Anda di halaman 1dari 39

BAB

GAMBARAN UMUM Bab ini berisikan sekilas gambaran umum Kabupaten Lamongan
serta gambaran umum Kecamatan Solokuro, seperti kondisi fisik,

WILAYAH PERENCANAAN
kependudukan, penggunaan lahan, sistem transportasi, fasilitas
umum, utilitas dan tata bangunan

3.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN


3.1.1. WILAYAH ADMINISTRASI
Wilayah Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan
sebanyak 474 desa/kelurahan (462 desa dan 12 kelurahan). Jumlah dusun sebanyak 1.486
dusun dan Rukun Tetangga (RT) sebanyak 6.843 RT. Dengan Luas wilayah keseluruhan
adalah 181.280 Ha. Secara administrasi, Kabupaten Lamongan berbatasan dengan:
 Sebelah Utara : Laut Jawa
 Sebelah Timur : Kabupaten Gresik
 Sebelah Selatan : Kabupaten Jombang dan Mojokerto
 Sebelah Barat : Kabupaten Bojonegoro dan Tuban
untuk lebih jelasnya mengenai luas wilayah pada masing – masing kecamatan di Kabupaten
Lamongan dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan batas administrasi pada Peta 3.1.

LAPORAN PENDAHULUAN 3-1


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Tabel 3.1 : Luas Wilayah Kabupaten Lamongan
NO KECAMATAN JUMLAH DESA KELURAHAN LUAS AREA (HA)

1 Sukorame 9 - 4.147

2 Bluluk 9 - 5.415

3 Ngimbang 19 - 11.433

4 Sambeng 22 - 19.544

5 Mantup 15 - 9.307

6 Kembangbahu 18 - 6.384

7 Sugio 21 - 9.129

8 Kedungpring 23 - 8.443

9 Modo 17 - 7.780

10 Babat 21 2 6.295

11 Pucuk 17 - 4.484

12 Sukodadi 20 - 5.232

13 Lamongan 12 8 4.038

14 Tikung 13 - 5.299

15 Sarirejo 9 - 4.739

16 Deket 17 - 5.005

17 Glagah 29 - 4.052

18 Karangbinangun 21 - 5.288

19 Turi 19 - 5.869

20 Kalitengah 20 - 4.335

21 Karanggeneng 18 - 5.132

22 Sekaran 21 - 4.965

23 Maduran 17 - 3.015

24 Laren 20 - 9.600

25 Solokuro 10 - 10.102

26 Paciran 16 1 4.789

27 Brondong 9 1 7.459

JUMLAH 462 12 181.280

Sumber: Kabupaten Lamongan Dalam Angka, 2013

LAPORAN PENDAHULUAN 3-2


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Gambar 3.1: Batas Administrasi Kabupaten Lamongan

3.1.
3.1.

LAPORAN PENDAHULUAN 3-3


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.1.2. KONDISI FISIK DASAR
A. Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas
permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari dataran
rendah dan berawan dengan ketinggian 0-20 m dengan luas 50,17% dari luas
Kabupaten Lamongan, daratan ketinggian 25-100 m seluas 45,68% dan sisanya 4,15%
merupakan daratan dengan ketinggian di atas 100 m.

B. Geologi dan Jenis Tanah


Secara fisiografis wilayah Kabupaten Lamongan bagian utara dan selatan termasuk
dalam Zone Rembang (van Bemmelen, 1949) yang disusun oleh endapan paparan yang
kaya akan unsur karbonatan, sedangkan wilayah bagian tengah termasuk zone
Randublatung yang kenampakan permukaannya merupakan dataran rendah, namun
sebetulnya merupakan suatu depresi (cekungan) yang tertutup oleh endapan hasil
pelapukan dan erosi dari batuan yang lebih tua pada Zone Kendeng dan Rembang.
Sejarah geologi Kabupaten Lamongan diperkirakan dimulai kurang lebih 37 juta Tahun
yang lalu (Kala Oligosen). Saat itu wilayah Kabupaten Lamongan masih berupa lautan
(bagian dari Cekungan Jawa Timur). Selanjutnya terjadi proses sedimentasi secara
berurutan ke atas berupa penghamparan batuan sedimentasi laut yang kaya
unsurkarbonatan. Proses ini berlangsung hingga kurang lebih 19 juta Tahun (hingga
Kala Polisen). Pada kurang lebih 1,8 juta Tahun yang lalu terjadi aktifitas tektonik
(Orogenesa Plio-Pleistosen)yang menyebabkan terangkatnya Kabupaten Lamongan
muncul ke permukaan laut.
Jenis tanah di Kabupaten Lamongan terdiri dari 8 macam, dengan Klasifikasi tanah
terbesar merupakan jenis tanah Kpl. Grumosol Kelabu Litosol.

C. Klimatologi
Aspek klimatologi ditinjau dari kondisi suhu dan curah hujan. Keadaan iklim di
Kabupaten Lamongan merupakan iklim tropis yang dapat dibedakan atas 2 (dua)
musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada bulan-bulan lain curah
hujan relatif rendah. Rata-rata curah hujan pada Tahun 2011 dari hasil pemantauan 25
stasiun pengamatan hujan tercatat sebanyak 1.806 mm dan hari hujan tercatat 93 hari.

3.1.3. KEPENDUDUKAN
Kabupaten Lamongan terbagi atas 27 Kecamatan. Jumlah penduduk di Kabupaten
Lamongan pada tahun 2012 sebesar 1.284.379 jiwa yang tersebar diseluruh Kecamatan
dengan tingkat kepadatan mencapai 708 jiwa/Km2. Proporsi penduduk berjenis kelamin
laki-laki dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan hampir sama dimana penduduk
laki-laki sebanyak 643.532 jiwa sedangkan penduduk perempuan berjumlah 640.847 jiwa.
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

LAPORAN PENDAHULUAN 3-4


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Tabel 3.2 : Jumlah Penduduk Kabupaten Lamongan
LUAS PENDUDUK (JIWA) KEPADATAN
NO KECAMATAN WILAYAH JUMLAH SEX RATIO PENDUDUK
(KM2) LAKI-LAKI PEREMPUAN (JIWA/HA)

1 Sukorame 41,47 10.943 10.793 21.736 101,39 524,14

2 Bluluk 54,15 10.528 10.809 21.337 97,40 394,04

3 Ngimbang 114,33 22.986 22.956 45.942 100,13 401,84

4 Sambeng 195,44 25.197 24.858 50.055 101,36 256,11

5 Mantup 93,07 22.030 28.863 44.187 99,43 474,77

6 Kembangbahu 63,84 24.802 28.022 49.465 100,56 774,83

7 Sugio 91,29 29.066 23.666 57.929 100,70 634,56

8 Kedungpring 84,43 28.348 42.263 56.370 101,16 667,65

9 Modo 77,80 23.819 23.505 47.485 100,65 610,35

10 Babat 62,95 42.803 27.378 85.066 101,28 1.351,33

11 Pucuk 44,84 26.934 34.046 47.085 100,32 1.050,07

12 Sukodadi 52,32 33.243 21.926 54.312 98,38 1.038,07

13 Lamongan 40,38 21.926 12.268 67.289 97,64 1.666,39

14 Tikung 52,99 12.391 21.851 43.852 100,00 827,55

15 Sarirejo 47,39 22.081 20.284 24.659 101,00 520,34

16 Deket 50,05 20.813 19.488 43.932 101,05 877,76

17 Glagah 40,52 19.580 26.276 41.097 102,61 1.014,24

18 Karangbinangun 52,88 26.719 16.685 39.068 100,47 738,80

19 Turi 58,69 16.732 20.847 52.995 101,69 902,96

20 Kalitengah 43,35 16.732 16.685 33.417 100,28 770,87

21 Karanggeneng 51,32 20.756 20.847 41.603 99,56 810,66

22 Sekaran 49,65 20.587 20.265 40.852 101,59 822,80

23 Maduran 30,15 15.603 15.593 31.196 100,06 1.034,69

24 Laren 96,00 23.398 23.190 46.588 100,90 485,29

25 Solokuro 101,02 19.299 19.138 38.437 100,84 380,49

26 Paciran 47,89 45.514 45.090 90.604 100,94 1.891,92

27 Brondong 74,59 33.854 33.967 67.821 99,67 909,25

JUMLAH 1.812,80 643.532 640.847 1.284.379 100,42 708,51

Tahun 2011 643.262 662.636 1.305.898 97,08 720,38

Tahun 2010 750.167 749.804 1.499.971 100,05 827,43

Sumber : Kabupaten Lamongan Dalam Angka 2013

LAPORAN PENDAHULUAN 3-5


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.1.4. POTENSI WILAYAH
A. Potensi Ekonomi Wilayah
Kondisi perekonomian yang ada di Kabupaten Lamongan bergerak dalam berbagai
sektor diantaranya adalah pada sektor pertanian; pertambangan/penggalian; industri
pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan/kontruksi; perdagangan, hotel dan
restoran; angkutan dan komukasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan
jasa-jasa.
Sebagai indikator kondisi perekonomian daerah data PDRB sangat bermanfaat untuk
memonitor dan mengevaluasi proses pembangunan khususnya pembangunan ekonomi
yang telah dan sedang berjalan. Dengan ketersediaan data PDRB maka akan dapat
diketahui perkembangan struktur ekonomi daerah, laju pertumbuhan ekonomi, serta
indikator makro ekonomi lainnya. Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga
konstan di Kabupaten Lamongan menunjukkan sektor pertanian lebih dominan
dibandingkan sektor lainnya. kemudian di sektor industri, perdagangan dan jasa-jasa
semakin meningkat tiap tahunnya. untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3 : PDRB Kabupaten Lamongan

