Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

RANCANGAN SISTEM PAJAK DAN


PERUSAHAAN DALAM PASAR KOMPETITIF
Diajukan untuk memenuhi Tugas pada, mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampuh:
Mamang Kasim, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:

Diah Ari Susanti (931422209)


Jumiati (931422005)
Mutiah Naira Azwa Zainudin (931422245)

KELAS MANAJEMEN A
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat Nya kami
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Rancangan Sistem Pajak dan
perusahaan dalam pasar kompetitif". Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
pada, mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Gorontalo,15 Mei 2023

Penyusun
Ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Rancangan Sistem Pajak..............................................................................3

2.2 Pajak dan Efisiensi.........................................................................................4

2.3 Pajak dan Pemerataan..................................................................................5

2.4 Pengertian Perencanaan Pajak.....................................................................7

2.5 Pengertian Pasar kompetitif.........................................................................10

2.6 Karakteristik Pasar Kompetitif......................................................................11

2.7 Kurva Penawaran di Pasar Kompetitif.........................................................12

2.8 Struktur Pasar Kompetitif.............................................................................13

2.9 Cara Mengidentifikasi Pasar Kompetitif.......................................................13

2.10 Faktor Penyebab Pasar Kompetitif.............................................................14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................….18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
Iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang mempunyai peran


penting membangun negara. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk
kemakmuran rakyat diikuti juga dengan besarnya penerimaan pajak.
Pajak dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan Sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 16
Tahun 2019 Pasal 1 didefinisikan sebagai “Kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Sedangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen Ketiga Pasal 23A
dijelaskan bahwa, “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan Undang-Undang”. Berdasarkan definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa uang pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak bersifat memaksa
dan ditujukan untuk digunakan kembali sepenuhnya untuk kepentingan rakyat.

Saat ini kemajuan teknologi dan informasi berkembang sangat pesatKemajuan


tersebut terjadi hampir di semua bidang kehidupan manusia yang juga meliputi
bidang perdagangan barang dan jasaSekarang perdagangan barang dan jasa tidak
hanya dilakukan secara langsung dengan tatap muka antara penjual dan pembeli
namun dapat dilakukan secara online melalui media internetOleh karena itu hal
tersebut sangat berpengaruh dalam suatu dunia usaha yang semakin kini makin
merasakan perubahan lingkungan usaha yang dihadapi terus berubah mengikuti
perkembangan teknologi dan informasiTetapi hal tersebut memberikan suatu
dampak positif bagi seluruh masyarakatterutama bagi penduduk yang berada di
pusat kota besar.

Dalam masa sekarang ini perusahaan berlomba lomba untuk masuk dalam suatu
pasar kompetitif dimana pasar tersebut adalah sebuah pasar yang ditandai dengan
tingkat persaingan yang tinggiPada dasamya pasar akan kompetitif jika tidak ada
pihak yang memiliki (kekuatan pasar) untuk mempengaruhi hargaHal ini biasanya
terjadi ketika ada banyak pembeli dan penjual yang bertindak secara independen.
Seiring berkembangnya jaman.banyak manusia menuntut suatu kepraktisan Hal ini
dimanfaatkan banyak perusahaan untuk tampil bersaing dengan melakukan
perdagangan dan pemasaran secara onlineBerbeda dengan sebelum adanya
teknologi, sekarang kebanyakan perusahaan lebih banyak melakukan kegiatan
pemasaran dan perdagangan di situs situs internet hal ini dilakukan selain sudah
majunya teknologi juga kebanyakan konsumen lebih menyukai hal praktis .
1
1.2 Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Mengapa bisa begitu penting pajak pada jaman sekarang ini?


2. Sebutkan sistem pajak?
3. Bagaimana evaluasi bagi kebijakan pajak?
4. Bagaimana pajak dan pemerataaan kebijakan pajak?
5. Apa yang dimaksud dengan pasar kompetitif itu?
6. Bagaimana cara memaksimalkan keuntungan dalam kurva penawaran?
7. Bagaimana bentuk kurva penawaran dalam suatu pasar kompetitif?
8. Apa itu kurva penawaran di pasar kompetitif?
9. Mengapa monopoli terjadi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui pentingnya pajak


2. Untuk mengetahui bagiamana dan apa itu sistem pajak
3. Untuk mengetahui evaluais kebijakan pajak
4. Untuk mengetahui begitu jelas pajak dan pemerataan kebijakan
5. Mengetahui dengan jelas apa itu pasar kompetitif
6. Dapat membuat suatu kurva keuntungan penawaran
7. Dapat memahami isi dari kurva penawaran dalam suatu pasar kompetitif
8. Dapat memahami kurva pernawaran
9. Untuk mengetahui monopoli bisa terjadi
2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.RANCANGAN SISTEM PAJAK

