“MANAJEMEN KOPERASI”
Kelompok :
Marcel Wangarry 16061102204
Vieliany Doodoh 16061102227
Hillary Saroinsong 16061102217
Angelina Sampow 16061102233
Febrianto Alfero 16061102228
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan kasih dan sayang-nya kepada kita, sehingga bisa menyelesaikan Tugas Laporan
ini.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen yang telah
menuntun serta teman-teman kelompok sekalian yang telah bekerja sama membantu,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Tujuan dari penyusunan laporan tugas lapangan ini guna memenuhi salah satu syarat
tugas mata kuliah “Manajemen Koperasi”. Kami di percayakan mengambil topik ini dengan
tujuan dapat memberikan informasi dan analisis lebih mendalam lagi bagaimana tentang
koperasi unit desa bergerak di bidang jasa.
Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, untuk itu besar
harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
laporan kami ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Undang–Undang tentang perkoperasian (UU No. 25 Tahun 1992) menjabarkan koperasi
sebagai badan usaha dan badan hukum yang beranggotakan orang perseorangan. Pada
UndangUndang tersebut menjelaskan komposisi modal yang dimiliki koperasi hanya sebatas
bidang sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Sehubungan dengan koperasi sebagai badan
usaha maka koperasi harus berusaha untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin
sekaligus sebagai sarana untuk mensejahterakan anggotanya dalam permasalahan
perekonomian nasional, regional maupun pada skala lokal, yang mampu memberikan peran
positif kepada semua pihak.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan
atau koperasi. Pengukuran tersebut, misalnya dapat digunakan untuk menilai suatu
perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Pengukuran kinerja
diperlukan suatu konsep yang menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dan non
keuangan agar dapat membangun kapabilitas yang dimiliki demi kepentingan jangka panjang
dan keterbatasan dalam manajemen tradisonal
A. LATAR BELAKANG
Koperasi Unit Desa (KUD) Wenang adalah suatu Koperasi yang bergerak di bidang
jasa yang beranggotakan 6.918 orang berdasarkan data 2016 sampai saat ini. Wilayah
kerja KUD ini biasanya mencangkup satu wilayah Kabupaten Minahasa.
Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2)
disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar dapat menjadi pusat layanan
kegiatan perekonomian di daerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui
program lintas sektoral.
Dalam menjalankan usaha koperasi ini, KUD diarahkan pada jasa yang berkaitan
langsung dengan kepentingan masyarakat baik itu untuk menunjang kebutuhan rumah
tangga maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan masyarakat beraneka ragam, maka
koperasi mempunyai beberapa bidang jasa, misalnya unit elpiji 3 kg, unit kontraktor BBM,
unit penyedotan air kotor (tinja), unit pupuk bokhasi, unit bengkel, unit perikanan, unit
simpan pinjam tapi sudah ditiadakan 10 tahun yang lalu.
Usaha atau kegiatan yang sifatnya musiman/sementara atau sifatnya kerjasama, tidak
turut mengolah secara langsung, hanya mengharapkan jasa, tidak perlu dibentuk sebagai
unit, namanya tetap usaha, misalnya sewa/kontrak/komisi. Akan tetapi kalau usaha
tersebut sifatnya kontinu (terus menerus) itu memerlukan penanganan secara khusus dan
personil yang mengelolanya pun secara khusus dan kontinu, maka hal itu baru harus
dibentuk unit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian KUD ?
2. Dasar Hukum KUD, juga KUD yang dikunjungi ?
3. Dasar pembentukan unit usaha ?
4. Struktur unit usaha ?
5. Faktor-faktor keberhasilan usaha ?
C. TUJUAN
- Untuk mengetahui tentang KUD.
- Untuk mengetahui dasar-dasar hukumnya.
- Untuk mengetahui cara pembentukan suatu usaha.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Inpres No. 2 Tahun 1978 pasal 4, menyebutkan: Koperasi unit desa sebagai
pusat pelayanan berbagai kegiatan perekonomian pedesaan memiliki fungsi perkreditan,
penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi barang-barang keperluan sehari-hari dan
jasa-jasa lainnya. Pengolahan dan pemasaran hasil produksi serta kegitan perekonomian
lainnya.
Menurut Inpres No.4 Tahun 1984, “KUD dibentuk oleh warga desa di suatu desa satu
kelompok desa-desa yang disebut unit desa yang merupakan satu kesatuan ekonomi.”
(Hendrojogi, 1985:16)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa KUD terdiri dari beberapa
desa dalam satu kecamatan yang merupakan satu kesatuan potensi ekonomi. Dan apabila
potensi ekonomi dalam kesaru kecamatan memungkinkan dapat dibentuk lebih dari satu
KUD. Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan
kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pelayanan Jasa. Beberapa usaha
KUD, antaralain:
- Menyalurkan unit elpiji 3 kg, unit kontraktor BBM, unit penyedotan air kotor (tinja),
unit bengkel, unit perikanan,
- Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk bokhasi, serta di unit perikanan.
