp. 75.000 Rp. 150.000
15 Blind Basket fo back flush 1 Rp. 60.000 Rp. 60.000
16 Oven listrik Midea (putih) 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
17 Panci deep fryer 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
18 Perlengkapan dapur dan bar lainnya 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Total Rp. 27.015.000,-

2. Barang Habis Pakai


No. Nama Barang Jumlah Harga Total Harga
Satuan
1 V60 Paper Filter 01 1 Rp. 40.000 Rp. 40.000
2 Declare powder mechine cleaner 500gr 1 Rp. 280.000 Rp. 280.000
3 Paper cup + lid (paket isi 500 cup) 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
4 Cup take away16 oz (paket isi 500 cup) 1 Rp. 350.000 Rp. 350.000
5 Sedotan steril (pack) 1 Rp. 40.000 Rp. 40.000
6 Tisu (pack) 6 Rp. 16.000 Rp. 96.000
7 Plastik take away single cup 10 Rp. 5.000 Rp. 50.000
8 Plastik take away double cup 10 Rp. 5.000 Rp. 50.000
9 Paper tray isi 50pcs 2 Rp. 30.000 Rp. 60.000
10 Paper bag isi 30 pcs 2 Rp. 30.000 Rp. 60.000
Total Rp. 1.526.000

3. Bahan Baku
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total Harga
1 Coffee blend full arabica 1 kg 2 Rp. 160.000 Rp. 320.000
2 Coffee blend 70:30 1 kg 2 Rp. 120.000 Rp. 240.000
3 Arabica Gayo 200 gr 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
4 Arabica Pulu Pulu 200 gr 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
5 Arabica Solok 200 gr 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
6 Vanilla syrup 1 L 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
7 Caramel syrup 1 L 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
8 Almod syrup 1 L 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
9 Belgian Dark Chocolate Powder 1 kg 1 Rp. 130.000 Rp. 130.000
10 Matcha Powder 1 kg 1 Rp. 180.000 Rp. 180.000
11 Red Velvet Rich Powder 1 kg 1 Ro. 130.000 Rp. 130.000
12 Orange concentrate sunquick 330 ml 1 Rp 35.000 Rp. 35.000
13 Guava concentrate double fresh 1 Rp. 45.000 Rp. 45.000
14 Pineapple syrup marjan 1 Rp. 17.000 Rp. 17.000
15 Strawberry syrup marjan 1 Rp. 17.000 Rp. 17.000
16 Black tea goalpara 2 Rp 20.000 Rp. 40.000
17 Lychee kaleng 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000
18 Buah lemon 1 kg 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000
19 Whipping cream cair 4 Rp. 60.000 Rp. 240.000
20 Susu fresh milk greenfield (pack) 1 Rp. 270.000 Rp. 270.000
21 Kental manis Frisian Flag pouch 560gr 6 Rp. 17.000 Rp 102.000
22 Risoles rasa mayo frozen 10 Rp 4.000 Rp. 40.000
23 Risoles rasa keju mozarella frozen 10 Rp. 4.500 Rp 45.000
24 Frozen kentang goreng 1 kg 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
25 Saus tomat sachet Delmonte 2 Rp. 8.000 Rp 16.000
26 Saus sambal sachet Delmonte 2 Rp 8.000 Rp. 16.000
27 Paket bumbu dapur 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
28 Minyak goreng 2 L 1 Rp. 40.000 Rp. 40.000
Total Rp. 2.598.000

4. Lain-lain
No Keterangan Jumlah
1 Promosi Rp. 1.000.000
2 Kas awal Rp. 2.000.000
Total Rp. 3.000.000

Berdasarkan rincian tersebut, Nawwasena Coffee membutuhkan dana sebesar Rp.


