Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

IMPLEMENTASI ISU-ISU KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM


PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BERBSIS
(SISKEUDES) BAGI DESA SE KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN ANGGARAN 2021

BIDANG PPKAD PADA DINPERMADES KABUPATEN PURWOREJO


PROGRES PENGAJUAN PERMOHONAN PENCAIRAN DANA
TRANSFER KEPADA DESA TA 2021
1. Pengajuan Permohonan ADD Siltap Catur wulan I : 469 Desa
2. Penyetoran/pembayaran Iuran BPJS Kesehatan Catur wulan I telah
dibayarkan kepada BPJS Kesehatan melalui VA Kepala Desa dan
Perangkat Desa se Kabupaten Purworejo (VA Kabupaten)
3. Pengajuan Tagging DD tahap 1 untuk alokasi sebesar 8 % ke
Omspan sejumlah 469 Desa
4. Pengajuan permohonan DD Tahap I untuk BLT Dana Desa dan sisa
DD non BLT setelah dikurangi alokasi sebesar 8% : 25 Desa
(pengajuan permohonan sebelum ada kebijakan dikurangi 8 %)
5.Progres perekaman /upload Persyaratan DD 1 di Omspan :
a. Perekaman Jumlah KPM BLT – DD : 469 Desa
b. Upload Perdes APBDesa TA 2021 (Pdf) : 427 Desa (per tgl 1 maret )
c. Rekam pagu Dana Desa @ Desa : 469 Desa
6.Proses Koreksi berkas permohonan Bankeu penghasilan Staf
cawu I : 7 Desa
LATAR BELAKANG
1. Tindak lanjut Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan
Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan
Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 ;
2. Memperhatikan :
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana
Desa;
c. Peraturan Menteri Desa Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas  Penggunaan Dana
Desa Tahun 2021;
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer
ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Dampaknya;
e. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Desa melalui APBDesa;
f. Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1
Tahun 2021 tentang Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 Dalam Pelaksanaan
1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440/4611/SJ tentang Perubahan atas Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440/2857/SJ tanggal 14 April 2020 tentang
Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 119 Tahun 2019 tentang
Pemotongan,Penyetoran, dan Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa dan
Perangkat Desa;
2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 188.34/5170/SJ tentang Penyusunan Peraturan
Kepala Daerah Mengenai Pedoman Penyusunan APBDesa Tahun Anggaran 2021 dan
Penguatan Peran pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Pembangunan Desa;
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Nomor SE-2/PK/2021 tentang Penyesuaian Penggunaan Anggaran Transfer ke
Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
4. Surat DirekturJenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 143/0353/BPD Tanggal 21 Januari 2021 tentang Penjelasan Teknis Isu-isu
Strategis Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa;
5. Surat Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 143/0619/BPD Tanggal 10 Pebruari 2021 tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan pelaksanaan Posko
PenangananCorona Virus Disease 2019 (COVID-19) di tingkat Desa;
6. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 443.5/0002350 Tanggal 8 Pebruari 2021
tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Jawa Tengah;
7. Surat Edaran Bupati Purworejo Nomor 443/811/2021 Tanggal 9 Pebruari 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro untuk
IMPLEMENTASI ISU-ISU KEBIJAKAN STRATEGIS
DLM PENGELOLAAN KEU DESA (SISKEUDES)
1 Perhitungan pengalokasian ADD

2 Kebijakan pembayaran Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa dan Perangkat


Desa
3 Kerugian Desa;
4 Pemanfaatan kode Rekening 90-99 (muatan kearifan lokal Kabupaten)dalam
parameter kegiatan Desa di Siskeudes;

