Anda di halaman 1dari 45

1

LAPORAN STUDI KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA NANAS


CV. AGRI PINEAPPLE UTAMA

Disusun oleh :
1. Afifah Dyah Pradani 18751003
2. Feny Pratiwi 18751015
3. Farhan Shiddiq 18751022
4. Ni Nengah Ayu F.D. 18751030

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2020
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang
telah menciptakan alam jagat dengan segala kesempurnaannya. Penulis sekaligus
penyusun laporan ini sangat berterimakasih kepada Ibu dosen serta teknisi yang
telah mengajarkan mata kuliah Studi Kelayakan Agribisnis sekaligus yang telah
menuntun dalam pembuatan laporan mengenai “Laporan Analisis Kelayakan
Usaha Budidaya Nana CV. Agri Pineapple Utama”. Penulis berterimakasih
kepada pihak pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terbentuknya laporan.
Penulis mendapatkan suatu pelajaran baik dalam penulisan laporan serta
mendapatkan pengetahuan tentang kegiatan tersebut. penulis pada laporan ini
masih dalam proses belajar baik dalam tata cara penulisan yang baik maupun
dalam memahami dengan baik dalam menyajikan laporan sehingga penulis dalam
penyusunan laporan ini sangat mengharapkan saran-saran yang membangun
sehingga menghasilkan isi laporan yang dapat mendidik serta dapat
dipertanggung jawabkan.

Bandar Lampung, April 2020

Penulis
3

DAFTAR ISI

halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Nanas...................................... 1
1.2 Nama dan Alamat Perusahaan..................................................... 3
1.3 Bidang Usaha ............................................................................. 3
1.4 Bentuk Perusahaan ...................................................................... 4
1.5 Asesibilitas .................................................................................. 4
II ASPEK-ASPEK USAHA
2.1 Aspek Manajemen....................................................................... 5
2.2 Aspek pemasaran......................................................................... 14
2.3 Aspek Produksi/Operasional....................................................... 17
2.4 Aspek Keuangan (Finansial)....................................................... 30
III ANALASIS KRITERIA INVESTASI
3.1 Net Present Valeu (NPV)............................................................ 33
3.2 Kriteria Rasio Manfaat (Benefit cost ratio).................................. 33
3.3 Kriteria Internal Rate of Return (IRR)........................................ 35
3.4 Break Even Point (BEP).............................................................. 35
3.5 Pay Back Period (PBP)............................................................... 35
IV ANALISIS SENSITIFITAS
4.1 Analisis sensitifitas dan switching value..................................... 36
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 37
4

I. PENDAHULUAN

1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Nanas


Buah nanas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan salah satu tanaman buah
yang sudah lama dikenal luas oleh masyarakat.Tanaman ini cukup mudah untuk
dibudidayakan, dan iklim Indonesia pun ternyata sangat cocok untuknya.Volume
ekspor nanas begitu besar sehingga Indonesia menjadi negara pengekspor nanas
terbesar di dunia hingga awal tahun 2012 (Wicaksono, 2015).Peningkatan eksport
buah nanas dalam kaleng juga terus meningkat seiring dengan peningkatan
permintaan terutama oleh negara Amerika Serikat, Jepang, Belanda, dan negara –
negara Eropa.
Secara nasional pada tahun 1992 nasional terdapat 18.597 ha luas areal
tanaman nanas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia artinya mengalami
peningkatan akan kebutuhan, namun yang merupakan sentra produksi utama
adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa barat, Jawa Timur,
Sulawesi Utara, dan Kalimantan Tengah. Luas areal perkebunan rakyat tanaman
nanas yang mencapai 47% dari 3,74 juta ha dan melibatkan lebih dari tiga juta
rumah tangga petani. Pengusahaan nanas juga membuka tambahan kesempatan
kerja dari kegiatan pengolahan produk turunan dan hasil samping yang sangat
beragam jenisnya (Wicaksono, 2015).
Nanas (Ananas Comosus L. Merr) merupakan salah satu buah – buahan
tropis yang banyak diminati baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Buah
nanas umumnya dikunsumsi dalam bentuk segar atau buah meja, namun dapat
pula dinikmati dalam bentuk juice sebagai minuman segar ataupun dalam bentuk
olahan seperti dodol, kripik nanas dan selai. Pada buah nanas terdapat enzim asam
bromelain yang bermanfaat untuk kesehatan diantaranya mengurangi tekanan
darah, membersihkan darah, meningkatkan pencernaan, menghambat
pertumbuhan sel kanker, dan meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
Nanas merupakan komoditi yang terbukti memiliki peluang pasar yang
cukup baik di dalam maupun di luar negeri. Saat ini pemasaran buah nanas tidak
hanya dalam bentuk segar tetapi juga dalam bentuk pangan olahan, misalnya
5

nanas segar tetapi juga dalam bentuk pangan olahan, misalnya nanas kalengan,
nata de pina, jam, dodol dan lain–lain. Eksport nanas segar Indonesia periode
1987 – 1990 terus meningkat dengan laju rata – rata pertumbuhan 287,83 %.
Volume ekspor nanas begitu besar sehingga Indonesia menjadi negara pengekspor
nanas terbesar di dunia hingga awal tahun 2012 (Wicaksono, 2015).Peningkatan
eksport buah nanas dalam kaleng juga terus meningkat seiring dengan
peningkatan permintaan terutama oleh negara Amerika Serikat, Jepang, Belanda,
dan negara – negara Eropa.
Tabel 1. Produksi dan konsumsi buah nanas tahun 2008-2012

Sumber: BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2013

Tabel 1.menunjukkan bahwa jumlah produksi buah nanas di Indonesia


selama lima tahun terakhir meningkat sebesar 0,23% sehingga terjadi peningkatan
konsumsi buah nanas sebesar 0,02%. Jumlah produksi buah nanas terus
mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir karena buah nanas merupakan
buah yang dapat dengan mudah hidup di musim panas dan musim penghujan,
sehingga kegiatan budidaya tetap dapat berjalan dengan lancar meskipun cuaca
tidak stabil. Jumlah konsumsi buah nanas terus mengalami peningkatan dalam
lima tahun terakhir karena jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan
sebesar 1,5% setiap tahunnya.
6

Usaha budidaya nanas memiliki prospek yang baik dari data konsumsi
masyarakat yang terus mengalami peningkatan, pemasaran buah nanas tidak
hanya dalam bentuk segar tetapi juga dalam bentuk pangan olahan, misalnya
nanas segar tetapi juga dalam bentuk pangan olahan, misalnya nanas kalengan,
nata de pina, jam, dodol dan lain–lain.Oleh karena itu kami melihat perlu untuk
melakukan studi kelayakan agribisnis terhadap usaha budidaya nanas.

1.2 Nama dan Alamat Perusahaan


Perusahaan yang kami dirikan bernama CV Agri Pineapple Utama terletak
di Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lmapung
Tengah, Provinsi Lampung, Indonesia. Lampung Tengah merupakan daerah yang
strategis karena masih banyak lahan yang luas. Selain itu Lampung Tengah
merupakan jalan lintas sumatera yang mempermudah dalam sistem
pendistribusian produk hasil budidaya.
Secara topografis, Kabupaten Lampung Tengah paling cocok untuk sector
Pertanian dan Perkebunan selain itu ada juga yang bekerja di sektor lain karena
dataran yang cukup mendukung.Berdasarkan Data dari Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Lampung Tengah (2014) Kabupaten Lampung Tengah
secara umum beriklim tropika basah dengan angin laut bertiup dari Samudera
Indonesia dengan kecepatan angin rata-rata 5,83 Km/jam, memiliki temperatur
rata-rata berkisar antara 26° - 28°C pada daerah dataran dengan ketinggian 30 - 60
meter dari permukaan laut. Temperatur maksimum yang sangat jarang dialami
adalah 33°C dan juga temperatur minimum 22°C.Dari data tersebut kami
memutuskan membangun perusahaan di kabupaten Lampung Tengah.

1.3 Bidang Usaha


Bisnis pertanian buah  memang menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah
mati. Begitupun dengan bisnis budidaya nanas yang menjadi salah satu bisnis
yang menguntungkan.Budidaya nanas termasuk kedalam bidang usaha
hortikultura.Peluang usaha budidaya nanas memang sangat menjanjikan.Dimana
budidaya nanas memiliki peluang yang masih terbuka lebar.
7

Keuntungan yang didapatkan dalam budidaya nanas memang mampu


menghasilkan keuntungan yang bernilai besar.Permintaan buah nanas yang makin
tinggi baik pasar dalam negeri hingga luas negeri.Wilayah Indonesia dengan
dataran tinggi yang beriklim sejuk sangat cocok untuk budidaya nanas.Oleh
karena itu, kami membangun bisnis budidaya nanas.

1.4 Bentuk Perusahaan


Perusahaan yang akan kami dirikan yaituCV Agri Pineapple Utama, kami
memilih bentuk perusahaan CV dikarenakan dengan pemilik perusahaan
perseorangan, ataupun kelompok maka akan mempermudah dalam hal pengaturan
dan pengelolaan. CV atau Comanditaire Venootschap merupakan salah satu
alternatif badan usaha yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin
melakukan kegiatan usaha dengan modal terbatas. Pendirian perusahaan CV
relatif lebih mudah dibandingkan bentuk perusahaan perseroan terbatas.Maka dari
itu kami memilih bentuk perusahaan yang kami dirikan berbentuk CV.

