SKRIPSI
OLEH :
NUR RAHMAYANTI
G 411 10 262
OLEH :
NUR RAHMAYANTI
G 411 10 262
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
Nama
: Nur Rahmayanti
Nim
: G 411 10 262
Program Studi
: Keteknikan Pertanian
Jurusan
: Teknologi Pertanian
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing :
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Teknologi Pertanian
Ketua Panitia
Ujian Sarjana
Tanggal Pengesahan :
Mei 2014
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur senantiasa penulis panjatkan hanya kehadirat
Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di Jurusan
Teknologi Pertanian.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Olehnya itu patutlah kiranya jika pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr.Ir. Supratomo, DEA dan Olly S. Hutabarat, S.TP., M.Si selaku Dosen
Pembimbing yang senantiasa memberikan arahan selama pelaksaan penelitian
sampai perampungan Skripsi ini.
2. ???????????????????????????????????????????????????????????????????????
selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi
kesempurnaan isi dari Skripsi ini.
3. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Keteknikan Pertanian.
4. Sahabat-sahabatku tersayang mitha, ugha, wiwik, vevi, shary, bulan, nilmi dan
mila yang telah memberikan motivasi dan semangat selama penelitian ini
berlangsung.
5. Teman-teman Tekpert 2010 yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini.
Akhirnya atas segala bantuan dan dorongan dari semua pihak yang penulis
tidak dapat sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Penulis berharap Skripsi ini bisa bermanfaat untuk kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dimasa depan. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, Amin.
Makassar, Mei 2014
Penulis
RIWAYAT HIDUP
iv
dan
ibu
bernama
Hj.
Muliyati
menyelesaikan
pendidikan
Sekolah
dalam kegiatan
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
ABSTRAK........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan dan Kegunaan............................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Padi (Oryza sativa. L)...........................................................4
2.2 Padi Ketan (Oryza sativa glutinosa) ....................................................6
2.2.1 Varietas Setail (Ketan Hitam)......................................................8
2.2.2 Varietas Ciasem (Ketan Putih)..................................................10
2.3 Konsep Dasar Pengeringan.................................................................12
2.3.1 Suhu Udara Pengering...............................................................12
2.3.2 Kelembaban Relatif (RH) Udara Pengering..............................13
2.3.3 Kecepatan Aliran Udara Pengering...........................................14
2.3.4 Kadar Air Bahan........................................................................14
2.3.2 Moisture Ratio...........................................................................15
2.4 Mekanisme Pengeringan Bahan .........................................................16
2.5 Laju Pengeringan ................................................................................17
2.6 Alat Pengeringan Tipe Rak (Tray drier) .............................................19
2.7 Model Pengeringan Lapisan Tipis ......................................................21
2.8 Model Pengeringan Lapisan Tipis Padi...............................................25
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat...............................................................................27
vi
vii
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
Teks
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Teks
Halaman
Gambar 1.
Tanaman Padi.................................................................................5
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
Gambar 15.
Gambar 16.
Gambar 17.
Gambar 18.
ix
Gambar 20.
Gambar 21.
Gambar 22.
Gambar 23.
Gambar 24.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
Teks
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
xi
I.
I.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beras merupakan salah satu tanaman pangan utama dari hampir
setengah populasi dunia. Bagi masyarakat Indonesia beras merupakan bahan
pangan pokok sehari-hari. Beras dijadikan sumber karbohidrat utama
hampir di seluruh daerah di Indonesia karena mudah didapat, rasanya yang
enak dan dapat dikombinasikan dengan bahan pangan lain. Sebagai bahan
pokok, beras menyumbangkan sekitar 40-80% energi dan 45-55% protein
dalam rata-rata menu rakyat Indonesia. Di dalam bidang ekonomi, beras
merupakan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat Indonesia,
sebagai indeks kestabilan ekonomi, dan landasan utama kebijakan pangan
pemerintah. Oleh karena itu, peningkatan mutu beras harus dilakukan. Beras
yang bermutu baik tentunya dihasilkan dari gabah yang bermutu baik.
Dalam menghasilkan bahan yang baik diperlukan penanganan pascapanen
yang baik agar kerusakan gabah dapat dihindari.
Penanganan pascapanen pada komoditas tanaman pangan bertujuan
mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi baik serta
layak
dan
tetap
enak
dikonsumsi.
Penanganannya
dapat
berupa
12
13
14
15
produktivitas tinggi, (2) padi dapat disimpan lama, (3) lahan sawah relatif
tidak mengalami erosi (Winarno,1984).
Menurut Dianti (2010) klasifikasi dari tanaman padi adalah sebagai
berikut :
Kingdom
: Plantae (tumbuhan)
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
Genus
: Oryza
Spesies
: Oryza sativa L.
Aleuron : lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses
b.
c.
pemisahan kulit.
Endospermia : tempat sebagian besar pati dan protein beras berada.
Embrio : merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat
tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam
bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.
Lapisan aleuron merupakan lapisan yang menyelubungi endosperm dan
lembaga. Lapisan aleuron terdiri dari 1-7 lapisan sel. Tiap jenis padi
mempunyai variasi ketebalan. Beras yang berbentuk bulat cenderung
16
mempunyai lapisan aleuron yang lebih tebal dari pada beras yang lonjong.
Lapisan aleuron terdiri dari sel-sel parenkim dengan dinding tipis setebal
2 mm. Dinding sel aleuron bereaksi positif dan terdapat zat pewarna untuk
protein, hemiselulosa dan selulosa. Dalam sitoplasma, aleuron berisi aluerin
(butiran aleuron). Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada gambar 2
dibawah ini (Dianti, 2010) :
dari
mengatur
warna
aleuron,
warna
17
terdiri atas 100-700 unit alpha D-glukosa dengan ikatan 1,4 alpha
glukosidik (Haryadi, 2008).
Amilopektin merupakan polimer glukosa yang memiliki banyak
percabangan. Amilopektin disusun oleh 20-30 unit glukosa dengan ikatan
1,4 alpha glukosidik pada rantai lurus dan pada percabangan dihubungkan
oleh ikatan 1,6 alpha glukosidik. Berdasarkan berat molekulnya diketahui
bahwa amilopektin terdiri atas 1000 atau lebih unit glukosa. Amilopektin
dengan struktur bercabang ini cenderung bersifat lengket (Haryadi, 2008).
Perbandingan komposisi kedua golongan pati sangat menentukan warna
(transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera).
Beras Ketan hampir seluruhnya didominasi oleh amilopektin sehingga
bersifat sangat lekat, sedangkan beras pera memiliki kandungan amilosa
lebih dari 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak
berlekatan) dan keras (Haryadi, 2008).
Struktur kimia amilopektin yang bercabang, menyebabkan struktur gel
yang terbentuk lebih kompak dan lebih kuat dari pada amilosa Sifat inilah
yang menyebabkan mengapa beras ketan lebih lengket dari pada beras biasa
(beras non-ketan), sehingga pada pembuatan rengginang teksturnya lebih
kompak. Kandungan amilosa yang rendah pada beras ketan cenderung
menghasilkan tekstur produk akhir yang renyah, rapuh, dan mudah hancur.
(Winarno, 1984).
Menurut Winarno (1984) beras ketan tidak memiliki amilosa karena
hanya mengandung 0-2% sehingga termasuk golongan beras dengan
kandungan amilosa sangat rendah (<9%). Berdasarkan pada berat kering,
beras ketan putih mengandung senyawa pati sebanyak 90%, yang terdiri dari
amilosa 1-2% dan amilopektin 88-89%. Dengan demikian amilopektin
merupakan penyusun terbanyak dalam beras ketan.
Jenis beras yang berbeda mempunyai perbandingan atau rasio
kandungan
amilosa-amilopektin
yang
berbeda
pula.
Rasio
ini
merupakan penentu utama bagi tekstur nasi ataupun hasil olahan berbasis
beras lainnya. Berdasarkan kandungan amilosanya, beras dikelompokkan
menjadi beras dengan amilosa rendah yaitu antara 9-20%, amilosa
18
menengah yaitu 20-25%, dan amilosa tinggi yaitu lebih dari 25%. Pada
beras ketan hanya mengandung 0-2% amilosa. Pada jenis beras yang
mengandung amilosa rendah ini, bila beras dimasak menyebabkan keadaan
yang lekat dan lunak. Sebaliknya pada beras yang mengandung amilosa
tinggi, menyebabkan keadaan yang keras karena adanya penyerapan air
yang banyak, sehingga membentuk ikatan hidrogen yang lebih besar.
Semakin tinggi kandungan amilosa kemampuan pati untuk menyerap air
lebih besar karena amilosa mempunyai kemampuan lebih besar dari pada
amilopektin dalam membentuk ikatan hidrogen dalam. Pati yang banyak
mengandung amilopektin (amilosa rendah), bila dimasak tidak mampu
membentuk gel yang kukuh dan pasta yang dihasilkan lebih lunak (disebut
long texture). Sifat long texture tersebut menyebabkan kecenderungan sifat
yang merenggang dan patah, sehingga menghasilkan tingkat pengembangan
yang lebih besar (Haryadi, 2008)
Pengukusan bertujuan agar terjadi proses gelatinisasi pada molekul pati.
Suhu pada saat granula pati pecah disebut suhu gelatinnisasi, suhu
gelatinisasi tergantung pada konsentrasi serta jenis pati Beberapa faktor
yang berpengaruh terhadap gelatinisasi adalah: jenis pati, ukuran granula
pati dan hubungan suhu dengan lama pemanasan (Winarno, 1984).
Menurut Haryadi (2008) Beras ketan dengan suhu gelatinisasi rendah
akan memberi sifat yang lebih lekat dan lebih lama mengeras dibandingkan
dengan yang suhu gelatinisasi tinggi. perbedaan tingkat gelatinisasi dan sifat
retrogradasi yang dicapai setelah pengukusan adonan dan pendinginan
berpengaruh pada pengembangan kerupuk pada penggorengan.
II.2.1Varietas Setail (Ketan Hitam)
Ketan hitam merupakan salah satu komoditi yang sangat potensial
sebagai sumber karbohidrat, antioksidan, senyawa bioaktif, dan serat yang
penting bagi kesehatan. Banyak makanan olahan yang menggunakan bahan
dasar ketan hitam, seperti tape ketan, cake ketan hitam, bubur ketan hitam,
onde-onde, gemblong, dan sebagainya (Nailufar, 2012).