5 Kebijakan Penanganan lanjutan Pandemi COVID-19 di Desa;


6 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan
pelaksanaan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di
tingkat Desa;
7 Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh Desa.
PERHITUNGAN ALOKASI DANA DESA
TAHUN ANGGARAN 2021
1. Pembagian ADD kepada setiap Desa diutamakan untuk
pengalokasian kebutuhan penghasilan tetap (SILTAP) Kepala Desa
dan Perangkat Desa dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 berdasarkan Jumlah Formasi
Jabatan yang telah ditetapkan dengan Peraturan Desa tentang
SOTK Desa;
2. Sisa anggaran setelah pemenuhan kebutuhan SILTAP,
dialokasikan untuk kebutuhan kegiatan diluar SILTAP guna
pemenuhan kebutuhan belanja kegiatan dalam 5 bidang belanja
sesuai kewenangan Desa, perhitungan pengalokasian ADD diluar
siltap dengan mempertimbangkan data dan bobot variabel jumlah
penduduk, angka kemiskinan desa, luas wilayah Desa dan tingkat
kesulitan geografis Desa (jarak Desa ke Kecamatan dan
Kabupaten);
3. Dengan keterbatasan pagu ADD setiap Desa dengan kebijakan
KEBIJAKAN PEMBAYARAN IURAN JKN APARAT
PEMDES TAHUN ANGGARAN 2021
Kebijakan pembayaran iuran JKN Kepala Desa dan Perangkat Desa wajib
ditanggung bersama oleh Pemerintah Daerah dan Kepala Desa/Perangkat Desa yang
bersangkutan, dengan cara pemotongan ADD setiap Desa sebesar 5% oleh BPPKAD
selaku PPKD dan BUD dalam setiap tahap penyaluran ADD SILTAP, selanjutnya
PPKD selaku BUD menyetorkan/membayarkan kepada Rekening BPJS Kesehatan
melalui Virtual Account Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Purworejo
(VA KABUPATEN) dengan ketentuan:
1.Rincian pemotongan Iuran JKN :
a.4% (empat persen) dipotong dari ADD Siltap;
b.1% (satu persen) dipotong dari penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa
yang bersangkutan.
2.Pemotongan ADD setiap Desa untuk pembayaran Iuran JKN Kepala Desa dan
Perangkat Desa dihitung berdasarkan jumlah riil Kepala Desa dan Perangkat Desa
dalam kepesertaan Program Jaminan Kesehatan
3. Pembayaran Iuran JKN Kepala Desa dan Perangkat Desa diberlakukan terhadap
Kepala Desa dan Perangkat Desa yang telah terdaftar dalam kepesertaan Program
Jaminan Kesehatan;
4. Penyetoran hasil pemotongan ADD Siltap dilakukan oleh PPKD
selaku BUD dengan cara pemindahbukuan dari RKUD ke rekening
virtual (virtual account/ VA) BPJS Kesehatan berdasarkan daftar
entitas kepesertaan Program Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa
dan Perangkat Desa, dengan ketentuan:
a. penyetoran pembayaran Iuran JKN Kepala Desa dan Perangkat
Desa untuk catur wulan I khusus bulan Januari 2021 melalui
rekening virtual (virtual account/VA) per Desa; dan
b. penyetoran pembayaran Iuran JKN Kepala Desa dan Perangkat
Desa untuk catur wulan I mulai bulan Pebruari sampai dengan
bulan April dan/atau catur wulan berikutnya melalui rekening
virtual (virtual account/VA) Kepala Desa dan Perangkat Desa se-
Kabupaten (VA Kabupaten)
5 Pencatatan pendapatan ADD pada APBDesa adalah besaran ADD
sebelum dilakukan pemotongan iuran 1% dan pencatatan belanja
iuran JKN Kepala Desa dan Perangkat Desa pada kode rekening
1.1.03.5.3.01 dan 02 sebesar nilai iuran JKN dimaksud.
Pencatatan penerimaan pendapatan ADD Siltap dicatat sesuai
7. Mekanisme penatausahaan belanja jaminan sosial Kepala Desa dan
Perangkat Desa dengan besaran 1% meski telah dipotong pada
penyaluran ADD Siltap oleh Pemerintah Kabupaten, tetap dibuatkan
SPP definitif namun tidak dicairkan pada menu pencairan SPP;
8. Selanjutnya pada laporan Realisasi (LRA) APBDesa semester I dan
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan (LPJ)
APBDesa, pencatatan terhadap penerimaan ADD Siltap adalah
sebesar nilai yang diterima melalui RKD, selanjutnya pada belanja
dicatatkan Rp. 0,-(tidak ada pengeluaran) karena telah dilakukan
pemotongan oleh PPKD selaku BUD (BPPKAD)
9. Mekanisme atas pelaksanaan pemotongan BPJS, pelaporan dan
penatausahaan dalam Siskeudes atas realisasi pendapatan dan
belanja yang menimbulkan selisih atas nilai awal dijelaskan pada
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) .
 Sisa anggaran ADD Siltap ( terdiri dari siltap
dan Iuran BPJS Kesehatan) dalam APBDesa
yang tidak direalisasikan pada tahun
anggaran 2021 harus disetorkan ke RKUD
dan tidak diperhitungkan sebagai sisa lebih
perhitungan anggaran (SiLPA) di RKD dan
tidak bisa digunakan untuk kegiatan diluar
siltap.
 Pengalokasian pagu ADD 2021, telah dirinci
ADD Siltap, Iuran BPJS 4% dan ADD diluar
siltap
KERUGIAN DESA