1.5 Asesibilitas
Lokasi CV Agri Pineapple Utama terletak di Lampung Tengah.Lampung
Tengah merupakan daerah yang strategis karena masih banyak lahan yang
luas.Selain itu Lampung Tengah merupakan jalan lintas sumatera yang
mempermudah dalam sistem pendistribusian produk hasil budidaya.
8

II. ASPEK-ASPEK USAHA

2.1 Aspek Manajemen


2.1.1 KepemilikanCV. Agri Pineapple Utama.
Usaha CV Agri Pineapple Utama merupakan usaha yang dibangun
bersama oleh Afifah Dyah Pradani, Farhan Sidhiq, Feny Pratiwi dan Ni Nengah
Ayu Feby Diana.Permodalan usaha ini didapat dari keempat orang tersebut.
Modal yang telah di peroleh digunakan untuk memenuhi peralatan serta sarana
prasarana yang dibutuhkan oleh perusahaan.Usaha ini didirikan didaerah
Lampung Tengah, luas lahan 10 hektar yang dibeli dari masyarakat lampung
tengah.Budidaya nanas memiliki peluang yang masih terbuka lebar.Keuntungan
yang didapatkan dalam budidaya nanas memang mampu menghasilkan
keuntungan yang bernilai besar.Permintaan buah nanas yang makin tinggi baik
pasar dalam negeri hingga luar negeri membuat kami membuka usaha ini.
Status kepemilikan adalah milik bersama, modal relatif lebih besar untuk
membangun perusahaan karena pengelolaan modal dilakukan bersama tidak
perorangan.Kelangsungan usaha milik bersama ini juga terjamin dari segi modal,
tanggung jawab dan dari segi lainnya.Tetapi ada kekurangan dari bentuk usaha ini
diantara nya modal yang telah diberikan tidak dapat ditarik kembali karena telah
digunakan sebagai modal dan keuntungan dari usaha ini dibagi antara anggota.

2.1.2 Apek Organisasi


Aspek organisasi yang di gunakan oleh perusahan CV. Agri Pineapple
Utama yaitu organisasi garis (Line organization). Organisasi garis merupakan
struktur organisasi yang digunakan untuk perusahan-perusahan yang masih
berskala kecil, contohnya perusahaan kami yang berbentuk CV yang lebih kecil
skalanya dari PT. Pendelegasian wewenang dalam organisasi lini ini dilakukan
secara vertikal melalui garis terpendek dari seorang atasan kepada bawahannya.
Pelaporan tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya dilakukan melalui
garis vertikal yang terpendek. Perintah hanya diberikan sesorang atasan dan
pelaporan tanggung jawab kepada atasan yang bersangkutan. Organisasi lini
9

merupakan suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang


yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.
Ciri-ciri organisasi garis (Line organization) adalah :
1. Organisasinya relatif kecil dan masih sederhana.
2. Hubungan antara atasan dengan bawahan masih bersifat langsung melalui
garis wewenang terpendek.
3. Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
4. Jumlah karyawan relatif sedikit dan saling mengenal.
5. Tingkat spesialisasinya belum tinggi dan alat-alatnya tidak beraneka ragam.
6. Pucuk pimpinan merupakan satu-satunya sumber kekuasaan, keputusan, dan
kebijakan dari organisasi.
7. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh
atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya.

Bagan 1.Struktur organisasi CV. Agri Pineapple Utama

DIREKTUR UTAMA

MANAJER UMUM

Ketua Ketua Ketua Bagian Kepala Bagian Ketua


Bagian Bagian Produksi Pengemasan & Bagian
Keuangan Kemitraan Gudang Pemasaran

Staff Staff Staff Staff Staff


Panen Persiapan Pemeliharaan Packing Gudang
lahan
10

2.1.3 Tim Manajemen CV. Agri Pineapple Utama


Manajemen yang baik dalam perusahaan tidak terlepas dari kerjasama
yang baik dari setiap pihak di perusahaan.Kerjasama yang baik dari setiap pihak
di perusahaan dapat menciptakan kinerja yang baik bagi karyawan. Perusahaan
yang sudah besar memerlukan kerjasama tim dari setiap manajemen yang ada di
perusahaan.
Tim manajemen pada perusahaan terdiri dari manajer-manajer atau kepala
bagian yang bertanggung jawab dalam perusahaan.Tim manajemen berfungsi
unutk mengatur jalannya kegiatan di perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan
semua pekerjaan yang telah ditentukan terlaksana sesuai. Tim manajemen sangat
menentukan kinerja dari sebuah perusahaan karena tim manajemen mengontrol
dan mengawasi setiap kegiatan dalam perusahaan.
Manajer yang tergabung dalam tim manajemen pada CV. Agri Pineapple
Utama terdiri dari kepala bagian keuangan, kepala bagian kemitraan, kepala
bagian produksi, kepala bagian pengemasan dan gudang, dan kepala bagian
pengemasan. Tim manajemen dibentuk agar memudahkan pengawasan bagi para
manajer untuk menentukan keberhasilan kerja di setiap sector di perusahaan.
Masing-masing manajer yang tergabung pada tim manajemen melakukan
tugasnya sesuai dengan job description nya. Tim manajemen pada CV. Agri
Pineapple Utama tidak melibatkan orang lain/pihak lain dari luar perusahaan,
karena akan lebih efisien bagi perusahaan dan dapat menghemat biaya. Kepala
bagian pada setiap bidangnya bekerja sesuai dengan pembagian kerjanya dan
bekerjasama dengan kepala bgaian lainnya yang ada pada tim manajemen untuk
merumuskan kegiatan atau agenda yang akan dilakukan di perusahaan.

2.1.4 Karyawan
Karyawan adalah aset penting dari suatu perusahaan. Perlakuan yang layak
menjadikan pekerja betah untuk bekerja, dan maksimal mencapai tujuan
bersama.Perusahaan selalu memperhatikan atau memperlakukan karyawan
sebagai aset yang benar-benar harus selalu kami dijaga maka akan sangat
mempengaruhi kemajuan dan semangat kinerja karyawann. Ketika karyawan
11

bekerja dengan tulus, semangat tinggi dan ada rasa memiliki terhadap perusahaan
maka akan memberikan dampak yang sangat positif terhadap perusahaan.
Perusahan memberikan penetapan tujuan dan keterlibatan karyawan dengan
menetapkan tujuan bersama untuk departemen dan karyawan. Tujuan yang kita
tentukan secara subjektif dan dapat berkomunikasi untuk tujuan unit kerja atau
mengajak karyawan berpartisipasi dalam penetapan tujuan. Untuk lebih
mengembangkan rasa kepemilikan karyawan atas tujuan yang di buat oleh
perusahaan yaitudengan melibatkan para karyawan.Penentuan pencapaian tujuan
guna membantu karyawan untuk mengukur dan mengerti bagaimanacara untuk
mengukur sehingga mereka dapat melihat kemajuan untuk mencapai tujuan dari
perusahaan.
Perusahaan mengarahkan karyawan dengan delegasi untuk membuat para
karyawan perusahaan kami menjadi lebih efektif.Delegasi proyek dan aktivitas
untuk membantu para karyawan memenuhi tujuan departemen dengan membantu
karyawan untuk membuat rencana kerja keseluruhan dengan tanggal dan jadwal
untuk hasil yang dikaji ulang. Adanya delegasi mampuuntuk memberikan
gambaranpraduga seperti apa yang mungkin telah dimiliki dan yang diinginkan
oleh perusahaan kami, dan menetapkan kriteria seberapa besar keberhasilan yang
akan kita peroleh dari tahun ke tahun. Delegasi ini mampu membuat suatu proyek
mauoun aktivitas dalam perusahaan menjadi lebih terarah.Melakukan evaluasi
dengan para karyawan pada jadwal yang telah ditentukan untuk melihat kemajuan
atau suatu permasalahan yang terjadi pada perusahaan.
Perusahaan yang kami kelola selalu merencanaan pengembangan kinerja
dengan mengaktifkan karyawan untuk memahami tujuan dari perusahaan dengan
membuat awal rencana pengembangan kinerja dengan setiap karyawan,
melakukan evaluasi minimal triwulanan untuk meninjau kemajuan dan
menetapkan tujuan baru, dan setiap minggu di adakan pertemuan dengan setiap
staf pelapor untuk saling berhubungan dengan kemajuan dan penyelesaiannya
serta mempererat hubungan kekeluargaan dalam perusahaan. Untuk
menumbuhkan potensi diri bagi karyawan,perusahaan selalu memberikan waktu
untuk melakukan pelatihan, pendidikan dan pengembangan.Pelatihan berguna
agar karyawan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan (job description).
12

Mereka memerlukan keahlian dan alat yang mendasar bagi mereka untuk berhasil
dalam pekerjaan mereka.Memelihara komitmen karyawan adalah bukti bahwa
perusahaan kami menjadikan karyawan sebagai aset dengan melakukan
pengembangan tertulis dalam rencana pengembangan kinerja. (Kemampuan
bertumbuh dan mengembangkan keterampilan sangat penting untuk motivasi dan
keberhasilan karyawan), dan pelatihan pengembangan skillkaryawaan setiap hari
satu per satu satu, atau pertemuan mingguan dengan coach.
Perusahaan kami memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi
dan rajin merupakan bentuk umpan balik bagi karyawan.Penghargaan bagi
seorang karyawan adalah hal yang menguatkan para karyawan untukbertindak
lebih dan memberikan hasil yang maksimal untuk perusahaan. Umpan yang
diberikan oleh kami denganmemberikan penghargaan berupa bonus maupun
hadiah lainnya secara periodik, menguatkan pembelajaran karyawan dan
pencapaian tujuan, serta pengakuan terhadap karyawan untuk melakukan apa yang
perusahaan inginkan.Pada perusahaan kami setiap setengah tahun diadakan survei
kepuasan karyawan guna memberikan masukan bagi perusahaan untuk dapat
memberikan kepuasan yang terbaik bagi para karyawan.
Karyawan di CV. Agri Pinapple Utama dibagi menjadi bebarapa bagian dan
memiliki job descriptionnya masing – masing, yaitu:

 Direktur Utama

Tugas

1. dan Wewenang
a. Membuat dan merencanakan kegiatan perusahaan, mengawasi dan
mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan.
b. Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh direksi.
c. Merumuskan strategi perusahaan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh pihak berwenang serta peraturan pemerintah yang berlaku.
d. Mengkaji dan mengevaluasi berbagai fungsi di dalam perusahaan secara
teratur, memastikan fungsi-fungsi tersebut berjalan dengan benar.
13

e. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat umum, pasar modal, prinsipal,


para investor, pemerintah pusat dan daerah, pemangku kepentingan, serta
mewakili perusahaan dalam rapat dengan publik.