PDRB (JUTA RUPIAH)


NO LAPANGAN USAHA
2009 2010 2011

1 Pertanian 4.748.551,66 5.292.774,75 5.730.111,64

a. Tanaman bahan pangan 2.947.166,52 3.205.132,26 3.394.725,60

b. Tanaman perkebunan 95.494,24 109.285,87 127.396,07

c. Peternakan dan hasilnya 153.643,90 180.344,21 202.629,02

d. Kehutanan 4.526,56 3.026,56 3.235,94

e. Perikanan 1.547.720,45 1.794.985,85 2.002.125,01

2 Pertambangan dan Penggalian 22.159,65 24.022,51 28.046,97

3 Industri Pengolahan 514.652,51 592.980,10 699.680,02

4 Listrik, gas dan air bersih 80.923,37 94.464,52 105.350,12

5 Bangunan 297.941,62 320.941,62 367.351,29

6 Perdagangan, hotel & restoran 3.170.165,48 3.689.881,82 4.507.274,27

7 Perangkutan & komunikasi 217.410,75 248.672,45 277.759,24

Keuangan, persewaan & jasa


8 341.878,97 409.909,39 480.868,38
perusahaan

9 Jasa-jasa 963.896,13 1.100.508,14 1.264.513,06

PDRB Lamongan 10.357.580,14 11.774.155,30 13.460.954,99

Sumber: Kabupaten Lamongan Dalam Angka 2013

LAPORAN PENDAHULUAN 3-6


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
B. Potensi Sumberdaya Alam
Potensi Sumber Daya Alam yang terdapat di Kabupaten Lamongan diantarnya adalah
potensi pertambangan. Pertambangan merupakan upaya untuk memanfaatkan sumber
daya alam dengan melakukan kegiatan mulai dengan pencarian dan pembuktian,
penggalian dan pengelolaan sampai ke pemasaran untuk digunakan dalam industri
selanjutnya. Masalah atau dampak negatif yang ditimbulkan akibat usaha
pertambangan bahan galian mineral batuan antara lain :
 Bentuk topografi akan berubah (khusus untuk daerah perbukitan) dan meninggalkan
bentang alam yang rusak dan gersang.
 Tanah penutup yang subur akan hilang yang menyebabkan pertambahan luasnya
perbukitan gundul dan tanah gersang, mengakibatkan terjadinya tanah
longsor/gerakan tanah pada daerah perbukitan yang curam.
 Tata air termasuk air tanah akan berubah/berkurang atau menghilangkan sumber
air.
Permukaan air tanah menurun akan menyebabkan kelembaban udara akan turun dan
tanah akan menjadi kering, pada daerah – daerah tertentu terjadi penurunan
permukaan tanah yang berakibat langsung dengan penurunan permukaan air tanah.
Selain itu, terjadi pelumpuran pada musim hujan pada air permukaan (sungai, rawa,
dan waduk), juga meningkatkan proses erosi, sedimentasi dan pendangkalan pada
sungai, rawa dan waduk. Pada musim hujan akan terjadi banjir di bagian daratan dan
muara sungai, sedangkan banjir bandang/gerakan tanah terjadi di daerah perbukitan.
Kawasan Pertambangan di Kabupaten Lamongan terdapat di Desa Balongwangi,
Kecamatan Tikung yaitu Sumur Minyak Gondang I. Sumur Minyak Gondang I tersebut
telah dieksplorasi pada Desember 1991. Pada saat eksploitasi pertama yang dilakukan
oleh pihak PetroChina, produksi minyak dari sumur tersebut mencapai 110 barel
(17.600 liter) per hari, dan diperkiraan dalam waktu yang tidak terlalu lama kandungan
minyak tersebut akan habis. Namun memasuki bulan Desember 2005, produksi minyak
menurun menjadi 50 sampai 55 barel (8.000 sampai 8.800 liter) per hari dan gas 6
kaki kubik per hari. Walaupun nantinya kandungan minyak di Sumur Gondang I telah
habis, kegiatan pemboran minyak di Balongwangi masih akan berlangsung lama. Hal ini
disebabkan Petro China masih terus mencari sumber minyak yang lain di sekitar Sumur
Gondang I.

3.1.5. ISUE – ISUE STRATEGIS WILAYAH


Ada beberapa isu strategis terkait dengan Kabupaten Lamongan, yang sangat
mempengaruhi terhadap kebijakan struktur dan pola ruang yang akan dicapai di masa yang
akan datang, meliputi :
 Pengembangan Jalan Tol Manyar – Kalitengah – Tuban (lewat Pantura)
 Pengembangan angkutan masal cepat di wilayah perkotaan meliputi pengembangan
angkutan masal cepat di wilayah Gerbangkertosusila (GKS) termasuk Kab. Lamongan;
 Pembangunan Lamongan Shorebase ( LS) dan Kawasan Kemaritiman;
 Pengembangan Kawasan Agroindustri Gelang Utara (Gresik – Lamongan);
 Pengembangan Kawasan Kerjasama Regional Segitiga Emas Pertumbuhan Tuban –
Lamongan – Bojonegoro;

LAPORAN PENDAHULUAN 3-7


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
 Pengembangan Prasarana Utama Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong;
 Pengembangan jalur KA ganda Surabaya – Lamongan – Bojonegoro;
 Peningkatan pengoperasian KA Komuter SULAM (Surabaya – Lamongan) menjadi
SULAMBA (Surabaya – Lamongan – Babat);
 Pengembangan kawasan pelabuhan ASDP;
 Lamongan adalah salah satu kota di Jawa Timur yang ternyata “menyimpan” beragam
objek wisata dan menjadi salah satu andalan Jawa Timur, di antaranya adalah Wisata
Bahari Lamongan (WBL) objek wisata Goa Maharani dan Zoo, Makam Sunan Drajad,
Makam Sendang Duwur dan TPI di Pantura);
 Pengembangan Agropolitan di wilayah selatan;
 Di Jawa Timur, Kabupaten Lamongan merupakan salah satu Kabupaten yang kondusif
untuk berinvestasi;
 Penanganan Banjir perlu dilakukan perbaikan dan pengelolaan sungai Bengawan Solo,
sepanjang 273 Km (Waduk Gajah Mungkur - Gresik) guna peningkatan kapasitas aliran,
perbaikan alur sungai serta perbaikan sistem drainase;
 Pengembangan Kawasan strategis yaitu Kawasan East Java Industrial Integreted Zone
(EJIIZ) sebagai kawasan yang memiliki sistem legal, administrasi dan jaringan jalan,
pelabuhan internasional laut dan udara, kawasan berikat, ekspor prosesing zone,
kawasan industri serta cargo yang dikelola secara terintegrasi. Kawasan EJIIZ ini selain
terdapat di Kabupaten Pasuruan juga terdapat di Kabupaten Tuban, Kabupaten
Lamongan, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten
Bangkalan.

3.2. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SOLOKURO


3.2.1. WILAYAH ADMINISTRASI DAN KONDISI GEOGRAFIS
Ruang lingkup wilayah RDTR Kecamatan Solokuro ini meliputi seluruh wilayah Kecamatan
Solokuro yang di detailkan pada masing-masing kawasan. Kecamatan Solokuro memiliki
luas wilayah 87,57 Km² yang terbagi menjadi 10 desa/kelurahan. berdasarkan RTRW
Kabupaten Lamongan, struktur wilayah dibag menjadi kawasan perkotaan dan kawasan
perdesaan sebagai berikut :
 Kawasan Perkotaan : Desa Solokuro, Penyaman dan Tenggulun
 Kawasan Perdesaan : Desa Tebluru, Sugihan, Dadapan, Takerharjo, Banyubang,
Dagan, dan Bluri
Secara administrasi, batas wilayah Kecamatan Solokuro, yaitu :
 Sebelah Utara : Kecamatan Paciran
 Sebelah Timur : Kabupaten Gresik
 Sebelah Selatan : Kecamatan Laren
 Sebelah Barat : Kabupaten Tuban
Kecamatan Solokuro terbagi menjadi 20 Dusun, 50 RW dan 236 RT. Luas wilayah
padamasing – masing desa di Kecamatan Solokuro dapat dilihat pada Tabel 3.4, Tabel 3.5,
Diagram 3.1 dan Peta 3.2. Batas Administrasi Kecamatan Solokuro.