34.139.000 yang akan digunakan sebagai operasional awal.
ASPEK MANAJEMEN

A. Alur Kerja
Nawwasena Coffee akan dioperasikan oleh 2 barista yang bekerja secara shift, yang
dimulai pada pukul 09.30 hingga pukul 16.30 untuk shif pertama dan pukul 15.30 hingga 22.30
untuk shift kedua. Sementara jam buka Nawwasena Coffee dimulai pukul 10.00 hingga 22.00
(12 jam) pada hari Sabtu hingga Kamis, sedangkan hari Jumat digunakan sebagai hari libur
bersama. Waktu operasional dan jumlah tenaga kerja akan ditinjau ulang seiring perkembangan
usaha dalam kurun waktu tertentu.
Setiap shift bertanggungjawab atas laporan omzet kepada manajer. Penghitungan omzet
dilakukan pada 30 menit terakhir sebelum shift berakhir. Hasil laporan omzet yang
disampaikan akan dikumpulkan oleh manajer dan akan disampaikan hasil perolehan omzet
dalam sepekan kepada owner.
Laporan omzet akan dikelola menjadi laporan keuangan lengkap dengan perhitungan
laba dan pembagian keuntungan antara owner sebagai pemilik modal dengan rekanan yang
menjalankan unit usaha.

B. Resiko dan Hambatan


Berikut adalah resiko-resiko yang berpotensi muncul dalam usaha Nawwasena Coffee :
1. Brand yang belum dikenal masyarakat
Nawwasena Coffee yang merupakan usaha baru belum dikenal oleh masyarakat luas,
sehingga hal ini akan mempengaruhi tingkat penjualan di bulan-bulan awal karena masih
sedikit pelanggan yang datang.
2. Kualitas Produk dan Pelayanan
Kualitas produk dan pelayanan merupakan faktor yang sangat krusial dan penting dalam
usaha di bidang kuliner karena secara tidak langsung berpengaruh terhadap reputasi bisnis
tersebut. Apabila produk yang dihasilkan kualitasnya tidak konsisten dan pelayanan yang
diberikan tidak memuaskan, maka akan menghasilkan kesan yang buruk dalam benak
konsumen. Resiko bisnis yang dihadapi adalah ketidakpatuhan karyawan akan standar
yang sudah ditetapkan sehingga merugikan bisnis itu sendiri.
3. Menu yang kurang variatif
Menu yang tidak bervariasi dapat mempengaruhi konsumen dan menyebabkan mereka
merasa cepat bosan. Hal ini disebabkan karena manajerial kurang responsif terhadap
permintaan pasar yang mengakibatkan penurunan permintaan karena kejenuhan pelanggan
terhadap produk yang ditawarkan.
4. Permasalahan pemasok
Segala bentuk kerjasama pastinya akan muncul masalah, baik dalam skala besar maupun
kecil, termasuk dengan masalah pemasok misalnya, keterlambatan pengiriman bahan baku
atau kurangnya pasokan yang sudah dipesan sehingga mengganggu kegiatan operasional.
5. Munculnya pesaing baru dan inovasi produk dari pesaing
Bisnis kuliner adalah suatu bidang bisnis yang mudah ditiru oleh siapapun. Munculnya
pesaing baru dan inovasi pesaing yang sudah ada dapat memberikan inovasi dan
menangkap permintaan konsumen dengan baik, terlebih lagi bisnis kedai kopi mudah
untuk dijalankan. Hal ini mengakibatkan pangsa pasar menjadi berkurang sehingga perlu
adanya strategi guna mengatasi dampak yang diberikan pesaing baru terhadap pasar yang
kita miliki sekarang.
6. Bahan baku relatif fluktuatif
Tingkat inflasi mempengaruhi semua kegiatan dalam menjalankan suatu bisnis, termasuk
naiknya harga pasar. Harga bahan baku yang digunakan oleh Nawwasena Coffee dapat
berubah sewaktu-waktu mengikuti harga pasar. Yang menjadi ancaman adalah apabila
harga bahan baku utama seperti kopi dan susu mengalami kenaikan, sehingga akan terjadi
peningkatan pada biaya produksi. Perubahan harga yang tidak tentu ini adalah salah satu
tantangan bagi Nawwasena Coffee dalam menentukan harga jual dan ini sangat
berpengaruh kepada pendapatan usaha.
7. Kualitas sumber daya manusia
Sumber daya manusia atau karyawan yang tidak bekerja secara maksimal dapat
mempengaruhi kinerja dan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Tidak semua karyawan
yang bekerja di Nawwasena Coffee telah memiliki pengalaman dan memiliki perilaku
yang baik. Kinerja karyawan yang tidak maksimal menjadikan hambatan untuk
Nawwasena Coffee dalam proses bisnisnya. Hal ini dapat merusak reputasi Nawwasena
Coffee jika kesalahan sampai pada konsumen.