19
20
Kerebahan :
Tekstur nasi :
Kadar amilosa :
Indeks glikemik
Bobot 1000 butir :
Rata-rata Hasil:
Potensi hasil:
Tahan hama :
Tahan penyakit :
Anjuran tanam:
Pemulia :
Peneliti :
Teknisi :
Dilepas tahun :
Sumber : Suprihatno, 2009.
Tahan
Ketan
7,6%
74
24 gr
4,7 t/ha
6,0 t/ha
Agak tahan terhadap wereng coklat
biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3
Tahan terhadap hawar daun bakteri
strain III dan IV, rentan terhadap strain
VIII
Baik ditanam pada sawah dataran
rendah sampai sedang (kurang dari
500 m dpl.)
B. Kustianto, Soewito T., Allidawati
Yetty Setyawati, Suwarno dan
Anggiani Nasution
Supartopo, Sularjo, Sudarno, Ade
Santika, Gusnimar.
2002
21
22
23
tekanan parsial di dalam bahan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut
faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan :
II.3.1Suhu Udara Pengering
Laju penguapan air bahan dalam pengeringan sangat ditentukan oleh
kenaikan suhu. Semakin besar perbedaan antara suhu media pemanas
dengan bahan yang dikeringkan, semakin besar pula kecepatan pindah panas
ke dalam bahan pangan, sehingga penguapan air dari bahan akan lebih
banyak dan cepat. Makin tinggi suhu dan kecepatan aliran udara pengering
makin cepat pula proses pengeringan berlangsung. Makin tinggi suhu udara
pengering makin besar energi panas yang dibawa udara sehingga makin
banyak jumlah massa cairan yang diuapkan dari permukaan bahan yang
dikeringkan. Jika kecepatan aliran udara pengering makin tinggi maka
makin cepat pula massa uap air yang dipindahkan dari bahan ke atmosfir
(Taib, G. et al., 1988).
Semakin tinggi suhu yang digunakan untuk pengeringan, makin tinggi
energi yang disuplai dan makin cepat laju pengeringan. Akan tetapi
pengeringan yang terlalu cepat dapat merusak bahan, yakni permukaan
bahan terlalu cepat kering, sehingga tidak sebanding dengan kecepatan
pergerakan air bahan ke permukaan. Hal ini menyebabkan pengerasan
permukaan bahan (case hardenig). Selanjutnya air dalam bahan tidak dapat
lagi menguap karena terhalang. Disamping itu penggunaan suhu yang
terlalu tinggi dapat merusak daya fisiologik biji-bijian/ benih (Taib, G. et al.,
1988).
Menurut
Setiyo
(2003)
pengeringan
bahan
hasil
pertanian
24
rendah
kelembaban
relatif
udara
pengeringan,
maka
kemampuannya dalam menyerap uap air akan semakin besar. Hal sebaliknya
akan terjadi jika kelembaban relatif udara pengeringan semakin besar maka
kemampuan dalam menyerap uap air akan semakin kecil (Widyotomo dan
Mulato, 2005).
Kelembaban udara berpengaruh terhadap proses pemindahan uap air.
Apabila kelembaban udara tinggi, maka perbedaan tekanan uap air di dalam
dan di luar bahan menjadi kecil sehingga menghambat pemindahan uap air
dari dalam bahan ke luar. Pengontrolan suhu serta waktu pengeringan
dilakukan dengan mengatur kotak alat pengering dengan alat pemanas,
seperti udara panas yang dialirkan ataupun alat pemanas lainnya. Suhu
pengeringan akan mempengaruhi kelembaban udara di dalam alat pengering
dan laju pengeringan untuk bahan tersebut. Pada kelembaban udara yang
tinggi, laju penguapan air Bahan akan lebih lambat dibandingkan dengan
pengeringan pada kelembaban yang rendah (Taufiq, 2004).
II.3.3Kecepatan Aliran Udara Pengering
Laju aliran udara pengeringan berfungsi untuk membawa energi panas
yang selanjutnya mentransferkannya ke bahan dan membawa uap air keluar
ruang pengering. Laju pengeringan yang cepat dapat terjadi jika udara
pengering memiliki kandungan panas yang lebih seragam dengan volume
dan laju aliran udara yang lebih besar sehingga memiliki kekuatan yang
lebih besar pula untuk menembus lapisan bahan. Untuk pengeringan
lapisan tipis biji-bijian sereali umumnya menggunakan kecepatan antara
0,25 2,33 m/s (Widyotomo dan Mulato, 2005).
25
........................................................... (2)
Hubungan antara MCwb dan MCdb dapat dituliskan dengan persamaan
sebagai berikut:
........................................................................................ (3)
.......................................................................................... (4)
26
Metode penentuan kadar air dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung menerapkan
metode oven dan metode destilasi. Pada metode oven, bahan bahan
diletakkan ke dalam oven hingga diperoleh berat konstan pada bahan.
Penentuan kadar air pada metode oven didasarkan pada banyaknya air yang
hilang dari produk. Sedangkan pada metode destilasi, kadar air dihilangkan
dengan memanaskan biji kedalam air dan selanjutnya menentukan volume
atau massa air yang hilang pada biji dalam uap yang terkondensasi atau
dengan pengurangan berat bahan (Brooker et al., 1974).
II.3.5Moisture Ratio
Sama halnya dengan laju kadar air, rasio kelembaban juga mengalami
penurunan selama proses pengeringan. kenaikan suhu udara pengeringan
mengurangi waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap tingkat rasio
kelembaban sejak proses transfer panas dalam ruang pengeringan
meningkat. Sedangkan, pada suhu tinggi, perpindahan panas dan massa juga
meningkat dan kadar air bahan akan semakin berkurang (Garavand et al.,
2011).
Rasio kelembaban (Moisture Ratio) pada bahan pangan selama
pengeringan dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
........................................................................................ (5)
akan menaikkan suhu bahan yang menyebabkan tekanan uap air di dalam
bahan lebih tinggi dari pada tekanan uap air di udara, sehingga terjadi
perpindahan uap air dari bahan ke udara yang merupakan perpindahan
massa (Taufiq, 2004).
Sebelum proses pengeringan berlangsung, tekanan uap air di dalam
bahan berada dalam keseimbangan dengan tekanan uap air di udara
sekitarnya. Pada saat pengeringan dimuai, uap panas yang dialirkan meliputi
permukaan bahan akan menaikkan tekanan uap air, terutama pada daerah
permukaan, sejalan dengan kenaikan suhunya (Taufiq, 2004).
Pada saat proses ini terjadi, perpindahan massa dari bahan ke udara
dalam bentuk uap air berlangsung atau terjadi pengeringan pada permukaan
bahan. Setelah itu tekanan uap air pada permukaan bahan akan menurun.
Setelah kenaikan suhu terjadi pada seluruh bagian bahan, maka terjadi
pergerakan air secara difusi dari bahan ke permukaannya dan seterusnya
proses penguapan pada permukaan bahan diulang lagi. Akhirnya setelah air
bahan berkurang, tekanan uap air bahan akan menurun sampai terjadi
keseimbangan dengan udara sekitarnya (Taufiq, 2004).
Menurut Taufiq (2004) peristiwa yang terjadi selama pengeringan
meliputi dua proses yaitu:
a.
b.
dianggap suatu proses adiabatis. Hal ini berarti bahwa panas yang
dibutuhkan untuk penguapan air dari bahan hanya diberikan oleh udara
pengering tanpa tambahan energi dari luar. Ketika udara pengering
menembus bahan basah, sebagian panas sensibel udara pengering diubah
menjadi panas laten sambil menghasilkan uap air (Taufiq, 2004).
Selama proses pengeringan terjadi penurunan suhu bola kering udara,
disertai dengan kenaikan kelembaban mutlak, kelembaban nisbi, tekanan
uap dan suhu pengembunan udara pengering. Entalphi dan suhu bola basah
udara pengering tidak menunjukkan perubahan (Taufiq, 2004).
28
laju
pengeringan
menurun
terjadi
setelah
periode
pengeringan konstan selesai. Pada tahap ini kecepatan aliran air bebas dari
dalam biji ke permukaan lebih kecil dari kecepatan pengambilan uap air
maksimum dari biji. Proses pengeringan dengan laju menurun sangat
tergantung pada sifat-sifat alami bahan yang dikeringkan. Laju perpindahan
massa selama proses ini dikendalikan oleh perpindahan internal bahan
(Istadi dkk., 2002).
Menurut Henderson dan Perry (1976) periode laju pengeringan
menurun meliputi 2 proses yaitu perpindahan air dari dalam bahan ke
permukaan dan perpindahan uap air dari permukaan ke udara sekitar. Kadar
air kritis (critical moisture content) menjadi batas antara laju pengeringan
konstan dan laju pengeringan menurun. Dalam bukunya Henderson dan
Perry (1976) menyatakan bahwa kadar air kritis adalah kadar air terendah
pada saat kecepatan aliran air bebas dari dalam biji ke permukaan sama
dengan kecepatan pengambilan uap air maksimum dari biji.
29
............................................... (6)
Dimana wt merupakan berat bahan pada waktu (t, jam) dan wt-1 merupakan
berat awal bahan sebelum waktu t serta t1 dan t2 merupakan perubahan
waktu setiap jam. Laju penguapan air adalah banyaknya air yang diuapkan
setiap satuan waktu atau penurunan kadar air bahan dalam satuan waktu.
II.6 Alat Pengeringan Tipe Rak (Tray drier)
Pengering buatan (artificial dryer) merupakan jenis pengering yang
banyak diterapkan di perkebunan besar karena fleksibilitas operasional dan
kapasitasnya besar serta tidak tergantung pada cuaca. Komponen yang
diperlukan pengering yaitu sebuah sistem pemanas menyalurkan sejumlah
energi yang diperlukan untuk proses pengeringan, sebuah tempat
pengeringan sebagai sarana perpindahan panas dan massa antara udara dan
produk, sebuah sistem ventilasi yang tepat dan perangkat pengontrol (Sodha
et al.,1987b)
Salah satu alternatif lain dalam proses pengeringan yaitu pengeringan
bahan dengan menggunakan tray drier. Bahan seperti buah-buahan dan
sayuran adalah bahan terbaik yang biasanya dikeringkan dalam tray drier.
Pada model ini, produk ditempatkan pada setiap rak yang tersusun
sedemikian rupa agar dapat dikeringkan dengan sempurna. Udara panas
30
sebagai fluida kerja bagi model ini diperoleh dari pembakaran bahan bakar,
panas matahari atau listrik. Kelembaban relatif udara yang mana sebagai
faktor pembatas kemampuan udara menguapkan air dari produk,
diperhatikan dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran udara ke dan
dari alat pengering ini melalui sebuah alat pengalir (Mahadi, 2007).
