Disusun oleh :
1. Afifah Dyah Pradani 18751003
2. Feny Pratiwi 18751015
3. Farhan Shiddiq 18751022
4. Ni Nengah Ayu F.D. 18751030
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang
telah menciptakan alam jagat dengan segala kesempurnaannya. Penulis sekaligus
penyusun laporan ini sangat berterimakasih kepada Ibu dosen serta teknisi yang
telah mengajarkan mata kuliah Studi Kelayakan Agribisnis sekaligus yang telah
menuntun dalam pembuatan laporan mengenai “Laporan Analisis Kelayakan
Usaha Budidaya Nana CV. Agri Pineapple Utama”. Penulis berterimakasih
kepada pihak pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terbentuknya laporan.
Penulis mendapatkan suatu pelajaran baik dalam penulisan laporan serta
mendapatkan pengetahuan tentang kegiatan tersebut. penulis pada laporan ini
masih dalam proses belajar baik dalam tata cara penulisan yang baik maupun
dalam memahami dengan baik dalam menyajikan laporan sehingga penulis dalam
penyusunan laporan ini sangat mengharapkan saran-saran yang membangun
sehingga menghasilkan isi laporan yang dapat mendidik serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Nanas...................................... 1
1.2 Nama dan Alamat Perusahaan..................................................... 3
1.3 Bidang Usaha ............................................................................. 3
1.4 Bentuk Perusahaan ...................................................................... 4
1.5 Asesibilitas .................................................................................. 4
II ASPEK-ASPEK USAHA
2.1 Aspek Manajemen....................................................................... 5
2.2 Aspek pemasaran......................................................................... 14
2.3 Aspek Produksi/Operasional....................................................... 17
2.4 Aspek Keuangan (Finansial)....................................................... 30
III ANALASIS KRITERIA INVESTASI
3.1 Net Present Valeu (NPV)............................................................ 33
3.2 Kriteria Rasio Manfaat (Benefit cost ratio).................................. 33
3.3 Kriteria Internal Rate of Return (IRR)........................................ 35
3.4 Break Even Point (BEP).............................................................. 35
3.5 Pay Back Period (PBP)............................................................... 35
IV ANALISIS SENSITIFITAS
4.1 Analisis sensitifitas dan switching value..................................... 36
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 37
4
I. PENDAHULUAN
nanas segar tetapi juga dalam bentuk pangan olahan, misalnya nanas kalengan,
nata de pina, jam, dodol dan lain–lain. Eksport nanas segar Indonesia periode
1987 – 1990 terus meningkat dengan laju rata – rata pertumbuhan 287,83 %.
Volume ekspor nanas begitu besar sehingga Indonesia menjadi negara pengekspor
nanas terbesar di dunia hingga awal tahun 2012 (Wicaksono, 2015).Peningkatan
eksport buah nanas dalam kaleng juga terus meningkat seiring dengan
peningkatan permintaan terutama oleh negara Amerika Serikat, Jepang, Belanda,
dan negara – negara Eropa.
Tabel 1. Produksi dan konsumsi buah nanas tahun 2008-2012
Usaha budidaya nanas memiliki prospek yang baik dari data konsumsi
masyarakat yang terus mengalami peningkatan, pemasaran buah nanas tidak
hanya dalam bentuk segar tetapi juga dalam bentuk pangan olahan, misalnya
nanas segar tetapi juga dalam bentuk pangan olahan, misalnya nanas kalengan,
nata de pina, jam, dodol dan lain–lain.Oleh karena itu kami melihat perlu untuk
melakukan studi kelayakan agribisnis terhadap usaha budidaya nanas.
1.5 Asesibilitas
Lokasi CV Agri Pineapple Utama terletak di Lampung Tengah.Lampung
Tengah merupakan daerah yang strategis karena masih banyak lahan yang
luas.Selain itu Lampung Tengah merupakan jalan lintas sumatera yang
mempermudah dalam sistem pendistribusian produk hasil budidaya.
