Watara
Watara atau jagung merupakan salah satu bahan
makanan pokok yang sampai sekarang masih
digunakan sebagai makanan utama mereka.Keadaan
tanah dan lahan yang kering membuat banyak
masyarakat menggunakan jagung sebagai sumber
makanan utama.Selain itu alasannya adalah karena
watara dipercaya memiliki kandungan gizi yang baik
dan mampu menyembuhkan penyakit seperti gula
darah dan mampu menambah energi.
Kaparak
Merupakan makanan yang berupa serbuk
halus dari jagung yang telah digiling dan
kemudian dicampurkan dengan parutan
kelapa muda dan gula yang disangrai sampai
berwarna kecoklatan.
Watara Pi’a
Merupakan jagung yang ditumbuk halus
hingga kulitnya keluar kemudian dimasak
bersamaan dengan beras.
Ro’o Luwa
Pembuatan Ro’o Luwa memiliki waktu yang agak
lama karena sayur atau daun ubi tersebut harus benar-
benar masak,karena jika tidak akan menyebabkan
sakit perut.Membuat Ro’o Luwa menggunakan daun
ubi yang agak muda agar tidak memakan waktu yang
lama saat memasaknya.Daun ubi yang sudah dipetik
dibersihkan dan ditumbuk bersamaan dengan satu
genggam beras bersih,jahe,bawang putih dan bawang
merah.Alat yang digunakan untuk menumbuk
bernamalesung dan alu.Setelah daunubi itu sudah
sangat halus maka diangkat dan dimasukkan kedalam
air yang telah mendidih.Api yang digunakan harus
stabil agar seluruh daun ubi itu masak secara
merata.Namun,setelah daun ubi dimasukkan maka
13 BUDAYA LAHAN KERING KEPULAUAN DAN
PARIWISATA
biarkan periuk dalam keadaan terbuka,jangan ditutup
karena jika ditutup maka hasilnya nanti akan terasa
pahit.Jika daun ubi sudah sedikit masak maka
masukkanlah santan kelapa perasan kedua kemudian
diaduk dan jika sudah mendidih maka masukkan
kembali santan kelapa perasan pertama.Setelah sudah
mendidih dan pastikan tidak tercium bau santan
kelapa,maka masukkan garam sebagai penyedap rasa
dan Ro’o Luwa siap untuk dinikmati.
Kaparak
Pertama-tama jagung yang telah digiling dibersihkan
atau ditapis berulang-ulang.Setelah ditapis hingga
bersih ada
Namun,untuk membuat kaparak jenis jagung yang
digunakan adalah jagung yang sangat halus atau biasa
disebut pa’u jagung.Setelah itu pa’u ini disangrai
menggunakan periuk atau kuali tanah diatas tungku
api yang sedang.Pa’u jagung ini harus disangrai tanpa
berhenti agar tidak ada pa’u yang menggumpal dan
hangus atau kehitaman.Setelah pa’u sudah mulai
Ok’kulla
Proses membuat Ok’kulla ini bisa dibilang cukup
rumit,karena prosesnya yang memakan waktu yang
sangat lama.Ubi yang telah di kupas bersih kemudian
ditumbuk atau diparut hingga halus.Namun jenis ubi
yang digunakan adalah ubi yang berwarna puti atau
dikenal dengan sebutan luwa kaka.Setelah ubi ini
diparut halus maka dicampurkan dengan parutan
kelapa tua dan garam secara
Luwa Pi’a
Cara membuatnya cukup mudah karena cukup
membersihkan ubi yang ingin dimasak,ubi yang
digunakan adalah ubi yang berwarna kuning.Setelah
bersih maka dipotong seperempat dan dimasukkan
kedalam dandang atau periuk yang telah diisi dengan
air mendidih.Setelah ubi sudah mulai masak maka
masukkan gula pasir sesuai selera,jika sekarang
memakai gula pasir,maka masyarakat dulu
menggunakan irisan tebu sebagai pemanis.
Luwa Min’naka
Semua jenis ubi yaitu ubi yang berwarna kuning
ataupun berwarna putih dapat digunakan.Kemudian
ubi dikupas kulitnya dan dicuci bersih menggunakan
air.Setelah itu ubi dibelah menjadi dua
bagian,fungsinya agar dapat diiris dengan mudah
nantinya.selanjutnya,ubi tersebut diiris dengan ukuran
kira-kira 1 atau 2 cm.Setelah itu semua ubi tersebut
BAB IX
Tabelo
Tabelo merupakan salah satu aksesoris wanita yang
digunakan diatas dahi dengan bentuk seperti tanduk
kerbau.Tabelo ini digunakan sebagai lambang
penghormatan kepada leluhur perempuan.
Mamuli