 Manajer Umum

a) Berwenang menandatangani dokumen, surat-surat yang berhubungan


dengan produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b) Berwenang menilai, menyampaikan usul promosi, degradasi dan alih tugas


bawahan sampai tingkat Kepala Seksi Produksi.

c) Berwenang menilai dan memutuskan promosi, degradasi dan alih tugas


bawahan sampai tingkat Supervisor Produksi.

d) Berwenang mengajukan usul kepada Direktur Operasional untuk vesifikasi


produk / pemakaian bahan baku, penggantian, penambahan, rehabilitasi
dan modifikasi mesin produksi untuk peningkatan produktifitas dan
effisiensi produksi.

 Ketua Bagian Keuangan


1) Manajer Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas
merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan
termasuk perpencanaan umum keuangan perusahaan
2) Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi
dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan
keputusan tersebut
3) Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan
roda kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja
sama dengan manajer lainnya
4) Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan
dengan pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan
memperdagangkan surat berharga perusahaan.
14

 Ketua Bagian Kemitraan


1) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang kemitraan.
2) Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bidang
kemitraan.
3) Menyusun dan melaksanakan sistem dan prosedur penyaluran kredit
untuk usaha kecil koperasi dan pola pengembaliannya.
4) Menyusun program pengembangan pembinaan mitra bina.
5) Membina kerjasama dengan istansi lain.
6) Menyusun program pengembangan pembinaan dan melaksanakan
penilaian karyawan.
7) Membina kerjasama yang baik dengan bagian grup unit usaha, dan
unit usaha terkait sehingga tugas-tugas dan kebijakan terlaksana
dengan baik.
8) Membuat laporan kepada direktur tentang pelaksanaan tugas bagian
secara periodic minimal per triwulan.

 Ketua Bagian Produksi


1) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang kemitraan.
2) Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bidang
kemitraan.
3) Menyusun dan melaksanakan sistem dan prosedur penyaluran kredit
untuk usaha kecil koperasi dan pola pengembaliannya.
4) Menyusun program pengembangan pembinaan mitra bina.
5) Membina kerjasama dengan istansi lain.
6) Menyusun program pengembangan pembinaan dan melaksanakan
penilaian karyawan.
7) Membina kerjasama yang baik dengan bagian grup unit usaha, dan
unit usaha terkait sehingga tugas-tugas dan kebijakan terlaksana
dengan baik.
8) Membuat laporan kepada direktur tentang pelaksanaan tugas bagian
secara periodic minimal per triwulan.
15

 Staf Pemeliharaan
Mengawasi setiap kegiatan pemeliharaan mulai dari perawatan tanaman
nanas, bibit, serta pemupukan.
 Staf Panen
Mengawasi dan bertanggung jawab dari suatu hasil panen nanas.
 Staf Persiapan Lahan
Bertanggung jawab atas tersedianya lahan untuk siap ditanamin oleh
nanas.

 Ketua Bagian Pengemasan dan gudang


a. Mengawasi pelaksanaan proses produksi, mulai dari bahan baku awal
sampai menjadi barang jadi.
b. Mengawasi pemakaian bahan baku, pemakaian packing material dan
bahan pembantu lainnya dengan meminimalkan pemborosan dan
kegagalan proses.
c. Menjaga dan mengawasi agar mutu bahan baku dalam proses dan mutu
barang jadi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
d. Menjaga dan mengawasi kalancaran dan keseimbangan proses yang
meliputi:
1. Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia dengan menekan
absensi, peningkatan disiplin dan tata tertib.
2. Konsistensi dalam menerapkan metode kerja dan keselamatan kerja.
3. Mengefektifkan pengoperasian peralatan dan mesin - mesin yang ada.
4. Menjaga kebersihan peralatan, mesin dan lingkungan kerja.
e. Mengawasi pembuatan laporan produksi, yang meliputi laporan absensi,
pemakaian bahan baku, hasil produksi, dan jam berhenti (stoppage) tiap -
tiap mesin.
 Ketua Bagian Pemasaran
a. Tugas Perencanaan
16

1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran hasil produksi yang terpadu


dan efisien dengan memperhatikan sumber daya perusahaan.
2. Menyusun perencanaan program kerja untuk jangka pendek dan jangka
panjang dalam menunjang terlaksananya tujuan pemasaran.
3. Merencanakan dan menganggarkan biaya pemasaran / marketing seefisien
mungkin dengan koordinasi bersama atasan.
4. Melakukan perencanaan prosedur kerja yang efektif di Bagian Marketing
sehingga dapat mendukung perkembangan perusahaan.
5. Melakukan perencanaan pengembangan dan alokasi sumber daya manusia
di bagiannya, dengan melakukan koordinasi bersama Bagian lain yang
terkait sehingga tercipta efisiensi sumber daya.

b. Tugas Pelaksanaan
1. Melakukan koordinasi kerja dan pembagian / pendelegasian tugas serta
tanggung jawab di lingkungan intern Bagian Marketing untuk
menghasilkan pola kerja yang lebih baik.
2. Melakukan koordinasi dengan Bagian lain untuk mendukung kelancaran
proses kerja di perusahaan.
3. Menjalin relasi dan kerja sama yang baik dengan konsumen / pelanggan.
4. Melakukan analisa penerapan prosedur yang berlaku di Bagian Marketing
sebagai bahan evaluasi atas prosedur yang sudah ada.
5. Melakukan analisa laporan kondisi dan situasi pasar beserta analisa
pesaing.
6. Menetapkan kalkulasi harga jual produksi sebagai patokan harga yang
ditawarkan ke pasar / pelanggan.
7. Menyusun Prosedur dan Instruksi Kerja untuk Bagian Marketing sehingga
membantu kelancaran proses kerja di bagiannya.
8. Menyampaikan laporan hasil kerja ke Marketing Manager untuk dilakukan
evaluasi dan analisa.
9. Melakukan koordinasi dengan Bagian PPIC dan Produksi sehubungan
dengan perencanaan, proses dan hasil produksi.
17

10. Melakukan koordinasi dengan Bagian terkait untuk mendukung


kelancaran cara kerja di Bagian Marketing.
11. Melakukan penilaian karya kepada para bawahan dengan memberikan
pembinaan dan pengarahan kepada bawahan.
12. Memantau potensi-potensi bawahan untuk dilakukan pembinaan sehingga
menjadi lebih baik.
13. Memeriksa dan / atau menandatangani dokumen-dokumen/formulir/data-
data yang berkaitan dengan bidang tugas Bagian Marketing.
14. Menjalankan tugas-tugas yang diminta oleh atasan sehubungan dengan
fungsi kerja di Bagian Marketing.

2.2 Aspek pemasaran


2.2.1 Kebutuhan dan Keinginan Konsumen
Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang sudah lama dikenal luas
oleh masyarakat.Nanas juga merupakan salah satu buah yang memiliki banyak
sekali nutrisi untuk tubuh. Rasa yang segar, manis, dan sedikit asam, manfaat
buah nanas memiliki banyak serat yang baik untuk tubuh, khusus nya yang
berhubungan dengan pencernaan dan penerapan nutrisi. Mengkonsumsi nanas
dalam porsi yang cukup dan rutin akan mendapatkan beberapa manfaat buah
nanas seperti menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan. Sehingga
masyarakat perlu mengkonsumsi buah nanas yang cukup.

2.2.2 Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar merupakan pembagian kelompok pembeli yang berbeda
yang memiliki kebutuhan, karakteristik, ataupun prilaku yang berbeda.Segmentasi
pasar yang dilakukan CV Agri Pineapple Utama memilih peusahaan-perusahaan
yang memproduksi olahan nanas yang membutuhkan jumlah besar, dan
masyarakat yang membutuhkan untuk dikonsumsi. Selain itu kami bekerja sama
dengan perusahaan-perusahaan kecil untuk pasokan buah nanas.
18

2.2.3 Target
Target pemasaran dari perusahaan CV Agri Pineapple Utama yaitu sebagai
penyuplai kebutuhan konsumen seperti perusahaan-perusahaan yang mengolah
nanas menjadi selai, keripik dan lain-lain.Nanas mengandung senyawa bromelain
kuat yang dapat membantu membunuh sel kangker.Buah nanas juga dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki kerusakan sel akibat radikal
bebas.Nanas banyak memiliki manfaat sehingga semua kalangan dapat
mengkonsumsi buah nanas dengan mengkonsumsi buah nanas yang secukupnya.

2.2.4 Nilai Tambah


Nilai tambah pada produk sangat berpengaruh dalam penjualan produk.Nilai
tambah yang kami lakukan yaitu pada bagian pengemasan melakukan
pembersihan, standarisasi produk, grading, sortasi dan packing.Kemasan yang
baik dapat membantu dalam menjaga produk dari kerusakan yang disebabkan oleh
faktor biologis, kimia, ataupun fisika dan kemasan yang menarik dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk.

