NDH : 23
Telah diperiksa dan disempurnakan berdasarkan masukan dan saran oleh mentor dan
coach untuk diseminarkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali yang akan
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2016.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI
APARATUR SIPIL NEGARA
Telah mengikuti seminar Laporan Aktualisasi Nilai – nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil
Negara di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali yang dilaksanakan pada tanggal
29 Maret 2016.
A.A. Rai Kartini, S.Sos., M.Si. Drs. Ida Bagus Anom, M.Pd.
NIP. 19680107 198809 2 001 NIP. 19551231 197903 1 125
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
berkat rahmat-Nya “Laporan Aktualisasi Nilai - nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
di Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana”
ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Laporan ini ditulis untuk memenuhi rangkaian prosedur pendidikan dan pelatihan
prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III. Keberhasilan penyusunan laporan
aktualisasi ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala
ketulusan hati diucapkan terimakasih kepada yang terhormat.
1. Bapak Dr. Ida Bagus Sedhawa, S.E., M.Si. sebagai Kepala Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Bali yang telah memberi dukungan dalam pengaktualisasian nilai
– nilai dasar Profesi Aparatur Sipil Negara;
2. Ibu A.A. Rai Kartini, S.Sos., M.Si. sebagai pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan memotivasi agar kegiatan yang diaktualisasikan senantiasa berjalan
dengan baik.
3. Bapak Drs. Ida Bagus Anom, M.Pd. sebagai penguji yang telah memberikan saran
dan dukungan terkait aktualisasi.
4. Bapak I Gede Ketut Suharsana, S.Sos. selaku Kasubbag Perencanaan Evaluasi dan
Pelaporan yang memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan nilai – nilai
dasar Profesi Aparatur Sipil Negara dan memberikan masukan tentang proses
pelaksanaannya di lapangan.
5. Panitia Diklat Prajabatan golongan III provinsi Bali tahun 2016 yang telah banyak
memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.
6. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta diklat prajabatan golongan III Kabupaten
Jembrana.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................ i
Lembar Persetujuan ........................................................................................ ii
Lembar Pengesahan ........................................................................................ iii
Kata Pengantar ................................................................................................ iv
Daftar Isi ......................................................................................................... v
Daftar Tabel .................................................................................................... vi
Daftar Gambar ................................................................................................ vii
Daftar Lampiran .............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ...................................................................... 2
1.3 Lokus Aktualisasi ......................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM AKTUALISASI
2.1 Teori Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara ................ 3
2.2 Profil Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan
Kebudayaan.................................................................................. 12
2.3 Gambaran Umum Tugas Jabatan Peserta Diklat.......................... 15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil
Negara ......................................................................................... 16
3.2 Jadwal Aktualisasi ....................................................................... 32
BAB IV HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
4.1 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi ................................................ 34
4.2 Pembahasan Kegiatan Aktualisasi .............................................. 36
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 55
5.2 Saran ............................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
4.1 Proses pengolahan dan input data yang diserahkan bidang-bidang untuk
4.3 Proses pengolahan dan input data yang diserahkan bidang-bidang untuk
Dapodik .................................................................................................... 46
vii
4.14Laporan monev dinas yang diserahkan ke Inspektorat ............................ 48
4.18Mencatat surat masuk dan surat keluar secara manual dalam buku register
4.19Buku register surat, bendel surat masuk dan surat keluar ........................ 52
penerbitannya ........................................................................................... 53
4.22Rak arsip dengan dokumen yang terpilah dan tertata di dalamnya ......... 54
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan
nilai dasar ANEKA, tugas pokok dan fungsi, serta visi misi dalam organisasi.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM AKTUALISASI
Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan
tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi : 1) Akuntabilitas;
2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat
disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut.
2.1.1 Akuntabilitas
4
Nilai-nilai sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel antara lain :
a. Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya komitmen
yang tinggi dalam melakukan pekerjaan);
b. Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan
kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan);
c. Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang – undang, kontrak, kebajikan, dan
peraturan yang berlaku);
d. Tanggung jawab/Responsibilitas (terbagi atas responsibilitas perseorangan dan
responsibilitas institusi);
e. Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi);
f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal – hal yang dapat
dipercaya);
g. Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas);
h. Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tanggungjawab); dan
i. Konsistensi (konsistensi menjamin kestabilan).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas
merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai oleh PNS.
2.1.2 Nasionalisme
5
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus
dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat
b. Memahami pluralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya
6
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Selanjutnya, perlu diketahui tentang nilai-nilai dasar etika publik
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Dimensi etika publik terdiri dari: 1) dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan; 2) dimensi
modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas; serta 3) dimensi
7
tindakan integritas publik (LAN, 2015:11). Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi
dasar untuk menjadi pelayan publik yang beretika. Etika publik menjadi sebuah
refleksi kritis yang mengarahkan nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan
kesetaraan yang dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi
teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami
etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat
cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif,
terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik
merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran,
solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari penguasa
menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari bahwa jabatan
publik adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya di dunia
namun juga di akhirat.
8
Mengacu pada TAP MPR NO.VI/MPR/2001 ada pokok-pokok etika
kehidupan berbangsa yaitu:
a. Etika sosial dan budaya
b. Etika politik dan pemerintahan
c. Etika ekonomi dan bisnis
d. Etika penegakan hukum yang berkeadilan
e. Etika keilmuan
f. Etika lingkungan.
9
Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang
tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti Korupsi adalah
tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung.
10
Ada 7 jenis korupsi menurut Syed Husin Alatas (LAN, 2014:17) yaitu:
1. Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal balik kedua pihak
yang sama-sama aktif demi keuntungan bersama;
2. Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada pihak pemberi untuk
menyuap demi kepentingan keselamatan diri dan koleganya;
3. Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang keuntungannya diharapkan
dimasa datang;
4. Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus kepada kerabatnya
dalam suatu kedudukan;
5. Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan individu dengan
memanfaatkan kelebihan pemahaman dan pengetahuannya sendiri;
6. Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi tindak korupsi
lainnya;
7. Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk mempertahankan
diri dari pemerasan.