8
DIREKTUR UTAMA
MANAJER UMUM
2.1.4 Karyawan
Karyawan adalah aset penting dari suatu perusahaan. Perlakuan yang layak
menjadikan pekerja betah untuk bekerja, dan maksimal mencapai tujuan
bersama.Perusahaan selalu memperhatikan atau memperlakukan karyawan
sebagai aset yang benar-benar harus selalu kami dijaga maka akan sangat
mempengaruhi kemajuan dan semangat kinerja karyawann. Ketika karyawan
11
bekerja dengan tulus, semangat tinggi dan ada rasa memiliki terhadap perusahaan
maka akan memberikan dampak yang sangat positif terhadap perusahaan.
Perusahan memberikan penetapan tujuan dan keterlibatan karyawan dengan
menetapkan tujuan bersama untuk departemen dan karyawan. Tujuan yang kita
tentukan secara subjektif dan dapat berkomunikasi untuk tujuan unit kerja atau
mengajak karyawan berpartisipasi dalam penetapan tujuan. Untuk lebih
mengembangkan rasa kepemilikan karyawan atas tujuan yang di buat oleh
perusahaan yaitudengan melibatkan para karyawan.Penentuan pencapaian tujuan
guna membantu karyawan untuk mengukur dan mengerti bagaimanacara untuk
mengukur sehingga mereka dapat melihat kemajuan untuk mencapai tujuan dari
perusahaan.
Perusahaan mengarahkan karyawan dengan delegasi untuk membuat para
karyawan perusahaan kami menjadi lebih efektif.Delegasi proyek dan aktivitas
untuk membantu para karyawan memenuhi tujuan departemen dengan membantu
karyawan untuk membuat rencana kerja keseluruhan dengan tanggal dan jadwal
untuk hasil yang dikaji ulang. Adanya delegasi mampuuntuk memberikan
gambaranpraduga seperti apa yang mungkin telah dimiliki dan yang diinginkan
oleh perusahaan kami, dan menetapkan kriteria seberapa besar keberhasilan yang
akan kita peroleh dari tahun ke tahun. Delegasi ini mampu membuat suatu proyek
mauoun aktivitas dalam perusahaan menjadi lebih terarah.Melakukan evaluasi
dengan para karyawan pada jadwal yang telah ditentukan untuk melihat kemajuan
atau suatu permasalahan yang terjadi pada perusahaan.
Perusahaan yang kami kelola selalu merencanaan pengembangan kinerja
dengan mengaktifkan karyawan untuk memahami tujuan dari perusahaan dengan
membuat awal rencana pengembangan kinerja dengan setiap karyawan,
melakukan evaluasi minimal triwulanan untuk meninjau kemajuan dan
menetapkan tujuan baru, dan setiap minggu di adakan pertemuan dengan setiap
staf pelapor untuk saling berhubungan dengan kemajuan dan penyelesaiannya
serta mempererat hubungan kekeluargaan dalam perusahaan. Untuk
menumbuhkan potensi diri bagi karyawan,perusahaan selalu memberikan waktu
untuk melakukan pelatihan, pendidikan dan pengembangan.Pelatihan berguna
agar karyawan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan (job description).
12
Mereka memerlukan keahlian dan alat yang mendasar bagi mereka untuk berhasil
dalam pekerjaan mereka.Memelihara komitmen karyawan adalah bukti bahwa
perusahaan kami menjadikan karyawan sebagai aset dengan melakukan
pengembangan tertulis dalam rencana pengembangan kinerja. (Kemampuan
bertumbuh dan mengembangkan keterampilan sangat penting untuk motivasi dan
keberhasilan karyawan), dan pelatihan pengembangan skillkaryawaan setiap hari
satu per satu satu, atau pertemuan mingguan dengan coach.
Perusahaan kami memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi
dan rajin merupakan bentuk umpan balik bagi karyawan.Penghargaan bagi
seorang karyawan adalah hal yang menguatkan para karyawan untukbertindak
lebih dan memberikan hasil yang maksimal untuk perusahaan. Umpan yang
diberikan oleh kami denganmemberikan penghargaan berupa bonus maupun
hadiah lainnya secara periodik, menguatkan pembelajaran karyawan dan
pencapaian tujuan, serta pengakuan terhadap karyawan untuk melakukan apa yang
perusahaan inginkan.Pada perusahaan kami setiap setengah tahun diadakan survei
kepuasan karyawan guna memberikan masukan bagi perusahaan untuk dapat
memberikan kepuasan yang terbaik bagi para karyawan.