LAPORAN PENDAHULUAN 3-8


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Tabel 3.4 : Luas Wilayah Kecamatan Solokuro
NO DESA/KELURAHAN LUAS (KM²) PROSENTASE (%)
1 Dadapan 12.00 13.70
2 Tebluru 7.51 8.58
3 Sugihan 5.00 5.71
4 Tenggulun 3.82 4.36
5 Payaman 12.89 14.72
6 Solokuro 17.18 19.62
7 Takerharjo 12.86 14.69
8 Banyubang 2.10 2.40
9 Dagan 11.67 13.33
10 Bluri 2.54 2.90
JUMLAH 87.57 100.00
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

Diagram 3.1. Prosentase luas masing-masing desa di Kecamatan Solokuro

Tabel 3.5 : Jumlah Dusun, RT dan RW diKecamatan Solokuro


NO DESA/KELURAHAN JUMLAH DUSUN JUMLAH RW JUMLAH RT
1 Dadapan 3 7 28
2 Tebluru 2 2 13
3 Sugihan 1 2 15
4 Tenggulun 1 3 8
5 Payaman 7 16 87
6 Solokuro 1 4 23
7 Takerharjo 2 6 19
8 Banyubang 1 3 12
9 Dagan 1 4 17
10 Bluri 1 3 14
JUMLAH 20 50 236
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN 3-9


Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.2.
Peta 3.1 Peta batas administrasi kecamatan solokuro

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 10
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.2.2. KONDISI FISIK DASAR
A. Topografi/Ketinggian
Topografi Kecamatan Solukuro didominasi
oleh ketinggian 25 – 50 seluas 4.004,19 Ha.
Ketinggian 50 – 100 seluas 3.117,01 Ha,
ketinggian 0 – 25 seluas 1.012,93 Ha dan
ketinggian >100 Ha seluas 622,87 Ha.
Selengkapnya disajikan pada Tabel 3.6,
Diagram 3.2. dan Peta 3.2.
Diagram 3.2. Prosentase Topografi di Kecamatan Solokuro

Tabel 3.6 : Topografi Kecamatan Solokuro


TOPOGRAFI
NO DESA/KELURAHAN LUAS
0 - 25 25 - 50 50 - 100 > 100
1 Dadapan 226.54 628.05 342.48 2.93 1.200.00
2 Tebluru 201.12 296.62 253.27 0.00 751.00
3 Sugihan 0.00 90.98 409.02 0.00 500.00
4 Tenggulun 110.95 242.33 28.73 0.00 382.00
5 Payaman 18.54 511.23 759.23 0.00 1.289.00
6 Solokuro 370.19 1.243.72 104.09 0.00 1.718.00
7 Takerharjo 68.03 789.11 428.86 0.00 1.286.00
8 Banyubang 0.00 0.00 209.13 0.87 210.00
9 Dagan 17.57 202.15 453.71 493.57 1.167.00
10 Bluri 0.00 0.00 128.50 125.50 254.00
JUMLAH 1.012.93 4.004.19 3.117.01 622.87 8.757.00
Sumber : Hasil Digitasi Peta 2015

B. Kelerengan
Diagram 3.3. Prosentase Kelerengan di Kecamatan Solokuro
Berdasarkan luasannya, kelerengan 0-8
memiliki luas 7.201,54 Ha, kelerengan 8-15
seluas 236,86 Ha, kelerengan 15-25 seluas
797,87 Ha, dan kelerengan 25-40 seluas
520,73 Ha. lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.7, diagram 3.3. serta Peta 3.3.

Tabel 3.7 : Kelerengan Kecamatan Solokuro


KELERENGAN
NO DESA/KELURAHAN LUAS
0-8 8 - 15 15 - 25 25 - 40
1 Dadapan 1.014.24 185.76 0.00 0.00 1.200.00
2 Tebluru 699.90 51.10 0.00 0.00 751.00
3 Sugihan 500.00 0.00 0.00 0.00 500.00
4 Tenggulun 382.00 0.00 0.00 0.00 382.00
5 Payaman 1.265.72 0.00 23.28 0.00 1.289.00
6 Solokuro 1.718.00 0.00 0.00 0.00 1.718.00
7 Takerharjo 1.185.05 0.00 100.95 0.00 1.286.00
8 Banyubang 61.36 0.00 148.64 0.00 210.00
9 Dagan 375.27 0.00 349.23 442.50 1.167.00
10 Bluri 0.00 0.00 175.77 78.23 254.00
JUMLAH 7.201.54 236.86 797.87 520.73 8.757.00
Sumber : Hasil Digitasi Peta 2015

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 11
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.3
Peta 3.2 : Topografi Kecamatan Solokuro

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 12
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.4

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 13
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
C. Jenis Tanah
Jenis tanah Kecamatan Solokuro
dibedakan menjadi 2 jenis tanah yaitu
Alfisols dan Histosol. Jenis Tanah
Alfisols mendominasi wilayah dengan
luasan 8.749,80 Ha. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 38, diagram
3.4 dan Peta 3.4.
Diagram 3.4. Prosentase Jenis Tanah di Kecamatan
Solokuro

Tabel 3.8 : Jenis Tanah Kecamatan Solokuro


KELERENGAN
NO DESA/KELURAHAN LUAS
0-8 8 - 15 15 - 25 25 - 40
1 Dadapan 1.014.24 185.76 0.00 0.00 1.200.00
2 Tebluru 699.90 51.10 0.00 0.00 751.00
3 Sugihan 500.00 0.00 0.00 0.00 500.00
4 Tenggulun 382.00 0.00 0.00 0.00 382.00
5 Payaman 1.265.72 0.00 23.28 0.00 1.289.00
6 Solokuro 1.718.00 0.00 0.00 0.00 1.718.00
7 Takerharjo 1.185.05 0.00 100.95 0.00 1.286.00
8 Banyubang 61.36 0.00 148.64 0.00 210.00
9 Dagan 375.27 0.00 349.23 442.50 1.167.00
10 Bluri 0.00 0.00 175.77 78.23 254.00
JUMLAH 7.201.54 236.86 797.87 520.73 8.757.00
Sumber : Hasil Digitasi Peta 2015

D. Geologi
berdasarkan kondisi geologinya, Kecamatan Solokuro terbagi menjadi 2 (dua) jenis batuan
yaitu batuan gamping dan batuan sedimen berumur miosen. Jenis batuan gamping memiliki
luas 3.876,86 Ha dan jenis batuan sedimen, berumur miosin memiliki luas 4.880,14 Ha.
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 : Geologi Kecamatan Solokuro
GEOLOGI
NO DESA/KELURAHAN LUAS (HA)
BATUAN GAMPING SEDIMEN, BERUMUR MIOSEN
1 Dadapan 286.32 913.68 1.200.00
2 Tebluru 25.68 725.32 751.00
3 Sugihan 279.45 220.55 500.00
4 Tenggulun 0.00 382.00 382.00
5 Payaman 177.56 1.111.44 1.289.00
6 Solokuro 669.99 1.048.01 1.718.00
7 Takerharjo 873.54 412.46 1.286.00
8 Banyubang 210.00 0.00 210.00
9 Dagan 1.100.32 66.68 1.167.00
10 Bluri 254.00 0.00 254.00
JUMLAH 3.876.86 4.880.14 8.757.00
Sumber : Hasil Digitasi Peta 2015

E. Curah Hujan
Kecamatan Solokuro mempunyai perubahan iklim sebanyak dua jenis setiap tahunnya yaitu
musim kemarau dan musim penghujan. Bulan mei sampai September merupakan musim
kemarau dan bulan oktober sampai april merupakan musim penghujan. Secara umum,
curah hujan di Kecamatan Solokuro sebesar 1.250 – 1500 mm/tahun.

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 14
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.5

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 15
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.2.3. PENGGUNAAN LAHAN
Jenis penggunaan lahan di Kecamatan Solokuro yaitu perkebunan, ladang/tegal, hutan,
semak belukar, waduk/empang, permukiman, dan sawah tadah hujan. Penggunaan lahan
yang mendominasi yaitu sawah tadah hujan seluas 3.220,20 Ha, hal ini menunjukkan lahan
tak terbangun masih banyak ditemukan di wilayah tersebut. Untuk kawasan permukiman
Kecamatan Solokuro masih relatif rendah yaitu seluas 437,69 Ha. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3.10, diagram 3.4 dan Peta 3.5.