11
kehidupan yang luas. Menurut LAN RI (2014:8) yang dikutip dari berbagai sumber,
dampak perilaku dan tindak pidana korupsi adalah sebagai berikut.
a. Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar
b. Harga infrastruktur lebih tinggi
c. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan
kemiskinan
d. Korupsi menurunkan investasi dan karenanya menurunkan pertumbuhan
ekonomi
e. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap arus investasi
asing
f. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkap korupsi yang relatif rendah selalu
menarik investasi lebih banyak dari pada negara rentan korupsi
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan
sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual
yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan
misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha
untuk mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
12
Yang dimaksud dengan layanan prima adalah layanan pendidikan yang:
1. tersedianya Layanan Pendidikan dasar dan menengah secara merata di seluruh
pelosok Kabupaten Jembrana;
2. terjangkaunya Layanan Pendidikan dasar dan menengah oleh seluruh lapisan
masyarakat;
3. berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan bermasyarakat, dunia usaha,
dan dunia industry;
4. setara bagi warga masyarakat Jembrana dalam memperoleh pendidikan
berkualitas dengan memperhatikan keragaman latar belakang sosial-budaya,
ekonomi, geografi, gender, dan sebagainya; serta
5. menjamin kepastian bagi masyarakat Jembrana untuk dapat mengenyam
pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan
dunia industri.
MISI
Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Jembrana, maka ditetapkan 8 (delapan) Misi sebagai berikut.
1. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan
2. Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan
3. Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevan Layanan Pendidikan
4. Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan
5. Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan
6. Pengembangan Kebudayaan Daerah dan Nasional
7. Mewujudkan Sarana prasarana Pariwisata yang memadai serta melestarikan
obyek dan daya tarik wisata
8. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral untuk pengembangan kepariwisataan
13
STRUKTUR ORGANISASI DINAS DIKPORAPARBUD BERDASARKAN
PERDA NO. 15 TAHUN 2011
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata
dan Kebudayaan
14
2.3 Gambaran Umum Tugas Jabatan Peserta Diklat
Peserta Diklat ditempatkan dibagian Sekretariat, sebagai Staf Subag Perencanaan,
Evaluasi, dan Pelaporan. Tugas Pokok dan fungsi sebagai Staf Subag Perencanaan,
Evaluasi, dan Pelaporan antara lain:
1. mengolah data usulan program Rencana kerja (Renja) Dinas Dikporaparbud,
2. mengolah data usulan program Rencana Kerja (Renja) Dinas Dikporaparbud,
3. mengolah data usulan program Penetapan Kinerja Dinas Dikporaparbud,
4. mengolah data usulan program LKPJ dan LPPD Dinas Dikporaparbud,
5. mengolah data usulan program Indikator Kinerja Umum (IKU) Dinas Dikporaparbud,
6. mengolah data usulan program LKjIP Dinas Dikporaparbud,
7. mengolah data usulan program RKA dan DPA Dinas Dikporaparbud, serta
8. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
16
d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data pendukung rencana kerja dinas,
orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi
serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan
tanpa adanya kesalahan.
e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah
disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung.
Dalam kegiatan ini, kendala yang mungkin muncul selama kegiatan
aktualisasi adalah keterlambatan penyerahan data oleh bidang-bidang terkait. Untuk
mengatasi kendala tersebut, akan diberikan batasan waktu pengumpulan draf isian
data bidang dan dilakukan komunikasi berkala dalam proses pengumpulannya.
17
perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa
adanya kesalahan.
e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah
disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung.
Dalam kegiatan ini, kendala yang mungkin muncul selama kegiatan
aktualisasi adalah keterlambatan penyerahan data oleh bidang-bidang terkait. Untuk
mengatasi kendala tersebut, akan diberikan batasan waktu pengumpulan draf isian
data bidang dan dilakukan komunikasi berkala dalam proses pengumpulannya.
3.1.3 Mengolah Data Cascading Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan
Kebudayaan
Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan dan pengolahan data cascading
yang diberikan oleh masing-masing bidang pada dinas untuk dikompilasi sebagai
suatu cascading dinas secara utuh. Tahapan kegiatan ini dimulai dari menyampaikan
nota dinas dan draf isian cascading yang telah diberikan oleh sekretaris dinas agar
diisi oleh bidang-bidang terkait untuk kemudian dikumpulkan dan diolah datanya
hingga tahapan akhir memperoleh hasil cascading dinas. Output kegiatan ini adalah
terlaksananya pengolahan data cascading dinas. Nilai-nilai ANEKA yang dapat
teraktualisasi dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan
data yang diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput
harus sesuai dengan data usulan yang diterima. Selain itu, adanya dokumen
cascading dinas sebagai output juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang
membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap
penyelesaian tugas.
b. Nasionalisme: pengamalan sila ke-4 dari Pancasila tampak pada kegiatan rapat
penyusunan cascading yang dilaksanakan di dinas, dimana dalam rapat ini terlihat
adanya musyawarah untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.
c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai
komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan
pengolahan data cascading tersebut.
d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data cascading dinas, orientasi mutu
ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan
18
yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya
kesalahan.
e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah
disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung.
Dalam kegiatan ini, kendala yang mungkin muncul selama kegiatan
aktualisasi adalah keterlambatan pengolahan data cascading karena belum adanya
kesepakatan dalam bidang untuk sasaran dan indikator pencapaian sasaran, sehingga
diperlukan waktu yang cukup lama dalam bermusyawarah. Hal yang dapat dilakukan
untuk mengatasi kendala ini adalah dengan memberikan batasan waktu pada masing-
masing bidang serta mengundang pihak lain yang terkait dan menguasai tata cara
penyusunan cascading untuk dijadikan narasumber dalam pelaksanaan rapat
penyusunan cascading dinas.
19
d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data menjadi dokumen rangkuman data
pendidikan yang utuh, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang
telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga
kualitas data yang baik dan meminimalisir terjadinya kesalahan.
e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah
disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan sesuai dengan ketentuan waktu dari atasan langsung serta jujur
dalam membuat rangkuman data pendidikan sesuai dengan keadaan data
pendidikan yang sebenarnya.
Kendala yang mungkin muncul adalah keterbatasan waktu dan keterlambatan
dalam proses pengumpulan data awal yang akan diolah menjadi rangkuman data
pendidikan dari bidang-bidang terkait. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kendala ini adalah dengan memberikan batasan waktu bagi bidang untuk
mengumpulkan isian data serta mengkompilasi data dengan sumber-sumber data
pendidikan lain seperti misalnya dapodik. Selain itu, kerja sama yang efektif antar
staf sub-bagian PEP juga dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu yang
diberikan.