Karyawan di CV. Agri Pinapple Utama dibagi menjadi bebarapa bagian dan
memiliki job descriptionnya masing – masing, yaitu:
Direktur Utama
Tugas
1. dan Wewenang
a. Membuat dan merencanakan kegiatan perusahaan, mengawasi dan
mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan.
b. Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh direksi.
c. Merumuskan strategi perusahaan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh pihak berwenang serta peraturan pemerintah yang berlaku.
d. Mengkaji dan mengevaluasi berbagai fungsi di dalam perusahaan secara
teratur, memastikan fungsi-fungsi tersebut berjalan dengan benar.
13
Manajer Umum
Staf Pemeliharaan
Mengawasi setiap kegiatan pemeliharaan mulai dari perawatan tanaman
nanas, bibit, serta pemupukan.
Staf Panen
Mengawasi dan bertanggung jawab dari suatu hasil panen nanas.
Staf Persiapan Lahan
Bertanggung jawab atas tersedianya lahan untuk siap ditanamin oleh
nanas.
b. Tugas Pelaksanaan
1. Melakukan koordinasi kerja dan pembagian / pendelegasian tugas serta
tanggung jawab di lingkungan intern Bagian Marketing untuk
menghasilkan pola kerja yang lebih baik.
2. Melakukan koordinasi dengan Bagian lain untuk mendukung kelancaran
proses kerja di perusahaan.
3. Menjalin relasi dan kerja sama yang baik dengan konsumen / pelanggan.
4. Melakukan analisa penerapan prosedur yang berlaku di Bagian Marketing
sebagai bahan evaluasi atas prosedur yang sudah ada.
5. Melakukan analisa laporan kondisi dan situasi pasar beserta analisa
pesaing.
6. Menetapkan kalkulasi harga jual produksi sebagai patokan harga yang
ditawarkan ke pasar / pelanggan.
7. Menyusun Prosedur dan Instruksi Kerja untuk Bagian Marketing sehingga
membantu kelancaran proses kerja di bagiannya.
8. Menyampaikan laporan hasil kerja ke Marketing Manager untuk dilakukan
evaluasi dan analisa.
9. Melakukan koordinasi dengan Bagian PPIC dan Produksi sehubungan
dengan perencanaan, proses dan hasil produksi.
17
2.2.3 Target
Target pemasaran dari perusahaan CV Agri Pineapple Utama yaitu sebagai
penyuplai kebutuhan konsumen seperti perusahaan-perusahaan yang mengolah
nanas menjadi selai, keripik dan lain-lain.Nanas mengandung senyawa bromelain
kuat yang dapat membantu membunuh sel kangker.Buah nanas juga dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki kerusakan sel akibat radikal
bebas.Nanas banyak memiliki manfaat sehingga semua kalangan dapat
mengkonsumsi buah nanas dengan mengkonsumsi buah nanas yang secukupnya.
tidak kekurangan pasokan buah nanas, selain itu karena lahan yang di miliki
perusahaan masih kurang untuk memproduksi buah nanas untuk memenuhi
kebutuhan pasar internasional.
Lokasi pasar dengan perusahaan sangat dekat oleh karena itu sangat mudah
untuk kami menjual hasil produksi, terdapat banyak toko da pabrik besar
pengolahan buah nanas dan pasar tradisional yang membutuhkan pasokan
nanas yang banyak membutuhkan pasokan nanas.
c. Ketersediaan Fasilitas Transportasi
Ketersedian fasilitas transportasi untuk menunjang kegatan usaha budidaya
nanas menurut pengamatan yang sudah dilakukan, terdapat banyak
transportasi yang dapat membantu pengangkuatan, perusahaan akan
memeberikan fasilitas kepada perusahaan transportasi untuk membantu dalam
pengangkutan hasil produksi. Selain itu di lampung tengah merupakan daerah
pusat daerah yang banyak transportasi lalu lalang dan toko penyedia alat
transportasi sehingga kami tidak kesulitan dalam penyediaan transportasi.
