Anda di halaman 1dari 33

ALI MASKURI

PENGERTIAN BUMDes

Badan Usaha Milik Desa


(BUMDes) adalah lembaga
usaha desa yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintahan
desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa dan
dibentuk berdasarkan
kebutuhan potensi desa.
 Undang – undang Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Pasal 87, 88, 89, 90)
 Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2014
tentang Desa (Pasal 78, 79, 80)
 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015
Tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengelolaan dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Aset
Desa Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat
22
Untuk Mendirikan BUMDes, Harus Memperhatikan Bebarapa
Hal Berikut ini :

1. BUMDes dimiliki oleh desa dan dikelola secara


bersama-sama oleh masyarakat desa;
2. Modal usaha 51% bersumber dari desa, dan 49% dari
masyarakat melalui penyertaan modal (saham);
3. Manajemen BUMDes menggunakan falsafah bisnis
yang berakar dari budaya lokal (local wisdom) ;
4. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada
potensi dan hasil informasi pasar;
5. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ditujukan untuk
kesejahteraan anggota (penyerta modal) dan
masyarakat melalui kebijakan desa (village policy);
6. Difasilitasi oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten
dan Pemerintah Desa;
7. Dikontrol bersama oleh (Pemdes, BPD dan anggota
BUMDes).
Spirit Pendirian Bumdes
Dalam Kerangka Sosial dan Komersial

 BUMDes merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa


yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social
institution) dan komersial (commercial institution).
 BUMDes harus berpihak kepada kepentingan
masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan
pelayanan sosial
 BUMDes juga bertujuan mencari keuntungan (profit
oriented) melalui usaha produksi, pengadaan
barang dan jasa, perdagangan, pertanian,
perikanan atau penguatan wisata desa.
 BUMDes sebagai induk usaha desa
harus didasari prinsip efektifitas
efisiensi dan produktifitas.
 BUMDes sebagai badan hukum,
dibentuk berdasarkan tata
perundang-undangan yang berlaku,
sesuai dengan kesepakatan yang
terbangun di masyarakat desa.
 BUMDes di Indonesia mempunyai
bentuk yang beragam di setiap
desa disesuaikan dengan
karakteristik budaya (kearifan) lokal,
potensi, dan sumberdaya yang
dimiliki masing-masing desa.
Tujuan BUMDes
 Memberdayakan desa sebagai wilayah otonom
melalui usaha-usaha produktif untuk
pengentasan kemiskinan, pengangguran dan
peningkatan PADesa.

 Pemerataan kesempatan berusaha,


meningkatkan pendapatan masyarakat desa, dan
mendidik masyarakat membiasakan menabung

 Meningkatkan kemandirian, kapasitas desa dan


masyarakat dalam melakukan penguatan
ekonomi di desa.
 memberikan layanan kebutuhan usaha
produktif terutama kelompok miskin di
pedesaan, mengurangi praktek ijon (rente)
dan pelepasan uang

 Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat


(standar pelayanan minimal), agar
berkembang usaha masyarakat di desa.

 Mengurangi urbanisasi serta dampak kerja


system outsourcing dengan menciptakan
kewirausahaan masyarakat
PERAN BUMDes

SEBAGAI INSTRUMEN PENGUATAN OTONOMI DESA

Mendorong Prakarsa Masyarakat Desa Untuk


Mengembangkan Potensi Desanya Sesuai Dengan
Kemampuan Dan Kewenangan Desa

SEBAGAI INSTRUMEN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Mendorong Kesempatan Berusaha di Desa Dan