2.2.5 Masa Hidup Produk


CV Agri Pineapple Utama yang bergerak dibidang budidaya nanas
merupakan masih dalam tahap pengenalan, sehingga diperlukan waktu untuk
mendistribusikan produk agar dapat menjalankan saluran penjualan. Perusahaan
CV Agri Pineapple Utamaakan melakukan promosi dalam memasarkan produk
yang kami hasilkan.

2.2.6 Struktur Pasar


Struktur pasar dari suatu perusahaan sangat lah penting karena dapat
menentukan keberhasilan perusahaan tersebut.Struktur pasar pada CV. Agri
Pineapple Utama termasuk pasar oligopoli. CV. Agri Pineapple Utama termasuk
pasar oligopoli karena untuk perusahaan yang memproduksi nanas di Lampung
masih sedikit sehingga akan menciptakan pasaran yang baik dan diminati oleh
konsumen dan produsen yang menjadikan nanas sebagai bahan baku produksi.
19

2.2.7 Persaingan dan Strategi Pesaing


Persaingan dalam pemasaran sebuah produk dapat dilihat dari jumlah
perusahaan pesaing yang bergerak pada bidang produksi yang sama. Sebuah
perusahaan akan bersaing untuk menciptakan atau menghasilkan produk yang
terbaik agar dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat. Strategi yang dapat
digunakan untuk bersaing dengan perusahaan yang lain yaitu menggunakan
strategi 4 P (product, price, place, dan promotion).
Product yang baik akan banyak diminati oleh masyarakat dan konsumen
lainnya. Cara mengembangkan product yang baik dan banyak diminati yaitu
dengan cara meminta kritik dan saran dari para konsumen agar mendapat bahan
pertimbangan dan perbaikan untuk menciptakan produk dengan nilai kepuasan
yang tinggi bagi konsumen.
Price merupakan hal yang dijadikan patokan oleh konsumen untuk
membandingkan satu perusahaan dengan kompetitornya. Harga yang ditawarkan
setiap perusahaan akan berbeda-beda menyesuaikan dengan biaya produksi yang
dikeluarkan, untuk menetapkan harga jual agar tidak terlalu tinggi yaitu dengan
cara mempertimbangkan harga produk sejenis yang ada dipasaran untuk
menetapkankan HPP agar tidak terlalu tinggi.
Place atau tempat merupakan salah satu factor penentu bisnis yang sangat
penting. CV. Agri Pineapple Utama memiliki lokasi yang strategis karena terdapat
di jalur lintas sumatera yang di lalui oleh banyak orang sehingga dapat dengan
mudah dikenal oleh masyarakat yang sedang melalui jalur lintas sumatera.
Promotionakan lebih mudah dilakukan menggunakan media sosial, karena
sekarang banyak sekali media-media jual online yang dapat dijadikan mitra bisnis
missal dengan memasang iklan pada media sosial tersebut. Kegiatan promosi yang
dapat dilakukan dengan cara kerjasama sebagai sponsorship suatu kegiatan dan
mengikuti bazar-bazar.

2.2.8 Ukuran Pasar


Ukuran pasar pada CV. Agri Pineapple Utama yaitu lokal, karena produksi
yang dilakukan di tujukan untuk memenuhi kebutuhan buah nanas daerah
lampung dan sekitarnya.Hal ini dilakukan agar daerah lampung dan sekitarnya
20

tidak kekurangan pasokan buah nanas, selain itu karena lahan yang di miliki
perusahaan masih kurang untuk memproduksi buah nanas untuk memenuhi
kebutuhan pasar internasional.

2.2.9 Laba Kotor


Laba kotor perusahaan diperoleh dari hasil penjualan sebelum di potong dengan
biaya produksi dan gaji karyawan.Laba kotor CV. Agri Pineapple Utama memiliki
jumlah yang cukup besar untuk penjualan produk nanas ini.

2.3 Aspek Produksi/Operasional


2.3.1 Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik adalah tempat kedudukan dimana pabrik berada.Letak
geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap sistem produksi
yang ekonomis.Ini karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tata letak
mesin dan fasilitas pabrik. Lokasi pabrik yang baik dengan sendirinya akan
menyumbang banyak dalam usaha-usaha meminimumkan biaya. Lokasi pabrik
yang baik akan menghasilkan biaya transport, biaya produksi, dan biaya distribusi
barang jadi yang relatif kecil.Tujuan penentuan lokasi pabrik dengan tepat adalah
untuk membantu perusahaan beroprasi secara efektif dan efisien. Penentuan lokasi
pabrik harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya
produksi dan distribusi. Terdapat dua faktor mempengaruhinya yaitu faktor
primer dan sekunde.
Faktor Primer dalam Pemilihan Lokasi Pabrik yang dimaksud dengan faktor
utama dalam kontek ini adalah faktor-fakor yang pasti diperlukan oleh semua
jenis industri. Adapun yang termasuk dalam faktor primer adalah:
a. Kedekatan dengan Lokasi Sumber Bahan Baku
Berdasarkan pengamatan yang sudah kami lakukan, dalam penyedian lokasi
sumber bahan baku di lampung tengah sudah memadai, dari penyediaan input
seperti pupuk, pestisida dll sudah terjamin karena ltak usaha strategis dekat
dengan pusat daerah yang banyak yang menjual bahan input pertanian.
b. Kedekatan dengan Lokasi Pasar Produk Perusahaan
21

Lokasi pasar dengan perusahaan sangat dekat oleh karena itu sangat mudah
untuk kami menjual hasil produksi, terdapat banyak toko da pabrik besar
pengolahan buah nanas dan pasar tradisional yang membutuhkan pasokan
nanas yang banyak membutuhkan pasokan nanas.
c. Ketersediaan Fasilitas Transportasi
Ketersedian fasilitas transportasi untuk menunjang kegatan usaha budidaya
nanas menurut pengamatan yang sudah dilakukan, terdapat banyak
transportasi yang dapat membantu pengangkuatan, perusahaan akan
memeberikan fasilitas kepada perusahaan transportasi untuk membantu dalam
pengangkutan hasil produksi. Selain itu di lampung tengah merupakan daerah
pusat daerah yang banyak transportasi lalu lalang dan toko penyedia alat
transportasi sehingga kami tidak kesulitan dalam penyediaan transportasi.
d. Ketersediaan Tenaga Kerja
Daerah lampung tengah merupakan daerah yang notabene masyarakatnya
sebagai pegawai dan perusahaan. Pada usaha budidaya nanas ini kami
membuka peluang untuk masyarakat sekitar khususnya untuk bekerja di
perusahaan kami.
e. Ketersediaan Pembangkit Tenaga
Ketersediaan pembangkit tenaga untuk menunjang kegaiatan usaha seperti air,
listrik sudah sangat memadai, karna dari lokasi yang kami pilih lampung
tenagh memiliki aliran istrik yang menyeluruh dan ketersediaan air yang
melimpah. Untuk pembangkit lainnya seperti solar perusahaan kami akan
beerja sama dengan perusahaan lain untuk penyediaan solar, agar perusahan
dapt saling bkerja sama dan membantu.

Faktor sekunder, yang dimaksud dengan faktor bukan utama dalam


pemilihan lokasi pabrik adalah faktor-faktor yang sangat diperlukan untuk suatu
jenis industri tertentu, namun belum tentu diperlukan oleh jenis industri yang lain.
Beberapa faktor yang termasuk dalam faktor sekunder antara lain:

a)    Rencana masa depan pabrik


b)    Kemungkinan perluasan perusahaan
c)    Kemungkinan perluasan kota
22

d)    Fasilitas pelayanan mesin dan peralatan produksi


e)    Fasilitas pembelanjaan perusahaan
f)    Terdapat Persediaan air
g)    Perumahan dan fasilitas-fasilitas lain
h)    Biaya tanah dan gedung
i)    Peraturan pemerintah daerah setempat
j)    Sikap masyarakat setempat
k)    Iklim
l)    Keadaan tanah
m)  Keadaan lingkungan

Berdasarkan peneliataan yang kami lakukan berikut adalah perhitungan


dalam menentukan lokasi pabrik :
Tabel. 1 faktor penentuan lokasi
No Faktor Lokasi Rataan Geometrik Bobot
1 Harga bahan baku 4.6912 0,259
2 Upah kerja 4.6912 0,259
3 Ketersediaan saluran limbah 4.3610 0,241
4 Ketersediaan jaringan air bersih 4.3610 0,241
Total 18.1044 1.000

Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan dengan melihat dan meneliti lebih


dalam kondisi daerah yang menjadi lokasi pabrik, kami memutuskan untuk
mendirikan pabrik di daerah lampung tengah dekat dengan lokasi budidaya nanas,
agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

2.3.2 Bangunan
Bangunan (building) didirikan untukmelindungi bahan-bahan, peralatan,
dan karyawandari kerusakanakibat panas, hujandan kehilangan.Bangunan yang
direncanakandengan baikakan membantu mengurangi biayapengolahan melalui:
a) Pengurangan work in process inventory
b) Pengurangan biayapemindahan bahanbahan
c) Pengurangan biayapenyimpanan
23

d) Pengurangan waktupengerjaan
e) Penyederhanaanprosedurpengawasan pengolahan dan karyawan
f) Pengurangan biayapemeliharaan pabrik
g) Pengurangan kemacetan&gangguan dalam pelaksanaanpekerjaan
h) Peningkatanfleksibilitas &kegunaanpabrik
i) Pengurangan upah&biayauntukmelatih produk
j) Peningkatankesenangan&moral pekerja.