20
b. Nasionalisme: nilai penerapan Pancasila sila ke-5 yaitu suka memberikan
pertolongan kepada orang lain agar mampu berdiri sendiri teraktualisasi dalam
kegiatan pelayanan ini.
c. Etika Publik: kegiatan pelayanan ini dapat mengaktualisasi nilai dasar etika
publik yaitu memberikan layanan kepada publik (operator Dapodik) secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun dalam
menyampaikan informasi.
d. Komitmen Mutu: orientasi mutu dalam kegiatan pelayanan ini adalah
mengedepankan komitmen pelayanan terhadap kepuasan pengguna layanan
(operator sekolah).
e. Anti Korupsi: menghindari pemberian/gratifikasi yang tidak wajar dari operator
sekolah dalam proses pemberian layanan merupakan upaya pengaktualisasian
nilai anti korupsi dalam kegiatan ini.
Kendala yang mungkin muncul dalam kegiatan ini adalah adanya operator
sekolah yang tidak fasih menggunakan teknologi (gagap teknologi) sehingga selama
pennyampaian pelayanan harus dilakukan dengan terperinci disertai contoh untuk
membuat mereka paham dan mampu mengatasi masalah yang dihadapi.
Penyampaian informasi juga harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar
mereka dapat mengingat setiap langkah yang dilakukan.
3.1.6 Mengolah dan Membuat Laporan Monev Fisik dan Keuangan Dinas
Pembuatan laporan monev merupakan salah satu jenis evaluasi terhadap
target capaian dinas setiap bulannya. Kegiatan ini diawali dari pengumpulan data
monev masing-masing PPTK untuk kemudian diinput dalam laporan monev dinas
secara utuh dan dievaluasi oleh atasan langsung untuk kemudian disampaikan
kepada kepala dinas dan dilaporkan kepada inspektorat sebagai instansi yang
berwenang. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini
adalah sebagai berikut.
a. Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan
data yang diberikan oleh PPTK. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan
data monev yang diterima. Selain itu, adanya laporan monev juga merupakan
suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa
tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas.
21
b. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai
hasil karya orang lain berupa laporan monev masing-masing PPTK.
c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai
komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan
pengolahan rekapan laporan monev tersebut.
d. Komitmen Mutu: dalam mengolah data monev PPTK menjadi suatu laporan
Monev dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah
melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas
data yang baik dan tanpa adanya kesalahan.
e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah
disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan sesuai dengan ketentuan batas waktu pengumpulan laporan monev
yang ditentukan oleh Inspektorat.
Kendala yang dapat muncul dari kegiatan ini adalah terlambatnya
pengumpulan data monev dari masing-masing PPTK serta adanya kesalahan
penginputan yang dilakukan oleh PPTK. Cara mengatasi permasalahan
keterlambatan pengumpulan dapat dilakukan dengan memberi batasan waktu dan
mengingatkan setiap PPTK untuk mengumpulkan monev dengan tetap
menggunakan etika komunikasi dan bahasa yang santun. Untuk mengurangi faktor
kesalahan input dari PPTK, setiap monev yang masuk akan dilakukan pemeriksaan
dan akan diserahkan kembali pada PPTK jika terdapat kesalahan yang ditemukan.
22
suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa
tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas.
b. Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai
hasil karya orang lain berupa lapor bulan yang dikumpulkan sekolah.
c. Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai
komunikasi, konsultasi dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan
pengolahan data lapor bulan sekolah tersebut.
d. Komitmen Mutu: dalam membuat rekapan lapor bulan sekolah, orientasi mutu
ditunjukkan dengan hasil dokumen yang telah melalui evaluasi serta perbaikan
yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya
kesalahan.
e. Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah
disiplin waktu (tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan sesuai dengan ketentuan batas waktu yang diberikan oleh atasan
langsung.
Kendala yang dapat muncul dari kegiatan ini adalah keterlambatan sekolah
mengumpulkan lapor bulannya. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan batasan waktu pengumpulan data lapor bulan kepada masing-masing
sekolah.
3.1.8 Meregister serta Mengarsipkan Surat Masuk dan Surat Keluar pada Sub-
Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP)
Meregister serta mengarsipkan surat masuk dan surat keluar dilakukan agar
lebih tertibnya administrasi dalam sub-bagian baik berupa penerimaan dan tindak
lanjut surat masuk maupun penomoran dan pencatatan surat keluar. Tahapan
kegiatannya mulai dari mengumpulkan dan memilah hingga mengarsipkan surat
masuk serta melakukan penomoran terurut dan pencatatan untuk setiap surat keluar.
Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini antara lain
sebagai berikut.
a. Akuntabilitas: terlihat dari sikap bertanggung jawab dan konsisten dalam
mengarsipkan serta mencatat setiap surat masuk dan surat keluar.
b. Nasionalisme: tercermin pada pelaksanaan kegiatan yang berguna bagi
kepentingan bersama.
23
c. Etika Publik: penyusunan arsip surat yang tertata rapi menunjukkan prinsi etika
berupa keindahan, sehingga surat dengan mudah dapat ditemukan apabila
diperlukan. Selain itu, kode etik dan kode prilaku ASN yang tercermin dalam
kegiatan ini adalah melaksanakan tugas dengan cermat dan teliti.
d. Komitmen Mutu: penyusunan arsip surat masuk dan surat keluar didasarkan atas
jenis dan tanggal suratnya sehingga apabila diperlukan, akan lebih efisien waktu
dalam menemukan surat tersebut.
24
diarsip dan dimasukkan dalam rak arsip. Dokumen yang menjadi prioritas selama
kegiatan pengarsipan nantinya adalah dokumen yang paling sering dicari dan
digunakan untuk memperlancar kegiatan di sub-bagian PEP. Dokumen tersebut
antara lain dokumen perencanaan anggaran (berupa RKA dan DPA SKPD) selama
lima tahun terakhir, Peraturan Daerah yang dikeluarkan berkaitan dengan
perencanaan, rangkuman data (baik itu data pendidikan maupun data kependudukan)
serta dokumen perencanaan dan dokumen evaluasi (seperti Renstra, Renja, LAKIP,
LPPD, dan dokumen lain) selama kurun waktu lima tahun terakhir.