Peningkatan Pendapatan Untuk Kesejahteraan Masyarakat
Desa
Syarat Pendirian BUMDes Berdasarkan
Potensi Desa
Yang dimaksud dengan
kebutuhan dan potensi
desa adalah :
 Kebutuhan masyarakat
desa terutama dalam
pemenuhan kebutuhan
pokok;
 Tersedianya sumber daya
terutama kekayaan desa
yang belum dimanfaatkan
secara optimal dan
mempunyai peluang pasar
yang luas ;
 Tersedianya sumberdaya
manusia yang mampu
mengelola badan usaha
sebagai aset penggerak
perekonomian masyarakat;
 Adanya unit-unit usaha yang
merupakan kegiatan ekonomi ;
SERVING ( USAHA BISNIS SOSIAL) :
 Pengelolaan Air Bersih / Air Minum
Pengadaan Listrik Desa
 Lumbung Pangan dll
RENTING (USAHA JASA/SEWA) :
 Penyewaan Alat Pesta
 Penyewaan Alat Usaha
 Penyewaan Peralatan Pertanian
 Jasa Service / Perbengkelan
 Penyewaan Gedung atau Tanah
TRADING ( USAHA PRODUKSI ) :
 Pabrikasi Barang / Bahan Makanan
 Produksi Sarana Pertanian dan
 Perikanan
 Produksi Kebutuhan Rumah Tangga
 Pemasaran Produk
HOLDING (USAHA BERSAMA) :
 Pendirian Kawasan Wisata
 Pendirian Kawasan Industri
 Pengelolaan Sampah Produktif
 Pendirian Pasar Desa
BANKING (USAHA JASA PERBANKAN) :
 Layanan Simpan Pinjam
 Layanan Transaksi Keuangan
 Layanan Pembayaran Tagihan
BROKERING (JASA PERANTARA) :
 Pengurusan Pajak Kendaraan/usaha
 Jasa Layanan Wisata
 Jasa Layanan Kesehatan
 Jasa Penjualan hasil Produksi
MEKANISME PENDIR BUMDES
 Menyelenggarakan Rapat Musyawarah
Desa dengan agenda pendirian Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes);
 Materi Rapat Musyawarah Desa
sedikitnya memuat :
a. Penyiapan nama BUMDes dan
lokasi kantornya;
b. Penyertaan modal awal BUMDes;
c. Jenis dan unit usaha BUMDes;
d. Mekanisme rekrutmen pengurus
atau pengelola BUMDes;
e. Kriteria calon pengurus atau calon
pengelola BUMDes;
 Peserta Rapat Musyawarah menanda
tangani Berita Acara rapat pembuatan
Perdes pendirian BUMDes;
 Menerbitkan Peraturan Desa (Perdes)
tentang pendirian BUMDes;
 Mensosialisasikan pendirian
BUMDes;
 Rekrutmen pengurus BUMDes
melalui tahap penjaringan dan
seleksi;
 Menyusun AD / ART BUMDes beserta
Standart Operasional Kerjanya;
 Menyiapkan skema permodalan
sekaligus bagi hasil usaha;
SETRUKTUR ORGANISASI BUMDes
KOMISARIS PENGAWAS