Tipe bangunan pabrik yang di rencanakan CV. Agri Penapple Utama adalah
tipe High Bay and Monitor Building.Tipe ini merupakangedungtidak bertingkat,
tapi ruanggerak diatas kepala sangatluas.Apabila rencana dan konstruksinya baik,
maka hampir semua dindingnya yang vertikal dapat diberi jendela untuk
mendapatkan penerangan alam. Gedung/bangunan yang berbentuk monitor
biasanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pertukaran-
pertukaran hawa segar yang baik dan suatu ruangan diatas kepala (overhead room)
yang luas yang memungkinkan mesin derek dan fasilitas yang berada diatas
kepala (overhead facilities) lainnya dapat bekerja.

2.3.3 Volume Operasi


Hasil dari budidaya tergantung dari luas lahan yang dimiliki, perusahaan
kami memiliki lahan yang cukup luas yaitu 10 ha.Untuk hasil setiap ha mencapai
10 – 15 ton/ha, apabila pada perawatan dilakukan dengan lebih baik maka
produktivitas nanas dapat meningkat hingga 20 -25 ton/ha dan jenis atau varietas
nanas yang ditanam dapat mempengaruhi ukuran suatu buah.

2.3.4 Mesin dan Peralatan


Alat-alat yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam budidaya
nanas.Alat-alat yang digunakan diantaranya adalah cangkul, sabit, ember,
sprayer, ceret, dan sarung tangan.Cangkul digunakan perusahaan untuk
menggemburkan tanah pada saat pengolahan lahan ataupun digunakan untuk
menyiangi rumput-rumput.Sabit digunakan untuk memanen buah nanas dan
memotong bibit nanas.Ember digunakan sebagai tempat membawa
pupuk.Ceret digunakan untuk menyiramkan Protephon ke tanaman
24

nanas.Sprayer digunakan untuk menyemprotkan herbisida ke rumput


(gulma).Sedangkan sarung tangan digunakan pada saat panen, agar tangan
terlindungi dari duri-duri yang terdapat pada buahnanas.Mesin yang digunakan
untuk membantu perusahaan dalam budidaya nanas. Mesin mesin yang
digunakan diantaranya adalah mobil pengangkut hasil panen, dan alat
penyortir buah mulai dari grade A,B,dan C.
Perusahaan tidak selalu membeli alat pertanian setiap musim tanamnya
karena beberapa alat ada yang bisa digunakan untuk beberapa kali musim
tanam.Namun setiap tahunnya terdapat biaya diperhitungkan untuk alat
pertanian yaitu biaya penyusutan.Nilai penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus dengan asumsi bahwa peralatan tersebut
tidak dapat digunakan lagi setelah melewati batas umur teknis sehingga tidak
terdapat nilai sisa.
Tabel 1.Penggunaan alat dalam budidaya nanas.
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Cangkul 50 unit
2 Keranjang Panen 100 unit
3 Timbangan 5 unit
4 Pompa Air 50 unit
5 hand sprayer 50 unit
6 Gerobak Dorong 10 unit
7 Golok 50 unit
8 Sabit 50 unit

2.3.5 Bahan Baku Utama dan Bahan Baku Penolong


Sarana produksi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan
produksi usahatani. Sarana produksi yang digunakan dalam usahatani nanas di
terdiri dari bibit, pupuk, obat-obatan, lahan, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian
yang berupa cangkul, sabit, ember, sprayer, sarung tangan, dan ceret.

a. Bibit
Bibit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi suatu
tanaman.Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka perusahaan harus
menggunakan bibit yang berkualitas.Bibit nanas yang digunakan perusahaan
berasal mitra perusahaan benih.
25

Terdapat dua macam bibit nanas yang biasa digunakan oleh perusahaan
yaitu sogolan dan siwilan. Sogolan merupakan bibit yang diperoleh dari tunas
batang yang hanya dapat diperoleh satu kali dalam satu musim tanam yaitu pada
saat perusahaan melakukan pembongkaran. Sedangkan siwilan merupakan bibit
yang diperoleh dari tunas pada buah nanas dan dapat diperoleh setiap perusahaan
melakukan panen yaitu sekitar 2-3 kali dalam satu kali musim tanam. Tunas yang
dipilih perusahaan untuk dijadikan bibit adalah tunas yang masih muda. Jika tunas
yang dipilih sudah terlalu tua, maka tanaman nanas akan cepat berbuah namun
ukuran buahnya kecil.
Perbedaan sogolan dan siwilan adalah pada ukuran bibit dan jarak waktu
panen. Sogolan memiliki ukuran 45-60 cm untuk kelas A dan 35-44 cm untuk
kelas B. Siwilan memiliki ukuran yang lebih kecil yaitu 25-30 cm untuk kelas A
dan 20-24 cm untuk kelas B. Jarak waktu panen untuk sogolan hanya memerlukan
waktu 12 bulan sedangkan siwilan memerlukan waktu 24 bulan. Namun sebagian
besar perusahaan lebih banyak menggunakan bibit siwilan, hal ini dikarenakan
bibit siwilan lebih mudah untuk diperoleh dan juga buah yang dihasilkan biasanya
lebih baik.
Bibit nanas yang digunakan oleh adalah nanas golongan Queen dengan jenis
varietas nanas batu. Ciri-ciri nanas ini adalah daun pendek berduri tajam, buah
lonjong mirip kerucut, dan berukuran kecil sekitar 0,5-1,3 kilogram. Daging
buahnya berwarna sangat menarik yaitu berwarna kuning keemasan tua, sehingga
cocok untuk dikonsumsi segar. Penggunaan bibit yang dianjurkan oleh petugas
penyuluh lapang berdasarkan Standart Operasional Procedur (SOP) adalah
40.000 per hektar namun pada lokasi penelitian rata-rata bibit yang digunakan
belum mengikuti standar tersebut.

b. Pupuk dan Obat-obatan Kimia


Pupuk merupakan sarana produksi pertanian yang sangat penting.Di dalam
usahatani keberadaan pupuk sangat dibutuhkan oleh perusahaan, hal ini karena
pupuk dapat meningkatkan produktivitas dan jumlah produksi pertanian.Pupuk
terdiri dari dua macam, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.Pupuk organik
adalah pupuk yang berasal dari alam seperti kompos, pupuk kandang, humus, dan
26

pupuk hijau sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan
kimia seperti urea, phonska, TSP, KCL, dan ZA.Perusahaan responden
menggunakan kedua jenis pupuk tersebut dalam budidaya nanas.Pupuk yang
sering digunakan adalah pupuk kandang, urea, phonska, dan TSP.
Pupuk kandang yang digunakan perusahaanyaitu pasar pupuk organik
Selain pupuk kandang perusahaan juga menggunakan pupuk kimia, yaitu pupuk
urea, TSP, dan phonska.Pupuk kimia dapat diperoleh dari kelompok tani atau dari
toko pertanian di sekitar desa.Tidak semua perusahaan menggunakan ketiga jenis
pupuk tersebut, biasanya perusahaan hanya menggunakan dua saja, misalnya urea
dengan phonska atau urea dengan TSP. Sebagian besar perusahaan melakukan
pemupukan kimia sebanyak tiga kali setiap tahunnya. Rata-rata penggunaan
pupuk kimia yaitu urea, TSP, dan phonska pada usahatani lahan
Penggunaan pupuk kandang, urea, phonska, dan TSP yang lebih banyak
pada usahatani lahan sempit disebabkan karena perusahaan menganggap semakin
banyak pupuk yang digunakan dalam usahatani maka produksi yang dihasilkan
juga semakin banyak.Sehingga perusahaan lahan sempit dapat menghasilkan
produk yang banyak dari lahannya yang terbatas.Hal ini juga disebabkan oleh
ketidaktahuan perusahaan mengenai penggunaan pupuk yang benar (sesuai SOP).
Perusahaan responden menggunakan obat-obatan kimia berupa herbisida
dan zat pengatur tumbuh.Herbisida digunakan untuk memberantas rumput
(gulma).Namun tidak semua perusahaan responden menggunakan herbisida dalam
memberantas rumput.Ada beberapa perusahaan yang memberantas rumput secara
manual yaitu menggunakan cangkul atau sabit.Herbisida yang digunakan oleh
perusahaan seragam dan hanya satu macam yaitu Gramaxone.
Penggunaan Gramaxone tidak berbanding lurus dengan jumlah luasan
lahan.Semakin luas lahan usahatani belum tentu menggunakan Gramaxone
dengan jumlah yang semakin banyak.Hal ini dikarenakan Gramaxone hanya
digunakan pada saat lahan ditumbuhi rumput-rumput liar (gulma) sehingga
penggunaannya tidak pasti.Seperti yang terjadi pada Kelompok Tani Makmur,
penggunaan Gramaxone pada usahatani lahan sempit lebih banyak dibandingkan
dengan usahatani lahan sedang.
27