Pada umumnya, ada dua mode pengering yaitu pengering batch dan
pengering kontinu. Salah satu metode pengering adalah pengeringan butiran
dengan pengering unggun diam (deep bed). Pada pengering jenis ini, proses
pengeringan dianggap merupakan proses batch, dengan kadar air butiran,
kelembaban udara pengering, temperatur udara dan butiran, berubah secara
simultan terhadap waktu pengeringan (Istadi dan Sitompul, 2000).
Tray drier atau alat pengering berbentuk rak, mempunyai bentuk
persegi dan di dalamnya berisi rak-rak yang digunakan sebagai tempat
bahan yang akan dikeringkan. Pada umumnya rak tidak dapat dikeluarkan.
Beberapa alat pengering jenis ini rak-raknya mempunyai roda sehingga
dapat dikeluarkan dari alat pengeringnya. Bahan diletakkan di atas rak (tray)
yang terbuat dari logam dengan alas yang berlubang-lubang. Kegunaan dari
lubang-lubang ini untuk mengalirkan udara panas dan uap air (Harrys,
2010).
Tray drier merupakan model pengering yang menggunakan sistem
pengering konveksi. Sistem pengering konveksi ini menggunakan aliran
udara panas untuk mengeringkan produk. Proses pengeringan terjadi saat
aliran udara panas ini bersinggungan langsung dengan permukaan produk
yang akan dikeringkan (Mahadi, 2007).
Prinsip kerja alat pengering tipe rak adalah udara pengering dari ruang
pemanas dengan bantuan kipas akan bergerak menuju dasar rak dan melalui
lubang-lubang yang terdapat pada dasar rak tersebut akan mengalir
melewati bahan yang dikeringkan dan melepaskan sebagian panasnya
sehingga terjadi proses penguapan air dari bahan. Dengan demikian,
semakin ke bagian atas rak suhu udara pengering semakin turun. Penurunan
suhu ini harus diatur sedemikian rupa agar pada saat mencapai bagian atas
bahan yang dikeringkan, udara pengering masih mempunyai suhu yang
31
kondisi-kondisi
proses
yang
menghasilkan
efisiensi
pengeringan yang lebih baik sehingga diperlukan informasi parameterparameter proses tertentu yang diperlukan. Parameter-parameter proses
tersebut dapat ditentukan dengan pengkorelasian model empiris terhadap
data-data eksperimen yang dilakukan dengan metode-metode tertentu
32
33
matematika yang
biasanya
digunakan dalam
Nama Model
Newton
Henderson and Pabis
Page
Logarithmic
Wang and Singh
Two-terms
Diffusion Approach
Verma et al
Modified Henderson and
9
Pabis
10
Midilli et al
11
Aghbashlo et al
12
Modified Page
13
Two-terms Exponential
14
Hii et al
15
Thompson
16
Ficks second law
17
Single-term
Three-terms
18
exponential
Sumber : Meisami, et al., 2010
2.8
Model Matematika
Mr = exp (-kt)
Mr = a exp (-kt)
Mr = exp (-ktn)
Mr = a exp (-kt) + c
Mr = 1 + at + bt2
Mr = a exp (-k1t) + b exp (-k2t)
Mr = a exp (-kt) + (1-a) exp (-kbt)
Mr = a exp (-k1t) + (1-a) exp (-k2t)
Mr = a exp (-kt) + b exp (-gt) +
c exp (-ht)
Mr = a exp (-ktn) + bt
Mr = exp (-k1t/1 + k2t)
Mr = exp [-(kt)n]
Mr = a exp (-kt) + (i a) exp (-kbt)
Mr = a exp (-ktn) + c exp (-gtn)
Mr = A + Bt + Ct2
M/t = D[2M/r2 + (2/r)(M/r)]
Mr = A exp (-kt)
Mr = a exp (-kt) + b exp (-k1t) +
c exp (-k2t)
34
karena itu, model berikut dipilih untuk penelitian ini agar sesuai dengan data
pengeringan yang diamati:
1.
Exponential
Model Exponential yang digunakan adalah model Newton. Model
Page
Persamaan
empiris
yang
paling
umum
digunakan
untuk
35
3.
tipis yang sering digunakan adalah Model Henderson dan Pabis. Ada
berbagai model pendekatan yang telah digunakan oleh para peneliti dalam
pemodelan pengeringan terkait karakteristik produk makanan dan bahan
pertanian. Bentuk paling sederhana dari berbagai model pendekatan tersebut
direpresentasikan sebagai Model Henderson dan Pabis sebagai bentuk
sederhana dari serangkaian bentuk penyelesaian umum hukum Fick II
(Kashaninejad et al., 2007).
.............................................................. (9)
Dimana MRHenderson & Pabis merupakan rasio kelembaban (moisture ratio) dari
Model Henderson dan Pabis, a dan k merupakan konstanta pengeringan
serta t merupakan waktu pengeringan (jam).
4.
lapisan
tipis
padi
yang
dikenal
sebagsi
Model
................... (10)
Polinomial
Menurut Basunia (2011) persamaan polinomial yang sering digunakan
36
.....................................................................(11)
Dimana, MRThompson merupakan rasio kelembaban (moisture ratio) dari
Model Thompson, t adalah waktu pengeringan (jam), a, b dan c adalah
konstanta pengeringan.
Tabel 5.
37
26,5T71
71T115,5
26,5T115,5
min
32 T49 34rh65
min
27T93
0,26Mi0,33
27T43,2 25rh76
T100
min
32T49 34rh65
.................................................................(13)
Dimana MRexp,i adalah moisture ratio dari data eksperimen, MRpre,i adalah
moisture ratio prediksi dari data model matematika pengeringan yang
38
39
Suhu (Tin, dan Tout) padatermometer alat pengering tray dryer dan
kelembaban relatif (RH) udara pengering.
b.
Kadar Air meliputi kadar air basis basah (Kabb, %) dan kadar air basis
kering (Kabk, %). Kadar air ditentukan dengan menghitung berat bahan
dan berat air yang menguap selama pengeringan.
c.
d.
e.
40
2.
3.
4.
2.
41
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
42
Kadar Air
Setelah berat kering bahan yaitu berat bahan setelah dimasukkan ke
dalam oven diukur, selanjutnya dilakukan perhitungan persentasi kadar
air basis basah dan kadar air basis kering (Ka bb dan Kabk). Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan Persamaan 1 untuk Kabb dan
Persamaan 2 untuk Kabk selanjutnya hasil perhitungan tersebut
ditabelkan.
3.
4.
5.
43
Mulai
Persiapan bahan Padi Ketan Varietas Setail dan Ciasem
Penimbangan wadah bahan
Pengisian bahan ke dalam wadah
Penimbangan wadah yang telah berisi bahan
Perendaman bahan selama 24 jam dan penirisan selama 24 jam
Pengeringan dengan tray drier, suhu 50, 55 dan 60C dengan
kecepatan aliran udara 1 m/s
Pengukuran Talat dan Truang setiap interval waktu pengeringan
Pengukuran TBB dan TBK bahan setiap interval waktu pengeringan
Pengukuran berat bahan setiap interval waktu pengeringan
Bahan disimpan dalam desikator setiap hari setelah dilakukan
pengukuran selama 8 jam
Tidak
Ya
Bahan dimasukkan dalam oven selama 24 jam pada suhu 105oC
untuk menentukan berat akhir bahan
Pengukuran berat bahan setiap jam hingga berat bahan konstan
Selesai
Gambar 5. Bagan Alir Prosedur Penelitian
IV.
44
4.1
Gambar 6.
45
Gambar 7.
Gambar 8.
46
Gambar 9.
Gambar 10. Pola Penurunan Kadar Air Basis Kering Ketan Putih Selama
Proses Pengeringan Pada Tiga Level Suhu
47
C). Grafik di atas menunjukkan bahwa pengeringan padi ketan pada suhu
48
4.2
Air
Selama
Proses
49
Air
Selama
Proses
Air
Selama
Proses
50
Gambar 14. Pola Penurunan Laju Penguapan Air Ketan Hitam Selama
Proses Pengeringan Pada Tiga Level Suhu
Gambar 15. Pola Penurunan Laju Penguapan Air Ketan Putih Selama
Proses Pengeringan Pada Tiga Level Suhu
51
52
pindah panas ke dalam bahan pangan, sehingga penguapan air dari bahan
akan lebih banyak dan cepat. Makin tinggi suhu udara pengering makin
besar energi panas yang dibawa udara sehingga makin banyak jumlah massa
cairan yang diuapkan dari permukaan bahan yang dikeringkan.
Besar kecilnya laju penguapan air ketan hitam dan ketan putih
dipengaruhi pula oleh kandungan air dalam bahan tersebut. Kandungan air
bebas ketan hitam lebih banyak dari pada ketan putih, hal inilah yang
menyebabkan ketan hitam memiliki laju penguapan air awal yang lebih
besar dari pada ketan putih, sedangkan ketan putih memliki kandungan air
terikat yang lebih banyak sehingga pada awal pengeringan memiliki laju
penguapan yang lebih kecil. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ismandari,
dkk. (2008) yang menyatakan bahwa perubahan laju penguapan terlihat
fluktuatif selama periode akhir pengeringan namun cenderung terus
mengalami penurunan. Penurunan kadar air yang fluktuatif menjelaskan
bahwa air dalam bahan masih berpotensi untuk mengalami penguapan
selama periode akhir pengeringan. Hal tersebut terjadi sebab selama proses
pengeringan, terutama pengeringan biji-bijian, selain adanya air bebas yang
cenderung lebih mudah menguap selama periode awal pengeringan, adapula
air terikat yaitu air yang sulit untuk bergerak naik ke permukaan bahan
selama pengeringan sehingga laju penguapan air semakin lama semakin
menurun.