d. Ketersediaan Tenaga Kerja
Daerah lampung tengah merupakan daerah yang notabene masyarakatnya
sebagai pegawai dan perusahaan. Pada usaha budidaya nanas ini kami
membuka peluang untuk masyarakat sekitar khususnya untuk bekerja di
perusahaan kami.
e. Ketersediaan Pembangkit Tenaga
Ketersediaan pembangkit tenaga untuk menunjang kegaiatan usaha seperti air,
listrik sudah sangat memadai, karna dari lokasi yang kami pilih lampung
tenagh memiliki aliran istrik yang menyeluruh dan ketersediaan air yang
melimpah. Untuk pembangkit lainnya seperti solar perusahaan kami akan
beerja sama dengan perusahaan lain untuk penyediaan solar, agar perusahan
dapt saling bkerja sama dan membantu.
2.3.2 Bangunan
Bangunan (building) didirikan untukmelindungi bahan-bahan, peralatan,
dan karyawandari kerusakanakibat panas, hujandan kehilangan.Bangunan yang
direncanakandengan baikakan membantu mengurangi biayapengolahan melalui:
a) Pengurangan work in process inventory
b) Pengurangan biayapemindahan bahanbahan
c) Pengurangan biayapenyimpanan
23
d) Pengurangan waktupengerjaan
e) Penyederhanaanprosedurpengawasan pengolahan dan karyawan
f) Pengurangan biayapemeliharaan pabrik
g) Pengurangan kemacetan&gangguan dalam pelaksanaanpekerjaan
h) Peningkatanfleksibilitas &kegunaanpabrik
i) Pengurangan upah&biayauntukmelatih produk
j) Peningkatankesenangan&moral pekerja.
Tipe bangunan pabrik yang di rencanakan CV. Agri Penapple Utama adalah
tipe High Bay and Monitor Building.Tipe ini merupakangedungtidak bertingkat,
tapi ruanggerak diatas kepala sangatluas.Apabila rencana dan konstruksinya baik,
maka hampir semua dindingnya yang vertikal dapat diberi jendela untuk
mendapatkan penerangan alam. Gedung/bangunan yang berbentuk monitor
biasanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pertukaran-
pertukaran hawa segar yang baik dan suatu ruangan diatas kepala (overhead room)
yang luas yang memungkinkan mesin derek dan fasilitas yang berada diatas
kepala (overhead facilities) lainnya dapat bekerja.
a. Bibit
Bibit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi suatu
tanaman.Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka perusahaan harus
menggunakan bibit yang berkualitas.Bibit nanas yang digunakan perusahaan
berasal mitra perusahaan benih.
25
Terdapat dua macam bibit nanas yang biasa digunakan oleh perusahaan
yaitu sogolan dan siwilan. Sogolan merupakan bibit yang diperoleh dari tunas
batang yang hanya dapat diperoleh satu kali dalam satu musim tanam yaitu pada
saat perusahaan melakukan pembongkaran. Sedangkan siwilan merupakan bibit
yang diperoleh dari tunas pada buah nanas dan dapat diperoleh setiap perusahaan
melakukan panen yaitu sekitar 2-3 kali dalam satu kali musim tanam. Tunas yang
dipilih perusahaan untuk dijadikan bibit adalah tunas yang masih muda. Jika tunas
yang dipilih sudah terlalu tua, maka tanaman nanas akan cepat berbuah namun
ukuran buahnya kecil.
Perbedaan sogolan dan siwilan adalah pada ukuran bibit dan jarak waktu
panen. Sogolan memiliki ukuran 45-60 cm untuk kelas A dan 35-44 cm untuk
kelas B. Siwilan memiliki ukuran yang lebih kecil yaitu 25-30 cm untuk kelas A
dan 20-24 cm untuk kelas B. Jarak waktu panen untuk sogolan hanya memerlukan
waktu 12 bulan sedangkan siwilan memerlukan waktu 24 bulan. Namun sebagian
besar perusahaan lebih banyak menggunakan bibit siwilan, hal ini dikarenakan
bibit siwilan lebih mudah untuk diperoleh dan juga buah yang dihasilkan biasanya
lebih baik.