25
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI
No KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI
KEGIATAN DASAR
MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6
1 Mengolah Data 1) Menyampaikan draf isian rancangan penyusunan Terlaksananya 2. Akuntabilitas Kegiatan ini
Pendukung renja dinas ke bidang-bidang di dinas pendidikan pengolahan data 3. Nasionalisme berkaitan dengan
Rencana kerja pemuda olahraga pariwisata dan kebudayaan. usulan Renja 4. Etika Publik penyusunan Rencana
Dinas 2) Menerima dan mengumpulkan seluruh data usulan Dinas 5. Komitmen Mutu kerja Dinas selama
Dikporaparbud renja dari masing-masing bidang untuk 6. Anti Korupsi satu tahun ke depan
penyusunan renja dinas. yang secara tidak
3) Setelah semua data usulan bidang terkumpul, langsung menjamin
selanjutnya diserahkan kepada kasubag PEP untuk terwujudnya visi
ditindak lanjuti bersama sekertaris dinas. organisasi
4) Selanjutnya data olahan yang telah direkap dan
disetujui tersebut diinput dalam tabel isian data
renja.
5) Menyerahkan dan mengkonsultasikan hasil
penginputan pada tabel isian data renja kepada
kasubag PEP untuk diperiksa.
6) Melakukan revisi atau penyempurnaan (bila
diperlukan) kemudian menyerahkan hasil olahan
data penyusunan renja yang telah disetujui kepada
kasubag PEP.
2 Mengolah data 1) Menyampaikan draf rencana pencapaian Indikator Terlaksananya 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
usulan Indikator Kinerja Umum kepada tiap kepala bidang dan pengolahan data 2. Nasionalisme berkaitan dengan
Kinerja Umum kepala subbag di sekretariat. usulan Indikator 3. Etika Publik penyusunan
Dinas 2) Mengumpulkan hasil draf rencana pencapaian Kinerja Umum 4. Komitmen Mutu indikator kinerja
indikator kinerja umum dari masing-masing dinas 5. Anti Korupsi yang menjadi
bidang. sasaran kerja dinas
26
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI
No KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI
KEGIATAN DASAR
MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6
3) Merekap rencana pencapaian iku dari masing- yang secara tidak
masing bidang dan menginputnya ke dalam tabel langsung menjamin
isian rencana pencapaian indikator kinerja umum terwujudnya visi
dinas. organisasi
4) Menyampaikan hasil input tabel rencana
pencapapian indikator kinerja umum dinas kepada
Kasubag PEP untuk diperiksa atau direvisi (jika
ada).
5) Melakukan revisi (jika ada) dan menyerahkan
tabel rencana pencapaian IKU dinas kepada
kasubag PEP.
3. Mengolah data 1) Menyampaikan nota dinas dan draf penyusunan Terlaksananya 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
cascading dinas cascading yang telah diberikan oleh Sekretaris pengolahan data 2. Nasionalisme berkontribusi pada
pendidikan Dinas kepada masing-masing bidang Cascading Dinas 3. Etika Publik misi meningkatkan
pemuda 2) Meminta dan mengumpulkan data yang masuk dari 4. Komitmen Mutu kualitas/mutu dan
olahraga tiap bidang 5. Anti Korupsi relevan layanan
pariwisata dan 3) Menyampaikan hasil rekapan data cascading pendidikan
kebudayaan masing-masing bidang kepada Kasubag PEP untuk
dikonsultasikan dengan Sekretaris Dinas
4) Mengadakan rapat penyusunan cascading yang
diikuti semua bidang dan mengundang Kepala
Bagian Organisasi dan Tata Laksana untuk dimintai
petunjuk
5) Mengimput data cascading yang telah disetujui
dalam bentuk bagan cascading dinas
27
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI
No KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI
KEGIATAN DASAR
MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6
6) Menyerahkan draf cascading dinas yang telah dibuat
kepada Kasubag PEP untuk dilakukan pemeriksaan
dan revisi (jika diperlukan)
7) Menyerahkan bagan cascading dinas kepada
Kasubag PEP
4. Membuat 1) Menyampaikan draf isian data yang diperlukan Tersusunnya 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
rangkuman data dalam menyusun profil pendidikan kepada bidang- dokumen 2. Nasionalisme berkontribusi pada
pendidikan bidang terkait di dinas pendidikan pemuda olahraga rangkuman data 3. Etika Publik misi meningkatkan
sebagai pariwisata dan kebudayaan pendidikan 4. Komitmen Mutu kualitas/mutu dan
penunjang profil 2) Meminta dan mengumpulkan seluruh data 5. Anti Korupsi relevan layanan
pendidikan pendukung dari masing-masing bidang untuk pendidikan
pembuatan rangkuman data pendidikan
3) Menyampaikan hasil rekap data-data yang telah
diserahkan oleh bidang-bidang kepada kasubag PEP
untuk ditindak lanjuti bersama sekertaris dinas
4) Setelah mendapat persetujuan, data-data yang telah
terkumpul diolah dan diinput ke dalam dokumen
rangkuman data pendidikan.
5) Menyerahkan dan mengkonsultasikan draf
rangkuman data pendidikan yang telah dibuat
kepada kasubag PEP untuk diperiksa dan direvisi
(jika ada).
6) Menyerahkan hasil revisi (jika ada) dokumen
rangkuman data pendidikan sebagai bahan
penunjang profil pendidikan kepada kasubag PEP.