1.Pentingnya Pajak

Pajak menjadi semakin penting karena jumlah pajak yang dipungut mencapai
sepertiga dari pendapatan orang rata-rata dan pajak tidak dapat dielakkan karena
penduduk mengharapkan pemerintah menyediakan beragam barang dan jasa
kebutuhan umum seperti pertahanan negara, kesejahteraan ekonomi dan
sebagainya yang semuanya memerlukan biaya yang bersumber dari pendapatan,
antara lain dari pemungutan pajak.

2.Sistem Pajak

Untuk membahas sistem pajak kita mulai dengan mempelajari sistem pajak di
Singapura dengan melihat :
a.Bagaimana pemerintah Singapura mengumpulkan dan menggunakan uang
dari pajak;
b.Prinsip-prinsip dasar perpajakan yaitu bahwa sistem pajak harus efisien dan
wajar.

II.KAJIAN FINANSIAL PEMERINTAH SINGAPURA Penerimaan Pajak


Th. 1994 s.d. Th. 2005
3
2.2.PAJAK DAN EFISIENSI

1.Evaluasi Kebijakan Pajak

Sekarang kita membahas bagaimana suatu pemerintahan mengevaluasi kebijakan 
pajaknya. Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan sistem pajak adalah 
mengumpulkan pendapatan untuk pemerintah. Di samping itu, pembuat kebijakan 
memiliki dua 
target yaitu efisiensi dan pemerataan. Dianggap efisien apabila dapat mengumpulka
n pendapatan yang banyak dengan biaya yang kecil. Kebijakan pajak dianggap baik 
apabila dapat menghindari atau meminimalkan : 

a.Kerugian beban baku pajak;  
b.Beban administrasi yang ditanggung oleh pembayar pajak. 

Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut : 

a.Kerugian Beban Baku
 
Kerugian beban baku dari suatu pajak adalah penurunan surplus total yang terdiri 
dari surplus konsumen dan surplus produsen sebagai akibat terganggunya pasar 
berupa perubahan kebijakan perpajakan. Surplus konsumen adalah kerelaan 
pembeli dikurangi dengan jumlah yang sebenarnya dibayar oleh pembeli, sedangkan
surplus produsen adalah  jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang
dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut.

b.Beban Administrasi
 
Biaya administrasi pajak bisa berupa waktu yang dihabiskan untuk mengisi formulir 
pajak dan waktu untuk melakukan pencatatan pajak. Untuk itu banyak pembayar 
pajak mempekerjakan konsultan pajak dan akuntan pajak untuk membantu mereka 
menangani pajak. Tugas pihak yang membantu tersebut adalah untuk mengisi 
formulir pajak berdasarkan ketentuan yang rumit dan juga menyusun hal ihwal 
dengan cara yang dapat mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar. Perilaku ini 
adalah  perilaku penghindaran pajak yang tidak melanggar hukum yang berbeda 
dengan pengelakan pajak yang melanggar hukum. 

 
 
2.Tarif Pajak Marjinal versus Tarif Pajak Rata-Rata 

Ketika membahas efisiensi dan pemerataan pajak penghasilan, para ekonomi 
membagi dua tarif pajak, yaitu tarif pajak ratarata dan tarif pajak marjinal.Tarif pajak 
ratarata adalah total pajak yang dibayarkan dibagi dengan  pendapatan total 
sedangkan tarif pajak marjinal adalah pajak tambahan yang dibayarkan untuk setiap 
tambahan pendapatan. 
4

Sebagai contoh, anggaplah bahwa pemerintah memungut 
pajak 20 % dari $50.000 penghasilan pertama dan 50% dari penghasilan di atas 
$50.000. Berdasarkan ketentuan tersebut, orang yang berpenghasilan $60.000 akan
terkena pajak sebagai berikut : Pajak terhadap penghasilan pertama : 20 % x $50.00
0 = $ 10.000 Pajak terhadap penghasilan di atas $50.000 : 50 % x $10.000 = $ 5.00
0 Jumlah = $ 15.000 Berdasarkan contoh di atas, maka tarif pajak rata-rata : $15.00
0 : $60.000 = 25 %. Sedangkan tarif pajak marjinal adalah 50 %. Tarif pajak rata-rata 
dan marjinal berisi sejumlah informasi yang berguna, yaitu : 

a.Tarif pajak ratarata untuk menaksir pengorbanan para pembayar pajak;  
b.Tarif pajak marjinal untuk menaksir seberapa besar sistem pajak 
mengganggu insentif pajak. 
Misalnya seseorang mempertimbangkan untuk mengambil pekerjaan tambahan sela
ma beberapa jam lagi, maka tarif  pajak marjinal akan menentukan berapa banyak y
ang akan diambil sebagai tambahan. Dengan demikian, tarif pajak marjinallah yang 
menentukan kerugian beban baku pajak penghasilan. 

