Desa Purisemanding merupakan desa yang terletak di Kecamatan
Plandaan Kabupaten Jombang, Desa Purisemanding ini mempunyai 7 Dusun diantaranya: Ngrembyong, Puri A, Puri B, Bululowo, Ngayun, Semanding dan Turi. Masyarakat di Desa tersebut sangatlah beragam dan adanya keberagaman tersebut menjadi sebuah ciri khas mereka dengan masyarakat lainnya dalam aspek mata pencaharian, Lembaga Pendidikan, Adat istiadat dan lain-lain. 1. Mata pencaharian Secara garis besar, Desa purisemanding berupa tanah dataran dengan struktur tanah lempug berpasir. Dengan kondisi tanah seperti ini, banyak sekali dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bertani atau bercocok tanam. Luasnya lahan pertanian di Desa ini menjadi keunggulan dibidang pertanian. Hasil pertanian di Desa ini sangat beraneka ragam, pada musim kemarau banyak petani yang memanfaatkan lahannya untuk menanam tembakau, jagung, cabai dan blewah. Tanaman blewah (garbis) merupakan tanaman yang menonjol dan pernah menjadi primadona masyarakat karena hasilnya bisa berlipat ganda. Akan tetapi akhir-akhir ini tanaman blewah sudah tidak terlihat lagi, karena tanaman tersebut diserang oleh hama tikus. Sehingga para petani pindah untuk menanam tembakau, dan saat ini tanaman tembakau juga menjadi salah satu mata pencaharian yang menonjol di Desa ini. Selain itu, ada juga sebagian masyarakat yang menanam jagung dan cabai. Pada tanaman jagung ini, kami dari KKN IAIN Kediri berinisiatif untuk memanfaatkan jagung tersebut untuk dijadikan minuman bergizi yaitu susu jagung dengan mengadakan pelatihan pembuatan susu jagung. 2. Lembaga Pendidikan Lembaga Pendidikan di Desa Purisemanding menurut peneliti sudah cukup baik, baik dari fasilitas sekolah, guru dan siswa. Di desa ini memiliki pendidikan formal yaitu PAUD, TK dan SD. Kedua lembaga pendidikan tersebut berada di Dusun Puri A dan Ngayun. Di Desa ini mempunyai 2 Sekolah Dasar yaitu SDN Purisemanding 1 dan Purisemanding 2. Selain pendidikan formal juga ada pendidikan nonformal seperti TPQ. TPQ tersebut terdapat di empat Dusun, yaitu di dusun Puri A, dusun Ngayun, dusun Turi dan dusun Bululowo. Keempat tersebut dikatakan juga cukup baik, akan tetapi untuk jumlah tenaga pengajar kurang. Sehingga kami juga turut membatu untuk mengajar di TPQ tersebut. 3. Adat Istiadat Masyarakat Desa Purisemanding mempunyai adat istiadat atau kebiasaan tersendiri, seperti megengan, yaitu salah satu kebiasaan yang dilakukan sebelum puasa ramadhan. Selain megengan, ada juga sedekah bumi yang dilaksanakan setahun sekali yang bertempat di Punden atau sumber mata air yang merupakan suatu acara adat jawa yang melambangkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hasil bumi berupa segala bentuk hasil dari bumi tersebut. Acara sedekah bumi ditandai dengan nasi tumpeng yang sudah didoakan oleh sesepuh adat setempat kemudian dimakan secara ramai-ramai oleh masyarakat yang menghadiri acara sedekah bumi tersebut. 4. Keagaman Mayoritas masyarakat di Desa ini memeluk agama Islam. Masyarakat di Desa ini sudah begitu memahami tentang agama yang mereka anut, Mereka sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan- kegiatan keagamaan seperti; dibaan, yasiinan, tahlilan dll. Remaja, bahkan lansia pun juga tidak malu untuk mendalami tentang agama Islam. Di Desa ini, sebagian masyarakat mengikuti Thariqah Shiddiqiyah dan Thariqah Kautsariyah. Di dalam pendidikan nonformal seperti TPQ juga banyak yang berantusias dari santri TPQ, ustadz ustadzah bahkan orangtua pun juga mendukung anaknya untuk mendalami ilmu agama Islam. 5. Sumber Mata air Di Desa Purisemanding ini, terdapat sumber mata air atau masyarakat menyebutnya dengan istilah Punden. Punden tersebut terletak di Dusun Puri B. Bangunan tersebut berbentuk sumur dalam dan tempat kamar mandi kuno yang berdekatan, di sekeliling sumur dan kamar mandi kuno tersebut di pagari dengan bambu-bambu. Menurut masyarakat sekitar setelah peneliti mencari informasi, bahwa sekarang tempat ini dikeramatkan oleh warga, pada zaman dahulu digunakan warga untuk mandi dan tempat tersebut merupakan satu-satunya sumber mata air di Desa ini. Di punden tersebut terdapat dua pohon besar yang juga menjadi pohon keramat karena di bawah pohon tersebut ada sesaji-sejaji. Sekarang sumber mata air tersebut digunakan untuk saluran PDAM yang digunakan untuk dusun Puri A dan dusun Puri B. Dan punden tersebut digunakan untuk tempat acara-acara adat seperti sedekah bumi.