28
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI
No KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI
KEGIATAN DASAR
MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6
5. Memberikan 1) Menerima dan melayani operator DAPODIK Terlaksananya 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
layanan dengan ramah dan sopan layanan 2. Nasionalisme berkontribusi pada
konsultasi 2) Mendengarkan permasalahan yang dihadapi konsultasi 3. Etika Publik misi meningkatkan
DAPODIK operator selama mengerjakan DAPODIK DAPODIK 4. Komitmen Mutu kualitas/mutu dan
kepada operator 3) Memberikan solusi dan penjelasan atas PAUD-DIKMAS 5. Anti Korupsi relevan layanan
DAPODIK permasalahan yang disampaikan dengan bahasa pendidikan
PAUD- sederhana dan mudah dimengerti serta membantu
DIKMAS dengan demonstrasi (jika diperlukan)
4) Menanyakan kembali kepada operator apabila
belum memahami penjelasan yang telah diberikan
sebelumnya. Jika masih kurang dimengerti,
penjelasan akan diulang sehingga operator mampu
memahami prosedur mengisi data DAPODIK
dengan jelas
6. Mengolah dan 1) Meminta laporan monev dari masing-masing PPTK Adanya laporan 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
membuat di semua bidang monev 2. Nasionalisme berkontribusi pada
laporan Monev 2) Merekap dan menginput laporan monev masing- 3. Etika Publik misi meningkatkan
fisik dan masing PPTK untuk disatukan menjadi laporan 4. Komitmen Mutu kualitas/mutu dan
keuangan dinas Monev dinas 5. Anti Korupsi relevan layanan
3) Menyampaikan hasil rekap laporan monev bulanan pendidikan
dinas beserta lampiran monev PPTK kepada
Kasubag PEP untuk diperiksa
4) Merevisi (jika ada) serta membuat surat pengantar
laporan Monev yang akan dikirim
5) Menyerahkan laporan monev beserta lampirannya
dan surat pengantar kepada Kasubag PEP untuk
29
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI
No KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI
KEGIATAN DASAR
MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6
diparaf dan selanjutnya meminta tanda tangan
Kepala Dinas
6) Menyerahkan laporan monev dinas kepada
inspektorat
7. Membuat 1) Menerima lapor bulan yang diserahkan oleh sekolah Tersedianya 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
rekapan Lapor SMP/MTs dan SMA/MA/SMK se-Kabupaten rekapan Lapor 2. Nasionalisme berkontribusi pada
Bulan Sekolah Jembrana Bulan Sekolah 3. Etika Publik misi meningkatkan
2) Meregister lapor bulan yang telah diterima 4. Komitmen Mutu kualitas/mutu dan
3) Memilah lapor bulan sekolah sesuai dengan 5. Anti Korupsi relevan layanan
tingkatan pendidikan pendidikan
4) Membuat format dokumen rekap lapor bulan
sekolah untuk masing-masing jenjang pendidikan
5) Menginput data lapor bulan semua sekolah untuk
digabungkan dalam satu dokumen rekapan lapor
bulan sekolah untuk masing-masing tingkatan
pendidikan
6) Menyerahkan hasil rekap lapor bulan sekolah
kepada Kasubag PEP untuk diperiksa dan disetujui
8. Meregister serta 1) Menyiapkan buku register surat masuk dan surat Adanya buku 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
mengarsipkan keluar dan odner surat masuk serta odner surat register surat 2. Nasionalisme berkontribusi pada
surat masuk dan keluar 3. Etika Publik misi meningkatkan
surat keluar 2) Membuat kolom pada buku register surat masuk dan 4. Komitmen Mutu kualitas/mutu dan
pada sub-bagian surat keluar. relevan layanan
Perencanaan 3) Mencatat setiap surat masuk (tanggal surat, pendidikan
Evaluasi dan pengirim, perihal, tindak lanjut) dan surat keluar
Pelaporan (PEP) (tanggal surat, nomor surat, tujuan surat, perihal)
30
KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI
No KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI
KEGIATAN DASAR
MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6
dalam buku register dan mencatannya secara
elektronik ke dalam aplikasi arsip surat masuk dan
surat keluar
4) Memasukkan surat ke dalam odner sesuai dengan
jenisnya
9. Menata arsip 1) Mengumpulkan dokumen-dokumen arsip yang akan Tertatanya arsip 1. Akuntabilitas Kegiatan ini
dokumen pada ditata 2. Nasionalisme berkontribusi pada
sub-bagian PEP 2) Mengelompokkan dokumen-dokumen tersebut 3. Etika Publik misi meningkatkan
berdasarkan jenisnya kemudian disusun kembali 4. Komitmen Mutu kualitas/mutu dan
berdasarkan tahun pembuatannya relevan layanan
3) Membersihkan lemari arsip dan menata dokumen pendidikan
yang telah terpilah tadi berdasarkan pengaturan tata
letak yang direncanakan
4) Menempelkan keterangan nama jenis dokumen pada
lemari arsip untuk memperjelas letak dokumen dan
mempermudah dalam proses pencarian dokumen
nantinya
31
3.2 Jadwal Aktualisasi
Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan rencana jadwal kegiatan untuk
mempermudah peserta mencapai target aktualisasi dengan baik. Rencana jadwal
pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tertuang dalam Tabel 3.2 berikut.
5 Memberikan
layanan
konsultasi
DAPODIK
kepada
operator
DAPODIK
PAUD-
DIKMAS
32
Tanggal Pelaksanaan
No. Kegiatan
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
6 Mengolah dan
membuat
laporan
Monev fisik
dan keuangan
dinas
7 Membuat
rekapan Lapor
Bulan Sekolah
8 Meregister
serta
mengarsipkan
surat masuk
dan surat
keluar pada
sub-bagian
Perencanaan
Evaluasi dan
Pelaporan
(PEP)
9 Menata arsip
dokumen pada
sub-bagian
PEP
Keterangan:
Libur hari sabtu dan minggu
Libur serangkaian nyepi
Libur wafatnya Isa Almasih
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
33
BAB IV
HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
34
No Uraian Kegiatan Output Evidence Nilai-nilai Waktu
Dasar
5. Memberikan Terlaksanya Dokumentasi 1. Akuntabilitas 7 Maret
layanan konsultasi layanan kegiatan 2. Nasionalisme s.d. 24
DAPODIK konsultasi 3. Etika Publik Maret 2016
kepada operator DAPODIK 4. Komitmen
DAPODIK PAUD- Mutu
PAUD-DIKMAS DIKMAS 5. Anti Korupsi
35
4.2 Pembahasan Kegiatan Aktualisasi
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan capaian aktualisasi kegiatan secara
umum. Adapun deskripsi capaian masing-masing kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi
ASN yang telah dilaksanakan pada sub-bagian PEP Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana diuraikan sebagai berikut.
36
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN MENGOLAH DATA PENDUKUNG
RENCANA KINERJA DINAS DIKPORAPARBUD
Gambar 4.1 Proses pengolahan dan input data yang diserahkan bidang-bidang untuk isian
rencana kerja dinas
37
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka Rencana Kerja
dinas tidak akan dapat terselesaikan tepat waktu karena kurangnya komitmen dan tanggung
jawab saat penyelesaian tugas. Jika tidak terbangun kerjasama dan komunikasi dengan etika
public yang baik, maka data pendukung yang akan diolah tidak akan terkumpul tepat waktu.
Tidak adanya akuntabilitas serta kecermatan dan tanggung jawab dalam menginput data juga
akan berdampak pada tidak validnya data, yang nantinya dapat berpengaruh dalam perencanaan
kerja dinas selama setahun.