DIREKTUR

SEKRETARIS BENDAHARA

UNIT USAHA UNIT USAHA


UNIT USAHA UNIT USAHA
JASA PENYEWAAN
PARIWISATA PERDAGANGAN
KEUANGAN ALAT
PERAN DAN FUNGSI STAK HUOLDER BUMDES

Peran Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah


Desa :
1. Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa
bertindak sebagai fasilitator terhadap
upaya BUMDES dalam mencapai tujuannya.
2. Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa
bertindak sebagai pemberiinformasi kepada
BUMDES untuk meningkatkan kinerjanya.
3. Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa
bertindak sebagai evaluator kinerja BUMDES.
Peran Komisaris BUMDES :
1. Komisaris bertindak sebagai pengawas, pengkoordinir
dan penasehat operasionalisasi BUMDES.
2. Komisaris bertindak sebagai pembuat keputusan penting
yang terjadi di dalam BUMDES.
3. Komisaris bertindak sebagai pengamat yang selalu
mencari peluang baru yang dapat dimanfaatkan BUMDES.
4. Komisaris bertindak sebagai dessiminator yang membagikan
informasi penting untuk memajukan BUMDES.
5. Komisaris bertindak sebagai negosiator yang
melakukan perundingan dengan pihak ketiga.
6. Komisaris bertindak sebagai pemberi tugas kepada
manajer- manajer unit dan penyusun rencana usaha
BUMDES.
7. Komisaris bertindak sebagai penyusun standar kinerja
BUMDES.
Peran Manajer BUMDES :
1. Manajer BUMDES bertindak sebagai pelaksana operasional
unit kerja yang dibawah wewenangnya.
2. Manajer BUMDES bertindak sebagai pengendali unit kerja
yang di bawah wewenangnya.
3. Manajer BUMDES bertindak sebagai pembuat keputusan pada
unit kerja yang berada di bawah wewenangnya.
4. Manajer BUMDES bertindak sebagai pemberi informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Manajer BUMDES bertindak sebagai entrepreneur, yakni
penggagas ide kreatif yang dapat memberikan keuntungan
kepada BUMDES.
6. Manajer BUMDES bertindak sebagai penanggungjawab dalam
mengelola sumber daya yang dimiliki BUMDES.
7. Manajer BUMDES bertindak sebagai tokoh (figurehead) dalam
melakukan tugas-tugas seremonial seperti menyambut tamu,
menjamu rekan kerja, mewakili BUMDES dalam acara-acara
penting (workshop, pengarahan di Kabupaten atau Provinsi), dsb.
8. Manajer BUMDES bertanggungjawab kepada Dewan
Komisaris.
Peran Bagian Keuangan BUMDES :

1. Bagian Keuangan bertindak sebagai juru


buku atau melakukan pencatatan/pembukuan
semua transaksi yang dilakukan unit usaha
BUMDES.
2. Bagian Keuangan bertindak menghimpun dan
menyalurkan
3. Bagian Keuangan bertindak sebagai
penyusun laporan keuangan harian, bulanan dan
tahunan BUMDES.
4. Bertindak sebagai juru bayar kepada semua
orang yang terlibat dalam melaksanakan
aktivitas BUMDES. Bagian Keuangan
bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris.
Peran Sekretaris BUMDES:

1. Membantu manajer unit dalam menjalankan


tugasnya sehari- hari.
2. Melakukan pencatatan aktivitas-aktivitas
penting yang harus didokumentasikan.
3. Menyusun laporan kinerja unit usaha.
4. Menyimpan file-file penting yang
berhubungan dengan aktivitas unit usaha
BUMDES.
5. Menyediakan laporan-laporan penting
yang harus diinformasikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
6. Bertanggungjawab kepada Manajer Unit.
Peran Bendahara BUMDES :

1. Sebagai juru bayar transaksi yang


dilakukan unit usaha BUMDES.
2. Sebagai kasir yang menerima
pembayaran dari transaksi unit usaha
BUMDES.
3. Sebagai pencatat seluruh uang masuk
dan keluar (cashflow) unit usaha
BUMDES.
4. Bertanggungjawab kepada Manajer
Unit.
Peran Karyawan BUMDES :

 Pelaksana tugas harian yang


langsung berhubungan dengan
konsumen.
 Membantu Manajer Unit dalam melayani
konsumen.
 Membantu Manajer Unit melakukan
pengechekan barang-barang dagangan.
 Bertanggungjawab kepada Manajer
Unit.
TAHAP PENGELOLAAN BUMDES
TAHAP PENDIRIAN
BUMDes harus distimulasi dengan payung regulasi, fasilitas
modal usaha pelatihan SDM serta pendampingan teknis
manajemen.

TAHAP PENGUATAN
BUMDes dimotivasi dengan pinjaman atau penyertaan
modal, peluang usaha, pelatihan kewirausahaan dan
sebagainya.

TAHAP PENGAWASAN
Proteksi terhadap BUMDes melalui pengawasan,
monitoring dan evaluasi harus dilakukan ketika BUMDes
memasuki masa produktif.