3.Pajak Lumpsum
 
Pajak lumpsum adalah pajak yang besarnya sama untuk setiap orang. Dengan kata
lain, setiap orang harus membayar jumlah yang sama betapun  penghasilan atau 
tindakan yang dilakukan oleh masing-masing orang. Anggaplah pemerintah membeb
ankan pajak $ 4
orang miskin dan orang kaya yang sebagai akibatnya tidak ada pemerataan
pendapatan.
 

2.3.PAJAK DAN PEMERATAAN 
Kebijakan pajak telah menciptakan beberapa perdebatan yang panas dalam 
panggung  politik Amerika karena ketidaksepakatan tentang bagaimana pajak harus 
dibebankan. 
Senator Russell pernah mengolok olok : 
“Jangan pungut darimu Jangan pungut dariku Pungut saja dari si”. 

1.Sistem Pemerataan Pajak 

Untuk menerapkan sistem pemerataan pajak, maka harus ditentukan terlebih 
dahulu: 
a.Bagaimana beban pajak seharusnya dibagikan kepada kepada penduduk;
b.Bagaimana kita menilai bahwa sistem pajak sudah adil;
c.Apakah sistem pajak sudah wajar.Namun demikian, untuk mengevaluasi sistem 
pemerataan pajak terdapat dua  prinsip yaitu prinsip manfaat dan prinsip 
kesanggupan membayar.

5
a.Prinsip Manfaat

 Prinsip manfaat adalah pemikiran bahwa orang harus membayar pajak berdasarkan


manfaat atau kebaikan yang mereka terima dari layanan-layanan pemerintah.

Contohnya,, pajak bensin yang digunakan untuk membangun jalan, orang yang kaya
membayar pajak lebih tinggi daripada orang miskin karena orang kaya menikmati
perlindungan yang lebih terhadap pencuri.

b. Prinsip Kesanggupan Membayar

Prinsip kesanggupan membayar adalah pemikiran bahwa pajak harus dipungut


dari warga berdasarkan seberapa baik orang yang bersangkutan dapat
menanggung beban tersebut. Dalam bahasa lain, semua warga negara harus
memberikan
"pengorbanan yang setara" untuk mendukung pemerintah. Dengan demikian,
besarnya pengorbanan tergantung pada penghasilan dan kondisi lainnya. Prinsip
kesanggupan membayar mengarah pada dua gagasan pemerataan, yaitu
pemerataan vertikal dan pemerataan horizontal.

1.)Pemerataan Vertikal

Pemerataan vertikal menyatakan bahwa pembayar pajak yang memiliki


kesanggupan lebih besar untuk membayar pajak harus memberikan
kontribusi yang lebih besar.
Namun seberapa banyak yang harus dibayar oleh orang kaya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu dikemukakan adanya tiga sistem yaitu :
pajak berdasarkan manfaat atau kebaikan yang mereka terima dari layanan-layanan
pemerintah.
Contohnya :
pajak bensin yang digunakan untuk membangun jalan, orang yang kaya membayar
pajak lebih tinggi daripada orang miskin karena orang kaya menikmati perlindungan
yang lebih terhadap pencuri.

a.Sistem Proporsional
Semua pembayar pajak membayar dengan bagian yang sama dari pendapatannya
untuk pajak.
b) Sistem Regresif
Pembayar pajak yang penghasilannya tinggi membayar bagian yang
lebih kecil dari pendapatan meskipun jumlah yang mereka bayarkan
sebenarnya lebih besar
c) Sistem Progresif Pembayar pajak yang pendapatannya tinggi membayar bagian
yang lebih besar dari pendapatannya untuk pajak daripada pembayar pajak yang
pendapatannya lebih rendah

6
2) Pemerataan Horizontal

Pemerataan horizontal menyatakan bahwa pembayar pajak yang kesanggupannya


sama untuk membayar pajak harus berkontribusi dalam jumlah yang sama.

