2.1.
G
r
e
e
n
Kawasan
Lindung
pada
kawasan
sempadan
Daratan
sepanjang
tepian
sungai
besar
tidak
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 1
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Daratan sepanjang tepian anak sungai tidak
e
bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar
paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai. n
ditetapkan
menyebar
dan
seimbang
dengan
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 2
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Arahan peraturan zonasi untuk kawasan lindung
e
terdiri atas:
n
Arahan peraturan zonasi untuk kawasan perlindungan
setempat untuk sempadan sungai dan RTH kota terdiri
atas:
-
serta
pendirian
bangunan
untuk
mengganggu
fungsi
RTH
kota
sebagai
Kegiatan
penghijauan,
reboisasi,
pendirian
lain
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 3
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana
e
banjir; dan
n
Penyediaan prasarana dan sarana minimum
meliputi:
Penanganan
sedimentasi
di
muara
drainase
yang
Kegiatan
yang
diperbolehkan
meliputi
pariwisata,
pertanian
dengan
jenis
Kegiatan
yang
tidak
diperbolehkan
meliputi
terdiri dari:
Arahan peraturan zonasi untuk kawasan permukiman
perkotaan meliputi:
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 4
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Kegiatan perumahan kepadatan tinggi, kepadatan
e
sedang, dan kegiatan pembangunan prasarana dan
n
sarana lingkungan perumahan sesuai dengan
penetapan amplop bangunan, penetapan tema
arsitektur
bangunan,
penetapan
kelengkapan
Kegiatan
secara
lainnya
meliputi
terbatas
permukiman
untuk
beserta
pemanfaatan
mendukung
prasarana
dan
ruang
kegiatan
sarana
lingkungan;
-
Kegiatan
yang
tidak
diperbolehkan
meliputi
ketentuan
tata
bangunan
dan
2.2.
GEOFISIK
DASAR
WILAYAH
KABUPATEN
TAKALAR
1)
Takalar
merupakan
salah
satu
wilayah
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 5
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
posisi 5 3 5 38 Lintang Selatan dan 119 22 119 39 Bujur
e
Timur, dengan luas wilayah kurang lebih 566,51 Km .
n
Secara adminitrasi Kabupaten Takalar berbatasan dengan
O
Spa
tial
Plann
ing
wilayah :
terdiri
atas
kecamatan.
Wilayah
kecamatan
baru
hasil
Kecamatan
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng
Selatan
Pattallassang
Polombangkeng
100,50
45,27
29,36
17,74
7,99
5,18
Jumlah
Desa/
Kelurahan
12
4
4
88,07
15,55
25,31
212,25
4,47
37,47
8
15
Luas Porsentas
(Km2)
e (%)
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
Ibukota
Mangadu
Cilallang
Sanrobone
Bulukunyi
Pattallassang
Palleko
II - 6
Utara
7
Galesong
25,93
4,58
11
Galesong Selatan
24,71
4,36
Galesong Utara
15,11
2,67
Jumlah
566,5
1
100,00
77
Spa
G
r tial
e Plann
ing
Galesong
e
Kota
Bonto n
Kassi
Bonto
Lebang
-
Gambar 2.1.
2)
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 7
G
r
e
selebihnya merupakan daerah perbukitan dan berada pada
e
ketinggian diatas 100 mdpl, yaitu sekitar 78,73 Km , kondisi
n
sebagian besar terdapat pada Kecamatan Polobangkeng Utara
Spa
tial
Plann
ing
topografi
tersebut
memiliki
potensi
untuk
Kecamatan
Polombangkeng
Utaran
dan
Wilayah
Tabel 2.2.
Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Dari
Permukaan Laut di Kabupaten Takalar, Tahun 2013
No
1
Kecamatan
Mangarabombang
0-100
mdpl
10.050
Luas (Ha)
100-500
mdpl
-
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
Jumlah
(Ha)
> 500
mdpl
-
10.050
II - 8
2
3
5
6
7
8
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng
Selatan
Pattallassang
Polombangkeng Utara
Galesong
Galesong Selatan
Galesong Utara
Jumlah
Spa
G
r tial
e
Plann
4.527
ing
2.936
e
8.807
n
4.527
2.936
7.960
847
2.531
14.199
2.593
2.471
6.904
-
122
-
1.511
48.778
7.751
122
56.651
86,10
13,68
0,22
100
Prosentase (%)
2.531
21.225
2.593
2.471
1.511,0
0
suatu
kesesuaian
wilayah
lahan
dan
yang
sangat
banyak
berpengaruh
mempengaruhi
dalam
penataan
terhadap
terjadinya
longsor
dan
terhadap
konstruksi bangunan.
Kemiringan lereng merupakan salah satu faktor utama
yang menentukan fungsi kawasan, untuk diarahkan sebagai
kawasan lindung atau kawasan budidaya. Penggunaan lahan
untuk kawasan fungsional seperti persawahan, ladang dan
kawasan terbangun membutuhkan lahan dengan kemiringan
dibawah 15%, sedangkan lahan dengan kemiringan diatas 40%
akan sangat sesuai untuk penggunaan perkebunan, pertanian
tanaman keras dan hutan. Karakteristik tiap kemiringan lereng
diuraikan sebagai berikut :
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 9
G
r
e
3)
Struktur Geologi
e
Struktur geologi Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh
n
formasi camba, terobosan, gung api cindako, formasi tonasa dan
endapan aluvium. Masing masing formasi batuan tersebut
memiliki karakteristik yang membentuk struktur tanah dan
batuan, antara lain :
Formasi
Camba
terbentuk
atas
sendimen
laut
berselingan
sepanjang
pantai
perbatasan
Takalar
dengan
3.3).
Lapisan
batuan
ini
memiliki
porositas
dan
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 10
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Tatanan statigrafi pada umumnya terdiri dari endapan Aluvium,
e
Miosen tengah-akhir serta Eosen akhir-Miosen tengah dengan
n
sedikit terobosan Andesit. Endapan Aluvium terdiri dari lempung,
pasir, lumpur, kerikil dan bongkah batuan yang tidak padu
(lepas). Endapan ini berasal dari hasil desintegrasi batuan yang
lebih tua. Struktur tanah yang terbentuk meliputi jenis tanah
entisol, inceptisol, molisol, dan ultisol.
Tabel 2.3.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kecamatan
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng
Selatan
Patallassang
Polombangkeng
Utara
Galesong
Galesong Selatan
Galesong Utara
Jumlah
Inceptiol
Ultisol
Molisol
Entisol
6.970,25
1.154,83
1.869,76
847,24
-
451,34
-
1.525,74
3.896,18
-
6.041,31
1.814,24
2.705,62
-
14.975,05
2.320,27
1.910,23
2.029,48
39.085,4
2
7.686,92
11.239,7
9
86,29
73,62
-
451,34
5.581,83
Sumber : RTRW Mamminasata Tahun 2007 dan Analisis GIS Tahun 2008
endapan
sedimen
Sungai
dan
pantai
berpotensi
pemanfaatan
sumberdaya
alam
dan
II - 11
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
serta untuk mempertahankan kemampuan lingkungan hidup.
e
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka pemanfaatan
n
sumberdaya alam harus memperhatikan aspek konservasi dan
pelestariannya agar pembangunan dapat dilanjutkan. Untuk itu
perlu diidentifikasi sejauh mana potensi sumberdaya alam yang
ada serta tingkat pemanfaatannya.
Secara umum sumberdaya alam ini mencakup sumberdaya
lahan, sumberdaya mineral dan sumberdaya air. Sedangkan
sumberdaya lainnya akan dibahas tersendiri pada sub bagian di
depan, seperti sumberdaya hutan dan kawasan pesisir pantai.
