TANGERANG SELATAN
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan tepat waktu. Selain itu tanpa pertolongan
rekan-rekan kelompok tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta Nabi
Muhammad SAW atas segala syafa’atnya.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat yang
diberikan-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
dari mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis menerima kritik
serta saran yang membangun dari pembaca untuk makalah ini demi kesempurnaan makalah
ini. Selanjutnya kami minta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
ii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 DFD KONTEKS .......................................................................................................... 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat akan pengelolaan anggaran negra yang trasparan, akuntable,
terintegrasi dan berbasis kinerja menjadi pendorong bagi pemerintah untuk melaksanakan
reformasi di bidang pengelolaan keuangan negara. Selain itu, hal tersebut juga merupakan
kebutuhan pemerintah untuk mengimbangi pertumbuhan teknologi informasi yang pesat.
Integrasi perbendaharaan dan dan sistem penganggaran negara ke dalam satu kesatuan
sistem merupakan ide dasar SPAN. Sebagai suatu sistem berbasis teknologi informasi, SPAN
ditujukan untuk mendukung pencapaian prinsip-prinsip pengelolaan anggaran. Proses yang
terkait adalah penyusunan anggaran, manajemen dokumen anggaran, manajemen supplier,
manajemen kontrak, menajemen pembayaran, manajemen penerimaan negara, manajemen
kas serta proses akuntansi dan pelaporan diintegrasikan ke dalam SPAN.
SAKTI terdiri dari beberapa modul, salah satunya modul pembayaran. Modul
pembayaran digunakan oleh satker untuk memproses Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
dan Surat Perintah Membayar (SPM) untuk diajukan ke KPPN serta penyelesaian terhadap
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari KPPN.
1
B. Ruang Lingkup
Makalah ini akan membahas permasalahan yang berkaitan langsung dengan modul
penganggaran pada SPAN diantaranya: Proses bisnis, Gambaran sistem, Keterkaitan dengan
modul sistem lain, pengendalian sistem, dan lain-lain.
C. Tujuan Penulisan
a. Membahas mengenai proses bisnis dan siklus di dalam modul pembayaran yang
mendukung pelaksanaan anggaran yang taat perundang-undangan, bertanggung
jawab, dan transparan.
b. Membahas pelaksanaan proses bisnis modul pembayaran yang komprehensif,
sederhana, bermanfaat dan informatif dalam rangka mendukung tugas dan fungsi
Ditjen Perbendaharaan pada umumnya.
c. Membahas mengenai gambaran sistem aplikasi yang digunakan dalam siklus modul
pembayaran.
d. Membahas mengenai keterkaitan modul pembayaran dengan siklus lain.
e. Membahas mengenai pengendalian dan risiko dalam siklus modul pembayaran.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar Hukum
Pada prinsipya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan mengacu pada
beberapa produk perundang-undangan sebagai berikut :
B. Kerangka Teori
Modul pembayaran merupakan salah satu modul dalam aplikasi SAKTI yang
digunakan oleh satker untuk memproses Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat
Perintah Membayar (SPM) untuk diajukan ke KPPN serta penyelesaian terhadap Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari KPPN.
Cakupan proses pada manajemen pembayaran ada dua, yaitu proses pendaftaran
tagihan sampai dengan pembayaran dan proses pengesahan pendapatan dan pengeluaran
dengan menggunakan modul pembayaran.
Pembayaran langsung
Pembayaran uang persediaan
Pembayaran yang berasal dari pinjaman dan hibah
Pembayaran satuan kerja PNBP
3
Kemudian dalam proses pengesahan pendapatan dan pengeluaran dengan
menggunakan modul pembayaran, mencakup :
Pengesahan BLU
Pengesahan hibah langsung
C. Best Practice
Dalam Treasury Diagnostic Toolkit (Hasim&Moon), terdapat dua model yang digunakan
dalam manajemen pembayaran yaitu : (1) model sentralisasi pembayaran melalui Treasury,
dan (2) model desentralisasi pembayaran kepada Spending Unit/Line Minister dimana
Treasury bertanggung jawab untuk melakukan proses pembayaran melalui Treasury Single
Account (TSA) yang berada di bank sentral.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Ada 3 aktivitas utama dalam proses bisnis modul pembayaran yaitu:
1. Penerbitan SPP
Untuk menaggapi tagihan yang diberikan oleh supplier terkait dengan pengadaan
barang/jasa yang bersumber dari dana APBN
2. Pembuatan SPM
Melakukan validasi kesesuaian terhadap SPP yang telah diterbitkan untuk dilakukan
pembayaran terhadap barang/jasa yang telah disediakan supplier.