Namun dalam kenyataan setiap keluarga berbeda jika dipandang dari segi
apapunmisalnya keluarga tertentu mempunyai anak sedangkan keluarga lainnya
tidak mempunyai anak. Untuk mengevaluasi apakah kode pajak adalah wajar secara
horizontal maka harus menentukan perbedaan mana yang relevan dengan
kesanggupan keluarga untuk membayar pajak dan perbedaan mana yang tidak
relevan.

Untuk menentukannya tidak mudah, namun dalam prakteknya pajak penghasilan


berisi ketentuan-ketentuan khusus yang mengubah pajak
keluarga berdasarkan keadaan tertentu.

Pembagian Beban Pajak dan Pemerataan Pajak Pembagian beban pajak adalah hal
penting dalam mengevaluasi pemerataan pajak karena pembebanan pajak
memengaruhi orang-orang selain yang memperoleh
tagihan pajak juga yang benar-benar membayar pajak.

Banyak keputusan pemerataan pajak tidak mengindahkan dampak-dampak yang


tidak langsung tersebut dan hanya didasarkan pada teori kertas penangkap lalat
(flypaper theory). Contohnya banyak orang berpendapat bahwa pajak untuk mantel
bulu yang tinggi adalah wajar karena yang membeli mantel bulu adalah orang kaya.
Namun demikian apabila orang kaya beralih untuk membeli mantel dari bahan lain
yang juga mahal, maka akan mengurangi penjualan bulu yang pada akhirnya pajak
yang tinggi atas bahan bulu akan merugikan penjual bulu bukan pembelinya

2.4. Pengertian Tax Planning (Perencanaan Pajak)

Perencanaan pajak atau Tax Planning merupakan rangkaian strategi untuk


mengatur akuntansi dan keuangan perusahaan untuk meminimalkan kewajiban
perpajakan dengan cara–cara yang tidak melanggar peraturan perpajakan.

1.Strategi dalam Tax Planning (Perencanaan Pajak)

Strategi yang dapat ditempuh untuk mengefisienkan beban pajak secara legal yaitu:

a.) Tax Saving


Tax Saving adalah upaya untuk mengefisiensikan beban pajak melalui pemilihan
alternatif pengenaan pajak dengan tarif yang lebih rendah.

7
b.)Tax Avoidance

Tax avoidance adalah upaya mengefisiensikan beban pajak dengan cara


menghindari pengenaan pajak dengan mengarahkannya pada transaksi yang bukan
objek pajak.

Contoh:

Pada jenis perusahaan yang PPh badannya tidak dikenakan secara final untuk
mengefisiensikan PPh Pasal 21 karyawan dapat dilakukan dengan cara memberikan
semaksimal mungkin kesejahteraan karyawan dalam bentuk natura, mengingat
pemberian natura pada perusahaan yang tidak terkena PPh final bukan merupakan
objek PPh Pasal 21. Misal pada saat perusahaan dalam kondisi secara fiskal atau
memiliki kompensasi kerugian fiskal dalam jumlah yang relatif besar di ahun
sebelumnya.

Penundaan Pembayaran Pajak


Penundaan pembayaran pajak dapat dilakukan tanpa melanggar peraturan.

Contoh:

Untuk menunda pembayaran PPN dapat dilakukan dengan menunda penerbitan


faktur pajak sampai batas waktu yang diperkenankan, khususnya atas penjualan
kredit, karena penjual dapat menerbitkan faktur pajak pada akhir bulan berikutnya
setelah bulan penyerahan pajak.

Mengoptimalkan Kredit Pajak yang Diperkenankan


Wajib pajak seringkali kurang mendapat informasi mengenai pembayaran yang
dapat dikreditkan. Sebagai contoh : PPh Pasal 22 atas pembelian solar dari
Pertamina yang bersifat final jika pembelinya perusahaan yang bergerak di bidang
penyaluran migas. Tetapi jika pembelinya bergerak dibidang manufacturing, PPh
Pasal 22 tersebut dapat dikreditkan dengan PPh badan.

Pengkreditan tersebut lebih menguntungkan ketimbang dibebankan sebagai biaya.


Bila dibandingkan, keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 75 % dari nilai pajak
yang dikreditkan ( untuk laba kena pajak badan di atas tahun 2008 ). Bila
dikreditkan, maka seluruh jumlah pajak diklaim oleh wajib pajak. Akan tetapi bila
dibebankan sebagai biaya, maka dampak pengurangan pajaknya hanya sebesar 23
%, itu pun dengan asumsi bahwa biayanya merupakan deductible expenses (biaya
yang dapat dikurangkan).