Bibit nanas yang digunakan oleh adalah nanas golongan Queen dengan jenis
varietas nanas batu. Ciri-ciri nanas ini adalah daun pendek berduri tajam, buah
lonjong mirip kerucut, dan berukuran kecil sekitar 0,5-1,3 kilogram. Daging
buahnya berwarna sangat menarik yaitu berwarna kuning keemasan tua, sehingga
cocok untuk dikonsumsi segar. Penggunaan bibit yang dianjurkan oleh petugas
penyuluh lapang berdasarkan Standart Operasional Procedur (SOP) adalah
40.000 per hektar namun pada lokasi penelitian rata-rata bibit yang digunakan
belum mengikuti standar tersebut.
pupuk hijau sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan
kimia seperti urea, phonska, TSP, KCL, dan ZA.Perusahaan responden
menggunakan kedua jenis pupuk tersebut dalam budidaya nanas.Pupuk yang
sering digunakan adalah pupuk kandang, urea, phonska, dan TSP.
Pupuk kandang yang digunakan perusahaanyaitu pasar pupuk organik
Selain pupuk kandang perusahaan juga menggunakan pupuk kimia, yaitu pupuk
urea, TSP, dan phonska.Pupuk kimia dapat diperoleh dari kelompok tani atau dari
toko pertanian di sekitar desa.Tidak semua perusahaan menggunakan ketiga jenis
pupuk tersebut, biasanya perusahaan hanya menggunakan dua saja, misalnya urea
dengan phonska atau urea dengan TSP. Sebagian besar perusahaan melakukan
pemupukan kimia sebanyak tiga kali setiap tahunnya. Rata-rata penggunaan
pupuk kimia yaitu urea, TSP, dan phonska pada usahatani lahan
Penggunaan pupuk kandang, urea, phonska, dan TSP yang lebih banyak
pada usahatani lahan sempit disebabkan karena perusahaan menganggap semakin
banyak pupuk yang digunakan dalam usahatani maka produksi yang dihasilkan
juga semakin banyak.Sehingga perusahaan lahan sempit dapat menghasilkan
produk yang banyak dari lahannya yang terbatas.Hal ini juga disebabkan oleh
ketidaktahuan perusahaan mengenai penggunaan pupuk yang benar (sesuai SOP).
Perusahaan responden menggunakan obat-obatan kimia berupa herbisida
dan zat pengatur tumbuh.Herbisida digunakan untuk memberantas rumput
(gulma).Namun tidak semua perusahaan responden menggunakan herbisida dalam
memberantas rumput.Ada beberapa perusahaan yang memberantas rumput secara
manual yaitu menggunakan cangkul atau sabit.Herbisida yang digunakan oleh
perusahaan seragam dan hanya satu macam yaitu Gramaxone.
Penggunaan Gramaxone tidak berbanding lurus dengan jumlah luasan
lahan.Semakin luas lahan usahatani belum tentu menggunakan Gramaxone
dengan jumlah yang semakin banyak.Hal ini dikarenakan Gramaxone hanya
digunakan pada saat lahan ditumbuhi rumput-rumput liar (gulma) sehingga
penggunaannya tidak pasti.Seperti yang terjadi pada Kelompok Tani Makmur,
penggunaan Gramaxone pada usahatani lahan sempit lebih banyak dibandingkan
dengan usahatani lahan sedang.
27
Perusahaan juga menggunakan zat pengatur tumbuh pada tanaman nanasnya, hal
ini dikarenakan pertumbuhan bunga pada nanas tidak dapat serentak.Zat pengatur
tumbuh yang digunakan perusahaan adalah Protephon.Protephon merupakan zat
pengatur tumbuh yang diberikan pada tanaman agar memacu pembentukan
hormon tumbuhan yang sudah ada di dalam tumbuhan atau menggantikan fungsi
dan peran hormon bila tanaman kurang dapat memproduksi hormon dengan
baik.Pada tanaman nanas Protephon berfungsi untuk merangsang pembungaan
nanas, sehingga nanas dapat berbunga lebih cepat dan serentak.