Tabel 3.10 : Penggunaan Lahan Kecamatan Solokuro


JENIS PENGGUNAAN LAHAN (HA) LUAS
NO DESA/KELURAHAN
LAHAN TIDAK TERBANGUN LAHAN TERBANGUN (Ha)
Sawah Tadah Semak Fas. Perdagangan Fas. Fas. Fas. Fas. Pertahanan dan
Hutan Produksi Ladang/Tegalan Makam Lapangan Waduk Pertambangan Permukiman Peternakan TPA Industri/Slep
Hujan Belukar dan Jasa Pendidikan Peribadatan Perkantoran Kesehatan Keamanan
1 Dadapan 678 170 321 0 0 2 0 0 27 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1.200
2 Tebluru 201 64 451 2 0 0 0 0 31 0 1 0 0 0 0 2 0 0 751
3 Sugihan 0 102 352 1 1 0 0 0 39 0 1 0 0 0 0 5 0 0 500
4 Tenggulun 5 78 271 2 0 0 0 0 25 0 1 0 0 0 0 0 0 0 382
5 Payaman 566 63 537 1 1 8 0 33 73 1 3 1 0 0 0 3 0 0 1.289
6 Solokuro 397 122 1.031 0 0 30 0 100 37 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1.718
7 Takerharjo 65 793 164 0 0 0 0 201 54 3 2 0 0 0 0 4 0 0 1.286
8 Banyubang 0 184 0 0 0 1 0 0 22 2 1 0 0 0 0 0 0 0 210
9 Dagan 0 949 130 0 0 1 9 3 65 3 1 0 0 0 0 3 0 0 1.167
10 Bluri 0 206 18 0 0 0 0 0 23 1 1 0 0 0 0 4 0 0 254
JUMLAH 1.911 2.730 3.274 5 2 42 9 337 395 11 11 3 2 0 0 22 1 1 8.757
Sumber : Hasil Digitasi

Diagram 3.5. Prosentase Penggunaan Lahan di Kecamatan Solokuro

Gambar 3.1. Visualisasi Penggunaan Lahan di Kecamatan Solokuro

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 16
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.6

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 17
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.2.4. KEPENDUDUKAN
Salah satu masalah sosial yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan adalah
masalah kependudukan yang mencakup antara lain jumlah, komposisi dan penyebaran
penduduk, serta masalah kualitas penduduk sebagai pendukung pembangunan. Berikut
akan diuraikan kondisi kependudukan di Kecamatan Solokuro.

a. JUMLAH PENDUDUK Diagram 3.6. Perkembangan Jumlah Penduduk di Kecamatan


Solokuro
Jumlah penduduk padatahun 2013 di
Kecamatan Solokuro sejumlah 43.518
jiwa yang terbagi menjadi penduduk laki
– laki sejumlah 21.137 jiwa dan
penduduk perempuan sejumlah 22.381
jiwa. dilihat dari perkembangan
penduduk 3 tahun terakhir, penduduk di
Kecamatan Solokuro memiliki
kecenderungan menurun yaitu 44.370
pada tahun 2011 dan 43.391 pada tahun
2012. Pada tahun 2013 jumlah
penduduk sedikit meningkat menjadi
43.518 jiwa. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 3.11 dan Tabel 3.12, Diagram
3.5.
Tabel 3.11 : JumlahPenduduk Menurut Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN RASIO JENIS
NO DESA/KELURAHAN JUMLAH
LAKI - LAKI PEREMPUAN KELAMIN
1 Dadapan 2.456 2.520 4.976 97.46
2 Tebluru 1.145 1.291 2.436 88.69
3 Sugihan 1.570 1.673 3.243 93.84
4 Tenggulun 1.068 1.149 2.217 92.95
5 Payaman 6.095 6.167 12.262 98.83
6 Solokuro 1.602 1.613 3.215 99.32
7 Takerharjo 2.749 3.197 5.946 85.99
8 Banyubang 1.242 1.290 2.532 96.28
9 Dagan 1.931 2.116 4.047 91.26
10 Bluri 1.279 1.365 2.644 93.70
JUMLAH 21.137 22.381 43.518 94.44
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

Tabel 3.12 : Perkembangan Penduduk Kecamatan Solokuro


JUMLAH PENDUDUK
NO DESA/KELURAHAN
2011 2012 2013
1 Dadapan 4.982 4.980 4.976
2 Tebluru 2.421 2.431 2.436
3 Sugihan 3.426 3.234 3.243
4 Tenggulun 2.296 2.198 2.217
5 Payaman 12.257 12.204 12.262
6 Solokuro 3.224 3.181 3.215
7 Takerharjo 5.940 5.940 5.946
8 Banyubang 2.530 2.530 2.532
9 Dagan 4.655 4.047 4.047
10 Bluri 2.639 2.646 2.644
JUMLAH 44.370 43.391 43.518
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 18
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
b. KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan penduduk di suatu wilayah merupakan perbandingan antara jumlah penduduk
yang ada di wilayah tersebut dengan luas wilayahnya. Kepadatan penduduk di Kecamatan
Solokuro rata – rata mencapai 497 jiwa/km². Kepadatan tertinggi terdapat di Desa
Banyubang yaitu 1.206 jiwa/km² dan Desa Bluri yaitu 1.041 jiwa/Ha. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3.13, Diagram 3.6 serta Peta 3.6.

Tabel 3.13 : Kepadatan Penduduk Kecamatan Solokuro


JUMLAH RUMAH RATA - RATA
NO DESA/KELURAHAN LUAS (KM²) KEPADATAN
PENDUDUK TANGGA (KK) PENDUDUK/KK
1 Dadapan 12.00 4.976 1.307 415 4
2 Tebluru 7.51 2.436 938 324 3
3 Sugihan 5.00 3.243 911 649 4
4 Tenggulun 3.82 2.217 641 580 3
5 Payaman 12.89 12.262 2.919 951 4
6 Solokuro 17.18 3.215 862 187 4
7 Takerharjo 12.86 5.946 1.584 462 4
8 Banyubang 2.10 2.532 983 1.206 3
9 Dagan 11.67 4.047 1.010 347 4
10 Bluri 2.54 2.644 619 1.041 4
JUMLAH 87.57 43.518 11.774 497 4
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

Diagram 3.7. Kepadatan Penduduk di Kecamatan Solokuro

c. STRUKTUR PENDUDUK
Struktur penduduk di Kecamatan Solokuro dapat digambarkan dalam jumlah penduduk
berdasarkan usia dan jenis kelamin, menurut agama, mata pencaharian dan tingkat
pendidikan.
1. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama
Berdasarkan agama yang dianut, mayoritas penduduk di Kecamatan Solokuro beragama
Islam yaitu sebesar 100%.

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 19
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.7.

Tabel 3.14

Tabel 3.15

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 20
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Tabel 3.14. : Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama
AGAMA YANG DIANUT
NO DESA/KELURAHAN
ISLAM PROTESTAN KATOLIK HINDU BUDHA LAINNYA
1 Dadapan 4.976 - - - - -
2 Tebluru 2.436 - - - - -
3 Sugihan 3.243 - - - - -
4 Tenggulun 2.217 - - - - -
5 Payaman 12.262 - - - - -
6 Solokuro 3.215 - - - - -
7 Takerharjo 5.946 - - - - -
8 Banyubang 2.532 - - - - -
9 Dagan 4.047 - - - - -
10 Bluri 2.644 - - - - -
JUMLAH 43.518 - - - - -
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

2. Jumlah Penduduk Menurut Kelahiran, Kematian, Datamg dan Pindah


Jumlah penduduk menurut kelahiran dan kematian akan mempengaruhi jumlah penduduk
secara keseluruhan padatiap tahunnya. Di Kecamatan Solokuro, jumlah kelahiran pada
tahun 2013 sebesar 394 jiwa dan jumlah kematian sebesar 292 jiwa. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3.15. Jumlah penduduk yang datang di Kecamatan Solokuro pada tahun
2013 mencapai 128 jiwa, sedangkan penduduk yang pindah sejumlah 103 jiwa. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.15.
Tabel 3.15 : Jumlah Penduduk Menurut Kelahiran dan Kematian di Kecamatan Solokuro
KELAHIRAN KEMATIAN
NO DESA/KELURAHAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Dadapan 11 16 27 9 14 23
2 Tebluru 3 7 10 3 2 5
3 Sugihan 14 12 26 11 7 18
4 Tenggulun 16 17 33 8 5 13
5 Payaman 94 65 159 65 66 131
6 Solokuro 22 27 49 8 5 13
7 Takerharjo 14 8 22 12 9 21
8 Banyubang 9 12 21 11 7 18
9 Dagan 11 17 28 14 12 26
10 Bluri 11 8 19 13 11 24
JUMLAH 205 189 394 154 138 292
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