3. Pembayaran
Memenuhi kewajiban SATKER atas barang dan jasa yang telah disediakan oleh
supplier dengan mencairkan SP2D pada bank.
a. Penerbitan SPP
6
tagihan ini operator akan mencatat transaksi tersebut modul pelaporan dan GL,
selanjutnnya membuat SPP setelah dilakukan pengecekan terhadap tagihan dan
dokumen BAST yang diterbitkan.
b. ADK SPP yang telah di buat akan masuk ke database SAKTI dan akan
digunakan nanti oleh KPPN untuk dilakukan validasi. ADK SPP kemudian
dicetak dan diserahkan kepada PPK untuk dilakukan Approval.
c. Hardfile SPP yang telah diapprov akan diserahkan kepada operator, selanjutnya
Hardfile SPP akan menjadi acuan untuk menyusun dan menerbitkan SPM
7
SPM tersebut, jika telah di Approv, selanjutnya SPM akan di serahkan kepada
KPPN.
4. Tahap terakhir yaitu penerbitan SP2D oleh KPPN, hardfile SPM yang telah
diapprov dikirim ke KPPN, selanjutnya KPPN akan melakukan verifikasi
kesesuaian dengan ADK SPM dan DIPA/RKAKL. Dan mengecek ketersediaan FA
SATKER bersangkutan. Jika KPPN menyetujui SPM maka KPPN akan
menerbitkan SP2D yang akan diserahkan kepada SATKER untuk memenuhi
kewajiban pembayaran.
3. Mekanisme Pembayaran
1. Tahap awal adalah dengan pembuatan SP2D, SP2D merupakan output yang dihasilkan
dari proses pengajuan SPM kepada KPPN. Setelah SP2D terbit SATKER akan
mencatat transaksi tersebut pada modul pelaporan dan GL atas belanja yang dimaksud.
2. Tahap selanjutnya adalah melakukan pembayaran. Pembayaran dilakukan dengan
menyerahkan SP2D kepada bank persepsi, bank akan melakukan pengecekan
kesesuaian dengan tagihan yang di berikan kepada SATKER, jika sesuai bank akan
melakukan pencairan dana ke rekening bendahara/penerima dana.
8
B. Pemrosesan Transaksi
1. Input:
Tagihan UP/LS
ADK supplier
ADK Kontrak
Resume ADK Tagihan
2. Proses:
Sesuai dengan rencana pengembangan SPAN, dapat diidentifikasikan proses yang terjadi
dalam pencairan anggaran sebagai berikut: (1) proses pembayaran dimulai dengan
pendaftaran payment orders (SPM) oleh Satker kepada KPPN berdasarkan invoices yang
diterima dari suppliers atau internally generated SPM (misal: pembayaran gaji), (2) SPM
direview di KPPN untuk memastikan bahwa SPM tersebut berada dalam available spending
authority Satker, dan (3) kemudian KPPN menerbitkan Transfer Orders (SP2D) pada
designated bank, untuk membayar tagihan kepada suppliers. Terkait dengan penyempurnaan
proses bisnis di Satker, maka ruang lingkup proses pembayaran idealnya meliputi aktvitas
permintaan pembayaran (dari PPK maupun Bendahara Pengeluaran) yang menghasilkan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP).
3. Output :
9
1. Masuk ke Modul Komitmen ADKADK Data Pegawai
3. Pilih file terkait data supplier pegawai kiriman dari aplikasi GPP dengan ekstensi berupa
KOM(kode satker)(tahunbulantanggal pembuatan ADK di GPP). Contoh :
KOM52704820160229.zip
5. Muncul notifikasi berhasil upload 67 dari 67 record (contoh 67 data pegawai), klik OK.
Apabila jumlah berhasil lebih kecil daripada jumlah record, maka ada permasalahan ketika
membuat ADK pegawai pada aplikasi GPP. Cek pada aplikasi GPP :
c. Non aktifkan terlebih dahulu pegawai yang sudah tidak aktif (pensiun, meninggal, mutasi,