TAHAP PENANGANAN
Evaluasi kepengurusan menjadi hal penting untuk
melakukan perbaikan disaat BUMDes mulai memasuki
masa kritis.
TINGKATAN DARI BUMDes
NO KELENGKAPAN AKTOR HASIL  TINGKATAN

1. Musdes Pembentukan BUM DES Desa, BPD, Tokoh Notulensi MUSDES menyebutkan akan PERENCANAAN
Masyarakat mendirikan BUM DES

2 Pembentukan Tim Perumus BUM DES Desa, BPD Team Perumus Pembentukan BUM DES
3. Menyusun Potensi Desa Team Perumus Data Potensi Desa
4. Menyusun Rancangan PERDES BUM Des Team Perumus Rancangan PERDES BUM DES BUMDES LEGAL

5. PERDES BUM DES yang syah Desa, BPD PERDES BUMDES


6. Penyusunan Pengurus BUM DES Team perumus, BPD Susunan Pengurus
7. Pengesahan Pengurus BUM Des Kepala Desa, Pengurus Yang Syah ( SK pengurus)
8. Penyusunan Dan pengesahan AD ART Desa, BPD, AD ART
Pengurus BUMDES
9. Penyusunan Peraturan BUMDES BUM DES PERATURAN BUMDES BUMDES START

10. Penyusunan SOP Unit Usaha BUMBES BUM DES SOP UNIT Usaha
12. Rencana kerja BUM DES BUM DES Rencana Kerja
11. Pelimpahan Pengelolaan Aset Desa Desa, BPD Berita Acara Pelimpahan Pengelolaan Aset BUMDES
Desa

12. Penyertaan Modal BUMDES Dari DD/ ADD Desa, BPD Berita Acara Penyertaan Modal DAPAT SUPORT

13 Laporan Bulanan BUMDES Neraca Laporan dan Transaksi rekening BUMDES JALAN
bank
Laporan Kegiatan aktifitas BUMDES
Absensi kehadiran pengurus BUMDES

14. Laporan Tahunan BUMDES Laporan Laba Rugi (Aset, pendapatan, BUMDES
Pengeluaran) PROGRES

15. Unit Usaha Berbentuk Badan Hukun UD, BUMDES Akta Badan Hukum
CV, atau PT

15. Kerjama dengan Pihak lain BUMDES, Desa PERDES BKAD Potensi Desa BUMDES EKSIS
Surat Perjanjian Kerja Sama dengan Pihak
Lain
CONTOH PERDES
BUMDes
CONTOH SK PENGURUS BUMDes
Strategi Usaha Bumdes
1. Menentukan siapa konsumen sasarannya (target pasarnya)
2. Melakukan identifikasi kebutuhan, keinginan dan daya belinya;
3. Melayani salah satu kebutuhan dan keinginan yang bersifat jangka
panjang dan menguntungkan;
4. Mendirikan unit usaha untuk memenuhi kebutuhan pasar, misalnya,
unit usaha jasa transportasi, unit waserda atau minimarket, unit
usaha yang melayani kebutuhan kedelai dengan kualitas sebagaimana
yang diinginkan;
5. Usaha promosi dalam bentuk selebaran, papan pengumuman atau
pemberitahuan melalui kendaraan keliling perlu dilakukan. Tujuan dari
promosi adalah menginformasikan kepada konsumen;
6. Pendirian usaha baru yang memiliki kesamaan dengan usaha yang sudah
dijalankan oleh masyarakat sebaiknya dihindari agar tidak terjadi
persaingan dan perebutan pasar. Ini penting disadari mengingat jumlah
konsumen di peDesaan umumnya tidak cukup besar. Jika BUMDES
membuka usaha yang sudah dijalankan masyarakat dan berakibat
berkurangnya omzet penjualan masyarakat dimungkinkan akan
menimbulkan persoalan baru.
7. Untuk penjualan produk yang dipengaruhi oleh musim, seperti
penjualan pakaian, sandal, sepatu dan sejenisnya penting untuk
memperhatikan perubahan mode. Agar produknya diminati oleh pasar.
Untuk itu, diperlukan inovasi baru atau selalu mewaspadai
perubahan yang terjadi di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai