DISUSUN OLEH :
AHMAD SYARIFUDDIN
ANGGUN RIZKY TAHEMAS
AGUS SYANDRA
PUTRI OCTASARI
RIANA WIDIA
RISKI RAHMADAYANI
DOSEN PENGASUH :
DR. LILI ERLINA, M.SI
BAB 2 Pembahasan
- pajak dan hal-hal yang terkait dengan perpajakan….........…………………...5
- perekonomian makro.......................................................................................
- pengaruh yang ditimbulkan oleh pajak terhadap perekonomian makro..........
- alasan pajak dapat memberikan pengaruh terhadap perekonomian makro.....
- pihak mana yang mengatur pajak sehingga dapat berpengaruh terhadap
perekonomian makro.........................................................................................
BAB 3 Kesimpulan …………………………………………………………………
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT ,yang atas berkat rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengaruh Pajak Terhadap Perekonomian
Makro”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keuangan
Negara dan Daerah FISIP Universitas Sriwijaya Kampus Palembang .
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi , mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu , kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulisan menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
Ibu Lili. Yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami , sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini ,
Rekan-rekan semua dikelas genap Administrasi Negara FISIP Universitas Sriwijaya Kampus
Palembang ,
Secara khusus, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami yang telah
menyelesaikan makalah ini ,
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu , yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulisan berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aaaminn
Ya Robbal’alamin.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk membahas pengaruh pajak terhadap produksi, harus diketahui terlebih dahulu
pengertian dari produksi tersebut. Produksi ialah suatu kegiatan untuk menghasilkan barang
dan jasa, baik dengan cara menambah guna bentuk, tempat maupun menambah guna waktu
atas suatu barang. Pembahasan pengaruh pajak terhadap produksi dilakukan dengan cara
membahas pengaruh pajak terhadap produksi sebagai keseluruhan dan pengaruh pajak
terhadap komposisi produksi. Pengaruh pajak terhadap produksi sebagai keseluruhan dibahas
melalui pengaruh pajak terhadap kemampuan dan keinginan untuk melakukan pekerjaan,
menabung, dan kemampuan serta keinginan untuk melakukan investasi.
1. Apakah yang dimaksud dengan pajak, dan hal apa saja yang terkait dengan pajak?
5. Siapa yang mengatur pajak sehingga pajak dapat berpengaruh terhadap perekonomian
makro?
TUJUAN
1. makalah ini dapat menjelaskan tentang pajak dan hal-hal yang terkait dengan
perpajakan
2. makalah ini dapat menjelaskan tentang perekonomian makro
3. makalah ini dapat menjelaskan tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh pajak
terhadap perekonomian makro
4. makalah ini dapat menjelaskan alasan pajak dapat memberikan pengaruh terhadap
perekonomian makro
5. makalah ini menjelaskan pihak mana yang mengatur pajak sehingga dapat
berpengaruh terhadap perekonomian makro
LANDASAN TEORI
Pajak adalah pungutan yang bersifat dipaksakan oleh negara kepada warga negaranya
untuk memenuhi berbagai macam tuntutan dan perkembangan dalam pembangunan. Peran
pajak sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk di negara Indonesia
yang termasuk negara sedang berkembang, yang menggunakan pajak sebagai salah satu
pendapatan utama untuk membiayai segala macam kebutuhan. Apalagi, dari total penerimaan
anggaran di tahun ini, pajak ditargetkan menyumbang 70,9 persen, atau Rp 500 triliun lebih.
Tidak terbayang, bila pajak yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan
ekonomi makro, ternyata dimanipulasi unuk kepentingan beberapa pihak dan merugikan
negara hingga trilyunan rupiah. Perlahan tetapi pasti pengurangan pajak yang dilakukan
secara sengaja dan bersifat illegal tersebut akan banyak mempengaruhi perkembangan
ekonomi dan pertumbuhan pembangunan di Indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi
makro akan berjalan di tempat bahkan mengalami kemunduran. Banyak pembangunan yang
tidak berjalan karena prediksi pendapatan dari pajak yang awalnya ditujukan untuk
membiayai pembangunan ternyata tidak sepadan karena penggelapan uang pajak.