Menghindari Pemeriksaan Pajak dengan Cara Menghindari Lebih Bayar


Mengajukan pengurangan pembayaran angsuran PPh Pasal 25 ke KPP yang
bersangkutan, apabila berdasarkan estimasi dalam tahun pajak yang bersangkutan
akan terjadi kelebihan pembayaran pajak. Pengajuan tersebut dapat dilakukan
paling cepat 3 bulan setelah berjalannya tahun pajak dan wajib pajak dapat
menunjukkan bahwa PPh yang akan terutang untuk tahun pajak tersebut kurang dari
75 % dari PPh terutang yang menjadi dasar perhitungan besarnya PPh Pasal 25.

8
Pengajuan pengurangan pembayaran angsuran ini harus melampiri :

Proyeksi perhitungan laba rugi tahun berjalan.


Proyeksi neraca pada akhir tahun yang bersangkutan.
Proyeksi besarnya PPh badan yang terutang, yang akan menjadi kelebihan
pembayaran pajak, apabila besarnya angsuran tidak dikurangi.
Bukti – bukti pembayaran pajak yang sudah dilakukan.
Mengajukan permohonan pembebasan PPh Pasal 22 impor apabila perusahaan
melakukan impor. Permohonan ini harus melampiri :

Proyeksi impor setiap bulan dalam tahun yang bersangkutan.


Proyeksi perhitungan laba rugi tahun berjalan.
Proyeksi perhitungan PPh badan yang terutang dan angsuran PPh Pasal 25, serta
PPh Pasal 22 yang menunjukkan lebih bayar apabila dilakukan pembayaran PPh
Pasal 22.
Proyeksi neraca pada akhir tahun yang bersangkutan.

9
2.PERUSAHAAN DALAM PASAR KOMPETITIF

2.5.Pasar kompetitif (competitive market)


Terkadang disebut dengan pasar kompetitif sempurna yang memiliki tiga syarat yaitu
sebagai berikut:
 Ada banyak pembeli dan banyak penjual di pasar tersebut
 Barang yang ditawarkan oleh banyak penjual sama besarnya
 Perusahaan dapat bebas masuk atau keluar pasar

Salah satu contoh adalah pasar untuk susu.Tidak ada pembeli atau penjual yang
bisa mempengaruhi harga susu karena setiap pembeli membeli sedikit barang jika
dibandingkan dengan ukuran pasar. Setiap penjual susu pun memiliki kontrol yang
terbatas pada harga karena banyak penjual penjual menawarkan susu yang
samaKarena setiap penjual bisa menjual barangnya dengan harga tertentu sehingga
ia tidak perlu mengurangi harga tersebut dan jika ia menaikkan harganya para
pembeli akan beralih ke tempat lain. Pembeli pun dan penjual di pasar kompetitif
harus menerima harga yang ditentukan pasar dan dengan begitu disebut sebagai
penerima harga (price takers).

Pasar kompetitif (competitive market) merujuk pada sebuah pasar yang ditandai
dengan persaingan intensif di mana tidak ada pemain yang memiliki kekuatan yang
dominan. Itu diidentikkan dengan pasar persaingan sempurna di mana ada banyak
pembeli dan penjual. Dan mereka secara individu tidak bisa mempengaruhi output
dan harga pasar. Meskipun demikian, jika pasar mendekati persaingan sempurna,
itu mungkin juga dianggap sebagai pasar kompetitif, seperti di bawah persaingan
monopolistik.

Persaingan terjadi ketika masing-masing pihak berusaha untuk mengejar tujuan


yang sama. Dan secara umum, kompetitif bermakna masing-masing berusaha
menjadi yang terbaik. Misalnya, perusahaan bersaing satu sama lain untuk dapat
menjual output sebanyak mungkin, pekerja bersaing untuk mendapatkan pekerjaan
terbaik dengan gaji tertinggi, negara-negara bersaing untuk menangkap pasar
ekspor terbesar, dan lain sebagainya.

Dan jika kita mengaitkannya dengan pasar, kompetitif menggambarkan bagaimana


masing-masing perusahaan berusaha untuk menjadi yang terbaik tanpa memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi hasil di pasar. Pasar biasanya terdiri dari banyak
pemain dengan pangsa pasar yang kecil dan merata.
Sebaliknya, jika tidak kompetitif, beberapa perusahaan memiliki kekuatan, yang
mana dapat digunakan untuk mempengaruhi output dan harga di pasar. Biasanya,
ada sedikit pemain di pasar. Atau pangsa pasar terkonsentrasi di sedikit pemain
meski ada cukup banyak pemain. Dalam kasus ekstrim, ada satu pemasok di pasar
seperti di bawah monopoli atau satu pembeli di pasar seperti di bawah monopsoni.