Perusahaan juga menggunakan zat pengatur tumbuh pada tanaman nanasnya, hal
ini dikarenakan pertumbuhan bunga pada nanas tidak dapat serentak.Zat pengatur
tumbuh yang digunakan perusahaan adalah Protephon.Protephon merupakan zat
pengatur tumbuh yang diberikan pada tanaman agar memacu pembentukan
hormon tumbuhan yang sudah ada di dalam tumbuhan atau menggantikan fungsi
dan peran hormon bila tanaman kurang dapat memproduksi hormon dengan
baik.Pada tanaman nanas Protephon berfungsi untuk merangsang pembungaan
nanas, sehingga nanas dapat berbunga lebih cepat dan serentak.
Selain untuk merangsang pembungaan pada tanaman nanas, Protephon
juga dapat meningkatkan ukuran buah, sehingga perusahaan pada lahan sempit
menggunakannya dalam jumlah yang lebih banyak.Perusahaan menganggap
dengan begitu mereka akan memperoleh penerimaan yang lebih banyak pada
lahan yang terbatas karena buah yang dihasilkan berukuran besar. Namun,
sebenarnya penggunaan Protephon yang lebih banyak 2-3 kali dari takarannya
akan menyebabkan pertumbuhan bunga tertahan.
Tabel 2. Penggunaan bahan baku dan bahan penolong pada budidaya nanas CV
Agri Pineapple Utama untuk 30 Ha
No Keterangan Jumlah pengunaan
1 Bibit Nanas 400.000 bibit/thn
2 Pupuk Kandang 100 ton/periode
3 Pupuk Urea 14,14 ton/periode
4 Pupuk TSP 6,38 ton/periode
5 Pupuk Phonska 5,91 ton/periode

2.3.6 Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani terdiri dari tenaga kerja
dalam keluarga yaitu tenaga kerja yang berasal dari anggota keluarga dan tenaga
kerja luar keluarga yaitu tenaga kerja upahan.Sebagian besar perusahaan
responden menggunakan tenaga kerja dari dalam keluarga dan tenaga kerja dari
luar keluarga. Untuk penggunaan tenaga kerja dari luar keluarga menyesuaikan
proses tahapan di dalam usahatani.
Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani nanas adalah tenaga kerja
wanita, tenaga kerja pria, dan tenaga kerja hewan. Tenaga kerja pria diukur setara
dengan hari orang kerja (HOK), sedangkan tenaga kerja wanita adalah 0,7 dari
28

tenaga kerja pria. Namun biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja tidak
dibedakan antara tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita yaitu Rp 20.000,00 per
hari dengan waktu kerja dari pukul 07.00 sampai pukul 11.00 (empat jam kerja).
Tenaga kerja hewan digunakan pada saat proses pengolahan lahan. Di
lokasi penelitian upah yang diberikan pada proses pengolahan lahan berbeda
dengan upah pada kegiatan lainnya. Pembayaran dilakukan secara borongan, yaitu
Rp 600.000,00 per hektar.Kegiatan pengolahan lahan dilakukan oleh satu
tenagakerja pria dan dua tenaga kerja hewan.Upah tersebut diperhitungkan untuk
sepasang ternak dan tenaga kerja operatornya.
Tabel 2. Rata-rata penggunaan tenaga kerja dalam usahatani nanas per hektar per
musim tanam berdasarkan luas lahan CV Agri pineapple utama
No. Kegiatan Usahatani Luas Lahan/10 ha
1 Persiapan lahan 100 orang
2 Penanaman 200 orang
3 Pemeliharaan 50 orang
4 Pemanenan 300 orang
5 Pembongkaran 400 orang

Pada Tabel 2.dapat dilihat rata-rata penggunaan tenaga kerja dalam


usahatani nanas pada CV Agri Pinepple berdasarkan luas lahan garapan. Proses
budidaya nanas yang menggunakan tenaga kerja paling banyak adalah pada proses
pembongkaran yaitu menggunakan 400 tenaga kerja seluas 10 hektar dan satu
musim tanam.
29

2.3.7 Proses Produksi


a. Persiapan Lahan
Persiapan lahan adalah proses yang dilakukan sebelum melakukan
penanaman. Melakukan proses ini pada saat musim kemarau. Kegiatan yang
dilakukan dalam persiapan lahan adalah pembukaan lahan, penggemburantanah,
dan pembuatan bedengan. Pembukaan lahan diperlukan untuk membersihkan
lahan dari tanaman-tanaman liar atau sisa-sisa akar tanaman sebelumnya dengan
cara membabat atau membakarnya. Kegiatan ini dilakukan agar tidak terjadi
persaingan antara tanaman nanas dengan tanaman liar dalam penyerapan pupuk
maupun unsur hara tanah.Sebagian besar pekerja memilih untuk melakukan
pembabatan dengan menggunakan cangkul, karena rumput yang dibabat dapat
dijadikan pupuk kompos. Kegiatan ini dilakukan secara manual menggunakan
tenaga kerja manusia yang biasanya dilakukan bersamaan dengan proses
pembongkaran.
Setelah melakukan pembukaan lahan, perusahaan melakukan kegiatan
penggemburan tanah. Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan cara
dicangkul atau dibajak. Pada umumnya perusahaan lebih memilih membajak
lahannya karena membutuhkan waktu yang lebih sedikit, namun untuk perusahaan
yang kurang memiliki modal lebih memilih untuk melakukan
pencangkulan.Pembajakan dilakukan secara tradisional menggunakan tenaga kerja
manusia dan hewan. Tenaga kerja yang digunakan dalam proses pembajakan
merupakan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga yaitu tenaga kerja pria dan
tenaga kerja hewan, sedangkan proses pencangkulan biasanya menggunakan
tenaga kerja dalam keluarga. Penggemburan tanah dilakukan agar aerasi dan
drainase tanah menjadi lebih baik.
Setelah tanah selesai dibajak, maka proses selanjutnya adalah pembuatan
bedengan. Bedengan dibuat dengan cara meratakan tanah yang kemudian di
sekelilingnya dibuat saluran air. Bedengan dibuat sesuai pola dan ukuran yang
diperlukan. Proses pembuatan bedengan dilakukan oleh tenaga kerja dalam
keluarga ataupun dari luar keluarga, tergantung dari modal yang dimiliki oleh
perusahaan. Pembuatan bedengan ini dilakukan secara manual dengan
menggunakan cangkul. Proses ini berfungsi untuk memudahkan perusahaan
30

dalam proses penanaman dan menghindari terjadinya penggenangan air di sekitar


tanaman. Selanjutnya adalah pembuatan lubang pada bedengan dengan jarak 20-
25 cm.

b. Penanaman
Terdapat dua macam pola tanam pada tanaman nanas, yaitu pola tanam satu
alur dan pola tanam ganda (jejer legowo). Pola tanam satu alur berbentuk persegi
panjang dengan jarak dalam baris 20-25 cm dan jarak antar baris 80-100 cm.
Sedangkan pola tanam ganda memiliki jarak dalam baris 20-25 cm dan jarak antar
baris terdekat 50 cm dan antar baris terjauh 100 cm. Pola tanam yang banyak
digunakan oleh perusahaan responden adalah pola tanam satu alur. Pola ini dipilih
perusahaan karena akan mengurangi kompetisi antar tanaman dalam menyerap
cahaya, unsur hara, dan air. Dengan menggunakan pola tanam tersebut bibit yang
dapat ditampung sebanyak 40.000 per hektar.
Tanaman nanas yang ditanam oleh perusahaan responden dilakukan secara
monokultur di lahan sawah atau tegalan.Dalam satu kali musim tanam waktu yang
diperlukan sekitar 3-4 tahun.Hal ini berarti, perusahaan dapat melakukan panen 2-
3 kali dalam satu kali musim tanam.Panen dapat dilakukan setiap tahunnya dalam
musim tanam.

c. Pemeliharaan
Proses pemeliharaan merupakan proses yang membutuhkan tenaga kerja
paling banyak. Pemeliharaan tanaman nanas terdiri dari pemupukan dan
penyiangan.Pemupukan organik dan pemupukan kimia.Pemupukan organik
menggunakan kotoran ternak, hanya dilakukan satu kali dalam satu musim tanam,
yaitu setelahtanaman berumur kurang dari satu bulan. Jumlah pupuk organik yang
diberikan oleh perusahaan responden tidak sama, tergantung dari kemampuan
setiap perusahaan. Pemupukan organik dilakukan dengan cara diratakan dengan
tanah atau dimasukkan di setiap lubang tanaman.
Selain pemupukan organik mereka juga melakukan pemupukan kimia dengan
menggunakan pupuk urea, phonska, atau TSP. Rata-rata perusahaan melakukan
pemupukan kimia sebanyak tiga kali setiap tahunnya.Pemupukan ini dilakukan
untuk menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Rata-rata penggunaan
31

pupuk kimia setiap tahunnya oleh perusahaan responden relatif banyak yaitu urea
1.414 kilogram per hektar, TSP 638 kilogram per hektar, dan phoska 591,9
kilogram per hektar.
Penyiangan merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu cukup lama.
Dalam proses penyiangan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu penyemprotan
herbisida Gramaxone, pembersihan tanaman liar, dan pembubunan. Penyiangan
dilakukan untuk menghilangkan rumput liar dan gulma pesaing yang tumbuh pada
lahan pertanian.Hal ini dilakukan agar tidak terjadi persaingan dalam hal
kebutuhan air, unsur hara, dan sinar matahari.Selain itu juga rumput liar sering
menjadi sarang penyakit. Kegiatan penyiangan biasanya dilakukan lima kali
dalam satu tahun, namun tidak ada jadwal yang pasti karena penyiangan
dilakukan tergantung dari pertumbuhan tumbuhan liar pada lahan.
Penyemprotan herbisida dilakukan perusahaan karena dapat menghemat
waktu, tenaga kerja, dan biaya.Namun tidak semua perusahaan di lokasi penelitian
melakukan penyemprotan herbisida. Rata-rata penggunaan herbisida oleh
perusahaan adalah 7,62 liter per hektar. Pembersihan tanaman liar dilakukan
dengan secara manual, yaitu menggunakan cangkul dan sabit.Setelah lahan bersih
dari rumput liar, maka dilakukan pembubunan.Pembubunan perlu dilakukan
karena biasanya tepi tanah pada bedengan longsor.Kegiatan ini berfungsi untuk
memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah sehingga
tertutup kembali dan tanaman nanas dapat berdiri kuat.
Kegiatan pengarbitan tidak boleh dilakukan pada siang hari atau pada saat
hujan.Waktu yang tepat adalah pada pagi hari yaitu pukul 05.00 sampai 08.00.Hal
ini dikarenakan, pengarbitan memerlukan bantuan air atau embun yang terdapat
pada tanaman sehingga dapat bereaksi mengeluarkan gas etilen yang dapat
merangsang pembungaan.Di lokasi penelitian para perusahaan melakukan
kegiatan pengarbitan pada waktu pagi hari yaitu pukul 06.00 hingga pukul 10.00.
Pengarbitan dapat dilakukan setelah tanaman berumur enam bulan untuk bibit
sogolan dan berumur 18 bulan untuk bibit siwilan. Dari proses pengarbitan hingga
proses pemanenan diperlukan waktu 5-6 bulan. Dalam waktu enam bulan tersebut
diperlukan satu kali pemupukan kimia.Hal ini dilakukan untuk memenuhi
32

ketersediaan unsur hara tanah yang mulai berkurang sehingga tanaman dapat
meningkatkan produktivitas buah.