C. Pengendalian
Adapun tindakan yang dapat dilakukan sebagai pengendalian resiko dan hambatan yang
muncul, antara lain :
1. Meningkatan promosi baik secara langsung maupun media sosial dan influencer.
Diskon kepada pelanggan juga menjadi media promosi agar pelanggan turut
memberikan rekomendasi kepada sejawatnya untuk datang ke Nawwasena Coffee.
2. Setiap sajian yang ada di Nawwasena Coffee menggunakan bahan yang berkualitas.
Kontrol rasa dan tanggal kadaluarsa menjadi hal yang wajib dilakukan.
3. Perlu dilakukan research dan development (R&D) terhadap produk, baik yang sudah
ada maupun yang baru agar produk yang disajikan masih relevan dan sesuai dengan
selera pasar.
4. Kerja sama dengan pemasok harus selalu dikaji ulang dan dipertegas agar pasokan tetap
konsisten
5. Fokus pada kelebihan dan ciri khas brand, sehingga meski jumlah pesaing meningkat
namun brand value tetap terjaga
6. Penyesuian jumlah laba akan dilakukan selama masih relevan dengan perhitungan,
sehingga tidak mengubah harga yang dibebankan kepada pelanggan. Namun jika
fluktuasi tidak relevan, maka perlu dilakukan penggantian bahan baku yang lebih
murah namun memiliki kualitas yang sama.
7. Merekrut karyawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab atas
pekerjaannya serta memberikan pelatihan berkala agar skill setiap karyawan terus
meningkat.
PERENCANAAN FINANSIAL

A. Perkiraan Finansial
Sebagai proyeksi awal finansial Nawwasena Coffee, membutuhkan modal sebesar Rp.
34.139.000 yang akan digunakan sebagai operasional awal usaha, termasuk pembelian
perlengkapan produksi dan bahan baku. Modal tersebut akan dikelola sebagai produk yang
dijual kepada pembeli.
Untuk menentukan usaha mengalami keuntungan atau kerugian, maka dilakukan
pencatatan perkiraan laba-rugi dalam 1 tahun.
a. Proyeksi penjualan :
- target penjualan harian : Rp. 540.000
- target penjualan bulanan : Rp. 14.040.000
- target penjualan tahunan : Rp 168.480.000
Dengan target tersebut, diasumsikan penjualan harian mencapai 30 item dengan harga
rata-rata per item Rp 18.000.
b. Proyeksi biaya produksi (dalam bulan) :
- Bahan baku : Rp. 4.680.000
- Listrik : Rp. 300.000
- Gas : Rp. 100.000
- Gaji karyawan : Rp. 2.600.000
- Lain-lain : Rp. 400.000
Total biaya produksi dalam 1 bulan diperkirakan Rp. 8.080.000 atau Rp. 96.960.000
dalam 1 tahun penjualan.
c. Proyeksi laba
Laba kotor dalam 1 bulan diproyeksikan sebesar Rp. 5.960.000 atau Rp. 71.520.000 dalam
1 tahun penjualan. Dari laba kotor yang diperoleh, maka akan dialokasikan sebesar 20%
nya atau Rp. 1.192.000 (Rp. 14.304.000 per tahun) untuk unit usaha dan digunakan sebagai
pengembangan usaha.
Selanjutnya sisa laba tersebut akan dibagi kepada dua pihak, yaitu; rekanan sebagai
pengelola manajemen sebesar 60% dan owner sebagai pemilik modal sebesar Rp 40%.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melihat dan mempelajari business plan dari Nawwasena Coffee ini,
dapat disimpulkan bawah Nawwasena Coffee memiliki potensi usaha yang layak dijalankan
dan sukses. Dengan mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat kekuatan,
mengatasi kelemahan, memanfaatkan peluang, dan menghadapi ancaman, coffee shop ini dapat
menarik pelanggan yang loyal dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan.
Kami berharap kerja sama ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan
sehingga menciptakan iklim usaha yang sehat dan terus berkembang. Dengan demikian, unit
usaha Nawwasena Coffee tidak hanya bermanfaat untuk mendatangkan keuntungan financial,
namun juga membawa manfaat dengan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka
pengangguran di Kabupaten Klaten.

Anda mungkin juga menyukai