Selain untuk merangsang pembungaan pada tanaman nanas, Protephon
juga dapat meningkatkan ukuran buah, sehingga perusahaan pada lahan sempit
menggunakannya dalam jumlah yang lebih banyak.Perusahaan menganggap
dengan begitu mereka akan memperoleh penerimaan yang lebih banyak pada
lahan yang terbatas karena buah yang dihasilkan berukuran besar. Namun,
sebenarnya penggunaan Protephon yang lebih banyak 2-3 kali dari takarannya
akan menyebabkan pertumbuhan bunga tertahan.
Tabel 2. Penggunaan bahan baku dan bahan penolong pada budidaya nanas CV
Agri Pineapple Utama untuk 30 Ha
No Keterangan Jumlah pengunaan
1 Bibit Nanas 400.000 bibit/thn
2 Pupuk Kandang 100 ton/periode
3 Pupuk Urea 14,14 ton/periode
4 Pupuk TSP 6,38 ton/periode
5 Pupuk Phonska 5,91 ton/periode
tenaga kerja pria. Namun biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja tidak
dibedakan antara tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita yaitu Rp 20.000,00 per
hari dengan waktu kerja dari pukul 07.00 sampai pukul 11.00 (empat jam kerja).
Tenaga kerja hewan digunakan pada saat proses pengolahan lahan. Di
lokasi penelitian upah yang diberikan pada proses pengolahan lahan berbeda
dengan upah pada kegiatan lainnya. Pembayaran dilakukan secara borongan, yaitu
Rp 600.000,00 per hektar.Kegiatan pengolahan lahan dilakukan oleh satu
tenagakerja pria dan dua tenaga kerja hewan.Upah tersebut diperhitungkan untuk
sepasang ternak dan tenaga kerja operatornya.
Tabel 2. Rata-rata penggunaan tenaga kerja dalam usahatani nanas per hektar per
musim tanam berdasarkan luas lahan CV Agri pineapple utama
No. Kegiatan Usahatani Luas Lahan/10 ha
1 Persiapan lahan 100 orang
2 Penanaman 200 orang
3 Pemeliharaan 50 orang
4 Pemanenan 300 orang
5 Pembongkaran 400 orang
b. Penanaman
Terdapat dua macam pola tanam pada tanaman nanas, yaitu pola tanam satu
alur dan pola tanam ganda (jejer legowo). Pola tanam satu alur berbentuk persegi
panjang dengan jarak dalam baris 20-25 cm dan jarak antar baris 80-100 cm.
Sedangkan pola tanam ganda memiliki jarak dalam baris 20-25 cm dan jarak antar
baris terdekat 50 cm dan antar baris terjauh 100 cm. Pola tanam yang banyak
digunakan oleh perusahaan responden adalah pola tanam satu alur. Pola ini dipilih
perusahaan karena akan mengurangi kompetisi antar tanaman dalam menyerap
cahaya, unsur hara, dan air. Dengan menggunakan pola tanam tersebut bibit yang
dapat ditampung sebanyak 40.000 per hektar.
Tanaman nanas yang ditanam oleh perusahaan responden dilakukan secara
monokultur di lahan sawah atau tegalan.Dalam satu kali musim tanam waktu yang
diperlukan sekitar 3-4 tahun.Hal ini berarti, perusahaan dapat melakukan panen 2-
3 kali dalam satu kali musim tanam.Panen dapat dilakukan setiap tahunnya dalam
musim tanam.
c. Pemeliharaan
Proses pemeliharaan merupakan proses yang membutuhkan tenaga kerja
paling banyak. Pemeliharaan tanaman nanas terdiri dari pemupukan dan
penyiangan.Pemupukan organik dan pemupukan kimia.Pemupukan organik
menggunakan kotoran ternak, hanya dilakukan satu kali dalam satu musim tanam,
yaitu setelahtanaman berumur kurang dari satu bulan. Jumlah pupuk organik yang
diberikan oleh perusahaan responden tidak sama, tergantung dari kemampuan
setiap perusahaan. Pemupukan organik dilakukan dengan cara diratakan dengan
tanah atau dimasukkan di setiap lubang tanaman.