Bukti Pendukung Lain Lampiran 1 (Rencana Kerja Dinas)
38
Komitmen Mutu: dalam mengolah data usulan program IKU dinas, orientasi mutu ditunjukkan
dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk
menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan.
Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu
(tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan
ketentuan waktu dari atasan langsung.
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN MENGOLAH DATA
USULAN INDIKATOR KINERJA UMUM DINAS
Gambar 4.3 Proses pengolahan dan input data yang diserahkan bidang-bidang untuk usulan
Indikator Kinerja Umum Dinas
39
Gambar 4.4 Indikator Kinerja Umum SKPD yang telah dibuat
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak teraktualisasikan dengan baik maka akan terjadi
keterlambatan dalam penyusunan Indikator Kinerja Umum dinas yang akan mempengaruhi
kegiatan dinas. Selain itu tanggung jawab dan kecermatan dalam menentukan indikator dan
rumus penghitungannya juga sangat diperlukan agar pada saat evaluasi tidak terjadi kesulitan
dalam menghitung target capaian yang akan mempengaruhi laporan evaluasi kinerja dinas.
40
Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang
diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data
usulan yang diterima. Selain itu, adanya dokumen cascading dinas sebagai output juga
merupakan suatu aspek akuntabilitas yang membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa
tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas.
Nasionalisme: pengamalan sila ke-4 dari Pancasila tampak pada kegiatan rapat penyusunan
cascading yang dilaksanakan di dinas, dimana dalam rapat ini terlihat adanya musyawarah
untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.
Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data cascading tersebut.
Komitmen Mutu: dalam mengolah data cascading dinas, orientasi mutu ditunjukkan dengan
hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk
menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan.
Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu
(tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan
ketentuan waktu dari atasan langsung.
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN MENGOLAH DATA
CASCADING DINAS
Gambar 4.5 Rapat Pembahasan Rancangan Cascading Dinas bersama Kepala-kepala Bidang
dan Kabag Ortal Setda
41
Gambar 4.6 Proses Penginputan dan Revisi Gambar 4.7 Print out cascading yang telah
Cascading tersusun
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak teraktualisasi dengan baik dalam kegiatan ini maka
cascading dinas tidak akan terselesaikan tepat waktu. Jika komunikasi tidak terjalin baik dengan
pihak-pihak terkait, dalam penyusunan cascading ini akan ditemukan berbagai kendala seperti
tidak sinkronnya tujuan dengan sasaran, serta indikator yang dibuat tidak dapat mengukur
ketercapaian tujuan dengan jelas. Selain itu, keterlambatan penyusunan cascading juga akan
menghambat penyusunan IKU serta dokumen perencanaan lainnya yang saling berkaitan.
Bukti Pendukung Lain Lampiran 3 (Cascading Dinas)
42
Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang
diberikan oleh masing-masing bidang. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data
usulan yang diterima. Selain itu, dokumen rangkuman data pendidikan selama 5 tahun yang
tersusun juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang berorientasi pada hasil sebagai wujud
dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas.
Nasionalisme: nilai nasionalisme yang teraktualisasi dari kegiatan ini adalah musyawarah dan
semangat gotong royong yang tercermin melalui kegiatan kerja sama dalam berkoordinasi
menyusun rangkuman data pendidikan.
Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerja sama dalam proses penyusunan dokumen rangkuman data pendidikan.
Komitmen Mutu: dalam mengolah data menjadi dokumen rangkuman data pendidikan yang
utuh, orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta
perbaikan yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan meminimalisir
terjadinya kesalahan.
Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu
(tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan
ketentuan waktu dari atasan langsung serta jujur dalam membuat rangkuman data pendidikan
sesuai dengan keadaan data pendidikan yang sebenarnya.
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN
MEMBUAT RANGKUMAN DATA PENDIDIKAN
Gambar 4.8 Proses penginputan data dalam pembuatan rangkuman data pendidikan sebagai
pendukung penyusunan profil pendidikan
43
Gambar 4.9 Rangkuman Data Pendidikan dan Buku Profil Pendidikan
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak teraktualisasi dalam kegiatan ini dengan baik maka
rangkuman data pendidikan yang digunakan sebagai pendukung pembuatan buku profil tidak
akan terselesaikan tepat waktu. Olahan data yang tidak cermat dan bertanggung jawab juga
dapat berdampak pada tidak validnya data yang tersaji dan berpengaruh pada profil pendidikan.
Selain itu, jika terjadi keterlambatan penyelesaian maka tahapan lain penyusunan profil
pendidikan juga akan terganggu.
44
Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan bagi operator
sekolah yang masih mengalami kesulitan berkaitan dengan proses penginputan data Dapodik
sekolahnya. Tahapan kegiatan pelayanan ini dimulai dari menerima operator yang datang
dengan ramah dan sopan, memberikan pelayanan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh
operator hingga memastikan operator telah benar-benar memahami penjelasan yang diberikan.
Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan pada kegiatan pelayanan ini antara lain
sebagai berikut.
Akuntabilitas: aspek akuntabilitas sebagai sebuah hubungan tercermin dari adanya tanggung
jawab antara kedua belah pihak. Pemberi pelayanan bertanggung jawab menyampaikan
informasi yang diperlukan oleh operator sekolah sedangkan operator bertanggung jawab untuk
menerapkan solusi tersebut dalam melaksanakan tugasnya.
Nasionalisme: nilai penerapan Pancasila sila ke-5 yaitu suka memberikan pertolongan kepada
orang lain agar mampu berdiri sendiri teraktualisasi dalam kegiatan pelayanan ini.
Etika Publik: kegiatan pelayanan ini dapat mengaktualisasi nilai dasar etika publik yaitu
memberikan layanan kepada publik (operator Dapodik) secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun dalam menyampaikan informasi.
Komitmen Mutu: orientasi mutu dalam kegiatan pelayanan ini adalah mengedepankan
komitmen pelayanan terhadap kepuasan pengguna layanan (operator sekolah).
Anti Korupsi: menghindari pemberian/gratifikasi yang tidak wajar dari operator sekolah
dalam proses pemberian layanan merupakan upaya pengaktualisasian nilai anti korupsi dalam
kegiatan ini.