Berdasarkan Pasal 77 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20


Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa mengenai Kerugian
Desa :
1.Kerugian Desa dapat terjadi berdasarkan rekomendasi hasil audit
Aparat Intern Pemerintah (APIP);
2.Pengembalian atas kerugian Desa diakomodir pada kode rekening
4.3.5.01 (koreksi kesalahan belanja tahun anggaran sebelumnya yang
mengakibatkan penerimaan di RKD pada tahun anggaran berjalan);
3.Pemanfaatan kembali atas kerugian desa dimaksud dapat
dilaksanakan apabila telah dianggarkan kembali pada APBDesa
Perubahan atau APBDesa tahun anggaran berikutnya;
4.Tidak dilaksanakannya rekomendasi hasil audit yang menjadi
kewajiban yang bersangkutan untuk mengembalikan atas kerugian
Desa dimaksud, ditindaklanjuti/diselesaikan sebagaimana ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PENGGUNAAN REKENING BELANJA
KEGIATAN 90-99

Pemanfaatan/penggunaan nomor kode rekening


belanja kegiatan 90-99 dalam parameter kegiatan
Desa yang merupakan muatan kearifan lokal
Kabupaten di Siskeudes agar diminimalisir untuk
kegiatan desa yang bersumber dari Dana Desa
karena nomor kode rekening belanja kegiatan
tersebut tidak terakomodir dalam proses
agregasi /konsolidasi data tingkat nasional.
Kebijakan penanganan Pandemi COVID-19 di
Desa melalui APBDesa tahun 2021
Dalam rangka penanganan Pandemi COVID-19 termasuk pelaksanaan
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro di Desa
yang bersumber dari Dana Desa dengan ketentuan sebagai berikut :
1.Untuk pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa selama 12 bulan
sebesarRp.300.000,00 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
a.Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dianggarkan di bidang 5 atau Bidang
Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak Desa pada sub bidang
keadaan mendesak dengan kode rekening 5.4.1.01.
b.Dalam hal pelaksanaan BLT Dana Desa di tahun berjalan terjadi ketidakcukupan
pengalokasian anggaran pada sub bidang keadaan mendesak Desa dapat
menggunakan sub bidang penanganan bencana dan/atau keadaan darurat desa pada
bidang 5 dimaksud, dikarenakan penganggaran khusus bidang 5 tersebut secara
global dan bersifat fleksibel penggunaan anggarannya antar sub bidangnya.
c.Pelaksanaan BLT Dana Desa dilaksanakan secara tunai dan/atau non tunai.