10

2.6.Karakteristik Pasar Kompetitif

Pasar kompetitif memiliki beberapa karakteristik yaitu:


1. Ada banyak pembeli dan penjual di pasar. Masing-masing berukuran kecil relatif
terhadap output pasar. Sehingga dari sisi penawaran dan pemasok memiliki pangsa
pasar rendah. Begitu juga, dari sisi permintaan dan pembeli juga memiliki pangsa
pasar yang relatif kecil.

2. Masing-masing pembeli dan penjual adalah independen. Sehingga, tidak ada


peluang mereka untuk berkolusi dan menjalankan persaingan tidak sehat, misalnya
dengan membentuk kartel.

3. Hambatan masuk dan keluar pasar rendah. Sehingga, penjual bebas keluar dan
masuk pasar dalam menanggapi keuntungan di pasar. Begitu juga dengan pembeli.

4. Pasar adalah likuid. Pasar kompetitif biasanya memiliki volume perdagangan yang
tinggi. Sehingga, pembeli atau penjual individu tidak memiliki pengaruh kecil
terhadap harga dan jikalaupun ada, itu kecil. Pasar valuta asing adalah contoh
bagus.

5. Ekuilibrium pasar menentukan harga pasar, yakni harga bagi penjual dan bagi
pembeli. Pelaku pasar tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi permintaan dan
penawaran. Sehingga, output dan harga pasar mewakili hasil terbaik bagi pembeli
dan penjual.

6. Produk adalah homogen. Mereka adalah identik satu sama lain. Sehingga,
penjual bersaing melalui harga. Jika sebuah perusahaan menaikkan harga,
konsumen beralih ke pesaing untuk mendapatkan yang lebih murah.
Selain itu, produk yang identik memungkinkan konsumen merasakan nilai yang
sama. Sementara itu, ketika menjual produk semacam itu, produsen tidak dapat
untuk mengenakan harga yang lebih tinggi daripada harga pasar.

7. Informasi tersedia secara luas. Secara teoritis, pasar menyediakan informasi


sempurna. Sehingga, pelaku pasar memiliki informasi yang sama untuk mengambil
keputusan. Tidak ada asimetri informasi di mana satu pihak memiliki informasi lebih
banyak atau lebih baik daripada yang lain.

8. Tidak ada intervensi eksternal. Misalnya, pemerintah seringkali mengintervensi


pasar untuk mempengaruhi ekuilibrium pasar seperti melalui subsidi, pajak, price
ceiling dan price floor. Sehingga, tanpa intervensi semacam itu mekanisme pasar
bekerja untuk mencapai ekuilibrium pasar.

11
2.7.KURVA PENAWARAN DI PASAR KOMPETITIF
Jangka Pendek : Penawaran Pasar dengan Jumlah Perusahaan yang Tetap.

Jangka PanjangPenawaran Pasar dengan Adanya Perusahaan yang Masuk


dan Keluar.

Bebas masuk dan bebas keluar (freentry/free exit) mendorong harga untuk
menyamai biaya total rata-rataNamunjika harga menyamai biaya marginal serta
biaya total rata-ratakedua ukuran biaya ini harus samaAkan tetapibesar biaya
marginal dan biaya total rata-rata sama hanya saat perusahaan beroperasi pada
biaya total rata-rata minimumingatlah dari bab sebelumnya bahwa tingkat produksi
dengan biaya total rata-rata terendah disebut dengan skala efisien perusahaan. Oleh
karena ituekuilibrium jangka panjang pasar kompetitif dengan kebebasan masuk dan
keluar pastilah membuat perusahaan beroperasi pada skala efisiennya.

12
Mengapa Perusahaan Kompetitif Tetap Berbisnis, padahal Mereka Tidak
Memperoleh Keuntungan?
Untuk memahami kondisi untung-nihil lebih jelas lagiingatlah bahwa keuntungan
sama dengan pendapatan total dikurangi biaya totaldan biaya total tersebut
termasuk semua biaya kesempatan perusahaan.

Contoh Pasar Kompetitif

1. Pertanian adalah contoh bagus pasar kompetitif. Masing-masing petani memiliki


pangsa pasar yang kecil dan tidak mampu mendikte output atau harga pasar.