4.3
(MR)
Selama
Proses
(MR)
Selama
Proses
54
(MR)
Selama
Proses
Gambar 19. Pola Penurunan Moisture ratio (MR) Ketan Hitam Selama
Proses Pengeringan Untuk Tiga Level Suhu
55
Gambar 20. Pola Penurunan Moisture ratio (MR) Ketan Putih Selama
Proses Pengeringan Untuk Tiga Level Suhu
Berdasarkan Gambar 16, 17 dan 18 di atas, penurunan nilai MR
(Moisture ratio) yang terjadi sejalan dengan penurunan nilai kadar air bahan
selama proses pengeringan. Perubahan nilai MR sangat dipengaruhi oleh
nilai perubahan kadar air basis kering bahan. Bahan dengan kadar air yang
rendah memiliki nilai MR kecil. Pada Gambar 19 dan 20 memperlihatkan
bahwa peningkatan suhu pengeringan memperkecil nilai MR karena kadar
air bahan pada suhu pengeringan yang tinggi cepat mengalami penurunan
sehingga nilai MR juga kecil. Nilai MR diatas, selanjutnya digunakan untuk
menentukan model pengeringan terbaik dari ketan hitam dan ketan putih.
4.4
Bentuk Eksponensial
MR : exp(-kt)
MR : a.exp(-kt)
56
MR : exp(-ktn)
MR : a + bt + bt2
MR : a.exp(-kt) + (i-a).exp(-kbt)
Page
Thompson
Two-terms Exponential
Sumber : Meisami dkk., 2010.
K
0,273
0,247
0,280
0,260
0,228
0,190
1,029
1,052
0,878
0,910
0,268 1,034 1,017
0,247 1,054 1,039
0,292
0,256
0,296
1,016
0,270
1,057
0,251
0,176
0,894
0,950
0,275 1,021 0,997
0,242 1,060 1,031
1,121
1,167
-0,141 0,005
-0,139 0,005
0,355
0,461
1,103
1,240
-0,161 0,007
-0,162 0,007
0,443
0,616
R2
0,997
0,998
0,997
0,997
0,998
0,999
0,977
0,981
0,997
0,996
0,995
0,992
0,994
0,989
0,996
0,996
0,988
0,995
0,997
0,993
57
Hitam 0,329
Putih 0,308
Henderson & Hitam 0,331
Pabis
Putih 0,321
Hitam 0,299
60
Page
Putih 0,235
Hitam
Thompson
Putih
Two-terms Hitam 0,309 1,003
Exponential Putih 0,296 1,054
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Newton
1,006
1,044
1,073
1,196
0,880
0,920
0,989
1,025
-0,174 0,008
-0,178 0,008
0,675
0,388
0,994
0,994
0,994
0,992
0,994
0,997
0,985
0,990
0,996
0,994
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa Model Page dengan tiga level suhu
berbeda (50, 55 dan 60oC) dan kecepatan aliran udara 1,0 m/s untuk ketan
hitam dan ketan putih memiliki nilai R 2 yang lebih besar dibandingkan
empat persaman lainnya yakni Model Newton, Model Henderson & Pabis,
Model Thompson dan model Two-terms Exponential. Hal ini menunjukkan
bahwa Model Page adalah model terbaik untuk merepresentasikan
pengeringan lapisan tipis padi ketan hitam dan ketan putih karena memiliki
nilai kesesuaian yang besar terhadap karakteristik lapisan tipis padi ketan.
Untuk memastikan bahwa Model Page merupakan model yang terbaik,
berikut ditunjukkan nilai R2 serta hasil perhitungan 2 dan RMSE pada Tabel
8 di bawah ini.
Tabel 8. Nilai R2, 2 dan RMSE Pengeringan Padi Ketan
T
(oC)
Model
Pengeringan
Newton
Henderson &
Pabis
50
Page
Thompson
Two-terms
Exponential
55
Newton
Henderson &
Pabis
Page
Ketan
RMSE
R2
Hitam
Putih
Hitam
Putih
Hitam
Putih
Hitam
Putih
Hitam
Putih
Hitam
Putih
Hitam
Putih
Hitam
Putih
1,086105
2,059105
8,216106
8,749106
1,351106
1,466107
2,117104
1,655104
2,658106
5,103105
2,000105
1,277104
1,918105
8,758105
8,412106
1,063105
0,0033
0,0045
0,0028
0,0029
0,0011
0,0004
0,0142
0,0125
0,0016
0,0069
0,0044
0,0112
0,0043
0,0092
0,0028
0,0032
0,997
0,998
0,997
0,997
0,998
0,999
0,977
0,981
0,997
0,996
0,995
0,992
0,994
0,989
0,996
0,996
58
Hitam
4,671105
Putih
9,331106
Hitam
4,167106
Two-terms
Exponential
Putih
2,135105
Hitam
1,795105
Newton
Putih
5,440105
Hitam
1,818105
Henderson &
Pabis
Putih
4,054105
Hitam
1,221105
60
Page
Putih
5,721105
Hitam
6,584105
Thompson
Putih
3,932105
Hitam
5,371106
Two-terms
Exponential
Putih
1,181105
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Thompson
0,0066
0,0030
0,0020
0,0044
0,0042
0,0073
0,0042
0,0062
0,0034
0,0023
0,0079
0,0061
0,0022
0,0033
0,988
0,995
0,997
0,993
0,994
0,994
0,994
0,992
0,994
0,997
0,985
0,990
0,996
0,994
59
60
61
62
V. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada padi ketan hitam dan
ketan putih dapat disimpulkan bahwa :
1. Penurunan kadar air basis kering ketan hitam lebih besar dari ketan
2.
3.
4.
5.
5.2
Saran
Sebaiknya dilakukan perbandingan antara model pengeringan lapisan
tipis menggunakan pengeringan penjemuran matahari langsung dan
pengeringan menggunakan tray drier agar dapat diketahui manakah yang
lebih baik antara kedua cara pengeringan padi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
ASAE STANDARDS. 1998. Thin-Layer Drying of Grains and Crops. Developed
by the ASAE Grain and Feed Processing and Storage Committee;
approved by the Food and Process Engineering Institute Standards
63
64
Mahadi. 2007. Model Sistem dan Analisa Pengering Produk Makanan. USU
Repository. Universitas Sumatera Utara.
McConnell, Primrose. 1995. The Agricultural Notebook. 19th ed. Edited by R.J
Soffe. Blackwell Science Ltd. Great Britain.
Meisami, asl E., S. Rafiee, A. Keyhani and A. Tabatabaeefar. 2010.
Determsination of Suitable Thin Layer Drying Curve Model for Apple
Slices (variety-Golab). Plant Omics Journal POJ Vol. 3, No. 3, Page 103108.
Mutiarawati, Tino. 2007. Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. Workshop
Pemandu Lapangan 1 (PL-1) Sekolah Lapangan Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian (SL-PPHP). Departemen Pertanian.
Nailufar, A. Amalia. dkk.. 2012. Kajian Karakteristik Ketan Hitam (Oryza sativa
glutinosa) Pada Beberapa Jenis Pengemas Selama Penyimpanan. Jurnal
Teknosains Pangan. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret.
Nugroho, R. Santiko. 2012. Studi Kinetika Pengeringan Bungan Posella
(Hibiscus Sabdariffa) Menggunakan Pengering Rak Udara Resikulasi.
Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri. Vol 2, No. 2, Tahun 2012, Halaman
204-210.
Setiyo, Yohanes. 2003. Aplikasi Sistem Kontrol Suhu dan Pola Aliran Udara pada
Alat Pengering Tipe Kotak untuk Pengerigan Buah Salak. Pengantar
Falsafah Sains. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Shyamali, A.K. dkk.. 2009. Thin-layer drying of some Sri Lankan paddy varieties
under low humid conditions. Centre for Instrument Development.
Department of Physics. University of Colombo.
65
Universitas Sumatra Utara. 2011. Pemanfaatan Ketan Hitam Sebagai Bahan Baku
Kosmetik.
Widyotomo, S. dan Sri Mulato. 2005. Penentuan Karakteristik Pengeringan Kopi
Robusta Lapis Tebal. Study of Drying Characteristic Robusta Coffe with
Thick Layer Drying Method. Buletin Ilmiah INSTIPER Vol. 12, No. 1,
Page 15-37.