2. Pendanaan kegiatan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 termasuk


pelaksanaan PPKM dan penyelenggaraan Posko Desa atau dengan sebutan nama
lain diseluruh Desa ditetapkan paling sedikit sebesar 8% (delapan persen) dari pagu
3. Penyaluran Dana Desa sebesar 8% (delapan persen) dari
pagu Dana Desa setiap Desa merupakan bagian dari
penyaluran Dana Desa Tahap I diluar kebutuhan Dana
Desa untuk BLT Dana Desa.
4. Dalam hal kebutuhan dukungan pendanaan penanganan
COVID-19 melebihi dari 8% dari pagu Dana Desa setiap
Desa, pemenuhan kebutuhan pendanaan dapat
menggunakan anggaran Dana Desa tahap I di luar
kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa.
5. Dalam hal kebutuhan dukungan pendanaan penanganan
COVID-19 yang bersumber dari penyaluran Dana Desa
Tahap I diluar kebutuhan Dana Desa untuk BLT Dana Desa
tidak mencukupi, maka pemenuhan kebutuhan
pendanaan dapat menggunakan anggaran Dana Desa
Tahap II.
Penyaluran Dana Desa Tahap I untuk
pemberian BLT Dana Desa dan sisa
pendanaan diluar BLT Dana Desa
setelah dikurangi kebutuhan 8%
(delapan persen) untuk mendukung
penanganan pandemi COVID-19,
dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor : 222/PMK.07/2020
PENYALURAN DANA DESA TAHAP I
UNTUK BLT DD 5 BULAN DAN SISA DD NON BLT
SETELAH DIKURANGI ALOKASI 8 %
Pengajuan Permohonan Penyaluran DD Tahap I secara
tertulis dari Desa, dilampiri
1. kwitansi tanda terima Dana Desa tahap I setelah dikurangi 8%;
2. fotokopi buku tabungan RKD, dilegalisir
3. Peraturan Desa tentang APBDesa tahun anggaran 2021;
4. Peraturan Kepala Desa mengenai penetapan KPM BLTDana Desa
tahun 2021 atau Peraturan Kepala Desa mengenai penetapan tidak
terdapat KPM BLT Dana Desa yang memenuhi kriteria pada tahun
berkenaan dan/atau tidak tersedia cukup anggaran per bulannya;
5. SPTJ atas penggunaan Dana Desa tahap I tahun anggaran 2021 yang
bermeterai dari Kepala Desa; dan
6. Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun 2021.
PENYELENGGARAAN POSKO DESA

1. Percepatan penyelenggaraan POSKO Desa/Satuan Tugas COVID-19


atau dengan sebutan nama lain dalam penanganan COVID-19 di
Desa bersifat hierarkis dan koordinatif dengan gugus tugas supra
Desa. Adapun pelaksanaan kegiatannya bersumber dari APBDesa,
termasuk honor Posko/satuan tugas Desa dimaksud dapat
diberikan dan dialokasikan penganggarannya dengan bersumber
selain Dana Desa, melalui:
2. Penganggaran dalam belanja biaya operasional Pemerintahan Desa
pada Bidang (1) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dengan kode
rekening 1.1.04.5.2.2.05 sesuai batas kewajaran dan kemampuan
keuangan Desa.
3. Penganggaran dengan optimalisasi kegiatan sub bidang Kesehatan
di bidang (2) Pelaksanaan Pembanguna Desa pada rekening belanja
Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 di Desa atau dengan
sebutan nama lainnya dengan kode rekening 2.2.04.08.5.2.2.05
LANGKAH –LANGKAH PEMDES DALAM
PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19, PPKM SKALA
MIKRO DAN PENYELENGGARAAN POSKO DESA
1. Melakukan refokusing kegiatan dan anggaran untuk mendukung
kegiatan pelaksanaan Penanganan COVID -19, PPKM skala
mikro dan Posko di Desa dengan segera menetapkan Peraturan
Kepala Desa mengenai perubahan penjabaran APBDesa tahun
anggaran 2021 sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
penanganan COVID-19, penyelenggaraan PPKM dan/atau
pembentukan Posko Desa atau dengan sebutan nama lain di
Desa sebelum menetapkan Peraturan Desa mengenai
Perubahan APBDesa, penyesuaian selanjutnya pada saat
penyusunan Peraturan Desa mengenai Perubahan APBDesa
tahun anggaran 2021 yang bersifat Reguler.
2.Penggunaan kode rekening dan kegiatan dalam APBDesa
memperhatikan ketentuan pengelolaan keuangan desa
(Siskeudes) dan ketentuan terkait prioritas penggunaan Dana
Desa berdasarkan kewenangan Desa.
3. Membentuk dan menetapkan Tim Posko Desa atau sebutan nama
lain dengan Keputusan Kepala Desa.
4. Untuk keberlanjutan penyelenggaraan Posko Desa, penetapan
selanjutnya dengan Peraturan Desa sebagai dasar hukum dalam
pembinaan sosial dan bersifat edukatif sesuai dengan
kewenangan Desa dan kearifan lokal
5. Dalam rangka pelaksanaan penegakan disiplin protokol
kesehatan masyarakat, Posko Desa dapat berkoordinasi atau
bekerjasama dengan Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, tenaga
kesehatan, Satpol PP, Satgas COVID-19, Kecamatan, Puskesmas,
tenaga pendamping, penyuluh dan/atau mitra Desa lainnya.
6. Segera mengoptimalkan pelaksanaan dan pelaporan Posko Desa
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaporan
kepada Satuan Tugas COVID-19 dari Desa secara berjenjang
sampai dengan Satuan Tugas COVID-19 Nasional.
7. Pemberlakuan PPKM berskala Mikro Desa dengan
mempertimbangkan kondisi epidemiologis berdasarkan pada
peta resiko epidemiologis desa masing-masing atau dapat
Kegiatan Desa dalam mendukung pelaksanaan
PPKM berskala mikro yang bersumber
dari Dana Desa :
1. Kegiatan edukasi dan sosialisasi pencegahan dan
penanganan pandemi COVID-19;
2. Pembinaan untuk meningkatkan disiplin warga
masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan
memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak
(3M) serta pembatasan mobilitas atau pergerakan
penduduk/ mencegah kerumunan;
3. Membantu dan mendukung kelancaran pelaksanaan
Testing, Tracing, Treatment (3T) yang dilakukan oleh
Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah;
4. Membentuk dan memberdayakan secara optimal
Posko/satuan tugas Covid-19/Pos Jaga Desa/Jogo Tonggo
PENGAWASAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