Kepatuhan dalam mematuhi peraturan negara, khususnya untuk membayar pajak
seharusnya sudah menjadi budaya. Pajak bukan sekedar kewajiban semata, karena dari
pajaklah semua pembangunan yang ada di negara Indonesia ini dapat berlangsung. Kita
seharusnya tidak selalu menuntut hak akan fasilitas yang wajib disediakan oleh negara, tetapi
hanya untuk sekedar memberikan kontribusi pajak negara saja, kita memikirkan berbagai
macam cara untuk memanipulasinya. Saat inilah waktu yang tepat bagi kita bersama untuk
memberikan kontribusi bagi negara ini, hanya dengan kepatuhan akan menjalankan peraturan
negara, kita dapat membangun negara ini menjadi lebih baik lagi.
BAB III
PEMBAHASAN
Pajak merupakan sumber anggaran pendapatan negara yang paling pokok. Perpajakan
menyangkut dua masalah pokok, yaitu bagaimanakah sistem administrasi membiayai
pengadaan dan penyediaan barang dan jasa kolektif yang sukar dapat disediakan melalui
mekanisme pasar serta bagaimanakah membiayai program-program yang dapat
menghindarkan akibat sampingan dalam mekanisme pasar.
Ada beberapa alasan mengapa kebutuhan akan perpajakan itu timbul. Alasan pertama
adalah bahwa sistem administrasi perlu menyediakan barang dan jasa kolektif. Alasan kedua,
sistem administrasi perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kegagalan-kegagalan
tertentu dari mekanisme pasar sehingga langkah-langkah yang diambil itu mencerminkan
mekanisme perencanaan. Alasan ketiga, berkaitan dengan pemerataan dalam pembagian
pendapatan. Alasan keempat, adanya ketidaksempurnaan pasar.
Ada sumber lain dari pengeluaran yang dilaksanakan oleh sistem administrasi yaitu
yang berkaitan dengan campur tangan sistem administrasi yang timbul dari kegagalan
mekanisme perencanaan pasar. Memberikan pengertian pajak akan berkaitan dengan
masalah yang dapat menjelaskan fungsi dari pajak dengan keyakinan bahwa pengartian
tersebut mencakup segi-segi pokok yang terkandung di dalamnya. Sistem administrasi
melakukan penarikan pajak bukan semata-mata untuk memperoleh dana akan tetapi juga
dapat mengawasi pengeluaran dari sistem kegiatan sosial sehingga permintaan konsumsi dan
investasi dari sistem administrasi ditambah dengan permintaan konsumsi dan investasi dari
sistem kegiatan sosial akan sama dengan pendapatan pada tingkat kesempatan kerja tertentu.
Tujuan Perpajakan
Sistem politik pada umumnya berfungsi dalam membuat keputusan dan menafsirkan
nilai-nilai yang ada dalam dan dibutuhkan oleh sistem kegiatan sosial untuk dapat mengatur
pembagian pendapatan yang lebih merata. Perpajakan diperlukan untuk membiayai
berbagai pengeluaran negara. Tujuan dari perpajakan adalah untuk menekan konsumsi dan
investasi dari sistem kegiatan sosial sehingga sistem administrasi dapat menyediakan barang
dan jasa publik, sosial atau kolektif dan dapat memberikan subsidi kepada golongan miskin
tanpa menimbulkan inflasi dan kesukaran dalam neraca pembayaran. Fungsi pokok
dari perpajakan adalah untuk menekan berbagai permintaan akan kapasitas produktif dari
sistem kegiatan sosial. Dengan demikian, perpajakan mempunyai tujuan lain, di samping
sebagai sumber pendapatan negara. Perpajakan yang eifisien dilaksanakan dengan suatu cara
yang dapat membantu pembagian pendapatan yang lebih merata, dapat membantu untuk
memberikan dorongan tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kebijaksanaan
pengeluaran anggaran yang dilaksanakan oleh sistem administrasi.
Soal prinsip pengenaan pajak yang baik telah dikemukakan oleh A. Smith dengan cannon
of taxation dan para ahli keuangan lainya. Suatu sistem pajak yang baik haruslah memenuhi
kriteria, diantaranya adalah sebagai berikut:
· Distribusi dari beban pajak harus adil, setiap orang harus membayar sesuai dengan
“bagiannya yang wajar”.
· Struktur pajak haruslah mampu digunakan dalam kebijakan fiskal untuk tujuan
stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi.
· Kepastian.
· Dapat dilaksanakan.