d. Pemanenan
Tanaman nanas dapat dipanen pada saat berumur 12 bulan jika menggunakan
bibit sogolan dan 24 bulan jika menggunakan bibit siwilan. Buah nanas yang siap
dipanen memiliki ciri-ciri antara lain mahkota buah terbuka, tangkai buah
mengkerut, mata buah mendatar dan bentuknya bulat, warna dasar kuning, serta
timbul aroma harum yang khas. Pemanenan dilakukan secara manual yaitu dengan
memotong tangkai buah secara mendatar atau miring menggunakan pisau yang
tajam.Buah yang sudah dipanen dikumpulkan di suatu lokasi kemudian dilakukan
kegiatan grading.Grading, adalah mengelompokkanbuah berdasarkan ukuran
buah. Buah nanas dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu grade A, grade B
dan grade C. Buah nanas yang sudah dipanen langsung dijual kepada pedagang
pengumpul yang ada disekitar desa. Perusahaan tidak perlu mengangkut buah dari
kebun ke tempat pengumpul karena pedagang pengumpul langsung membeli di
tempat panen.
Tanaman nanas dapat dipanen 2-3 kali dalam satu kali musim tanam.
Budidaya nanas untuk tahun selanjutnya sama saja dengan budidaya pada tahun
pertama yang membedakan adalah proses pengolahan lahan, penanaman, dan
pemupukan organik yang hanya dilakukan pada tahun pertama.
Pada proses pemanenan sekaligus dilakukan proses pembibitan. Bibit yang
sudah diambil dari tanaman nanas kemudian dikumpulkan berdasarkan kelompok
ukuran di suatu tempat yang terkena sinar matahari yang cukup.Bibit dibiarkan
selama kurang lebih satu minggu, hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah
tanaman yang mati setelah ditanam.Dengan melakukan penjemuran bibit nanas
sampai kering perusahaan dapat melihat bibit mana yang bagus dan bibit mana
yang berpotensial mengalami kebusukan setelah ditanam.

e. Pembongkaran
Tanaman nanas yang sudah berumur 4-5 tahun atau sudah dilakukan
pemanenan 2-3 kali perlu diremajakan karena pertumbuhannya sudah lambat dan
33

buahnya kecil. Peremajaan dilakukan dengan cara membongkar seluruh tanaman


nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Kegiatan pembongkaran merupakan
kegiatan pencabutan tanaman sebelumnya, dimana kegiatan ini dapat juga
dikatakan sebagai kegiatan pembukaan lahan.

f. Pasca Panen Nanas


Buah nanas yang telah dipanen langsung dijual kepada pedagang pengumpul
yang berada di sekitar desa.Proses jual beli ini dilakukan di kebun nanas, sehingga
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengangkutan.Jalur pemasaran
yang biasa digunakan oleh perusahaan responden adalah perusahaan – pedagang
pengumpul – pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen.Harga nanas yang
diberlakukan berfluktuatif karena disesuaikan dengan harga dipasaran. Biasanya
harga nanas akan tinggi pada saat menjelang lebaran, karena permintaan nanas
sangat tinggi.
Diagram 1.Proses budidaya nanas CV Agri Pineapple Utama.

Persiapan Lahan Penanaman Pemeliharaan

Pasca Panen Pembongkaran Pemanenan


Nanas

2.4 Aspek Keuangan (Finansial)


Aspek keuangan (finansial) yang dianalisis dalam kelayakan usaha budidaya
nanas pada CV. Agri Pineapple Utama yaitu berkaitan dengan kebutuhan dana
untuk investasi dan modal kerja, penggunaan dana, anggaran biaya, proyeksi
penerimaan, proyeksi laba rugi usaha, dan jadwal pengembalian pinjaman.
2.4.1 Dana Investasi
Biaya investasi yang dibutuhkan pada tahap awal usaha budidaya nanas
per 10 hektar berupa biaya untuk pengadaan peralatan dan mesin
budidaya.Kebutuhannya tergantung pada skala usaha (luas lahan usaha)
34

budidaya.Kebutuhan biaya investasi untuk usaha nanas per 10 hektar adalah


sebesar Rp.14.675.000 dengan kondisi sesuai asumsi seperti ditunjukkan pada
Tabel.
Tabel 2. Biaya investasi usaha budidaya nanas CV. Agri pineapple utama per 10
Ha.
No keterangan Jumlah Satuan Haga/ Total Umur Penyusutan
Satuan Biaya ekonomis tahunan
(Rp) (Rp)
B Peralatan
produksi
1. cangkul 50 Unit 60.000 3.000.000 5 600.000
2. Keranjang 100 Unit 150.000 15.000.000 10 1.500.000
panen
3. Timbangan 5 Unit 850.000 4.250.000 10 425.000
4. Pompa air 50 Unit 990.000 49.500.000 10 4.950.000
5. Hand 50 Unit 545.000 27.250.000 5 5.450.000
sprayer
6. Gerobak 10 Unit 350.000 3.500.000 5 700.000
dorong
7. Golok 50 Unit 60.000 3.000.000 5 600.000
8. Sabit 50 Unit 45.000 2.250.000 5 450.000
Total 14.675.000

2.4.2 Biaya Modal Kerja


Biaya modal kerja dalam kegiatan usaha budidaya nanas pada CV. Agri Pineapple
Utama terdiri dari biaya tetap (total fixed cost) dan biaya variabel (total variabel
cost). Biaya tetap total adalah semua jenis baiaya yang dikeaurkan yang besar
kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang dihasilkan. Biaya
variabel total adalah semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi
yang besar kecilnya tergantung dengan besar kecilnya produksi yang dihasilkan.
Tabel 3. Biaya operasional usaha budidaya nanas pada CV. Agri Pineapple Utama
N Keterangan Jumlah Satuan Harga/Satuan Total
o (Rp) (Rp)
A Biaya tetap 6.200.000
1 Tenaga Kerja Tetap 12 Bagian 5.550.000
2 Pemasangan listrik awal 1 650.000 650.000
B Biaya Variabel 862.788.000
1 Bibit nanas 400.000 Bibit 2.000 800.000.000
2 Pupuk kandang 10.000 Kg 160 1.600.000
3 Pupuk urea 1.414 Kg 5.000 7.070.000
4 Pupuk sp36 638 Kg 5.000 3.190.000
5 Pupuk phonska 591 Kg 8.000 4.728.000
35

6 Tenaga kerja varabel 12 Bagian 46.170.000


7 Biaya listrik per bulan 1 bulan 30.000 30.000
C Sewa lahan 100.000 meter 1000 100.000.000
Total 968.988.000

Tabel 4. kebutuhan dana investasi dan modal kerja untuk lahan 10 hektar
no Komponen biaya Total biaya (Rp)
1 Biaya Investasi
Total Biaya Investasi 14.675.000
2 Biaya Modal Kerja
Total Biaya Modal Kerja 968.988.000
Total Dana 982.983.000

2.4.3 Sumber Pembiayaan


Ditinjau dari sumbernya, sumber dana usaha dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu : pembiayaan intern dan pembiayaan ekstern. Dana yang berasal
dari perusahaan disebut pembiayaan intern. Dana yang berasal dari luar
perusahaan disebut pembiayaan ekstern. Sumber dana usaha budidaya nanas CV.
Agri Pineapple Utama yaitu dana itern, yaitu dana dari perusahaan yang berasal
dari penggunaan dana peusahaan, penggunaan dana cadangan, dan penggunaan
laba yang tidak dibagi/ditahan. Modal usaha dari perusahaan sendiri dan tidak
menggunakan dana dari yang berasal dari pinjaman bank maupun dana ventura
dan lain-lain.
36

III. ANALISIS KRITERIA INVESTASI

III.1 Net Present Value (NPV)


Net present value (NPV) adalah nilai uang sebagai manfaat ekonomi dari
usaha yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan dating tidak sama
dengan nilai uang yang diterima pada saat sekarang, karena adanya interest rate
yang besarnya tertentu dan besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu.
Perhitungan NPV pada CV Agri Pineapple Utama dihitung dari biaya total serta
penerimaan usaha yang di peroleh secara berturut-turut dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Perhitungan Net present value (NPV)
Tahu Total Benefit (juta) Net benefit DF PV (juta)
n Biaya/cost (juta) i=6
(juta) %
0 138.000.000 0 - 1 -138.000.000
138.000.000
1 1.904.898.000 1.990.000.000 85.102.000 1 80.284.906
2 1.904.898.000 1.990.000.000 85.102.000 1 75.740.477
3 1.904.898.000 1.990.000.000 85.102.000 1 71.453.280
4 1.904.898.000 1.990.000.000 85.102.000 1 67.408.755
NPV 156.887.418

Berdasarkan Tabel 5. Diperoleh Nilai NPV sebesar Rp. 156.887.418, artinya


nilai NPV lebih besar dari 0 (positif). Hal ini menunjukan bahwa CV Agri
Pineapple Utama tersebut layak (feasible) untuk dikembangkan pada masa yang
akan datang dan akan mampu mendapatkan peluang keuntungan bersih sekarang
sebesar Rp. 156.887.418.