Selain pemupukan organik mereka juga melakukan pemupukan kimia dengan
menggunakan pupuk urea, phonska, atau TSP. Rata-rata perusahaan melakukan
pemupukan kimia sebanyak tiga kali setiap tahunnya.Pemupukan ini dilakukan
untuk menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Rata-rata penggunaan
31
pupuk kimia setiap tahunnya oleh perusahaan responden relatif banyak yaitu urea
1.414 kilogram per hektar, TSP 638 kilogram per hektar, dan phoska 591,9
kilogram per hektar.
Penyiangan merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu cukup lama.
Dalam proses penyiangan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu penyemprotan
herbisida Gramaxone, pembersihan tanaman liar, dan pembubunan. Penyiangan
dilakukan untuk menghilangkan rumput liar dan gulma pesaing yang tumbuh pada
lahan pertanian.Hal ini dilakukan agar tidak terjadi persaingan dalam hal
kebutuhan air, unsur hara, dan sinar matahari.Selain itu juga rumput liar sering
menjadi sarang penyakit. Kegiatan penyiangan biasanya dilakukan lima kali
dalam satu tahun, namun tidak ada jadwal yang pasti karena penyiangan
dilakukan tergantung dari pertumbuhan tumbuhan liar pada lahan.
Penyemprotan herbisida dilakukan perusahaan karena dapat menghemat
waktu, tenaga kerja, dan biaya.Namun tidak semua perusahaan di lokasi penelitian
melakukan penyemprotan herbisida. Rata-rata penggunaan herbisida oleh
perusahaan adalah 7,62 liter per hektar. Pembersihan tanaman liar dilakukan
dengan secara manual, yaitu menggunakan cangkul dan sabit.Setelah lahan bersih
dari rumput liar, maka dilakukan pembubunan.Pembubunan perlu dilakukan
karena biasanya tepi tanah pada bedengan longsor.Kegiatan ini berfungsi untuk
memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah sehingga
tertutup kembali dan tanaman nanas dapat berdiri kuat.
Kegiatan pengarbitan tidak boleh dilakukan pada siang hari atau pada saat
hujan.Waktu yang tepat adalah pada pagi hari yaitu pukul 05.00 sampai 08.00.Hal
ini dikarenakan, pengarbitan memerlukan bantuan air atau embun yang terdapat
pada tanaman sehingga dapat bereaksi mengeluarkan gas etilen yang dapat
merangsang pembungaan.Di lokasi penelitian para perusahaan melakukan
kegiatan pengarbitan pada waktu pagi hari yaitu pukul 06.00 hingga pukul 10.00.
Pengarbitan dapat dilakukan setelah tanaman berumur enam bulan untuk bibit
sogolan dan berumur 18 bulan untuk bibit siwilan. Dari proses pengarbitan hingga
proses pemanenan diperlukan waktu 5-6 bulan. Dalam waktu enam bulan tersebut
diperlukan satu kali pemupukan kimia.Hal ini dilakukan untuk memenuhi
32
ketersediaan unsur hara tanah yang mulai berkurang sehingga tanaman dapat
meningkatkan produktivitas buah.
d. Pemanenan
Tanaman nanas dapat dipanen pada saat berumur 12 bulan jika menggunakan
bibit sogolan dan 24 bulan jika menggunakan bibit siwilan. Buah nanas yang siap
dipanen memiliki ciri-ciri antara lain mahkota buah terbuka, tangkai buah
mengkerut, mata buah mendatar dan bentuknya bulat, warna dasar kuning, serta
timbul aroma harum yang khas. Pemanenan dilakukan secara manual yaitu dengan
memotong tangkai buah secara mendatar atau miring menggunakan pisau yang
tajam.Buah yang sudah dipanen dikumpulkan di suatu lokasi kemudian dilakukan
kegiatan grading.Grading, adalah mengelompokkanbuah berdasarkan ukuran
buah. Buah nanas dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu grade A, grade B
dan grade C. Buah nanas yang sudah dipanen langsung dijual kepada pedagang
pengumpul yang ada disekitar desa. Perusahaan tidak perlu mengangkut buah dari
kebun ke tempat pengumpul karena pedagang pengumpul langsung membeli di
tempat panen.