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN MEMBERIKAN LAYANAN DAPODIK
KEPADA OPERATOR DAPODIK PAUD-DIKMAS
Gambar 4.10 Proses pendampingan pengisian data dapodik yang dilakukan oleh salah satu
operator dapodik sekolah
45
Gambar 4.11 Mendampingi salah satu Gambar 4.12 Membantu salah satu operator
operator sekolah dalam memperbaharui versi yang kesulitan sinkronisasi data
dapodik
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini maka citra
pelayanan publik dalam pemberian layanan Dapodik akan mendapat penilaian negatif. Jika
dalam pelayanan tidak menerapkan komunikasi yang baik, sikap ramah dan santun maka
kepuasan pelanggan dalam hal ini operator dapodik tidak akan terjadi dan besar kemungkinan
operator akan malas untuk mengutarakan permasalahnnya dan kendala dalam pengisian data
dapodik tidak akan bisa diselesaikan.
4.2.6 Mengolah dan Membuat Laporan Monev Fisik dan Keuangan Dinas
Kegiatan Mengolah dan membuat laporan monev fisik dan keuangan dinas
Hari/Tanggal Jumat, 11 Maret 2016 s.d. Rabu, 16 Maret 2016
Output Adanya laporan monev
Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan
Pembuatan laporan monev merupakan salah satu jenis evaluasi terhadap target capaian
dinas setiap bulannya. Kegiatan ini diawali dari pengumpulan data monev masing-masing PPTK
untuk kemudian diinput dalam laporan monev dinas secara utuh dan dievaluasi oleh atasan
langsung untuk kemudian disampaikan kepada kepala dinas dan dilaporkan kepada inspektorat
46
sebagai instansi yang berwenang. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui
kegiatan ini adalah sebagai berikut.
Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat pengolahan data yang
diberikan oleh PPTK. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data monev yang
diterima. Selain itu, adanya laporan monev juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang
membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas.
Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang
lain berupa laporan monev masing-masing PPTK.
Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan rekapan laporan monev tersebut.
Komitmen Mutu: dalam mengolah data monev PPTK menjadi suatu laporan Monev dinas,
orientasi mutu ditunjukkan dengan hasil olahan data yang telah melalui evaluasi serta perbaikan
yang dipandang perlu untuk menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan.
Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu
(tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan
ketentuan batas waktu pengumpulan laporan monev yang ditentukan oleh Inspektorat.
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN MENGOLAH MEMBUAT LAPORAN
MONEV FISIK DAN KEUANGAN DINAS
Gambar 4.13 Proses pengumpulan, pemilahan dan merekap laporan monev masing-masing
PPTK untuk digabungkan menjadi rekap laporan monev dinas
47
Gambar 4.14 Laporan monev dinas yang diserahkan ke Inspektorat
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dengan baik maka akan terjadi
keterlambatan pengumpulan laporan monev dinas ke Inspektorat. Jika komunikasi dengan PPTK
tidak terjalin baik maka data awal monev tidak akan terkumpul tepat waktu. Selain itu, tanggung
jawab dan kecermatan dalam menginput data akan mempengaruhi kebenaran laporan monev
yang dibuat. Jika selama penginputan terjadi kesalahan, akan membawa pengaruh pada
persentase capaian kinerja dinas selama bulan tersebut.
Bukti Pendukung Lain Lampiran 5 (Laporan Monev Dinas)
48
pengumpulan data lapor bulan yang diserahkan masing-masing sekolah ke Sub-Bagian PEP,
kemudian diregister untuk mengetahui sekolah yang sudah atau yang belum mengumpulkan
laporan. Keseluruhan lapor bulan kemudian dipilah dan diinput sesuai format rekapan yang
dibuat. Kemudian hasilnya dilaporkan kepada atasan langsung untuk dievaluasi dan sebagai
laporan. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini adalah sebagai
berikut.
Akuntabilitas: nilai ini tercermin dari adanya integritas pada saat merekap data lapor bulan
sekolah. Data yang diolah dan diinput harus sesuai dengan data lapor bulan yang diterima. Selain
itu, hasil rekapan lapor bulan sekolah juga merupakan suatu aspek akuntabilitas yang
membutuhkan laporan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas.
Nasionalisme: pengamalan sila ke-5 dari Pancasila tampak pada menghargai hasil karya orang
lain berupa lapor bulan yang dikumpulkan sekolah.
Etika Publik: nilai dasar etika publik yang muncul adalah menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerja sama dalam proses pengumpulan dan pengolahan data lapor bulan sekolah tersebut.
Komitmen Mutu: dalam membuat rekapan lapor bulan sekolah, orientasi mutu ditunjukkan
dengan hasil dokumen yang telah melalui evaluasi serta perbaikan yang dipandang perlu untuk
menjaga kualitas data yang baik dan tanpa adanya kesalahan.
Anti Korupsi: nilai anti korupsi yang teraktualisasi dalam kegiatan ini adalah disiplin waktu
(tidak menunda-nunda pekerjaan) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan
ketentuan batas waktu yang diberikan oleh atasan langsung.
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN
MEMBUAT REKAPAN LAPOR BULAN SEKOLAH
49
Gambar 4.16 Proses memilah lapor bulan Gambar 4.17 Dokumen rekap lapor bulan
sesuai jenjang pendidikan dan menginput yang telah dibuat.
data menjadi suatu rekap bulanan
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini maka rekap lapor
bulan tidak akan terselesaikan tepat waktu. Selain itu bisa terjadi kesalahan pengimputan data
sehingga berpengaruh pada tidak sinkronnya data lapor bulan sekolah dengan rekap lapor bulan
yang dibuat.
Bukti Pendukung Lain Lampiran 6 (Rekap Lapor Bulan Sekolah)
4.2.8 Meregister Serta Mengarsipkan Surat Masuk dan Surat Keluar pada Sub-
Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP)
Meregister serta mengarsipkan surat masuk dan surat keluar pada
Kegiatan
sub-bagian PEP
Hari/Tanggal Senin, 7 Maret 2016 s.d. Kamis, 24 Maret 2016
Output Adanya buku register surat
Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan
Meregister serta mengarsipkan surat masuk dan surat keluar dilakukan agar lebih tertibnya
administrasi dalam sub-bagian baik berupa penerimaan dan tindak lanjut surat masuk maupun
penomoran dan pencatatan surat keluar. Tahapan kegiatannya mulai dari mengumpulkan dan
50
memilah hingga mengarsipkan surat masuk serta melakukan penomoran terurut dan pencatatan
untuk setiap surat keluar. Nilai-nilai dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini
antara lain sebagai berikut.