III.2 Kriteria Rasio Manfaat (Benefit cost ratio)


Benefit cost ratio merupakan perbandingan benefit (aliran kas masuk pada
periode 1). Benefit cost ratio ada dua yaitu gross B/C ratio dan Net B/C ratio.
Perhitungan gross B/C ratio dan Net B/C ratio pada CV Agri Pineapple Utama
dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Perhitungan Gross B/C Ratio dan Net B/C Ratio

Tabel 6. Menunjukan nilai Net B/C ratio yang diperoleh sebesar 2,1369. Nilai B/C ratio menunjukan lebih besar dar 1, maka CV Agri
Pineapple Utama layak (feasible) untuk dikembangkan.
37
38

III.3 Kriteria Internal Rate of Return (IRR)


Kriteria Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu interestrate (i) yang
membuat niali net present value adalah nol atau juga indeks keuntungan
(profitability index). Perhitungan Kriteria Internal Rate of Return (IRR) CV Agri
Pineapple Utama yaitu sebesar 0,5945(berdasarkan tabel pada lampiran).
Berdasarkan hasil perhitungan nilai IRR sebesar 70% > i(6%) usaha budidaya
nanas CV Agri Pineapple Utama layak untuk dilanjutkan atau dikembangkan.

3.4 Break Even Point (BEP)


Berdasarkan perhitungan (tabel pada lampiran) diperoleh nilai BEP sebesar
3,9005 artinya bahwa waktu pengembalian biaya total keseluruhan usaha
budidaya nanas dicapai dalam jangka waktu 3 tahun 11 bulan 24 hari.

3.5 Pay Back Period (PBP)


Berdasarkan perhitungan (tabel pada lampiran) diperoleh nilai PBP sebesar
1,0123 artinya bahwa waktu pengembalian biaya investasi usaha budidaya nanas
dicapai dalam jangka waktu 1 tahun 0,15 bulan 4 hari. Dengan kata lain bahwa
PBP < umur ekonomis proyek, maka usaha ini layak (feasible) untuk
dikembangkan.
39

IV. ANALISIS SENSITIFITAS

IV.1 Analisis sensitifitas dan switching value


Analisis sensitifitas dan switching value pada CV Agri Pineapple Utama dapat
dilihat pada tabel 7.
Tabel 7.Perbandingan hasil studi kelayakan sebelum dan setelah dianalisis
sensitifitas dan switching value.
kriteria hasil analisis hasil analisis sensitifitas keterangan
investasi awal terhadap peningkatan
biaya variabel sebesar
5%
NPV Rp 156.887.418 Rp 42.036.839 usaha masih layak
dikembangkan
IRR 57% 20% usaha masih layak
dikembangkan

Net B/C 2,1369 1,3046 usaha masih layak


Ratio dikembangkan
Gross 1,0171 1,0061 usaha masih layak
B/C Ratio dikembangkan

Misalkan terjadi peningkatan harga input 5% maka akan menyebabkan


biaya variabel meningkat. Perhitungan sensitifitas dapat dilihat pada lampiran .
Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa peningkatan biaya variabel sebesar
5% akan menyebabkan nilai NPV, IRR, Net B/C Ratio dan Gross B/C Ratio
berubah menjadi lenih kecil, namun demikian berdasarkan dari nilai kriteria
investasi yang diperhitungkan, usaha tersebut masih layak dan masih tetap dapat
dikembangkan.
40

V. PENUTUP

V.1Kesimpulan
1. Perusahaan yang kami dirikan bernama CV Agri Pineapple Utama terletak
di Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten
Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Indonesia.
2. Perusahaan yang akan kami dirikan yaitu CV Agri Pineapple Utama, kami
memilih bentuk perusahaan CV dikarenakan dengan pemilik perusahaan
perseorangan, ataupun kelompok maka akan mempermudah dalam hal
pengaturan dan pengelolaan.
3. Lampung Tengah merupakan jalan lintas sumatera yang mempermudah
dalam sistem pendistribusian produk hasil budidaya.
4. Status kepemilikan adalah milik bersama, aspek organisasi yang di
gunakan oleh perusahan CV. Agri Pineapple Utama yaitu organisasi garis
(Line organization).Tim manajemen pada CV. Agri Pineapple Utama
terdiri dari kepala bagian keuangan, kepala bagian kemitraan, kepala
bagian produksi, kepala bagian pengemasan dan gudang, dan kepala
bagian pengemasan.
5. Segmentasi pasar yang dilakukan CV Agri Pineapple Utama memilih
peusahaan-perusahaan yang memproduksi olahan nanas yang
membutuhkan jumlah besar. Target pemasaran dari perusahaan CV Agri
Pineapple Utama yaitu sebagai penyuplai kebutuhan konsumen seperti
perusahaan-perusahaan yang mengolah nanas menjadi selai, keripik dan
lain-lain. Nilai tambah yang kami lakukan yaitu pada bagian pengemasan
melakukan pembersihan, standarisasi produk, grading, sortasi dan packing.
Struktur pasar pada CV. Agri Pineapple Utama termasuk pasar oligopoli.
CV. Agri Pineapple Utama termasuk pasar oligopoli karena untuk
perusahaan yang memproduksi nanas di Lampung masih sedikit. Ukuran
pasar pada CV. Agri Pineapple Utama yaitu local.
6. Tipe bangunan pabrik yang di rencanakan CV. Agri Penapple Utama
adalah tipe High Bay and Monitor Building. Tipe ini
41

merupakangedungtidak bertingkat, tapi ruanggerak diatas kepala


sangatluas. Hasil setiap ha mencapai 10 – 15 ton/ha.
7. Kebutuhan biaya investasi untuk usaha nanas per 10 hektar adalah sebesar
Rp.14.675.000.Biaya modal kerja dalam kegiatan usaha budidaya nanas
pada CV. Agri Pineapple Utama terdiri dari biaya tetap (total fixed cost)
dan biaya variabel (total variabel cost) sebesar Rp. 968.988.000. Jadi biaya
finansial CV. Agri Pineapple Utama sebesar Rp. 982.983.000.
8. Diperoleh Nilai NPV sebesar Rp. 156.887.418, artinya nilai NPV lebih
besar dari 0 (positif). Hal ini menunjukan bahwa CV Agri Pineapple
Utama tersebut layak (feasible) untuk dikembangkan pada masa yang akan
datang dan akan mampu mendapatkan peluang keuntungan bersih
sekarang sebesar Rp. 156.887.418.
9. Perhitungan Kriteria Internal Rate of Return (IRR) CV Agri Pineapple
Utama yaitu sebesar 0,5945(berdasarkan tabel pada lampiran).
Berdasarkan hasil perhitungan nilai IRR sebesar 70% > i(6%) usaha
budidaya nanas CV Agri Pineapple Utama layak untuk dilanjutkan atau
dikembangkan.
10. BEP sebesar 3,9005 artinya bahwa waktu pengembalian biaya total
keseluruhan usaha budidaya nanas dicapai dalam jangka waktu 3 tahun 11
bulan 24 hari.nilai PBP sebesar 1,0123 artinya bahwa waktu pengembalian
biaya investasi usaha budidaya nanas dicapai dalam jangka waktu 1 tahun
0,15 bulan 4 hari.
11. peningkatan biaya variabel sebesar 5% akan menyebabkan nilai NPV,
IRR, Net B/C Ratio dan Gross B/C Ratio berubah menjadi lenih kecil,
namun demikian berdasarkan dari nilai kriteria investasi yang
diperhitungkan, usaha tersebut masih layak dan masih tetap dapat
dikembangkan.
42

DAFTAR PUSTAKA

Astoko, Endro Puji . 2019. Konsep Pengembangan Agribisnis Nanas


(Ananas Comosus L. Merr.) Di Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur.
Universitas Islam Kadiri: Kediri. diakses melalui
https://www.researchgate.net/publication/338427421_Konsep_Pengembangan_A
gribisnis_Nanas_Ananas_Comosus_L_Merr_Di_Kabupaten_Kediri_Provinsi_Jaw
a_Timur
Agrowindo. 2020. Peluang usaha budidaya nanas dan analisis usaha.
Diakses melalui http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-budidaya-nanas-dan-
analisa-usahanya.htm

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten


Muara Enim. 2008. Analisis Kelayakan Investasi Budidaya Nanas. Diakses pada
25 Mei 2020. Melalui http://www.dpm-
ptsp.muaraenimkab.go.id/bedahinvestasi_v51/upload/dokumen/BUDIDAYANA
NAS.pdf
Himatekku. 2010. Plant layout. diakses pada 23 maret 2020. Diakses
melalui himatekku.blogspot.com
Repository. 2015. Penentuan lokasi pabrik. Diakses pada 23 maret 2020.
Diakses melalui repository.ipb.ac.id
43

LAMPIRAN
44

Gambar 1 & 2. Tabel Chasflow

Gambar 3. Tabel BEP


45

Gambar 4. Tabel PBP

Gambar 5. Tabel Sensitifitas

Anda mungkin juga menyukai