Tanaman nanas dapat dipanen 2-3 kali dalam satu kali musim tanam.
Budidaya nanas untuk tahun selanjutnya sama saja dengan budidaya pada tahun
pertama yang membedakan adalah proses pengolahan lahan, penanaman, dan
pemupukan organik yang hanya dilakukan pada tahun pertama.
Pada proses pemanenan sekaligus dilakukan proses pembibitan. Bibit yang
sudah diambil dari tanaman nanas kemudian dikumpulkan berdasarkan kelompok
ukuran di suatu tempat yang terkena sinar matahari yang cukup.Bibit dibiarkan
selama kurang lebih satu minggu, hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah
tanaman yang mati setelah ditanam.Dengan melakukan penjemuran bibit nanas
sampai kering perusahaan dapat melihat bibit mana yang bagus dan bibit mana
yang berpotensial mengalami kebusukan setelah ditanam.
e. Pembongkaran
Tanaman nanas yang sudah berumur 4-5 tahun atau sudah dilakukan
pemanenan 2-3 kali perlu diremajakan karena pertumbuhannya sudah lambat dan
33
Tabel 4. kebutuhan dana investasi dan modal kerja untuk lahan 10 hektar
no Komponen biaya Total biaya (Rp)
1 Biaya Investasi
Total Biaya Investasi 14.675.000
2 Biaya Modal Kerja
Total Biaya Modal Kerja 968.988.000
Total Dana 982.983.000
Tabel 6. Menunjukan nilai Net B/C ratio yang diperoleh sebesar 2,1369. Nilai B/C ratio menunjukan lebih besar dar 1, maka CV Agri
Pineapple Utama layak (feasible) untuk dikembangkan.
37
38
V. PENUTUP
V.1Kesimpulan
1. Perusahaan yang kami dirikan bernama CV Agri Pineapple Utama terletak
di Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten
Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Indonesia.
2. Perusahaan yang akan kami dirikan yaitu CV Agri Pineapple Utama, kami
memilih bentuk perusahaan CV dikarenakan dengan pemilik perusahaan
perseorangan, ataupun kelompok maka akan mempermudah dalam hal
pengaturan dan pengelolaan.
3. Lampung Tengah merupakan jalan lintas sumatera yang mempermudah
dalam sistem pendistribusian produk hasil budidaya.
4. Status kepemilikan adalah milik bersama, aspek organisasi yang di
gunakan oleh perusahan CV. Agri Pineapple Utama yaitu organisasi garis
(Line organization).Tim manajemen pada CV. Agri Pineapple Utama
terdiri dari kepala bagian keuangan, kepala bagian kemitraan, kepala
bagian produksi, kepala bagian pengemasan dan gudang, dan kepala
bagian pengemasan.
5. Segmentasi pasar yang dilakukan CV Agri Pineapple Utama memilih
peusahaan-perusahaan yang memproduksi olahan nanas yang
membutuhkan jumlah besar. Target pemasaran dari perusahaan CV Agri
Pineapple Utama yaitu sebagai penyuplai kebutuhan konsumen seperti
perusahaan-perusahaan yang mengolah nanas menjadi selai, keripik dan
lain-lain. Nilai tambah yang kami lakukan yaitu pada bagian pengemasan
melakukan pembersihan, standarisasi produk, grading, sortasi dan packing.
Struktur pasar pada CV. Agri Pineapple Utama termasuk pasar oligopoli.
CV. Agri Pineapple Utama termasuk pasar oligopoli karena untuk
perusahaan yang memproduksi nanas di Lampung masih sedikit. Ukuran
pasar pada CV. Agri Pineapple Utama yaitu local.
6. Tipe bangunan pabrik yang di rencanakan CV. Agri Penapple Utama
adalah tipe High Bay and Monitor Building. Tipe ini
41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
44