· Dapat diterima,
Suatu sistem pajak yang baik adalah suatu sistem pajak yang adil. Konsep keadilan ini
sifatnya relatif, sehingga harus dijelaskan lebih lanjut. Dalam bidang perpajakan konsep
keadilan menjadi dua klasifikasi, yaitu keadilan datar (horizontal equity) dan keadilan tegak
(vertical equity). Yang dimaksud dengan keadilan datar adalah pengenaan pajak dimana
setiap orang yang kedaannya sama haruslah menderita beban pajak yang sama besarnya.
Sedangkan keadilan tegak adalah situasi dimana orang yang keadaannya berbeda adalah
haruslah menderita beban pajak yang berbeda pula.
Menurut prinsip ini,setiap orang haruslah membayar pajak sebesar manfaat yang dia
terima dari aktivitas pmerintah. Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa prinsip manfaat
sesuai dengan insidens Keseimbangan Anggaran, kedua-duanya berdasarkan pertukaran
model suka rela (voluntary exchange model). Dalam hal ini pengenaan pajak dapat
didasarkan pada kriteria efisiensi, yaitu dimana tingkat produksi ditentukan pada biaya
marginal sama dengan harga.
Menurut prinsip ini, setiap orang haruslah membayar bagiannya (pajak) sesuai dengan
kemampuannya untuk membayar. Prinsip ini tidak mempunyai dasar ilmiah karena
didasarkan pada sesuatu yang sangat abstrak. Untuk dijadikan suatu prinsip perpajakan yang
operasional maka prinsip ini juga harus menggunakan suatu ukuran operasional untuk
mengukur kemampuan seseorang untuk membayar pajak. Tiga ukuran yang biasanya dipakai
untuk mengukur kemakmuran seseorang (atau kemampuan seseorang membayar pajak)
adalah:
1. Pendapatan
2. Pengeluaran konsumsi
3. Kekayaan
1. kritik atas pandangan ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan
tingkat kegiatan ekonomi suatu negara, dan
2. pengeluaran agregat, yaitu pembelanjaan masyarakat atas barang dan jasa menjadi
faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara.
Secara ringkas ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi makro meliputi hal-
hal berikut ini.
a. Penghitungan pendapatan nasional.
b. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua sektor.
c. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor.
d. Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan.
e. Uang bank, dan penciptaan uang.
f. Kebijakan moneter dan uang yang beredar.
g. Pasar uang dan pasar tenaga kerja.
h. Teori inflasi.
i. Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran.
j. Perdagangan luar negeri dan tingkat keseimbangan pendapatan nasional.
k. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Pajak merupakan suatu pungutan yang dipaksakan oleh pemerintah untuk berbagai
tujuan, misalnya untuk membiayai penyediaan barang dan jasa publik, untuk mengatur
perekonomian, dapat juga mengatur konsumsi masyarakat. Karena sifatnya yang dipaksakan
tersebut maka pajak akan mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat atau seseorang.
Pajak merupakan suatu pungutan yang dipaksakan oleh pemerintah untuk berbagai
tujuan, yaitu mendorong kemajuan ekonomi sebagai upaya peningkatan hasrat konsumsi
masyarakat, meningkatkan investasi pemerintah, serta mentransmisikan sumber-sumber
ekonomi masyarakat menjadi penerimaan pemerintah. Karena sifatnya yang dipaksakan
tersebut maka pajak akan mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat atau seseorang.
Pajak juga merupakan sumber penerimaan negara yang sangat penting dalam menopang
pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri. Besar-kecilnya pajak akan
menentukan kapasitas anggaran negara, baik untuk pembiayaan pembangunan maupun
anggaran rutin. Pembangunan merupakan bentuk kristalisasi ide dan kreativitas negara dalam
rangka mencapai kesejahteraan hidup masyarakat. Ide dan kreativitas tersebut meliputi segala
konsep dan program pembangunan yang merupakan reprensentasi kehendak masyarakat
dalam rangka mencapai kemakmuran. Pengurangan kemiskinan, pemerataan pembangunan,
peningkatan gizi, kesempatan kerja yang luas, dan peningkatan kualitas pendidikan
merupakan beberapa bentuk kesejahteraan yang diinginkan masyarakat.
Tarif pajak yang tinggi akan menurunkan investasi yang otomatis menekan pertumbuhan
ekonomi dan berdampak mengecilnya penerimaan pajak. Tarif pajak yang relatif kecil akan
berdampak sebaliknya, investasi melaju, pertumbuhan ekonomi membaik, dan penerimaan
negara membesar. Jadi, jelas setiap kebijakan perpajakan memiliki pengaruh terhadap
ekonomi makro.