Tabel 3.16 : Jumlah Penduduk Menurut Datang dan Pindah di Kecamatan Solokuro
DATANG PINDAH
NO DESA/KELURAHAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Dadapan 10 7 17 14 11 25
2 Tebluru 2 0 2 2 0 2
3 Sugihan 3 0 3 0 2 2
4 Tenggulun 5 0 5 6 0 6
5 Payaman 29 20 49 10 9 19
6 Solokuro 4 7 11 11 2 13
7 Takerharjo 3 6 9 1 3 4
8 Banyubang 6 4 10 8 3 11
9 Dagan 7 3 10 9 3 12
10 Bluri 4 8 12 6 3 9
JUMLAH 73 55 128 67 36 103
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

Diagram 3.8. Jumlah Penduduk Menurut Kelahiran, Kematian, Datang dan Pindah

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 21
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.2.5. SARANA PELAYANAN UMUM
a. FASILITAS KESEHATAN
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan S olokuro relatif
bervariasi diantaranya meliputi balai pengobatan, puskesmas,
puskesmas pembantu, praktek dokter, praktek bidan, posyandu
dan polindes. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.17 dan
Diagram 3.9.

Tabel 3.17 : Jenis dan Jumlah Fasilitas Kesehatan


FASILITAS KESEHATAN
NO DESA/KELURAHAN RUMAH RUMAH BALAI PUSKESMAS PRAKTEK PRAKTEK
PUSKESMAS POSYANDU POLINDES APOTIK
SAKIT BERSALIN PENGOBATAN PEMBANTU DOKTER BIDAN

1 Dadapan - - - - - - 2 4 1 -
2 Tebluru - - - - 1 - 2 2 1 -
3 Sugihan - - - - - 1 1 1 1 -
4 Tenggulun - - - - - - 3 1 1 -
5 Payaman - - 3 1 - 1 3 7 1 1
6 Solokuro - - - - - - 1 2 1 -
7 Takerharjo - - - - 1 1 3 6 1 1
8 Banyubang - - - - - - 2 2 1 -
9 Dagan - - 1 - - - 1 1 1 1
10 Bluri - - - - 1 1 2 2 1 -
Jumlah - - 4 1 3 4 20 28 10 3
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Diagram 3.9. Jumlah Fasilitas Kesehatan

b. FASILITAS PENDIDIKAN
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Solokuro terbagi menjadi fasilitas TK, SD, SMP dan
SMA/SMK. Hal ini menunjukkan ketersediaan fasilitas pendidikan sudah memadai di
wilayah tersebut. Jumlah fasilitas TK di Kecamatan Solokuro adalah 30 unit, DS/MI sejumlah
37 unit, SMP/MTs sejumlah 22 unit dan SMA/SMK/MA sejumlah 10 unit. Selain pendidikan
formal, di Kecamatan Solokuro juga terdapat 9 buah pondok pesantren sebagai alternatif
pendidikan masyarakat. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 3.18 dan Diagram 3.10.

Gambar 3.2. Visualisasi Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Solokuro

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 22
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Tabel 3.18 : Jenis dan Jumlah Fasilitas Pendidikan
TK SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
NO DESA/KELURAHAN PONPES
NEGERI SWASTA NEGERI SWASTA NEGERI SWASTA NEGERI SWASTA
1 Dadapan - 2 1 4 - 2 - 1 1
2 Tebluru - 1 2 2 - 2 - - 1
3 Sugihan - 2 1 2 - 2 - - 1
4 Tenggulun - 4 1 1 - 1 - - 1
5 Payaman - 6 1 8 1 6 - 6 3
6 Solokuro - 4 1 3 - 2 - - 1
7 Takerharjo - 4 1 3 - 3 - 1 1
8 Banyubang - 3 1 1 - 1 - 1 -
9 Dagan - 2 1 1 - 1 - 1 -
10 Bluri - 2 1 1 - 1 - - -
JUMLAH - 30 11 26 1 21 10 9
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Diagram 3.10. Jumlah Fasilitas Pendidikan

c. FASILITAS PERIBADATAN
Fasilitas peribadatan yang terdapat diKecamatan Solokuro berupa Masjid dan Musholla.
Jumlah fasilitas masjid yakni 28 buah dan fasilitas musholla sejumlah 162 buah yang
tersebar di seuruh wilayah Kecamatan Solokuro dimana Desa Payaman memiliki fasilitas
pendidikan yang lebih banyak.

Tabel 3.19 : Jenis dan Jumlah Fasilitas Peribadatan


FASILITAS PERIBADATAN
NO DESA/KELURAHAN
MASJID MUSHOLLA GEREJA VIHARA PURA LAINNYA
1
Dadapan 4 19 - - - -
2
Tebluru 3 12 - - - -
3
Sugihan 2 12 - - - -
4
Tenggulun 3 14 - - - -
5
Payaman 6 34 - - - -
6
Solokuro 2 9 - - - -
7
Takerharjo 3 15 - - - -
8
Banyubang 2 15 - - - -
9
Dagan 1 15 - - - -
10
Bluri 2 17 - - - -
JUMLAH 28 162 - - - -
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 23
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Diagram 3.11. Jumlah Fasilitas Peribadatan

Gambar 3.3. Visualisasi Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Solokuro

d. FASILITAS REKREASI DAN OLAHRAGA


Sarana olahraga di Kecamatan Solokuro meliputi lapang an
sepak bola, bola volly, bulu tangkis, tenis meja dan bola
basket. Untuk lapangan sepak bola, Kecamatan Solokuro
memiliki 10 unit, lapangan bola volly 15 unit, bulu tangkis 6
unit dan sarana tenis meja 9 unit. Desa Payaman dan
Solokuro memiliki fasilitas olahraga yang lebih lengkap
dibandingkan dengan wilayah lainnya di Kecamatan
Solokuro.

Tabel 3.20 : Jenis dan Jumlah Fasilitas Olahraga/Lapangan


FASILITAS OLAHRAGA/LAPANGAN
NO DESA/KELURAHAN
SEPAK BOLA BOLLA VOLLY BULU TANGKIS TENIS MEJA BOLA BASKET

1 Dadapan 1 1 - - -
2 Tebluru 1 3 - 3 -
3 Sugihan 1 1 - - -
4 Tenggulun 1 1 - - -
5 Payaman 1 3 2 4 -
6 Solokuro 1 2 2 2 -
7 Takerharjo 1 1 - - -
8 Banyubang 1 1 1 - -
9 Dagan 1 1 - - -
10 Bluri 1 1 1 - -
JUMLAH 10 15 6 9 -
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 24
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Diagram 3.12. Jumlah Fasilitas Olah Raga

e. FASILITAS PERDAGANGAN DAN JASA


Fasilitas perdagangan di Kecamatan Solokuro berupa toko/kios, restoran/depot, warung
dan pedagang kaki lima. Untuk pasar desa, Kecamatan Solokuro memiliki 8 buah pasar
desa tersebar hampir diseluruh wilayah kecamatan kecuali Desa Tenggulun dan Bluri yang
belum memiliki fasilitas pasar. Selain pasar desa, Kecamatan Solokuro juga memiliki 2 unit
pasar hewan yang terletak di Desa Payaman dan Desa Takerharjo.

Tabel 3.21 : Jenis dan Jumlah Fasilitas Pasar


JENIS PASAR
NO DESA/KELURAHAN PASAR PASAR PASAR
UMUM DESA HEWAN
1 Dadapan - 1 -
2 Tebluru - 1 -
3 Sugihan - 1 -
4 Tenggulun - - -
5 Payaman - 1 1
6 Solokuro - 1 -
7 Takerharjo - 1 1
8 Banyubang - 1 -
9 Dagan - 1 -
10 Bluri - - -
JUMLAH - 8 2
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Tabel 3.22 : Jenis dan Jumlah Fasilitas Perdagangan


JENIS PERDAGANGAN
NO DESA/KELURAHAN TOKO/K RESTORAN/D
WARUNG PKL
IOS EPOT
1 Dadapan 59 - 5 -
2 Tebluru 41 - 12 -
3 Sugihan 28 - 6 -
4 Tenggulun 23 - 4 -
5 Payaman 93 - 34 5
6 Solokuro 17 - 3 -
7 Takerharjo 39 - 12 -
8 Banyubang 21 - 3 -
9 Dagan 43 - 7 -
10 Bluri 36 - 3 -
JUMLAH 400 - 89 5
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Untuk fasilitas jasa, Kecamatan Solokuro memiliki fasilitas yang bervariatif baik berupa
lembaga maupun jasa perorangan, diantaranya bank baik bak umum ataupun BPR, bengkel

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 25
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
motor/mobil, cuci mobil/motor, salon/pangkas rambut, tukang pijat, dukun beranak,
persewaan alat pesta, reparasi elektronik, agen perjalanan dan sebagainya.

Tabel 3.23 : Jenis dan Jumlah Fasilitas Jasa


JENIS PERDAGANGAN DAN JASA JENIS PERDAGANGAN DAN JASA

DESA/KELURAH SALON/PANG PERSEWA AGEN


NO BENGKEL CUCI REPARASI BENGKEL TUKANG DUKUN FOTO
AN BANK UMUM BPR KAS AN ALAT PERJALAN
MOBIL/MOTOR MOBIL/MOTOR ELEKTRONIK LAS PIJAT BERANAK COPY
RAMBUT PESTA AN

1 Dadapan - 1 4 3 1 1 1 6 - 3 - 2
2 Tebluru - 1 2 2 1 1 - 1 - 1 - -
3 Sugihan - - 2 - 1 1 1 - 1 - - 1
4 Tenggulun - - - - - - - 1 1 - - -
5 Payaman 1 - 6 3 3 2 4 19 4 4 2 4
6 Solokuro - - 3 - - 1 - 1 1 1 - -
7 Takerharjo - - 3 1 2 1 1 1 1 - - 2
8 Banyubang - - 1 - 1 - 1 1 1 - 1 -
9 Dagan - - 1 1 1 - - 1 1 1 - 2
10 Bluri - - 1 - - - 1 1 - - -
JUMLAH 1 2 23 10 10 7 8 32 11 10 3 11

Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Gambar 3.4. Visualisasi Fasilitas Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Solokuro

3.2.6. SISTEM TRANSPORTASI


1. JARINGAN JALAN
Jalan merupakan prasarana penunjang sistem pergerakan. Kualitas jalan akan
mempengaruhi tingkat aksesibilitas. Jika kondisi jalan baik maka akan mendukung aktivitas
atau kegiatan penduduk.
Kondisi jalan yang ada di Kecamatan Solokuro pada umumnya tergolong baik namun masih
ada ruas-ruas jalan yang mengalami kerusakan dan mengalami rusak berat. Panjang jalan
aspal di Kecamatan Solokuro memiliki panjang 52,40 km, jalan diperkeras sepanjang 29,60
km, dan jalan tanah sejumlah 7,40 km sehingga keseluruhan panjang jalan di Kecamatan
Solokuro yaitu seumlah 89,40 km.

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 26
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Tabel 3.24 : Jenis dan Kondisi Perkerasan Jalan di Kecamatan Solokuro
JENIS JALAN (KM)
NO DESA/KELURAHAN JUMLAH
JALAN ASPAL JALAN DIPERKERAS JALAN TANAH
1 Dadapan 6.00 9.00 0.00 15.00
2 Tebluru 5.60 2.10 0.00 7.70
3 Sugihan 3.00 1.00 0.00 4.00
4 Tenggulun 7.30 0.50 0.00 7.80
5 Payaman 13.00 9.00 6.90 28.90
6 Solokuro 7.00 2.00 0.50 9.50
7 Takerharjo 4.00 0.50 0.00 4.50
8 Banyubang 2.00 1.50 0.00 3.50
9 Dagan 1.00 3.00 0.00 4.00
10 Bluri 3.50 1.00 0.00 4.50
JUMLAH 52.40 29.60 7.40 89.40
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

Tabel 3.25 : Lokasi dan Panjang Masing – Masing Ruas Jalan di Kecamatan Solokuro

NO RUAS RUAS JALAN PANJANG (M) LOKASI PANJANG (M)

234 Ds. Solokuro - Bulubangsi 4.500 Ds. Solokuro 4.500


235 Ds. Payaman - Kranji 3.000 Ds. Payaman 3.000
236 Ds. Tenggulun - Sendangagung 3.000 Ds. Tenggulun 500
Ds. Payaman 2.500
237 Ds. Solokuro - Dadapan 7.300 Ds. Solokuro 800
Ds. Tenggulun 1.500
Ds. Tebluru 2.000
Ds. Dadapan 3.000
238 Ds. Tebluru - Tamanprijek 2.000 Ds. Tebluru 2.000
239 Ds. Bluri - Tlogosandang 2.500 Ds. Bluri 2.500
240 Ds. Dagan - Solokuro 6.000 Ds. Dagan 2.000
Ds. Payaman 2.000
Ds. Solokuro 2.000
241 Ds. Dadapan - Sumurgayam 2.500 Ds. Dadapan 2.500
242 Ds. Sugihan - Sumurgayam 2.000 Ds. Sugihan 2.000
243 Ds. Takerharjo - Lawayu 2.500 Ds. Takerharjo 2.500
244 Ds. Tebluru - Sugihan 3.500 Ds. Tebluru 2.000
Ds. Sugihan 1.500
245 Ds. Sugihan - Payaman 3.000 Ds. Sugihan 1.500
Ds. Sudangagung 1.000
Ds. Payaman 500
JUMLAH 41.800 41.800
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Angka, 2014

Gambar 3.5. Visualisasi Kondisi


Jaringan Jalan di Kec. Solokuro

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 27
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
2. FASILITAS TRANSPORTASI
a. Fasilitas Pejalan Kaki dan Kendaraan Tidak Bermotor
Yang dimaksud dengan fasilitas pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor antara
lain trotoar, zebra cross, jembatan penyeberangan dan tempat pemberhentian
angkutan umum baik yang berupa halte maupun hanya tempat pemberhentian
dengan rambu.
Dari fasilitas pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor seperti disebutkan di atas,
untuk Kecamatan Solokuro berupa berupa trotoar yang saat ini berada di sekitar
Kantor Kecamatan Solokuro. Masih minimnya fasilitas pejalan kaki dan kendaraan
tidak bermotor di Kecamatan Solokuro maka memerlukan penambahan fasilitas
tersebut untuk mendukung kegiatan bagi pejalan kaki maupun kendaraan tidak
bermotor.
b. Parkir
Sistem parkir di Kecamatan Solokuro menggunakan sistem parkir di jalan (on street
parking) terutama untuk daerah perdagangan dan jasa. Sedangkan untuk Kegiatan
fasilitas umum seperti pendidikan, kesehatan, peribadatan, perkantoran, sistem
parkir memanfaatkan lahan yang ada pada masing-masing persil.
c. Penerangan Jalan Umum (PJU)
Tidak semua ruas jalan di Kecamatan Solokuro diperlengkapi dengan penerangan
jalan umum, hanya beberapa ruas seperti disekitar Kantor Kecamatan Solokuro

Gambar 3.6. Visualisasi Penerangan Jalan Umum, Trotoar dan Parkir di Kec. Solokuro

3.2.7. PRASARANA WILAYAH


1. JARINGAN LISTRIK
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kecamatan Solokuro,
masyarakat menggunakan jaringan listrik yang berasal dari PLN.
Jaringan listrik yang meleawati wilayah perencanaan dapat dilihat
pada Peta 3.9.
2. JARINGAN TELPON
Saat ini sudah banyak berkembang penggunaan telepon seluler
yang mudah, cepat dengan banyak pilihan provider. Namun
demikian pelanggan telepon masih digunakan terutama untuk
fasilitas umum baik perkantoran, fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan,
sebagaimana terlihat pada Peta 3.10.

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 28
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.8.

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 29
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.9

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 30
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Peta 3.3 : Jaringan Telepon Kecamatan Solokuro

3.10

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 31
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3. AIR BERSIH
Ketersediaan air bersih di Kecamatan Solokuro diperoleh dari sumur gali, sumur bor,
telaga, mata air dan Hippam. Kapasitas produksi air HIPPAM adalah 2 s/d 5 liter/detik,
sedangkan kapasitas terpasang sebesar 2 s/d 5 liter/detik. Jumlah pelanggan air bersih
melalui HIPPAM di Kecamatan Solokuro sebanyak 1.250 pelanggan.

Gambar 3.7. Visualisasi Pemenuhan Air Bersih dengan menggunaan HIPPAM, Sumur Gali, Sendang dan Waduk di Kec.
Solokuro

4. PERSAMPAHAN
Masalah kebersihan Kabupaten Lamongan pada beberapa tahun terakhir ini telah
mendapat perhatian Pemerintah. Kebersihan dan keindahan tidak bisa terlepas,
masing-masing saling berkaitan.
Untuk Kecamatan Solokuro beberapa desa menerapkan Green and Clean, sedangkan
untu sistem pembuangan sampah dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu : ditangani oleh
dinas/instansi terkait maupun dilakukan secara sederhana dengan cara menimbun
atau membuang di tanah tanah kosong yang ada.
Untuk sampah yang sudah dikelola, komposisi berdasarkan sumbernya terdiri dari
sampah domestik dan sampah non domestik. Sampah domestik berasal dari
perumahan sedangkan sampah non domestik yaitu berasal dari pasar, pertokoan/
perdagangan/jasa, industri, dan fasilitas kesehatan. Sistem pengumpulan sampah baik
domestik maupun non domestik dilakukan dengan pola individual yaitu sistem
pengumpulan sampah dari rumah ke rumah dengan alat angkut gerobak yang
kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah. TPA di Kecamatan Solokuro
berada di Desa Dadapan, sebagaimana visualisasi berikut ini.

Gambar 3.8. Visualisasi TPA, Pembuangan Sampah di Pinggir Jalan serta Lingkungan Permukiman yang sudah
diperlengkapi oleh bak-bak sampah

Gambar 3.9. Visualisasi Lingkungan Permukiman di Kecamatan Solokuro yang sudah menerapkan Green and Clean

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 32
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
5. AIR LIMBAH
Kondisi limbah cair rumah tangga/limbah domestik di Kecamatan Solokuro, sebagian
sudah melalui proses pengolahan ada pula yang langsung di salurkan menuju saluran
drainase atau diresapkan ke dalam tanah. Pengelolaan limbah cair domestik di
Kecamatan Solokuro sebagian besar masih memanfaatkan sistim pengolahan
konvensional yaitu menggunakan septic tank di masing-masing rumah tangga, namun
demikian kondisi septic tank ini belum menjamin bahwa hasil pengolahan sudah
memenuhi persyaratan
Air limbah yang dimaksud adalah air limbah permukiman (municipial wastewater) yang
terdiri dari atas :
1. black water yaitu air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari tinja
manusia, urine, air pembersih, air pengelontor dan kertas pembersih
2. grey water yaitu air limbah domestik yang berasal dari air cucian dapur dan cucian
pakaian.
Pengolahan air limbah domestik di kecamatan
Solokuro menggunakan On-site System. Adapun
teknologi atau pengolahan yang dipakai pada On-
site system ini adalah jamban yang biasanya
dibangun di masing-masing rumah atau di tempat-
tempat tertentu dan dipakai secara bersama atau
kolektif untuk beberapa rumah tangga.
Penyediaan jamban ini sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi dan
ketersediaan lahan.
Tingkat ekonomi penduduk sedang dan tinggi mampu untuk membuat toilet yang
memenuhi syarat di rumah masing-masing rumah, sedangkan untuk masyarakat
dengan penghasilan sedikit/rendah biasanya tidak bisa membuat jamban sendiri tetapi
mereka mendapatkan fasilitas berupa jamban secara kolektif.
Berdasarkan Buku Putih, dari 11.774 KK yang ada di Kecamatan Solokuro, 5.955 sudah
memiliki jamban keluarga sedangkan selebihnya menggunakan jamban bersama

6. DRAINASE
Pengelolaan jaringan drainase perkotaan perlu perhatian yang serius, sebab secara
umum topografi wilayah perkotaan cukup datar sehingga laju aliran permukaan air
cukup rendah. Disamping itu kecenderungan perkembangan kota lebih cepat, seperti
pertambahan jumlah penduduk yang menimbulkan dampak semakin besar lagi dalam
penyediaan perumahan yang berimplikasi pada produksi sampah. Jika volume sampah
semakin besar dan tidak ditangani dengan baik maka akan menggangu kinerja sebuah
jaringan drainase.
Secara umum kondisi drainase di Kecamatan Solokuro masih banyak yang terbuka dan
sebagian kecil yang tertutup. Kondisinya banyak mengalami penurunan kualitas seperti
terjadinya penyumpatan dan tidak berfungsinya manhole.
Sistim drainase makro Kecamatan Solokuro pada umumnya memanfaatkan sungai
sebagai saluran pembuang akhir, Saluran sekunder berfungsi untuk menampung
beberapa saluran pembuang tersier serta daerah sekitarnya dimana air hujan dialirkan.

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 33
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Gambar 3.10. Visualisasi Jaringan Drainase di Lingkungan Permukiman di Kecamatan Solokuro

3.2.8. KARAKTERISTIK PERMUKIMAN


Permukiman di Kecamatan Solokuro merupakan permukiman perdesaan. Permukiman
Perdesaan adalah permukiman yang berada di kawasan pedesan dengan karakteristik
sebagai berikut : pada umumnya permukiman perdesaan mengelompok dalam suatu
kawasan dan dikelilingi oleh kawasan pertanian, atau berkembang secara linier disepanjang
jalan utama desa yang ada. Dengan jarak antar bangunan cukup jauh, koefisien dasar
bangunan berkisar antara 40-60%, langgam arsitetur bangunan vernakuler, dengan fasilitas
MCK sebagian besar kurang memadai.
Berdasarkan kondisi bangunan, permukiman di Kecamatan Solokuro sebagian besar
memiliki kondisi baik dan permanen. Jumlah bangunan rumah dengan kondisi permanen
mencapai 6.327 unit, semi permanen sejumlah 3.361 unit, dan tidak permanen sejumlah
1.076 unit.
Tabel 3.26 : Kondisi Bangunan Rumah di Kecamatan Solokuro

KONDISI BANGUNAN RUMAH


NO DESA/KELURAHAN JUMLAH
PERMANEN SEMI PERMANEN TIDAK PERMANEN

1 Dadapan 854 246 73 1.173


2 Tebluru 548 278 63 889
3 Sugihan 562 219 89 870
4 Tenggulun 297 201 76 574
5 Payaman 1.506 844 350 2.700
6 Solokuro 328 318 66 712
7 Takerharjo 817 441 107 1.365
8 Banyubang 554 289 74 917
9 Dagan 563 299 98 960
10 Bluri 298 226 80 604
JUMLAH 6.327 3.361 1.076 10.764
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Tipe dan karakteristik bangunan dapat dilihat dari langgam arsitektur bangunan yang ada di
Kecamatan Solokuro. Langgam arsitektur yang digunakan dan melekat pada suatu
bangunan menjadi salah satu unsur penentu fasade
Bangunan dengan langgam tradisional, modern dan postmodern akan memberikan
penampakan fasade yang sangat berbeda. Yang tradisional akan ditandai dengan
penambahan ornamen pada bagian-bagian fasadenya. Pemakaian bahan kayu akan

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 34
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
memberikan suasana fasade yang berbeda. Sedangkan bangunan dengan langgam modern
akan menghasilkan fasade yang fungsional, lebih bersih dari ornamen, serta
mengekspresikan citra bahan yang eksklusif dan elegan.
Langgam arsitektur bangunan di Kecamatan Solokuro, dikelompokkan dalam langgam post
modern, post modern neo vernakular, kolonial dan vernakular.
1. Langgam Arsitektur Post Modern
Langgam arsitektur Post Modern dapat dijumpai pada di bebera desa di kecamatan
Solokuro.

Gambar 3.11. Visualisasi Beberapa Langgam Arsitektur Post Modern yang ada di Kecamatan Solokuro

2. Langgam Arsitektur Post Modern Neo Vernakular


Langgam post moder neovernakular merupakan perpaduan antara langam modern dan
tradisional. Langgam bangunan ini banyak ditemui di Kecamatan Solokuro dimana
langgam modern yang ada terdapat sentuhan tradisional baik berupa atap, dinding
maupun pintu dan jendela.

Gambar 3.12. Visualisasi Beberapa Langgam Arsitektur Post Modern Neo Vernakular di Kec. Solokuro

3. Langgam Arsitektur Vernakular


Langgam neovernakulan merupakan langgam arsitektur tradisional. Langgam ini Tipe
masih banyak ditemui di Kecamatan Solokuro. Dengan arsitektur bangunan bergaya
tradisional Jawa, dinding terbuat dari bambu, kayu atau tembok, dan rangka bangunan
dibuat dari bambu atau kayu

Gambar 3.13. Visualisasi Beberapa Langgam Arsitektur Vernakular di Kecamatan Solokuro

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 35
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
3.2.9. PEREKONOMIAN
Roda perekonomian wilayah Kecamatan Solokuro ditentukan oleh sektor – sektor unggulan
ekonomi lokal yaitu sektor pertanian tanaman pangan, holtikultura, peternakan dan industri.