Sumberdaya lahan di Kabupaten Takalar dapat terlihat dari
kondisi tutupan lahan atau pemanfaatan lahan yang terbentuk.
Pada
dasarnya
pembentukan
pola
pemanfaatan
lahan
hutan,
persawahan,
perkebunan
rakyat,
tambak,
Jenis Penggunaan
Lahan
Tubuh Air (Embung)
Lahan Terbuka
Tambak
Luas (Ha)
33,24
6.208,38
2.916,78
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
Prosentase (%)
0,06
10,96
5,15
II - 12
Spa
tial
Plann
ing
4
5
6
7
8
9
10
Semak Belukar
Rawa
Pertanian
Lahan
Basah
Permukiman
Perkebunan
Hutan
Lainnya
Jumlah
11.880,70
467,79
32.442,53
903,19
15,45
1.506,26
276,67
G
r
e
20,97
0,83e
57,27n
1,59
0,03
2,66
0,49
56.651,00
100
Gambar 2.2.
6)Kependudukan
Distribusi penduduk terkait dengan jumlah penduduk yang
mendiami suatu wilayah atau pengelompokan jumlah penduduk
yang
didasarkan
pada
batasan
administrasi
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
wilayah
yang
II - 13
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
bersangkutan. Jumlah penduduk yang terdistribusi pada suatu
e
wilayah, akan mempengaruhi tingkat konsentrasi pelayanan
n
sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melayani
kebutuhan penduduk pada wilayah tersebut.
Penduduk
Kabupaten
Takalar
berdasarkan
data
yang
dengan
jumlah
penduduk
terbesar
berada
di
terdapat
93
orang
berjenis
kelamin
laki-laki.
penduduk
terendah
berada
di
Kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
Kecamatan
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng
Selatan
Patalassang
Polombangkeng
Utara
Galesong
100,50
45,27
29,36
Jumlah
Pendud
uk
(Jiwa)
36.689
15.139
13.276
14,12
5,75
5,06
Kepadata
n
(Jiwa/Km2
)
365
334
452
88,07
26.754
10,00
304
25,31
34.729
12,38
1.372
212,25
45.825
16,91
216
25,93
37.371
13,70
1.441
Luas
(Km2)
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
Prosenta
se (%)
II - 14
Spa
tial
Plann
ing
8
9
Galesong Selatan
Galesong Utara
Jumlah
24,71
15,11
23.854
35.966
8,85
13,23
566,51
269.603
100,00
G
r
e
965
2.380
e
476
n
tingkat
kepadatan
penduduk
terendah
adalah
Sedangkan
dan
secara
kepadatan
keruangan,
penduduk
di
pada
dasarnya
Kabupaten
Takalar
ekonomi
adalah
merupakan
salah
satu
perekonomian
akan
menghasilkan
masyarakat
pada
suatu
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
periode
tambahan
tertentu.
II - 15
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan bila seluruh
e
balas jasa riil terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun
n
tertentu lebih besar dari pada tahun sebelumnya. Dengan
adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut
meningkat.
Indikator
pertumbuhan
yang
ekonomi
di
gunakan
untuk
suatu
wilayah
mengukur
adalah
tingkat
45,89
persen.
Produk
Domestik
Regional
Bruto
2.3.
TAKALAR
A. Administrasi Kawasan Perkotaan Takalar
Pada dasarnya kawasan perencanaan adalah Kawasan
Perkotaan Takalar (Ibukota Kabupaten Takalar) didominasi oleh
kegiatan pelayanan jasa dan aktivitas perkotaan. Berdasarkan
pada
kondisi
dideliniasi
perencanaan
tersebut
maka
berdasarkan
berada
pada
kawasan
batasan
perencanaan
fungsional.
Kecamatan
dapat
Kawasan
Pattallassang
yang
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 16
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
keseluruhan yaitu 1.905,00 Ha. Luas kawasan perencanaan
e
tersebut berdasarkan data hasil interpretasi citra satelit.
n
1. Letak Geografis
Secara
geografis
batasan
kawasan
perkotaan,
meliputi:
Sebelah
selatan
berbatasan
dengan
Kec.
Mangarabombang; dan
topografi
fisik
dalam
menunjukkan
melihat
potensi
salah
satu
fisik
untuk
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 17
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Keadaan hidrologi di Kawasan Perkotaan Takalar,
e
berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan
n
ditemukan daerah-daerah kawasan kota yang mengalami
Spa
tial
Plann
ing
dan
dalam
(sumur
artesis)
dengan
rata-rata
kedalaman antara 5 - 10 m.
5. Tutupan Lahan
Kondisi tutupan lahan Kawasan Perkotaan Takalar
secara umum terdiri atas permukiman dan bangunan
lainnya
(perkantoran,
perumahan
dan
permukiman,
DESA/KEL
.
Pattallassa
ng
Palantikan
g
Pappa
Maradekay
a
Kalabbiran
g
Sombalabe
Sawa
h
70,34
Tegala
n
35,34
Tamb
ak
-
Lainn
ya
13,57
157,8
2
304,5
3
269,8
4
162,5
6
117,5
19,65
93,19
21,00
7,34
54,11
48,58
10.00
3,00
14,78
12,54
11,52
3,10
12,61
173,31
3,52
7,11
158,51
2,86
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 18
lla
TOTAL
Spa
2
1.082
,61
141,36
601,86
10,00
24,00
Gambar 2.3.
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 19
G
r tial
e Plann
ing
e
45,17
n
G
r
e
e
n
tujuan
dibutuhkan
berupa
pendidikan.
suatu
pelayanan
(TK),
Sekolah
Dasar
(SD),
Sekolah
Perkembangan
sarana
pendidikan
ini
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 20
Spa
tial
Plann
ing
Tabel 2.7.
G
r
e
e
n
SARANA PENDIDIKAN
N
O
1
2
3
4
5
6
DESA/KEL.
Pattallassang
Palantikang
Pappa
Maradekaya
Kalabbirang
Sombalabella
TOTAL
T
K
SD
SLTP
SMU
/
SMK
M
I
MT
s
M
A
1
3
1
6
4
5
2
3
7
2
2
4/1
1
-
1
1
2
1
-
1
-
15
8
3
5
17
3
1
4
1/2
16
26
64
2. Sarana Kesehatan
Sarana
kesehatan
mempunyai
dua
pola
kawasan
permukiman
disetiap
kelurahan,
memusat,
terutama
yang
memiliki
skala
DESA/KEL.
SARANA PENDIDIKAN
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
JUMLA
II - 21
Spa
tial
Plann
ing
Rumah
Sakit
O
1
2
3
4
5
6
Pattallassang
Palantikang
Pappa
Maradekaya
Kalabbirang
Sombalabella
1
1
TOTAL
Puskesmas/
Pustu/
Poskedes
1
1
1
3
1
7
G
r
e
H
(UNIT)e
6 n
Posyan
du
5
7
4
6
4
5
31
8
5
9
4
7
39
3. Sarana Peribadatan
Sarana
peribadatan
di
Kawasan
Perkotaan
lain
tidak ada di
permukiman.
secara
Sarana
umum
peribadatan
tersebar
di
berupa
seluruh
unit
sarana
peribadatan
ini
dimaksudkan
oleh
pemeluk
Agama
Islam,
sehingga
DESA/KEL.
Pattallassang
Palantikang
SARANA PENDIDIKAN
Langga Gerej Lainn
Mesjid
r
a
ya
4
8
3
1
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
JUMLAH
(UNIT)
7
9
II - 22
Spa
tial
Plann
ing
3
4
5
6
Pappa
Maradekaya
Kalabbirang
Sombalabella
TOTAL
5
5
6
1
5
6
5
11
7
35
6
16
13
51
4. Sarana Olahraga
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 23
G
r
e
e
n
Spa
tial
Plann
ing
Spa
G
r
e
Sarana olahraga selain digunakan sebagai wadah
e
untuk kegiatan berolah raga juga dapat difungsikan
n
sebagai sarana rekreasi atau tempat bermain, serta
tial
Plann
ing
berfungsi
sebagai
ruang
terbuka.
Selain
itu
bulu
tangkis
dan
lahan
terbuka
yang
SARANA PENDIDIKAN
N
O
1
2
3
4
5
6
DESA/KEL.
Pattallassan
g
Palantikang
Pappa
Maradekay
a
Kalabbirang
Sombalabel
Sepa
k
Bola
Bola
Voll
y
Tennis
Lapang
an
Bulu
Tangk
is
Teni
s
Meja
Lainn
ya
1
1
1
2
1
-
3
-
5
-
2
-
2
-
2
-
15
-
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 24
Spa
la
TOTAL
G
r tial
e Plann
ing
e 18
n
Perkotaan
Takalar
cenderung
Gambar: Sarana Perdagangan & Jasa (Pasar Pattallassang, Bank Sulselbar, &
Komp. Pertokoan) di Kawasan Perkotaan Takalar
pada
koridor-koridor
jalan
utama.
sarana
Perkotaan
perdagangan
Takalar,
seperti
yang
ada
warung/kios,
Kawasan
pertokoan,
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 25
G
r
e
dan jasa lainnya. Pola penyebaran sarana ini, terfokus
e
pada jalan utama di wilayah Kawasan Perkotaan Takalar.
n
Untuk lebih jelasnya, jumlah dan sebaran sarana
perdagangan dan jassa di Kawasan Perkotaan Takalar
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.11.
N
O
1
2
3
4
5
6
DESA/KEL.
Pattallassang
Palantikang
Pappa
Maradekaya
Kalabbirang
Sombalabell
a
Pasa
r
Umu
m
1
1
TOTAL
JUMLA
H
(UNIT)
Mini
Mark
et
Toko/Kio
s
Warung
Makan/
Kedai
140
42
46
29
112
87
8
10
3
35
228
50
56
32
153
82
15
97
451
158
616
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 26
Spa
tial
Plann
ing
Gambar 2.4.
G
r
e
e
n
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 27
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
e
n
C. Sistem Prasarana
Ketersediaan
prasarana
utama
atau
jaringan
utilitas
sosial
ekonomi
masyarakat
perkotaan,
maupun
air
minum,
pembuangan
limbah
dan
jalan
di
sangat
Kawasan
berperan
dalam
Perkotaan
memacu
Takalar,
dalam
lingkungan
permukiman,
sehingga
dapat
pengamatan
dan
sumber
data
yang
diperoleh
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 28
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
dimana kondisi jalan yang ada yaitu jalan aspal, pengerasan
e
dan jalan tanah.
n
Pertumbuhan dan perkembangan Kawasan Perkotaan
Takalar yang dinamis dan berkelanjutan sangat dipengaruhi
Perkotaan
Takalar,
terbentuk
dari
pola-pola
DESA/KEL.
Pattallassang
Palantikang
Pappa
Maradekaya
Kalabbirang
Sombalabella
TOTAL
KONDISI JALAN
Diperker
Aspal
Tanah
as
23,00
8,00
2.00
1,50
7,70
2,90
1,00
9,00
2,60
0,80
8,50
8,81
1,00
0,80
65,01
6,5
4,1
PANJANG
TOTAL
(Km)
23,00
11,50
11,60
12,40
8,50
10,61
75,61
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 29
Spa
tial
Plann
ing
Gambar 2.5.
G
r
e
e
n
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 30
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
e
n
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 31
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Air bersih dibutuhkan tidak hanya untuk konsumsi,
e
akan tetapi juga untuk keperluan MCK. Pada dasarnya
n
sumber air di Kawasan Perencanaan terdapat beberapa
sumber air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku,
seperti air tanah (sumur bor & sumur gali), dan air yang
diusahakan oleh PDAM. Akan tetapi, untuk pemenuhan air
bersih dibutuhkan beberapa persyaratan teknis, seperti
standar sanitasi dan kesehatan untuk layak konsumsi.
Berdasarkan sumber data yang diperoleh dan dari hasil
pengamatan yang dilakukan menunjukkan, bahwa sumber
air baku bagi masyarakat di Kawasan Perencanaan dapat
terpenuhi melalui pemanfaatan beberapa sumber air. Pada
beberapa zona terdapat suplai air bersih dari sistem
perpipaan PDAM, sementara itu pada zona lainnya, sumber
air bersih masyarakat disuplai dari air tanah (sumur gali dan
sumur bor).
Tabel 2.13. Prasarana Air Minum di Kawasan Perkotaan
Takalar, Th. 2013
N
O
1
2
3
4
5
6
DESA/KEL.
Pattallassang
Palantikang
Pappa
Maradekaya
Kalabbirang
Sombalabella
TOTAL
JUMLAH
(UNIT)
1.248
1.000
648
619
1.276
1.431
6.222
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 32
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
e
n
Pelayanan
prasarana
perencanaan
masih
sambungan
ke
rumah-
yang
terpasang
pada
melalui
Jaringan
Tegangan
Menengah
(JTM),
unit-unit
permukiman
dan
fasilitas.
Secara
umum
untuk
kebutuhan
perdagangan,
usaha
rumah
industri,
tangga,
penerangan
perkantoran,
jalan,
dan
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 33
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Perkotaan Takalar, terbagai 3 (tiga), yaitu pelanggan listrik
e
rumah tangga, perusahaan dan sosial. Untuk lebih jelasnya
n
jumlah pelanggan listrik di Kawasan Perkotaan Takalar,
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.14. Prasarana Listrik (Sambungan Listrik) di
Kawasan Perkotaan Takalar, Tahun 2013
N
O
1
2
3
4
5
6
KLASIFIKASI PELANGGAN
Rumah Perusaha
Sosial
Tangga
an
1.248
79
19
1.000
9
6
648
4
12
619
6
29
1.276
218
40
1.431
11
15
DESA/KEL.
Pattallassang
Palantikang
Pappa
Maradekaya
Kalabbirang
Sombalabella
TOTAL
Sumber:
6.222
327
JUMLAH
(UNIT)
1.346
16
664
654
1.534
1.457
121
5.671
4. Prasarana Telekomunikasi
Interkoneksi antar pusat-pusat kegiatan, baik wilayah
internal Kawasan Perkotaan Takalar maupun dengan wilayah
luar, sangat membutuhkan dukungan sistem komunikasi dan
akses informasi baik menggunakan sistem konvensional
dengan kabel maupun sistem nirkabel. Untuk mendukung
sistem
interkoneksi
jaringan
kabel
sedangkan
tersebut
telepon
sistem
diarahkan
mengikuti
pola
telekomunikasi
pengembangan
jaringan
nirkabel
jalan,
yang
memanfaatkan sistem satelit dan didukung dengan menaramenara penerima dan pemancar (BTS) yang dilokasikan
pada titik-titik strategis dan di dekat ibukota kabupaten dan
kota-kota
kecamatan.
telekomunikasi,
hingga
terus
mencapai
Pengembangan
ditingkatkan
seluruh
kawasan
prasarana
perkembangannya
kota
yang
belum
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 34
Spa
tial
Plann
ing
pelayanan,
pemerintah
pengembangan
memberi
G
r
e
dalam
e
n
dukungan
kemudahan
jaringan telekomunikasi.
a)
Jaringan Terestrial
Sistem jaringan terestrial di Kawasan Perkotaan
Takalar, pada dasarnya telah menjangkau beberapa
kawasan,
seperti
kawasan
perdagangan,
kawasan
sistem
telekomunikasi
nirkabel
baik
lokal,
wilayah,
nasional
maupun
provider/operator
penyedia
layanan
jasa
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 35
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
pengaturan regulasi sistem telekomunikasi tersebut
e
masih
dilakukan
oleh
pihak
pemerintah
(PT.
n
Telekomunikasi Indonesia TBK).