BAB III
PEMBAHASAN
Diambil inti bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat
layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu
melalui program lintas sektoral. Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam, maka usaha
koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang usaha.
KUD Wenang berbadan hukum Koperasi Indonesia dengan No.1851 B/BII/V/P sejak
tahun 1987 dengan alamat Jl.Pomorow, Tikala Baru, Kota Manado. Telp (0431) 867590.
Perkembangan unit usaha. Unit usaha yang masih relatif kecil susunan spersonilnya
masih sederhana, wewenang dan tanggung jawabnya masih kecil. Akan tetapi kalau unit
usaha sudah besar dan kegiatannya sudah meluas, maka susunan personil tesebut
disesuaikan dengan banyaknya volume kegiatan dan bagian – bagian. Struktur unit usaha
terdiri dari bagian-bagian personil yang disusun menurut fungsi dan tugas untuk
menunjukkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil sesuai dengan
bagian-bagiannya. Serta tata hubungannya didalam unit usaha, personil yang menduduki
jabatan dinilai berdsarkan kemampuan dan kecakapan masing-masing personil. Batas
wewenang dan tanggung jawab tergantung pada ruang lingkup tugas masing-masing
personil dalam unit. Artinya masing-masing karyawan harus dapat mempertanggung
jawabkan tugas dan wewenang yang di limpahkan kepadanya sesuai tugas yang di
laksanakannya. Susunan struktur unit usaha disusun menurut keadaan yang berdasarkan
fungsi pokok unit usaha yang sedang dijalankan dan disusun menurut kebutuhan serta bisa
dirubah disesuaikan menurut bagian laian boleh ditambah.
Susunan struktur unit usaha baik volumenya masih kecil maupun sudah besar, dasar
penyussunan strukturnya adalah sama, yang bertitik tolak pada fungsi pokok unit usaha itu
sendiri. Artinya apa yang menjadi fungsi pokok unit tersebut itulah yang menjadi bagian-
bagian dari unit usaha.
RAT
PENGURUS PENGAWAS
MANAGER
KTU
Adm
Adm Anggota KASIR
Pembukuan
KETUA
EllyDAN
ANGGOTA Sepang
MASYARAKAT
WAKIL KETUA
Marten Lombogia
ada beberakpa faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan Koperasi Unit Desa
Wenang diantaranya yaitu : Faktor internal, yakni faktor peran serta anggota, aktivitas dan
sumber daya manusia serta faktor eksternal terhadap kinerja KUD. Ini dapat
diinterpretasikan bahwa peran serta anggota merupakan faktor penentu terhadap kinerja
KUD Wenang, Berarti pada setiap kegiatan pengelola harus melibatkan anggota secara
aktif jika ingin KUD berhasil, seperti membuat perencanaan, meningkatkan modal koperasi
dengan cara meningkatkan partisipasi anggota dalam proses pemupukan modal, dll. Pada
dasarnya orang masuk suatu badan usaha dengan tujuan mendapatkan manfaat.
Faktor aktivitas berupa perputaran modal kerja merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap efektivitas manajemen KUD di desa Mekarsari dalam mencetak nilai penjualan
dengan mengunakan modal kerja serta mengubah penjualan itu menjadi keuntungan.
Karenanya periode perputaran modal kerja dimulai dari saat di mana kas diinvestasikan
dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi menjadi kas.
Namun perlu diingat bahwa makin pendek periode perputaran modal kerja berarti makin
cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya sehingga dapat meningkatkan
keuntungan. Sebaliknya makin panjang periode perputaran modal kerja berarti makin
lambat perputarannya atau makin rendah tingkat perputarannya sehingga dapat menurunkan
keuntungan.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan pada bab sebelumnya peneliti menarik
kesimpulan bahwa kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Wenang yaitu perspektif proses bisnis
internal dinilai baik dan efisien, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dinilai baik, perspektif
pelanggan dinilai baik dan memuaskan, serta perspektif keuangan yang dinilai dari tiga rasio
keuangan adalah tidak baik. Proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
serta perspektif pelanggan menunjukkan kinerja yang baik.
Koperasi unit desa sebagai satu bentuk koperasi harus tunduk pada Undang-Undang
Nomor 12/1967 dan Undang-Undang Nomor 25/1992 dan berstatus badan hukum. Kegiatan
BUUD dan KUD masih banyak tergantung kepada kemudahan-kemudahan dari pemerintah
seperti penyaluran sarana produksi perikanan, penyaluran gas elpiji, dan kegiatan lain
berdasarkan inisiatif KUD sendiri.