Winarno, F.G.. 1984. Padi dan Beras. Diktat Tidak Dipublikasikan. Riset
Pengembangan Teknologi Pangan. IPB. Bogor
Yadollahinia, A.R., M. Omid and S. Rafiee. 2008. Design and Fabrication of
Experimental Dryer for Studying Agricultural Products. Int. J. Agri.Bio.,
Vol. 10, Page 61-65.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Nilai Kelembaban Relatif (RH) Udara Pengering selama Proses
Pengeringan Suhu 50, 55 dan 60oC Serta Kecepatan Aliran Udara
1 m/s
Waktu (Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
RH Suhu 50C
44,39
44,39
41,53
44,39
RH Suhu 55C
37,07
37,07
34,75
37,07
RH Suhu 60C
37,75
38,40
38,40
38,40
66
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
37,07
56,99
45,05
42,21
48,10
42,21
41,53
44,39
48,10
45,05
42,21
45,05
42,21
39,56
42,21
42,21
39,56
41,53
42,21
44,39
42,21
42,21
51,35
41,53
50,73
48,10
50,73
42,21
45,05
42,21
44,39
50,73
50,73
44,39
50,73
45,05
42,21
45,05
44,39
42,21
47,45
50,08
34,75
35,43
37,75
34,75
34,75
34,75
35,43
33,26
35,43
36,09
33,26
33,26
36,09
33,26
37,75
35,43
33,92
36,09
36,09
36,09
37,75
35,43
37,75
37,75
35,43
37,75
35,43
35,43
37,75
36,09
39,02
33,26
36,09
33,92
36,09
36,09
33,92
36,09
36,09
36,09
37,07
37,07
38,40
36,09
38,40
38,40
40,86
35,43
35,43
36,09
36,72
34,56
36,72
36,72
36,72
34,56
31,89
36,72
34,56
34,56
31,89
31,89
31,89
31,89
31,89
31,89
31,89
38,40
38,40
38,40
33,92
36,09
36,09
36,09
33,92
31,89
36,72
33,92
34,56
34,56
34,56
34,56
33,92
31,89
67
13,25
57,43
13,67
50,73
14,08
50,73
14,50
44,39
14,92
50,73
15,33
45,05
15,75
42,21
16,17
45,05
16,58
44,39
17,00
42,21
17,42
47,45
17,83
50,08
18,25
57,43
18,67
58,43
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
34,75
37,07
34,75
35,43
37,75
34,75
34,75
31,89
37,75
38,40
38,40
Lampiran 2. Nilai Kadar Air Basis Basah dan Basis Kering selama Proses
Pengeringan pada Suhu 50oC Dan Kecepatan Aliran Udara 1 m/s
Waktu
(Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
KABB
Ketan Hitam Ketan Putih
30,576
30,841
29,207
29,881
28,020
28,917
26,806
27,950
25,687
26,981
24,716
26,039
KABK
Ketan Hitam
Ketan Putih
44,043
44,594
41,257
42,615
38,928
40,681
36,623
38,792
34,566
36,950
32,831
35,207
68
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
23,751
22,795
21,850
20,934
20,014
19,118
18,213
17,379
16,585
15,823
15,060
14,288
13,549
12,869
12,204
11,539
10,913
10,338
9,760
9,185
8,640
8,091
7,569
7,050
6,609
6,170
5,767
5,405
5,102
4,851
4,645
4,442
4,250
4,075
3,905
3,736
3,580
3,470
3,375
3,287
3,211
3,156
25,080
24,142
23,187
22,263
21,332
20,396
19,464
18,611
17,812
17,033
16,268
15,520
14,796
14,145
13,512
12,884
12,288
11,731
11,193
10,616
10,045
9,512
8,978
8,442
7,971
7,472
7,077
6,728
6,416
6,102
5,731
5,395
5,128
4,872
4,710
4,484
4,343
4,147
4,024
3,822
3,715
3,621
31,150
29,526
27,958
26,477
25,022
23,636
22,268
21,035
19,883
18,798
17,730
16,670
15,672
14,770
13,900
13,045
12,250
11,530
10,816
10,114
9,457
8,803
8,189
7,584
7,077
6,576
6,120
5,714
5,376
5,098
4,871
4,649
4,438
4,248
4,063
3,880
3,713
3,595
3,493
3,398
3,318
3,258
33,475
31,826
30,186
28,639
27,117
25,622
24,168
22,867
21,672
20,529
19,429
18,372
17,365
16,475
15,623
14,789
14,009
13,290
12,604
11,877
11,167
10,512
9,863
9,220
8,661
8,075
7,616
7,214
6,856
6,498
6,080
5,702
5,405
5,122
4,943
4,694
4,540
4,327
4,193
3,974
3,859
3,757
69
14,08
3,118
3,536
14,50
3,086
3,478
14,92
3,060
3,430
15,33
3,041
3,388
15,75
3,026
3,361
16,17
3,018
3,347
16,58
3,012
3,339
17,00
3,010
3,334
17,42
3,009
3,332
17,83
3,009
3,331
18,25
3,009
3,331
18,67
3,331
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
3,218
3,184
3,156
3,136
3,121
3,112
3,106
3,103
3,102
3,102
3,102
3,666
3,604
3,552
3,507
3,477
3,463
3,454
3,449
3,447
3,445
3,445
3,445
Lampiran 3. Nilai Kadar Air Basis Basah dan Basis Kering selama Proses
Pengeringan pada Suhu 55oC Dan Kecepatan Aliran Udara 1 m/s
Waktu
(Jam)
Ketan Hitam
Ketan Putih
Ketan Hitam
Ketan Putih
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
31,113
28,875
26,979
25,344
23,792
22,485
21,326
31,346
29,736
28,300
26,964
25,713
24,563
23,454
45,166
41,917
39,165
36,792
34,538
32,641
30,959
45,659
43,313
41,222
39,275
37,454
35,779
34,162
KABB
KABK
70
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
14,08
20,244
19,234
18,331
17,447
16,577
15,713
14,881
14,053
13,261
12,481
11,710
11,081
10,483
9,921
9,363
8,812
8,272
7,745
7,227
6,714
6,235
5,833
5,453
5,119
4,810
4,539
4,284
4,058
3,850
3,670
3,514
3,381
3,283
3,202
3,140
3,093
3,067
3,051
3,037
3,030
3,024
3,021
22,410
21,409
20,424
19,548
18,694
17,860
17,038
16,225
15,435
14,663
13,899
13,145
12,417
11,703
11,004
10,339
9,710
9,095
8,503
7,966
7,458
6,982
6,524
6,104
5,702
5,326
4,978
4,662
4,392
4,172
3,990
3,844
3,743
3,655
3,590
3,537
3,499
3,475
3,455
3,448
3,442
3,439
29,387
27,922
26,610
25,327
24,064
22,810
21,603
20,401
19,251
18,119
17,000
16,085
15,217
14,402
13,592
12,793
12,008
11,243
10,492
9,747
9,052
8,467
7,916
7,431
6,983
6,589
6,219
5,891
5,588
5,327
5,101
4,909
4,766
4,649
4,558
4,490
4,453
4,428
4,409
4,398
4,390
4,385
32,643
31,185
29,750
28,474
27,230
26,015
24,817
23,633
22,482
21,358
20,245
19,147
18,086
17,047
16,029
15,060
14,144
13,248
12,385
11,603
10,863
10,169
9,502
8,890
8,306
7,758
7,250
6,790
6,398
6,077
5,812
5,599
5,452
5,323
5,230
5,153
5,096
5,062
5,033
5,022
5,014
5,009
71
14,50
3,019
3,437
14,92
3,019
3,436
15,33
3,019
3,436
15,75
3,436
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
4,383
4,383
4,383
5,007
5,005
5,005
5,005
Lampiran 4. Nilai Kadar Air Basis Basah dan Basis Kering selama Proses
Pengeringan pada Suhu 60oC Dan Kecepatan aliran Udara 1 m/s
Waktu
(Jam)
Ketan Hitam
Ketan Putih
Ketan Hitam
Ketan Putih
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
31,358
28,863
26,674
24,768
23,054
21,500
20,184
19,031
31,798
29,632
27,837
26,212
24,922
23,671
22,473
21,304
45,683
42,049
38,860
36,083
33,585
31,322
29,404
27,725
46,623
43,447
40,816
38,433
36,542
34,707
32,950
31,237
KABB
KABK
72
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
14,08
14,50
17,987
17,029
16,162
15,324
14,522
13,739
12,978
12,245
11,542
10,858
10,120
9,417
8,717
8,075
7,468
6,915
6,400
5,951
5,526
5,138
4,794
4,517
4,269
4,053
3,847
3,673
3,537
3,412
3,301
3,206
3,130
3,079
3,045
3,024
3,014
3,007
3,003
3,001
3,000
3,000
3,000
20,146
19,004
17,894
16,834
15,837
14,902
14,026
13,182
12,366
11,583
10,869
10,188
9,519
8,902
8,311
7,757
7,247
6,762
6,319
5,907
5,541
5,200
4,898
4,626
4,375
4,165
3,984
3,842
3,755
3,678
3,608
3,569
3,551
3,536
3,527
3,520
3,516
3,513
3,512
3,511
3,511
3,511
26,203
24,808
23,546
22,324
21,156
20,015
18,907
17,839
16,814
15,819
14,743
13,719
12,700
11,764
10,880
10,074
9,324
8,670
8,050
7,485
6,984
6,581
6,219
5,905
5,604
5,351
5,153
4,971
4,808
4,670
4,560
4,485
4,436
4,406
4,390
4,380
4,375
4,371
4,370
4,370
4,370
29,539
27,865
26,237
24,683
23,221
21,849
20,566
19,328
18,132
16,983
15,936
14,938
13,957
13,053
12,185
11,374
10,625
9,914
9,265
8,661
8,124
7,624
7,182
6,782
6,415
6,106
5,841
5,633
5,506
5,393
5,291
5,232
5,206
5,185
5,171
5,161
5,155
5,151
5,149
5,148
5,148
5,148
73
Suhu 50oC
Ketan Hitam
8,832
7,380
7,308
6,520
5,500
5,328
Suhu 55oC
74
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
14,08
5,148
4,968
4,696
4,612
4,392
4,336
3,908
3,652
3,440
3,384
3,360
3,164
2,860
2,756
2,712
2,520
2,280
2,264
2,224
2,084
2,072
1,948
1,437
1,206
1,191
1,083
0,966
0,804
0,660
0,540
0,528
0,501
0,453
0,438
0,435
0,399
0,279
0,194
0,180
0,154
0,113
0,077
5,328
5,300
4,996
4,920
4,828
4,700
4,204
3,860
3,692
3,556
3,416
3,252
2,876
2,752
2,696
2,520
2,324
2,216
2,348
2,296
2,116
2,096
1,557
1,356
1,419
1,113
0,975
0,867
0,867
1,014
0,915
0,720
0,687
0,432
0,603
0,375
0,516
0,259
0,425
0,223
0,197
0,178
4,936
4,604
4,120
4,032
3,968
3,940
3,792
3,776
3,612
3,556
3,516
2,872
2,728
2,560
2,544
2,512
2,464
2,404
2,360
2,340
2,184
1,836
1,299
1,143
1,056
0,927
0,873
0,771
0,714
0,615
0,534
0,453
0,336
0,276
0,213
0,162
0,087
0,046
0,036
0,022
0,014
0,010
4,876
4,680
4,604
4,096
3,992
3,900
3,844
3,800
3,692
3,608
3,572
3,524
3,404
3,336
3,268
3,108
2,940
2,876
2,768
2,512
2,372
2,228
1,605
1,473
1,407
1,320
1,221
1,107
0,945
0,771
0,639
0,513
0,354
0,309
0,225
0,186
0,135
0,067
0,055
0,022
0,014
0,010
75
14,50
0,065
0,120
14,92
0,053
0,101
15,33
0,038
0,086
15,75
0,029
0,058
16,17
0,017
0,029
16,58
0,012
0,017
17,00
0,005
0,010
17,42
0,002
0,005
17,83
0,000
0,002
18,25
0,000
0,000
18,67
0,000
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Waktu (Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
0,005
0,000
0,000
0,005
0,002
0,000
0,000
Suhu 60oC
Laju Penguapan air (gH2O/jam)
Ketan Hitam
Ketan Putih
11,376
10,204
9,984
8,456
8,692
7,656
7,820
6,076
7,084
5,896
6,004
5,644
5,256
5,504
4,764
5,456
4,368
5,380
3,952
5,232
3,824
4,992
3,656
4,696
3,572
4,408
3,468
4,124
3,344
3,976
3,208
3,844
3,116
3,692
3,368
3,364
3,204
3,208
3,192
3,152
2,928
2,904
2,768
2,788
2,524
2,608
2,348
2,404
2,048
2,284
1,940
2,088
76
6,75
1,768
7,00
1,568
7,33
0,948
7,67
0,849
8,00
0,738
8,33
0,705
8,67
0,594
9,00
0,465
9,33
0,429
9,67
0,381
10,00
0,324
10,33
0,258
10,67
0,177
11,00
0,114
11,33
0,072
11,67
0,036
12,00
0,024
12,42
0,010
12,83
0,007
13,25
0,002
13,67
0,000
14,08
0,000
14,50
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
1,940
1,724
1,206
1,065
0,963
0,885
0,744
0,639
0,501
0,306
0,273
0,246
0,141
0,063
0,051
0,033
0,024
0,012
0,007
0,005
0,002
0,000
0,000
Lampiran 6. Nilai Moisture Ratio selama Proses Pengeringan Suhu 50oC Dan
Kecepatan Aliran Udara 1 m/s
Waktu (Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
77
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
14,08
14,50
14,92
15,33
15,75
0,50156
0,46814
0,43803
0,40989
0,38338
0,35730
0,33141
0,30703
0,28499
0,26375
0,24286
0,22344
0,20587
0,18842
0,17129
0,15523
0,13926
0,12425
0,10948
0,09709
0,08486
0,07373
0,06380
0,05554
0,04876
0,04321
0,03779
0,03264
0,02799
0,02349
0,01902
0,01492
0,01205
0,00956
0,00724
0,00527
0,00382
0,00284
0,00200
0,00133
0,00083
0,00046
0,53895
0,50360
0,47198
0,44294
0,41517
0,38843
0,36274
0,33828
0,31665
0,29595
0,27567
0,25672
0,23924
0,22257
0,20491
0,18764
0,17173
0,15596
0,14035
0,12675
0,11252
0,10136
0,09158
0,08288
0,07419
0,06402
0,05485
0,04762
0,04074
0,03640
0,03036
0,02660
0,02142
0,01817
0,01285
0,01005
0,00758
0,00536
0,00385
0,00259
0,00150
0,00078
78
0,00025
16,17
0,00009
16,58
0,00003
17,00
0,00000
17,42
0,00000
17,83
0,00000
18,25
18,67
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
0,00042
0,00021
0,00009
0,00003
0,00000
0,00000
0,00000
Lampiran 7. Nilai Moisture Ratio selama Proses Pengeringan Suhu 55oC Dan
Kecepatan Aliran Udara 1 m/s
Waktu (Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
79
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
14,08
14,50
14,92
15,33
0,51355
0,48258
0,45183
0,42223
0,39276
0,36456
0,33681
0,30937
0,28695
0,26566
0,24568
0,22582
0,20621
0,18698
0,16822
0,14980
0,13153
0,11449
0,10016
0,08664
0,07474
0,06375
0,05411
0,04502
0,03700
0,02957
0,02317
0,01761
0,01289
0,00940
0,00653
0,00431
0,00262
0,00172
0,00112
0,00066
0,00037
0,00019
0,00006
0,00000
0,00000
0,00000
0,57728
0,54668
0,51679
0,48732
0,45820
0,42990
0,40224
0,37487
0,34786
0,32176
0,29620
0,27115
0,24733
0,22479
0,20275
0,18153
0,16228
0,14410
0,12702
0,11062
0,09556
0,08118
0,06769
0,05522
0,04390
0,03425
0,02637
0,01984
0,01459
0,01098
0,00782
0,00552
0,00362
0,00224
0,00138
0,00067
0,00040
0,00021
0,00009
0,00003
0,00000
0,00000
80
15,75
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
0,00000
Lampiran 8. Nilai Moisture Ratio selama Proses Pengeringan Suhu 60oC Dan
Kecepatan Aliran Udara 1 m/s
Waktu (Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
81
3,00
0,40632
3,25
0,37870
3,50
0,35188
3,75
0,32602
4,00
0,30122
4,25
0,27712
4,50
0,25108
4,75
0,22631
5,00
0,20163
5,25
0,17899
5,50
0,15758
5,75
0,13807
6,00
0,11991
6,25
0,10408
6,50
0,08908
6,75
0,07541
7,00
0,06328
7,33
0,05351
7,67
0,04475
8,00
0,03715
8,33
0,02988
8,67
0,02375
9,00
0,01896
9,33
0,01454
9,67
0,01061
10,00
0,00727
10,33
0,00461
10,67
0,00278
11,00
0,00161
11,33
0,00087
11,67
0,00049
12,00
0,00025
12,42
0,00012
12,83
0,00003
13,25
0,00000
13,67
0,00000
14,08
0,00000
14,50
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
0,43577
0,40269
0,37174
0,34191
0,31306
0,28536
0,26012
0,23604
0,21239
0,19060
0,16968
0,15011
0,13207
0,11493
0,09926
0,08470
0,07177
0,05970
0,04905
0,03941
0,03056
0,02311
0,01672
0,01171
0,00864
0,00591
0,00345
0,00204
0,00141
0,00090
0,00057
0,00033
0,00018
0,00009
0,00003
0,00000
0,00000
0,00000
82
Lampiran 9. Hasil Solver Nilai Moisture Ratio (MR) Prediksi pada Suhu 50oC dan
Kecepatan Aliran Udara 1 m/s
Waktu
(Jam)
Ketan Hitam
Ketan Putih
Ketan Hitam
Ketan Putih
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
1
0,934128682
0,872596395
0,815117321
0,761424469
0,711268435
0,664416246
0,620650273
0,579767221
0,54157719
0,505902787
0,472578304
0,441448948
1
0,940123914
0,883832974
0,830912516
0,781160727
0,73438788
0,690415609
0,649076225
0,610212081
0,57367497
0,539325559
0,507032855
0,476673713
1,0287184
0,959095018
0,894183726
0,833665614
0,777243351
0,724639731
0,67559631
0,629872135
0,587242559
0,547498142
0,510443616
0,47589693
0,443688355
1,052204752
0,986029772
0,92401665
0,865903641
0,81144546
0,760412249
0,712588604
0,667772672
0,625775291
0,586419198
0,549538278
0,514976864
0,482589076
Model Newton
83
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
14,08
14,50
14,92
15,33
15,75
16,17
16,58
0,412370124
0,385206761
0,359832684
0,336130031
0,313988703
0,293305853
0,27398541
0,25593763
0,239078681
0,223330253
0,208619195
0,194877174
0,182040358
0,17004912
0,15884776
0,148384249
0,135497124
0,123729243
0,112983398
0,103170826
0,094210473
0,086028324
0,078556791
0,071734159
0,065504071
0,059815063
0,054620144
0,049876402
0,045544653
0,041589114
0,037977113
0,033900007
0,030260607
0,027011922
0,024112005
0,021523415
0,019212727
0,017150108
0,015308925
0,013665406
0,012198331
0,010888755
0,448132357
0,421299945
0,396074154
0,372358784
0,350063397
0,329102971
0,309397574
0,290872058
0,273455778
0,257082316
0,241689234
0,227217828
0,213612914
0,200822609
0,188798137
0,177493644
0,163466817
0,150548491
0,138651064
0,127693857
0,117602568
0,108308766
0,099749426
0,091866508
0,084606554
0,077920334
0,071762508
0,066091317
0,060868305
0,056058053
0,051627942
0,046579338
0,042024428
0,037914935
0,034207301
0,030862231
0,027844268
0,025121427
0,022664848
0,020448493
0,018448872
0,01664479
0,413659647
0,385663274
0,359561688
0,33522665
0,312538601
0,291386073
0,271665143
0,25327892
0,236137071
0,220155378
0,205255321
0,191363697
0,178412254
0,166337361
0,155079693
0,144583941
0,131686189
0,119938993
0,109239717
0,099494881
0,090619342
0,082535555
0,075172889
0,068467018
0,06235935
0,056796523
0,051729933
0,047115314
0,042912346
0,039084308
0,035597754
0,031673628
0,028182078
0,025075421
0,022311226
0,019851743
0,017663382
0,015716255
0,013983771
0,012442266
0,011070691
0,009850311
0,452238212
0,423796167
0,397142892
0,372165887
0,348759729
0,326825625
0,306270995
0,287009081
0,268958583
0,252043311
0,236191871
0,221337354
0,207417065
0,194372246
0,182147838
0,170692245
0,156530924
0,143544484
0,131635451
0,12071444
0,110699481
0,101515403
0,093093273
0,085369878
0,078287246
0,071792219
0,065836045
0,06037402
0,055365146
0,050771829
0,046559592
0,041782278
0,037495148
0,033647904
0,030195412
0,027097168
0,024316824
0,021821762
0,019582708
0,017573396
0,015770253
0,014152123
84
17,00
0,009719772
0,015017126
17,42
0,008676288
0,013548628
17,83
0,007744828
0,012223732
18,25
0,006913367
0,011028395
18,67
0,009949948
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Waktu
(Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
Model Page
Ketan Hitam
Ketan Putih
1
1
0,953062465
0,962958732
0,900698176
0,918735648
0,848073704
0,872803243
0,79650566
0,826691306
0,746614777
0,781187006
0,698730769
0,736759902
0,653029105
0,693706677
0,609592951
0,652217101
0,568446261
0,612409534
0,529573423
0,574352239
0,492931819
0,53807719
0,45846029
0,503589549
0,426085062
0,470874442
0,395724009
0,439901962
0,367289782
0,410630962
0,340692146
0,383011975
0,315839726
0,356989498
0,292641325
0,332503799
0,271006922
0,30949235
0,250848408
0,287890973
0,232080142
0,267634759
0,214619343
0,2486588
0,198386371
0,230898774
0,18330491
0,214291406
0,169302081
0,198774831
0,156308488
0,184288874
0,144258226
0,170775264
0,133088847
0,158177789
0,119465026
0,142713165
0,107171784
0,12865951
0,096088328
0,115902139
0,086103435
0,104333592
0,077114928
0,09385353
0,008764459
0,007798307
0,006938659
0,006173775
0,012700024
0,01139692
0,010227523
0,009178113
0,008236379
9,00
0,069029136
0,084368564
9,33
0,061760345
0,075792018
9,67
0,055230264
0,068043654
10,00
0,049367487
0,061049366
10,33
0,044106987
0,054740858
10,67
0,039389625
0,049055313
11,00
0,035161685
0,043935055
11,33
0,03137443
0,039327225
11,67
0,027983695
0,035183447
12,00
0,024949496
0,031459521
12,42
0,021603371
0,027333926
12,83
0,018695026
0,023730597
13,25
0,016168984
0,020586446
13,67
0,013976499
0,017845508
14,08
0,012074787
0,015458222
14,50
0,010426346
0,013380771
14,92
0,008998335
0,011574468
15,33
0,007762024
0,010005214
15,75
0,006692306
0,008642985
16,17
0,005767261
0,007461388
16,58
0,004967765
0,006437244
17,00
0,004277151
0,005550225
17,42
0,003680904
0,004782522
17,83
0,003166394
0,004118551
18,25
0,002722637
0,003544688
18,67
0,003049036
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Waktu (Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
0,084698156
0,077143313
0,070262301
0,063995033
0,058286777
0,053087677
0,048352322
0,04403935
0,040111087
0,03653322
0,032506283
0,028923221
0,025735108
0,02289841
0,020374391
0,018128587
0,016130331
0,014352336
0,012770324
0,011362692
0,010110218
0,008995801
0,008004223
0,007121943
0,006336914
0,104020579
0,095390106
0,087475693
0,080217929
0,073562334
0,067458946
0,061861949
0,056729329
0,052022558
0,047706301
0,042811043
0,038418099
0,034475925
0,030938268
0,027763617
0,024914726
0,022358166
0,020063941
0,018005131
0,016157581
0,014499613
0,013011773
0,011676604
0,010478439
0,009403221
0,008438334
Model Thompson
Ketan Hitam
0,877840383
0,842932654
0,808697046
0,775133559
0,742242194
0,71002295
0,678475828
0,647600827
0,617397947
0,587867188
0,559008551
0,530822036
0,503307641
Ketan Putih
0,909594697
0,87512994
0,841302784
0,808113231
0,77556128
0,743646932
0,712370186
0,681731043
0,651729502
0,622365563
0,593639227
0,565550493
0,538099361
86
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
14,08
14,50
14,92
15,33
15,75
16,17
16,58
0,476465368
0,450295217
0,424797187
0,399971278
0,37581749
0,352335824
0,329526279
0,307388856
0,285923553
0,265130373
0,245009313
0,225560375
0,206783559
0,188678863
0,171246289
0,154485837
0,133184089
0,113077223
0,09416524
0,076448139
0,059925921
0,044598585
0,030466132
0,017528561
0,005785872
-0,004761934
-0,014114858
-0,022272899
-0,029236058
-0,035004335
-0,039577729
-0,043614168
-0,045783604
-0,046086036
-0,044521464
-0,041089888
-0,035791308
-0,028625725
-0,019593138
-0,008693547
0,004073048
0,018706647
0,511285832
0,485109906
0,459571582
0,43467086
0,41040774
0,386782223
0,363794309
0,341443997
0,319731287
0,29865618
0,278218675
0,258418772
0,239256472
0,220731774
0,202844679
0,185595186
0,163587688
0,142713706
0,122973239
0,104366287
0,086892851
0,07055293
0,055346525
0,041273634
0,02833426
0,0165284
0,005856056
-0,003682772
-0,012088085
-0,019359883
-0,025498165
-0,031577012
-0,035884741
-0,038421353
-0,039186846
-0,038181222
-0,03540448
-0,03085662
-0,024537642
-0,016447546
-0,006586333
0,005045998
87
17,00
0,035207249
17,42
0,053574855
17,83
0,073809465
18,25
0,095911078
18,67
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
0,018449447
0,033624014
0,050569698
0,069286501
0,089774421
Lampiran 10. Hasil Solver Nilai Moisture Ratio (MR) Prediksi pada Suhu 55oC
dan Kecepatan Aliran Udara 1 m/s
Waktu
(Jam)
Ketan Hitam
Ketan Putih
Ketan Hitam
Ketan Putih
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
1
0,929685751
0,864315596
0,803541894
0,747041449
0,694513791
0,645679575
0,600279101
0,558070926
0,518830588
0,482349405
0,448433369
0,416902114
0,387587955
0,360334999
0,334998314
0,311443159
0,289544267
0,269185179
0,250257626
1
0,938075792
0,879986191
0,825493743
0,774375696
0,726423094
0,681439919
0,639242291
0,599657719
0,562524389
0,527690512
0,495013694
0,464360363
0,435605215
0,408630707
0,383326574
0,359589379
0,337322092
0,316433688
0,296838783
1,015576472
0,943114051
0,875821897
0,813331108
0,755299101
0,701407736
0,651361576
0,60488626
0,561727006
0,521647209
0,484427147
0,449862774
0,417764604
0,387956672
0,360275566
0,334569535
0,310697656
0,28852906
0,267942216
0,248824265
1,057244013
0,988273362
0,923802098
0,863536698
0,807202789
0,754543893
0,705320267
0,659307806
0,616297027
0,57609211
0,538510012
0,503379629
0,470541022
0,439844683
0,411150858
0,384328911
0,359256728
0,335820161
0,313912507
0,293434027
Model Newton
88
5,00
0,232660949
0,278457276
5,25
0,216301569
0,26121403
5,50
0,201092487
0,245038558
5,75
0,186952819
0,229864739
6,00
0,173807372
0,215630547
6,25
0,161586237
0,202277796
6,50
0,150224422
0,189751904
6,75
0,139661505
0,178001667
7,00
0,129841311
0,166979055
7,33
0,117813337
0,153336626
7,67
0,106899586
0,140808803
8,00
0,096996841
0,129304522
8,33
0,088011446
0,118740157
8,67
0,079858422
0,109038915
9,00
0,072460661
0,100130279
9,33
0,065748198
0,091949491
9,67
0,059657551
0,084437086
10,00
0,054131117
0,077538455
10,33
0,049116629
0,071203451
10,67
0,044566664
0,065386027
11,00
0,040438188
0,060043895
11,33
0,036692158
0,055138222
11,67
0,033293145
0,05063335
12,00
0,030209003
0,046496533
12,42
0,026752437
0,041797514
12,83
0,023691377
0,037573386
13,25
0,020980569
0,033776155
13,67
0,018579936
0,030362679
14,08
0,016453988
0,027294175
14,50
0,014571294
0,024535779
14,92
0,012904022
0,022056151
15,33
0,011427522
0,019827119
15,75
0,017823357
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Waktu
(Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
Model Page
Ketan Hitam Ketan Putih
1
1
0,946989719
0,968854001
0,889582973
0,927991683
0,832772555
0,883775756
0,777760208
0,83819216
0,725073859
0,792336524
0,231070399
0,214583289
0,199272552
0,185054251
0,171850441
0,159588736
0,148201916
0,137627558
0,12780769
0,1157957
0,104912655
0,095052452
0,086118959
0,078025079
0,070691901
0,064047931
0,058028394
0,052574602
0,047633385
0,043156567
0,039100502
0,035425646
0,032096171
0,029079616
0,02570443
0,022720992
0,020083833
0,017752761
0,015692249
0,013870896
0,012260941
0,01083785
0,274291487
0,256397735
0,239671304
0,224036043
0,209420768
0,195758939
0,182988357
0,17105088
0,159892159
0,146137937
0,133566879
0,122077207
0,111575898
0,101977932
0,0932056
0,08518788
0,07785986
0,071162209
0,065040704
0,059445781
0,054332144
0,049658392
0,045386684
0,041482437
0,037070976
0,033128653
0,029605577
0,026457164
0,02364357
0,021129188
0,018882199
0,016874166
0,015079679
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
13,25
13,67
0,674963178
0,627532943
0,582803297
0,540741798
0,501282318
0,464337019
0,429804313
0,397574347
0,36753287
0,339563998
0,31355222
0,289383835
0,266947995
0,246137435
0,22684898
0,208983876
0,192447983
0,177151877
0,16301086
0,149944921
0,13787865
0,12674111
0,116465699
0,103998903
0,092817203
0,082795402
0,073819366
0,065785236
0,058598665
0,052174077
0,046433966
0,041308222
0,036733502
0,032652645
0,029014116
0,025771504
0,022883049
0,020311206
0,017490595
0,01505388
0,012950121
0,011134915
0,746908476
0,70238392
0,659095159
0,617274921
0,577083385
0,538626138
0,501966826
0,467136447
0,43414043
0,402964133
0,373577221
0,345937182
0,319992186
0,295683423
0,272947029
0,251715667
0,231919832
0,213488923
0,196352119
0,180439095
0,165680597
0,152008904
0,139358188
0,123969072
0,1101379
0,097728524
0,086613215
0,076672778
0,067796507
0,059882015
0,052834971
0,046568767
0,041004139
0,036068758
0,031696803
0,027828526
0,024409821
0,021391803
0,018116019
0,015321262
0,012940682
0,010916019
0,658149521
0,613289493
0,571135629
0,531611373
0,49461818
0,460043548
0,427766963
0,397664244
0,369610698
0,343483365
0,319162579
0,296533026
0,275484421
0,255911898
0,237716206
0,220803744
0,2050865
0,190481903
0,176912636
0,164306412
0,152595726
0,141717607
0,131613358
0,119250871
0,108048109
0,097896727
0,088698365
0,080363773
0,072811991
0,065969601
0,059770041
0,05415297
0,049063695
0,044452649
0,040274912
0,036489777
0,033060357
0,029953231
0,026476686
0,02340364
0,020687264
0,018286164
0,719381321
0,67594133
0,634354519
0,594775583
0,55727168
0,521849906
0,488476857
0,457092526
0,427620123
0,399972992
0,374059428
0,349786018
0,327059916
0,305790351
0,285889621
0,267273684
0,249862508
0,233580216
0,21835512
0,204119655
0,190810274
0,178367288
0,166734699
0,152394954
0,139287645
0,127307146
0,116356777
0,106348086
0,097200173
0,088839058
0,081197104
0,074212473
0,067828641
0,061993937
0,056661131
0,051787054
0,047332248
0,04326065
0,038660092
0,03454878
0,030874685
0,027591311
90
14,08
0,009569594
0,009196633
14,50
0,008220516
0,007738613
14,92
0,007058443
0,006503972
15,33
0,00605798
0,005459924
15,75
0,004578228
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Waktu (Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
0,016163748
0,014287674
0,012629348
0,011163498
0,982014945
0,024657108
0,022034944
0,019691634
0,017597523
0,015726111
Model Thompson
Ketan Hitam
0,893992155
0,854231537
0,815344921
0,777332309
0,7401937
0,703929094
0,668538492
0,634021893
0,600379297
0,567610704
0,535716114
0,504695527
0,474548944
0,445276364
0,416877787
0,389353214
0,362702643
0,336926076
0,312023512
0,287994951
0,264840394
0,242559839
0,221153288
0,20062074
0,180962195
0,162177654
0,144267116
0,12723058
0,111068049
0,090877567
0,072240868
0,055157953
0,039628822
Ketan Putih
0,949772642
0,909761329
0,870585705
0,83224577
0,794741525
0,758072968
0,722240102
0,687242925
0,653081437
0,619755638
0,587265529
0,555611109
0,524792379
0,494809338
0,465661986
0,437350324
0,409874351
0,383234067
0,357429473
0,332460568
0,308327353
0,285029827
0,26256799
0,240941843
0,220151385
0,200196616
0,181077537
0,162794147
0,145346447
0,123382807
0,102904838
0,083912539
0,066405909
91
8,67
0,025653474
9,00
0,013231909
9,33
0,002364128
9,67
-0,006949869
10,00
-0,014710083
10,33
-0,020916514
10,67
-0,025569161
11,00
-0,028668025
11,33
-0,030213105
11,67
-0,030204401
12,00
-0,028641915
12,42
-0,024503798
12,83
-0,017937895
13,25
-0,008944205
13,67
0,002477272
14,08
0,016326535
14,50
0,032603586
14,92
0,051308422
15,33
0,072441046
15,75
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
0,05038495
0,03584966
0,022800041
0,011236092
0,001157812
-0,007434797
-0,014541736
-0,020163006
-0,024298605
-0,026948535
-0,028112794
-0,027478895
-0,024523636
-0,019247018
-0,011649041
-0,001729704
0,010510992
0,025073047
0,041956462
0,061161236
92
Lampiran 11. Hasil Solver Nilai Moisture Ratio (MR) Prediksi pada Suhu 60oC
dan Kecepatan Aliran Udara 1 m/s
Waktu
(Jam)
Ketan Hitam
Ketan Putih
Ketan Hitam
Ketan Putih
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
1
0,921004776
0,848249797
0,781242114
0,719527718
0,662688464
0,61033924
0,562125355
0,517720136
0,476822718
0,439156
0,404464774
0,372513988
0,343087162
0,315984915
0,291023615
0,26803414
0,246860723
0,227359904
0,209399558
0,192857993
0,177623132
0,163591753
0,150668786
0,138766671
0,127804767
1
0,925952296
0,857387654
0,793900066
0,735113589
0,680680115
0,630277315
0,583606727
0,540391989
0,500377202
0,463325419
0,429017236
0,397249494
0,367834081
0,340596812
0,3153764
0,292023501
0,270399831
0,250377345
0,231837477
0,214670444
0,19877459
0,184055788
0,17042688
0,157807161
0,146121903
1,005925617
0,926021362
0,852464187
0,78474992
0,722414438
0,665030486
0,612204745
0,563575142
0,518808361
0,477597564
0,439660289
0,404736506
0,372586843
0,342990943
0,315745951
0,290665125
0,267576559
0,246322
0,226755766
0,208743747
0,192162488
0,176898337
0,162846672
0,149911181
0,138003202
0,127041116
1,044437997
0,963952265
0,889668867
0,821109842
0,757834065
0,699434399
0,645535087
0,595789325
0,549877035
0,507502806
0,468393988
0,432298947
0,398985435
0,368239106
0,339862128
0,313671916
0,289499956
0,267190718
0,246600658
0,227597295
0,210058356
0,193870989
0,178931042
0,165142387
0,152416302
0,140670907
Model Newton
93
6,50
0,117708801
0,135301911
6,75
0,108410368
0,125283115
7,00
0,099846466
0,116006188
7,33
0,089470914
0,104696615
7,67
0,080173538
0,094489625
8,00
0,0718423
0,085277725
8,33
0,064376803
0,076963904
8,67
0,057687083
0,069460607
9,00
0,051692526
0,062688815
9,33
0,046320894
0,056577212
9,67
0,041507455
0,051061436
10,00
0,037194205
0,0460834
10,33
0,033329167
0,041590677
10,67
0,029865765
0,037535956
11,00
0,026762262
0,033876533
11,33
0,02398126
0,030573872
11,67
0,021489245
0,027593191
12,00
0,019256189
0,0249031
12,42
0,016788304
0,021906236
12,83
0,014636704
0,019270018
13,25
0,012760854
0,016951045
13,67
0,011125415
0,014911139
14,08
0,009699575
0,013116718
14,50
0,011538239
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Waktu
(Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
Model Page
Ketan Hitam
Ketan Putih
1
1
0,934727796
0,956297641
0,867651879
0,90268606
0,803075578
0,846812421
0,741872557
0,790915399
0,68432958
0,736153582
0,630500284
0,68320809
0,580323709
0,632493875
0,533677331
0,584258841
0,490404805
0,5386387
0,450331938
0,495690753
0,413276472
0,455416287
0,379054301
0,417776198
0,34748351
0,382702315
0,318387008
0,350105812
0,116949787
0,107660049
0,099108228
0,088753038
0,079479796
0,071175456
0,063738784
0,057079123
0,051115288
0,045774575
0,04099188
0,036708899
0,032873419
0,029438684
0,026362823
0,023608338
0,021141653
0,018932696
0,016493178
0,014367998
0,012516651
0,010903854
0,00949887
0,129830626
0,119825711
0,110591788
0,099377187
0,089299807
0,080244327
0,072107122
0,064795073
0,058224504
0,052320227
0,047014675
0,042247135
0,037963049
0,034113392
0,030654111
0,027545619
0,024752346
0,022242325
0,019459647
0,017025102
0,014895137
0,013031646
0,011401292
0,009974906
3,75
0,291594228
0,319883572
4,00
0,26694219
0,291923072
4,25
0,244276115
0,266106143
4,50
0,223449729
0,242311882
4,75
0,204325338
0,220418902
5,00
0,186773753
0,200307053
5,25
0,170674094
0,181858744
5,50
0,155913525
0,164959918
5,75
0,14238693
0,149500773
6,00
0,12999656
0,135376264
6,25
0,11865166
0,122486439
6,50
0,108268084
0,110736633
6,75
0,098767915
0,100037554
7,00
0,09007908
0,090305286
7,33
0,079641686
0,07869774
7,67
0,070385008
0,068497759
8,00
0,062179932
0,059548971
8,33
0,054910735
0,051709857
8,67
0,048473821
0,044852815
9,00
0,04277656
0,038863182
9,33
0,037736209
0,03363824
9,67
0,03327893
0,029086235
10,00
0,029338886
0,025125422
10,33
0,025857427
0,021683149
10,67
0,022782344
0,018694993
11,00
0,020067193
0,016103953
11,33
0,017670689
0,013859691
11,67
0,015556157
0,011917843
12,00
0,013691034
0,010239376
12,42
0,01166666
0,008459855
12,83
0,009937734
0,006980798
13,25
0,008461822
0,005753262
13,67
0,007202459
0,004735914
14,08
0,006128337
0,003893918
14,50
0,003197975
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Waktu
(Jam)
0,00
0,25
0,50
0,75
0,297550264
0,274091134
0,252457183
0,232511845
0,214127542
0,197185382
0,18157479
0,167193098
0,153945107
0,141742649
0,130504145
0,120154173
0,110623049
0,10184643
0,091215971
0,081693601
0,073164239
0,065524635
0,058682191
0,052553881
0,047065283
0,0421497
0,037747365
0,033804731
0,030273822
0,027111665
0,024279763
0,021743636
0,019472398
0,016963993
0,014778702
0,01287491
0,011216358
0,009771458
0,326233982
0,301221299
0,278106238
0,256751162
0,237026408
0,218810487
0,201990025
0,186459524
0,172121017
0,158883679
0,146663394
0,135382331
0,124968518
0,11535543
0,103677993
0,093182432
0,083749219
0,075270881
0,067650795
0,060802101
0,054646722
0,049114479
0,044142294
0,039673472
0,035657057
0,032047249
0,028802886
0,025886971
0,023266254
0,020360245
0,017817203
0,015591793
0,013644342
0,011940131
0,010448781
Model Thompson
Ketan Hitam
0,879837379
0,836791172
0,794785172
0,753819378
Ketan Putih
0,919820447
0,875790842
0,832797878
0,790841554
95
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
4,25
4,50
4,75
5,00
5,25
5,50
5,75
6,00
6,25
6,50
6,75
7,00
7,33
7,67
8,00
8,33
8,67
9,00
9,33
9,67
10,00
10,33
10,67
11,00
11,33
11,67
12,00
12,42
12,83
0,713893792
0,675008413
0,637163242
0,600358277
0,564593519
0,529868968
0,496184625
0,463540488
0,431936559
0,401372837
0,371849321
0,343366013
0,315922912
0,289520018
0,264157331
0,239834851
0,216552578
0,194310513
0,173108654
0,152947003
0,133825558
0,115744321
0,098703291
0,082702467
0,067741851
0,049412463
0,032932332
0,018301458
0,005519841
-0,00541252
-0,014495623
-0,021729469
-0,027114058
-0,03064939
-0,032335465
-0,032172282
-0,030159843
-0,026298147
-0,020587194
-0,013026984
-0,000976203
0,013964041
0,74992187
0,710038827
0,671192424
0,633382662
0,59660954
0,560873058
0,526173217
0,492510016
0,459883455
0,428293535
0,397740255
0,368223616
0,339743617
0,312300258
0,28589354
0,260523462
0,236190024
0,212893227
0,19063307
0,169409553
0,149222677
0,130072442
0,111958846
0,094881891
0,078841577
0,059067042
0,041135424
0,025046722
0,010800936
-0,001601934
-0,012161887
-0,020878924
-0,027753045
-0,03278425
-0,035972538
-0,037317911
-0,036820367
-0,034479907
-0,03029653
-0,024270238
-0,014145771
-0,001141748
96
13,25
0,03179375
13,67
0,052512923
14,08
0,07612156
14,50
Sumber : Data primer setelah diolah, 2014.
Lampiran 12. Foto Kegiatan Selama Penelitian
0,014741832
0,033504968
0,055147661
0,079669911
Gambar 24. Persiapan Sampel Ketan Hitam (Kiri) Dan Ketan Putih (Kanan)
Sebelum Pengeringan
97
Gambar 25. Pengukuran Kecepatan Aliran Udara Alat Pengering Tray Drier
Model EH-TD-300 Eunha Fluid Science menggunakan Anemometer
Gambar 26. Pengeringan Sampel Ketan Hitam Dan Ketan Putih Secara
Bersamaan menggunakan Alat Pengering Tray Drier Model
EH-TD-300 Eunha Fluid Science
98
99
Gambar 29. Pengovenan Sampel Ketan Hitam Dan Ketan Putih Secara
Bersamaan
Gambar 30. Gabah dan Beras Pecah Kulit Padi Ketan Hitam
100
Gambar 31. Gabah dan Beras Pecah Kulit Padi Ketan Putih
101