2. Pasar untuk produk-produk sehari-hari seperti roti bisa dianggap pasar yang
kompetitif. Anda mungkin menemukan banyak produsen roti. Mereka sebagian
besar adalah bisnis kecil dan menengah. Restoran, hotel, pakaian adalah contoh
lainnya.

2.8.Struktur pasar yang paling kompetitif

Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling kompetitif. Tapi, struktur
tersebut sulit untuk ditemukan di dunia nyata. Adapun, yang terdekat dengan itu
adalah persaingan monopolistik. Itu mirip dengan persaingan sempurna.
Perbedaannya hanya terletak pada diferensiasi.

Di bawah persaingan monopolistik, perusahaan memiliki beberapa kekuatan melalui


diferensiasi, misalnya melalui iklan dan strategi non-harga lainnya. Diferensiasi
tersebut memungkinkan mereka untuk mengenakan harga yang lebih tinggi daripada
harga pasar.

Pasar kompetitif kontras dengan pasar non-kompetitif seperti pasar oligopoli


maupun monopoli, di mana produsen memiliki kontrol atas harga produk yang
dijualnya. Di bawah oligopoli, semakin besar kekuatan pasar, semakin besar kontrol
atas harga dan semakin besar pula peluang untuk meraih keuntungan lebih tinggi
dengan mempengaruhi hasil di pasar.

2.9 Cara mengidentifikasi pasar kompetitif.

Rasio konsentrasi dan Indeks Herfindahl Hirschman adalah dua metode untuk
mengidentifikasi seberapa terkonsentrasi kekuatan pasar dan seberapa kompetitif
rivalitas di pasar.

Menghitung rasio konsentrasi bervariasi, ada yang menggunakan CR4 dan CR8.
Tapi, secara prinsip sama. Misalnya, untuk mendapatkan CR4, kita menjumlahkan
pangsa pasar dari empat perusahaan terbesar.

13
Sedangkan, CR8 menggunakan delapan perusahaan terbesar. Jika itu berkisar
antara 0% hingga 40%, pasar mengarah pada persaingan sempurna hingga
oligopoli.
Dan jika itu mendekati 0%, pasar mengarah pada persaingan sempurna atau paling
tidak persaingan monopolistik.

Sedangkan, untuk menghitung Indeks Herfindahl Hirschman, kita mengkuadratkan


pangsa pasar dan menjumlahkan hasilnya untuk seluruh perusahan di pasar. Indeks
Herfindahl Hirschman berkisar antara 0 hingga 10.000. 0 berarti persaingan
sempurna. Sebaliknya, 10.000 berarti monopoli. Jika itu kurang dari 1.500, pasar
dianggap sebagai pasar yang kompetitif.

2.10 Faktor-faktor penyebab pasar menjadi lebih kompetitif

Perubahan dalam siklus hidup industri dan lima kekuatan Porter dapat terjadi karena
perubahan faktor eksternal. Mereka termasuk:

-Globalisasi
-Teknologi
-Kebijakan pemerintah

1. Globalisasi.
Perekonomian antar negara yang lebih terintegrasi memudahkan perusahaan untuk
masuk ke negara lain dengan lebih sedikit hambatan. Misalnya, mereka mungkin
berinvestasi langsung dengan mendirikan anak usaha di pasar domestik. Atau,
mereka menjual produk mereka ke pasar domestik dengan mengekspor. Akhirnya,
globalisasi membuat pasar lebih kompetitif dengan menurunkan hambatan masuk,
meningkatkan ancaman pendatang baru.

2. Teknologi.

Teknologi bertanggung jawab atas siklus hidup yang singkat di beberapa pasar.
Misalnya, pasar MP3 player hanya berumur singkat berkat kemajuan di pasar
smartphone, yang mana membenamkan teknologinya ke ponsel. Akhirnya, orang
meninggalkan MP3 player karena telah mendapatkannya di ponsel mereka.

Kasus di atas juga menunjukkan ke kita tentang bagaimana teknologi tidak hanya
mempercepat siklus hidup. Tapi, itu juga menghadirkan ancaman substitusi, di mana
smartphone datang untuk mensubstitusi MP3 player.

Teknologi juga meningkatkan daya tawar konsumen. Misalnya, e-commerce


menghadirkan peluang bagi konsumen untuk mendapatkan produk yang paling
murah dengan kualitas yang diinginkan. Banyak pilihan tersedia di situs e-commerce
dengan berbagai rentang harga. Selain itu, penawaran tidak hanya datang dari
perusahan lokal tapi juga internasional.

14
Selain menyediakan lebih banyak alternatif, e-commerce juga mengurangi biaya
pencarian. Konsumen dengan mudah mencari produk melalui smartphone mereka
tanpa harus mengunjungi toko untuk membandingkan harga, merek dan kualitas.

3. Kebijakan pemerintah.
Misalnya, pemerintah menghapus tarif impor karena menjadi anggota serikat
ekonomi. Kebijakan ini akhirnya mendorong perusahaan-perusahaan dari negara
anggota bebas masuk ke pasar domestik. Sebagai hasilnya, ancaman pendatang
baru meningkat. Dan itu membawa lebih banyak persaingan ke pasar.

Model lima kekuatan Porter.

Michael Porter menggarisbawahi lima kekuatan untuk menjelaskan tekanan


persaingan di pasar. Dalam beberapa aplikasi, lima kekuatan tersebut digunakan
untuk menjelaskan mengapa profitabilitas di sebuah pasar lebih tinggi dibandingkan
dengan pasar lainnya, dikaitkan dengan tekanan persaingan. Lima kekuatan
tersebut adalah:

1.Ancaman pendatang baru


2.Ancaman subtitusi
3.Daya tawar pembeli
4.Daya tawar pemasok
5.Rivalitas antar pemain

Pasar Kompetitif atau yang lebih dikenal dengan nama Pasar Persaingan Sempurna
merupakan struktur pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, barang
yang dijual sama dan penjual sebagai pengambil harga (price taker).

Pengertian yang kami sampaikan ini sejalan dengan pendapat Mankiw (2012)
bahwa Pasar Kompetitif atau Pasar Persaingan Sempurna adalah “a market with
many buyers and sellers trading identical products so that each buyer and seller is a
price taker”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 2 karakteristik


pokok dari Pasar Persaingan Sempurna, yaitu:
1. Terdapat banyak penjual dan pembeli di pasar
2. Produk yang dijual sama

15
Penjual dalam pasar persaingan sempurna hanya sebagai pengambil harga (price
taker) karena harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Banyaknya penjual dalam
pasar tersebut merupakan faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

Ukuran satu atau beberapa penjual sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran
pasar (karena banyaknya jumlah penjual) sehingga satu atau beberapa penjual tidak
mampu mempengaruhi harga pasar.

Dalam kata lain satu atau beberapa penjual tidak mempunyai kekuatan untuk
menentukan harga, apabila dia menjual harga di atas harga pasar, dagangannya
tidak akan laku dan sebaliknya apabila menjual dengan harga di bawah harga pasar,
ia akanrugi.

Sehingga penjual dalam pasar persaingan sempurna akan menjual produknya


dengan harga yang sudah ditentukan oleh mekanisme pasar.

16
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
KESIMPULANTRADE OFF ANTARA PEMERATAAN DAN EFISIENSI

1.Pemerataan dan efisiensi adalah dua target paling penting dalam sistem
pajaknamun kerapkali kedua tujuan ini saling bertentangan. Banyak usulan untuk
meningkatkan efisiensi tetapi mengurangi pemerataanatau meningkatkan
pemerataan tetapi mengurangi efisiensi;

2.Ekonomi sendiri tidak dapat menentukan cara terbaik untuk menyeimbangkan


antara tujuan efisiensi dengan pemerataan karena harus melibatkan filosofi
politik;

3.Namun demikian para ahli ekonomi memiliki peran penting dalam perdebatan
politik mengenai kebijakan pajak karena mereka dapat memberikan pencerahan
pada dilema yang dihadapi masyarakat dan membantu untuk menghindari
kebijakan yang mengorbankan efisiensi yang sekaligus juga mengorbankan
pemerataan.

18

DAFTAR RUJUKAN

https://www.sastrawacana.id/2022/09/komunikasi-lintas-budaya.html.
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-antar-budaya/.
Buku-komunikasi-lintas-budaya--pengertian-dan-tujuannya.
https://repository.unimal.ac.id/
https://cerdasco.com/menanggapi-pasar-lebih-kompetitif/
https://cerdasco.com/pasar-kompetitif/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-soedirman/akuntansi-
akreditasi-a/makalah-perusahaan-dalam-pasar-kompetitif/43332906
http://www.pendidikanekonomi.com/2015/06/slide-materi-perusahaan-dalam-
pasar.html?m=1

19

Anda mungkin juga menyukai