Lokasi menara telekomunikasi dan menara Base
Transceiver
Perkotaan
Station
Takalar,
(BTS)
yang
terdapat
di
ada
di
Kawasan
seluruh
wilayah.
Penempatan
menara-menara
tersebut
lokasi
strategis.
ini
yang
Saat
berada
terdapat
pada
beberapa
seperti
Telkomsel,
Indosat,
dan
beberapa
DESA/KEL.
Pattallassang
Palantikang
Pappa
Maradekaya
Kalabbirang
Sombalabella
TOTAL
PRASARANA
TELEKOMUNIKASI
Kantor
Kantor
Telepon
Pos
Telepon
(SST)
1
370
10
28
12
1
300
100
1
1
916
JUMLAH
(UNIT)
371
10
28
12
301
100
918
5. Jaringan Drainase
Saluran drainase yang ada di kawasan perencanaan
adalah dengan memanfaatkan sungai sebagai saluran primer.
Pada beberapa ruas jalan, kondisi drainasenya cukup baik
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 36
Spa
tial
Plann
ing
hujan
(drainase).
G
r
e
belum
e
n
oleh
sampah
padat
titik-titik
terlihat
ada
tertentu
saluran
masih
drainase
Gambar: Kondisi Prasarana
Persampahan di Kawasan
Perencanaan
yang rusak.
6. Sistem Persampahan
Sampah di Kawasan Perkotaan Takalar secara umum
saat ini sudah menjadi masalah karena jumlah penduduk
yang semakin bertambah, sehingga produksi sampah ikut
meningkat. Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya
perencanaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Sistem
pengelolaan sampah yang akan ditetapkan di beberapa lokasi
dalam kota, yaitu masyarakat membuang sampah ke Tempat
Pembuangan Sementara (TPS) dan selanjutnya oleh petugas
kebersihan sampah yang ada di TPS diangkut menuju ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Guna mendukung sistem ini
diperlukan: i) Setiap bangunan rumah tangga disediakan
pewadahan/bak
sampah;
ii)
Pelayanan
disediakan
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 37
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Penyediaan gerobak pengangkut sampah guna mengangkut
e
sampah ke TPS yang dilakukan oleh masyarakat; dan iv)
n
Penyediaan Dump Truck untuk mengangkut sampah dari TPS
ke TPA yang dikelolah oleh Pemerintah.
Sistem
pengelolaan
sampah
yang
dalam
ada
wilayah
perencanaan
masih
belum
di
kelola
dengan
baik
oleh
Pemerintah
Gambar: Kondisi Prasarana Persampahan di Kawasan
Perkotaan Takalar
Kabupaten
Takalar.
Khusus
(drainase)
yang
ada
di
sekitarnya,
perhatian
dalam
sistem
pengelolaan
Ketersediaan
prasarana
dan
sarana
3)
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 38
Spa
tial
Plann
ing
4)
Regulasi
terkait
dengan
persampahan.
D. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
G
r
e
pelayanan
e
n
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruangruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi
oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi)
guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung
yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan,
kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan
tersebut.
1) Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk RTH dapat
diklasifikasi menjadi:
-
Bentuk
kawasan
lindung) dan
-
pertamanan
kota,
lapangan
olahraga,
pemakaman.
2) Berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya diklasifikasi
menjadi :
-
Proporsi
RTH
pada
wilayah
perkotaan
adalah
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 39
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
Apabila luas RTH baik publik maupun privat di kota
e
yang bersangkutan telah memiliki total luas lebih
n
besar dari peraturan atau perundangan yang
berlaku,
maka
proporsi
tersebut
harus
tetap
dipertahankan keberadaannya.
Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk
menjamin
keseimbangan
keseimbangan
sistem
ekosistem
hidrologi
dan
kota,
baik
keseimbangan
ketersediaan
masyarakat,
udara
serta
bersih
sekaligus
yang
dapat
berfungsi
ekologis,
yang
menjamin
untuk
perlindungan
sumberdaya
penyangga
ekonomi,
arsitektural)
merupakan
RTH
sesuai
dengan
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
kebutuhan
dan
II - 40
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
kepentingannya, seperti untuk keindahan, rekreasi, dan
e
pendukung arsitektur kota. Manfaat RTH berdasarkan
n
fungsinya dibagi atas manfaat langsung (dalam
pengertian
cepat
dan
bersifat
tangible)
seperti
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 41
Spa
tial
Plann
ing
peranan
G
r
e
pada lingkup perencanaan
e
penting
dalam
proses
n
ditentukan
bangunan
di
oleh
bangunan
sekitarnya.
Setiap
atau
kelompok
penggunaan
dan
way,
sebagainya.
jalur
Adapun
hijau,
fungsi
plaza
dan
urban
kebutuhan
dan
ruang
tempat
penyedia
rekreasi
cahaya
matahari
dan
komunikasi
dan
sirkulasi
sosial,
udara,
yang
ada
belum
tertata
dan
memenuhi
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 42
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
d) Fungsi Estetika, yaitu dengan membentuk perspektif
e
dan efek visual yang indah sebagai antisipasi
n
lingkungan perkotaan yang mungkin semakin padat;
e) Fungsi Sosial, yaitu sebagai tempat untuk menjalin
komunikasi antar manusia/masyarakat kota; dan
f) Fungsi
Fisik,
yaitu
sebagai
pembatas
yang
di
bawah
SUTT,
sempadan
sungai,
jalur
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 43
Spa
tial
Plann
ing
G
r
e
(RTH) kawasan perkotaan. Ini terlihat dari tersedianya
e
lahan-lahan terbuka, baik untuk kegiatan ekonomi
n
masyarakat berupa perkebunan dan pertanian, maupun
lahan-lahan untuk pengembangan kawasan perkotaan.
E. Potensi Rawan Bencana (Banjir)
Kondisi topografi Kawasan Perkotaan Takalar relatif datar
dan berada diatas ketinggian antara 0 - 25 Meter diatas
permukaan laut. Kondisi ini tentunya berdampak pada kawasan
yang memiiliki resiko terkena bencana banjir sangat tinggi.
Terjadinya banjir di Kawasan Perkotaan Takalar dapat dilakukan
mitigasi (pencegahan) apabila semua stakeholder bersinergi dan
memiliki kepedulian terhadap kelangsungan dan kelestarian
sumberdaya alam. Akibat tingginya curah hujan dan kerusakan
hutan pada daerah hulu menjadi faktor utama terjadi bencana
alam banjir, sehingga penanganan bencana banjir tidak dapat
dilakukan hanya pada proses tanggap darurat/pasca banjir.
Sebaiknya penanganan banjir dilakukan melalui pencegahan,
berupa kegiatan penghijauan dan reboisasi hutan pada daerah
hulu, serta perbaikan infrastruktur wilayah pada daerah hilir.
Selain faktor kerusakan hutan di wilayah hulu, yang
menyebabkan terjadinya banjir di Kawasan Perkotaan Takalar,
tentunya faktor ketersediaan infrastruktur penanganan banjir
kawasan kota juga mempengaruhi terjadinya banjir. Sistem
saluran-saluran air hujan (drainase) tidak berfungsi secara
optimal serta tidak dibangun secara terintegrasi, sehingga polapola jaringan yang tidak terstruktur menyebabkan limpasan air
hujan tidak mampu diterima secara keseluruhan oleh jaringan
drainase tersebut, sehingga terjadi genangan yang berakibat
terjadinya banjir di kawasan perkotaan.
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
II - 44
Spa
tial
Plann
ing
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar
G
r
e
e
n
II - 45
Spa
tial
Plann
ing