A. SEKTOR PERTANIAN
Lahan pertanian di Kecamatan Solokuro dibedakan berdasarkan jenis pengairannya yaitu
sawah irigasi tenis, setengah teknis dan sederhana dimana di Kecamatan Solokuro hanya
terdapat sawah dengan irigasi sederhana seluas 154,30 Ha dan sawah tadah hujan
seluas 1.612,30 Ha.
Tabel 3.27 : Luas Lahan Pertanian Berdasarkan Jenis Pengairan
JENIS PENGAIRAN
NO DESA/KELURAHAN TADAH
TEKNIS SETENGAH TEKNIS SEDERHANA
HUJAN
1 Dadapan - - - 219.80
2 Tebluru - - - 121.40
3 Sugihan - - 40.30 101.90
4 Tenggulun - - - 159.00
5 Payaman - - 3.00 160.20
6 Solokuro - - 12.00 406.10
7 Takerharjo - - 95.00 307.20
8 Banyubang - - - -
9 Dagan - - - 117.00
10 Bluri - - 4.00 19.70
JUMLAH - - 154.30 1.612.30
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Komoditas pertanian di
Kecamatan Solokuro yaitu
berupa komoditas padi
sawah, jagung dan
kedelai. Luas panen
komoditas padi sawah
padatahun 2013
mencapai 2.829,55 Ha dengan produksi 15.691,72 ton dimana rata – rata produksinya
yaitu 6.61 ton/Ha. Untuk komoditas jagung, Kecamatan Solokuro memiliki luas panen
4.685 ha, dengan produksi 36.152 Ton dengan rata – rata produksi 7,72 ton/ha.
Sedangkan komoditas kedelai memiliki luas panen 241,05 ha, jumlah produksi 310,55
kwintal dan rata – rata [roduksi 1,29 ton/ha.
Tabel 3.28 : Luas Penen, Produksi dan Rata – Rata Produksi Padi
LUAS PANEN RATA - RATA
NO DESA/KELURAHAN PRODUKSI (TON)
(HA) PRODUKSI
1 Dadapan 580.31 2.848.57 4.91
2 Tebluru 208.69 1.551.60 7.43
3 Sugihan 197.71 1.390.63 7.03
4 Tenggulun 252.63 1.845.91 7.31
5 Payaman 256.29 1.849.69 7.22
6 Solokuro 633.39 1.179.93 6.60
7 Takerharjo 440.26 3.088.80 7.02
8 Banyubang 47.00 336.28 7.15
9 Dagan 175.74 1.327.48 7.55
10 Bluri 37.53 272.83 7.27
JUMLAH/RATA - RATA 2.829.55 15.691.72 6.61
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 36
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Diagram 3.13. Produksi Padi Di Kecamatan Solokuro

Tabel 3.29 : Luas Penen, Produksi dan Rata – Rata Produksi Jagung
LUAS PANEN RATA - RATA
NO DESA/KELURAHAN PRODUKSI (TON)
(HA) PRODUKSI
1 Dadapan 943.00 7.281.00 7.72
2 Tebluru 437.00 3.371.00 7.71
3 Sugihan 382.00 2.953.00 7.73
4 Tenggulun 234.00 1.806.00 7.72
5 Payaman 650.00 5.020.00 7.72
6 Solokuro 390.00 3.008.00 7.71
7 Takerharjo 715.00 5.525.00 7.73
8 Banyubang 222.00 1.708.00 7.69
9 Dagan 480.00 3.699.00 7.71
10 Bluri 232.00 1.781.00 7.68
JUMLAH/RATA - RATA 4.685.00 36.152.00 7.72
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Diagram 3.14. Produksi Jagung Di Kecamatan Solokuro

Tabel 3.30 : Luas Penen, Produksi dan Rata – Rata Produksi Kedelai
LUAS PANEN RATA - RATA
NO DESA/KELURAHAN PRODUKSI (Kw)
(HA) PRODUKSI
1 Dadapan 0.00 0.00 0.00
2 Tebluru 0.00 0.00 0.00
3 Sugihan 34.67 48.00 1.38
4 Tenggulun 0.00 0.00 0.00
5 Payaman 46.83 61.00 1.30
6 Solokuro 63.70 82.00 1.29
7 Takerharjo 47.83 59.40 1.24
8 Banyubang 0.00 0.00 0.00
9 Dagan 24.11 32.00 1.33
10 Bluri 23.91 28.15 1.18
JUMLAH/RATA - RATA 241.05 310.55 1.29
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 37
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
B. SEKTOR PETERNAKAN
Sektor peternakan di Kecamatan Solokuro terbagi menjadi ternak besar, ternak kecil dan
ternak unggas. Untuk ternak besar berupa sapi dan kuda dengan jumlah populasi masing
– masing 7.840 ekor dan 6 ekor. Ternak kecil terdiri dari ternak kambing dan domba
dengan jumlah populasi untuk kambing sejumlah 2.339 ekor dan domba sejumlah 2.736
ekor.
Sedangkan peternakan unggas dibedakan menjadi ternak ayam buras, ayam pedaging,
ayam petelur dan itik manila. Populasi ayam buras mencapai 14.950 ekor, ayam
pedaging sejumlah 67.181 ekor, ayam petelur sejumlah 16.704 ekor dan itik manila
sejumlah 3.199 ekor
Tabel 3.31 : Populasi Ternak Besar dan Kecil di Kecamatan Solokuro
TERNAK BESAR TERNAK KECIL
NO DESA/KELURAHAN
SAPI KUDA KERBAU KAMBING DOMBA
1 Dadapan 788 2 - 154 112
2 Tebluru 407 - - 181 108
3 Sugihan 452 - - 163 101
4 Tenggulun 412 - - 327 212
5 Payaman 1.340 1 - 517 623
6 Solokuro 756 2 - 118 197
7 Takerharjo 1.289 1 - 230 563
8 Banyubang 397 - - 199 197
9 Dagan 1.062 - - 254 396
10 Bluri 937 - - 196 227
JUMLAH 7.840 6 2.339 2.736
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Tabel 3.32 : Populasi Unggas di Kecamatan Solokuro


POPULASI TERNAK
NO DESA/KELURAHAN
AYAM BURAS AYAM PEDAGING AYAM PETELUR ITIK/ITIKMANILA
1 Dadapan 2.151 7.481 1.470 340
2 Tebluru 1.151 2.437 976 293
3 Sugihan 370 5.579 1.184 295
4 Tenggulun 492 5.991 1.185 181
5 Payaman 3.278 9.273 2.013 536
6 Solokuro 3.621 7.681 1.689 421
7 Takerharjo 2.054 8.778 3.683 399
8 Banyubang 992 6.537 1.658 252
9 Dagan 391 6.994 1.428 284
10 Bluri 450 6.430 1.418 198
JUMLAH 14.950 67.181 16.704 3.199
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

C. SEKTOR INDUSTRI
Industri di Kecamatan Solokuro berdasarkan klasifikasinya terbagi menjadi industri kecil
dan kerajinan, industri sedang, dan industri besar. Jumlah industri kecil/kerajinan
sejumlah 1.082 unit, dan industri besar sejumlah 1 unit.
Industri kerajinan dapat diidentifikasi berdasarkan olahannya seperti industri olahan kulit,
kayu, logam. anyaman, makanan dan minuman, dan sebagainya. Industri kayu di
Kecamatan Solokuro sejumlah 15 unit, anyaman sejumlah 1.051 unit, dan industri kecil
makanan/minuman sejumlah 16 unit.

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 38
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035
Tabel 3.33 : Industri Menurut Jenisnya di Kecamatan Solokuro
JENIS INDUSTRI
INDUSTRI
NO DESA/KELURAHAN JUMLAH
KECIL/KERAJINAN INDUSTRI SEDANG INDUSTRI BESAR
RT
1 Dadapan 12 - 1 13
2 Tebluru 3 - - 3
3 Sugihan - - - -
4 Tenggulun - - - -
5 Payaman 992 - - 992
6 Solokuro 57 - - 57
7 Takerharjo 7 - - 7
8 Banyubang 3 - - 3
9 Dagan 6 - - 6
10 Bluri 2 - - 2
JUMLAH 1.082 - 1 1.083
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

Tabel 3.34 : Industri Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kecamatan Solokuro
JENIS INDUSTRI KECIL DAN RUMAH TANGGA
NO DESA/KELURAHAN LOGAM/LOGAM MAKANAN/ JUMLAH
KULIT KAYU ANYAMAN LAINNYA
MULIA MINUMAN
1 Dadapan - - - 12 - - 12
2 Tebluru - 1 - 2 - - 3
3 Sugihan - - - - - - -
4 Tenggulun - - - - - - -
5 Payaman - 3 - 974 15 - 992
6 Solokuro - 1 - 56 - - 57
7 Takerharjo - - - 7 - - 7
8 Banyubang - 3 - - - - 3
9 Dagan - 5 - - 1 - 6
10 Bluri - 2 - - - - 2
JUMLAH - 15 - 1.051 16 - 1.082
Sumber : Kecamatan Solokuro Dalam Anga, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN 3 - 39
Penyusunan RDTR Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2015 – 2035

Anda mungkin juga menyukai