Akuntabilitas: terlihat dari sikap bertanggung jawab dan konsisten dalam mengarsipkan serta
mencatat setiap surat masuk dan surat keluar.
Nasionalisme: tercermin pada pelaksanaan kegiatan yang berguna bagi kepentingan bersama.
Etika Publik: penyusunan arsip surat yang tertata rapi menunjukkan prinsi etika berupa keindahan,
sehingga surat dengan mudah dapat ditemukan apabila diperlukan. Selain itu, kode etik dan kode
prilaku ASN yang tercermin dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tugas dengan cermat dan teliti.
Komitmen Mutu: penyusunan arsip surat masuk dan surat keluar didasarkan atas jenis dan tanggal
suratnya sehingga apabila diperlukan, akan lebih efisien waktu dalam menemukan surat tersebut.
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN
MEREGISTER SERTA MENGARSIPKAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR
Gambar 4.18 Mencatat surat masuk secara manual dalam buku register serta menginput data
persuratan ke aplikasi pengelolaan arsip
51
Gambar 4.19 Buku register surat, bendel Gambar 4.20 Memasukkan arsip surat ke dalam
surat masuk dan surat keluar lemari arsip
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini maka pengarsipan
surat tidak dapat berjalan dengan baik dan mengganggu kinerja subbag PEP. Dalam pengarsipan
surat diperlukan kekonsistenan dan kecermatan dalam pencatatan dan pemilahan sehingga setiap
surat yang membutuhkan tindak lanjut dapat tertangani dengan segera. Jika hal tersebut tidak
teraktualisasikan dengan baik maka akan terjadi keterlambatan tindak lanjut pada tagihan data atau
undangan yang sifatnya penting.
Bukti Pendukung Lain Lampiran 7 (Fotocopy Buku Register Surat)
52
dokumen akan dipilah dan disusun berdasarkan jenis serta waktu pembuatannya. Nilai-nilai
dasar profesi yang dapat diaktualisasikan melalui kegiatan ini antara lain sebagai berikut.
Akuntabilitas: terlihat dari sikap bertanggung jawab dan konsisten dalam mengarsipkan
dokumen perencanaan yang ada pada sub-bagian PEP.
Nasionalisme: tercermin pada pelaksanaan kegiatan yang berguna bagi kepentingan bersama.
Etika Publik: tercermin pada prinsip etika keindahan dan kebaikan yang ditunjukkan dengan
peka terhadap lingkungan kerja. Selain itu, kode etik dan kode prilaku ASN yang tercermin
dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tugas dengan cermat dan teliti.
Komitmen Mutu: penyusunan arsip dokumen dilakukan dengan cermat berdasarkan jenis dan
waktu pembuatannya sehingga apabila diperlukan, akan lebih efisien waktu dalam menemukan
dokumen tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga merujuk pada upaya perbaikan berkelanjutan
terhadap masalah pengarsipan dokumen.
Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN
MENATA ARSIP DOKUMEN PADA SUB-BAGIAN PEP
Gambar 4.21 Mengarsipkan dokumen sesuai dengan jenis dokumen dan tanggal
penerbitannya
53
Gambar 4.22 Rak arsip baru dengan Gambar 4.23 Sistem pengarsipan elektronik
dokumen yang terpilah dan tertata di menggunakan software arsip
dalamnya
Analisis Dampak
Apabila nilai dasar profesi (ANEKA) tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini akan membawa
dampak ketidakteraturan arsip yang dapat mengganggu kinerja terutama saat ada permintaan data
yang mengharuskan kita untuk melihat catatan dalam arsip dokumen sebelumnya. Jika
pengarsipan tidak diikuti dengan tanggung jawab dan kecermatan dalam pemilahan serta tata
letak maka ada kemungkinan file arsip akan hilang atau sulit ditemukan.
54
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara telah
terlaksana 9 kegiatan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang dibuat sebelumnya.
Nilai-nilai ANEKA meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi telah dapat teraktualisasi dengan 9 kegiatan yang dilaksanakan tersebut.
Pengaktualisasian nilai-nilai ANEKA mampu memberikan dampak positif kepada
peserta diklat untuk lebih professional dan berdedikasi dalam proses melaksanakan
setiap tugas dan kewajiban sebagai abdi negara di bidang tugas pada sub-bagian
Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan di Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata
dan Kebudayaan. Dampak tersebut secara tidak langsung memberikan manfaat positif
bagi lokus kegiatan, dimana setiap tugas yang diberikan dapat terselesaikan tepat waktu
serta pemberian pelayanan yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai ANEKA yang
diaktualisasikan demi kepuasan pengguna layanan.
5.2 Saran
Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi di sub-bagian Perencanaan
Evaluasi dan Pelaporan Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Jembrana, ada beberapa saran terkait kegiatan yang
dilaksanakan, antara lain:
1. Aklualisasi nilai ANEKA sangat baik untuk diterapkan oleh seluruh pegawai pada
dinas untuk mendukung pemberian pelayanan prima kepada masyarakat sebagai
pengguna layanan. Peran komunikasi dalam berkoordinasi sangat vital untuk setiap
kegiatan yang melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu, menjaga komunikasi
yang baik dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam setiap
kegiatan yang dilaksanakan di dinas.
2. Dalam pengembangan mengagendakan surat masuk berupa undangan rapat, perlu
dibuatkan papan agenda rapat dan kegiatan sehingga atasan dapat dengan mudah
melihat jadwal undangan rapat yang akan diikuti.
55
3. Dalam kegiatan pengarsipan dokumen perencanaan perlu dibuatkan pedoman
jangka waktu penyimpanan (retensi) dokumen aktif dan inaktif serta langkah tindak
lanjut sehingga dokumen lama yang sudah melebihi batas waktu tidak menumpuk
dan memenuhi rak arsip.
56
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS: Modul Diklat
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas PNS: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
LAMPIRAN 1
(Rencana Kerja SKPD)
LAMPIRAN 2
(Indikator Kinerja Umum)
LAMPIRAN 3
(Cascading Dinas)
LAMPIRAN 4
(Rangkuman Data Pendidikan)
LAMPIRAN 5
(Laporan Monev Dinas)
LAMPIRAN 6
(Rekap Lapor Bulan Sekolah)
LAMPIRAN 7
(Buku Register Surat)
LAMPIRAN 8
(Form Bimbingan Aktualisasi)
LAMPIRAN 9
(Rancangan Aktualisasi)