dsb) Kemudian dari aplikasi GPP kirim ADK/create ADK kembali untuk diupload pada
aplikasi SAKTI
10
1. Masuk ke Modul Komitmen RUHPencatatan Supplier
2. Pilih jenis supplier SATKER (√). Dengan asumsi satker sudah membuat Supplier type 1.
1. Pada kolom site terdapat supplier type 1, kita akan membuat supplier type 3
5. Klik tombol OK
11
1. Podo kolom site sekarang sudah muncul supplier type 1 dan 3. Klik supplier type 3 (√)
12
1. Masuk ke Modul Komitmen ->ADK->ADK Supplier
3. Klik tombol Pilih untuk memilih Direktori File lokasi tempat menyimpan ADK Supplier
7. Klik tombol OK
13
2. Klik tombol Cari File
3. Pilih file terkait data lampiran gaji kiriman dari aplikasi GPP dengan ekstensi berupa
GPP(kode satker)(tahunbulantanggal pembuatan ADK di GPP)(nomor gaji). Contoh :
GPP52704820160229000039.zip
5. Muncul notifikasi berhasil upload 67 dari 67 record (contoh 67 data lampiran gaji), klik OK.
6. Klik tombol keluar untuk keluar dari menu ADK Data Pegawai
14
1. Pilih Bulan
2. Pilih Tahun
3. Pilih nomor gaji. Apabila untuk data gaji yang sama, namun dibuat ADK beberapa kali,
maka akan muncul beberapa nomor gaji untuk data gaji yang sama. Misalnya data gaji Februari
pada aplikasi GPP ketika dibuat ADK untuk dikirim ke SAKTI beberapa kali, maka akan
membentuk beberapa nomor gaji. Contoh : GPP52704820160229000039.zip (pertama kali),
GPP52704820160229000040.zip (kedua kali), dst.
15
1. Klik tombol Golongan I, II, III dan IV (system akan menghitung secara otomatis)
3. Klik tombol Ya
16
3. Samakan kolom total pembayaran dengan jumlah bersih pada daftar gaji induk
1. Pada contoh kasus diatas terdapat selisih sebesar Rp. 1.186.140,- untuk akun 423991. Klik
tombol tambah
3. Input kode akun yang ingin dicari (423991) dan Klik tombol Cari
17
7. Klik tombol simpan
1. Pada kolom Akun Potongan/Penerimaan sudah terdapat akun 423991 sebesar Rp. 1.186.140
2. Kolom Jumlah Penerimaan sudah sama dengan jumlah potongan pada daftar gaji induk
3. Kolom total pembayaran sudah sama dengan jumlah bersih pada daftar gaji induk
5. Klik tombol OK
Untuk selanjutnya silahkan mengikuti langkah-langkah seperti tersebut dibawah ini : (apabila
kurang jelas bisa membuka BUKU PINTAR SAKTI)
5. Catat nomor tagihan ADK resume tagihan balasan dari Portal SPAN (user operator
SPP/SPM)
18
9. Kirim ADK SPM ke Portal SPAN di alamat sakti.kemenkeu.go.id (operator)
10. Upload nomor SP2D menggunakan ADK hasil download dari OM SPAN (user operator
SPP/SPM)
a. Pembuatan SPP
Isian default Jenis Pegawai adalah PNS. Isian Jenis Pegawai bisa diubah sesuai
peruntukan jenis pegawai para penerimanya. Contoh, jika para penerima pembayaran
gaji adalah Personel Polri, ganti jenis pegawai dengan POLRI.
Pilih Bulan Pembayaran Gaji, yang datanya diupload oleh MODUL KOMITMEN.
Jika data gaji sudah pernah dipakai oleh SPP-GAJI yang lain, maka tidak akan pernah
ditampilkan
4) Lengkapi_isian
data rekap gaji untuk potongan PPh(pajak penghasilan) tidak akan otomatis terisi
akun-akun potongan pajak tidak terisi kode kpp dengan benar, karena kode KPP diperoleh
dari kode NPWP Supplier.
Isian mandatory /yang harus diisi, akan divalidasi oleh system kebenaran isiannya. Jika
tidak sesuai dengan ketentuan, maka system akan berulang memberi peringatan dan harus
diisi dengan benar.
5) Interface rekapitulasi_gaji
Adalah interface yang menampilkan data rekap gaji yang berasal dari Modul
Komitmen.
Digunakan untuk mengubah data rekap gaji jika diperlukan.
19
6) Interface_COA
7) Cetak SPP
8) Validasi/Setuju SPP
20
Login user level Operator
Sesudah ADK-PMRT-SPP terbentuk, dan diupload ke Portal, maka akan mendapat
balikan Nomor Resume Tagihan/Invoice.
Pilih data SPP yang akan dicatat nomor INVOICE/Resume Tagihan (Data yang bisa
dicatat nomor invoice, adalah data yang sudah dibuatkan ADK-PMRT SPP
b. Pembuatan SPM
1) Mencetak SPM
2) Validasi/Setuju SPM
21
Isikan PIN PPSPM, sesuai PIN pejabat bersangkutan yang sudah terdaftar di PORTAL
SMS.
c. Pencatatan SP2D
lainnya dalam menjamin terlaksananya proses pembayaran yang benar dan aman. Semua
modul tersebut akan saling terintegrasi antara satu dengan yang lain, untuk menciptakan
suatu sinergi yang efektif melalui satu sistem dan satu database yang dibentuk dalam
SPAN
22
1) Proses pengiriman data resume kontrak dalam bentuk Request for Commitment
untuk mendapatkan Commitment Application Number (CAN) dari KPPN
2) Proses pengiriman data resume tagihan (yang mengambil data dari data SPP) ke
KPPN
3) Proses pengiriman data SPM untuk mendapatkan pencairan dana melalui
penerbitan SP2D oleh KPPN
3. Integrasi dengan manajemen penerimaan
Penerimaan Negara merupakan sumber utama pendanaan bagi pengeluaran negara,
selain dari sektor pembiayaan. Seiring dengan perubahan sistem penatausahaan
penerimaan negara (MPN Generation 2), maka beberapa hal yang terkait dengan
koneksitas antara manajemen pembayaran dan manajemen penerimaan juga
mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain:
1) Penatausahaan penerimaan negara melalui potongan SPM
2) Pembayaran atas pengembalian pendapatan
3) Pembayaran atas penerbitan SPM PNBP
4) Pembayaran atas penerbitan SPM Satker BLU
5) Pengembalian belanja
4. Integrasi dengan manajemen kas
Manajemen Pembayaran erat sekali hubungannya dengan manajemen kas.
Manajemen
pembayaran sangat tergantung pada manajemen kas dalan rangka kelancaran proses
pembayaran. Hal ini disebabkan karena manajemen kas yang menyediakan dana untuk
digunakan manajemen pembayaran dalam membayar semua tagihan yang diajukan.
Penyempurnaan perencanaan kas dapat dilakukan dengan proses
pengintegrasian
antara manajemen pembayaran dan manajemen kas, yang meliputi:
1) Perubahan terhadap pola penyampaian data/dokumen pembayaran dari Satker
ke KPPN
2) Pencantuman payment terms pada dokumen/data SPP dan SPM
5. Integrasi dengan proses Akuntansi dan Pelaporan
Seiring dengan pelaksanaan akuntansi berbasis akrual, maka seluruh transaksi
terkait dengan proses pembayaran, baik yang terjadi di lingkungan satker maupun di
KPPN harus harus dicatat ada saat transaksi tersebut terjadi. Sistem akuntansi yang
didesain dalam manajemen pembayaran harus dapat mencatat terjadinya utang pada
23
saat timbul suatu kewajiban pemerintah untuk membayar sejumlah uang kepada suatu
pihak atas pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan komitmennya. Utang tersebut
SATKER KPPN DIT PKN B I SPP SPM SPAN RESUME TAGIHAN SP2D CASH
FORECASTING SETTLEMENT R KUN RPK BUN P 46 harus segera dihapus pada
saat dilakukan pembayarannya oleh KPPN. Dengan demikian akuntansi berbasis akrual
dapat diwujudkan, khususnya dalam area manajemen pembayaran.
Pengendalian :
24
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan
Manajemen pembayaran, baik yang dilakukan secara sentralisasi maupun
desentralisasi, masing-masing mempunyai kelebihan dan karakteristik tersendiri. Beberapa
Negara menggunakan skema pembayaran secara sentralisasi dan ada juga yang melakukannya
secara desentralisasi, bahkan ada negara yang menggunakan skema pembayaran yang
merupakan kombinasi antara skema pembayaran sentralisasi dan desentralisasi.
Integrasi dan koneksitas proses bisnis perbendaharaan dengan Satua Kerja dibentuk
melalui mekanisme validasi atas data/ dokumen yang membentuk input dan output yang
melibatkan KPPN selaku Kuasa BUN di daerah dengan ini PPK dan PPSPM, sebagai pihak-
pihak yang melaksanakan fungsi KPA.
25