1. Mengenai pengawasan pengelolaan keuangan Desa yang dilakukan


oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) melalui monitoring dan
evaluasi, sedangkan pengawasan dari masyarakat melalui
pemantauan.
2. Pengawasan oleh BPD meliputi perencanaan kegiatan dan
anggaran Pemerintahan Desa, pelaksanaan kegiatan, pelaporan
realisasi pelaksanaan APBDesa dan Capaian pelaksanaan
RPJMDesa, RKPDesa, APBDesa dan Dana Desa.
3. Pemantauan oleh masyarakat Desa berdasarkan atas informasi
yang merupakan hak masyarakat, meliputi informasi APBDesa,
Kasi/Kaur sebagai pelaksana kegiatan anggaran dan tim yang
melaksanakan kegiatan, realisasi pelaksanaan APBDesa, realisasi
kegiatan, kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana
dan sisa anggaran.
4. Hasil pengawasan oleh BPD disampaikan kepada Kepala Desa
KEGIATAN PENGAWALAN DAN PEMANTAUAN
1. Memastikan Dana Desa Tahun anggaran 2021 digunakan untuk
pemberian BLT Dana Desa, optimalisasi kegiatan penanganan
COVID-19, pelaksanaan PPKM berskala mikro dan optimalisasi
penyelenggaraan Posko Desa sesuai dengan kewenangan Desa
dan ketentuan yang berlaku;
2. Memastikan keberadaan tempat isolasi mandiri dan/atau
terpusat di wilayah masing-masing, yang operasionalisasi
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka
mempercepat penyembuhan, penanganan dan memutus
penularan/penyebaran COVID-19;
3. Memonitor pemenuhan kebutuhan jaminan hidup bagi
masyarakat yang menjalani isolasi mandiri/terpusat di Desa
diwilayah masing-masing baik secara gotong royong (termasuk
optimalisasi jogo tonggo) maupun melalui sumber-sumber lain
sesuai ketentuan yang berlaku;
4. Melakukan supervisi, monitoring dan melaporkan pelaksanaan
SEKIAN....
SEMANGAT, SEHAT
DAN SUKSES SELALU
AAMIIN....
TERIMA KASIH
PERLAKUAN KHUSUS UNTUK 7 PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SESUAI KETENTUAN
KETUA - KEPALA DESA

WAKA - BPD

BHABINKAMTIBMAS
BABINSA
PUSKESMAS

TIM TIM TIM PEMBINAAN TIM


01 PENCEGAHAN 02 PENANGANAN 03 04 PENDUKUNG

RT, RW, RT, RW,


Satlinmas, Dokter, RT, RW
PKK, Bidan Desa, Satlinmas Desa, Perangkat Desa
Karang Taruna, Perawat, Karang Taruna, (Kasi/Kaur/
Tokoh Kader Kesehatan, Tokoh Kadus) dengan
masyarakat, Kader Posyandu, Masyarakat, koordinator
Tokoh Agama, Tenaga Tokoh Agama, Sekretaris Desa
Tokoh Adat Kesehatan Tokoh Adat
Lainnya

Anda mungkin juga menyukai