Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PARAGRAF ATAU ALINEA DALAM TEKS”

Disusun Oleh
ANGGI VIALLY MARIO SURENTU
2155201022

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS PARNA RAYA MANADO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Allah yang Maha Kuasa atas limpahan
rahmat dan kasih sayangNya, sehingga makalah ini adapt terselesaikan.
Dengan penusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari
mata kulia Bahasa Indonesia.
Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran dari dosen penanggung jawab mata kulia Bahasa Indonesia
sangat diharapkan guna untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini adapt bermanfaat.

Langowan, 27 Maret 2022

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. ….. i
KATA
PENGANTAR …………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 
 Latar
Belakang ………………………………………………………………
………. ……
 Rumusan
Masalah ……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………
 Pengertian
Paragraf…………………………………………………….    
1. Ciri-ciri
Paragraf………………………………………………………… 
2. Fungsi Paragraf.
………………………………………………………… 
 Kegunaan
Paragraf……………………………………………….. 
3. Unsur – Unsur
Paragraf…………………………………………………. 
4. Syarat-Syarat penggunaan
Paragraf…………………………………… 
 Jenis-jenis
Paragraf……………………………………………….. 
5. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya……………………. 
6. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama……….. 
7. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi…………………………….
BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………
4.2 Saran ………………………………………………………………….. 
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………..       
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1   Latar Belakang
 
Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat.
Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait
dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian
kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya


merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya
menghimpun beberapa kalimat menjadi paragrafh, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung
gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang


hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun,
dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai
pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan
ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari
sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana
boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.

1.2 Rumusan Masalah


 
1. Pengertian Paragraf,
2. Kegunaan Paragraf, dan
3. Jenis-jenis Paragraf.

BAB II
PEMBAHASAN
 
2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun
dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di
maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau
kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan
suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat
pokok. Atau definisi paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu
karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan
satuan informasi / kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya
dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

1. Ciri-Ciri Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :


 Yang pertama, kalimat awalnya terletak agak kedalam lima ketukan
spasi untuk jenis karangan yang biasa.
 Lalu yang kedua, paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan
dalam kalimat topik.
 Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga
selebihnya merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi
menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang
terdapat dalam kalimat topik.
 Dan yang keempat, paragraf memakai pikiran penjelas yang
dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai
detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik.
Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa kalimat
penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat
spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

2. Fungsi Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :


 Yang pertama, mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan
memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam
serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
 Yang kedua, untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan
yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran
juga.
 Yang ketiga, untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang
menulis dan memudahkan pemahaman bagi yang membacanya.
 Yang keempat, memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam
satuan unit pikiran yang lebih kecil.
 Yang kelima, untuk memudahkan pengendalian variabel, terutama
pada karangan yang terdiri dari beberapa variabel.
2.2     Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi
pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok


keseluruhan paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran
penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara
sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi
pengantar, transisi, dan  penutup.

3. Unsur-Unsur Paragraf
Ada beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut
tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat
macam, yaitu :

1. Transisi,
2. Kalimat topik,
3. Kalimat pengem-bang, dan
4. Kalimat penegas.

1. Syarat-syarat Penggunaan Paragraf


 
1. Kesatuan
 

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara


bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di
sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

2. Kepaduan
 
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu
kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan
yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang
membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaranb(paralelisme).

3. Kelengkapan
 

Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik
dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu
hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang
tidak lengkap.

4. Panjang Paragraf
 

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada


beberapa jauh / dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi
sasaran. Memperhitungkan 4 hal :

 Penyusunan kalimat topik,


 Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
 Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
 Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam
paragraf.

3.3     Jenis-Jenis Paragraf


Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi
terdiri dari narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian
yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian ataupun suatu peristiwa,
sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang
menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.

Contohnya : Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda


sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke
langit-langit perpustakaan, tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,
seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran
dari suatu keadaan atau peristiwa menggunakan kata-kata sehingga
pembacanya seolah-olah ikut merasakan, melihat, dan juga mengalami
langsung kejadian atau keadaan tersebut.

Contoh : Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin
gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang
gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga
melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam,
memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang
bersih, dagu lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia sungguh
tampak sempurna.

3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk
memaparkan, menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan
juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan tujuan
untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si
pembaca.

Contohnya : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional


mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab,
hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.
Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide,
gagasan, ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta
( yang benar terjadi ). Tujuannya yaitu supaya si pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti.

Contohnya : Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati


kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan
oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak
kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari
nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil
yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai
tujuan membujuk pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan
keinginan penulisnya. Supaya tujuannya bisa tercapai, penulis harus
mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data dan juga
fakta.

Contohnya : Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta
terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan.
Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap
tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota
masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling
mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh
suasana kemanusian dan saling mencintai.

1.1Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya, Yaitu :


1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka : Pemilu baru saja usai. Sebagian orang,
terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu
berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang
dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen.
Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau
makan.

2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada
pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf
pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap
penting.

Contoh paragraf penutup : Demikian proposal yang kami buat. Semoga


usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha
Esa serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih.

1.2Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama


 
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal
paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian
atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif : Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat


sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragragraph Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir
paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraph induktif : Semua orang menyadari bahwa bahasa


merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi
kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-
sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif
dan efisien.

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan
akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat
yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf campuran : Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak


dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan
manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi
yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

1. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi

1.Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum
secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.
Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam
cerita.

Contoh paragraf deskripsi : Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon
kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh
gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah
yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping
dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang
melenggang tenang dan penuh pesona.
 

2. Paragraf Proses
Paragraf proses di tandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan
pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang,
klimaks dan anti klimaks.

3. Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran
penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar
kalimat.
BAB III
PENUTUP
 
3.1 Kesimpulan

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari


satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di
maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau
kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan
suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat
pokok.

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi


pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok
keseluruhan paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran
penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara
sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi
pengantar, transisi, dan   penutup.

Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :

1. Paragraf Narasi,
2. Paragraf Deskripsi,
3. Paragraf Persuasi,
4. Paragraf Eksposisi,
5. Paragraf Argumentasi.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan
yang sudah disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah
paragraf bahkan wacana tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan
paragraf yang baik dan benar.
Daftar Pustaka

http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com/2012/12/makalah-
bahasa-indonesia-paragraf_28.html
http://www.dosenpendidikan.com/definisi-paragraf-dan-jenis-jenisnya-
beserta-contohnya/
http://rifqiabqoryn99.blogspot.com/2013/10/kupas-tuntas-masalah-
paragraf-dan-jenis.html
http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-paragraf-dan-jenisnya-
secara-lengkap.html
http://www.irfansyahputra.web.id/2014/01/pengertian-paragraf-meliputi-
syarat-dan-jenisnya.html
https://khusnul05.wordpress.com/2013/11/19/makalah-bahasa-indonesia-
tentangparagraf/

Anda mungkin juga menyukai