Untuk melihat pengaruh pajak terhadap kemauan orang untuk bekerja, menabung dan
mengadakan investasi dapat dibedakan dari sifat pajak, yaitu antara pajak progresif dan
pajak regresif.
Pajak progresif adalah pajak yang dikenakan dengan persentase yang semakin
tinggi dengan semakin tinggi kemampuan membayar pajak atau taxable
capacity. Jika pajak progresif dikenakan pada pendapatan kerja maka tenaga
kerja tersebut akan berkurang keinginannya untuk bekerja. Tenaga kerja
tersebut akan berkurang berkehendak untuk bekerja giat, sebab apabila
penghasilannya bertambah, maka sebagian besar hanya akan dipungut oleh
pemerintah saja. Jadi pajak progresif akan mengurangi insentif untuk bekerja.
Pajak regresif akan menambah insentif kerja, karena dengan semakin
tingginya penghasilan yang diperoleh maka pajak yang harus dibayarkan
semakin rendah persentasenya. Para pekerja akan bekerja lebih giat agar
memperoleh penghasilan yang lebih besar.
Pajak yang dikenakan terhadap penghasilan dan tabungan akan sangat bersifat
disinsentif dan bahkan lebih disinsentif dari pada pajak yang dikenakan terhadapa barang-
barang yang dikonsumsi oleh seseorang.
Jika semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang akan dikenai pajak yang semakin
tinggi persentasenya (progresif), maka ini akan sangat bersifat disinsentif. Orang yang
bersangkutan akan kurang berkehendak untuk bekerja giat, karena apabila penghasilannya
bertambah sebagian besar hanya akan dipungut oleh pemerintah dalam bentuk pajak.
Dengan kata lain, pajak yang sifatnya progresif akan lebih bersifat disinsentif dari pada
pajak yang sifatnya regresif.
BAB III
KESIMPULAN
Sektor penerimaan keuangan negara yang pokok salah satunya adalah pajak yang
sangat berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi di negara kita. Perpajakan yang eifisien
dilaksanakan dengan suatu cara yang dapat membantu pembagian pendapatan yang lebih
merata, dapat membantu untuk memberikan dorongan tingkat pertumbuhan ekonomi dan
memperkuat kebijaksanaan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan oleh sistem
administrasi.
Karena begitu pentingnya pajak, apabila pajak ternyata dimanipulasi unuk
kepentingan beberapa pihak sehingga merugikan negara baik dilakukan secara sengaja
maupun bersifat illegal maka secara tidak langsung akan banyak mempengaruhi
perkembangan ekonomi dan pertumbuhan pembangunan di Indonesia. Pertama, seperti
pengaruhnya pada produksi sebagai keseluruhan berlangsung melalui pengaruh-pengaruhnya
terhadap kerja, tabungan, dan investasi. Apabila investasi dapat diarahkan dengan baik, maka
akan dapat membuat pekerjaan lebih produktif. Investasi berupa materiil memberikan kepada
para pekerja alat-alat materiil untuk dapat bekerja lebih produktif dan lebih efisien.
Sedangkan investasi dalam bentuk sumber daya manusia dapat dalam bentuk tingkat
kesehatan yang lebih baik, skill, pengetahuan khusus dan sebagainya. Kedua investasi
tersebut hanya mungkin terjadi bila ada tabungan dalam masyarakat.
Pengaruh yang kedua adalah pajak dapat mengakibatkan adanya penyimpangan dalam
penggunaan faktor produksi, yaitu penggunaan yang seharusnya dapat menghasilkan
produksi yang maksimum menuju kearah penggunaan yang menghasilkan produksi yang
lebih sedikit. Ketiga, pada pajak perseorangan yaitu yang dikenakan pada suatu kelompok
tertentu tanpa mengingat aktivitasnyab berpengaruh terhadap pendapatan (yang menjadi
berkurang setelah pembayaran pajak), tabungan, atau kedua-duanya. Pajak ini pada akhirnya
mempengaruhi kepuasan seseorang untuk melakukan konsumsi dan menabung
DAFTAR PUSTAKA
Artikel :
Pengaruh pajak terhadap pertumbuhan perekonimian suatu negara
http://analisishands.blogspot.com/2012/04/pengaruh-pajak-terhadap-
perekonomian.html#!/2012/04/pengaruh-pajak-terhadap-perekonomian.html (diakses pada
03 November 2014 pukul 12:08)