Anda di halaman 1dari 22

PENGAJUAN PENDIRIAN

BADAN USAHA MILIK


DESA (BUMDes)
Disampaikan oleh:
AGUSTONI PUJIANTO, M.Pd.
KEPALA URUSAN PERENCANAAN
DESA KANTAN MUARA
DASAR HUKUM
 UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN
DAERAH; PASAL 213
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN No. 72 TAHUN 2005 TENTANG DESA:
PASAL 78 & PASAL 79
 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 39 TAHUN 2010
 UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
 PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015
APA ITU BUMDes
A. BUM Desa merupakan salah satu strategi kebijakan untuk menghadirkan
institusi negara (Kementerian Desa PDTT) dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara di Desa (selanjutnya disebut Tradisi Berdesa).
B. BUM Desa merupakan salah satu strategi kebijakan membangun Indonesia
dari pinggiran melalui pengembangan usaha ekonomi Desa yang bersifat
kolektif.
C. BUM Desa merupakan salah satu strategi kebijakan untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia di Desa.
D. BUM Desa merupakan salah satu bentuk kemandirian ekonomi Desa dengan
menggerakkan unit-unit usaha yang strategis bagi usaha ekonomi kolektif
Desa.
TUJUAN BUMDes
a. Meningkatkan perekonomian Desa;
b. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk
kesejahteraan Desa;
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan
potensi ekonomi Desa;
d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa
dan/atau dengan pihak ketiga;
TUJUAN BUMDes …………(2)
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga;
f. Membuka lapangan kerja;
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi Desa; dan
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan
Pendapatan Asli Desa.
PERTIMBANGAN PENDIRIAN BUMDes
A. Inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat Desa;
B. Potensi usaha ekonomi Desa;
C. Sumberdaya alam di Desa;
D. Sumberdaya manusia yang mampu mengelola BUM Desa;
dan
E. Penyertaan modal dari Pemerintah Desa dalam bentuk
pembiayaan dan kekayaan Desa yang diserahkan untuk
dikelola sebagai bagian dari usaha BUM Desa.
JENIS-JENIS USAHA BUMDes
 Pelayanan umum (serving)
 Penyewaan (renting)
 Perantara (brokering)
 Berproduksi dan/atau berdagang (trading)
 Bisnis keuangan (financial business)
 Usaha bersama (holding)
BENTUK ORGANISASI BUM Desa
 BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang
berbadan hukum.
 Unit usaha yang berbadan hukum dapat berupa lembaga
bisnis yang kepemilikan sahamnya berasal dari BUM Desa
dan masyarakat.
KLASIFIKASI UNIT USAHA BUMDes:
A. Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal, dibentuk
berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan
modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas; dan

B. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60


(enam puluh) persen, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan tentang lembaga keuangan mikro.
KEPENGURUSAN
a. Penasihat;
b. Pelaksana Operasional; dan
c. Pengawas.
A. PENASEHAT

Penasihat dijabat secara ex officio oleh Kepala


Desa yang bersangkutan.
B. PELAKSANA OPERASIONAL
Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
a) Masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b) Berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
c) Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap
usaha ekonomi Desa; dan
d) Berpendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau
Sederajat;
B. PELAKSANA OPERASIONAL …………(2)
 DIREKTUR ;
 SEKRETARIS;
 BENDAHARA;
 KEPALA UNIT USAHA;
 PEGAWAI/PEKERJA.
B. PELAKSANA OPERASIONAL …………(3)
 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DESA NO. 6 TAHUN 2014 PASAL
64 POIN (g) KETUA/ANGGOTA BPD TIDAK DIPERKENANKAN MENJADI
PELAKSANA PROYEK DESA. OLEH KARENA ITU BPD, DILARANG
MENJADI PELAKSANA OPERASIONAL DI BUMDes, KARENA BUMDes
MASUK DALAM KATEGORI PROYEK DESA.
 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DESA NO. 6 TAHUN 2014 PASAL
51 POIN (i) BERBUNYI: DILARANG MERANGKAP JABATAN BAGI
PERANGKAT DESA. NAMUN, BERDASARKAN PERMENDES NOMOR 4
TAHUN 2015 TENTANG SYARAT UNTUK MENJADI PELAKSANA
OPERASIONAL BUMDes, MAKA PERANGKAT DESA MASIH
BERPELUANG UNTUK MENJADI PELAKSANA OPERASIONAL, DENGAN
CATATAN MEMENUHI 4 POIN UTAMA SYARAT YANG SUDAH
DITETAPKAN DALAM PERMENDES TERSEBUT.
C. PENGAWAS
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Anggota.
ALOKASI HASIL USAHA BUMDes
Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang
diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan
pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihak lain,
serta penyusutan atas barang-barang inventaris
dalam 1 (satu) tahun.
Pembagian hasil usaha BUM Desa ditetapkan
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUM Desa.
CONTOH BAGI HASIL:
 PENAMBAHAN MODAL USAHA : 20 %
 PENDAPATAN ASLI DESA : 30 %
 PENASEHAT : 7,5 %
 BADAN PENGAWAS : 7,5 %
 PELAKSANA OPERASIONAL : 20 %
 PENDIDIKAN DAN SOSIAL : 10 %
 CADANGAN :5%
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
BUM Desa
1. Pelaksana Operasional melaporkan pertanggung jawaban
pelaksanaan BUM Desa kepada Penasihat yaitu Kepala
Desa.
2. BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah
Desa dalam membina pengelolaan BUM Desa.
3. Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan tugas
pembinaan terhadap BUM Desa kepada BPD yang
disampaikan melalui Musyawarah Desa.
TAMBAHAN KHUSUS:
KEPENGURUSAN AKAN DITETAPKAN MELALUI SK
KEPALA DESA
PERDES MENGENAI BUMDes AKAN DI RANCANG
DAN DITETAPKAN SECARA BERSAMA ANTARA BPD
DAN APARATUR DESA
SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN
BUMDes AKAN DITUANGKAN DAN DITETAPKAN
DALAM AD-RT BUMDes
RENCANA BUMDes
JENIS USAHA : TRADING
UNIT USAHA : JUAL BELI HASIL BUMI
MODAL USAHA DAN LOKASI : Rp. 100.000.000,-
TARGET TERLAKSANA : TAHUN 2019

JIKA ADA USAHA LAIN YANG PROSPEK BISA DISAMPAIKAN


REFERENSI
 UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
 PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,
DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015
 BUKU PANDUAN: PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BUMDes; PUSAT
KAJIAN DINAMIKA SISTEM PEMBANGUNAN
 BUKU BUMDes: SPIRIT USAHA KOLEKETIF DESA; KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK
INDONESIA
 REFERENSI LAINNYA
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai