Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PENGERTIAN PARAGRAF, KEGUNAAN
DAN JENIS-JENISNYA “ pada mata kuliah Microsoft Word. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha
mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa
sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SWT atas petunjuk dan risalah-Nya, dan
atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan referensi
dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar dalam
pembuatan makalah ini.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Samuda, 31 Juli 2015


Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. ….. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

Latar Belakang ………………………………………………………………………. …… 1

Rumusan Masalah …………………………………………………………………… …… 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………… ….. 3

Pengertian Paragraf……………………………………………………. 3

Ciri-ciri Paragraf………………………………………………………… 3
Fungsi Paragraf.………………………………………………………… 4

Kegunaan Paragraf……………………………………………….. 5

Unsur – Unsur Paragraf…………………………………………………. 5

Syarat-Syarat penggunaan Paragraf…………………………………… 5

Jenis-jenis Paragraf……………………………………………….. 7

Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya……………………. 9

Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama……….. 10

Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi…………………………….. 11

BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 13

4.1 Kesimpulan …………………………………………………………… ….. 13

4.2 Saran ………………………………………………………………….. ….. 14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak
berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf
merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan
beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragrafh, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal
itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai
pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf.
Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.
1.2 Rumusan Masalah

Pengertian Paragraf,

Kegunaan Paragraf, dan

Jenis-jenis Paragraf.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan
beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah
atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan
penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok. Atau definisi paragraf adalah bagian yang berasal
dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan informasi /
kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

Ciri-Ciri Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :


Yang pertama, kalimat awalnya terletak agak kedalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang
biasa.

Lalu yang kedua, paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.

Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan kalimat
pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama
yang terdapat dalam kalimat topik.

Dan yang keempat, paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat
tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf
hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi
mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

Fungsi Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :

Yang pertama, mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan
juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

Yang kedua, untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti
paragraf berarti ganti pikiran juga.

Yang ketiga, untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan memudahkan
pemahaman bagi yang membacanya.

Yang keempat, memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih
kecil.

Yang kelima, untuk memudahkan pengendalian variabel, terutama pada karangan yang terdiri dari
beberapa variabel.
2.2 Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini
memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph

Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya

Penanda bahwa pikiran baru dimulai

Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis

Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.

Unsur-Unsur Paragraf

Ada beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan
sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :

Transisi,

Kalimat topik,

Kalimat pengem-bang, dan

Kalimat penegas.

Syarat-syarat Penggunaan Paragraf


Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan
suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat
satu hal saja.

Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang
membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang
membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan
transisi, dan kesejajaranb(paralelisme).

Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik.
Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang
dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak
lengkap.

Panjang Paragraf

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh / dalamnya suatu
Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Memperhitungkan 4 hal :

Penyusunan kalimat topik,

Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,

Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan

Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

3.3 Jenis-Jenis Paragraf

Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :

Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf
narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian ataupun suatu peristiwa, sedangkan
paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan
ataupun perbuatan yang menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.

Contohnya : Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, tersenyum dan kembali menulis.
Asyik sekali, seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

Paragraf Deskripsi

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran dari suatu keadaan atau
peristiwa menggunakan kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah ikut merasakan, melihat, dan juga
mengalami langsung kejadian atau keadaan tersebut.

Contoh : Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam
lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan, serta bibir
berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi,
mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan tujuan
untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca.
Contohnya : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70
persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya
meningkat.

Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat
penulis dengan disertai bukti dan juga fakta ( yang benar terjadi ). Tujuannya yaitu supaya si pembaca
yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti.

Contohnya : Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-
anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang
tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan
jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang
tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk pembaca
supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya tujuannya bisa tercapai,
penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data dan juga fakta.

Contohnya : Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia
sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa
dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh
suasana kemanusian dan saling mencintai.

Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya, Yaitu :

Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca
kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka : Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi,
merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang
dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat
hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik,
paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung
pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu
mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

Paragraf Penutup

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk
eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup : Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan
mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya,
kami ucapkan terima kasih.

Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan
pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif : Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan
bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

Paragraf Induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian
atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif : Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan
budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-
sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
Paragraf Campuran

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat
utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf campuran : Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik
sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak
akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi

Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf
tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi
dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi : Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu
seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah
rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk
oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
Paragraf Proses

Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam
kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang,
klimaks dan antiklimaks.

Paragraf Efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu
pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada
koherensi antar kalimat.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan
beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah
atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan
penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini
memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph

Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya

Penanda bahwa pikiran baru dimulai

Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis

Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.

Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :

Paragraf Narasi,

Paragraf Deskripsi,

Paragraf Persuasi,

Paragraf Eksposisi,

Paragraf Argumentasi.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah disepakati, karena
masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak mengikuti aturan-aturan dalam
penulisan paragraf yang baik dan benar.
Daftar Pustaka

http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com/2012/12/makalah-bahasa-indonesia-
paragraf_28.html

http://www.dosenpendidikan.com/definisi-paragraf-dan-jenis-jenisnya-beserta-contohnya/

http://rifqiabqoryn99.blogspot.com/2013/10/kupas-tuntas-masalah-paragraf-dan-jenis.html

http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-paragraf-dan-jenisnya-secara-lengkap.html

http://www.irfansyahputra.web.id/2014/01/pengertian-paragraf-meliputi-syarat-dan-jenisnya.html

https://khusnul05.wordpress.com/2013/11/19/makalah-bahasa-indonesia-tentang paragraf/

Anda mungkin juga menyukai